Anda di halaman 1dari 12

Manajemen

Risiko Perbankan
Syariah
Nama Kelompok :
1. Fadhilatul Mukaromah
(13020039)
2. Kaswin Akuntansi
(13020036)
3. Siti Cahyani W (13020004)
4. Dain Muntoha (13010026)

Pengertian Risiko
Workbook Level 1 Global Association for Risk Professionals (200
5)-Badan Sertifikasi Manajemen Risiko mendefinisikan risiko seb
agai :
CHANCE of A BAD OUTCOME
(kemungkianan akan terjadinya hasil yang tidak diinginkan, yan
g dapat menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi serta ti
dak dikelola semestinya)
Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011 mendefinisika
n risiko sebagai :
Potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa (events) terte
ntu.

Jenis Risiko
Risiko Murni (Pure Risk)
Adalah risiko dimana kemungkinan kerugian ada, tetapi k
emungkinan keuntungan tidak ada
contoh : kecelakaan dan kebakaran
Risiko Bisnis (Business Risk)
Adalah risiko dimana kemungkinan kerugaian ada, dan k
emungkinan keuntungan juga ada
contoh : risiko bisnis

Risiko-risiko Perbankan
Syariah

(menurut PBI No.13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah)

1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan
nasabah atau pihak lain dalam memenuhi
kewajiban kepada bank sesuai dengan
perjanjian yang disepakati.
2. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca
dan rekening administratif akibat perubahan
harga pasar, antara lain risiko berupa
perubahan nilai dari aset yang dapat
diperdagangkan atau disewakan.

Risiko-risiko Perbankan
Syariah

(menurut PBI No.13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah)

3. Risiko Likuiditas
Risiko
likuiditas
adalah
risiko
akibat
ketidakmampuan
bank
untuk
memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari sumber
pendanaan arus kas/atau aset likuid berkualitas
tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu
aktivitas dan kondisi keuangan bank.
4. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang
diakibatkan oleh proses internal yang kurang
memadai, kegagalan proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya
kejadian
eksternal
yang
mempengaruhi
operasional bank.

Risiko-risiko Perbankan
Syariah

(menurut PBI No.13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah)

5. Risiko Hukum
Risiko hokum adalah risiko yang timbul akibat
tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek
yuridis.
6. Risiko Stratejik
Risiko
stratejik
adalah
risiko
akibat
ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau
pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis.
7. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat bank
tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan
yang berlaku, serta prinsip syariah.

Risiko-risiko Perbankan
Syariah

(menurut PBI No.13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah)

8. Risiko Reputsi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat
kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi
negatif terhadap bank.
9. Risiko Imbal Hasil
Risiko imbal hasil (Rate of return Risk) adalah risiko
akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan
bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat
imbal hasil yang diterima bank dari penyaluran dana,
yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak
ketiga bank.
10.Risiko Investasi
Risiko investasi (Equity Investment Risk) adalah risiko
akibat bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah
yang dibiayai dalam pembiayaan berbasis bagi hasil
baik yang menggunakan metode net revenue sharing
maupun yang menggunakan metode profit and loss
sharing.

Dampak Risiko
Dampak terhadap Pemegang Saham

a. Kesejahteraan pemegang saham menurun


b. Dividen yang akan diterima menurun
c. Kegagalan Investasi
Dampak terhadap Karyawan

a. Dikenakan
kerugian

indisipliner

karena

lalai

dan

menimbulkan

b. Pengurangan bonus dan pemotongan gaji


c. Pemutusan hubungan kerja
Dampak terhadap Nasabah

a. Merosotnya tingkat pelayanan


b. Berkurangnya jenis dan kualitas produk yang ditawarkan
c. Krisis likuiditas sehingga menyulitkan dalam pencairan dana
d. Perubahan Peraturan

Pengertian Manajemen Risiko


Kesepakatan Basel telah menjadi tolak ukur bagi Bank
Sentral seluruh dunia dalam merancang regulasi
Manajemen Risiko Perbankan yang berlaku dinegara
masing-masing termasuk Indonesia.
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah menjelaskan bahwa manajemen
risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau,
dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh
kegiatan usaha bank.

Penerapan Manajemen Risiko


Perbankan Syariah

(menurut PBI No.13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko


Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah)

1.

Tata Kelola Risiko (Pengawasan Aktif Dewan


Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah)

2.

Kerangka Manajemen Risiko dalam bentuk Kebijakan,


Prosedur, maupun Limit

3.

Proses
Manajemen
Risiko
yang mencakup
Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, Pengendalian, dan
Sistem Informasi Manajemen Risiko

4.

Sistem Pengendalian Intern

Alternatif sesuai Risk Appetite


menghindari risiko tertentu dengan mengarahkan agar
bank tidak melakukan kegiatan yang terkait dengan
sumber datangnya risiko tersebut.
mengalihkan risiko tersebut pada pihak ketiga melalui
insurance, hedging, dan outsourching.
atas suatu jenis risiko tertentu seperti risiko
operasional dapat dilakukan langkah pengendalian
untuk
mengurangi
pengaruh
negative
yang
ditimbulkannya (mitigate the risk) melalui kegiatan
pencegahan dan pengawasan yang lebih ketat.
menghadapi risiko tersebut apa adanya, namun
dengan tetap melakukan langkah-langkah antisipasi
yang diperlukan agar semaksimal mungkin diupayakan
tetap diperolehnya shareholder value.

Terima
Kasih

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templtes, Diagrams and Charts

Anda mungkin juga menyukai