Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS
“Entreprenuership and Business Planning”

KELOMPOK 5
1. WITRI FAUZIANA UCHY (A021221048)
2. ANDI NUQIA AL HATIMAH MUCHTAR (A021221020)
3. JUAN SEBASTIAN WIJAYA (A021221027)

DOSEN PENGAMPUH MATA KULIAH :


Prof. Dr. Ria Mardiana Y., SE., M.Si.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini, kami membahas mengenai “Entreprenuership and
Business Planning”. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya
dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita.

Makassar, 18 Maret 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

ENTREPRENUERSHIP AND BUSINESS PLANNING


KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii

BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 1

BAB II ....................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2

2.1 Menciptakan Bisnis Baru .............................................................................................. 2

2.2 Menilai Kondisi Pasar ................................................................................................... 3

2.3 Mengembangkan Keunggulan Kompetitif ..................................................................... 4

2.4 Mengembangkan Rencana Bisnis . ................................................................................ 7

2.5 Manajemen Risiko oleh Pengusaha ............................................................................. 11

PENUTUP............................................................................................................................... 13

3.1 Simpulan ...................................................................................................................... 13

3.2 Saran ........................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengusaha bertanggung jawab untuk menciptakan ribuan bisnis baru setiap tahun.
Keuntungan dalam memulai bisnis yaitu mendapatkan imbalan langsung jika bisnis
berjalan dengan baik. Untuk dapat membuat bisnis berjalan dengan baik, dibutuhkan
perencanaan bisnis. Perencanaan bisnis adalah langkah awal dalam menjalankan sebuah
bisnis. Biasanya terdiri dari apa yang kita lakukan, kapan, dan bagaimana cara lebih jelas
mengenai tipe bisnis yang akan dirintis, siapa target pasarnya, dan produk atau jasa apa
yang akan ditawarkan.
Dalam menjalankan sebuah bisnis, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan seperti
menilai kondisi pasar. Kondisi pasar sangat mempengaruhi sebuah bisnis yang dirintis.
Ketika seorang pengusaha tidak cerdas dalam menilai kondisi pasar, besar kemungkinan
bisnis yang ia rintis akan gulung tikar, baik itu karena persaingan atau tingkat permintaan
terhadap barang atau jasa di pasar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana menciptakan bisnis baru?
2. Bagaimana menilai kondisi pasar?
3. Bagaimana mengembangkan keunggulan kompetitif?
4. Bagaimana mengembangkan rencana bisnis?
5. Bagaimana manajemen risiko oleh pengusaha?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui bagaimana menciptakan suatu bisnis baru.
2. Untuk mengetahui bagaimana menilai kondisi pasar.
3. Untuk mengetahui bagaimana mengembangkan keunggulan kompetitif.
4. Untuk mengetahui bagaimana mengembangkan rencana bisnis.
5. Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko oleh pengusaha.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Menciptakan Bisnis Baru


