Anda di halaman 1dari 12

MEMAHAMI BISNIS KECIL DAN KEWIRUSAHAAN

BISNIS PENGANTAR

DISUSUN OLEH :

1. GABRIELA MADELEINE NURANI RITONGA F0316038


2. INDIRA STEVI IVIANA F0316047

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bisnis kecil merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan perekenomian. Namun, bisnis
kecil nyatanya agak rancu untuk didefinisikan. Bisnis kecil menurut Departemen Perdangangan
AS adalah bisnis yang mempunyai kurang dari 500 karyawan sedangkan US Small Business
Administration, suatu badan bantuan pemerintah, menganggap bahwa bisnis dengan 1500
karyawan termasuk dalam lingkup bisnis kecil. Pengertian menurut SBA didasarkan pada dua
faktor yaitu menurut jumlah karyawan dan penjualan tahunan total bisnis tersebut. Contohnya
toko – toko makanan bisa dikategorikan menjadi bisnis kecil bila dilihat dari penjualan tahunan
totalnya, walaupun mempunyai penghasilan yang besar bila dibandingkan dengan toko – toko
eceran. Karena sulitnya mendefiniskan bisnis kecil dengan angka jadi bisnis kecil dapat
diartikan sebagai bisnis yang dikelola secara mandiri dan tidak memengaruhi pasarnyanya.

Bisnis kecil itu sendiri menyumbang sekitar 50 persen lebih untuk Produk Domestik Bruto di
Amerika Serikat. Selain itu, bisnis kecil seringkali berkaitan dengan kewirausahaan.
Wirausahawan sendiri adalah pelaku bisnis yang menerima peluang maupun risiko yang ada
karena menjalankan bisnisnya. Akan tetapi, bisnis kecil dan kewiraursahaan itu sendiri memiliki
perubahan yang kecil namun mendasar yang akan dibahas lebih lanjut didalam bab ini.

Mengingat peranan bisnis kecil yang mempunyai andil yang sangat berpengaruh dalam
perekonomian suatu negara, perlu adanya pemahaman lebih mendalam mengenai bisnis kecil
dan kewirusahaan bagi para pelaku ekonomi agar mampu mengambil langkah dan keputusan
yang baik dalam menjalankan bisnisnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu bisnis kecil dan pentingnya bagi perekonomian negara?
2. Apa itu kewirausahaan dan perbedaannya dengan bisnis kecil?
3. Bagaimana menyusun rencana bisnis?
4. Mengapa banyak orang mendirikan bisnis dan apa yang menjadi kegagalan sertwa
keberhasilan bisnis itu sendiri?
5. Siapa saja pelaku bisnis kecil?
6. Apa saja jenis – jenis perusahaan?
7. Bagaimana pengelolaan perusahaan dan apa saja yang menjadi tren dalam bisnis
sekarang?

