Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN RISIKO BANK

DISUSUN OLEH:

NURHASANAH HARAHAP (2040100167)

ENNI ERIANI HARAHAP (2040100185)

ANZELINA (2040100186)

DOSEN PEMBIMBING:

YA`TI IKHWANI NASUTION, M.E.

PROGRAM STUDY PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYEKH ALI HASAN AHMAD AD-DARY

PADANGSIDIMPUAN

T.A 2022- 2023

1
A. Proses Manajemen Risiko Bank
Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta
sistem informasi untuk risiko strategis Bank Syariah perlu memperhatikan beberapa
hal dalam melaksanakan penerapan manajemen risiko melalui proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta SIM untuk risiko strategis
meliputi beberapa hal sebagai berikut :
a. Identifikasi Risiko Strategis
1. Bank Syariah harus mengidentifikasi dan menata usahakan deviasi atau
penyimpanan sebagai akibat tidak terealisasinya atau tidak efektifnya
pelaksanaan strategi usaha maupun rencana bisnis yang telah ditetapkan
terutama yang berdampak signifikan terhadap permodalan bank syariah.
2. Bank Syariah harus melakukan analisis risiko terhadap strategi yang
membutuhkan banyak sumber daya atau berisiko tinggi seperti strategi masuk
ke pangsa pasar baru, strategi akuisisi, atau strategi diversifikasi, dalam bentuk
barang dan jasa.
b. Pengukuran Risiko Strategis
1. Pengukuran terhadap risiko strategis, antara lain dapat menggunakan indikator
atau parameter berupa tingkat kompleksitas strategi bisnis bank syariah, posisi
bisnis bank syariah di industri, dan pencapaian rencana bisnis.
2. Bank syariah dapat melakukan street test terhadap implementasi strategi dalam
rangka mengidentifikasi setiap peristiwa atau perubahan lingkungan bisnis yang
dapat berdampak negatif terhadap pemenuhan asumsi awal dari rencana
strategis dan mengukur potensi dampak negatif peristiwa terhadap kinerja bisnis
bank syariah baik secara keuangan maupun non-keuangan.
c. Pemantauan Risiko Strategis
1. Bank syariah wajib memiliki proses untuk memantau dan mengendalikan
pengembangan implementasi strategi secara berkala.1
B. Sistem Informasi Manajemen Risiko Bank
1. Bank syariah harus memastikan bahwa SIM yang dimiliki telah memadai
dalam rangka mendukung proses perencanaan dan pengambilan keputusan
strategis dan dikaji ulang secara berkala.

1
Al-Haq Fikri “ Manajemen Risiko Strategis Bank Syariah “ Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan
Akuntansi , Vol. 1, No. 2, Januari 2020, hlm, 65

1
2. Satuan kinerja ataupun fungsi yang melaksanakan manajemen risiko untuk
isiko strategis bertanggung jawab memastikan bahwa seluruh risiko material
yang timbul pada perubahan lingkungan bisnis dan implementasi strategi
dilaporkan kepada direksi secara tepat waktu.2
C. Tujuan Manajemen Risiko Bank
Untuk meminimalisir risiko yang dapat menimbulkan kerugian bagi bank,
maka bank harus menetapkan manajemen risiko yaitu serangkaian prosedur dan
metodologi untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan
risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank.
Tujuan dari manajemen risiko adalah dalam pengelolaan perusahaan agar
menghindari perusahaan dari kegagalan, mengurangi pengeluaran, menaikkan
keuntungan perusahaan, menekan biaya produksi dan lainnya.
Adapun tujuan manajemen risiko bank adalah :
a. Menyediakan risiko kepada pihak regulator
b. Memastikan bank tidak mengalami kerugian yang bersifat unacceptable
c. Meminimalisir kerugian dari beberapa risiko yang bersifat uncontrolled
d. Mengukur eksposur dan pemusatan risiko
e. Mengalokasikan modal dan membatasi risiko
Manajemen risiko merupakan aktivitas yang utama dari suatu bank sebagai
lembaga intermediasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan trade off antara risiko
dan pendapatan, serta membantu merencanakan dan pembiayaan pembangunan
usaha secara tepat, efektif, dan efisien.
Dalam praktiknya ada dua tujuan dari manajemen risiko bank antara lain:
sebelum terjadinya risiko dan sesudah terjadinya risiko. Tujuan sebelum risiko
adalah hal-hal yang sifatnya ekonomis, hal- hal yang sifatnya non ekonomis dan
kewajiban pihak ketiga ataupun pihak yang di luar dari perusahaan.
Tujuan sesudah terjadinya risiko adalah menyelamatkan operasi perusahaan,
menjalankan berjalannya perusahaan agar tetap berlanjut, mencegah agar
pendapatan perusahaan tetap mengalir dan lancar.3
Setiap lembaga keuangan dapat mengidentifikasi dan mengontrol risiko yang
melekat dalam kegiatan pengelolaan dana simpanan portofolio aktiva produktif dan

2
Mualiawati Anita “ Analisis Manajemen Risiko Keamanan Data dan Sistem Informasi “ Jurnal Resti ,
Vol. 2 No. 1, 2018
3
Marietza Fenny “ Manajemen Risiko “ ( Bandung : Widina Bhakti Persada Bandung, 2021 ), hlm, 17

2
kontrak off balance sheet. Dalam perbankan syariah. Sistem manajemen ada risiko
di bank-bank meliputi beberapa tahap yaitu :
a) Identifikasi risiko
b) Risiko dan kuantifikasi modal
c) Mengumpulkan atau mengelompokkan risiko yang sama
d) Kontrol sebelumnya dan pemantauan risiko.4
Proses manajemen risiko merupakan tindakan dari seluruh entitas terkait
dalam perusahaan yang di dalamnya terdapat berbagai tahapan yang berkaitan dan
saling melengkapi dan menyempurnakan. Pada manajemen risiko klasik pengelolaan
risiko terpisah dari aktivitas perbankan, maka pada manajemen risiko modern
pengelolaan risiko tidak bisa terpisah dari kegiatan bisnis perbankan.
Pada bank Islam, proses dari manajemen risiko berjalan bersama dengan
dengan proses bank Islam itu sendiri dan menyatu dengan seluruh kegiatan bisnis
yang dilakukan oleh bank Islam. Tujuan utama dari manajemen risiko merupakan
untuk memastikan bahwa seluruh kebijakan risiko dan bisnis bisa disaluran secara
konsisten.
Pada tahap penentuan konteks, semua hal terkait dengan rincian manajemen
risiko diperjelas dan di artikan. Kemudian, setelah tahapan konteks, dilakukan
tahapan identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, perlakuan risiko, dan
monitor dan review. Semua tahapan tersebut di komunikasikan dan di konsultasikan
dengan baik.5
1. Karakteristik Manajemen Risiko Bank
Manajemen merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efesien. Pencapaian dari tujuan organisasi dilaksanakan dengan
pengelolaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan atau
kepegawaian, pengarahan dan kepemimpinan.
Fungsi dari pengawasan merupakan tahapan yang sangat penting memulai
dan mengelola manajemen dengan baik, agar tidak terjadinya erorr prediction
yang mengakibatkan terjadinya kesalahan pengelolaan.
Adapun karakter manajemen risiko dalam bank Islam yaitu :
a. Indetifikasi Risiko
4
Fasa Iqbal Muhammad “ Manajemen Risiko Perbankan Syariah Di Indonesia “ Jurnal Studi Ekonomi
Dan Bisnis Islam, Vol. 1, No. 2017, hlm, 38
5
Shofawati Atina “ Manajemen Risiko Operasional Pada PT Bank Pembiayaan Rakyat Indonesia “ Jurnal
Ekonomi Syariah, Vol. 4, No. 1, Februari 2019, hlm, 73

3
Identifikasi yang dilakukan di dalam bank Islam tidak hanya mengenai
berbagai risiko yang ada pada bank umum lainnya, akan tetapi memiliki risiko
yang khas yang hanya ada pada bank-bank yang menjalankan sesuai dengan
syariat Islam. Dal ini terlihat pada 6 hal yaitu : Proses transaksi pembiayaan,
proses manajemen, sumber daya manusia, teknologi lingkungan eksternal dan
kerusakan.
b. Penilaian Risiko
Pada penilaian risiko keunikan bank Islam sendiri terletak pada hubungan
antara probablity dan impact atau biasa disebut sebagai qualitative approach.
c. Anitisipasi Risiko
Antisipasi risiko pada bank Islam memiliki tujuan yaitu:
a). Preventive, di dalam hal ini bank Islam membutuhkan persetujuan
DPS untuk mengantisipasi terjadinya kekeliruan dalam proses transaksi
dari aspek syariah.
b). Detective, pengawasan dalam bank Islam memiliki dua aspek yaitu
aspek perbankan oleh Bank Indonesia dan aspek syariah dari DPS

d. Recovery, koreksi atau suatu permasalahan yang dapat melibatkan Bank


Indonesia untuk aspek perbankan oleh Bank Indonesia dan aspek syariah oleh
DPS.

1. Proses Manajemen Risiko merupakan tindakan dari seluruh entitas mencakup


organisasi. Tindakan yang saling berhubungan menyangkut yang di lakukan
sejalan dengan defenisi manajemen yang telah dikemukakan, yaitu
identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap, menerapkan solusi, dan
melaksanakan monitor dan pelaporan risiko.

a. Identifikasi dan pemetaan risiko


a). Menetapkan kerangka kerja untuk implementasi strategi risiko
secara menyeluruh
b). Menentukan defenisi kerugian.
c). Menyusun dan melakukan implementasi mekanisme
pengumpulan data.6
D. Manfaat Manajemen Risiko Bank
Manfaat dari manajemen risiko bank antara lain diperlukan untuk:
6
Idroes Fery “ Manajemen Risiko Perbankan “ ( Jakarta : Raja Gravindo Persada, 2018 ) hlm, 7

4
1. Mendukung pencapaian tujuan
2. Memungkinkan untuk melakukan kegiatan yang memberikan manfaat
yang lebih tinggi dengan mengambil risiko yang lebih tinggi. Risiko yang
lebih tinggi ini akan diambil dengan dukungan dan sikap yang sesuai
dengan risiko.7
3. Menanggulangi kemungkinan kesalahan yang fatal.
4. Menyadari bahwa risiko bisa terjadi pada setiap kegiatan dan tingkatan
dalam organisasi sehingga setiap individu harus mengambil dan mengelola
risiko masing-masing sesuai dengan tanggung jawabnya.
Dengan adanya manajemen risiko, maka peluang untuk terjadinya risiko
otomatis akan lebih kecil. Apabila suatu saat terjadi risiko makan akan mudah
untuk ditanggulangi. Manajemen risiko dapat diterapkan di setiap level
organisasi.
Manajemen risiko di dalam bank Islam mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan bank konvensional, terutama pada jenis-jenis risiko yang khas melekat yang
hanya terdapat pada bank syariah. Perbedaan yang sangat mendasar antara bank Islam
dengan bank konvensional bukan terdapat pada bagaimana cara mengukur, melainkan
pada apa yang dinilai. Perbedaan itu terdapat pada proses manajemen risiko
operasional bank Islam yang meliputi identifikasi risiko, penilaian risiko, antisipasi
risiko dan monitoring risiko. 8
E. Jenis Risiko Dalam Manajemen Risiko
1. Risiko Kredit
Risiko yang disebabkan adanya kegagalan counterparty untuk memenuhi
kewajibannya. Dalam bank syariah risiko pembiayaan menyangkut risiko
produk dan risiko terkait pembiayaan koperasi.
2. Risiko Pasar
Risiko kerugian yang terjadi pada portofolio yang dimiliki oleh bank
akibat adanya pergerakan variabel pasar yaitu nilai tukar dan suku bunga.
3. Risiko Likuiditas
Risiko yang antara lain ketidakmampuan bank untuk memenuhi
kebutuhannya pada saat jatuh tempo.
7
Sugi Lilis “ Manajemen Risiko Dalam Perbankan Syariah “ ( Jakarta : Salemba Empat, 2018 ), hlm 40
8
Prasastinah Trisandini “ Pengelolaan Risiko Pembiayaan Di Bank Syariah” Jurnal Hukum, Vol. 3, No. 2,
Desember 2018, hlm, 72

5
4. Risiko Operasional
Risiko yang terjadi akibat tidak cukupan atau tidak berfungsinya proses
internal, human erorr, kegagalan sistem ataupun mempengaruhi
operasional bank.
5. Risiko Hukum
Risiko yang penyebabnya yaitu kelemahan aspek yuridis sepeti tuntutan
hukum, tidak adanya peraturan perundang-undangan yang mendukung
atau kelemahan perjanjian seperti tidak terpenuhinya syarat keabsahan
suatu kontrak ataupun pengikatan agunan yang tidak sempurna.
6. Risiko Reputasi
Risiko yang antara lain adanya publikasi negatif yang terkait dengan
kegiatan bank atau adanya pendapat negatif terhadap bank.9
7. Risiko Strategis
Risiko yang terjadi karena tidak tepatan dalam pengambilan atau
pelaksaan suatu keputusan strategis dan kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis.
8. Risiko Kepatuhan
Risiko yang terjadi karena bank tidak mematuhi ataupun melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku secara prinsip
syariah. Risiko kepatuhan dapat bersumber dari kurangnya pemahaman
dan kesadaran hukum terhadap ketentuan dan prinsip syariah. 10