Pengusaha bertanggung jawab untuk menciptakan ribuan bisnis baru setiap tahun.
Keuntungan dalam memulai bisnis yaitu mendapatkan imbalan langsung jika bisnis
berjalan dengan baik. Menjadi pengusaha juga memiliki beberapa kekurangan yang harus
diperhatikan salah satunya kemungkinan hilangnya investasi dalam berbisnis dan
tanggung jawab yang berat untuk selalu memastikan bahwa bisnis tersebut berjalan dengan
baik setiap hari. Adapun Langkah dalam menciptakan sebuah bisnis baru adalah sebagai
berikut :
1) Memulai (Getting Started)
Langkah pertama dalam memulai sebuah bisnis adalah self-assesment. Self-assesment
bertujuan untuk membantu menentukan ciri khas dalam diri seseorang yang dibutuhkan
sehingga dapat menentukan jenis bisnis apa yang baik untuk kita kelola..
2) Menemukan Ide (Finding the Idea)
Para Entrepreneurs mendapatkan ide untuk bisnis mereka dari berbagai sumber.
Sebagian besar dari mereka mendapatkan ide untuk perusahaan mereka saat bekerja di
industri terkait. Sumber inspirasi lainnya adalah pengalaman pribadi sebagai
konsumen, hobi dan minat pribadi, saran keluarga dan teman, konferensi industry, dan
kursus perguruan tinggi atau pendidikan lainnya. Banyak bisnis sukses di luar sana yang
dimulai karena seseorang mengidentifikasi sebuah kebutuhan dan mencari cara untuk
memenuhinya.
3) Memilih Bentuk Organisasi Bisnis (Choosing A Form Of Business Organization)
Keputusan yang paling utama dalam memulai sebuah bisnis adalah apakah bisnis
tersebut akan menjadi kepemilikan Perseorangan (Sole Proprietorship), Kemitraan
(Partnership), Korporasi (Corporation), atau Perseroan Terbatas (Limited Liability
Company). Seperti yang kita ketahui, setiap jenis organisasi bisnis memiliki kelebihan
dan kekurangan. Pilihannya tergantung pada jenis bisnis, jumlah karyawan, persyaratan
modal, pertimbangan pajak, dan tingkat risiko yang terlibat.
4) Mengembangkan Rencana Bisnis (Developing The Business Plan)
Setelah memiliki konsep dasar untuk suatu produk atau layanan, langkah selanjutnya
yaitu mengembangkan rencana untuk menciptakan bisnis tersebut. Proses perencanaan
ini, yang berpuncak pada rencana bisnis yang sehat, merupakan salah satu langkah

2
terpenting dalam memulai bisnis. Ini dapat membantu untuk menarik pembiayaan
pinjaman yang sesuai, meminimalkan risiko yang terlibat, dan menjadi penentu
keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan suatu bisnis. Rencana bisnis yang
komprehensif memungkinkan seseorang menjalankan berbagai analisis "bagaimana
jika" dan mengevaluasi bisnis tanpa pengeluaran atau risiko finansial apa pun.
5) Membiayai Bisnis (Financing The Business)
Setelah rencana bisnis selesai, langkah selanjutnya adalah mendapatkan pembiayaan
untuk mendirikan sebuah perusahaan. Dana yang dibutuhkan tergantung pada jenis
usaha dan investasi pengusaha itu sendiri. Bisnis yang dimulai oleh wirausahawan
berdasarkan gaya hidup memerlukan pembiayaan yang lebih sedikit daripada bisnis
yang berorientasi pada pertumbuhan bisnis itu sendiri, dan perusahaan manufaktur serta
perusahaan teknologi tinggi umumnya memerlukan investasi awal yang besar.

