MANAJEMEN RISIKO
BAB IV PENUTUP 25
Ketetangan :
R : Responsible : Siapa yang
mengerjakan
A : Accountable : Siapa yang
membuat keputusan akhir
Ya atau Tidak
C : Consulted : Siapa yang harus
diajak konsultasi sebelum
kegiatan dilanjutkan
I : Informed : Siapa yang harus
diberi informasi
KOMISARIS
KOMITE PEMANTAU
KOMITE/ORGAN
MANAJEMEN RISIKO,
DEKOM YANG
NOMINASI &
BERKAITAN
REMUNERASI
DIREKTUR UTAMA
SEKRETARIS
SPI
PERUSAHAAN
DEPARTEMEN
KEPATUHAN &
MANAJEMEN RISIKO
Secara operasional, Manager Kepatuhan & Manajemen Risiko bertanggung jawab dan
melaporkan hasil kegiatannya kepada Sekretaris Perusahaan serta ditugaskan secara
khusus selaku penanggung jawab atas pelaksanaan manajemen risiko di perusahaan. Dalam
menjalankan fungsinya harus bersifat independen baik terhadap unit kerja operasional
maupun terhadap unit kerja yang melaksanakan fungsi pengawasan (Satuan Pengawasan
Intern).
Syarat personil Departemen Kepatuhan & Manajemen Risiko, adalah sebagai berikut :
1) Mempunyai kompetensi dan kemampuan analisis yang tinggi;
2) Menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, dan bersifat obyektif;
3) Memahami proses bisnis Pupuk Kaltim dan sistem yang berlaku di perusahaan secara
terintegrasi;
4) Memahami pengetahuan tentang Manajemen Risiko secara komprehensif dan selalu
mengikuti perkembangan ilmunya;
5) Mampu melakukan sosialisasi dan mengembangkan budaya risiko kepada seluruh
karyawan;
6) Mampu menjadi pendorong/mitra kerja bagi unit kerja operasional maupun unit kerja yang
melaksanakan fungsi pengawasan (SPI) untuk senantiasa mengkomunikasikan pelaksanaan
aktivitas dalam rangka pengelolaan risiko.
Peningkatan kompetensi dilakukan Departemen Kepatuhan & Manajemen
Risiko dengan mewajibkan personilnya memahami ISO 31000 secara mendalam serta melatih
kemampuan berkomunikasi melalui berbagai macam pelatihan dan workshop berkala yang
diusulkan ke Departemen Diklat dan Manajemen Pengetahuan.
Laporan Manajemen Risiko harus berisi informasi penting, komprehensif, obyektif, jelas,
lengkap, ringkas, konsisten dan konstruktif serta dilaporkan tepat waktu kepada Direksi
yang akan digunakan untuk menyusun perencanaan ke depan, pengambilan keputusan
yang strategis serta pengendalian operasi dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan
secara keseluruhan.
2) Jenis Laporan
Beberapa laporan yang harus dibuat/wajib dalam rangka penerapan manajemen risiko
adalah sebagai berikut :
a) Laporan yang dibuat oleh Unit Kerja disampaikan kepada Departemen Kepatuhan &
Manajemen Risiko, terdiri atas:
1. Laporan Profil Risiko Unit Kerja, yang memuat Register Risiko, Peta Risiko,
Penanganan Risiko, Rencana dan Jadwal Penanganan Risiko, Pemantauan dan
Penelaahan Risiko;
LAPORAN RISIKO
PERUSAHAAN
RAPAT DIREKSI & GRADE I
DIREKSI
SEKRETARIS
DEPARTEMEN
KEPATUHAN &
MANAJEMEN RISIKO LAPORAN RISIKO KOMPARTEMEN
(OPERASI DAN STRATEGIS)
TIM UNIT
PROYEK KERJA
2. Laporan Peristiwa Risiko Unit Kerja, yang akan menjadi database risiko Perusahaan.
Laporan ini memuat tentang peristiwa/kegagalan yang terjadi;
3. Laporan Kejadian Luar Biasa di Unit Kerja.
4. Laporan Produk dan Aktivitas Baru Unit Kerja, Laporan terhadap produk dan aktivitas
baru ini memuat antara lain:
a. Nama produk/aktivitas baru;
b. Uraian singkat proses produk dan aktivitas baru;
c. Kemungkinan risiko terekspos atas produk/aktivitas baru.
b) Laporan Penerapan Manajemen Risiko yang dibuat oleh Departemen Kepatuhan dan
Manajemen Risiko, terdiri atas:
1. Laporan Profil Risiko Perusahaan
Laporan profil risiko disusun untuk mengetahui seluruh jenis risiko yang ada di
perusahaan. Dari hasil identifikasi risiko yang telah pernah terjadi atau yang mungkin
akan terjadi, disusun dalam suatu daftar risiko yang telah dikelompokkan berdasarkan
suatu klasifikasi risiko sesuai dengan tipe/karakteristik risiko. Daftar risiko ini disusun
secara terpadu antara lain, meliputi: indikasi risiko termasuk peristiwa risiko yang
PEDOMAN MANAJEMEN RISIKO
PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR
11
pernah terjadi, nama dan uraian risiko, penyebab risiko, konsekuensi risiko, peringkat
risiko, likelihood dan consequence risiko, mitigasi risiko, biaya mitigasi dan Person In
Charge serta jadwal penyelesaian. Format dan cara penyusunan Daftar Risiko diatur
tersendiri dalam Prosedur Penerapan Manajemen Risiko.
