Anda di halaman 1dari 2

Manajemen risiko adalah mengindentifikasi, mengukur, memantau dan

mengendalikan jalannya kegiatan usaha bank dengan tingkat risiko yang wajar
secara terarah, terintegrasi dan berkesinambungan.11 Manajemen risiko adalah
proses pengukuran atau penilaian risiko serta pengembangan strategi
pengelolaannya. Strategi dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko ke
pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko dan menampung
sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional
terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti
bencana alam, kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum). Manajemen risiko
keuangan di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan
menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Perbankan Islam juga berpotensi
menghadapi risiko-risiko tersebut, kecuali risiko tingkat bunga karena perbankan
Islam tidak berurusan dengan bunga.12 Manajemen risiko adalah suatu bidang
ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran
dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan
berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.13 Dari
berbagai definisi tersebut dapat kita simpulkan bahwa esensi menajamen risiko
adalah kecukupan prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga usaha
bank tetap dapat terkendali pada batas atau limit yang dapat diterima serta
menguntungkan bank. 2. Filosofi Manajemen Risiko Sejak berdirinya Bank
Muamalat Indonesia pada 1992, sebagai salah satu lembaga intermediator yang
menghimpun dana dari unit yang mengalami surplus lalu menyalurkan dana
tersebut ke unit deficit, Bank Islam diharapkan dapat mengoptimalkan laba serta
meningkatkan nilai bagi para stakeholdernya. Kredibilitas dan kinerja pimpinan,
karyawan, sistem, produk dan layanan, jaringan, dan teknologi perbankan Islam
diharapkan sempurna dan menyempurnakan sistem perbankan yang ada. Masa
depan perbankan akan sangat ditentukan oleh kemampuan manajemen
perbankan Islam dalam menghadapi berbagai peubahan pesat yang terjadi saat
ini. Tidak dapat dielakkannya globalisasi, pesatnya informasi, dan teknologi serta
inovasi keuangan membuat sektor keuangan, tempat perbankan Islam bernaung,
menjadi makin kompleks dinamis, dan kompetitif. Kondisi ini berpotensi
meningkatkan deraan risiko terhadap perbankan Islam dimana semua risiko ini
mutlak harus dikelola. Lain halnya dengan bank konvensional, bank Islam tidak
hanya dihadapkan pada risiko yang sudah lebih dulu dilalui bank konvensional.
Bank Islam memiliki sifat yang unik dan relatif beragam. Bank Islam tidak hanya
dihadapkan pada risiko-risiko tradisional, seperti risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, dan risiko operasional, tetapi juga risikorisiko yang muncul karena
keunikan karakteristik bisnis dan akadnya. Risiko-risiko unik itu antara lain risiko
kepatuhan syariah, risiko pembiayaan, risiko imbal hasil, risiko investasi dan
sebagainya. Para banker bank Islam perlu memahami suatu sistem yang mampu
mengarahkan dana kelolaan mereka ke aktivitas-aktivitas pembiayaan dan jasa
yang memiliki rasio risiko terhadap potensi imbal hasil yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai