Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN RISIKO

INDUSTRI BANK DAN AUDIT


BANK BERBASIS RISIKO
KELOMPOK 1
1. Chairunnisa Maharani Putri
2. Fira Ananda Gunawan
3. Mita Anggreni
BANK & RISIKO
Bank adalah bank umum sebagaimana dimaksud dalamUndang-UndangNomor 7 Tahun
1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 10
Tahun 1998, termasuk kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri, yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional.

Risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu


peristiwa tertentu. Manajemen Risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan Risiko yang
timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank
01
Manajemen
Risiko Perbankan
JENIS RISIKO
Bank Indonesia mengklasifikasikan 8 (delapan) jenis risiko tersebut secara umum dibagi kedalam 2 (dua)kategori
risiko, yaitu yang dapat diukur (kuantitatif) dan risiko yang sulit diukur (kualitatif) sebagai berikut :
1. Risiko yang dapat diukur (kuantitatif), antaralain :
a. Risiko Kredit (Credit Risk)
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debiturdan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank.
Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis bank.
b. Risiko Pasar (Market Risk)
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif,
Akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Risiko Pasar meliputi
antara lain risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditas.
c. RisikoLikuiditas (LiquidityRisk)
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidak mampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh
Tempo dari sumber pendanaan arus kas dan / atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan,
Tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.
d. Risiko Operasional (Operational Risk)
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
Kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank.
Risiko operasional dapat bersumber antara lain dari Sumber Daya Manusia (SDM), proses internal, sistem dan
infrastruktur, serta kejadian eksternal.
JENIS RISIKO
2. Risiko yang sulit diukur, yaitu
a. Risiko Hukum (Legal Risk)
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan / atau kelemahan aspek yuridis. Risiko hukum dapat bersumber
antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh bank.
b. Risiko Reputasi (Reputation Risk)
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang
Bersumber dari persepsi negatif terhadap bank.
c. Risiko Strategik (Strategy Risk)
Risiko strategik adalah risiko akibat ketidak tepatan dalam pengambilan Dan / atau pelaksanaan suatu keputusan
strategik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
d. Risiko Kepatuhan (Compliance Risk)
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-
undangan dan ketentuan yang berlaku.

Proses manajemen risiko perlu untuk mengetahui apakah kegiatan pengendalian atas setiap risiko sudah dilakukan
dalam kegiatan operasional bank, sedangkan pendekatan kuantitatif diperlukan untuk mengatur sampai seberapa jauh
risiko yang dihadapi dan seberapa besar kerugian yang akan dialami.
02
AUDIT BANK
BERBASIS RISIKO
Sebagai salah satu pilar dari banking control system, audit intern merupakan komponen
penting dalam manajemen bank dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional bank yang
sehat dan aman. Audit Intern juga dapat membantu pengurus bank untuk menjaga aset bank,
menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya,
meningkatkan kepatuhan bank terhadap ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku,
dan mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-
Hatian.
paradigm audit intern telah bergeser menjadi strategic partner dari manajemen, sehingga audit intern
dituntut harus mampu menggunakan sumber daya dan kompetensinya semaksimal mungkin untuk
membantu manajemen dan memberi reasonable assurance bahwa manajemen tata kelola telah
dijalankan dengan baik, risiko telah dimitigasi dan proses pengendalian intern telah dilakukan dengan
baik
Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman secara lebih mendalam terkait Audit Intern
berbasis Risiko, agar Auditor bank mampu menyesuaikan dengan strategi bank dan dapat memberikan
consulting review guna membantu pencapaian strategi tersebut dengan menerapkan strategi
manajemen risiko yang tepat. Dengan RBIA ini, auditor dapat lebih fokus dalam melakukan penilaian
risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi area paling penting dalam lingku p auditnya

Anda mungkin juga menyukai