Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO IMBAL HASIL

Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS

Mata Kuliah : Manajemen Risiko Perbankan Syariah

Dosen Pengampu : Kartika Marella Vanni, S.S.T.,M.E.

Disusun Oleh :

Rifianti Zilmi Azizah

2205036043

PRODI PERBANKAN SYARIAH B4


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN WALISONGO SEMARANG
2024

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas uts makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa solawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari
jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang dengan membawa agama yang sempurna
Addinul Islam.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yaitu ibu Kartika
Marella Vanni, S.S.T.,M.E.yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan
makalah. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu
dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.

Kami sadar makalah ini jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang
baik dari study yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah
ini dapat berguna bagi kami khususnya dan pihak lain yang telah membaca makalah ini.

Semarang, 2 April 2024

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A. Definisi Manajemen Risiko Imbal Hasil....................................................................................6
B. Hubungan Risiko Dengan Imbal Hasil.......................................................................................7
C. Risiko lmbal Hasil Pembiayaan Perbankan Syariah di Era New Normal..................................8
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen risiko dalam menjalankan bisnis penting dilakukan untuk
melindungi organisasi dari risiko yang menghambat pencapaian tujuan dan berbagai
hal yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Konsep ketidakpastian
dalam ekonomi islam menjadi salah satu pilar penting dalam dalam proses
manajemen risiko islami. Secara natural, dalam kegiatan usaha, di dunia ini tidak ada
seorang pun yang mengingginkan usaha atau investasinya mengalami kerugian.
Bahkan dalam tingkat makro, sebuah negara juga mengharapkan neraca
perdagangannya yang positif. Kaidah syariah tentang imbal hasil dan risiko adalah Al
ghunmu bil ghurmi ,artinya resiko akan selalu menyertai setiap ekspektasi return atau
imbal hasil.1 Pada era saat ini masyarakat sudah sangat pandai dalam mengelola
keuangan dan pendapatan mereka agar dapat memenuhi segala kebutuhannya, baik
kebutuhan jangka pendek maupun kebutuhan jangka panjang. Hal inilah yang
menjadikan gaya pengelolaan keuangan masyarakat berubah dari menabung menjadi
berinvestasi.
Di Indonesia pertumbuhan bank syariah diawali dengan berdirinya PT. Bank
Muamalat Indonesia (BMI) yang didirikan pada tanggal | November 1991 dan mulai
beroperasi pada 1 Mei 1992. Pemerintah Indonesia sangat mendukung hadirnya
perbankan syariah ini. Hal ini ditujukan dengan terbitnya Undang-Undang No.7
Tahun 1992 dan PP No.72 Tahun 1992 yang menguatkan dasar hukum kegiatan
operasional bank syariah di Indonesia sebagai tanda awal dimulainya era sistem
perbankan ganda di Indonesia. Pada tahun 1998 terjadi perubahan UU No. 10 Tahun
1998, yaitu berdasarkan undang undang tersebut bank umum konvensional
diperbolehkan untuk melakukan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Bank
Syariah juga mempunyai kendala risiko dalam kegiatan usahanya, yang membedakan
dengan Bank Konvesional adalah adanya risiko imbal

1
KHARISAH, Sophia. Manajemen Risiko & Bisnis Syariah. Journal of Management,
Economic and Accounting (JMEA), 2022, hal 4
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi manajemen risiko imbal hasil ?
2. Bagaimana hubungan risiko dengan imbal hasil ?
3. Bagaimana risiko imbal hasil pembiayaan perbankan syariah di era new normal ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi manajemen risiko imbal hasil
2. Untuk mengetahui hubungan risiko dengan imbal hasil
3. Untuk mengetahui risiko imbal hasil pembiayaan perbankan syariah di era new
normal

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Risiko Imbal Hasil


Secara umum aktivitas manajemen tidak dapat dipisahkan dari aktivitas suatu
organisasi karena manajemen adalah suatu aktivitas yang diarahkan untuk mencapai
tujuan dari suatu organisasi secara efektif dan efisien. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai suatu sasaran.2 dan Menurut Imam Wahyudi, dkk Resiko adalah sebuah
konsekuensi atas pilihan yang telah dipilih yang mengandung ketidakpastian yang
berpotensi dapat mengakibatkan sesuatu yang tidak diharapkan atau menimbulkan
3
dampak negatif yang dapat merugikan pengambil keputussan. Risiko dalam
perbankan berdasarkan penjelasan dari Karim (2010) adalah suatu kondisi yang dapat
diprediksi maupun tidak yang dapat menciptakan kerugian pada pendapatan serta
modal dari bank. Secara umum, risiko dari perbankan dibagi menjadi dua bagian
utama, yakni (risiko kredit, risiko pasar, risiko perbandingan, risiko operasional,
risiko likuiditas, dan risiko hukum) risiko yang sering muncul di dalam bank
konvensional dan risiko khas yang menjadi bagian dari prinsip syariah. Manajemen
resiko sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses yang terstruktur dan sistematis
dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif
penanganan resiko, dan memonitor serta mengendalikan implementasi penanganan
resiko.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Risiko Imbal Hasil adalah Risiko
akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada nasabah karena
terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari penyaluran dana yang
dapat memengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga Bank. Risiko imbal hasil
memiliki pengertian yakni suatu kemungkinan kerugian atas konsekuensi dari
perubahan posisi transaksi bank yang berlawanan dengan imbal hasil pasar. Jadi,
dalam perbankan syariah tidak ada suku bunga, karena pembiayaan memiliki harga
yang tidak tergantung pada suku bunga (Rolianah et al., 2021). Dalam perbankan
syariah, definisi risiko imbal hasil mengandung pengertian risiko yang timbul dari
2
Lukman Ali, dkk, Kamus Besar Bahasaa Indonesia, Cet II (Jakarta: Balai Pustaka, 1997).623.
3
Imam Wahyudi, dkk, Manajemen Resiko Bank Islam (Jakarta: Salemba Empat, 2013), 4.

6
akad syirka berupa mudharabah dan musyarakah, dimana terjadi pembagian
keuntungan dan kerugian (Rifai, 2020).4 Resiko imbal hasil adalah resiko yang di
timbulkan oleh perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan nasabah karena adanya
perubahan tingkat perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank dari penyalur
dana yang mana hal ini akan mempengaruhi perilaku dari nasabah pihak ketiga.
Perubahan perilaku ini dapat terjadi karena adanya perubahan ekspektasi atas tingkat
bagi hasil yang disebabkan karena menurunna nilai aset bank atau faktor eksternal
lainnya. Untuk menekan resiko imbal hasil dapat melakukan strategi seperti
menentukan rasio laba pada masa depan, mengembangkan instrumen baru yang sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah, dan menerbitkan sekuritisasi yang sesuai dengan aset
yang diizinkan dalam ketentuan syariah.5

B. Hubungan Risiko Dengan Imbal Hasil


Dalam melakukan investasi terdapat dua hal utama yang wajib dipahami oleh
masyarakat, yaitu tingkat imbal hasil yang ditawarkan (return) dan tingkat risiko
(risk). Khusus terkait dengan risiko, setiap investor memiliki sikap toleransi terhadap
risiko investasi yang berbeda-beda. Sebagian merasa nyaman untuk mengambil risiko
(risk-takers), sebagian kurang berani atau ragu-ragu (risk-moderate), dan ada juga
yang benar-benar tidak berani untuk mengambil risiko (risk-averse). Tidak ada
satupun instrumen investasi yang cocok untuk semua orang. Setiap orang (investor)
perlu mengenali profil risiko masing-masing sebelum melakukan investasi sehingga
nantinya akan dapat memilih instrumen investasi yang paling sesuai dengan
kebutuhannya. Permasalahannya adalah bahwa masyarakat atau investor seringkali
hanya memperhatikan tingkat imbal hasil yang ditawarkan (return) namun lupa atau
kurang memperhatikan tingkat risiko yang mungkin dihadapi jika memilih investasi
dimaksud. Kenyataan inilah yang menjadi salah satu penyebab makin maraknya kasus
penipuan dan korban penawaran investasi yang diduga ilegal kepada masyarakat.
Masyarakat tergiur oleh janji hasil investasi, tapi kurang memperhatikan dan
memahami tingkat risikonya.

4
Ahmad, Y. F., & Kurniawan, A. R. (2023). Analisis perbandingan risiko imbal hasil bank
umum syariah di Indonesia pada saat pandemi Covid-19 dan pasca pandemi Covid-
19.Maliki Interdisciplinary Journal, 1(1), Hal 48
5
Bambang Rianto Rustam, Manajemen Risiko Perbankan Syariah Di Indonesia,, 257.

7
Hubungan antara risiko dan tingkat imbal hasil dalam keputusan investasi
biasanya tidak bersifat linear atau searah secara konstan. Secara umum, hubungan
antara keduanya cenderung memiliki sifat yang tidak tetap atau tidak stabil dalam
jangka waktu tertentu. Pada tingkat yang lebih rendah dari risiko, biasanya terdapat
hubungan yang positif dengan imbal hasil, yang berarti semakin tinggi risiko yang
diambil, semakin tinggi juga imbal hasil yang diharapkan. Namun, terdapat batas di
mana risiko yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan penurunan imbal hasil atau
bahkan kerugian. Selain itu, ada juga periode di mana hubungan antara risiko dan
imbal hasil bisa berfluktuasi atau bahkan bertentangan dengan tren umumnya.
Kondisi pasar, situasi ekonomi, perubahan kebijakan, dan faktor-faktor lainnya dapat
mengubah dinamika hubungan antara risiko dan imbal hasil dari waktu ke waktu.
Dengan demikian, hubungan antara risiko dan tingkat imbal hasil dalam keputusan
investasi seringkali bersifat dinamis dan tidak tetap secara linear atau searah
sepanjang waktu.6
Fahmi (2012:185) menyatakan bahwa risiko dan imbal hasil (risk and return)
merupakan kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam
keputusan investasi yaitu baik kerugian ataupun keuntungan dalam suatu periode
akuntansi. Dalam dunia investasi dikenal adanya hubungan kuat antara risiko dan
imbal hasil, yaitu jika risiko tinggi maka imbal hasil atau keuntungan juga akan tinggi
begitu pula sebaliknya jika imbal hasil rendah maka risiko juga akan rendah. Dalam
mengambil setiap keputusan investasi, investor selalu berusaha meminimalisasi
berbagai risiko yang timbul, baik risiko yang bersifat jangka pendek maupun jangka
panjang. Setiap perubahan berbagai kondisi mikro dan makro ekonomi akan turut
mendorong terbentuknya berbagai kondisi yang mengharuskan investor memutuskan
apa yang harus dilakukan dan strategi apa yang diterapkan agar tetap memperoleh
imbal hasil yang diharapkan.7

C. Risiko lmbal Hasil Pembiayaan Perbankan Syariah di Era New Normal


Imbal hasil merupakan suatu pengembalian atau yang biasa disebut dengan
keuntungan yang diperoleh dari instrument investasi yang diberikan oleh investor
pada periode tertentu. Secara umum imbal hasil meliputi pendapatan dan keuntungan
6
Resky, S. W., Siradjuddin, S., & Misbach, I. (2024). Memahami Pengelolaan Risiko Usaha Dalam Syariah
Entrepreneurship. Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi dan Keuangan Syariah, 2(1),
7
Petrick Driptryanto, PERBANDINGAN RISK AND RETURN PADA OBLIGASI, VALAS, EMAS DALAM MENENTUKAN
KEPUTUSAN INVESTASI. Hal 4

8
yang diperoleh akibat penempatan dana pada suatu portofolio dan biasanya return
(imbal hasil) memiliki nilai yang dinyatakan dalam satuan presentase (%). Pada
gambar dibawah ini menunjukkan grafik pertumbuhan pembiayaan dan kredit pada
perbankan syariah yang naik setelah terjadinya pandemic covid 19 hingga tahun 2021,
namun pada tahun 2021 akhir pembiayaan dan kredit pada perbankan syariah
mengalami kenaikan hingga mencapai 6,80% seperti yang tertera pada gambar berikut

Pada masa pandemi covid-19 perekonomian Indonesia mengalami penurunan bahkan


mencapai minus, begitu juga dengan pertumbuhan pembiayaan pada perbankan syariah
mengalami penurunan. Namun, pada periode New Normal ini imbal hasil dari pembiayaan
yang ada pada perbankan syariah mengalami tren yang cenderung naik dan mulai stabil dari
waktu ke waktu. Trend pembiayaan syariah baik dari bank umum syariah, ataupun unit usaha
syariah mengalami kenaikan dan terus meningkat sepanjang akhir tahun 2022 hingga saat ini.

9
Pada gambar diatas yang diakses melalui laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
menunjukkan era new normal memberi dampak baik juga bagi perkembangan
ekonomi, ditunjukkan oleh aset yang dimiliki oleh perbankan syariah dan unit usaha
syariah (UUS) terus meningkat hingga pada tahun 2021 perbankan syariah memiliki
aset sebesar 441,789 miliar rupiah, sedangkan pada Unit Usaha Syariah (UUS)
Memiliki aset sebesar 234,947 miliar rupiah, jumlah tersebut merupakan jumlah yang
cukup besar dibandingkan dengan jumlah pada tahun sebelumnya terutama pada
tahun krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi covid-19.8

Dasar Hukum Manajemen Risiko Imbal Hasil

8
Rohimah, W. (2023). Analisis risiko imbal hasil pembiayaan perbankan syariah di era new normal. Maliki
Interdisciplinary Journal, 1(2), hal 102-103

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Resiko imbal hasil adalah resiko yang di timbulkan oleh perubahan tingkat
imbal hasil yang dibayarkan nasabah karena adanya perubahan tingkat perubahan
tingkat imbal hasil yang diterima bank dari penyalur dana yang mana hal ini akan
mempengaruhi perilaku dari nasabah pihak ketiga. Hubungan antara risiko dan tingkat
imbal hasil dalam keputusan investasi biasanya tidak bersifat linear atau searah secara
konstan. Secara umum, hubungan antara keduanya cenderung memiliki sifat yang
tidak tetap atau tidak stabil dalam jangka waktu tertentu. Dan ini imbal hasil dari
pembiayaan yang ada pada perbankan syariah mengalami tren yang cenderung naik
dan mulai stabil dari waktu ke waktu. Trend pembiayaan syariah baik dari bank
umum syariah, ataupun unit usaha syariah mengalami kenaikan dan terus meningkat
sepanjang akhir tahun 2022 hingga saat ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Y. F., & Kurniawan, A. R. (2023). Analisis perbandingan risiko imbal hasil bank
umum syariah di Indonesia pada saat pandemi Covid-19 dan pasca pandemi Covid-
19. Maliki Interdisciplinary Journal, 1(1), 45-53.
KHARISAH, Sophia. Manajemen Risiko & Bisnis Syariah. Journal of Management,
Economic and Accounting (JMEA), 2022, 1-8.

Wijaya, A. A., Anggraini, A., Shofi, A., Prillicia, A. C., & Affifah, A. N. IMPLEMENTASI
MANAJEMEN RISIKO DALAM DUNIA PERBANKAN SYARIAH.

Resky, S. W., Siradjuddin, S., & Misbach, I. (2024). Memahami Pengelolaan Risiko Usaha
Dalam Syariah Entrepreneurship. Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi dan Keuangan
Syariah, 2(1), 246-261.

Petrick Driptryanto, PERBANDINGAN RISK AND RETURN PADA OBLIGASI, VALAS,


EMAS DALAM MENENTUKAN KEPUTUSAN INVESTASI. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/110 (dikutip pada selasa, 2 april 2024


pukul 11.00)

https://ojk.go.id/id/regulasi/Documents/Pages/Penerapan-Manajemen-Risiko-Bagi-Bank-
Umum-Syariah-dan-Unit-Usaha-Syariah/SEOJK%2025-SEOJK.03-
2023%20Penerapan%20Manajemen%20Risiko%20Bagi%20Bank%20Umum
%20Syariah%20dan%20Unit%20Usaha%20Syariah.pdf (dikutip pada selasa, 2 april
2024 pukul 10.00)

Hajar, S., & Wirman, W. (2023). Implementasi Manajemen Risiko Dalam Dunia Perbankan
Syariah. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(5), 500-513.

Rohimah, W. (2023). Analisis risiko imbal hasil pembiayaan perbankan syariah di era new
normal. Maliki Interdisciplinary Journal, 1(2), 99-104.

12

Anda mungkin juga menyukai