Anda di halaman 1dari 35

KARAKTER MANAJEMEN RISIKO

BANK SYARIAH.
Pertemuan 2
 Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial, baik
yang dapat diperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan yang
berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan bank.
 Risiko-risiko tersebut tidak dapat dihindari, tetapi dapat dikelola dan
dikendalikan.
 bank syariah juga memerlukan serangkaian prosedur dan metodologi yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi,mengukur memantau, dan
mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha, atau yang biasa
disebut sebagai manajemen risiko.
 Sasaran kebijakan manajemen risiko adalah mengidentifikasi, mengukur,
memantau dan mengendalikan jalannya kegiatan usaha bank dengan tingkat
risiko yang wajar secara terarah, terintegrasi, dan berkesinambungan.
 manajemen risiko berfungsi sebagai filter atau pemberi peringatan dini
terhadap kegiatan usaha bank.
 Tujuan manajemen risiko itu sendiri adalah menyediakan informasi tentang
risiko kepada pihak regulator, memastikan bank tidak mengalami kerugian
yang bersifat unacceptable, meminimalisasi kerugian dari berbagai risiko yang
bersifat uncontrolled, mengukur eksposur dan pemusatan risiko, serta
mengalokasikan modal dan membatasi risiko.
KARAKTER MANAJEMEN RISIKO BANK
ISLAM
 Manajemen risiko dalam bank islam mempunyai karakter yang berbeda
dengan bank konvensional, terutama dengan adanya jenis-jenis risiko yang
khas melekat hanya pada bank-bank beroprasi secara syariah.
 perbedaan mendasar antara bank islam dengan bank konvensional bukan
terletak pada bagaimana cara mengukur (how to masure), melainkan pada
apa yang dinilai (what to masure), perbedaan tersebut akan tampak terlihat
dalam proses manajemen risiko operasional bank islam yang meliputi
identifikasi risiko, penilaian risiko, antisipasi risiko dan monitoring risiko.
IDENTIFIKASI RISIKO

 Identifikasi risiko yang dilakukan dalam bank


islam tidak hanya mencakup berbagai risiko yang
ada pada bank-bank pada umumnya, melainkan
juga meliputi berbagai risiko yang khas hanya ada
pada bank-bank yang beroperasi berdasarkan
prinsip syariah.
 Dalam identifikasi risiko ini terdapat enam hal,
yaitu:
 Proses transaksi pembiayaan.
 Karakteristik bank islam dalam proses ini
setidaknya terlihat pada tiga aspek, yaitu:
proses transaksi pembiayaan syariah, proses
transaksi bagi hasil dana pihak ketiga dan
proses transaksi devisa.
 Proses manajemen
 keunikan bank islam dalam proses manajemen terlihat pada sistem dan
prosedur operasianal akuntansi dan Chart of Account (COA), sistem dan
prosedur operasional, teknologi informasi, sistem dan prosedur operasional
tutup buku, serta sistem dan prosedur operasional pengembangan produk.
 Sumber daya manusia.
 Keunikan bank islam dalam sumber daya manusia terlihat pada spesifikasi
kapabilitas yang tidak hanya mencakup dalam bidang perbankan secara
umum tetapi juga meliputi aspek-aspek syariah.
 Teknologi.
 Keunikan bank islam dalam bidang teknologi terlihat pada Business
Requirement Specification (BRS) untuk pembiayaan berbasis bagi hasil dan
Business Requirement Specification (BRS) dana pihak ketiga.
 Lingkungan eksternal.
 Keunikan bank islam dalam hal ini terlihat pada keberadaan dual regulatory
body, yaitu bank Indonesia dan Dewan Syariah Nasional.
 Kerusakan.
 Keunikan bank islam dalam hal ini terlihat misalnya ketika terjadi kerusakan
pada objek ijarah atau IMBT.
ANTISIPASI RISIKO

 Antisipasi risiko dalam islam bertujuan untuk :


 Preventive.
 Dalam hal ini, bank islam memerlukan persetujuan DPS untuk mencegah kekeliruan proses dan transaksi
dari aspek syariah.
 Detective.
 Pengawasan dalam bank islam meliputi dua aspek, yaitu aspek perbankan oleh Bank Indonesia dan aspek
syariah oleh DPS.
 Recovery.
 Koreksi atas suatu kesalahan dapat melibatkan Bank Indonesia untuk aspek perbankan dan DSN untuk
aspek syariah.
 Monitoring risiko
 Aktivitas monitoring dalam bank islam tidak hanya meliputi manajemen bank islam, tetapi juga
melibatkan Dewan Pengawas Syariah.
RISIKO PEMBIAYAAN/KREDIT