2.2 Menilai Kondisi Pasar


Sebelum membuat sebuah bisnis untuk pasar tertentu, terdapat beberapa kondisi yang
harus dipertimbangkan, yaitu :
1) Permintaan
Setiap produk memiliki pasarnya masing-masing. Terdapat konsumen yang membeli
produk atau jasa dan terdapat pelaku usaha yang menjual produk atau jasa tersebut.
Permintaan sangat mempengaruhi kondisi pasar. Permintan dalam pasar dapat berubah
dari waktu ke waktu. Ketika permintaan meningkat, bisnis di pasar tersebut cenderung
diuntungkan karena penjualan mereka meningkat. Pengusaha juga cenderung
mengembangkan bisnis baru di pasar dimana terdapat permintaan yang tinggi sehingga
mereka dapat memperoleh keuntungan dari permintaan tersebut. Namun, penurunan
permintaan juga memiliki efek yang merugikan. Inilah sebabnya permintaan
merupakan suatu kondisi yang harus diperhatikan dalam menjalankan sebuah bisnis.
2) Kompetisi/persaingan
Tujuan dari poin ini adalah mengetahui siapa yang menjadi lawan bisnis. Di sini
pemilik usaha harus bisa mempelajari apa kelebihan dan kelemahan mereka. Ide
utamanya adalah menganalisis pesaing dan menemukan kelemahan yang nantinya
dapat digunakan perusahaan untuk memposisikan diri di pasar. Salah satu cara
melakukan analisis adalah dengan membandingkan para pesaing dilihat dari faktor
penggerak permintaan produk di pasar (harga, kualitas, layanan tambahan, dll.) dan
sajikan dalam sebuah tabel yang dapat dibandingkan.
3
3) Kondisi Tenaga Kerja
Beberapa pasar memiliki karakteristik tenaga kerja tertentu. Biaya tenaga kerja jauh
lebih tinggi di industri seperti perawatan kesehatan yang membutuhkan keterampilan
khusus. Serikat pekerja juga dapat mempengaruhi biaya tenaga kerja. Beberapa
industri manufaktur, terutama di negara bagian utara, memiliki serikat pekerja, dan
biaya tenaga kerja di industri ini relatif tinggi. Industri yang memiliki serikat buruh
juga dapat mengalami pemogokan buruh. Memahami lingkungan tenaga kerja dalam
suatu industri dapat membantu pengusaha memperkirakan biaya tenaga kerja dan
memutuskan apakah bisnis baru dapat menghasilkan produk dengan biaya lebih rendah
daripada perusahaan yang ada.
4) Kondisi Regulasi
Regulasi berkaitan dengan aturan-aturan yang sekiranya dapat memberikan dampak
langsung terhadap sebuah bisnis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Beberapa regulasi yang umumnya berkaitan langsung dengan bisnis misalnya aturan
tentang perpajakan, impor-ekspor, pendirian bangunan, manajemen karyawan, dan
masih banyak lagi.
Pengusaha harus mempertimbangkan semua kondisi pasar yang diidentifikasi sebelum
memutuskan untuk membuat bisnis baru. Permintaan dan persaingan mempengaruhi
permintaan akan produk perusahaan dan akan mempengaruhi pendapatan. Karena kondisi
ini juga memengaruhi jumlah produk yang akan diproduksi oleh bisnis baru, kondisi
tersebut juga memengaruhi biaya operasional, seperti biaya manufaktur dan administrasi.
Setiap perubahan dalam lingkungan tenaga kerja dan peraturan biasanya memengaruhi
biaya pada sebuah bisnis.

