OLEH :
NURAENI LUCIANA
RINI WAHYUNI SUKRI
A. NINGRAT KUSUMA WARDHANI
IRA PARAMITA
(11179336)
(11179337)
(11179339)
(11179340)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmat dan
hidayahNya lah sehingga kami semua diberi kesehatan dan kesempatan guna untuk
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Tak lupa pula kita kirimkan salam
dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad S.A.W, karena telah
membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman sekarang ini.
Adapun judul dari makalah ini adalah ANALISIS RASIO LIKUIDITAS,
RENTABILITAS/ PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS OLEH PT BANK
Tbk yang berisi tentang Profil perusahaan, Laporan Keuangan, dan kesimpulan
Analisis Rasio berdasarkan standar Bank Indonsia.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Sekian dan terima kasih
BAB I
PENDAHULUAN
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu Bank milik pemerintah yang
terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di
Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De
Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan
Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani
orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16
Desember 1895di Purwekerto pada masa Hindia Belanda, yang kemudian dijadikan
sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah
sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa
perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI
sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali
setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama
menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No.
41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang
merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche
Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden
(Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia
dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Kantor Pusat :
Gedung BRI Jl. Jenderal Sudirman Jakarta 10210 Indonesia
Tlp.
: (62-21) 2510244, 2510254, 2510264, 2510269, 2510279
Facs.
: (62-21) 2500065, 2500077
Website
: http://www.bri.co.id/
VISI BRI
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
MISI BRI
Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada
usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas
dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan
praktek good corporate governance. Memberikan keuntungan dan manfaat yang
optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
1.2 Bidang usaha
Bank BRI sampai saat ini memfokuskan diri untuk melakukan pelayanan kepada
masyarakat kecil seperti memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil.
Kini bank tersebut telah memiliki unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri
dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor
Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New
York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas
Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan
Desa.
Produk dan Jasa Layanan Bank PT. Bank Rakyat Indonesia meliputi :
1.
Tabungan BritAma
2.
Tabungan Simpedes
3.
Tabungan Simpedes TKI
4.
Tabungan Haji
5.
Tabungan BritAma Dollar
6.
Tabungan BritAma Bisnis
7.
Tabungan BritAma Rencana
8.
Tabungan BritAma Valas
9.
Tabungan BritAma Junio
10.
TabunganKu
1.3Pemegang Saham
Bank BRI memiliki total saham sebanyak 56,75% yang dikelola Pemerintah
Indonesia dan 43,25% lainnya oleh Publik baik individu ataupun institusi. Kini bank
tersebut telah mempunyai kantor pusat di Jakarta.
1.4Penghargaan
Bank BRI mendapatkan penghargaan sebagai Bank Umum Terbaik 2013 pada kategori
Bank dengan aset diatas Rp.100 Triliun peringkat berikutnya diraih oleh Bank BCA dan
Bank Mandiri. Penghargaan ini diserahkan oleh Ketua Ikatan Bankir Indonesia Zulkifli
Zaini kepada Randi Anto selaku Direktur Kepatuhan Bank BRI.
Penghargaan ini diberikan dengan 12 macam kriteria penilaian. Ke-12 kriteria yang
digunakan adalah CAR 2012 (Capital Adequacy Ratio), NPL 2012 (Non Perfoming
Loan), ROA 2012 (Return On Asset), ROE 2012 (Return On Equity), NIM 2012 (Net
Interest Margin), BOPO 2012 (perbandingan beban operasional dengan pendapatan
operasional), LDR 2012 (Loan To Deposit Ratio), pertumbuhan pendapatan bunga
bersih, pertumbuhan pendapatan operasional selain bunga, pertumbuhan laba
operasional, pertumbuhan kredit dan rasio cost to assset.
Ketua Tim Juri pemeringkatan bank 2013 Sigit Pramono yang sekaligus ketua Perbanas
mengatakan tahun ini tim juri memilih tiga bank terbaik untuk masing-masing kategori.
Keputusan ini diambil karena masing-masing bank terbaik memiliki keunikan dan
keunggulan dibanding kompetitornya, ucapnya, dalam acara best bank awards 2013 di
Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (4/6/2013) malam. Ini bukan pertama kali Bank BRI
menerima penghargaan sebagai The Best Bank. Pada tahun 2011 dan 2012 lalu Bank
BRI berturut-turut mendapat penghargaan sebagai Best Listed Companies dari majalah
investor.
BAB II
PEMBAHASAN
Nama Rekening
2010
2011
9.975.712
19.989.683
10.525.973
33.040.418
13.895.
42.524
5.658.116
(63)
5.658.053
5.533.225
(61)
5.533.164
4.842.1
(171
4.841.
83.272.390
73.596.656
66.242.
(250)
83.272.140
(300)
73.596.356
66.242.