C. TUJUAN
1. Agar mahasiswa memahami bisnis kecil dan kewirausahaan.
2. Nilai tugas mata kuliah bisnis pengantar.
BAB II

PEMBAHASAN

II.I BISNIS KECIL

Istilah bisnis kecil bukanlah suatu definisi yang mudah untuk dijelaskan.Menurut
Departemen perdagangan Amerika Serikat suatu bisnis dikatakan kecil jika karyaawannya
kurang dari 500 orang sedangkan dengan Small Business Administration, suatu badan bantuan
pemerintah di US, mengartikan beberapa perusahaan dengan 1500 karyawan sebagai
penjualan tahunan. Dapat dikatakan juga bisnis kecil adalah bisnis yang dimiliki dan dikelola
secara mandiri serta tidak mendominasi pasarnya.
II.I.I PENTINGNYA BISNIS KECIL DALAM PEREKONOMIAN AMERIKA SERIKAT
Di Amerika Serikat hampir semua bisnis mempekerjakan karyawan kurang dari 100
karyawan dan hampir semuanya dipekerjakan oleh perusahaan kecil. Oleh karena itu, bisnis
kecil sangat berdampak dan berkaitan terhadap aspek – aspek dasar dalam sistem
perekonomian Amerika Serikat. Dampak – dampaknya antara lain :
a. Penciptaan lapangan kerja
Bisnis kecil khususnya dalam industri tertentu merupakan sumber daya penting dari
lowongan pekerjaan baru dan seringkali diimbangi dengan upah yang besar. Bisnis
kecil membentuk 38% dari semua lowongan pekerjaan baru di sektor IT walaupun
perekrutan karyawan pada perusahaan kecil sangat cepat, mereka juga
memberhentikan karyawan pada frekuensi yang jauh lebih tinggi.
b. Inovasi
Inovasi besar biasanya muncul dari bisnis – bisnis kecil atau individu – individu
daripada bisnis besar, seperti perusahaan kecillah yang menemukan komputer pribadi,
mesin fotokopi, dan foto instan. Tetapi juga inovasi tidak selalu merupakan produk
baru.
c. Pentingnya bagi bisnis – bisnis besar
Kebanyakan produk yang dijual ke konsumen oleh produsen besar diproduksi oleh
bisnis – bisnis kecil. Selain itu juga bisnis – bisnis kecil banyak menyediakan layanan
jasa dan bahan – bahan baku yang diperlukan oleh bisnis – bisnis besar.
II.I.II BENTUK – BENTUK BISNIS KECIL
Bisnis kecil umumnya lebih mudah ditemui pada berbagai industri dibandingkan
dengan industri lainnya. Terdapat 5 kelompok utama industri bisnis kecil, yaitu :
a. Jasa
Jasa bisnis kecil sangat bervariasi mulai dari konsultasi sederhana hingga penawaran
jasa yang profesional. Bisnis jasa sangat diminati karena membutuhkan sedikit sumber
daya dan segmen yang paling cepat berkembang.
b. Konstruksi
Pekerjaan konstruksi merupakan proyek –proyek lokal yang berskala kecil.
c. Keuangan dan asuransi
Perusahaan asuransi dan keuangan umumnya dengan jumlah karyawan dengan jumlah
20 orang. Kebanyakan bisnis ini merupakan agen bagi perusahaan nasional yang lebih
besar.
d. Grosir
Bisnis grosir membeli produk ke produsen kemudian menjualnya ke pengecer.
e. Transportasi
Perusahaan seperti ini meliputi perusahaan taksi, pesawat terbang, dan pariwisata.

II.II KEWIRAUSAHAAN
Wirausahawan adalah pelaku bisnis yang menerima resiko ataupun peluang yang ada
karena menciptakan dan mengoperasikan bisnis baru dan ekspansif sebagain tujuan utamanya.
Jadi, yang membedakan bisnis kecil dengan kewiraushaan adalah adanya visi, aspirasi, dan
strategi. Karakteristik dari kewirusahaan itu sendiri sangatlah banyak, contohnya banyak akal
dan menjaga relasi yang baik dengan pelanggan.