2.3 Mengembangkan Keunggulan Kompetitif


Setelah pengusaha mengidentifikasi dan menilai pesaing utama mereka, mereka dapat
mencari cara untuk meningkatkan atau setidaknya mempertahankan pangsa pasar mereka.
Mereka harus menilai segmen pasar spesifik mereka untuk menentukan apakah mereka
memiliki keunggulan kompetitif.
1) Keuntungan Utama
Sementara bisnis menggunakan banyak strategi untuk mengembangkan keunggulan
kompetitif, sebagian besar strategi dimaksudkan untuk menghasilkan produk secara
lebih efisien atau untuk menghasilkan kualitas yang lebih tinggi.
▪ Menghasilkan Produk Secara Efisien
4
Jika sebuah bisnis baru dapat menghasilkan produk dengan kualitas serupa dengan
biaya lebih rendah, maka harga produk tersebut dapat lebih rendah daripada
pesaingnya. Hal ini harus memungkinkan perusahaan baru untuk mengambil
beberapa pangsa pasar pesaingnya. Biaya produksi yang rendah dapat dihasilkan
dari manajemen yang efisien dari karyawan perusahaan (sumber daya manusia)
dan proses produksinya.
Beberapa pengusaha berusaha mencapai keunggulan harga bahkan ketika mereka
tidak memiliki keunggulan biaya. Misalnya, seorang pengusaha mungkin
memperhatikan bahwa satu-satunya pompa bensin di daerah berpenduduk
mengenakan harga tinggi untuk bensinnya. Pengusaha dapat mempertimbangkan
untuk mendirikan SPBU baru di daerah tersebut, dengan harga yang lebih rendah
sebagai keunggulan kompetitifnya. Namun, SPBU yang sudah ada dapat
menurunkan harganya sebagai respons terhadap pesaing baru. Dalam contoh ini,
keunggulan kompetitif pengusaha dapat dihilangkan kecuali memiliki keunggulan
biaya.
Contoh lain yaitu, maskapai penerbangan baru biasanya berusaha mencapai
keunggulan harga dibandingkan pesaing mereka dengan mengiklankan tarif khusus
di berbagai rute selama periode tertentu. Tujuannya adalah untuk menarik
permintaan yang lebih tinggi dengan menarik pelanggan dari maskapai lain. Dalam
banyak kasus, maskapai lain merespons dengan menurunkan harga tiket mereka
dengan jumlah yang sama. Namun, jika beberapa maskapai kurang efisien, mereka
mungkin tidak dapat melanjutkan tarif rendah untuk jangka waktu yang lama
(karena biayanya mungkin melebihi tarif yang dikenakan). Dengan demikian,
perusahaan baru dapat mendorong pesaing yang tidak efisien keluar dari industri.
▪ Menghasilkan Produk Berkualitas Tinggi
Jika bisnis baru dapat menghasilkan produk dengan kualitas lebih tinggi tanpa
mengeluarkan biaya yang berlebihan, maka bisnis tersebut memiliki keunggulan
kompetitif dibandingkan pesaing lain dalam kisaran harga yang sama. Berbagai
karakteristik dapat menyebabkan suatu produk memiliki kualitas yang lebih baik.
Mungkin lebih mudah digunakan, bertahan lebih lama, atau memberikan layanan
yang lebih baik. Karakteristik khusus yang menentukan kualitas yang dirasakan
bervariasi di antara produk. Untuk minuman ringan, kualitas dapat diukur dengan
rasa. Untuk furnitur luar ruangan, kualitas dapat diukur dengan daya tahan. Untuk
komputer, kualitas dapat diukur dengan kemudahan penggunaan, layanan yang
5
diberikan, dan kecepatan pemrosesan. Dengan mencapai kualitas yang lebih tinggi,
perusahaan dapat memuaskan pelanggan pada tingkat yang lebih tinggi.
2) Menggunakan Internet untuk Menciptakan Keunggulan Kompetitif
Banyak perusahaan mengandalkan Internet untuk menciptakan keunggulan
kompetitif. Mereka membuat situs web, tempat mereka mengiklankan produk mereka.
Bisnis berbasis web dapat menerima pembayaran kartu kredit secara online untuk
produk mereka dan kemudian mengirimkan produk tersebut ke pelanggan. Beberapa
bisnis berbasis web mengandalkan sepenuhnya di situs web mereka untuk semua bisnis
mereka, sementara bisnis berbasis web lainnya mengandalkan situs web mereka untuk
melengkapi operasi mereka yang sudah ada.
▪ Keuntungan Bisnis Online
i. Minim modal
Bisnis online sangat minim modal, setidaknya hanya membutuhkan
komputer/laptop/PC, modem, langganan internet dan supplier, Anda sudah bisa
memulai bisnis online. Berbeda ketika Anda akan memulai bisnis offline, toko
baju misalnya. Anda harus menyiapkan modal yang tidak sedikit, untuk sewa
tempat,peralatan, belanja barang dan promosi.
ii. Mudah dijalankan
Saat ini banyak hal ataupun aktivitas yang dimudahkan dengan adanya internet,
termasuk dalam hal memulai bisnis. Dengan berbagai teknologi yang muncul
bisnis ini mudah dijalankan siapa saja. TempatBisnis online tidak hanya bisa
dilakukan dari meja komputer dirumah, melainkan bisa berpindah-pindah
tempat terlebih lagi jika Anda menggunakan laptop ataupun smartphone. Hal
ini menjadi salah satu kelebihan yang tidak dimiliki bisnis offline. Jadi Anda
tidak perlu menjaga toko sepanjang hari.
iii. Jangkauan pemasaran sangat luas
Dengan bisnis online anda bisa menjangkau pasar tidak hanya lokal saja bahkan
bisa sampai ke mancanegara.
iv. Menghemat biaya dan waktu
Bisnis online tentu dapat menghemat biaya dan waktu, sistemnya online dari
promosi,pemesanan dan pembayaran bisa dilakukan secara online dan
pengiriman juga mudah karena banyak penyedia jasa pengiriman paket. Selain
itu, media yang digunakan hanya internet maka biaya operasional pun juga
hanya untuk biaya langganan internet dan listrik.
6
3) Menggunakan Analisis SWOT untuk Mengembangkan Keunggulan Kompetitif
Bisnis baru dapat menggunakan analisis SWOT untuk menilai kekuatannya sendiri
(seperti harga yang lebih rendah atau kualitas yang lebih tinggi) dan kelemahannya,
serta peluang dan ancaman eksternal yang dihadapinya. Misalnya, ketika Amazon.com
dibuat, kekuatannya mencakup kreativitas karyawannya dan kemampuannya
menerapkan teknologi. Kelemahan yang mungkin terjadi adalah kurangnya gerai ritel
tradisional untuk menjual buku (walaupun itu juga menjadi kekuatannya karena
Amazon.com dapat menghindari perantara). Peluangnya adalah pasar potensial untuk
produk terkait lainnya secara online dan potensi pertumbuhan permintaan layanan
online di luar negeri. Ancamannya termasuk pesaing yang dapat membuat bisnis buku
online serupa untuk menyediakan jenis layanan yang sama bagi konsumen. Analisis
SWOT berguna untuk bisnis yang sudah ada maupun untuk bisnis baru. Ini dapat
membantu mengarahkan bisnis masa depan perusahaan dengan menggunakan
kekuatan perusahaan untuk memanfaatkan peluang, sekaligus mengurangi paparan
terhadap ancaman.

2.4 Mengembangkan Rencana Bisnis


Setelah pengusaha menilai pasar dan mempertimbangkan keunggulan kompetitifnya,
mereka mungkin memutuskan untuk menciptakan bisnis tertentu. Mereka perlu
mengembangkan rencana bisnis, yang merupakan uraian rinci tentang bisnis yang
diusulkan, termasuk uraian tentang produk atau jasa, sumber daya yang dibutuhkan untuk
produksi, pemasaran yang diperlukan untuk menjual produk atau jasa, dan pembiayaan
yang diperlukan.
Rencana bisnis memaksa pengusaha untuk memikirkan secara detail bagaimana mereka
akan menjalankan bisnis. Dengan demikian, ini berfungsi sebagai daftar periksa untuk
memastikan bahwa mereka telah mempertimbangkan semua fungsi utama bisnis. Kedua,
pengusaha dapat memberikan rencana bisnis kepada investor yang mungkin bersedia
menjadi pemilik sebagian atau kepada berbagai kreditur (seperti bank komersial) yang
mungkin bersedia memberikan pinjaman usaha. Dengan demikian, rencana bisnis harus
jelas dan harus meyakinkan orang lain bahwa bisnis tersebut akan menguntungkan. Jika
investor tidak percaya pada rencana bisnis, mereka tidak mau menginvestasikan dana
dalam bisnis. Jika kreditur tidak percaya dengan rencana tersebut, mereka tidak akan
memberikan pinjaman apapun. Dalam hal ini, pengusaha harus mengandalkan dana
mereka sendiri, yang mungkin tidak cukup untuk mendukung bisnis.
7
Kegunaan rencana bisnis tidak terbatas untuk membantu para pengusaha
mengumpulkan dana untuk mendukung pembukaan bisnis. Rencana tersebut akan
digunakan sebagai panduan untuk membuat keputusan bisnis sepanjang umur bisnis. Ini
memberikan arah untuk pengembangan bisnis di masa depan. Keberhasilan atau kegagalan
perusahaan mana pun sebagian tergantung pada rencana bisnisnya. Banyak paket dan
perangkat lunak perencanaan bisnis tersedia dan dapat digunakan untuk mengembangkan
rencana bisnis. Namun, isi utama rencana bisnis membutuhkan visi dan wawasan
pengusaha. Rencana bisnis yang lengkap biasanya mencakup penilaian terhadap
lingkungan bisnis, rencana manajemen, rencana pemasaran, dan rencana keuangan.
1) Penilaian Terhadap Lingkungan Bisnis
▪ Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi dinilai untuk menentukan bagaimana permintaan produk
dapat berubah sebagai respons terhadap kondisi ekonomi masa depan.
▪ Lingkungan Industri
Lingkungan industri dinilai untuk menentukan tingkat persaingan. Jika pasar untuk
produk tertentu hanya dilayani oleh satu atau beberapa perusahaan, perusahaan
baru mungkin dapat merebut porsi pasar yang signifikan. Seseorang juga harus
bertanya apakah produk serupa dapat diproduksi dan dijual dengan harga lebih
rendah, sambil tetap memberikan pendapatan yang wajar.
▪ Lingkungan Global
Lingkungan global dinilai untuk menentukan bagaimana permintaan produk dapat
berubah sebagai respons terhadap kondisi global di masa depan. Permintaan global
untuk suatu produk bisa sangat sensitif terhadap perubahan ekonomi asing, jumlah
pesaing asing, nilai tukar, dan peraturan perdagangan internasional.
2) Rencana Pengelolaan
▪ Struktur Organisasi
Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang
dipekerjakan oleh perusahaan. Struktur organisasi pabrik baru lebih rumit daripada
toko pengiriman pizza. Jika pemilik berencana untuk mengelola sebagian besar
operasi, struktur organisasinya sederhana.
▪ Produksi
Berbagai keputusan harus dibuat mengenai proses produksi, seperti lokasi (lokasi)
fasilitas produksi dan desain serta tata letak fasilitas. Keputusan lokasi dapat

