Anda di halaman 1dari 7

Manajemen Resiko Strategis Bank Syariah

CRITICAL REVIEW

DOSEN

Dr. Anwar Sanusi, SE., M.Si

Disusun Oleh:

Ovaliani Anna Sasmita 1986010208

PROGRAM STUDI MAGISTER EKONOMI SYARIAH

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

2020 M/1441 H
Table 1. Journal Article Profile

No Profile Information
1 Title Manajemen Risiko Stategis Bank Syariah
2 Authors Fikri Al-Haq Fachryana
3 Publication date 2 Januari 2020
4 Journal Jurnal Manajemen, ekonomo dan akuntansi
5 Volume 1
6 Issue 2 Januari 2020
7 Pages 1-6
8 Publisher ISSN
9 DOI http://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka
10 Abstract Bank syariah akan selalu berurusan dengan berbagai jenis
risiko dengan kompleksitas yang beragam dan melekat dalam
kegiatan bisnisnya. Dengan demikian, penerapan manajemen
risiko di PT Perbankan syariah sangat mendesak untuk
diimplementasikan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
mengendalikan berbagai risiko yang akan dihadapi. Makalah
diskusi akan membahas lebih mendalam terkait manajemen
risiko dalam perbankan syariah di Indonesia secara teoritis
dan implementasi. Itu diskusi tentang pandangan dunia
pentingnya manajemen risiko bank syariah, the identifikasi
karakteristik risiko bank syariah, klasifikasi jenis risiko di
bank syariah, serta pelaksanaan transaksi manajemen risiko
dalam syariah bank.
11 Critical review 20 April 2020
Reviewer Ovaliani Anna Sasmita

Table 2. Summary of Journal Articles

No Sub discussion Summary


1 Introduction 1. Manajemen risiko merupakan suatu pembuatan
keputusan yang berkontribusi terhadap
tercapainya tujuan perusahaan dengan penerapan
baik di tingkat aktivitas individual dan dalam
bidang fungsional Sehingga, Manajemen risiko
merupakan unsur penting yang penerapannya
sangat perlu diperhatikan, khususnya pada bank
sebagai salah satu lembaga keuangan.
2. Penerapan manajemen risiko dapat meningkatkan
shareholder value, memberikan gambaran kepada
pengelola bank mengenai kemungkinan kerugian
bank di masa mendatang, meningkatkan metode
dan proses pengambilan keputusan yang sistematis
yang didasarkan atas ketersediaan informasi, yang
digunakan sebagai dasar pengukuran yang lebih
akurat mengenai kinerja bank, serta menciptakan
infrastruktur manajemen risikoyang kokoh dalam
rangka meningkatkan daya saing bank
3. Kegagalan manajemen risiko strategis dapat
menimbulkan penarikan besar-besaran dana
pihak ketiga, menimbulkan masalah likuiditas,
ditutupnya bank oleh otoritas, dan bahkan bisa
mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, tujuan
utama manajemen risikostrategis adalah untuk
memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat
meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari
ketidaktepatan pengambilan keputusan strategis dan
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis
2 Theory Teori yang digunakan;
1. Resiko Strategi
3 Methodology 1. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian kualitatif
4 Result and Hasil studi menunjukkan bahwa:
Discussion 1. perubahan peta persaingan bisnis Persaingan bisnis
berubah di antaranya karena adanya pemain baru
yang masuk kedalam industri atau munculnya
substitusi baru. Dalam dunia perbankan, ada yang
cukup menarik dimana bank-bank besar cenderung
menganggap “remeh” bank-bank kecil yang baru
masuk kedalam industry tersebut, terutama di masa-
masa awal bank-bank kecil tadi memulai bisnisnya.
Jargon “too big too fail” sepertinya masih menancap
betul, sehingga bank-bank yang kecil dianggap
hanya akan bertahan sementara kemudian mati.
Faktor penentu resiko 1. Adanya bank islam baru
masuk kedalam industri, 2. Munculya produk
subtansi baru.
2. Kurang Tepatnya Perumusan Strategi Perumusan
strategi yang kurang tepat amat krusial dampaknya
terhadap terjadinya risiko strategis. Hal ini
setidaknya bisa terjadi bila strategi yang diambil
tidak sejalan dengan visi dan misi bank, atau analisis
lingkungan strategis yang dilakukan ternyata tidak
terlalu komprehensi, atau terdapat ketidaksesuaian
antara rencana strategis (strategic plan) pada satu
bagian dengan bagian lainnya dalam suatu bank.
Faktor penentu resiko : 1. Stategu tidak sejalan
dengan visi/misi bank, 2. Analisis lingkungan
strategi yang komprehensif,
3. Ketidaksesuaian rencanaa strategis antar level
strategis.Tuntutan Berinovasi Perubahan lingkungan
bisnis yang pesat apalagi yang diakibatkan oleh
adanya kemajuan teknologi yang begitu cepat
memaksa bank untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang ada. Salah satu perubahan besar
dalam proses bisnis perbankan mungkin bisa
dinisbatkan pada hadirnya anjungan tunai mandiri
(automated teller machine. Faktor penentu resiko :
Meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara
level strategis agar strategi yang akan diambil
tidak menimbulkan konflik antarlevel strategis yang
satu dan yang lainnya. b) Menginternalisasikan
tujuan bersama yang akan diraih untuk
menghindari sifat mementingkan diri
sendiri/egosentris antarlevel strategis
5 Conclution 1. Studi ini menemukan bahwa Faktor penentu resik
strategi dan itigasnya adalah
1. Perubahan peta persaingan bisnis
2. Kurang tepatnya perumusan strategi
3. Tuntutan berinovasi
4. Perubahan lingkungan makro
5. Perubahan perilaku pemangku kepentingan
2. Penerapan Manajemen risiko di perbankan syariah
1. Kewenangan dan tanggung jawab dewan
komisaris, direksi DPS
2. Sumber daya insani bank syariah harus
berintegritas
3. Organisasi manajemen risiko strategis
4. Proses manajemen risiko di bank syariah
1. Idemtfikasi risiko strategis
2. Pemantauan risiko strategis
3. Pemantauan risiko strategis
4. Pengendalian resiko strategis
5. Sistem informasi manajemen risiko strategis

Table 3. Critical Jounal

No Sub Discussion
1 Pandangan 1. Peneliti hendaknya menjelaskan secara umum
umum apasaja manajemen resiko strategs bank syariah
2. Lebih detail dalam menelaah berikan contoh real
dari pada memaparkan banyak teori
3. Secara umum pembaca akan kesulitan mencari inti
dari isi artikel dan kesulitan dalam melihat adanya
2 Ketepatan teori 1. Ketetapan dalam penelitian ini kurang banyak
memasukan penelitian terdahulu dan belum
menentukan teori yang tepat untuk digunakan.
3 Penggunaaan Peneliti tidak mencantumkan metodelogi yang
metodologi digunakan.
4 Hasil penelitian 1. Hasil penelitian yang digunakan hanya
menggunakan data skunder apabila ditambah data
primer akan lebih baik
2. Kurang adanya hasil yang jelas yang menyentuh
permasalahan yang terkait
3. Pernyataan yang sulit dipahami dan penulis atau
peneliti hanya menekankan pada teori pada
penelitian tersebut.
5 Hasil Kesimpulan hanya menjabarkan dasar dari
kesimpulan penelitian belum mengaambil kesimpulan dari
peneliti penelitian

Anda mungkin juga menyukai