Dosen Pengampu:
Fitri,SE.,MM
Oleh:
Kelompok 5:
Meligayatri (1802110899)
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat
serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
telah membimbing umatnya di jalan yang benar.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun berdasarkan tugas dari mata kuliah Manajemen
Resiko yang berjudul “Identifikasi dan Analisis Risiko Dalam Industri Perbankan”.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
kami penyaji makalah. Penulis juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
BAB I ...............................................................................................................................1
A. Pendahuluan ......................................................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II .............................................................................................................................. 3
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan begitu, dapat dikatakan, bahwa semua kegiatan bank, baik yang
berasal dariaktiva maupun pasiva mengandung berbagai jenis risiko, baik itu risiko
pasar, risiko kredit, risiko likuiditas maupun risiko-risiko lainnya. Besar kecilnya
risiko itu akan sangattergantung pada berbagai faktor yang terkait, misalnya
kemampuan dan kejelian manajemen dalam mengelola hal itu.
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI RISIKO
Risiko adalah ancaman atau kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang
menimbulkan dampak yang berlawanan dengan tujuan yang ingin dicapai. Setiap
aktivitas yang dilakukan manusia tidak terlepas dari kemungkinan adannya risiko.
Contohnya saja, jika seseorang bekerja kemungkinan ia akan mendapatkan risiko
berupa kehilangan waktu senggang, terganggunya kesehatan, bahkanh kemungkinan
akan dipecat. Namun jika seseorang tidak bekerja, ia tidak akan memperoleh
keuntungan finansial dan karir. Begitulah banyaknya kemungkinan akan terjadi risiko
yang tidak diinginkan.
Hal ini sangat erat dengan sebuah organisasi. Setiap organisasi memiliki visi
dan misi dan merupakan peluang untuk dicapai, tetapi terdapat juga berbagai macam
risiko untuk tidak tercapai. Sehingga di dalam sebuah organisasi rentan terjadi
berbagai risiko.
B. DEFINISI PERBANKAN
Suatu evaluasi eksternal kapasitas bank untuk beroperasi secara aman dan
produktif dalam lingkungan bisnis biasanya dilakukan setahun sekali. Semua
penilaian tahunan semacam itu memiliki kesamaan karakteristik, tetapi dengan sedikit
perbedaan fokus, bergantung kepada tujuan penilaian.
3
Auditor eksternal, yang biasanya ditunjuk oleh dewan direksi bank, berusaha
untuk memastikan bahwa laporan keuangan secara wajar menunjukkan posisi
keuangan dan hasil operasi bank.
Proses analisis bank juga terjadi dalam konteks pembuatan kebijakan moneter.
Oleh karena itu, pengawasan perbankan tidak dapat dipisahkan dari misi yang lebih
luas dari otoritas moneter. Meskipun perhatian kebijakan bank sentral berfokus pada
aspek ekonomi makro berupa keseimbangan umum dan stabilitas harga, pertimbangan
mikro setiap likuiditas dan solvabilitas bank merupakan kunci untuk mencapai
stabilitas itu.
Analisis risiko diterapkan dalam situasi yang mengandung berbagai akibat dan
tidak pasti. Diluar bidang financial khusus, analisis risiko melibatkan empat proses
dominan: menspesifikikasi berbagai karakter dari akibat relevan, menetapkan
distribusi probabilitas dari akibat yang terkait dengan tiap karakter, evaluasi terhadap
akibat-akibat tidak pasti agar dapat dibuat beberapa pilihan, dan analisis metode untuk
mengurangi atau memindahkan risiko ke agen lain.
Elemen penting analisis risiko dan manajemen dapat dilihat dari suatu tinjauan
atas masalah-masalah yang diperhitungkan dunia perbankan. Bank berada dalam
bisnis risiko karena mengeluarkan kontrak hutang pada dua sisi neraca, karena
karakteristik kontrak ini berbeda aset dan liabilitasnya, dan karena mereka adalah
institusi yang amat siap dari rasio liabilitas hutang yang tinggi sampai ke modal
ekuitas. Risiko paling tinggi adalah, karena pinjaman yang tidak terbayar, bank
menjadi bangkrut karena nilai aset mereka jatuh dibawah nilai liabilitas hutangnya.
Dalam praktek, bank adalah subyek dari berbagai model risiko: kredit, harga, kurs
luar negeri, likuiditas, operasional, penjualan terpaksa, dan lain-lain. Untuk tujuan
4
penjelasan yang terperinci, kami melarang diskusi kredit yaitu risiko dimana pinjaman
tidak dibayar.
Risiko yang dihadapi oleh bank dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu
risiko financial dan risiko nonfinancial. Risiko financial tergolong kedalam risiko
pasar dan risiko kredit. Sedangkan risiko nonfinancial meliputi risiko operasional,
risiko regulator, dan risiko hukum.
a. Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang melekat pada instrumen dan aset yang
diperdagangkan dipasar. Risiko pasar juga dapat diartikan sebagai risiko kerugian
pada posisi neraca serta pencatatan tagihan dan kewajiban diluar neraca yang timbul
dari pergerakan harga pasar. Risiko pasar juga muncul dari sumber-sumber mikro
maupun makro.