8
berdampak besar pada kinerja perusahaan karena mempengaruhi baik biaya sewa
ruang di gedung maupun pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis.
▪ Sumber Daya Manusia
Banyak bisnis dimulai hanya dengan satu pemilik yang bekerja tanpa karyawan.
Pemilik fokus untuk menyukseskan bisnis karena pemilik telah menginvestasikan
dananya sendiri dalam bisnis dan berhak atas keuntungan bisnis. Seiring
pertumbuhan bisnis, ia cenderung mempekerjakan lebih banyak karyawan. Secara
umum, karyawan tidak terlalu peduli dengan bisnis seperti pemiliknya karena
mereka tidak menginvestasikan uang mereka sendiri di perusahaan. Dengan
demikian, mereka mungkin tidak termotivasi untuk memastikan bahwa bisnis
berhasil. sebuah perusahaan bisa menjadi tidak efisien jika memiliki banyak
karyawan dan deskripsi pekerjaan mereka tidak jelas. Selain itu, beberapa manajer
mungkin memutuskan untuk mempekerjakan karyawan tambahan untuk membuat
pekerjaan mereka sendiri lebih mudah, namun karyawan tambahan ini mungkin
tidak diperlukan.
3) Rencana pemasaran
▪ Sasaran Pasar
Bisnis baru mungkin tidak dikenal oleh target pasarnya dan perlu mendapatkan
kepercayaan dari pelanggan. Jika pemiliknya yakin produk mereka lebih baik
daripada produk lain, mereka perlu membuktikan bahwa produk mereka lebih baik.
Pelanggan tidak serta merta akan beralih ke produk baru, terutama jika mereka
puas dengan produk yang sudah ada yang sudah mereka kenal. Bisnis baru
mengandalkan berbagai strategi pemasaran untuk menarik pelanggan, seperti
mengiklankan produk mereka, menawarkan diskon khusus, atau bahkan
memberikan sampel gratis kepada pelanggan. Dalam banyak kasus, sebuah
perusahaan akan menemukan bahwa ia tidak dapat mengandalkan hanya pada
rujukan untuk mencapai volume bisnis yang diinginkannya. Mungkin perlu
mengeluarkan uang untuk iklan atau strategi pemasaran lainnya untuk
meningkatkan basis pelanggannya.
▪ Karakteristik Produk
Rencana bisnis harus menggambarkan karakteristik produk, dengan penekanan
pada apa yang membuat produk tersebut lebih diminati daripada produk serupa
yang ditawarkan oleh pesaing. Suatu produk mungkin diinginkan karena lebih

