Kelompok 3
02
yaitu kewenangan untuk menetapkan ketentuan
01
ijin (right to licence), yaitu
kewenangan untuk yang menyangkut aspek usaha, dan kegiatan
menetapkan tatacara perbankan dalam rangka menciptakan perbankan
perjanjian dan pendirian sehat yang mampu memenuhi jasa perbankan yang
suatu bank. diinginkan masyarakat.
c). Cakupan
subtansi prudential
regulation
C. Pengawasan Berdasarkan
Risiko (Risk Based supervision)
Pengawasan berdasarkan risiko tidak lepas dari perkembangan Basel I dan Basel II yang
sebagian besar diterapkan di lembaga perbankan di dunia. Dalam Basel I ini hanya
mencakup risiko kredit, dan berdasarkan standar-standar yang ada sekarang,bahwa
hubungan antara risiko dan modal belum memadai. Komite Basel menerbitkan Market Risk
Amandment terhadap basel Accord 1 pada tahun 1998. Basel Commite mendorong otoritas
perbankan untuk memberikan perhatian pada uapaya penilaian model-model yang
digunakan bank dalam menentukan harga berbasis risiko (risk based pricing). Model ini
disebut dengan value at risk (CAR).
Dalam Basel II menghubungkan secara langsung antara modal bank dan risiko yang
dimiliki. Namun cakupan risiko pasar dalam Basel II secara substantial tidak berubah dari
marker risk amandment. Tahun 1996 dan penyempurnaannya. Sementara cakupan risiko
kredit disempurnakan sampai tingkat tertentu agar sejalan dengan Market Risk Amandment.
Pendekatan pengawasan berdasarkan risiko memiliki siklus pengawasan sebagai berikut:
Gambar 3.1 siklus pengawasan bank berdasarkan risiko oleh BI
1. Pemahaman
terhadap bank
6. pelaksanaan strategi
2.penilaian terhadap
pengawasan bank
risiko
individual dan tindakan
pengawas
3. Penyusunan
5. strategi pengawasan rencana
bank individual pemeriksaan
4. pelaksanaan
pemeriksaan yang
terfokus pada risiko
dan penyusunan
laporan hasil
pemeriksaan
Pengawasan atau pemeriksaan bank berdasarkan
risiko dilakukan terhadap jenis-jenis risiko sebagai
berikut: