Anda di halaman 1dari 9

Berikut adalah masalah – masalah umum atau persoalan umum yang sering terjadi dalam

Manajemen Keuangan Internasional adalah sebagai berikut, kecuali......

Pilih salah satu:


a. Laporan keuangan dan manajer yang stabil
b.    Tidak ada pemisahan rekening antara untuk usaha dan pribadi
c.    Tidak memiliki perencaan keuangan yang matang

d.     Tidak memiliki laporan keuangan


Yang merupakan alasan perusahaan masuk ke dalam bisnis Internasional adalah....

Pilih salah satu:


a.  Untuk meningkatkan penjualan
b.      Jawaban A dan C benar
c.      Memaksimalkan resiko

d.     Mendapatkan sumber daya


Salah satu cara menghindari resiko valuta asing adalah...

Pilih salah satu:


a.     Jawaban A dan B salah
b.         Economic exposure ( operating /competitive exposure )
c.               Transaction Exposure

d.       Jawaban A dan B benar


Ada 3 tipe dalam informasi akuntansi manajemen yaitu:....

Pilih salah satu:


a.        Informasi akuntansi pertanggungjawaban
b.       Informasi akuntansi penuh
c.        Informasi akuntansi diferensial

d.       Semua jawaban benar


Manajemen Keuangan Internasional dapat didefinisikan sebagai manajemen keuangan
untuk perusahaan.....

Pilih salah satu:


a.       Domestik
b.        Dagang
c.        Multinasional

d.        Jasa
Definisi dari resiko valuta asing adalah....

Pilih salah satu:


a.       Harga sesuai dengan kemauan konsumen
b.        Tidak ada jawaban yang benar
c.       Harga mata uang sesuai pihak bank

d.     Resiko yang disebabkan oleh perubahan kurs valuta asing di pasaran yang tidak sesuai
lagi dengan yang diharapkan terutama pada saat dikonversikan dengan dengan mata uang
domestik.
Definisi dari Perusahaan Multinasional adalah....

Pilih salah satu:


a.        Perusahaan yang bergerak di bidang barang
b.     Perusahaan yang bergerak di bidang jasa
c. Perusahaan besar yang berada di negara berkembang dan memiliki anak perusahaan di
negara maju

d.  Perusahaan besar yang berada di negara maju dan memiliki anak perusahaan di negara
berkembang
Persepsi manajer dalam penggunaan informasi akuntansi manajemen dapat diukur
dengan.....

Pilih salah satu:


a.     Tingkat luasnya penggunaan sejumlah informasi yang dirasa berguna oleh manajemen
dalam pelaksanaan tugasnya
b.       Informasi akuntansi penuh
c.      Informasi akuntansi diferensial

d.      Informasi akuntansi pertanggung jawaban


. Pengertian dari Valuta Asing adalah.....

Pilih salah satu:


a.     VALAS
b.   Tempat menukar uang
c.     Tempat pertukaran atau konversi mata uang suatu negara dengan negara lain

d.     Tempat menyetorkan uang


Seorang manajer keuangan international bertujuan mengelola perusahaan agar mencapai
tujuan perusahaan, yaitu.....

Pilih salah satu:


a.       Untuk meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan nilai saham
b.       Untuk membagi hasil keuntungan antara manajer dan pemilik perusahaan
c.      Untuk memberikan keuntungan bagi para kreditur

d.      Untuk membantu perusahaan lain lebih unggul daripada perusahaan sendiri

12.1 Definisi Manajemen Keuangan Internasional


Manajemen Keuangan Internasional dapat didefinisikan sebagai manajemen keuangan
untuk perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional mempunyai beberapa ciri yang
berlainan dengan perusahaan domestik. Salah satu ciri yang menonjol terletak pada wilayah
operasi yang mencakup beberapa wilayah negara, kondisi perekonomian, politik, sosial, dan
budaya yang berbeda. Pengelolaan keuangan perusahaan multinasional tentunya juga akan
berbeda dengan pengelolaan perusahaan domestik. Seorang manajer keuangan
international bertujuan mengelola perusahaan agar mencapai tujuan perusahaan, yaitu
meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan nilai saham. Untuk mencapai tujuan
tersebut, manajer keuangan haruslah memperoleh keuntungan (profit) yang tinggi.

12.2 Persoalan umum dalam manajemen keuangan


internasional
Berikut adalah masalah – masalah umum atau persoalan umum yang sering terjadi :

1. TIDAK ADA PEMISAHAN REKENING ANTARA UNTUK USAHA DENGAN PRIBADI

Sebagian besar pemilik bisnis UMKM masih mencampurkan uang antara untuk keperluan
pribadi (rumah tangga) dengan keperluan bisnis. Uang masuk dari hasil penjualan usaha
berada pada rekening yang sama dengan uang yang digunakan untuk keperluan pribadi.
Setiap ingin membayar tagihan listrik rumah, tagihan telpon, beli pulsa pribadi, dan
semacamnya, sang bisnis owner langsung membayar dari rekening yang digunakan juga
untuk usaha.

Apa resikonya?

Resiko yang paling sederhananya adalah Anda tidak dapat mengukur dengan pasti
performa usaha Anda. Apakah untung atau rugi. Apakah usaha Anda memiliki arus kas yang
surplus atau defisit. Resiko yang paling parahnya adalah ketika ternyata uang usaha Anda
lebih banyak digunakan untuk keperluan pribadi sehingga tidak mampu belanja modal lagi
atau tidak mampu membayar operasional usaha. Maka usaha Anda akan tutup.

2. TIDAK MEMILIKI PERENCANAAN KEUANGAN YANG MATANG

Biasanya para pemilik bisnis UMKM masih mengerjakan semuanya sendirian. Atas dasar itu
maka mereka merasa punya alasan yang cukup kuat untuk tidak membuat laporan keuagan.
Segala sesuatu pengeluaran dan pembelanjaan dilakukan berdasarkan instring atau suka –
suka pemilik bisnis.

Sebagai contoh, kami cukup sering mendapatkan status bisnis owner klien kami yang bilang
“Wah, sebentar lagi lebaran nih. Harus cari proyek buat bayar THR”. Pertanyaan sederhana
kami adalah, ” Lah, kemarin – kemarin pas proyek lagi banyak, uangnya dipakai kemana?”
Ada bisnis owner yang setiap dapat uang masuk langsung belanja Aset. Alasannya adalah
“ini kan investasi”. Memang betul, itu investasi. Tapi ketersediaan cash flow usaha kita juga
harus kita pikirkan. Beberapa pakar mengatakan bahwa paling tidak sebuah bisnis harus
menyisakan saldo kas sebesar 3 – 6 x pengeluaran bulanan usaha.

Resiko terburuk dari masalah ini adalah bisnis tersebut tidak mampu membayar kebutuhan
rutin dan urgent. Sehingga bisa berdampak bagi keberlangsungan bisnis. Walaupun secara
diatas kertas cukup ada banyak PO / order.

3. TIDAK MEMILIKI LAPORAN KEUANGAN

Nah, ini adalah masalah yang cukup vital. 2 permasalahan sebelumnya bisa dibantu untuk
didiagnosa ketika sebuah bisnis memiliki laporan keuangan. Dengan memiliki Laporan
Keuangan standar bisnis, Anda akan mengetahui berapa banyak uang usaha yang sudah
Anda gunakan untuk keperluan pribadi. Juga berapa besar nilai aset Anda dibandingkan
dengan revenue yang dihasilkan atau ketersediaan kas.

Masalahnya, masih banyak pelaku usaha UMKM yang belum paham apa itu laporan
keuangan. Banyak yang menyangka bahwa yang disebut laporan keuangan adalah laporan
uang keluar masuk. Setiap uang masuk dianggap pendapatan. Setiap uang keluar dianggap
biaya. Dan selisihnya (sisanya) dianggap untung. Ini tentu sangat keliru. Bahkan cukup
berbahaya.

Yang disebut dengan laporan keuangan itu minimal Anda memiliki NERACA, LABA RUGI,
dan ARUS KAS. Masing-masing laporan tersebut memiliki fungsi informasi yang berbeda –
beda. Apakah sulit membuatnya? bagi Anda yang seorang bisnis owner dan tidak berlatar
belakang akuntansi, mungkin sulit. Namun, terlepas apakah Anda lulusan akuntansi atau
bukan, sebaiknya bisnis owner fokus saja menjalankan usaha Anda. Urusan laporan
keuangan bisa diserahkan ke pihak yang kompeten dan profesional.

12.3 Definisi Multinational corporation


Perusahaan multinasional (Multinational company/MNC) adalah suatu perusahaan besar
yang biasanya berada di Negara maju dan memiliki anak perusahaan di berbagai Negara
lain, biasanya di Negara berkembang.

Karena perusahaan ini menjalankan bisnisnya di berbagai Negara maka sifat usahanya
mendunia. Sehingga dapat memiliki pengaruh yang kuat terhadap kondisi politik
global.Pada umumnya di berbagai Negara, perusahaan tersebut dikembangkan sebagai
perseroan terbatas. Akan tetapi sahamnya dikuasai oleh perusahaan induk. Saham
perusahaan tersebut tidak diperjual-belikan di pasar saham lokal.
Sebagai akibat dari model kepemilikannya tersebut, keseluruhan operasi kebijakan
perusahaan tergantung pada kebijakan perusahaan induk dan beberapa pengurus
perusahaan harus berasal dari perusahaan induk.Perusahaan multinasional menjadi semakin
penting peranannya di Negara  semenjak berakhirnya perang dunia kedua. Pada mulanya
perusahaan multinasional berasal dari Amerika Serikat yang menjalankan operasinya ke
berbagai Negara seperti Jepang, Negara di eropa dan juga Australia dan New Zealand.

Semenjak tahun 1960-an, perusahaan multinasional bukan saja hanya milik Amerika Serikat
tetapi juga milik Jepang,Eropa, dan beberapa Negara maju lainnya dan mulai menjalankan
operasinya ke Negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Perkembangan ini
merupakan salah satu faktor yang mewujudkan era globalisasi dalam kegiatan
perekonomian dunia.

12.4 Alasan suatu perusahaan masuk dalam bisnis


internasional
1 Untuk Meningkatkan Penjualan

Alasan utama perusahaan terlibat dalam bisnis internasional adalah untuk meningkatkan
penjualan dan menggapai pasar baru sehingga dapat meraih pertumbuhan usaha yang
positif.

Mempertimbangkan fakta bahwa negara berkembang adalah mayoritas konsumen yang


terinspirasi dengan gaya hidup Barat, maka dari itu wajar jika perusahaan multinasional
kerap mentarget pasar negara berkembang.

Terlebih dengan menurunnya pemasaran di wilayah tertentu, perusahaan berharap untuk


dapat menutup penurunan itu dengan memperluas jangkauan ke pasar baru. Daya tarik
balik modal di pasar berkembang juga kerap menjadi pertimbangan perusahaan yang
penting.

2 Mendapatkan Sumber Daya


Aspek sumber daya merupakan hal penting lainnya sebagai penyebab perusahaan terlibat
dalam bisnis internasional. Umumnya, negara berkembang memiliki kekayaan alam yang
berlebih namun belum diolah.  Inilah yang diincar perusahaan besar untuk menyelami bisnis
internasional. Inilah alasan kenapa banyak perusahaan multinasional beroperasi di Afrika
dan Asia Selatan dimana simpanan mineral dan besi menjadi daya tarik yang bisa
mendatangkan keuntungan perusahaan.Negara berkembang pun akan menerima
perusahaan tersebut dengan tangan terbuka karena akan menerima pemasukan untuk
pertumbuhan ekonomi nasionalnya.Sebagai contoh adalah masuknya perusahaan Baja
Korea Selatan (POSCO) dan Vedanta ke India yang mentarget sumber daya alam sebagai
alasan utamanya.

3 Meminimalisir Resiko
Tidak jarang entitas bisnis melakukan ekspansi untuk mengurangi resiko pertumbuhan
stagnan di dalam negeri ataupun di negara lain mereka beroperasi. Untuk contoh, saat
negara Barat melihat tingkat pertumbuhan dibawah 3% perusahaan multinasional Barat
akan berlomba mentarget pasar berkembang dengan pertumbuhan di atas 5%.Karena
badan usaha lahir untuk mendapatkan keuntungan agar berkembang, menjadi alamiah jika
badan usaha melakukan ekspansi ke luar negeri ke negara dengan tingkat pertumbuhan
yang lebih baik. Lebih lanjut lagi, dengan menjalankan usaha seperti itu badan usaha akan
mampu mengendalikan resiko politik, sosial, dan ekonomi dengan lebih baik.

12.5 Definisi valuta asing


Valuta asing atau valas merupakan pertukaran atau konversi mata uang suatu negara
dengan negara lain. Contohnya, seseorang dapat menukar dolar AS dengan euro. Atau juga
rupiah dengan dolar AS. Namun untuk mata uang yang akan ditukar akan memiliki rate
tersendiri, misalnya 1 dolar AS akan sama dengan Rp. 14.000, maka seseorang dapat
menukar uang dolat AS dengan konversi rate yang sudah ditetapkan.

12.6 Definisi Risiko valuta asing


Resiko valuta asing (Valas) adalah merupakan risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs
valuta asing di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan terutama pada saat
dikonversikan dengan dengan mata uang domestik.