A. KESIMPULAN
Penerapan manajemen risiko harus didukung juga dengan cara pengelolaannya,
pengelolaan manajemen risiko pada bank dapat dilakukan dengan cara yaitu :
mengidentifikasi, mengukur dan memantau risiko walaupun terkadang masih terjadi

9
Iqbal Muhammad “ Manajemen Risiko Perbankan Syariah Di Indonesia “ Jurnal Studi Ekonomi dan
Bisnis Islam, Vol. 1, No. 2, Desember 2018
10
Rianto Bambang “ Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Era Digital “ ( Jakarta : Salemba Empat, 2018 )

6
kesalahan juga. Keuntungan dan manfaat dari manajemen risiko adalah dapat
meningkatkan, menciptakan infrastruktur, manajemen risiko yang sangat kokoh untuk
meningkatkan daya saing bank.
Kendalanya pengawasan akan penerapan manajemen risiko tergolong rendah, dan
sumber daya manusia yang belum siap. Manajemen risiko sendiri merupakan suatu
ilmu yang umum dan telah di implementasikan di dalam berbagai bidang. Bank
syariah sangat rentan terhadap risiko kredit, risiko kredit ini muncul sebagai akibat
eksposur terhadap risiko pembiayaan yang tinggi, sehingga risiko kredit ini juga bisa
dikatakan sebagai risiko pembiayaan.
Manajemen risiko bisa diawali dengan melakukan screening ( penyaringan )
terhadap calon nasabah dan proyek yang akan dibiayai. Jika pembiayaan telah
direalisasikan maka risiko risiko pembiayaan ini dapat diberikan dengan cara
memberikan perlakuan yang sesuai dengan karakter nasabah ataupun proyek tersebut.
Dengan demikian manajemen risiko pembiayaan di bank syariah sangat
berkesinambungan dengan karakter nasabah dan risiko proyek. Risiko nasabah
berkaitan dengan karakter nasabah tersebut sedangkan risiko proyek berkaitan dengan
karakter proyek yang akan dibiayai.
Proses manajemen risiko merupakan tindakan dari seluruh entitas terkait dalam
perusahaan yang di dalamnya terdapat berbagai tahapan yang berkaitan dan saling
melengkapi dan menyempurnakan. Pada manajemen risiko klasik pengelolaan risiko
terpisah dari aktivitas perbankan, maka pada manajemen risiko modern pengelolaan
risiko tidak bisa terpisah dari kegiatan bisnis perbankan.
Pada bank Islam, proses dari manajemen risiko berjalan bersama dengan dengan
proses bank Islam itu sendiri dan menyatu dengan seluruh kegiatan bisnis yang
dilakukan oleh bank Islam. Tujuan utama dari manajemen risiko merupakan untuk
memastikan bahwa seluruh kebijakan risiko dan bisnis bisa disaluran secara konsisten.

DAFTAR PUSTAKA
Al- Haq Fikri “ Manajemen Risiko Strategis Bank Syariah “ Jurnal Manajemen,
Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi , Vol. 1, No. 2, Januari 2020, hlm, 65

7
Fasa Iqbal Muhammad “ Manajemen Risiko Perbankan Syariah Di Indonesia “
Jurnal Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam, Vol. 1, No. 2017, hlm, 38
Idroes Fery “ Manajemen Risiko Perbankan “ ( Jakarta : Raja Gravindo Persada,
2018 ) hlm, 7
Iqbal Muhammad “ Manajemen Risiko Perbankan Syariah Di Indonesia “ Jurnal
Studi Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 1, No. 2, Desember 2018
Marietza Fenny “ Manajemen Risiko “ ( Bandung : Widina Bhakti Persada
Bandung, 2021 ), hlm, 17
Mualiawati Anita “ Analisis Manajemen Risiko Keamanan Data dan Sistem
Informasi “ Jurnal Resti , Vol. 2 No. 1, 2018
Prasastinah Trisandini “ Pengelolaan Risiko Pembiayaan Di Bank Syariah”
Jurnal Hukum, Vol. 3, No. 2, Desember 2018, hlm, 72
Rianto Bambang “ Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Era Digital “
( Jakarta : Salemba Empat, 2018 )

Shofawati Atina “ Manajemen Risiko Operasional Pada PT Bank Pembiayaan


Rakyat Indonesia “ Jurnal Ekonomi Syariah, Vol. 4, No. 1, Februari 2019, hlm, 73

Sugi Lilis “ Manajemen Risiko Dalam Perbankan Syariah “ ( Jakarta : Salemba


Empat, 2018 ), hlm 40

Anda mungkin juga menyukai