9
mudah digunakan, lebih efektif, atau bertahan lebih lama. Keunggulan kompetitif
apa pun dari produk ini dibandingkan produk serupa harus diidentifikasi.
▪ Harga
Harga produk yang diusulkan harus disertakan. Harga produk serupa yang dijual
oleh pesaing juga harus disebutkan. Harga akan mempengaruhi permintaan produk.
▪ Distribusi
Rencana bisnis harus menjelaskan cara produk akan didistribusikan ke pelanggan.
Beberapa produk dijual langsung ke pelanggan, sementara yang lain
didistribusikan melalui gerai ritel.
▪ Promosi
Rencana bisnis juga harus menjelaskan cara produk akan dipromosikan. Strategi
promosi harus konsisten dengan profil pelanggan. Misalnya, produk yang menarik
bagi mahasiswa dapat diiklankan di surat kabar mahasiswa.
4) Rencana Keuangan
Rencana keuangan menentukan sarana yang bisnis dibiayai. Ini juga mencoba untuk
menunjukkan bahwa penciptaan bisnis itu layak.
▪ Pembiayaan
Penciptaan bisnis membutuhkan dana untuk membeli mesin dan bahan, menyewa
ruang, mempekerjakan karyawan, dan melakukan pemasaran. Sebagian besar
perusahaan sangat bergantung pada pendanaan dari pengusaha yang
mendirikannya.
▪ Pendanaan Oleh SBA
Seperti disebutkan sebelumnya, Small Business Administration (SBA) telah
menjadi sumber utama pendanaan untuk bisnis baru. Ini adalah agen federal yang
didirikan pada tahun 1953 untuk membantu dan melindungi kepentingan usaha
kecil. SBA bergantung pada lembaga keuangan (seperti bank) untuk memberikan
pinjaman kepada pelamar yang memenuhi syarat, tetapi menetapkan persyaratan
keuangan untuk memperoleh pinjaman. Ini mendukung pinjaman dengan
menjamin sebagian dari setiap pinjaman. Pemberi pinjaman lebih bersedia
memberikan pinjaman karena SBA menjanjikan pelunasan sebagian pinjaman.
Sejak 1964, SBA telah memiliki program yang mendukung pinjaman kepada
pemilik usaha kecil di bawah tingkat kemiskinan yang tidak memenuhi persyaratan
kredit dan agunan standar tetapi memiliki ide bisnis yang menjanjikan.

10
▪ Kelayakan
Manfaat lain dari mengembangkan rencana bisnis adalah memaksa pengusaha
untuk menilai kelayakan bisnis potensial mereka sebelum mereka
menginvestasikan uang dan waktu mereka untuk membuatnya.

