Penyelenggaraan SPIP
Kementerian Hukum dan
HAM
Jakarta, 5 Maret 2021
Agenda
Landasan SPIP
Pembaharuan SPIP
Pasal 59 ayat 2:
Pembinaan SPIP
dilakukan oleh BPKP
3
SEKILAS SPIP
1 Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus …
3 …melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
4
…untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi
4
Penegakan Integritas dan Etika
Komitmen terhadap Kompetensi
SPIP adalah proses yang integral Ps. 4
Kepemimpinan yang Kondusif
pada tindakan dan kegiatan yang
di- lakukan secara terus-menerus Lingkungan Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
oleh
pegawai
pimpinan dan seluruh
untuk memberikan
Pengendalian Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
keyakinan memadai atas Peran APIP yang Efektif
tercapainya tujuan organisasi
melalui kegiatan yang efektif dan Ps. 13 Hubungan Kerja yang Baik
efi-sien, keandalan pelaporan
Identifikasi Risiko
keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap Penilaian Risiko Analisis Risiko
peraturan perundang-
undangan. Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah
(PP 60/2008, Ps. 1 )
Pembinaan Sumber Daya Manusia
Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi
SPIP Kegiatan
Ps. 18 Pengendalian Fisik atas Aset
Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
Pemisahan Fungsi
Pengendalian Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Ps. 41
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern
Informasi &
Sarana Komunikasi
Komunikasi Manajemen Sistem Informasi
6
Apakah capaian level 3 pada Kemenkumham sudah
dapat menunjukan pencapaian tujuan SPIP dalam PP
60 2008?
Apakah K/L/D yang level
Apakah K/L/D yang 3 opini laporan keuangan
level 3 akuntabilitas Kegiatan Keandalan WTP?
kinerjanya “Baik”? yang Efektif Pelaporan
dan Efisien Keuangan
Kemenkumham What
3,8818 next ?
Apakah K/L/D yang
level 3 tidak terdapat Ketaatan Apakah K/L/D yang level
permasalahan terkait Pengamanan Terhadap 3 tidak terdapat kasus
aset? Terhadap Aset Peraturan hukum/fraud?
Negara Perundang-
undangan
LINGKUNGAN
PENGENDALIA Efektivitas dan Efisiensi
N
Sasaran Strategis
K/L/D Keandalan Pelaporan
PEMANTAUA PENILAIA Keuangan
N N RISIKO
Strategi Pencapaian
Sasaran Strategis
INFORMASI Ketaatan Terhadap
DAN KEGIATAN Peraturan Perundang-
KOMUNIKA PENGENDALIAN undangan
SI
9
REDEFINISI KARAKTERISTIK LEVEL MATURITAS SPIP
Level Tingkat Karakteristik SPIP (old) Pembaharuan SPIP result based
K/L/Pemda sama sekali belum memiliki kebijakan dan -
0 Belum Ada prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan praktek-
praktek pengendalian intern
Ada praktik pengendalian intern, namun pendekatan Organisasi belum mampu mendefinisikan kinerjanya, termasuk strategi
risiko dan pengendalian yang diperlukan masih bersifat pencapaian kinerja dan pengendaliannya.
1 Rintisan ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa
komunikasi dan pemantauan sehingga kelemahan tidak
diidentifikasi.
K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik, namun
intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik dan strategi pencapaian kinerjanya masih belum relevan serta pelaksanaan
pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan pengendalian masih sebatas pemenuhan.
2 Berkembang belum melibatkan semua unit organisasi. Efektivitas
pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi
kelemahan yang belum ditangani secara memadai.
K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik dan strategi
intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, serta pelaksanaan
3 Terdefinisi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi pengendalian telah dilaksanakan namun belum efektif.
yang memadai.
K/L/P telah menerapkan pengendalian internal yang Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik dan strategi
efektif, masing-masing personel pelaksana kegiatan yang pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, struktur dan proses
Terkelola selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan pengendalian telah efektif namun belum adaptif terhadap perubahan
4
dan Terukur kegiatan itu sendiri maupun tujuan K/L/Pemda. Evaluasi lingkungan organisasi.
formal dan terdokumentasi.
