Anda di halaman 1dari 16

RASIO BANK BRI Tbk

(Tugas 5 : Analisis Laporan Keuangan)


Dosen
: Asriani Junaid,SE.,M.Si.Ak

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS


ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2010,2011, dan 2012
(ANALISIS RASIO LIKUIDITAS,RENTABILITAS DAN
SOLVABILITAS)

OLEH :
NURAENI LUCIANA
RINI WAHYUNI SUKRI
A. NINGRAT KUSUMA WARDHANI
IRA PARAMITA

(11179336)
(11179337)
(11179339)
(11179340)

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN MAKASSAR


TAHUN AJARAN
2013/2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmat dan
hidayahNya lah sehingga kami semua diberi kesehatan dan kesempatan guna untuk
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Tak lupa pula kita kirimkan salam
dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad S.A.W, karena telah
membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman sekarang ini.
Adapun judul dari makalah ini adalah ANALISIS RASIO LIKUIDITAS,
RENTABILITAS/ PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS OLEH PT BANK
Tbk yang berisi tentang Profil perusahaan, Laporan Keuangan, dan kesimpulan
Analisis Rasio berdasarkan standar Bank Indonsia.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Sekian dan terima kasih

Makassar, Februari 2014


Penyusun

1.1 Profil Bank BRI

BAB I
PENDAHULUAN

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu Bank milik pemerintah yang
terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di
Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De
Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan
Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani
orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16
Desember 1895di Purwekerto pada masa Hindia Belanda, yang kemudian dijadikan
sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah
sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa
perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI
sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali
setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama
menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No.
41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang
merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche
Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden
(Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia
dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun


1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara
Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi,
Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara

Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara


Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undangundang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang
Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank
Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang
Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank
yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia.
Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan
kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7
tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI
berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih
100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003,
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini,
sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

Kantor Pusat :
Gedung BRI Jl. Jenderal Sudirman Jakarta 10210 Indonesia
Tlp.
: (62-21) 2510244, 2510254, 2510264, 2510269, 2510279
Facs.
: (62-21) 2500065, 2500077
Website
: http://www.bri.co.id/
VISI BRI
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
MISI BRI
Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada
usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas
dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan
praktek good corporate governance. Memberikan keuntungan dan manfaat yang
optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
1.2 Bidang usaha
Bank BRI sampai saat ini memfokuskan diri untuk melakukan pelayanan kepada
masyarakat kecil seperti memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil.
Kini bank tersebut telah memiliki unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri
dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor

Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New
York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas
Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan
Desa.
Produk dan Jasa Layanan Bank PT. Bank Rakyat Indonesia meliputi :
1.
Tabungan BritAma
2.
Tabungan Simpedes
3.
Tabungan Simpedes TKI
4.
Tabungan Haji
5.
Tabungan BritAma Dollar
6.
Tabungan BritAma Bisnis
7.
Tabungan BritAma Rencana
8.
Tabungan BritAma Valas
9.
Tabungan BritAma Junio
10.
TabunganKu
1.3Pemegang Saham
Bank BRI memiliki total saham sebanyak 56,75% yang dikelola Pemerintah
Indonesia dan 43,25% lainnya oleh Publik baik individu ataupun institusi. Kini bank
tersebut telah mempunyai kantor pusat di Jakarta.
1.4Penghargaan
Bank BRI mendapatkan penghargaan sebagai Bank Umum Terbaik 2013 pada kategori
Bank dengan aset diatas Rp.100 Triliun peringkat berikutnya diraih oleh Bank BCA dan
Bank Mandiri. Penghargaan ini diserahkan oleh Ketua Ikatan Bankir Indonesia Zulkifli
Zaini kepada Randi Anto selaku Direktur Kepatuhan Bank BRI.
Penghargaan ini diberikan dengan 12 macam kriteria penilaian. Ke-12 kriteria yang
digunakan adalah CAR 2012 (Capital Adequacy Ratio), NPL 2012 (Non Perfoming
Loan), ROA 2012 (Return On Asset), ROE 2012 (Return On Equity), NIM 2012 (Net
Interest Margin), BOPO 2012 (perbandingan beban operasional dengan pendapatan
operasional), LDR 2012 (Loan To Deposit Ratio), pertumbuhan pendapatan bunga
bersih, pertumbuhan pendapatan operasional selain bunga, pertumbuhan laba
operasional, pertumbuhan kredit dan rasio cost to assset.
Ketua Tim Juri pemeringkatan bank 2013 Sigit Pramono yang sekaligus ketua Perbanas
mengatakan tahun ini tim juri memilih tiga bank terbaik untuk masing-masing kategori.
Keputusan ini diambil karena masing-masing bank terbaik memiliki keunikan dan
keunggulan dibanding kompetitornya, ucapnya, dalam acara best bank awards 2013 di
Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (4/6/2013) malam. Ini bukan pertama kali Bank BRI
menerima penghargaan sebagai The Best Bank. Pada tahun 2011 dan 2012 lalu Bank
BRI berturut-turut mendapat penghargaan sebagai Best Listed Companies dari majalah
investor.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Laporan Keuangan


PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2010,2011, dan 2012
( Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Nama Rekening

2010

2011

9.975.712
19.989.683

10.525.973
33.040.418

13.895.
42.524

5.658.116
(63)
5.658.053

5.533.225
(61)
5.533.164

4.842.1
(171
4.841.

83.272.390

73.596.656

66.242.

(250)
83.272.140

(300)
73.596.356

66.242.

Efek-Efek
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

22.516.173
(1.510)
22.514.663

33.919.026
(1.510)
33.917.516

41.137.6
(760
41.136.

Tagihan Wesel Ekspor


Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

741.757
(7.418)
734.339

4.828.569
4.828.569

5.934.7
5.934.

ASET
Kas
Giro Pada Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Penempatan Pada Bank Indonesia dan
bank lain
cadangan kerugian penurunan nilai

2012

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PER 31 DESEMBER 2010,2011, dan 2012
( Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Nama Rekening

2010

2011

2012

Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah


Efek-Efek Yang Dibeli Dengan Janji
Dijual Kembali
Tagihan Derivatif

13.626.463

8.996.026

4.315.616

501.381

9.383.298

9.550.521

87.870

17.818

28.850

Kredit Yang Diberikan


Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

246.964.238
(13.991.454)
232.972.784

285.406.257
(15.951.531)
269.454.726

350.758.26
(14.677.22
336.081.0

Piutang Dan Pembiayaan Syariah


Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

5.524.968
(111.376)
5.413.592

9.108.715
(138.441)
8.970.274

11.248.28
(237.645
11.010.63

Tagihan Akseptasi
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

666.878
(6.669)
660.209

1.692.176
1.692.176

4.786.121
4.786.12

Penyertaan Saham
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

135.776
(1.888)
133.888

165.225
(536)
164.689

197.278
(536)
196.742

5.405.013
(3.836.068)
1.568.945

5.990.344
(4.137.526)
1.852.818

7.218.807
(4.414.441
2.804.36

2.295.101
4.880.779

2.631.958
5.293.505

2.024.911
5.961.840

404.285.602

469.899.284

Aset Tetap
Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Neto
Aset Pajak Tangguhan-Neto
Aset Lain-Lain Neto
TOTAL ASET

551.336.79

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PER 31 DESEMBER 2010,2011, dan 2012
( Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Nama Rekening
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas Segera
SIMPANAN NASABAH
Giro
Giro Wadiah
Tabungan
Tabungan Wadiah
Tabungan Mudharabah
Deposito Berjangka
Deposito Berjangka Mudharabah
Total Simpanan Nasabah
Simpanan Dari Bank Lain Dan Lembaga
Keuangan Lainnya
Efek Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali
Liabilitas Derivatif
Liabilitas Akseptasi
Utang Pajak
Pinjaman Yang Diterima
Estimasi Kerugian Komitmen Dan Kontinjensi
Liabilitas Lain-Lain
Pinjaman Subordinasi
Total Liabiitas

2010

2011

201

4.123.639

3.961.640

4.911.