Efek-Efek
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
22.516.173
(1.510)
22.514.663
33.919.026
(1.510)
33.917.516
41.137.6
(760
41.136.
741.757
(7.418)
734.339
4.828.569
4.828.569
5.934.7
5.934.
ASET
Kas
Giro Pada Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Penempatan Pada Bank Indonesia dan
bank lain
cadangan kerugian penurunan nilai
2012
Nama Rekening
2010
2011
2012
13.626.463
8.996.026
4.315.616
501.381
9.383.298
9.550.521
87.870
17.818
28.850
246.964.238
(13.991.454)
232.972.784
285.406.257
(15.951.531)
269.454.726
350.758.26
(14.677.22
336.081.0
5.524.968
(111.376)
5.413.592
9.108.715
(138.441)
8.970.274
11.248.28
(237.645
11.010.63
Tagihan Akseptasi
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
666.878
(6.669)
660.209
1.692.176
1.692.176
4.786.121
4.786.12
Penyertaan Saham
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
135.776
(1.888)
133.888
165.225
(536)
164.689
197.278
(536)
196.742
5.405.013
(3.836.068)
1.568.945
5.990.344
(4.137.526)
1.852.818
7.218.807
(4.414.441
2.804.36
2.295.101
4.880.779
2.631.958
5.293.505
2.024.911
5.961.840
404.285.602
469.899.284
Aset Tetap
Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Neto
Aset Pajak Tangguhan-Neto
Aset Lain-Lain Neto
TOTAL ASET
551.336.79
Nama Rekening
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas Segera
SIMPANAN NASABAH
Giro
Giro Wadiah
Tabungan
Tabungan Wadiah
Tabungan Mudharabah
Deposito Berjangka
Deposito Berjangka Mudharabah
Total Simpanan Nasabah
Simpanan Dari Bank Lain Dan Lembaga
Keuangan Lainnya
Efek Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali
Liabilitas Derivatif
Liabilitas Akseptasi
Utang Pajak
Pinjaman Yang Diterima
Estimasi Kerugian Komitmen Dan Kontinjensi
Liabilitas Lain-Lain
Pinjaman Subordinasi
Total Liabiitas
2010
2011
201
4.123.639
3.961.640
4.911.
77.048.697
315.779
125.197.518
738.227
54.005
126.309.586
3.988.585
333.652.397
76.262.900
515.829
152.643.459
1.386.724
102.790
146.006.981
7.345.662
384.264.345
79.403
671.8
182.48
1.688
195.2
177.267
8.458
450.16
5.160.315
4.024.163
2.778
526.365
81.801
666.878
1.930.923
9.454.545
93.422
9.766.026
2.156.181
367.612.492
102.681
173.536
1.692.176
1.105.997
13.097.916
152
9.520.061
2.136.288
420.078.955
152.1
4.786
895.6
10.888
414
9.758
2.116.
486.45
EKUITAS
Modal Ditempatkan Dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan
Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Keuntungan Yang Belum Direalisasi Atas EfekEfek Dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
Yang Tersedia Untuk Dijual Setelah Dikurangi
Pajak Tangguhan
Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Total Saldo Laba
Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada
Entitas Induk
Kepentingan Non-Pengendalian
Total Ekuitas
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
6.167.291
2.773.858
6.167.291
2.773.858
6.167.2
2.773.8
47.237
49.153
44.91
561.564
765.004
740.45
7.974.956
19.148.204
27.123.160
8.261.766
31.757.488
40.019.254
8.412.5
46.667.
55.080.
36.673.110
49.774.560
64.806.
36.673.110
45.769
49.820.329
75.02
64.881.
404.285.602
469.899.284
551.336
Nama Rekening
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASINA
2010
2011
2012
43.971.493
643.669
47.296.178
868.170
44.615.162
48.164.348
49.610.
(11.448.953)
(277.606)
(13.275.304)
(461.968)
(12.599.0
(527.59
(11.726.559)
(13.737.272)
(13.126.6
32.888.603
34.427.076
36.483.
2.732.255
3.217.666
3.698.5
1.525.143
1.797.048
2.258.3
773.019
35.521
428.80
152.888
132.246
42.67
80.253
151.155
230.96
3.321
13.651
13.37
277.654
5.544.533
428.688
5.775.975
1.716.9
8.389.7
(7.880.536)
(5.791.658)
(2.668.1
8.315
93.623
(262)
(45.222)
164.841
(31.48
48.272.0
1.338.4
(8.675.721)
(4.711.444)
(523.991)
(2.202.536)
(16.113.692)
(8.700.847)
(5.678.786)
(624.057)
(2.081.937)
(17.085.627)
(9.6
(6.3
(74
(2.79
(19.4
Laba Operasinal
Pendapatan Non Operasional-Neto
Laba Sebelum Beban Pajak
Beban Pajak
Laba Tahun Berjalan
14.402.001
506.229
14.908.230
(3.435.845)
11.472.385
17.584.230
1.171.650
18.755.880
(3.667.884)
15.087.996
22.6
1.17
23.8
(5.17
18.6
(42.710)
1.916
(4
172.101
274.402
(33
(43.025)
(67.813)
11
20
86.366
208.505
(6.
