Anda di halaman 1dari 41

Peningkatan Kualitas

Penyelenggaraan SPIP
Kementerian Hukum dan
HAM
Jakarta, 5 Maret 2021
Agenda

Landasan SPIP

Perkembangan Maturitas SPIP Kemenkumham

Pembaharuan SPIP

Manajemen Risiko Indeks


2
MANDAT PP 60 TAHUN 2008 TERKAIT PEMBINAAN SPIP

Pasal 59 ayat 2:
Pembinaan SPIP
dilakukan oleh BPKP

ASSESS AND ASSIST


PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENILAIAN
(BPKP) (K/L/D) (K/L/D & BPKP)
• Penyusunan Pedoman • Good Governance
Menghasilkan:
• Sosialisasi • Pengelolaan Risiko
• Skor
• Diklat • Pengendalian Korupsi
• Area of Improvement
• Bimbingan dan • Pembinaan Kapabilitas
• Rekomendasi perbaikan
Konsultansi APIP

3
SEKILAS SPIP

ORGANISASI TUGAS POKOK TUJUAN


KEMENTERIAN / LEMBAGA /
PEMERINTAH DAERAH DAN FUNGSI STRATEGIS

1 Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus …

2 …oleh pimpinan dan seluruh pegawai…

3 …melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

4
…untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi

4
Penegakan Integritas dan Etika
Komitmen terhadap Kompetensi
SPIP adalah proses yang integral Ps. 4
Kepemimpinan yang Kondusif
pada tindakan dan kegiatan yang
di- lakukan secara terus-menerus Lingkungan Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
oleh
pegawai
pimpinan dan seluruh
untuk memberikan
Pengendalian Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
keyakinan memadai atas Peran APIP yang Efektif
tercapainya tujuan organisasi
melalui kegiatan yang efektif dan Ps. 13 Hubungan Kerja yang Baik
efi-sien, keandalan pelaporan
Identifikasi Risiko
keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap Penilaian Risiko Analisis Risiko
peraturan perundang-
undangan. Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah
(PP 60/2008, Ps. 1 )
Pembinaan Sumber Daya Manusia
Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi

SPIP Kegiatan
Ps. 18 Pengendalian Fisik atas Aset
Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
Pemisahan Fungsi
Pengendalian Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Ps. 41
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern
Informasi &
Sarana Komunikasi
Komunikasi Manajemen Sistem Informasi

Pemantauan Pemantauan Berkelanjutan


Pengendalian Evaluasi Terpisah
Intern Tindak Lanjut 5
Ps. 43
Perkembangan Nilai Maturitas SPIP Kemenkumham
No Unsur Hasil QA Hasil SA Area Perbaikan
2019 2020
1 Lingkungan 3,5000 4,0000 Penegakan Integritas dan Nilai Etika (1.1)
Pengendalian Kepemimpinan yang Kondusif (1.3)
Perwujudan Peran APIP yang Efektif (1.7)

2 Penilaian Risiko 3,0000 4,0000 Identifikasi Risiko (2.1)


Analisis Risiko (2.2)

3 Kegiatan 3,6364 3,7272 Reviu Kinerja (3.1)


Pengendalian Pembinaan Sumber Daya Manusia (3.2)
Akuntabilitas Pencatatan dan Sumber Daya (3.10)
4 Informasi dan 3,0000 3,5000 Komunikasi yang Efektif (4.2)
Komunikasi
5 Pemantauan 3,0000 4,0000 Pemantauan Berkelanjutan (5.1)
Evaluasi Terpisah (5.2)
Skor Total 3,3091 3,8818

6
Apakah capaian level 3 pada Kemenkumham sudah
dapat menunjukan pencapaian tujuan SPIP dalam PP
60 2008?
Apakah K/L/D yang level
Apakah K/L/D yang 3 opini laporan keuangan
level 3 akuntabilitas Kegiatan Keandalan WTP?
kinerjanya “Baik”? yang Efektif Pelaporan
dan Efisien Keuangan

Kemenkumham What
3,8818 next ?
Apakah K/L/D yang
level 3 tidak terdapat Ketaatan Apakah K/L/D yang level
permasalahan terkait Pengamanan Terhadap 3 tidak terdapat kasus
aset? Terhadap Aset Peraturan hukum/fraud?
Negara Perundang-
undangan