Resiko ini merupakan kerugian yang disebabkan oleh perubahan dari suku
bunga pada struktur yang mendasari yaitu simpanan dan pinjaman. Risiko suku bunga
ini bisa muncul dari berbagai sumber, misalnya risiko penentuan harga ulang muncul
karena perbadaan waktu jatuh tempo dan reprecing aset. Risiko kurva hasil adalah
ketidakpastian income akibat adanya perubahan pada kurva hasil.
c. Risiko Kredit
d. Risiko Likuiditas
e. Risiko Operasional
Risiko ini tidak terdefinisikan dengan jelas, riswiko in i bisa muncul akibat
kesalahan atau kecelakaan yang bersifat manusiawi ataupun teknis. Ini merupakan
risiko kerugian yang secara langsung maupun tidak langsung dihasilkan oleh
ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, faktor manusia, teknologi atau akibat
faktor-faktor eksternal.
5
f. Risiko Hukum
Peminjam atau pembeli aset financial akan mencari cara membatasi kerusakan
karena kegagalan atau jatuhnya harga aset. Prosedur standarnya adalah menyertakan
pinjaman atau aset dalam suatu portofolio yang terdifersifikasi secara efisien, dimana
risiko individu lebih kecil dibandingkan jika terkolerasi sepenuhnya. Dengan cara ini,
keseluruhan portofolio lebih tidak beresiko dari pada aset tertentu didalamnya: yang
tersisa adalah risiko sistematis, yaitu bagian risiko total investasi yang tidak dapat
dihindari dengan mengkombinasikannya dengan investasi lain dalam portofolio yang
berbeda. Dalam prosedur ini, nilai investasi atau pinjaman tertentu dihitung karena
kontribusinya pada keseluruhan risiko portofolio dan bukan karena karakteristik
risikonya yang inheren. Konsekuensinya, investor yang menolak risiko secara rasional
memilih investasi yang memiliki risiko inheren lebih tinggi dari pada risiko portofolio
yang sudah ada apabila investasi ini memiliki dampak dalam hal mengurangi risiko
6
portofolio keseluruhan. Bank dapat membentuk portofolio pinjaman yang
terdiversifikasi dengan cara membuat berbagai jenis pinjaman atau dengan
memberikan berbagai pinjaman sejenis tapi ditujukan kepada beberapa peminjam.
d. Memindahkan Risiko
Ketiga, tidak boleh ada penyelewangan moral, artinya jangan sampai ada
insentif bagi pemegang asuransi untuk menimbulkan risiko
Pengaruh risk loss pada pemegang saham dan karyawan adalah langsung,
sementara pengaruh terhadap nasabah dan perekonomian tidak langsung.
7
Hilangnya peluang memperoleh deviden yang seharusnya diterima
sebagai akibat turunnya keuntungan perusahaan.
Perubahan peraturan.
Tingkat return dari simpanan nasabah harus sama dengan yang ada di
bank lain.
8
I. STUDI KASUS
Selama dua dekade terakhir ini kegagalan dalam melakukan manajemen risiko
telah memakan banyak korban pada industri keuangan. Kerugian bisa secara financial
maupun nonfinancial.
Pada tahun 1991, lembaga BCCL mengalami kerugian sebesar 500 juta
dolar, karena lemah dalam menganalisis produk, dokumentasi kredit
yang tidak lengkap, saling menghilangkan data, dan penyelewangan
serta pencucian uang.
Dari kasus diatas, menurut Ferry N. Idroes ada beberapa solusi atau
implementasi terhadap risiko sebagai berikut:
9
Akibatnya, risiko tersebut harus ditanggung sejalan dengan
pelaksanaan aktivitas.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
10
Bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan
baik dalam bentuk giro, tanungan dan deposito. Kemudian aktivitas bank yang lainnya
juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan.
Tidak hanya itu, bank juga dapat dimanfaatkan dalam aktivitas-aktivitas lainnya seperti
membayar rekening listrik, pajak dan sebagainya. Masih banyak kegiatan bank yang
lainnya. Namun diantara banyaknya aktivitas bank tersebut, tidak terlepas dari berbagain
risiko. Risiko-risiko inilah yang harus dipelajari dan dipahami oleh pemegang saham,
karyawan maupun nasabah. Karena risiko-risiko yang kemungkinan terjadi dapat
mengakibatkan kerugian. Namun, jika risiko tersebut dikelola secara tepat dapat
memberikan manfaat kepada bank dalam menghasilkan laba yang atraktif. Untuk itulah
pentingnya menganalisa risiko-risiko tersebut agar dapat mencari solusi dari setiap risiko
yang terjadi, demi kemajuan perbankan kedepannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
12