77.048.697
315.779
125.197.518
738.227
54.005
126.309.586
3.988.585
333.652.397

76.262.900
515.829
152.643.459
1.386.724
102.790
146.006.981
7.345.662
384.264.345

79.403
671.8
182.48
1.688
195.2
177.267
8.458
450.16

5.160.315

4.024.163

2.778

526.365
81.801
666.878
1.930.923
9.454.545
93.422
9.766.026
2.156.181
367.612.492

102.681
173.536
1.692.176
1.105.997
13.097.916
152
9.520.061
2.136.288
420.078.955

152.1
4.786
895.6
10.888
414
9.758
2.116.
486.45

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
PER 31 DESEMBER 2010,2011, dan 2012
( Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

EKUITAS
Modal Ditempatkan Dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan
Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Keuntungan Yang Belum Direalisasi Atas EfekEfek Dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Yang Tersedia Untuk Dijual Setelah Dikurangi
Pajak Tangguhan
Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Total Saldo Laba
Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada
Entitas Induk
Kepentingan Non-Pengendalian
Total Ekuitas
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

6.167.291
2.773.858

6.167.291
2.773.858

6.167.2
2.773.8

47.237

49.153

44.91

561.564

765.004

740.45

7.974.956
19.148.204
27.123.160

8.261.766
31.757.488
40.019.254

8.412.5
46.667.
55.080.

36.673.110

49.774.560

64.806.

36.673.110

45.769
49.820.329

75.02
64.881.

404.285.602

469.899.284

551.336

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010,2011, dan
2012
( Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Nama Rekening
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASINA

2010

2011

2012

Pendapatan Bunga Dan Investasi


Pendapatan Syariah
Total Pendapatan Bunga, Invetasi Dan
Syariah
Beban Bunga Dan Pembiayaan Lainnya
Beban Syariah
Total Beban Bunga,Pembiayaan Lainnya
Dan Syariah
Pendapatan Bunga-Neto
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Imbalan
Penerimaan Kembali Aset Yang Telah
dihapusbukukan
Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing-Neto
Keuntungan Dari Penjualan Efek-Efek Dan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah-Neto
Provisi Dan Komisi Lainnya
Keuntungan Yang Belum Direalisasi Dari
Perubahan Nilai Wajar Efek-Efek Dan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah Neto
Lain-Lain
Total Pendapatan Operasional Lainnya
Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Atas
Aset Keuangan-Neto
(Beban) Pembalikan Estimasi Kerugian
Komitmen Dan Kontinjensi-Neto
Pembalikan Cadangan (Beban Penyisihan)
Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset NonKeuangan-Neto

43.971.493
643.669

47.296.178
868.170

44.615.162

48.164.348

49.610.

(11.448.953)
(277.606)

(13.275.304)
(461.968)

(12.599.0
(527.59

(11.726.559)

(13.737.272)

(13.126.6

32.888.603

34.427.076

36.483.

2.732.255

3.217.666

3.698.5

1.525.143

1.797.048

2.258.3

773.019

35.521

428.80

152.888

132.246

42.67

80.253

151.155

230.96

3.321

13.651

13.37

277.654
5.544.533

428.688
5.775.975

1.716.9
8.389.7

(7.880.536)

(5.791.658)

(2.668.1

8.315

93.623

(262)

(45.222)

164.841

(31.48

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010,2011, dan
2012
( Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

48.272.0
1.338.4

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA

Tenaga Kerja Dan Tunjangan


Umum Dan Administrasi
Premi Program Penjaminan Pemerintah
Lain-Lain
Total Beban Operasional Lainnnya

(8.675.721)
(4.711.444)
(523.991)
(2.202.536)
(16.113.692)

(8.700.847)
(5.678.786)
(624.057)
(2.081.937)
(17.085.627)

(9.6
(6.3
(74
(2.79
(19.4

Laba Operasinal
Pendapatan Non Operasional-Neto
Laba Sebelum Beban Pajak
Beban Pajak
Laba Tahun Berjalan

14.402.001
506.229
14.908.230
(3.435.845)
11.472.385

17.584.230
1.171.650
18.755.880
(3.667.884)
15.087.996

22.6
1.17
23.8
(5.17
18.6

(42.710)

1.916

(4

172.101

274.402

(33

(43.025)

(67.813)

11

20

86.366

208.505

(6.