Seluruh risiko yang terdapat dalam daftar risiko dilaporkan dalam Laporan Profil Risiko.
Laporan Profil Risiko terdiri dari tingkat risiko dan trend disajikan secara komparatif
dibandingkan dengan posisi sebelumnya. Laporan Profil Risiko antara lain, meliputi:
a. Jenis/nama risiko;
b. Penilaian tingkat risiko dan trendnya per posisi akhir periode pelaporan
sebelumnya dan periode pelaporan berjalan;
c. Uraian singkat mengenai tingkat dan trend risiko;
d. Uraian singkat mengenai pelaksanaan penilaian risiko perusahaan oleh
Departemen Kepatuhan & Manajemen Risiko;
e. Tindak lanjut hasil penilaian risiko perusahaan;
f. Ringkasan Peta Risiko perusahaan.
3) Periode Pelaporan
Periode pelaporan dan batas waktu penyampaian laporan ditetapkan, sebagai berikut :
a) Laporan Profil Risiko Unit Kerja dilaporkan oleh Unit Kerja setiap tiga (3) bulan sekali
kepada Departemen Kepatuhan & Manajemen Risiko;
b) Laporan Peristiwa Risiko Unit Kerja, akan menjadi database risiko Perusahaan.
Waktu pelaporannya disampaikan segera dan selambat-lambatnya satu (1) bulan
setelah diperoleh informasi atau disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya setelah
evaluasi dan dikaji;
c) Laporan Profil Risiko Perusahaan disajikan secara komparatif dengan posisi
sebelumnya, dan dilaporkan secara berkala setiap tiga (3) bulan, kecuali terhadap risiko
yang signifikan;
d) Laporan Produk dan Aktivitas Baru (bila ada) segera dilaporkan yaitu
selambat-lambatnya satu (1) bulan setelah produk dan aktivitas baru tersebut efektif
dilaksanakan;
e) Laporan Kejadian Luar Biasa, yaitu apabila terdapat suatu kondisi baik
internal maupun eksternal yang berpotensi menimbulkan kerugian yang signifikan
atau bahkan dapat membahayakan kelangsungan hidup perusahaan harus segera
dilaporkan. Waktu pelaporannya disampaikan segera dan selambat-lambatnya
satu (1) bulan setelah diperoleh informasi atau disesuaikan dengan tingkat
kebutuhannya, karena perlu evaluasi dan kajian yang mendalam;
f) Laporan Kegiatan Penerapan Manajemen Risiko disusun 1 (satu) tahun sekali, dan
disampaikan oleh Departemen Kepatuhan & Manajemen Risiko kepada Direksi
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya tahun berjalan.
Komite/Organ
Komite Pemantau Komisaris &
Departemen Kom DEKOMRisiko,
Manaj. Yang
SPI Departemen Direksi Pemegang
K&MR partemen Nominasi
Berkaitan&
Remunerasi Saham
Proses Penetapan Kebijakan
Usulan Penetapan
Kebijakan Risk Evaluasi dan
Kebijakan, Risk
Appetite, dan Persetujuan
Appetite dan
Risk Tolerance Risk Tolerance
Identifikasi
Risiko
Pemantauan
Analisa &
Evaluasi
Risiko
Perlakuan
Risiko
Laporan MR Laporan MR
AUDIT PENERAPAN MANAJEMEN RSIKO PERUSAHAAN
Departemen Departemen
Pengesahan
Laporan MR
Departemen
Dibawah
Koordinasi GM
Proses
manajemen
risiko
Kompartemen
Proses Pelaksanaan Manajemen Risiko
Identifikasi
Risiko
Analisa &
Evaluasi
Risiko
Perlakuan
Risiko
Laporan MR
Kompartemen Pengesahan
Laporan MR
Kompartemen
Dibawah
Koordinasi
Laporan Risiko Direktur
Unit Kerja
Pembahasan Laporan
/Persetujuan Manajemen
Kompilasi Laporan Risiko
Risiko Manajemen Perusahaan
Risiko
Perusahaan Evaluasi dan
serta Saran Atas
Rencana Penerapan
Laporan Risiko
Penanganan Manajemen
Perusahaan
Risiko Risiko
Perusahaan Perusahaan
Penanganan
Risiko
Perusahaan
LHA
Penerapan MR
3.9.MONITORING DAN
REVIEW
Gambar. 3.1 Siklus Manajemen Risiko Pupuk Kaltim
Komunikasi dan konsultasi meliputi dialog dua arah diantara para stakeholder, dijelaskan pada
Gambar. 3.2 Proses Komunikasi & Konsultasi Manajemen Risiko Pupuk Kaltim.