II.III MEMULAI DAN MENGOPERASIKAN BISNIS KECIL


Kemajuan teknologi terutama internet mengubah cara pandang masyarakat untuk
memulai bisnis. Memulai bisnis menjadi hal yang sangat menyenangkan dan diminati berbagai
jenjang usia. Walaupun demikian, calon wiraushawan harus tetap memperhatikan langkah –
langkah untuk masuk ke dalam bisnis :
a. Menyusun rencana bisnis
Langkah awal dalam memulai bisnis baru adalah rencana bisnis dimana wirausahawan
merangkum strategi bisnis untuk kelanjutan perusahaan tersebut dan strategi untuk
mengimplementasikannya. Kebanyakan pada saat ini, rencana bisnis merupakan
tuntutan yang penting bagi kreditor dan investor untuk memustuskan kerjasama yang
akan dijalin.
 Menetapkan tujuan dan sasaran
Tahap awal dalam menyusun rencana bisnis ialah menentukan strategi
produksi dan pemasaran, unsur – unsur hukum dan organisasi, serta
akuntansi dan keuangan.
 Peramalan Penjualan (sales forecasting)
Dalam rencana bisnis harus juga mempertimbangkan urutan
pengambilan keputusan strategis dalam perusahaan baru.
Wirausahawan harus melakukan riset pasar trlebih dahulu agar dapat
mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan – perusahaan yang
ada dan sarana yang akan digunakan perusahaan untuk bersaing.
 Perencanaan keuangan
Rencana keuangan pada umumnya mencakup anggaran tunai, laporan
pendapatan, neraca, dan bagian titik impas (breakeven). Yang
terpenting dalam hal ini ialah anggaran kas, yang menunjukkan berapa
banyak uang yang dibutuhkan dalam mengoperasikan bisnis tersebut.
b. Memulai bisnis kecil
Dalam mempersiapkan rencana bisnis, wirausahawan harus memilih insdustri dan
pasar tempat ia bersaing. Wirausahawan mempunyai 2 pilihan untuk memulainya :

 Membeli bisnis yang sudah ada


Para pakar sering merekomendasikan pilihan ini, karena kemungkinan
yang lebih baik. Apabila bisnis yang sudah ada ini berhasil, berarti
bisnis itu telah membuktikan kemampuannya menarik pelanggan san
menghasilkan laba. Selain itu, track record yang sudah ada
memberikan gambaran menegenai hal – hal yang diharapkan secara
lebih jelas.
 Memulai dari awal
Memulai bisnis dari awal beresiko lebih besar daripada membeli bisnis
yang sudah ada. Meskipun demikian, tidak sedikit pula wirausahawan
yang memulai bisnisnya dari awal karena bisnis baru tidak
menanggung pengaruh buruk dari kesalahan yang pernah dibuat
pemilik sebelumnya.
c. Membiayai bisnis kecil
Dalam memulai bisnis wirausahawan harus mempunyai dana yang cukup untuk
membangun bisnisnya. Dalam memperoleh dana tersebut, wirausahawan dapat
meminjam terlebih dahulu dana yang dibutuhkannya. Sumber pembiayaan umum
adalah keluarga, teman, tabungan pribadi, bank, dan lembaga peminjam lainnya, para
penanam modal, dan badan – badan pemerintahan. Selain itu, banyak pula sumber
pembiayaan yang dapat dipilih oleh wirausahawan yang ingin memulai bisnsnya,
antara lain :
 Sumber investasi lainnya
 Perusahaan modal bersama ( venture capital companies)
Sekelompok investor kecil yang mencari cara untuk mendapatkan
keuntungan dari perusahaan yang memiliki potensi perkembangan
pesat.
 Small business investment companies (SBIC)
SBIC mempunyai izin federal untuk meminjam uang dari SBA dan
menanmkan atau meminjamkan dana tersebut ke dalam bisnis – bisnis
kecil. Dengan cara inilah mereka memperoleh laba.
 Program keuangan SBA
 Pinjaman terjamin
Bisnis- bisnis kecil dapat meminjam dana dari badan peminjam
komersial. SBA menjamin akan membayar 75 sampai 85% dari jumlah
pinjaman.
 Pinjaman partisipasi segera
SBA dan satu bank masing – masing memberikan saham pinjaman.
 Perusahaan pembangunan lokal
SBA bekerjasama dengan perusahaan yang didirikan oleh warga lokal
yang ingin meningkatkan perekonomian kotanya.
 Program SBA lainnya
Program terbaru ialah Small Business Development Center (SBDC) yang dirancang
untuk mengkonsolidasi informasi dari berbagai disiplin ilmu dan menyediakannya
bagi bisnis kecil.
d. Waralaba
Tahap akhir dalam memulai bisnis adalah waralaba. Pada tahap ini terjadi perjanjian
yang mengatur transaksi antara terwaralaba untuk membeli hak menjual barang atau
jasa dari pewaralaba. Waralaba menguntungkan bagi penjual dan pembeli, namun
yang terdapat juga kerugian dari waralaba itu ialah biaya awal.