11.558.751
15.296.501
18.6
11.472.385
11.472.385
15.082.939
5.057
15.087.996
18.6
6
18.6
11.558.751
11.558.751
15.288.295
8.206
15.296.501
18.6
29
18.6
478,36
628,91
2.2
-
77
a. Quick rasio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank
dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan ( dana pihak ketiga) dengan
harta yang paling likuid yang dimiliki oleh bank.
b. Cash ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank
dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang
dimiliki oleh bank.
c. Loan to deposit ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
komposisi jumlh kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana
masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.
d. Assets to loan ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah
kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank.
-
a.
b.
c.
d.
Rasio Solvabilitas
Merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dna untuk membiayai
kegiatannya.Rasio ini terdiri atas :
Primary ratio merupakanlan rasio yang digunakan untuk mengukur apakah
permodalan yang dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi
dalam total aset masuk dapat ditutupi oleh capital equity.
Risk assets ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemungkinan
penurunan risk assets.
Secondary risk ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penurunan
aset yang mempunyai risiko lebih tinngi.
Capital adequancy ratio adalah estimasi resiko yang akan terjadi dalam pemberian
kredit dan resiko yang akan terjadi dalam perdagangan surat-surat berharga.
Rasio Rentabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio ini terdiri atas:
a.
Gross profit margin digunakan untuk megetahui persentase laba dari kegiatan
usaha murni dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya.
Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya.
Return on equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income.
Return on total assets merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen menghasilakan income dari pengelolaan aset.
b.
c.
d.
NO
NAMA RASIO
RASIO LIKUIDITAS :
Kas
Giro Pada Bank Indonesia
Giro Pada Bank Lain
CASH ASSETS ( kas + giro pada bank indonesia + giro pada bank
lain)
2010
2011
9.975.712
19.989.683
5.658.116
10.525.973
33.040.418
5.533.225
35.623.511
49.099.616
333.652.397
384.264.345
10,68%
12,78%
35.623.511
49.099.616
77.364.476
76.778.729
4.123.639
3.961.640
81.488.115
80.740.369
43,72%
60,81%
246.964.238
333.652.397
36.673.110
285.406.257
384.264.345
49.820.329
66,69%
65,75%
246.964.238
404.285.602
285.406.257
469.899.284
61,09%
60,74%
TOTAL LOAN
TOTAL ASSETS
4
RASIO SOLVABILITAS :
EKUITY CAPITAL
TOTAL ASSET
PRIMARY RASIO= (EQUITY CAPITAL / TOTAL ASSETS) X 100%
36.673.110
404.285.602
9,07%
49.820.329
469.899.284
10,60%
EQUITY CAPITAL
TOTAL ASSETS
CASH ASSETS
SEKURITAS
36.673.110
404.285.602
35.623.511
22.516.173
49.820.329
469.899.284
49.099.616
33.919.026
10,59%
12,88%
2.3
36.673.110
49.820.329
404.285.602
469.899.284
1.568.945
1.852.818
Aset lain-lain
4.880.779
5.293.505
Cash asset
Sekuritas
35.623.511
49.099.616
22.516.173
33.919.026
339.696.194
413.653.345
10,80%
12,04%
36.673.110
49.820.329
246.964.238
285.406.257
22.516.173
33.919.026
13,61%
15,60%
43.971.493
5.544.533
47.296.178
5.775.975
49.516.026
53.072.153
Beban bunga
Beban operasional
JUMLAH OPERATING EXPENSES = beban bunga + operasional
11.448.953
16.113.692
27.562.645
13.275.304
17.085.627
30.360.931
44,34%
42,79%
14.908.230
18.755.880
11.777.502
14.817.145
0PERATING INCOME
49.516.026
53.072.153
23,79%
27,92%
NET INCOME
11.777.502
14.817.145
EQUITY CAPITAL
36.673.110
49.820.329
32,11%
29,74%
49.516.026
53.072.153
404.285.602
469.899.284
12,25%
11,29%
RASIO RENTABILITAS
Pendapatan bunga
Pendapatan operasional
Pajak 30%
3
RETURN ON EQUITY CAPITAL (ROE) = (NET INCOME / EQUITY
CAPITAL) X 100%
0PERATING INCOME
TOTAL ASET
4
RETURN ON TOTAL ASSETS (ROA) = (0PERATING INCOME / TOTAL
ASET) X 100%
BAB III
KESIMPULAN
(ANALISIS RASIO)
NO
STANDAR BI
KE
RASIO LIKUIDITAS :
1
Cash Ratio
43,72%
60,81%
72,08%
58,87%
> 3%
66,69%
65,75%
68,10%
66,85%
85% - 100%
TI
RASIO SOLVABILITAS :
3
Capital Adequancy
Ratio(CAR)
13,61%
15,60%
16,56%
15,26%
> 8%
32,11%
29,74%
29,05%
30,30%
5% - 12,5
12,25%
11,29%
10,28%
11,27%
0,5% - 1,25%
RASIO RENTABILITAS:
4
5
Return On
Equity(ROE)
Return On Assets
(ROA)
Dari data diatas perhitungan rata-rata selama tiga periode untuk empat rasio yang
terdiri dari Cash Ratio, Return on Asset, Return on Equity dan Capital Adequacy
Ratio dinyatakan sehat. Hal ini berdasarkan dimana hasil rata-rata perhitungan rasio
selama tiga tahun PT Bank Rakyat Indonesia periode 2010 2012 lebih tinggi
dibandingkan dengan standar Bank Indonesia.