Implementasi SPIP (Level 3) harus


menghasilkan conformity yang baik 7
FRAMEWORK PENILAIAN PENYELENGGARAN SPIP
PENETAPAN TUJUAN STRUKTUR DAN PROSES PENCAPAIAN TUJUAN SPIP
Penilaian Kualitas Penilaian Capaian 4 Tujuan SPIP
Penilaian Struktur dan Proses (Unsur SPIP)
Perencanaan

LINGKUNGAN
PENGENDALIA Efektivitas dan Efisiensi
N

Sasaran Strategis
K/L/D Keandalan Pelaporan
PEMANTAUA PENILAIA Keuangan
N N RISIKO

Pengamanan Aset Negara

Strategi Pencapaian
Sasaran Strategis
INFORMASI Ketaatan Terhadap
DAN KEGIATAN Peraturan Perundang-
KOMUNIKA PENGENDALIAN undangan
SI

MANAJEMEN KUALITAS SEKTOR PUBLIK


NILAI MATURITAS SPIP
MANAJEMEN RISIKO INDEX IEPK LEVEL KAPABILITAS APIP 8
Pembaharuan SPIP

9
REDEFINISI KARAKTERISTIK LEVEL MATURITAS SPIP
Level Tingkat Karakteristik SPIP (old) Pembaharuan SPIP result based
K/L/Pemda sama sekali belum memiliki kebijakan dan -
0 Belum Ada prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan praktek-
praktek pengendalian intern
Ada praktik pengendalian intern, namun pendekatan Organisasi belum mampu mendefinisikan kinerjanya, termasuk strategi
risiko dan pengendalian yang diperlukan masih bersifat pencapaian kinerja dan pengendaliannya.
1 Rintisan ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa
komunikasi dan pemantauan sehingga kelemahan tidak
diidentifikasi.
K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik, namun
intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik dan strategi pencapaian kinerjanya masih belum relevan serta pelaksanaan
pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan pengendalian masih sebatas pemenuhan.
2 Berkembang belum melibatkan semua unit organisasi. Efektivitas
pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi
kelemahan yang belum ditangani secara memadai.
K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik dan strategi
intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, serta pelaksanaan
3 Terdefinisi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi pengendalian telah dilaksanakan namun belum efektif.
yang memadai.
K/L/P telah menerapkan pengendalian internal yang Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik dan strategi
efektif, masing-masing personel pelaksana kegiatan yang pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, struktur dan proses
Terkelola selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan pengendalian telah efektif namun belum adaptif terhadap perubahan
4
dan Terukur kegiatan itu sendiri maupun tujuan K/L/Pemda. Evaluasi lingkungan organisasi.
formal dan terdokumentasi.
K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian intern yang Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik dan strategi
berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, dengan struktur dan proses
5 Optimum yang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan pengendalian telah efektif untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi,
aplikasi komputer serta adaptif terhadap perubahan lingkungan organisasi. 1
0
KARAKTERISTIK LEVEL MATURITAS

Strategi Struktur dan


KARAKTERISTIK Menyusun Mampu Desain dan Proses Struktur dan Adaptif
Pencapaian
Perencanaan Mendefinisikan Kebijakan Pengendalian Proses Terhadap
Relevan
LEVEL Kinerja Kinerja Pengendalian Telah Pengendalian Perubahan
dan Terintegrasi
Dilaksanakan Efektif

1
INTEGRASI PARAMETER PENILAIAN

SISTEM PENGENDALIAN INDEKS EFEKTIVITAS


MANAJEMEN RISIKO INDEKS
INTERN PEMERINTAH PENGENDALIAN KORUPSI

Kapabilitas Pengelolaan
Penetapan Tujuan
Kepemimpinan

Risiko Korupsi
Kapasitas

Struktur dan Proses


Kebijakan Kompetensi Anti Korupsi
PK
I
AP
Lingkungan Pengendalian
P
Kapabilitas

Sumber Daya Manusia


Penilaian Risiko

Penerapan Strategi
Pencegahan
Kemitraan Sistem Pencegahan

Kegiatan Pengendalian
Proses Manajemen Risiko Budaya Organisasi Anti
Korupsi
Informasi dan Komunikasi

Kejadian Korupsi
Pemantauan

Penanganan
Aktivitas Penanganan Risiko Sistem Respon
Hasil

Outcome Tingkat Korupsi


Pencapaian Tujuan

Sumber: HM Treasury Sumber: PP No. 60 Tahun 2000 tentang Sumber: FRM


SPIP
PENILAIAN MANDIRI/ PENETAPAN PERBAIKAN
P PENJAMINAN KUALITAS)* LEVEL SPIP BERKELANJUTAN

R PM & PK EVALUASI ATAS PM


Jul Jan Jun Jul Ags
O 20xx-1 20xx 20xx Des

S KAPAN? PEMANTAUAN

E 1
Persiapan
Penetapan Tim Asesor, Penentuan Satuan Kerja 1
Tahap
Persiapan
Sampel, Penetapan Tim Counterpart, Penyusunan
S dan Pemaparan Rencana Penilaian

Pelaksanaan
Aspek yang Dinilai: Metode: Tahap EVALUASI Monitoring atas
2 2 (PROSES

B
- Penetapan tujuan - Analisis Pelaksanaan DAN Hasil Penilaian
BAGAIMANA? - Struktur dan proses SUBSTANSI)
dokumen Penyelenggaraan
- Hasil - Wawancara SPIP
I Pelaporan
- Observasi

S 3 Hasil penilaian, AOI dan


rekomendasi perbaikan
3 Tahap
Pelaporan

N
pengendalian
Pemda K/L
Koordinator & Asesor/ Panel Perwakilan Panel Direktorat

I
Penanggung Jawab Penjamin >=3 >=3

BIMTEK
Panel Kedeputian
Pelaksanaan PM Kualitas)*
Panel Deputi
PPKD Pengampu
SIAPA? Sekjen/Sekretaris
APIP K/L/D
S Utama/Sekda Panel Nasional
dipimpin oleh Kepala BPKP

K/L/D BPKP K/L/D dan BPKP


TARGET MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP LEVEL 3
RPJMN 2020-2024

Baseline
Jml IP 2020 2021 2022 2023 2024
(31 Des 2019)

K/L 88 57 62 66 70 75 79
Provinsi 34 27 28 29 30 31 31
Kab/Kota 508 272 285 312 339 361 383
TOTAL 630 356 375 407 439 467 493

Baseline
Jml IP (31 Des 2019) 2020 2021 2022 2023 2024

K/L 88 65% 70% 75% 80% 85% 90%


Provinsi 34 79% 82% 85% 88% 91% 91%
Kab/Kota 508 54% 56% 61% 67% 71% 75%
TOTAL 630 57% 60% 65% 70% 74% 78%

Capaian Level > 3 Tahun 2020


Populasi
No Instansi Pemerintah
K/L/D
Jumlah %

1 Kementerian/ Lembaga 88 71 80,68%

2 Pemerintah Provinsi 34 27 79,41%

3 Pemerintah Kab/Kota 508 280 55,12%


PENYUSUNAN BASELINE
PENILAIAN
MANAJEMEN RISIKO INDEKS
(MRI)

IDEA
INNOVATIVE – DELIVERED – EFFECTIVE - ACCOUNTABLE
SKEMA ISO 31000:2018
Risk management

Principles: Value Creation and Protection

Framework: Leadership and Commitment

Process:
Scope, Contex Criteria;
Risk Assessment;
Risk Treatment;
Recording and Reporting;
Monitoring and Review;
Communication and Consultation

1
6
17

LATAR BELAKANG KEGIATAN


18
PROYEKSI KEMENTERIAN/LEMBAGA BIDANG POLITIK DAN
PENEGAKAN HUKUM MRI TARGET 2021

Kementerian Luar Negeri

Sekretariat Jenderal DPD

Kementerian Hukum dan HAM

Komisi Pemberantasan Korupsi


TUJUAN, RUANG LINGKUP DAN METODELOGI
KEGIATAN

▰ Tujuan dilaksanakannya ▰ Ruang lingkup kegiatan ▰ Metodelogi Kegiatan:


kegiatan penyusunan penyusunan baseline hasil  penyebaran dan
baseline hasil penilaian penilaian Manajemen Risiko pengisian kuesioner,
Manajemen Risiko Indeks Indeks (MRI) meliputi
 analisis hasil kuesioner
(MRI) adalah untuk seluruh Pemerintah Daerah
 pengisian kertas kerja
memperoleh data awal dan Kementerian/Lembaga
kualitas penerapan yang menjadi Mitra Deputi serta

manajemen risiko pada Bidang Pengawasan  penyimpulan hasil


K/L/D Penyelenggaraan Keuangan kegiatan.
Daerah
19
20

AREA OF IMPROVEMENT
Berdasarkan hasil penilaian SPIP selama ini, terdapat beberapa AOI yang perlu ditindaklanjuti, yaitu:

▸ Kurangnya pemahaman pegawai atas ▸ Pernyataan Risiko dan Risk Register yang dibuat
pendokumentasian identifikasi risiko masih merupakan risiko operasional yang belum
▸ Kompetensi SDM dalam menyusun register risiko menyentuh risiko strategis K/L/pemda
belum memadai. ▸ Perbaikan proses penyusunan Risk Register untuk
▸ Kurangnya pemahaman pimpinan dalam tingkat satuan kerja dan K/L/Pemerintah Daerah
penerapan MR ▸ RR belum dimanfaatkan untuk kepentingan
▸ Dokumen kebijakan terkait pengelolaan risiko Perencanaan
belum memadai ▸ RTP belum dipedomani optimal dalam
▸ K/L/D Sampel belum menyusun register risiko pelaksanaan kegiatan

▸ ▸ Belum terdapat dokumen yang menunjukkan


Unit kerja Sample belum/masih sedikit
menetapkan Rencana Tindak Pengendalian atas implementasi atau pemanfaatan penilaian risiko
Risiko yang ditetapkan untuk menentukan lingkup dan frekuensi evaluasi
terpisah dan belum didukung dengan perencanaan
monitoring/evaluasi atas penyelenggaraan SPIP
dalam PKP2T Inspektorat.
MODEL PENILAIAN

21
Alokasi Sumber daya
Fokus penilaian adalah apakah pimpinan telah
memastikan bahwa IP mendapatkan alokasi
sumber daya yang memadai untuk
menerapkan manajemen risiko

KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan komitmen,
pendekatan, dan dorongan Pimpinan Instansi
Pengambilan Keputusan
Pemerintah terkait penerapan manajemen Fokus penilaian adalah apakah Informasi
risiko digunakan sebagai pertimbangan
risiko. dalam pembuatan keputusan Pimpinan
Instansi Pemerintah
Parameter Penilaian:
- Alokasi Sumber daya
- Dorongan penerapan MR
- Pengambilan keputusan
Dorongan Penerapan MR
• Pimpinan Instansi Pemerintah mendorong
penerapan manajemen risiko di lingkup
kerjanya.
• Fokus penilaian adalah
- Apakah pimpinan terlibat langsung
pada proses manajemen risiko
- Apakah kinerja penerapan manajemen
risiko digunakan sebagai indikator
penilaian kinerja, dan
- Apakah telah ada penerapan sistem
penyampaian masalah
22
KEBIJAKAN
MANAJEMEN RISIKO Kebijakan MR

Kebijakan manajemen risiko merupakan • Parameter penilaian dalam area ini adalah kualitas kebijakan
manajemen risiko yang dimiliki oleh Instansi Pemerintah
panduan bagi unit pengelola risiko (UPR)
dalam menerapkan manajemen risiko di • Fokus penilaian apakah kebijakan yang disusun setidaknya mengatur
hal-hal berikut:
lingkungan kerjanya
- Kerangka dan proses manajemen risiko yang diadopsi oleh Instansi
Pemerintah;
Kebijakan manajemen risiko yang jelas - Penetapan kriteria penilaian risiko serta risk appetite dan risk
tolerance;
menciptakan penerapan manajemen risiko - Struktur dan kepemilikan risiko; dan
yang konsisten antar UPR - Pembagian tugas dan tanggung jawab terkait manajemen risiko

23
SUMBER DAYA Kompetensi dan Keterampilan SDM

MANUSIA Fokus penilaian adalah apakah Instansi


Pemerintah telah memfasilitasi SDM
di lingkungan kerjanya dalam
meningkatkan kompetensi dan
Penerapan manajemen yang berkualitas
keterampilan tersebut
didukung oleh sumber daya manusia – baik
pimpinan maupun pegawai – dengan
pemahaman, kompetensi, dan keterampilan
terkait manajemen risiko.
Pemahaman SDM

Fokus penilaian adalah apakah SDM


Parameter penilaian adalah (i) kompetensi
memiliki pemahaman mengenai
dan keterampilan, dan (ii) pemahaman manajemen risiko meliputi
terkait risiko pemahaman mengenai tujuan
organisasi beserta risiko yang
dihadapi dan kebijakan manajemen
risiko yang berlaku serta perannya
dalam penerapan manajemen risiko

24
Parameter Penilaian

(i) Mekanisme pengelolaan risiko terkait kemitraan


(ii) Pemantauan dan reviu atas pengelolaan risiko terkait kemitraan.