K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian intern yang Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik dan strategi
berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, dengan struktur dan proses
5 Optimum yang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan pengendalian telah efektif untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi,
aplikasi komputer serta adaptif terhadap perubahan lingkungan organisasi. 1
0
KARAKTERISTIK LEVEL MATURITAS
1
INTEGRASI PARAMETER PENILAIAN
Kapabilitas Pengelolaan
Penetapan Tujuan
Kepemimpinan
Risiko Korupsi
Kapasitas
Penerapan Strategi
Pencegahan
Kemitraan Sistem Pencegahan
Kegiatan Pengendalian
Proses Manajemen Risiko Budaya Organisasi Anti
Korupsi
Informasi dan Komunikasi
Kejadian Korupsi
Pemantauan
Penanganan
Aktivitas Penanganan Risiko Sistem Respon
Hasil
S KAPAN? PEMANTAUAN
E 1
Persiapan
Penetapan Tim Asesor, Penentuan Satuan Kerja 1
Tahap
Persiapan
Sampel, Penetapan Tim Counterpart, Penyusunan
S dan Pemaparan Rencana Penilaian
Pelaksanaan
Aspek yang Dinilai: Metode: Tahap EVALUASI Monitoring atas
2 2 (PROSES
B
- Penetapan tujuan - Analisis Pelaksanaan DAN Hasil Penilaian
BAGAIMANA? - Struktur dan proses SUBSTANSI)
dokumen Penyelenggaraan
- Hasil - Wawancara SPIP
I Pelaporan
- Observasi
N
pengendalian
Pemda K/L
Koordinator & Asesor/ Panel Perwakilan Panel Direktorat
I
Penanggung Jawab Penjamin >=3 >=3
BIMTEK
Panel Kedeputian
Pelaksanaan PM Kualitas)*
Panel Deputi
PPKD Pengampu
SIAPA? Sekjen/Sekretaris
APIP K/L/D
S Utama/Sekda Panel Nasional
dipimpin oleh Kepala BPKP
Baseline
Jml IP 2020 2021 2022 2023 2024
(31 Des 2019)
K/L 88 57 62 66 70 75 79
Provinsi 34 27 28 29 30 31 31
Kab/Kota 508 272 285 312 339 361 383
TOTAL 630 356 375 407 439 467 493
Baseline
Jml IP (31 Des 2019) 2020 2021 2022 2023 2024
IDEA
INNOVATIVE – DELIVERED – EFFECTIVE - ACCOUNTABLE
SKEMA ISO 31000:2018
Risk management
Process:
Scope, Contex Criteria;
Risk Assessment;
Risk Treatment;
Recording and Reporting;
Monitoring and Review;
Communication and Consultation
1
6
17
AREA OF IMPROVEMENT
Berdasarkan hasil penilaian SPIP selama ini, terdapat beberapa AOI yang perlu ditindaklanjuti, yaitu:
▸ Kurangnya pemahaman pegawai atas ▸ Pernyataan Risiko dan Risk Register yang dibuat
pendokumentasian identifikasi risiko masih merupakan risiko operasional yang belum
▸ Kompetensi SDM dalam menyusun register risiko menyentuh risiko strategis K/L/pemda
belum memadai. ▸ Perbaikan proses penyusunan Risk Register untuk
▸ Kurangnya pemahaman pimpinan dalam tingkat satuan kerja dan K/L/Pemerintah Daerah
penerapan MR ▸ RR belum dimanfaatkan untuk kepentingan
▸ Dokumen kebijakan terkait pengelolaan risiko Perencanaan
belum memadai ▸ RTP belum dipedomani optimal dalam
▸ K/L/D Sampel belum menyusun register risiko pelaksanaan kegiatan
21
Alokasi Sumber daya
Fokus penilaian adalah apakah pimpinan telah
memastikan bahwa IP mendapatkan alokasi
sumber daya yang memadai untuk
menerapkan manajemen risiko
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan komitmen,
pendekatan, dan dorongan Pimpinan Instansi
Pengambilan Keputusan
Pemerintah terkait penerapan manajemen Fokus penilaian adalah apakah Informasi
risiko digunakan sebagai pertimbangan
risiko. dalam pembuatan keputusan Pimpinan
Instansi Pemerintah
Parameter Penilaian:
- Alokasi Sumber daya
- Dorongan penerapan MR
- Pengambilan keputusan
Dorongan Penerapan MR
• Pimpinan Instansi Pemerintah mendorong
penerapan manajemen risiko di lingkup
kerjanya.