Kemudian dari data diatas perhitungan rata-rata selama tiga periode untuk satu rasio
yaitu Loan to Deposit Ratio dinyatakan tidak sehat. Hal ini berdasarkan hasil rata-rata
perhitungan rasio selama tiga tahun PT Bank Rakyat Indonesia periode 2010 2012
lebih rendah dibandingkan dengan standar Bank Indonesia.
1. Perhitungan Cash Ratio (CR) secara rata-rata selama tiga periode diketahui berada
diatas standar Bank Indonesia yaitu > 3%yang berarti PT Bank Rakyat Indonesia
dikatakan sehat dari sisi Cash Ratio dengan rata-rata 58,87%, karena sisi short term
borrowing totalnya lebih besar dari total liquid aset, hal ini disebabkan karena rekening
giro merupakan kontribusi terbesar dari short term borrowing, atau dalam hal ini
kemampuan bank menghimpun dana nasabah dalam bentuk rekening giro, serta
kemampuan bank dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta
likuid yang dimiliki Bank Rakyat Indonesia.
2. Kemudian untuk perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara rata-rata selama tiga
periode masih dibawah standar Bank Indonesia sebesar 85% - 100 % yang berarti PT
Bank Rakyat Indonesia dapat dikatakan tidak sehat dari sisi Loan to Deposit
Ratio dengan rata-rata 66,85%, karena sisi total deposito (dana pihak ketiga ditambah
KLBI) dan modalnya mempunyai total sangat besar dibandingkan total loans dari bank
tersebut, hal ini disebabkan kurangnya kemampuan bank dalam menyalurkan dananya
dalam bentuk kredit terhadap masyarakat, bank dapat dikatakan sehat jika bank
tersebut mencapai standar, yaitu antara 85%-100%.
3. Untuk Capital Adequacy Ratio (CAR) secara rata-rata selama tiga periode diketahui
berada diatas standar Bank Indonesia yaitu > 8%yang berarti PT Bank Rakyat
Indonesia dikatakan sehat dari sisi Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan ratarata 15,26%, karena semakin besar rasio CAR yang dimiliki oleh bank, bank akan
semakin mampu menyediakan modal dalam jumlah besar, hal ini disebabkan dalam
pemberian kredit dan perdagangan sekuritas yang dikeluarkan oleh bank yang mungkin
menimbulkan resiko yang terjadi, sehingga bank memerlukan modal yang sangat besar
untuk menimalisir resiko yang akan terjadi, akan tetapi Bank Rakyat Indonesia mampu
menutupi resiko dalam pemberian kredit dan perdagangan sekuritas yaitu dengan
modal yang dimiliki oleh bank.
4. Perhitungan Return on Asset (ROA) secara rata-rata selama tiga periode diketahui
berada diatas standar Bank Indonesia (0,5% -1,25%) yang berarti PT Bank Rakyat
Indonesia dikatakan sehat dari sisi Return on Asset dengan rata-rata 11,27%, karena
adanya kemampuan manajemen bank menghsilkan income atau pendapatan dari
pengelolaan aset bank tersebut, dimana jumlah operating income diperoleh dari jumlah
pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya.
5. Untuk Return on Equity (ROE) secara rata-rata selama tiga periode diketahui berada
diatas standar Bank Indonesia (5% - 12,5%) yang berarti PT Bank Rakyat indonesia
dikatakan sehat dari sisi Return on Equity dengan rata-rata 30,30%, karena adanya
kemampuan manajemen bank dalam mengelola equity capital yang ada untuk
mendapatkan net income.