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

11.558.751

15.296.501

18.6

LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN


KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non-Pengendalian
Total

11.472.385
11.472.385

15.082.939
5.057
15.087.996

18.6
6
18.6

Laba Komprehensif Tahun Berjalan Yang Dapat


Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non-Pengendalian
Total

11.558.751
11.558.751

15.288.295
8.206
15.296.501

18.6
29
18.6

478,36

628,91

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA:


Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang
Asing
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dan
obligasi rekapitalisasi pemerintah yang tersedia untuk dijual - neto
dengan jumlah yang ditransfer ke laba rugi sehubungan dengan
perubahan nilai wajar efek-efek dan obligasi rekapitalisasi yang
tersedia untuk dijual.
Pajak Penghasilan Terkait Dengan Komponen Pendapatan
Komprehensif Lainnya
Penyesuaian Atas Transaksi Kepentingan Non-Pengendalian
Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjaln Setelah
Pajak

Laba Tahun Berjalan Per Saham Dasar Yang Dapat


Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Dasar(Dalam Rupiah Penuh)

2.2
-

Pengertian Rasio Likuiditas , Solvabilitas, Dan Rentabilitas


Rasio Likuiditas
Rasio ini bertujuan untuk mengukur seberapa likuid suatu bank dalam melayani
nasabahnya. Rasio ini terdiri atas :

77

a. Quick rasio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank
dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan ( dana pihak ketiga) dengan
harta yang paling likuid yang dimiliki oleh bank.
b. Cash ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank
dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang
dimiliki oleh bank.
c. Loan to deposit ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
komposisi jumlh kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana
masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.
d. Assets to loan ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah
kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank.
-

a.

b.
c.
d.

Rasio Solvabilitas
Merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dna untuk membiayai
kegiatannya.Rasio ini terdiri atas :
Primary ratio merupakanlan rasio yang digunakan untuk mengukur apakah
permodalan yang dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi
dalam total aset masuk dapat ditutupi oleh capital equity.
Risk assets ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemungkinan
penurunan risk assets.
Secondary risk ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penurunan
aset yang mempunyai risiko lebih tinngi.
Capital adequancy ratio adalah estimasi resiko yang akan terjadi dalam pemberian
kredit dan resiko yang akan terjadi dalam perdagangan surat-surat berharga.

Rasio Rentabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio ini terdiri atas:

a.

Gross profit margin digunakan untuk megetahui persentase laba dari kegiatan
usaha murni dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya.
Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya.
Return on equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income.
Return on total assets merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen menghasilakan income dari pengelolaan aset.

b.
c.
d.

NO

NAMA RASIO
RASIO LIKUIDITAS :
Kas
Giro Pada Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain
CASH ASSETS ( kas + giro pada bank indonesia + giro pada bank
lain)

2010

2011

9.975.712
19.989.683
5.658.116

10.525.973
33.040.418
5.533.225

35.623.511

49.099.616

TOTAL DEPOSITO = TOTAL SIMPANAN NASABAH

333.652.397

384.264.345

10,68%

12,78%

ASET LIKUID = CASH ASSETS

35.623.511

49.099.616

Giro + giro wadiah


liabilitas segera
SHORT TERM BORROWING = giro + giro wadiah + liabilitas
segera

77.364.476

76.778.729

4.123.639

3.961.640

81.488.115

80.740.369

43,72%

60,81%

246.964.238
333.652.397
36.673.110

285.406.257
384.264.345
49.820.329

66,69%

65,75%

246.964.238
404.285.602

285.406.257
469.899.284

61,09%

60,74%

QUICK RATIO = (CASH ASET/TOTAL DEPOSITO) X 100%

CASH RATIO = (CASH RATIO/SHORT TERM BORROWING) X


100%
TOTAL LOAN = KREDIT YANG DIBERIKAN
TOTAL DEPOSIT
EQUITY CAPITAL = TOTAL EKUITAS
LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) = (TOTAL LOANS / (TOTAL
DEPOSITO + MODAL )) X 100%