• Fokus penilaian adalah
- Apakah pimpinan terlibat langsung
pada proses manajemen risiko
- Apakah kinerja penerapan manajemen
risiko digunakan sebagai indikator
penilaian kinerja, dan
- Apakah telah ada penerapan sistem
penyampaian masalah
22
KEBIJAKAN
MANAJEMEN RISIKO Kebijakan MR
Kebijakan manajemen risiko merupakan • Parameter penilaian dalam area ini adalah kualitas kebijakan
manajemen risiko yang dimiliki oleh Instansi Pemerintah
panduan bagi unit pengelola risiko (UPR)
dalam menerapkan manajemen risiko di • Fokus penilaian apakah kebijakan yang disusun setidaknya mengatur
hal-hal berikut:
lingkungan kerjanya
- Kerangka dan proses manajemen risiko yang diadopsi oleh Instansi
Pemerintah;
Kebijakan manajemen risiko yang jelas - Penetapan kriteria penilaian risiko serta risk appetite dan risk
tolerance;
menciptakan penerapan manajemen risiko - Struktur dan kepemilikan risiko; dan
yang konsisten antar UPR - Pembagian tugas dan tanggung jawab terkait manajemen risiko
23
SUMBER DAYA Kompetensi dan Keterampilan SDM
24
Parameter Penilaian
KEMITRAAN
Kemitraan terkait dengan bagaimana instansi Mekanisme Pengelolaan Risiko
pemerintah mengelola risiko yang berhubungan
Fokus penilaian adalah apakah IP
dengan mitra kerja. memiliki mekanisme yang jelas terkait
pengelolaan risiko terkait kemitraan dan
IP telah mengidentifikasi, menilai, dan
Ruang lingkup kemitraan di area ini meliputi mengelola risiko (termasuk implikasi
hubungan kerja antara unit kerja dengan unit kerja dari transfer risiko) terkait kemitraan
25
Integrasi proses MR
Kualitas Proses MR
26
AKTIVITAS Kualitas Penanganan Risiko
27
Pencapaian Tujuan IP
28
SIMPULAN PENILAIAN
Setiap level kelompok angka indeks memiliki karakteristik yang membedakan antara tingkatan
satu dengan lainnya. Pembagian per level dan karakteristik adalah sebagai berikut:
Managed (4,00 – 4,49) Instansi Pemerintah telah menggunakan pendekatan secara menyeluruh (enterprise
approach) dalam mengembangkan manajemen risiko. Instansi Pemerintah juga telah
mengkomunikasikan penerapan manajemen risiko.
29
Optimized (4,50 – 5,00) Instansi Pemerintah memiliki karakteristik utama yaitu manajemen risiko dan
pengendalian internal telah sepenuhnya menyatu pada kegiatan operasional organisasi
TERIMA KASIH
#HadirBermanfaat
PENYUSUNAN BASELINE PENILAIAN
MANAJEMEN RISIKO INDEKS (MRI)
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
IDEA
INNOVATIVE – DELIVERED – EFFECTIVE - ACCOUNTABLE
PELAKSANAAN KEGIATAN PENYUSUNAN BASELINE MRI
32
Penyusunan Tim
Pembentukan tim dan termasuk
didalamnya rencana penugasan
dan program kerja
Koordinasi dengan
Kementerian/Lembaga/
Pemerintah Daerah
Tim yang telah dibentuk agar
melakukan koordinasi dengan
K/L/D untuk memastikan
bahwa K/L/D memahami
maksud dan tujuan kegiatan.
33
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyusunan baseline 1. Tim menyampaikan gambaran
umum kegiatan, mekanisme
Manajemen Risiko Indeks (MRI) dapat dilaksanakan pelaksanaan kegiatan serta hasil yang
secara daring melalui zoom, teleconference dll diharapkan dari kegiatan kepada
K/L/D yang menjadi mitra kerja
maupun langsung ke lapangan.
Seluruh pelaksanaan kegiatan tersebut harus
2. Penyebaran kuesioner penyusunan
dilaksanakan dengan memperhatikan prosedur baseline MRI kepada K/L/D yang
protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh menjadi mitra kerja serta pemberian
penjelasan mengenai mekanisme
Pemerintah pengisian kuesioner.