KEMITRAAN
Kemitraan terkait dengan bagaimana instansi Mekanisme Pengelolaan Risiko
pemerintah mengelola risiko yang berhubungan
Fokus penilaian adalah apakah IP
dengan mitra kerja. memiliki mekanisme yang jelas terkait
pengelolaan risiko terkait kemitraan dan
IP telah mengidentifikasi, menilai, dan
Ruang lingkup kemitraan di area ini meliputi mengelola risiko (termasuk implikasi
hubungan kerja antara unit kerja dengan unit kerja dari transfer risiko) terkait kemitraan

lain yang masih dalam satu lingkup organisasi


maupun hubungan kerja antara unit kerja dengan
pihak ketiga
Pemantauan dan Reviu

Fokus penilaian adalah apakah IP telah


memantau dan mereviu kinerja
pengelolaan risiko oleh mitra

25
Integrasi proses MR

Fokus penilaian adalah apakah penerapan


manajemen risiko telah melekat pada aktivitas
manajemen dan operasional suatu Instansi

PROSES Pemerintah Reviu Proses MR

Fokus penilaian adalah apakah IP telah

MANAJEMEN RISIKO melaksanakan reviu terkait proses MR yang


meliputi
- kesesuaian antara proses yang dijalankan
Proses manajemen risiko merupakan rangkaian dengan kebijakan,
- menilai kesesuaian proses yang diadopsi
langkah yang ditempuh dalam pengelolaan risiko. dengan kebutuhan organisasi, dan/atau
- mengidentifikasi area yang memerlukan
perbaikan
Parameter penilaian dalam area ini, yaitu: Lingkup MR
(i) Integrasi proses MR Fokus penilaian adalah apakah manajemen
(ii) Reviu atas proses manajemen risiko, risiko telah dilakukan pada semua tingkatan
unit kerja IP
(iii) Lingkup manajemen risiko,
Kesesuaian dengan Kebijakan
(iv) Kesesuaian proses manajemen risiko dengan
Fokus penilaian adalah apakah proses MR
kebijakan, sesuai dengan kebijakan yang disusun.
(v) Kualitas proses manajemen risiko

Kualitas Proses MR

Fokus penilaian apakah tahapan dalam Proses


MR berkualitas (sesuai dengan kebijakan
yang disusun dan best practice)

26
AKTIVITAS Kualitas Penanganan Risiko

Fokus penilaian adalah apakah


PENANGANAN RISIKO penanganan risiko telah
diimplementasikan sesuai dengan
rencana dan didukung dengan sumber
Aktivitas Penanganan Risiko (risk handling) daya
merupakan implementasi penanganan risiko
oleh Instansi Pemerintah

Parameter Penilaian meliputi


Efektivitas Penanganan Risiko
1. Kualitas Penanganan Risiko
2. Efektivitas Penanganan Risiko Fokus penilaian adalah sejauh mana
implementasi penanganan risiko
dapat menurunkan skala risiko, baik
pada risiko strategis K/L/Pemda,
risiko strategis unit kerja/OPD,
risiko operasional unit kerja/OPD,
risiko kecurangan, dan risiko terkait
kemitraan

27
Pencapaian Tujuan IP

Fokus penilaian adalah pencapaian


tujuan instansi pemerintah pada tiga
tingkatan, yaitu: tujuan strategis
K/L/Pemda, tujuan strategis unit
OUTCOME kerja/OPD, dan tujuan operasional unit
kerja/OPD.

Penerapan manajemen risiko berkontribusi pada


pencapaian tujuan Instansi Pemerintah Insiden Kecurangan

Fokus penilaian adalah ada tidaknya


Parameter Penilaian meliputi insiden kecurangan di suatu Instansi
1. Pencapaian Tujuan Instansi Pemerintah Pemerintah
2. Insiden Kecurangan
3. Penilaian Kinerja atas Instansi Pemerintah
Penilaian Kinerja IP

Fokus penilaian adalah apakah


pengelolaan risiko dapat mengungkit
kinerja manajemen IP lainnya
seperti Survei Kepuasan
Masyarakat, Opini Laporan
Keuangan, dan Evaluasi LKjIP.