 Yang dimaksud dengan risiko pembiayaan adalah risiko yang disebabkan oleh
adanya kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajiban.
 Dalam bank syariah, risiko pembiayaan mencakup risiko terkait produk dan
risiko terkait pembiayaan korporasi.
RISIKO TERKAIT PRODUK

 Risiko terkait pembiayaan berbasis Natural Certainty Contracts (NCC)


 Yang dimaksud dengan Analisis Risiko Pembiayaan Berbasis Natural Certainty
Contracts adalah mengidentifikasi dan menganalisis dampak dari seluruh risiko
nasabah sehingga keputusan pembiayaan yang diambil sudah memperhitungkan
risiko yang ada dari pembiayaan berbasis Natural Certainty Contracts, seperti
murobahah, ijarah, salam dan istishna’.
 Risiko terkait pembiayaan berbasis Natural Uncertainty Contracts (NUC)
 Yang dimaksud dengan analisis Risiko Pembiayaan Berbasis Natural Uncertainty
Contracts adalah mengidentifikasi dan menganalisis dampak dari seluruh risiko
nasabah sehingga keputusan pembiayaan yang diambil sudah memperhitungkan
risiko yang ada dari pembiayaan berbasis Natural Uncertainty Contracts, seperti
mudharabah dan musyarokah.
RISIKO PASAR

 Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat
perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset
yang dapat diperdagangkan atau disewakan.
RISIKO BENCHMARK RATE

 Risiko benchmark rate adalah risiko akibat perubahan harga instrument


keuangan dari posisi trading book yang disebabkan oleh perubahan surat
berharga syariah.
RISIKO NILAI TUKAR

 Risiko nilai tukar adalah risiko akibat perubahan nilai posisi trading book dan
banking book yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar valuta asing atau
perubahan harga emas.
RISIKO KOMODITAS

 Risiko komoditas adalah risiko akibat perubahan harga instrument keuangan


dari posisi trading book dan banking book yang disebabkan oleh perubahan
harga komoditas.
RISIKO EKUITAS

 Risiko ekuitis adalah risiko akibat perubahan harga instrument keuangan dari
posisi trading book yang disebabkan oleh perubahan harga saham.
RISIKO OPERASIONAL

 Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan atau tidak


berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan atau
adanya kejadian-kejadian eksternal yang memengaruhi operasional bank.
 Contoh: pemalsuan bilyet deposito oleh karyawan bank yang kemudian di
jadikan tanggunan pembiayaan, kesalahan posting uang masuk karena
pegawai yang ditunjuk kurang berpengalaman.
 Ada tiga factor yang menjadi penyebab timbulnya risiko ini, yaitu:
 Infrastruktur, seperti teknologi, kebijakan, lingkungan, pengamanan,
perselisihan dan sebagainya.
 • Proses
 • Sumber daya
 Risiko operasional ini mencakup lima hal, yaitu:
 Resiko reputasi (reputation risk)
 Resiko reputasi (reputation risk) adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh
adanya publikasi negative yang terkait dengan kegiatan bank atau adanya
persepsi negatif terhadap bank.
 Resiko kepatuhan (compliance risk)
 Resiko kepatuhan (compliance risk) adalah risiko yang disebabkan oleh tidak
dipatuhinya ketentuan-ketentuan yang ada, baik ketentuan internal maupun
eksternal.
 Risiko transaksi (transaction risk)
 Risiko transaksi (transaction risk) adalah risiko yang disebabkan oleh permasalahan dalam
pelayanan atau produk-produk yang disediakan.
 Risiko strategis (strategic risk)
 Risiko strategis (strategic risk) adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan
dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat
atau bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan perubahan perundang-undangan dan
ketentuan lain yang berlaku.
 Risiko hukum (legal risk)
 Risiko hukum (legal risk) adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis,
seperti: adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung
atau kelemahan perikatan (perjanjian) seperti tidak terpenuhinya syarat keabsahan suatu
kontrak yang tidak sempurna.
 Pada tahun 2011 banyak terjadi kerugian di dunia perbankan Indonesia yang
disebabkan oleh terjadinya fraud perbankan. Ada dua faktor yang
menyebabkan terjadinya fraud, pertama faktor internal yang disebabkan oleh
pelanggaran prosedur, kewenangan, dan kolusi.
 Pelanggaran prosedur disebabkan oleh lemahnya pengetahuan dan
budaya kepatuhan.
 Pelanggaran kewenangan disebabkan oleh inisiatif pribadi, sedangkan
kolusi disebabkan kerja sama antar karyawan.
 Faktor eksternal disebabkan karna lingkungan dan kolusi karyawan
dengan nasabah
RESIKO OPERASIONAL

 Risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses


internal yang kurang memadai, kegagalan proses
internal,kesalahan manusia,kegagalan sistem
atau adanya kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional bank
CONTOH RESIKO OPERASIONAL

 Fraud Internal, laporan yang sengaja dibuat tidak benar, kecurangan


yang dilakukan oleh oknum karyawan bank.
 Fraud Eksternal, pemalsuan cek dan pembajakan data bank oleh hacker.
 Pelanggaran ketentuan kesehatan dan keamanan kerja.
 Bank melanggar aturan kerahasiaan bank
 Kerusakan aset bank akibat terorisme,perampokan,bencana alam.
 Terganggunya satelit sehingga ATM tidak bisa digunakan.
 Kesalahan pada proses input data, kegagalan pada pengelolaan agunan
ALASAN UTAMA RISIKO OPERASIONAL
MENJADI PERHATIAN UTAMA PIMPINAN BANK
 Bank lebih sering menerapkan outsourching
 Regulasi perbankan semakin ketat, aktivitas akuisis, merger dan
konsolidasi yang memerlukan sistem baru terintegrasi, proses yang lebih
rumit, dan kebutuhan SDM yang berkualitas
 Penggunaan e-commerce yang semakin intensif sehingga menyebabkan
adanya inovasi teknologi
 Bank semakin rentan terhadap poensi serangan teroris, hacker, dan
bencana alam
PENYEBAB RISIKO OPERASIONAL

 Akkizidis dan khandelwal (2008) menyebutkan penyebab risiko operasional


adalah :
1. Manusia
2. Transaksi
3. Sistem dan teknologi
4. Kegagalan proses
5. Kejadian intern dan ekstern
6. Kebijakan yang mengatur industri perbankan syariah
KATEGORI RISIKO OPERASIONAL
Identifikasi Risiko
Operasional
▪ Kajian dan analisis terhadap berbagai faktor penyebab timbulnya risiko operasional
yang melekat pada seluruh aktivitas fungsional, produk, proses dan sistem informasi,
baik disebabkan oleh faktor internal dan faktor ekternal yang berpotensi berdampak
negatif terhadap pencapaian sasaran bank

29
▪ Risiko operasional dapat dikelompokkan berdasarkan frekuensi dan dampak terjadinya,
yaitu :
1. Low Frequency Low impact
2. Low frequency High impact
3. High frequency low impact
4. High frequency high impact

30
Low Frequency Low impact
▪ Risiko yang frekuensinya sering tetapi dampaknya kecil dan masih bisa diterima oleh
bank.
▪ Risiko ini dapat diprediksi kemungkinan terjadinya dan lebih memungkinkan untuk
dicegah dengan penerapan pengawasan internal yang baik.
▪ Contohnya : kesalahan dalam menulis isian pada slip transaksi

31
Low frequency High
impact
▪ Risiko yang frekuensi terjadinya rendah tapi dapat menimbulkan dampak yang besar
▪ Contoh : force majeur
▪ Force majeur dapat dikelola dengan cara membagi atau mentransfe risiko dengan
perusahaan asuransi syariah

32
High frequency low
impact
▪ Risiko yang frekeunse terjadinya besar tapi dampaknya kecil dan masih bisa dikelola
dengan meningkatkan efisiensi bisnis.

33
High frequency high
impact
▪ Risiko yang frekuensi terjadinya tinggi dan menimbulkan dampak yang dapat
mengacaukan bank.
▪ Contohnya : Private banker

34
Identifikasi risiko
operasional
▪ Ada kejadian
▪ Terdapat penyebab timbulnya kejadian
▪ Terdapat dampak kerugian baik dalam bentuk keuangan/non keuangan
▪ Dapat diprediksi terjadinya dikemudian hari

35

Anda mungkin juga menyukai