Contoh :dimisalkan pada tanggal 10 Maret 2006 ;

1 $ = Rp 9.400

Pada tanggal 30 Maret 2006 ;

1 $ = Rp 9.550

Maka kenaikan 1 $ USA selama 20 hari adalah Rp 150

12.7 Persepsi manajer keuangan dalam melihat posisi uang


Persepsi dalam kasus ini merupakan pandangan seorang manajer terhadap informasi
akuntansi manajemen. Pandangan ini akan mempengaruhi perilaku manajer dalam
penggunaan informasi akuntansi manajemen. Sedangkan informasi akuntansi manajemen
mencakup tiga tipe yaitu informasi akuntansi penuh, informasi akuntansi diferensial dan
informasi akuntansi pertanggungjawaban.

Persepsi manajer dalam penggunaan informasi akuntansi manajemen dapat diukur dengan
tingkat luasnya penggunaan sejumlah informasi yang dirasa berguna oleh manajemen
dalam pelaksanaan tugasnya, seperti apakah informasi akuantansi manajemen tersebut
bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Persepsi atau pandangan manajer dalam
penggunaan akuntansi manajemen ini dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain yaitu
struktur desentralisasi dan ketidakpastian lingkungan.

Struktur desentralisasi merupakan tingkat otonomi yang didelegasikan pada manajer.


Desentralisasi memberi manajer tanggung jawab yang lebih besar terhadap perencanaan
dan pengendalian aktivitas operasi. Desentralisasi diukur dengan menggunakan pemusatan
otoritas, dimana akan dilihat atau diidentifikasi apakah manajer mempunyai otonomi dalam
pengambilan keputusan. Sedangkan ketidakpastian lingkungan merupakan pengaruh factor
eksternal dan internal perusahaan terhadap pengambilan keputusan manajer.

Apakah manajer percaya bahwa mereka memiliki informasi yang cukup untuk pengmbilan
keputusan tentang factor lingkungan yang mereka pilih. Ketidakpastian lingkungan
mencakup hal sebagai berikut:

1. Kelemahan informasi terhadap factor lingkungan dihubungkan dengan system


pengambilan keputusan.

2. Kelemahan pengetahuan tentang akibat keputusan organisasi jika keputusan tersebut


tidak benar.

3. Kemampuan atau ketidakmampuan untuk menentukan probabilitas aakibat pengaaruh


factor lingkungan terhadap keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam melaksanakan
fungsinya.

12.8 Menghindari Resiko Valuta asing


Fаhmi (2010:85), mеnyаtаkаn аdаnyа tigа cаrа yаng lаzim ditеmpuh olеh suаtu pеrbаnkаn
gunа mеnghindаri risiko vаlutа аsing,yаitu Аccounting/ Trаnslаtion Еxposurе,Trаnsаction
Еxposurе, dаn Еconomic Еxposurе (Opеrаting/ Compеtitivе Еxposurе.

A. Accounting / Translation Exposure :


Yaitu melakukan kebijakan untuk mengkonversi aktiva dan pasiva perusahaan dalam bentuk
valas yang jangka panjang ke dalam bentuk mata uang domestik negara yang
bersangkutan. Tujuan penerapan accounting / translation exposure  untuk konsolidasi dan
penerapan.

B. Transaction Exposure :

Yaitu melakukan kebijakan berupa perlakuan pendapatan dan biaya (cost) dalam valas
dalam tahun buku yang akan datang dan analisa  pengaruhnya terhadap  laba/bersih .

C. Economic exposure ( operating /competitive exposure ) :

Yaitu melakukan reseach dan analisis secara mendalam terhadap trend kurs valas yang
terjadi pada masa yang akan datang ( future analysis),  mengkajinya dalam bentuk
hubungannya dengan kondisi dari ekspor dan impor serta sebagainya pada kondisi jangka
panjang.

Rangkuman Materi
Manajemen Keuangan Internasional dapat didefinisikan sebagai manajemen keuangan
untuk perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional mempunyai beberapa ciri yang
berlainan dengan perusahaan domestik. Salah satu ciri yang menonjol terletak pada wilayah
operasi yang mencakup beberapa wilayah negara, kondisi perekonomian, politik, sosial, dan
budaya yang berbeda. Pengelolaan keuangan perusahaan multinasional tentunya juga akan
berbeda dengan pengelolaan perusahaan domestik. Seorang manajer keuangan
international bertujuan mengelola perusahaan agar mencapai tujuan perusahaan, yaitu
meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan nilai saham. Untuk mencapai tujuan
tersebut, manajer keuangan haruslah memperoleh keuntungan (profit) yang tinggi.

Berikut adalah masalah – masalah umum atau persoalan umum yang sering terjadi :

1.  Tidak ada pemisahan rekening antara untuk usaha dengan pribadi

2. Tidak memiliki perencanaan keuangan yang matang

3. Tidak memiliki laporan keuangan

Anda mungkin juga menyukai