28
SIMPULAN PENILAIAN

Setiap level kelompok angka indeks memiliki karakteristik yang membedakan antara tingkatan
satu dengan lainnya. Pembagian per level dan karakteristik adalah sebagai berikut:

Level Kelompok Indeks Karakteristik


Ad Hoc (0,00 – 1,99) Instansi Pemerintah belum memiliki pendekatan formal dalam menerapkan manajemen
risiko.
Repeatable (2,00 – 2,99) Instansi Pemerintah memiliki karakteristik pendekatan manajemen risiko yang masih
silo.
Defined (3,00 – 3,99) Instansi Pemerintah telah memiliki strategi dan kebijakan terkait manajemen risiko
serta telah dikomunikasikan, diimplementasikan dan manajemen organisasi juga telah
menetapkan selera risiko.

Managed (4,00 – 4,49) Instansi Pemerintah telah menggunakan pendekatan secara menyeluruh (enterprise
approach) dalam mengembangkan manajemen risiko. Instansi Pemerintah juga telah
mengkomunikasikan penerapan manajemen risiko.
29
Optimized (4,50 – 5,00) Instansi Pemerintah memiliki karakteristik utama yaitu manajemen risiko dan
pengendalian internal telah sepenuhnya menyatu pada kegiatan operasional organisasi
TERIMA KASIH

#HadirBermanfaat
PENYUSUNAN BASELINE PENILAIAN
MANAJEMEN RISIKO INDEKS (MRI)
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

IDEA
INNOVATIVE – DELIVERED – EFFECTIVE - ACCOUNTABLE
PELAKSANAAN KEGIATAN PENYUSUNAN BASELINE MRI

32
Penyusunan Tim
Pembentukan tim dan termasuk
didalamnya rencana penugasan
dan program kerja

Identifikasi risiko kegiatan


seperti risiko tidak
tercukupinya jumlah sampel
Tahap Perencanaan unit kerja yang mengisi
kuesioner, risiko gangguan
sarana dan prasarana, dan
sebagainya termasuk mitigasi
atas risiko tersebut

Koordinasi dengan
Kementerian/Lembaga/
Pemerintah Daerah
Tim yang telah dibentuk agar
melakukan koordinasi dengan
K/L/D untuk memastikan
bahwa K/L/D memahami
maksud dan tujuan kegiatan.
33
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyusunan baseline 1. Tim menyampaikan gambaran
umum kegiatan, mekanisme
Manajemen Risiko Indeks (MRI) dapat dilaksanakan pelaksanaan kegiatan serta hasil yang
secara daring melalui zoom, teleconference dll diharapkan dari kegiatan kepada
K/L/D yang menjadi mitra kerja
maupun langsung ke lapangan.
Seluruh pelaksanaan kegiatan tersebut harus
2. Penyebaran kuesioner penyusunan
dilaksanakan dengan memperhatikan prosedur baseline MRI kepada K/L/D yang
protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh menjadi mitra kerja serta pemberian
penjelasan mengenai mekanisme
Pemerintah pengisian kuesioner.

34
GAMBARAN UMUM KUESIONER

Pengisian kuesioner dilakukan bukan atas nama individu melainkan atas nama unit kerja

▸ Kuesioner dalam kegiatan ▸ Dalam lingkup Pemerintah ▰ Terkait dengan UPR unit
ini dibedakan menjadi Daerah, UPR tingkat K/L/D kerja diwakili oleh unit
dua kuesioner sesuai dapat diwakili oleh Badan kerja yang memiliki
dengan peran unit kerja Perencana Daerah ataupun rencana strategis lima
tersebut, yaitu kuesioner Sekretaris Daerah atau unit tahunan.
untuk unit kerja yang kerja lain yang ditunjuk. ▰ Adapun jumlah sampel
berperan sebagai Unit Sedangkan di tingkat unit kerja adalah 50%
Pengelola Risiko tingkat Kementerian/Lembaga, unit kerja pada lingkup
Kementerian/Lembaga/ UPR tingkat K/L dapat Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Daerah dan diwakili oleh unit 100% unit kerja pada
Unit Pengelola Risiko Sekretariat Lingkup
35
tingkat Unit Kerja. Kementerian/Lembaga Kementerian/Lembaga.
36