II.IV KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN BISNIS KECIL


a. Alasan – alasan kegagalan bisnis kecil :
 Manajerial yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman
Banyak calon wirausahawan terlalu yakin akan keberhasilan bisnisnya
hanya dengan bekerja keras saja. Apabila wirausahawan tidak
memahami prinsip dasar suatu bisnis, maka kecil kemungkinan
merekas bisa berhasil dalam jangka panjang.
 Kurang memberi perhatian
Dalam memulai bisnis k ecil membutuhkan komitmen waktu yang
sangat tinggi. Para wirausahawan harus mengabdikan banyak waktu
untuk bisnisnya.
 Sistem kontrol yang lemah
Sistem kontrol yang efektif diperlukan untuk membantu agar bisnis
dapat tetap bertahan dan utuk mewaspadai terjadinya msalah –
masalah yang mungkin timbul.
 Kurangnya modal
Banyak ahli mengatakan bahwa suatu bisnis harus mendapatkan
modal yang cukup untuk dapatt beroperasi selama enam bulan sampai
satu tahun tanpa mendapatkan laba.
b. Alasan – alasan keberhasilan bisnis kecil :
 Kerja keras, dorongan, dan dedikasi
Seorang wirausahawan harus berkomitmen dalam mencapai
keberhasilan dan rela menghabiskan waktu dan usaha sebanyak
mungkin untuk dapat mewujudkannya.
 Permintaan pasar akan produk / jasa yang disediakan
Analisis yang cermat terhadap kondisi pasar dapat membantu para
wirausahawan melihat kemungkinan penerimaan produk mereka di
pasar.
 Kompetensi manajerial
Para wirausahawan yang berhasil mungkin mendaptkan kompetensi
melalui pelatihan atau pengalaman. Jaang sekali wirausahwan yang
berhasil sendiri atau langsung berhasil setelah lulus sekolah.
 Keberubntungan
Banyak bisnis yang sebetulnya sudah hampir mencapai kegagalan
terlebih dalam masalah keuangan. Tetapi, banyak yang mempunyai
faktor keberuntungan contohnya mendapatkan pinjaman yang
diharapkannya.

II.V KEPEMILIKAN BISNIS NONPERUSAHAAN


Semua operator bisnis harus memutuskan bentuk kepemilikan apa yang paling sesuai
dengan tujuan mereka. Piliahan ini mempengaruhi banyak isu manejerial dan finansial,
sehingga sangat penting. Berikut terdapat beberapa pilihannya :
a. Usaha perseorangan
Bisnis yang dimiliki dan biasanya dioperasikan oleh satu orang yang bertanggung jawab
atas semua hutangnya. Walau kecil, mereka bisa sama besarnya dengan bisnis besar.
 Keuntungan : Para pemilik tdak bertanggung jawab pada siapapun, mudah
dibentuk, biaya pendirian murah, dan diperlonggarnyab tagihan pajak.
 Kerugian : tanggung jaawab tak terbatas, kurangnya kesinambungan, dn
tergantung pada sumber daya dari satu orang yang keterbatsan manejerial dan
keuangannya dapat menghambat bisnis itu sendiri.
b. Persekutuan
Bisnis dengan dua pemilik atau lebih yang bersama – sama mengoperasikan
perusahaan dan mempunyai tanggung jawab keuangan ats semua hutang –
hutangnya.
 Keuntungan : kemampuan untuk bertambah dengan adanya tambahan bakat
dan uang baru, dan dapat dibentuk hanya dengan beberapa persyaratan.
 Kelemahan : tanggung jawab yang tak terbatas, dan kesulitan dalam
megalihkan kepemilikan.
c. Koperasi
Bentuk kepemilikan dengankelompok kepemmilikan tunggal dan/atau kemitraan yang
bersepakat untuk bekerja sama demi keuntungan bersama.