34
GAMBARAN UMUM KUESIONER
Pengisian kuesioner dilakukan bukan atas nama individu melainkan atas nama unit kerja
▸ Kuesioner dalam kegiatan ▸ Dalam lingkup Pemerintah ▰ Terkait dengan UPR unit
ini dibedakan menjadi Daerah, UPR tingkat K/L/D kerja diwakili oleh unit
dua kuesioner sesuai dapat diwakili oleh Badan kerja yang memiliki
dengan peran unit kerja Perencana Daerah ataupun rencana strategis lima
tersebut, yaitu kuesioner Sekretaris Daerah atau unit tahunan.
untuk unit kerja yang kerja lain yang ditunjuk. ▰ Adapun jumlah sampel
berperan sebagai Unit Sedangkan di tingkat unit kerja adalah 50%
Pengelola Risiko tingkat Kementerian/Lembaga, unit kerja pada lingkup
Kementerian/Lembaga/ UPR tingkat K/L dapat Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Daerah dan diwakili oleh unit 100% unit kerja pada
Unit Pengelola Risiko Sekretariat Lingkup
35
tingkat Unit Kerja. Kementerian/Lembaga Kementerian/Lembaga.
36
MODEL KUESIONER
Pelaksanaan (2)
Pengisian Kuesioner Langkah Pengisian Kuesioner:
a. Unit kerja dari K/L/D memilih nama Kementerian/Lembaga/ Pemerintah
Daerah yang sesuai dengan nomenklatur yang telah disediakan;
b. Langkah selanjutnya, unit kerja menuliskan nama unit kerja tersebut dan
memilih peran dari unit kerja tersebut, apakah sebagai Unit Pengelola
Risiko tingkat Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah atau Unit
Pengelola Risiko tingkat Unit Kerja;
c. Unit kerja selanjutnya memilih jawaban pada kuesioner sesuai dengan
kondisi dari unit kerja tersebut;
d. Setelah semua pertanyaan telah dijawab, unit kerja dapat mengirimkan
hasil pengisian kuesioner tersebut.
37
3. Tim Melakukan monitoring
pengisian kuesioner untuk memastikan
kelancaran pengisian kuesioner oleh
K/L/D dan memastikan bahwa seluruh
K/L/D telah mengisi kuesioner.
Pelaksanaan (3)
Pelaksanaan kegiatan penyusunan baseline 4. Pengumpulan data hasil pengisian
kuesioner per K/L/D.
Manajemen Risiko Indeks (MRI) dapat dilaksanakan
secara daring melalui zoom, teleconference dll
maupun langsung ke lapangan. 5. Berdasarkan hasil kuesioner yang
diperoleh, tim melakukan validasi dan
Seluruh pelaksanaan kegiatan tersebut harus pengisian kertas kerja penilaian indeks
dilaksanakan dengan memperhatikan prosedur kualitas penerapan manajemen risiko.
Pengisian kertas kerja dilakukan hanya
protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pada kertas kerja sebagaimana
Pemerintah lampiran 3.4.a untuk kuesioner tingkat
UPR K/L/D dan lampiran 3.4.b untuk
kuesioner tingkat UPR unit kerja.
38
GAMBARAN UMUM KERTAS KERJA
▸ Kertas kerja pertama adalah ▸ Kertas kerja ke dua ▰ Kertas kerja ke tiga
Kertas Kerja Penilaian adalah Kertas Kerja adalah Kertas Kerja
Masing-Masing Area dan Gabungan UPR K/L/D Penilaian Indeks
Parameter per UPR KLD dan UPR Unit Kerja/OPD. Penerapan Manajemen
dan Kertas Kerja Penilaian ▸ Kertas kerja ini Risiko Utama
Masing-Masing Area dan merupakan pengabungan ▰ Dari kertas kerja ini akan
Parameter per UPR Unit antara kertas kerja UPR terlihat simpulan kondisi
Kerja. KLD dan UPR Unit Kerja. dari kualitas penerapan
▸ Tim hanya perlu mengisi manajemen risiko pada
kertas kerja ini berdasarkan K/L/D
pada hasil kuesioner
39
1. Laporan oleh Perwakilan BPKP dan Direktorat
Laporan individual dibuat oleh Perwakilan dan Direktorat untuk
40
41