MODEL KUESIONER
Pelaksanaan (2)
Pengisian Kuesioner Langkah Pengisian Kuesioner:
a. Unit kerja dari K/L/D memilih nama Kementerian/Lembaga/ Pemerintah
Daerah yang sesuai dengan nomenklatur yang telah disediakan;
b. Langkah selanjutnya, unit kerja menuliskan nama unit kerja tersebut dan
memilih peran dari unit kerja tersebut, apakah sebagai Unit Pengelola
Risiko tingkat Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah atau Unit
Pengelola Risiko tingkat Unit Kerja;
c. Unit kerja selanjutnya memilih jawaban pada kuesioner sesuai dengan
kondisi dari unit kerja tersebut;
d. Setelah semua pertanyaan telah dijawab, unit kerja dapat mengirimkan
hasil pengisian kuesioner tersebut.

37
3. Tim Melakukan monitoring
pengisian kuesioner untuk memastikan
kelancaran pengisian kuesioner oleh
K/L/D dan memastikan bahwa seluruh
K/L/D telah mengisi kuesioner.

Pelaksanaan (3)
Pelaksanaan kegiatan penyusunan baseline 4. Pengumpulan data hasil pengisian
kuesioner per K/L/D.
Manajemen Risiko Indeks (MRI) dapat dilaksanakan
secara daring melalui zoom, teleconference dll
maupun langsung ke lapangan. 5. Berdasarkan hasil kuesioner yang
diperoleh, tim melakukan validasi dan
Seluruh pelaksanaan kegiatan tersebut harus pengisian kertas kerja penilaian indeks
dilaksanakan dengan memperhatikan prosedur kualitas penerapan manajemen risiko.
Pengisian kertas kerja dilakukan hanya
protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pada kertas kerja sebagaimana
Pemerintah lampiran 3.4.a untuk kuesioner tingkat
UPR K/L/D dan lampiran 3.4.b untuk
kuesioner tingkat UPR unit kerja.

6. Melakukan kompilasi dan


simpulan kegiatan penyusunan
baseline MRI serta menyusun
laporan pelaksanaan kegiatan
sebagaimana format laporan.

38
GAMBARAN UMUM KERTAS KERJA

Kertas Kerja Penilaian terdiri dari tiga kertas kerja

▸ Kertas kerja pertama adalah ▸ Kertas kerja ke dua ▰ Kertas kerja ke tiga
Kertas Kerja Penilaian adalah Kertas Kerja adalah Kertas Kerja
Masing-Masing Area dan Gabungan UPR K/L/D Penilaian Indeks
Parameter per UPR KLD dan UPR Unit Kerja/OPD. Penerapan Manajemen
dan Kertas Kerja Penilaian ▸ Kertas kerja ini Risiko Utama
Masing-Masing Area dan merupakan pengabungan ▰ Dari kertas kerja ini akan
Parameter per UPR Unit antara kertas kerja UPR terlihat simpulan kondisi
Kerja. KLD dan UPR Unit Kerja. dari kualitas penerapan
▸ Tim hanya perlu mengisi manajemen risiko pada
kertas kerja ini berdasarkan K/L/D
pada hasil kuesioner
39
1. Laporan oleh Perwakilan BPKP dan Direktorat
 Laporan individual dibuat oleh Perwakilan dan Direktorat untuk

Pelaporan masing-masing K/L/D


 Selanjutnya Perwakilan dan Direktorat Menyusun laporan kompilasi
Laporan yang dihasilkan dari kegiatan adalah laporan atas hasil seluruh K/L/D yang menjadi mitra kerja Perwakilan BPKP
dan Direktorat dengan tujuan kepada Deputi Kepala BPKP Bidang
individual oleh Perwakilan BPKP dan Direktorat serta
PPKD
laporan kompilasi oleh Perwakilan dan Direktorat.  Laporan kompilasi harus dilengkapi dengan lampiran berupa hasil
Selanjutnya Direktorat Pengawasan Tata Kelola kuesioner per masing-masing K/L/D dan Kertas kerja per K/L/D.
Daerag menyusun laporan kompilasi tingkat nasional .

2. Laporan Kompilasi tingkat Nasional


Laporan kompilasi tingkat nasional disusun oleh Direktorat Pengawasan
Tata Kelola Pemerintah Daerah

40
41

Anda mungkin juga menyukai