TOTAL LOAN
TOTAL ASSETS
4

ASSETS TO LOAN RATIO = (TOTAL LOANS / TOTAL ASSETS) X


100%

RASIO SOLVABILITAS :
EKUITY CAPITAL
TOTAL ASSET
PRIMARY RASIO= (EQUITY CAPITAL / TOTAL ASSETS) X 100%

36.673.110
404.285.602
9,07%

49.820.329
469.899.284
10,60%

EQUITY CAPITAL
TOTAL ASSETS
CASH ASSETS
SEKURITAS

36.673.110
404.285.602
35.623.511
22.516.173

49.820.329
469.899.284
49.099.616
33.919.026

10,59%

12,88%

RISK ASSET RATIO= EQUITY CAPITAL/(TOTAL ASSETS-CASH


ASSETS-SEKURITAS) X 100%

2.3

Perhitungan Rasio Likuiditas , Solvabilitas, Dan Rentabilitas


3
EQUITY CAPITAL
Total aset

36.673.110

49.820.329

404.285.602

469.899.284

Aset tetap =nilai buku

1.568.945

1.852.818

Aset lain-lain

4.880.779

5.293.505

Cash asset
Sekuritas

35.623.511

49.099.616

22.516.173

33.919.026

SECONDARY RISK ASSETS = total aset-(asettetap+aset lain-lain+cash


aset)

339.696.194

413.653.345

10,80%

12,04%

36.673.110

49.820.329

246.964.238

285.406.257

22.516.173

33.919.026

13,61%

15,60%

43.971.493
5.544.533

47.296.178
5.775.975

JUMLAH OPERATING INCOME = pendapatan bunga + operasional

49.516.026

53.072.153

Beban bunga
Beban operasional
JUMLAH OPERATING EXPENSES = beban bunga + operasional

11.448.953
16.113.692
27.562.645

13.275.304
17.085.627
30.360.931

44,34%

42,79%

Pendapatan = Laba Sebelum Beban Pajak

14.908.230

18.755.880

NET INCOME = PENDAPATAN X (100-30%)

11.777.502

14.817.145

0PERATING INCOME

49.516.026

53.072.153

23,79%

27,92%

NET INCOME

11.777.502

14.817.145

EQUITY CAPITAL

36.673.110

49.820.329

32,11%

29,74%

49.516.026

53.072.153

404.285.602

469.899.284

12,25%

11,29%

SECONDARY RISK RATIO = (EQUITY CAPITAL / SECONDARY RISK


ASSETS) X 100%
EQUITY CAPITAL
TOTAL LOANS
4

SEKURITAS =Efek-Efek Sisi Aktiva


CAPITAL ADEQUACY RATIO= (EQUITY CAPITAL/( TOTAL LOANS +
SEKURITAS)) X 100%

RASIO RENTABILITAS
Pendapatan bunga
Pendapatan operasional

GROSS PROFIT MARGIN=( ( OPERATING INCOME- OPERATING


EXPENSES) / OPERATING INCOME ) x 100%

Pajak 30%

NET PROFIT MARGIN= (NET INCOME / OPERATING INCOME)X100%

3
RETURN ON EQUITY CAPITAL (ROE) = (NET INCOME / EQUITY
CAPITAL) X 100%

0PERATING INCOME
TOTAL ASET
4
RETURN ON TOTAL ASSETS (ROA) = (0PERATING INCOME / TOTAL
ASET) X 100%

BAB III
KESIMPULAN
(ANALISIS RASIO)

NO

ANALISIS BERDASARKAN STANDAR BANK INDONESIA


RATAJENIS RASIO
2010
2011
2012
RATA

STANDAR BI

KE

RASIO LIKUIDITAS :
1

Cash Ratio

Loan To Deposit Ratio


(LDR)

43,72%

60,81%

72,08%

58,87%

> 3%

66,69%

65,75%

68,10%

66,85%

85% - 100%

TI

RASIO SOLVABILITAS :
3

Capital Adequancy
Ratio(CAR)

13,61%

15,60%

16,56%

15,26%

> 8%

32,11%

29,74%

29,05%

30,30%

5% - 12,5

12,25%

11,29%

10,28%

11,27%

0,5% - 1,25%

RASIO RENTABILITAS:
4
5

Return On
Equity(ROE)
Return On Assets
(ROA)

