Anda di halaman 1dari 12

RESIKO LIKUIDITAS

OLEH:
REMRAND ADITYA ADOE (1903070015)
AGUSTIN INDAHYANI MAUKELA (19030700012)
Definisi Resiko Likuiditas

Resiko likuiditas adalah resiko akibat ketidakmampuan bank syariah


untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan
arus kas atau aset likuid yang berkualitas tinggi yang dapat digunakan,
tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan yang baik.  
karakter manajemen risiko pada bank Islam, adalah:

a. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko yang dilakukan dalam bank Islam tidak hanya mencakup berbagai risiko
yang ada pada bank pada umumnya, melainkan juga meliputi risiko yang khas hanya ada
pada bank-bank yang beroprasi berdasarkan prinsip syariah.
Dalam hal ini, keunikan bank Islam terletak pada enam hal, yaitu :
• Proses transaksi pembiayaan,
• Proses manajemen,
• Sumber daya manusia (insani),
• Teknologi,
• Lingkungan eksternal,
• Kerusakan.
lanjutan
b. Penilaian Risiko
Dalam penilaian risiko, keunikan bank Islam terlihat pada hubungan antara
probability dan impact, atau biasa dikenal sebagai Qualitative Approach.
c. Antisipasi Risiko
Antisipasi risiko dalam bank islam bertujuan untuk :
• Preventive. Dalam hal ini, bank islam memerlukan persetujuan DPS untuk
mencegah kekeliruan proses dan transaksi dari aspek syariah.
• Detective. Pengawasan dalam bank islam meliputi dua aspek, yaitu aspek
perbankan oleh bank Indonesia dan aspek syariah oleh DPS.
• Recovery. Koreksi atau suatu permasalahan dapat melibatkan bank Indonesia
untuk aspek perbankan dan DSN untuk aspek syariah.
lanjutan
d. Monitoring Risiko
Aktivitas dalam bank islam tidak hanya meliputi manajemen bank
islam, tetapi juga melibatkan Dewan Pengawas Syariah.
 
Faktor Pendukung Terjadinya Resiko Likuiditas.

Resiko likuiditas perbankan merupakan akibat dari interaksi antara aset


dan liabilias yang bank islam miliki. Sehingga permasalah likuiditas pada
bank islam dapat terjadi jika:
1. Pada saat terjadi penarikan dana simpanan berjumlah besar, bank
islam tidak memiliki cukup dana dan sumber pendanaan cepat yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas tersebut.
lanjutan
2. Ketika bank islam telah memiliki komitmen pembiayaan dalam
jumlah besar yang belum terealisasi dengan debitur dan pada saat
realisasi, bank islam tidak memiliki dana yang cukup.
3. Terjadi penarikan simpanan yang cukup besar dan bank islam tidak
memiliki aset yang dapat segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan
likuiditas nasabah.
4. Terjadinya penurunan besar-besaran terhadap nilai aset yang bank
memiliki memicu ketidak percayaan nasabah sehingga menarik dana
simpanannya dari bank.
• 
Karakteristik Risiko Perbankan Syariah

Perbedaan antara rumusan teoritis dan realita dari perbankan syariah


dapat diidentifikasikan dengan jelas. Secara teoritis, para ekonom muslim
menjelaskan bahwa pada sisi liabilitas, bank syariah hanya memiliki dan
investasi (investment deposit). Sedangkan pada sisi aset, dana investasi ini
selanjutnya akan disalurkan melalui bagi hasil (profit sharing). Berdasarkan
sistem ini, gejolak yang terjadi pada sisi aset, secara otomatis ditompang
oleh konsep berbagi risiko (risk sharing) sebagai karakteristik dari dana
investasi. Dengan demikian, secara teoritis perbankan syariah menawarkan
alternatif yang lebih stabil dibandingkan sistem perbarbankan
konvensional.Adapun karakteristik sistemik dari sistem ini adalah
sebanding dengan risiko yang melekat pada reksadana (mutual fund).
Proses Manajemen Risiko Likuiditas

Dalam pelaksanaannya, proses ini melalui langkah-langkah berikut :


• Identifikasi risiko, dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap karakteristik
risiko yang melekat pada aktivitas fungsional, risiko terhadap produk dan kegiatan
usaha.
• Pengukuran risiko, dilaksanakan dengan melakukan evaluasi secara berkala terhadap
kesesuaian asumsi, sumber data dan prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko.
Penyempurnaan terhadap system pengukuran risiko dilakukan apabila terdapat
perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan factor risiko yang bersifat material.
• Pemantau risiko, dilaksanakan dengan melakukan evaluasi terhadap eksposure risiko.
Penyempurnaan proses pelaporan terhadap perubahan kegiatan usaha, produk,
transaksi, faktor risiko, teknologi informasi dan system informasi manajemen yang
berifat material.
Likuiditas Aset

Likuiditas asset berkaitan dengan mudah tidaknya suatu asset diperjual-


belikan. Istilah asset tidak likuid banyak dijumpai di pasar modal,
terutama untuk menyebut saham yang tidak banyak diperdagangkan.
Saham tidur merupakan saham yang dibeli investor yang kemudian
disimpan.
Manajemen Resiko Likuiditas Perbankan Syari’ah.

Pengelolaan likuiditas pada bank islam sedikit lebih rumit dibandingkan


jenis resiko lainnya. Hal ini disebabkan karena likuiditas memiliki dua
sisi yang bertolak blakang. Disatu sisi tingginya likuiditas membuat
posisi bank relatif aman dan stabil, tetapi disisi lain likuiditas yang
terlalu tinggi justru membuat tingkat profitabilitas mmenjadi rendah
karena aset-aset yang likuid biasanya tidak dapat memberikan tingkat
imbal hasil yang tinggi.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai