Disusun Oleh :
Fadly Safwan Simamora 12212210020
Apriansyah 12212210026
Naufal Fadel A 12212210011
Alhamdulillah Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
serta Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “manajemen
Risiko Imbal Hasil” dengan tepat waktu.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah manajemen risiko program studi
administrasi niaga . Selanjutnya, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada bapak Dedi Suwardi Bahagia S,T.M.M. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen risiko Bank dan dan kepada segenap pihak yang telah memberi bimbingan serta
arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekuranghan dalam penulisan makalah ini,
maka drai itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Risiko akan muncul ketika keputusan yang diambil tidak berdasarkan informasi
yang sempurna, benar dan akurat. Jika keputusan yang diambil tidak diukur dengan
kemungkinan risiko yang akan dihadapi dan keputusan yang diambil karena kedekatan
emosional, maka sebenarnya keputusan yang diambil tersebut sedang membuka
gerbang untuk masuknya risiko. Informasi yang tidak sempurna akan menghasilkan
ketidakpastian. Sebenarnya dalam segala sisi kehidupan selalu ada ketidakpastian,
sebagaimana firman Allah dalam surat Luqman (31) ayat 34. Berdasarkan ayat ini
Allah berfirman bahwa manusia mustahil sudah mengetahui perihal rezekinya dan apa
yang akan menimpanya esok hari, artinya terdapat ketidakpastian yang akan dihadapi
pada esok harinya.
Risiko pada perusahaan muncul ketika adanya ketidakpastian (uncertainty)
yang “mengancam” profitabilitas perusahaan tersebut dan mengakibatkan kerugian
bagi perusahaan tersebut. Dalam perspektif regulasi, suatu perusahaan (dalam hal ini
perbankan) perlu menjaga kecukupan modalnya untuk menghadapi berbagai risiko
(underlying philosophy of capital requirement).
Ada dua metode dalam mengklasifikasikan risiko, yaitu metode yang
membandingkan antara risiko bisnis dan risiko keuangan. Risiko bisnis akan
meningkat seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan itu sendiri. Karena risiko
bisnis ini adalah faktor yang mempengaruhi pemasaran produk. Sementara, risiko
keuangan akan meningkat seiring dengan kerugian yang diderita dalam pasar
keuangan.
risiko tersebut.
1. Rumusan Masalah
2. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
imbal hasil/margin yang diterima bank dari hasil penyaluran dana. Hal ini biasanya
sangat sensitif mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga (rasional customer)
bank, terutama jika realisasi tingkat imbal hasil yang diterima dari bank turun,
sementara
lOMoARcPSD|24975959
benchmark suku bung di bank konvensional relatif tetap atau malah naik. Hal ini dapat
memicu perpindahan dana nasabah dari bank kepada bank lain, yang menurut
Fatwa DSN No. 87 tahun 2012 disebut dengan displaced commercial risk. Dalam
praktek besaran bagihasil ini tercermin dari besaran indikatif rate yang diberikan bank
syariah. Secara langsung potensi risiko imbal hasil yang terjadi di sisi liability/pasiva
pada neraca bank, sangat dipengaruhi oleh risiko yang terjadi di sisi aset, yaitu risiko
pembiayaan dan risiko investasi bank.
Peristiwa Yang Menyebabkan Timbulnya Risiko (risk event). Ada dua hal yang
melatarbelakangi timbulnya risiko, yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal disini adalah kejadian yang bersumber dari lembaga yang bersangkutan,
seperti kesalahan sistem, kesalahan manusia, kesalahan prosedur dan lain-lain. Risiko
semacam ini pada dasarnya bisa dicegah. Sedangkan yang dimaksud dengan faktor
eksternal adalah kejadian yang bersumber dari luar yang tidak mungkin dapat dihindari
oleh perbankan. Seperti, bencana alam, kerusuhan, perang, krisis ekonomi lokal, krisis
ekonomi regional, krisis ekonomi global, hingga efek domino dari masalah ekonomi
yang ada di sebuah negara.
Risiko imbal hasil terjadi akibat perubahan tingakat imbal hasil yang
dibayarkan bank kepada nasabah dan memengaruhi perilaku nasabah. Risiko ini
muncul sebagai akibat terjadinya perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank dari
penyaluran dana ke debitur. Bagi nasabah rasional, terjadinya perubahan ekspektasi
imbal hasil akan mempengaruhi perilakunya. Perubahan ekspektasi ini dapat
disebabkan oleh faktor internal, seperti menurunnya nilai aset bank, turunnya
pendapatan bagi hasil bank dari debitur, dan gagalnya bayarnya debitur, dan faktor
eksternal, seperti naiknya imbal hasil yang ditawarkan bank lain.