II.VI PERUSAHAAN
Hampir semua bisnis besar menggunakan bentuk ini dan biasanya perusahaan –
perusahaan ini mendominasi bisnis global. Perusahaan sendiri mempunyai arti yaitu bsinis
yang secara hukum dianggap sebagai satu entitas yang terpisah dari pemilik –pemiliknya dan
bertanggung jawab atas hutang – hutangnya sendiri.
a. Keuntungan : tanggung jawab investor terbatas pada investasi kekayaan pribadi
mereka di perusahaan. Pada saat terjadi kegagalan, pengadilan dapat menyita dan
menjual kekayaan perusahaan, tetapi tidak dapat menyentuh kekayaan pribadi para
investor.
b. Kerugian : penawaran tender untuk membeli saham yang dilakukan oleh calon pembeli
, yang kemudian membuat keputusan sendiri – sendiri untuk menjualnya atau tidak.
Dan kerugian terbesarnya adalah pajak ganda.
c. Jenis – jenis :
Jenis Ciri Contoh

Tertutup  Saham dimiliki hanya Mastercard


oleh sedikit orang.
 Dikenai pajak
perusahaan.
Terbuka  Saham dimiliki Starbucks
banyak investor.
 Dikenai pajak
perusahaan.
S Corporation  Dikelola seperti Frontier Bank
perusahaan tertutup.
 Terkena peraturan
tambahan.
 Diekenai pajak
persekutuan.
Limited Liability  Dikelola seperti Ritz Carlton
perusahaan terbuka.
 Terkena paeraturan
tambahan.
 Dieknai pajak
persekutuan.
Profesional  Dikelola seperti B & H Engineering
persekutuan.
 Dikenai pajak
persekutuan.
 Tanggung jawab
bisnis yang terbatas.
 Tanggung jawab
profesional yang
tidak terbatas.
Multinasional  Melintas batas – Toyota, Nestle
batas nasional.
 Terkena peraturan
dalam berbagai
negara yang berbeda.

d. Mengelola perusahaan :
 Pemerintahan perusahaan
Ditentukan unutk setiap perusahaan berdasarkan anggaran rumah tangganya,
melibatkan tiga badan berbeda, yaitu :
 Pemegang saham : pemilik perusahaan yang sesungguhnya para
investor yang membeli saham kepemilikan.
 Dewan direksi : suatu kelompok individu yang dipilih oleh para
pemegang saham untuk mengawasi manajemen perusahaan.
 Officer : manajer puncak yang dipekerjakan oleh dewan direksi utnuk
menjalankan perusahaan sehari – hari.
 Kepemilikan saham & hak – hak pemegang saham
Saham dibedakan menjadi 2 yaitu :
 Saham Preferen : saham yang menjamin dividen tetap bagi
pemegangnya dan memiliki prioritas klaim atas kekayaan perusahaan
tetapi tidak memiliki hak memberikan suara dalam perusahaan.
 Saham biasa : saham yang menjamin adanya hak memberikan suara
pada perusahaan tapi memilik klaim terakhir atas kekayaan
perusahaan.

