Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN PERBANKAN

DOSEN PENGAMPUH : FLORENTINA BLANDINA PARAPAGA .SE.,M.S.M

Kelompok 3

1). ELFIRAYANTI KUSUMA WATI 202061201073


2). ULFA DEWIYANTI EKA .S. 202061201043
3). YOSEPHUS .Y. SYARANAMUAL 202061201108
4). ANDI 201961201114
PEMBAHASAN
A. Kewenangan
B. Pendekatan Pengawasan
Pengaturan Dan Berdasarkan Kepatuhan
Pengawasan Oleh BI

D. Kontrol Prinsipal Agen,


C. Pengawasan
Keuangan Utang, Keagenan
Berdasarkan Risiko
regulator
Kewenangan Pengaturan dan Pengawasan Oleh Bank indonesia
BI pengaturan dan pengawasan bank oleh BI meliputi wewenang sebagai
berikut:
  Kewenangan memberikan Kewenangan untuk mengatur (right to regulate),

02
yaitu kewenangan untuk menetapkan ketentuan
01
ijin (right to licence), yaitu
kewenangan untuk yang menyangkut aspek usaha, dan kegiatan
menetapkan tatacara perbankan dalam rangka menciptakan perbankan
perjanjian dan pendirian sehat yang mampu memenuhi jasa perbankan yang
suatu bank. diinginkan masyarakat.

Kewenangan untuk mengawasi (right Kewenangan untuk menegakkan sanksi

03 to control), yaitu kewenangan


melakukan pengawasan bank melalui
pengawasan langsung (on-site
04
(Right to impose sanction), yaitu
kewenangan untuk menjatuhkan sanksi
sesuai dengan ketentuan perundang-
supervision), dan pengawasan tidak undangan terhadap bank apabila suatu
langsung (off-site supervision). bank kurang atau tidak memenuhi
ketentuan.
 
B. Pendekatan Pengawasan
Berdasarkan Kepatuhan Don't
f orget
(compliance based Supervision)
...

Pendekatan ini pada dasarnya menekankan pada kepatuhan bank


untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan yang terkait dengan operasi
dan pengelolaan bank. Pendekatan ini mengacu pada kondisi bank
dimasa lalu dengan tujuan untuk memastikan bahwa bank telah
beroperasi dan dikelola secara baik dan benar menurut prinsip-prinsip
kehati-hatian.
 
Prudent secara harfiah berarti bijaksana. Dalam dunia perbankan maknanya asas
kehati-hatian, sehingga muncul pengawasan bank berdasarkan asas kehati-
hatian. Prudent merupakan konsep yang memilikiunsur sikap, prinsip, standar
kebijakan dan teknik dalam manajemen risiko bank sedemikian rupa sehingga
dapat menghindari akibat sekecil apapun, yang membahayakan stakeholder
terutama deposan dan kreditor.
a). Karekter dan
supervisi
prudensial

d). Prokondisi b). Sasaran


pengawasan prudential regulator

c). Cakupan
subtansi prudential
regulation
C. Pengawasan Berdasarkan
Risiko (Risk Based supervision)
Pengawasan berdasarkan risiko tidak lepas dari perkembangan Basel I dan Basel II yang
sebagian besar diterapkan di lembaga perbankan di dunia. Dalam Basel I ini hanya
mencakup risiko kredit, dan berdasarkan standar-standar yang ada sekarang,bahwa
hubungan antara risiko dan modal belum memadai. Komite Basel menerbitkan Market Risk
Amandment terhadap basel Accord 1 pada tahun 1998. Basel Commite mendorong otoritas
perbankan untuk memberikan perhatian pada uapaya penilaian model-model yang
digunakan bank dalam menentukan harga berbasis risiko (risk based pricing). Model ini
disebut dengan value at risk (CAR).
Dalam Basel II menghubungkan secara langsung antara modal bank dan risiko yang
dimiliki. Namun cakupan risiko pasar dalam Basel II secara substantial tidak berubah dari
marker risk amandment. Tahun 1996 dan penyempurnaannya. Sementara cakupan risiko
kredit disempurnakan sampai tingkat tertentu agar sejalan dengan Market Risk Amandment.
 
 
Pendekatan pengawasan berdasarkan risiko memiliki siklus pengawasan sebagai berikut:
Gambar 3.1 siklus pengawasan bank berdasarkan risiko oleh BI

1. Pemahaman
terhadap bank

6. pelaksanaan strategi
2.penilaian terhadap
pengawasan bank
risiko
individual dan tindakan
pengawas

3. Penyusunan
5. strategi pengawasan rencana
bank individual pemeriksaan
4. pelaksanaan
pemeriksaan yang
terfokus pada risiko
dan penyusunan
laporan hasil
pemeriksaan
Pengawasan atau pemeriksaan bank berdasarkan
risiko dilakukan terhadap jenis-jenis risiko sebagai
berikut:

Risiko Risiko Risiko Risiko


kredit operasional hukum kepatuhan

Risiko Risiko Risiko


Risiko pasar
likuiditas reputasi strategik

Bank yang tidak memiliki ukuran dan kompleksitas


usaha yang tinggi wajib menerapkan manajemen
resiko sekurang-kurangnya untuk 4 (empat) jenis risiko
yaitu:
 Risiko kredit
 Risiko likuiditas
 Risiko pasar
 Risiko operasional
KONTROL PERBANKAN DALAM PERSPEKTIF
KEAGENAN
A. Kontrol Prinsipal Agen
Kontrol perbankan dalam perspektif keagenan menyangkut siapa yang
mengontrol, siapa yang di kontrol dan bagaimana mekanisme kontrol tersebut.
Persoalan ini bersentuhan dengan siapa pemiliknya, siapa yang bertindak
selaku pembuat keputusan manajemen dan siapa yang penanggung risiko.
B. Kontrol Keagenan-Utang
Kontrol terhadap lembaga perbankan tidak hanya dilakukan oleh pemegang
saham, namun juga dilakukan oleh krediator atau investor atau deposan.
C. Kontrol Keagenan-Regulator
Masalah keagenan pada industri perbankan menjadi lebih kompleks karena
ada peran regulator yang mewakili pemangku kepentingan lainnya.
D. Konsekuensi Tipe Kepemilikan Bank di indonesia dalam Perspektif Kontrol
Perbankan
Kontrol perbankan semestinya dilakukan oleh pemegang saham, namun hal
kepentingan tertentu pemegang saham menjadi sumber pengambil risiko yang efektif.
Oleh karrena itu keberadaan kepemilikan bank menjadi relevan untuk dikaji dalam
konteks pengendalian perbankan dalam perspektif prinsipal-agen.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai