Anda di halaman 1dari 8

RESIKO KEUANGAN DAN

CARA MENGURANGI RESIKO KEUANGAN

OLEH :

NAMA : KATRIN MONIKA SILABAN

NIM : 193304020564

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas
limpahan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “risiko
risiko keuangan dan cara mengurangi risiko tersebut”

Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat saran, dorongan, serta
keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak
dapat diukur secara materi, namum dapat membukakan mata saya bahwa sesungguhnya
penglaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi saya.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari masih terdapat banyak


kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan
ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang saya miliki. Untuk itu saya
mohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan tidak menutup diri terhadap segala
saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi saya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 11 Januari 2022

Penyusun

Katrin Monika Silaban


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Risiko merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Perlakuan terhadap
risiko mengalami perkembangan sesuai dengan fenomena-fenomena yang terjadi pada
organisasi atau perusahaan tersebut. Awalnya perusahaan cenderung berusaha untuk
mengendalikan risiko untuk memberikan jaminan terkait tujuan perusahaan. Risiko
berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak tersedianya
cukup informasi tentang apa yang akan terjadi (Sirait, 2012). Sesuatu yang tidak pasti
(uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Ketidakpastian yang
menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang
(opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan
dikenal dengan istilah risiko (Risk). Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu
keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang
merugikan.

Perusahaan diharapkan tidak hanya mementingkan kepentingan manajemen dan


pemilik modal (investor dan kreditor) tetapi juga karyawan, konsumen serta masyarakat.
Perusahaan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pihak-pihak di luar
manajemen dan pemilik modal. Kadang kala perusahaan melalaikannya dengan alasan
bahwa mereka tidak memberikan kontribusi terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
Tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi yang transparan, organisasi
yang akuntabel serta tata kelola perusahaan yang semakin bagus (good corporate
governance) semakin memaksa perusahaan untuk memberikan informasi keuangan dan
non keuangan.

Pada umumnya perusahaan yang besar cenderung mengadopsi praktik corporate


governance dengan lebih baik dibanding perusahaan kecil. Hal ini terkait dengan
besarnya tanggungjawab perusahaan besar kepada para stakeholder karena dasar
kepemilikan yang luas. Semakin besar perusahaan, maka semakin banyak investor yang
menanamkan modalnya di perusahaan. Hal ini mengakibatkan pengungkapan risiko
semakin luas, sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap investor.

Perusahaan di Indonesia yang telah go public atau terdaftar di pasar modal wajib
untuk menyampaikan informasi mengenai kegiatan perusahaan dalam bentuk laporan
keuangan maupun laporan tahunan. Laporan tahunan menyediakan informasi tentang
bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada
pemilik (pemegang saham) atas sumber ekonomi yang dipercayakan kepadanya.

Kepercayaan itu memerlukan dasar informasi yang berbentuk laporan perusahaan.


Informasi adalah hal terpenting dalam persaingan di dunia bisnis pada masa sekarang
ini. Untuk itu pengambilan keputusan adalah bagian terpenting untuk dapat menunjang
keputusan bisnis yang akan diambil dengan cepat dan lengkap. Untuk dapat memenuhi
kebutuhan informasi stakeholders atau calon investor, perusahaan harus melakukan
pengungkapan laporan keuangan yang lebih transparan dan lengkap guna mendukung
pengambilan keputusan bisnis yang optimal.

1.2.RUMUSAN MASALAH

1.Apa pengertian dari Manajemen Resiko Keuangan ?


2.Apa pentingnya Manajemen Resiko Keuangan ?
3.Apa saja tujuan dari Manajemen Resiko Keuangan ?
4.Komponen apa saja yang ada di Manajemen Resiko Keuangan ?
5.Bagaimana cara mengurangi risiko keuangan?

1.3.TUJUAN MASALAH

Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan mampu memahami materi


tentang Manajemen Resiko Keuangan ini.
BAB II MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

2.1. Pengertian Resiko Keuangan

Risiko keuangan (financial risk) adalah sejauh mana perusahaan bergantung pada
pembiayaan external (termasuk pasar modal dan bank) untuk mendukung operasi yang
sedang berlangsung. Risiko keuangan tercermin dalam faktor-faktor seperti leverage
neraca, transaksi off-balance sheet, kewajiban kontrak, jatuh tempo pembayaran utang,
likuiditas, dan hal lainnya yang mengurangi fleksibilitas keuangan. Perusahaan yang
mengandalkan pada pihak eksternal untuk pembiayaan berisiko lebih besar daripada
yang menggunakan dana sendiri yang dihasilkan secara internal.

2.2.Pentingnya manajemen risiko keuangan

1.Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukan bahwa manajemendapat


meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan.

2.Adanya harapan besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainnya, agarmanajer


keuangan mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko pasar yangdihadapi secara
aktif.

2.3. Tujuan Resiko Keuangan

Tujuan Manajemen RisikoTujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk


meminimalkan potensikerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga
mata uang, kredit,komoditas, dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi disebut
dengan risikopasar. Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen
perlumempertimbangkan resiko lainnya:

1.Risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapatdiperdagangkan


secara bebas,Diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasartidak selalu
menimbulkan perubahan harga secara bertahap,

2.Risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrakmanajemen


risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
3.Risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public
melarangpenggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu,

4.Risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak
dapatmemperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan

5.Risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak
dapatdicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai

2.4. Komponen Manajemen Risiko


Dalam menangani manajemen risiko terdapat komponennya, komponen tersebut adalah:

1.Lingkup Internal
Komponen yang satu ini merupakan sikap dari manajemen di semua level terhadap
operasi secara umum dan konsep kontrol secara khusus. Etika, kompetensi, integritas
dan kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi termasuk pada komponen ini.

2.Penentuan Sasaran

Biasanya suatu perusahaan menetapkan tujuan operasional dari perusahaan tersebut


sebagai dasar untuk mengidentifikasi dan mengelola segala risiko yang ada. Sasaran ini
dibagi menjadi dua yaitu:

1. Fokus pada upaya realisasi visi dan misi


2. Fokus pada kegiatan operasional, reportasi dan kompliansi

3.Identifikasi Peristiwa

Identifikasi terhadap berbagai kejadian potensial yang dapat mempengaruhi strategi dan
pencapaian suatu tujuan dari perusahaan. Tetapi perlu diperhatikan mengingat
kejadiannya dapat memberikan dampak positif maupun juga dapat memberikan risiko.

4.Penilaian Risiko

Penilaian risiko memungkinkan suatu organisasi untuk menilai sebuah kejadian atau
keadaan. Manajemen ini memerlukan analisis dari dampak yang dapat terjadi dari akibat
risiko tersebut dengan dua perspektif, yaitu:

1. Kecenderungan/peluang
2. Besaran dari realisasi risiko

5.Tanggapan Risiko

Tanggapan risiko ini juga merupakan komponen dalam menentukan sikap atau respon
terhadap risiko tersebut. Tanggapan ini juga sesuai dengan adanya risiko seperti yang
dihadapi, tanggapan tersebut biasanya seperti:

1. Menghindari Risiko
2. Mengurangi Risiko
3. Memindahkan Risiko
4. Menerima Risiko

6.Aktivitas Pengendalian

Pada proses ini baik itu prosedur maupun kebijakan memastikan respon terhadap risiko
yang dipilih dapat terlaksana dengan baik. Aktivitas ini seperti:

1. Pembuatan kebijakan dan prosedur


2. Delegasi wewenang
3. Pengamanan kekayaan
4. Pembagian Fungsi
5. Supervisi

7.Informasi dan Komunikasi

Pada komponen ini fokus kepada mengidentifikasi informasi sekaligus


menyampaikannya kepada salah satu pihak terkait. Beberapa faktor penting dalam
penyampaian informasi diantaranya:

1. Kualitas Informasi
2. Arah Komunikasi
3. Alat Komunikasi
8.Pemantauan

Komponen terakhir adalah pemantauan. Pemantauan ini dilakukan dengan proses secara
terus menerus agar memastikan setiap komponen yang sudah disebutkan diatas berjalan
sebagaimana fungsinya.

Akseleran Berkomitmen Untuk Selalu Mengatur Manajemen Risiko Keuangannya!

Sebagai salah satu platform Peer-to-Peer (P2P) Lending selalu mengatur risiko


keuangan yang ada. Akseleran sendiri memastikan betul credit scoring setiap UKM
yang tampil itu sudah sesuai seleksi baik itu dari segi agunan, laporan keuangan dan
lainnya. Selain credit scoring, diversifikasi juga dapat mengatur manajemen risiko
keuangan. seperti contohnya mendiversifikasikan dana yang akan kamu pinjamkan
kepada beberapa peluang usaha tidak hanya satu peluang usaha, nah itu adalah bagian
dari manajemen risiko keuangan.

2.5. Cara Mengurangi Resiko Keuangan

Anda mungkin juga menyukai