II.VII PERSOALAN KHUSUS DALAM KEPEMILIKAN PERUSAHAAN


Pada tahun – tahun terakhir ini, timbul beberapa persoalan khusus yang menjadi hal
penting dalam kepemilikan perusahaan, mecakup :
a. Usaha Patungan dan Aliansi Strategis
Aliansi strategis ialah strategi di mana dua atau lebih organisasi bekerja sama dalam
proyek demi keuntungan timbal balik dan apabila para sekutu berbagi kepemilikan
perusahaan, hal itu dinamakan usaha patungan.
b. Rencana kepemilikan saham karyawan
Dalam hal ini karyawan dimungkinkan untuk dapat memiliki saham perusahaan dalam
jumlah yang cukup besar melalui dana perwalian yang didirikan atas nama para
karyawan.
c. Kepemilikan institusional
Sekarang ini, banyak investor pribadi tidak mempunyai saham yang cukup utnuk
memprngaruhi manajemen perusahaan. Tetapi, semakin banyak saham yang dibeli
investor institusional.
d. Merger dan akusisi
Merger terjadi apabila dua perusahaan bergabung untuk menciptakan perusahaan
baru. Dalam akusisi, sebuah perusahaan membeli perusahaan lain sepenuhnya.
e. Divestitur dan Spin off
Terkadang perusahaan memutuskan untuk menjual bisnis – bisnis yang tidak terkait
dan/atau kurang bagus kinerjanya, penjualan itu disebut dengam divestitur. Dan bila
perusahaan dapat menjual sebagian dari dirinya untuk emnambah modal, strategi ini
dikenal dengan sebuatan spin off.
BAB III

PENUTUP

Bisnis kecil adalah bisnis yang dimiliki dan dioperasikan secara independen
serta tidak mendominasi pasarnya. Kontribusi bisnis kecil dalam bisnis A.S dapat diukur
dari tiga aspek: (1) Penciptaan lapangan kerja; (2) Inovasi; (3) Arti pentingnya bagi
bisnis besar. Bentuk – bentuk bisnis kecil yang utama pada saat ini: (1) Jasa; (2)
Konstruksi; (3) Keuangan dan Asuransi; (4) Grosir; (5) Eceran; (6) Perakitan; (7)
Transportasi. Pelaku bisnis yang menerima risiko maupun peluang yang ada karena
menciptakan dan mengoperasikan bisnis baru disebut wirausahawan.
Titik awal yang dilakukan wirausahawan dalam membentuk suatu bisnis baru
adalah rencana bisnis ialah menyusun rencana bisnis dimana wirausahawan
merangkum strategi bisnis seperti menetapkan tujuan dan saasaran, sales forecasting,
dan yang terpenting ialah perencanaan keuangan. Sumber dana untuk memulai suatu
bisnis yang umum mencakup keluarga san teman, tabungan, tabungan dan pemberi
pinjaman. Wirausahawan yang memulai bisnisnya harus mengandalkan sumber daya
pribadi. Salah satu faktor kegagalan dalam bisnis kecil ialah sistem kontrol yang lemah
dan salah satu faktor keberhasilannya ialah kerja keras, dorongan, dan dedikasi.
Usaha perseorangan adalah uasaha yang dimiliki dan biasanya dioperasikan
oleh satu orang. Kekurangan yang dimiliki usaha ini adalah tanggungnjawab yang tak
terbatas. Persekutuan firma adalah usaaha perseorangan yang pemiliknya terdiri dari
sekutu pemilik. Keuntungannya ialah kemampuan untuk tumbuh dengan menambah
bakat dan uang baru karena dioperasikan oleh dua orang atau lebih. Semua
perusahaan memiliki ciri – ciri bersama yaitu: status hukum sebagai entitas terpisah,
hak dan kewajiban properti yang berbeda, serts rentang kehidupan yang tak terbatas.
Kelemahan perusahaan ialah tawaran tender dan pajak ganda.
Pada tahun – tahun terakhir ini, timbul persoalan khusus dalam kepemilikan
perusahaan yang menjadi hal penting dalam kepemilikan perusahaan, mencakup
usaha patungan dan aliansi strategis, rencana kepemilikan saham karyawan, serta
kepemilikan institusi. Isu penting lainnya adalah merger, akusisi, divestitur, dan spin-
off.

Anda mungkin juga menyukai