OLEH :
NIM : 193304020564
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas
limpahan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “risiko
risiko keuangan dan cara mengurangi risiko tersebut”
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat saran, dorongan, serta
keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak
dapat diukur secara materi, namum dapat membukakan mata saya bahwa sesungguhnya
penglaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi saya.
Penyusun
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Risiko merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Perlakuan terhadap
risiko mengalami perkembangan sesuai dengan fenomena-fenomena yang terjadi pada
organisasi atau perusahaan tersebut. Awalnya perusahaan cenderung berusaha untuk
mengendalikan risiko untuk memberikan jaminan terkait tujuan perusahaan. Risiko
berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak tersedianya
cukup informasi tentang apa yang akan terjadi (Sirait, 2012). Sesuatu yang tidak pasti
(uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Ketidakpastian yang
menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang
(opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan
dikenal dengan istilah risiko (Risk). Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu
keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang
merugikan.
Perusahaan di Indonesia yang telah go public atau terdaftar di pasar modal wajib
untuk menyampaikan informasi mengenai kegiatan perusahaan dalam bentuk laporan
keuangan maupun laporan tahunan. Laporan tahunan menyediakan informasi tentang
bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada
pemilik (pemegang saham) atas sumber ekonomi yang dipercayakan kepadanya.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.3.TUJUAN MASALAH
Risiko keuangan (financial risk) adalah sejauh mana perusahaan bergantung pada
pembiayaan external (termasuk pasar modal dan bank) untuk mendukung operasi yang
sedang berlangsung. Risiko keuangan tercermin dalam faktor-faktor seperti leverage
neraca, transaksi off-balance sheet, kewajiban kontrak, jatuh tempo pembayaran utang,
likuiditas, dan hal lainnya yang mengurangi fleksibilitas keuangan. Perusahaan yang
mengandalkan pada pihak eksternal untuk pembiayaan berisiko lebih besar daripada
yang menggunakan dana sendiri yang dihasilkan secara internal.
4.Risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak
dapatmemperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
5.Risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak
dapatdicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai
1.Lingkup Internal
Komponen yang satu ini merupakan sikap dari manajemen di semua level terhadap
operasi secara umum dan konsep kontrol secara khusus. Etika, kompetensi, integritas
dan kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi termasuk pada komponen ini.
2.Penentuan Sasaran
3.Identifikasi Peristiwa
Identifikasi terhadap berbagai kejadian potensial yang dapat mempengaruhi strategi dan
pencapaian suatu tujuan dari perusahaan. Tetapi perlu diperhatikan mengingat
kejadiannya dapat memberikan dampak positif maupun juga dapat memberikan risiko.
4.Penilaian Risiko
Penilaian risiko memungkinkan suatu organisasi untuk menilai sebuah kejadian atau
keadaan. Manajemen ini memerlukan analisis dari dampak yang dapat terjadi dari akibat
risiko tersebut dengan dua perspektif, yaitu:
1. Kecenderungan/peluang
2. Besaran dari realisasi risiko
5.Tanggapan Risiko
Tanggapan risiko ini juga merupakan komponen dalam menentukan sikap atau respon
terhadap risiko tersebut. Tanggapan ini juga sesuai dengan adanya risiko seperti yang
dihadapi, tanggapan tersebut biasanya seperti:
1. Menghindari Risiko
2. Mengurangi Risiko
3. Memindahkan Risiko
4. Menerima Risiko
6.Aktivitas Pengendalian
Pada proses ini baik itu prosedur maupun kebijakan memastikan respon terhadap risiko
yang dipilih dapat terlaksana dengan baik. Aktivitas ini seperti:
1. Kualitas Informasi
2. Arah Komunikasi
3. Alat Komunikasi
8.Pemantauan
Komponen terakhir adalah pemantauan. Pemantauan ini dilakukan dengan proses secara
terus menerus agar memastikan setiap komponen yang sudah disebutkan diatas berjalan
sebagaimana fungsinya.