2.5 Manajemen Risiko oleh Pengusaha


Resiko bisnis kemungkinan bahwa kinerja perusahaan akan lebih rendah dari yang
diharapkan karena paparannya terhadap kondisi tertentu. Seorang wirausahawan yang
mendirikan bisnis harus mempertimbangkan keterpaparannya terhadap berbagai bentuk
risiko, bersama dengan metode untuk melindungi dari bentuk-bentuk risiko tersebut.
Beberapa bentuk umum dari risiko mencakup ketergantungan bisnis yang besar pada satu
pelanggan, atau satu pemasok, atau satu karyawan. Selain itu, bisnis dapat terkena e-risiko.
Faktor-faktor terjadinya resiko bisnis yang tinggi dalam suatu perusahaan :
1) Ketergantungan pada Satu Pelanggan
Perusahaan yang mengandalkan satu pelanggan untuk sebagian besar bisnisnya
memiliki tingkat risiko bisnis yang tinggi karena kinerjanya akan menurun drastis jika
pelanggan beralih ke pesaing. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin mengandalkan
penjualan beberapa produk yang dihasilkannya kepada pemerintah federal. Jika
pemerintah federal mengurangi pengeluarannya, ia akan memesan lebih sedikit produk
dari perusahaan. Perusahaan dapat mengurangi ketergantungan mereka pada satu
pelanggan dengan mencoba menyebarkan penjualan produk mereka ke berbagai
pelanggan.
2) Ketergantungan pada Satu Pemasok
Perusahaan yang mengandalkan satu pemasok untuk sebagian besar pasokan mereka
mungkin sangat terpengaruh jika pemasok tersebut tidak memenuhi kewajibannya. Jika
pemasok itu tiba-tiba gulung tikar, perusahaan mungkin mengalami kekurangan
pasokan yang besar. Perusahaan yang menggunakan beberapa pemasok kurang
terekspos pada kemungkinan satu pemasok keluar dari bisnis, karena mereka masih
akan menerima pesanan pasokan dari pemasok lain.
3) Ketergantungan pada Tenaga Ahli
Ketika sebuah perusahaan mengandalkan tenaga ahli untuk keputusan bisnisnya,
kematian atau pengunduran diri karyawan tersebut dapat berdampak parah pada kinerja
perusahaan. Pertimbangkan bisnis reparasi komputer yang hanya memiliki satu
karyawan yang dapat melakukan reparasi. Jika karyawan meninggal atau keluar dari
11
perusahaan, karyawan lain mungkin tidak dapat melakukan pekerjaan ini. Sampai
karyawan dapat diganti, kinerja bisnis dapat menurun. Karena bisnis tidak dapat
dikelola dengan baik setelah kehilangan karyawan kunci, mungkin kurang mampu
menutupi pengeluarannya.
4) Paparan terhadap E-risiko
Teknologi informasi telah menciptakan risiko baru dan meningkatkan kompleksitas
manajemen risiko. Misalnya, ada risiko bahwa data elektronik dapat dicuri dan
digunakan dengan cara yang merugikan bisnis. Perbankan online dan perdagangan
sekuritas telah menciptakan eksposur risiko yang besar. Layanan ini rentan terhadap
potensi kerugian dari pelanggaran keamanan melalui peretasan jaringan, virus, dan
pencurian elektronik. Bisnis baru dapat menyewa perusahaan untuk membuat sistem
komputer yang terlindung dari paparan ini. Sebagai alternatif, bisnis dapat mencoba
untuk membeli asuransi untuk menutupi kerugian pendapatan bisnis, kerusakan
reputasi, kehilangan kekayaan intelektual, gangguan kewajiban layanan, dan kewajiban
yang timbul sebagai akibat dari informasi yang dipublikasikan secara elektronik.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Perencanaan bisnis sangat penting bagi seorang pengusaha. Perencanaan bisnis menjadi
langkah awal dari bisnis yang akan dirintis. Perencaaan bisnis berfungsi untuk membantu
pemilik bisnis atau pengusaha memahami lebih dalam tentang cara terbaik bagi bisnisnya
dapat sukses. Perencanaan bisnis perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah
usaha yang didirikan. Business plan yang dibuat bertindak sebagai perangkat pemegang
kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi
menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan.
Dalam sebuah perencanaan harus mengetahui tujuan perencanaan dan perlu
memperhatikan apa saja yang menghambat suatu perencanaan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Madura Jeff (2007) Introduction to Business . 4th edn. Edited by K. Meere. Canada: Thomson
Higher EDUCATION.
Santoso, J.T. (2021) Ada Banyak Keuntungan Dalam Berbisnis Online, Yuk Simak,
UNIVERSITAS STEKOM. Available at: https://stekom.ac.id/artikel/ada-banyak-
keuntungan-dalam-berbisnis-online-yuk-
simak#:~:text=Bisnis%20online%20tentu%20dapat%20menghemat,juga%20hanya%
20untuk%20biaya%20langganan (Accessed: 18 March 2023).
Yustisia, D. (2021) 5 Aspek Penting dalam Analisis Pasar yang Perlu Anda Ketahui, XENDIT.
Available at: https://www.xendit.co/id/blog/5-aspek-penting-dalam-analisis-pasar-
yang-perlu-anda-ketahui/ (Accessed: 18 March 2023).

14

Anda mungkin juga menyukai