Perubahan ekspektasi tingkat imbal hasil tersebut dapat memicu perpindahan
dana dari bank kepada bank lain. Perhitungan bagi hasil tidak hanya didasarkan atas
lOMoARcPSD|24975959
jumlah pendapatan atau penjualan yang diperoleh nasabah namun dihitung dari
keuntungan usaha yang dihasilkan nasabah. Apabila usaha nasabah mengalami
kebangkrutan maka,jumlah pokok pembiayaan yang diberikan bank kepada
nasabah tidak akan diperoleh kembali.
a. Dewan komisaris
c. Direksi
menetapkan risiko inheren imbal hasil, mengukur profil risiko imbal hasil
dengan peringkat risiko dan kebijakan & prosedur yang berlaku. Ketentuan
tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kebijakan Manajemen
Risiko Pasar dan Likuiditas Bank.
c) Kecukupan proses identifikasi, penggukuran, pengendalian, dan pemantauan
risiko, serta sistem informasi manajemen risiko bagi risiko imbal hasil
• Identifikasi risiko imbal hasil
BAB III
KESIMPUL
AN
A. Risiko imbal hasil (rate of return risk) adalah risiko akibat perubahan tingkat imbal
hasil yang dibayarkan bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal
hasil/margin yang diterima bank dari hasil penyaluran dana. Hal ini biasanya sangat
sensitif mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga (rasional customer) bank,
terutama jika realisasi tingkat imbal hasil yang diterima dari bank turun, sementara
benchmark suku bung di bank konvensional relatif tetap atau malah naik. Hal ini dapat
memicu perpindahan dana nasabah dari bank kepada bank lain, yang menurut
Fatwa DSN No. 87 tahun 2012 disebut dengan displaced commercial risk. Dalam
praktek besaran bagihasil ini tercermin dari besaran indikatif rate yang diberikan bank
syariah. Secara langsung potensi risiko imbal hasil yang terjadi di sisi liability/pasiva
pada neraca bank, sangat dipengaruhi oleh risiko yang terjadi di sisi aset, yaitu risiko
pembiayaan dan risiko investasi bank.
B. Sumber Risiko imbal hasil terjadi akibat perubahan tingakat imbal hasil yang
dibayarkan bank kepada nasabah dan memengaruhi perilaku nasabah. Risiko ini
muncul sebagai akibat terjadinya perubahan tingkat imbal hasil yang diterima bank
dari penyaluran dana ke debitur. Bagi nasabah rasional, terjadinya perubahan
ekspektasi imbal hasil akan mempengaruhi perilakunya. Perubahan ekspektasi ini
dapat disebabkan oleh faktor internal, seperti menurunnya nilai aset bank, turunnya
pendapatan bagi hasil bank dari debitur, dan gagalnya bayarnya debitur, dan faktor
eksternal, seperti naiknya imbal hasil yang ditawarkan bank lain.
C. Tujuan manajemen risiko imbal hasil adalah untuk mengindentifikasi, menganalisis
dan mengendalikan risiko, serta meminimalisir kesalahan yang dapat terjadi dalam
lOMoARcPSD|24975959
proses pengelolaan, dan memastikan seluruh proses yang dilakukan tersusun sesuai
dengan rencana. selain mengidentifikasi perusahaan juga harus mengukur dan
menentukan besar- kecilnya risiko yang dihadapi, karena besar kecilnya risiko yang
dihadapi akan mempengaruhi pada keputusan yang diambil perusahaan dalam
menangani risiko tersebut.
lOMoARcPSD|24975959
DAFTAR PUSTAKA
Awaluddin Rifai, Achmad Boys. “ Analisis Risiko Imbal Hasil pada Bank Syariah” AL-
INFAQ: Jurnal Ekonomi Islam, (ISSN: 2087-2178, e-ISSN: 2579-6453) Vol. 11, No.
2, (2020)
Imam Wahyudi and et.al., Manajemen Risiko Bank Islam (Jakarta: Salemba Empat, 2013).
Masyhud Ali, Manajemen Risiko: Strategi Perbankan Dan Dunia Usaha Menghadapi
Tantangan Globalisasi Bisnis (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006).
Misbahul Munir, Implementasi Prudential Banking Dalam Perbankan Syari’ah (Malang: UIN-
Malang Press, 2009).
Saidatur, wiwik. Mulyani, Sri. Hasyim, Ridlwan. “Analisis Manajemen Risiko Imbal Hasil
Perbankan Syariah di Era Pandemi Covid 19”. Jurnal Istiqro: Jurnal Hukum Islam,
Ekonomi dan Bisnis. Vol.7 / No.2: 129-140, Juli 2021, ISSN : 2599-3348.
Peraturan Otoritas jasa Keuangan Nomor 65 / POJK.03/ 2016 tentang Penerapan Manajemen
Risiko bagi bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. 2016.
Cipta, Hendra. “Rate of Return Risk pada Perbankan Syariah di Indonesia”. EDUGAMA:
Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan Volume. 6, Nomor. 2, Desember 2020,
pp. 91-109
lOMoARcPSD|24975959
Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syari’ah (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2010).