Dari data diatas perhitungan rata-rata selama tiga periode untuk empat rasio yang
terdiri dari Cash Ratio, Return on Asset, Return on Equity dan Capital Adequacy
Ratio dinyatakan sehat. Hal ini berdasarkan dimana hasil rata-rata perhitungan rasio
selama tiga tahun PT Bank Rakyat Indonesia periode 2010 2012 lebih tinggi
dibandingkan dengan standar Bank Indonesia.
Kemudian dari data diatas perhitungan rata-rata selama tiga periode untuk satu rasio
yaitu Loan to Deposit Ratio dinyatakan tidak sehat. Hal ini berdasarkan hasil rata-rata
perhitungan rasio selama tiga tahun PT Bank Rakyat Indonesia periode 2010 2012
lebih rendah dibandingkan dengan standar Bank Indonesia.
1. Perhitungan Cash Ratio (CR) secara rata-rata selama tiga periode diketahui berada
diatas standar Bank Indonesia yaitu > 3%yang berarti PT Bank Rakyat Indonesia
dikatakan sehat dari sisi Cash Ratio dengan rata-rata 58,87%, karena sisi short term
borrowing totalnya lebih besar dari total liquid aset, hal ini disebabkan karena rekening
giro merupakan kontribusi terbesar dari short term borrowing, atau dalam hal ini
kemampuan bank menghimpun dana nasabah dalam bentuk rekening giro, serta
kemampuan bank dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta
likuid yang dimiliki Bank Rakyat Indonesia.

2. Kemudian untuk perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara rata-rata selama tiga
periode masih dibawah standar Bank Indonesia sebesar 85% - 100 % yang berarti PT
Bank Rakyat Indonesia dapat dikatakan tidak sehat dari sisi Loan to Deposit
Ratio dengan rata-rata 66,85%, karena sisi total deposito (dana pihak ketiga ditambah
KLBI) dan modalnya mempunyai total sangat besar dibandingkan total loans dari bank
tersebut, hal ini disebabkan kurangnya kemampuan bank dalam menyalurkan dananya
dalam bentuk kredit terhadap masyarakat, bank dapat dikatakan sehat jika bank
tersebut mencapai standar, yaitu antara 85%-100%.
3. Untuk Capital Adequacy Ratio (CAR) secara rata-rata selama tiga periode diketahui
berada diatas standar Bank Indonesia yaitu > 8%yang berarti PT Bank Rakyat
Indonesia dikatakan sehat dari sisi Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan ratarata 15,26%, karena semakin besar rasio CAR yang dimiliki oleh bank, bank akan
semakin mampu menyediakan modal dalam jumlah besar, hal ini disebabkan dalam
pemberian kredit dan perdagangan sekuritas yang dikeluarkan oleh bank yang mungkin
menimbulkan resiko yang terjadi, sehingga bank memerlukan modal yang sangat besar
untuk menimalisir resiko yang akan terjadi, akan tetapi Bank Rakyat Indonesia mampu
menutupi resiko dalam pemberian kredit dan perdagangan sekuritas yaitu dengan
modal yang dimiliki oleh bank.
4. Perhitungan Return on Asset (ROA) secara rata-rata selama tiga periode diketahui
berada diatas standar Bank Indonesia (0,5% -1,25%) yang berarti PT Bank Rakyat
Indonesia dikatakan sehat dari sisi Return on Asset dengan rata-rata 11,27%, karena
adanya kemampuan manajemen bank menghsilkan income atau pendapatan dari
pengelolaan aset bank tersebut, dimana jumlah operating income diperoleh dari jumlah
pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya.
5. Untuk Return on Equity (ROE) secara rata-rata selama tiga periode diketahui berada
diatas standar Bank Indonesia (5% - 12,5%) yang berarti PT Bank Rakyat indonesia
dikatakan sehat dari sisi Return on Equity dengan rata-rata 30,30%, karena adanya
kemampuan manajemen bank dalam mengelola equity capital yang ada untuk
mendapatkan net income.

Anda mungkin juga menyukai