Komunikasi internal dan eksternal yang efektif sangat penting untuk meyakinkan
bahwa penanggung jawab pengimplementasian manajemen risiko dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan memahami dasar pengambilan keputusan dan mengapa tindakan-tindakan
tertentu diperlukan.
Persepsi terhadap risiko dapat berbeda karena perbedaan asumsi dan konsep serta kebutuhan,
isu (issue) dan perhatian stakeholder sehubungan dengan risiko atau isu (issue) yang didiskusikan.
Persepsi dan alasan-alasan stakeholder dalam akseptabilitas suatu risiko yang memiliki dampak
signifikan terhadap keputusan yang diambil diidentifikasi dan didokumentasikan.
Ketetangan :
R : Responsible : Siapa yang
mengerjakan
A : Accountable : Siapa yang membuat
keputusan akhir Ya atau Tidak
C : Consulted : Siapa yang harus
diajak konsultasi sebelum kegiatan
dilanjutkan
I : Informed : Siapa yang harus diberi
informasi
Gambar. 3.2 Proses Komunikasi & Konsultasi Manajemen Risiko Pupuk Kaltim
b) Kriteria Consequence
Perhatian harus dipusatkan ketika terjadi situasi dimana hubungan antara kedua elemen tidak
sepenuhnya independen, misalnya terdapat hubungan yang kuat antara frekuensi eksposure
dengan probabilitas.
3) Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif menggunakan nilai angka (daripada menggunakan skala deskriptif seperti
digunakan dalam analisis kualitatif dan semi kuantitatif) baik untuk consequence maupun untuk
likelihood, dengan menggunakan data dari berbagai sumber. Kualitas analisis tergantung pada
akurasi dan kelengkapan nilai numerik yang digunakan.
Consequence dapat diestimasi dengan pembuatan model outcome dari suatu atau beberapa
peristiwa, atau dengan ekstrapolasi hasil kajian eksperimen atau data masa lalu. Consequence
dinyatakan dalam satuan moneter (mata uang), kriteria teknik (satuan pengukuran) atau
manusia (kematian/cedera) atau kriteria lainnya. Dalam beberapa kasus, diperlukan lebih dari
satu nilai numerik untuk menentukan konsekuensi pada waktu, tempat, kelompok atau situasi
yang berbeda.
Likelihood biasanya dinyatakan sebagai probabilitas, frekuensi atau kombinasi antara paparan
dan probabilitas.
PENANGGUNG
ALUR PROSES DOKUMEN PENGENDALI
JAWAB
MULAI
Pembuatan
Manager Laporan MR Laporan MR Departemen
Departemen
Tidak
Setuju
Ya
Mengetahui/
Laporan MR Departemen
General Manager Persetujuan Lap
disetujui General Manager
MR Departemen
Setuju
Tidak
Ya
Tidak
Setuju
Ya
Data Laporan MR
Bahan Lap.
Departemen
MR
Perusahaan
Kabag MR
SELESAI
Mulai
Laporan Risiko
Strategis dan Lap. MR
Kompartemen
General Manager Laporan MR
Kompartemen
Direktur
Departemen
K&MR
Ya
Menyusun Laporan MR
Ke Holding
Manager K&MR
Bahan Laporan Menyerahkan Ke Direksi
MR Ke Holding
.
Selesai
Departemen Kepatuhan & Manajemen Risiko melakukan analisis, evaluasi serta membuat
kompilasi atas daftar risiko untuk Laporan Manajemen Risiko Perusahaan yang diajukan ke-
pada Direksi sebagai bahan rapat Direksi
Penerapan manajemen risiko di PT Pupuk Kalimantan Timur didukung oleh sistem dokumentasi
manajemen risiko dengan urutan tingkatan sebagai berikut:
1) Kebijakan Manajemen Risiko, yang memuat tentang ketentuan umum sebagai payung
penerapan manajemen risiko.
2) Pedoman Manajemen Risiko, yang memuat tentang penjabaran Kebijakan Manajemen Risiko.
3) Prosedur Penerapan Manajemen Risiko, yang memuat tentang tahapan proses dan penanggung
jawab dalam penerapan manajemen risiko.
4) Petunjuk Pelaksanaan Manajemen Risiko yang menjadi petunjuk teknis bagi setiap unit kerja
dalam menerapkan manajemen risiko.
5) Rekaman manajemen risiko antara lain register risiko, laporan triwulanan manajemen risiko unit
kerja, laporan manajemen risiko perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur.
simeri.pupukkaltim.com
gcg.pupukkaltim.com
www.pupukkaltim.com
www.pktbersih.com