Anda di halaman 1dari 16

TUGAS STUDI KELAYAKAN BISNIS

“DESAIN DAN ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN”

Dosen Pengampu: Dr. Atim Djazuli, SE., MM.

Disusun Oleh:

Serli Bin Yustin (632302020018)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas studi kelayakan bisnis dengan judul
"Desain dan Aspek-aspek Studi Kelayakan". Tugas ini disusun sebagai salah satu bentuk
evaluasi dalam mata kuliah yang diampu oleh Dr. Atim Djazuli, SE., MM. Saya juga ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, arahan, serta ilmu yang
telah diberikan oleh beliau selama proses pengerjaan tugas ini.

Proses penyusunan tugas ini tidak terlepas dari kerjasama dan dukungan semua pihak
yang turut serta memberikan kontribusi. Oleh karena itu, saya menyampaikan apresiasi dan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung kelancaran
penyusunan tugas ini. Harapannya, tugas studi kelayakan bisnis ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang langkah-langkah kritis yang perlu
dipertimbangkan dalam memulai dan mengelola bisnis. Semoga tugas ini bermanfaat bagi
pembaca dan dapat menjadi referensi yang berguna dalam merencanakan bisnis yang sukses.

Akhir kata, Saya sampaikan permohonan maaf apabila terdapat kekurangan dalam
penyusunan tugas ini. Kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk
perbaikan di masa mendatang.

Malang, 26 Februari 2024

1
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN....................................................................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 3
C. Tujuan........................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
1. Identifikasi kesempatan usaha..............................................................................................5
2. Tujuan Keputusan Investasi................................................................................................. 6
3. Aspek-aspek Studi Kelayakan..............................................................................................7
5. Data dan Sumber Data..........................................................................................................9
6. Kriteria Penilaian................................................................................................................11
BAB III KESIMPULAN........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 14

BAB I

2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memahami desain dan aspek-aspek studi kelayakan adalah langkah penting dalam
mengembangkan sebuah proyek atau bisnis. Desain merupakan proses merancang bentuk,
struktur, dan fitur dari suatu produk atau layanan. Sedangkan studi kelayakan adalah evaluasi
menyeluruh terhadap potensi keberhasilan dan keberlanjutan suatu proyek atau bisnis.Desain
yang baik tidak hanya mempertimbangkan estetika visual, tetapi juga fungsionalitas,
keamanan, kenyamanan pengguna, dan efisiensi. Dalam konteks bisnis, desain yang baik juga
harus memperhatikan kebutuhan pasar, persaingan, dan potensi profitabilitas. Oleh karena itu,
memahami desain memungkinkan pengembang atau pemilik bisnis untuk menciptakan
produk atau layanan yang relevan dan diminati oleh pasar.
Sementara itu, studi kelayakan membantu mengidentifikasi potensi risiko dan peluang
yang terkait dengan proyek atau bisnis yang akan dijalankan. Hal ini meliputi analisis pasar,
analisis teknis, analisis finansial, dan analisis resiko. Studi kelayakan yang komprehensif
membantu pengambil keputusan untuk memahami apakah proyek atau bisnis tersebut layak
untuk dilaksanakan dan memberikan gambaran tentang langkah-langkah yang perlu diambil
untuk mencapai kesuksesan.
Dengan memahami baik desain dan aspek-aspek studi kelayakan, pengembang atau
pemilik bisnis dapat membuat keputusan yang lebih baik dan mengurangi risiko gagal dalam
mengembangkan proyek atau bisnis mereka. Keduanya saling terkait dan penting untuk
dipertimbangkan secara bersamaan dalam tahap perencanaan dan pengembangan suatu
inisiatif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas diharapkan makalah ini dapat membantu kita untuk
mengetahui tentang:
a. Menjelaskan identifikasi kesempatan usaha
b. Menjelaskan Tujuan Keputusan Investasi
c. Apa saja Aspek-aspek Studi Kelayakan
d. Bagaiamana Alat dan Kerangka Analisis
e. Apa saja Data Dan Sumber Data
f. Bagaimana Kriteria Penilaian
C. Tujuan
a) Mengetahui identifikasi kesempatan usaha
b) Mengetahui Tujuan Keputusan Investasi
c) Mengetahui Apa saja Aspek-aspek Studi Kelayakan
d) Mengetahui Alat dan Kerangka Analisis
e) Mengetahui Apa saja Data Dan Sumber Data

3
f) Mengetahui Bagaimana Kriteria Penilaian

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Identifikasi kesempatan usaha


Identifikasi peluang usaha dapat di lakukan dengn menyimak bidang hasil usaha pokok, yaitu
kedudukan pasar, profitabilitas, sumber daya manusia (SDM), keuangan, sarana kerja, tanggung
jawab sosial, dan pengenbangan usaha. Identifikasi peluang usaha dapat di lakukan dengan cara:

 Belajar ilmu manajemen usaha.


 Meminta jasa konsultan manajemen.
 Meminta jasa keluarga dan kenalan yang pintar dalam usaha

Dengan tersedianya informasi ekstren dan informasi intern, maka wirausahawan dapat mengetahui :

1) Dimana ada peluang (opportunity)


2) Apa saja yang mengancam usaha (threat)
3) Ada kekuatan (strength) yang dapat mendukung usaha untuk mencapai sasaran.

Persyaratan pokok dalam identifikasi peluang usaha atau mengenali peluang keberhasilan usaha
pada masa depan ialah berfikir polos, keterbukaan, optimisme, kerja sama, dan mau mendengarkan
orang lain, mengakui kesalahan, dan percaya pada hari esok akan lebih baik dari hari kemarin.

Identifikasi peluang usaha meliputi hal-hal berikut:

a. Waktu peluncuran produk yang tepat


b. Desain produk yang sesuai dengan kebutuhan pembeli atau pelanggan.
c. Strategi distribusi yang tepat.
d. Mampu mengidentifikasi usaha yang sedang di jalankan.
e. Optimis dan citra positif dalam usaha.
f. Sumber daya manusia (SDM) yang cukup baik.
g. Sumber daya yang cukup.

Untuk mencapai keberhasilan, langkah pertama dalam identifikasi peluang usaha adalah
tumbuhkan citra positif pada diri sendiri, tetaplah optimis dalam menghadapi situasi apapun dalam
usaha. Peluang-peluang usaha atau bisnis masih terbuka di depan kita, asal kita mempunyai
semangat yang tinggi.

Dr. D.J. Schwartz mengemukakan pendapatnya tentang cara identifikasi peluang usaha adalah:

5
1) Percaya dan yakin bahwa usaha bisa dilakukan. Hapuskan kata mustahil, tak mungkin, tak
bisa, tak perlu dicoba, dari khasanah pikiran dan bicara.
2) Janganlah tradisi lingkungan yang statis akan melumpuhkan pikiran wirausahawan. Lihatlah
peluang-peluang usaha untuk menjadi besar. Tradisi lain yang kurang menunjang peluang-
peluang usaha adalah etos kerja yang rendah dan terlalu santai.
3) Setiap hari bertanya pada diri sendiri, "bagaimana saya dapat melakukan usaha sendiri lebih
baik".
4) Bertanya dan dengarkanlah. Dengan bertanya dan mendengar, maka wirausahawan akan
mendapatkan bahan baku untuk mengambil keputusan yang tepat. Ingat orang besar
memonopoli kegiatan bicara.
5) Perluas pikiran anda, bersemangatlah. bergaulah dengan orang-orang yang bisa membuat
anda mendapat gagasan-gagasan peluang usaha.

Paul Charlap merumuskan identifikasi peluang usaha yang mencakup empat (4) unsur yang harus
di miliki seorang wirausahawan, yaitu: 1. Kerja keras (Work hard), 2. Kerja cerdas (Work smart), 3.
Kegairahan (Enthusiasm) dan 4. Pelayanan (Service).

2. Tujuan Keputusan Investasi


Pengertian Investasi adalah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dengan
harapan bahwa pengeluaran tersebut akan memberikan manfaat atau hasil (benefit) jangka waktu yang
lebih dari setahun. Kegiatan investasi dipengaruhi beberapa hal, diantara lain tingkat keuntungan dan
faktor risikonya. Seseorang yang ingin melakukan investasi harus memiliki pemahaman yang baik
terhadap faktor risiko yang akan terjadi bila kegiatan investasi tidak berjalan dengan lancar.Keputusan
investasi adalah keputusan yang dimana mengarah pada pemberian solusi terhadap masalah besarnya
investasi dan pemilihan jenis investasi yang akan dilakukan berdasarkan hasil yang besar dengan
risiko yang kecil (E. W. D. Sari & Subardjo, 2018). Tujuan dari keputusan investasi adalah
memperoleh keuntungan yang tinggi dengan risiko tertentu dimana diharapkan juga dapat
meningkatkan nilai perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari calon investor. Investor yang
rasional akan melakukan analisis di dalam proses pengambilan keputusan investasi dimana analisis
tersebut diambil dari laporan keuangan perusahaan serta evaluasi kinerja perusahaan untuk
memberikan keputusan yang optimal (Puspitaningtyas, 2013). Keputusan investasi dapat dilakukan
dengan menggunakan metode analisis capital budgeting. Selain analisis capital budgeting, seorang
investor juga dapat mengambil keputusan melalui kinerja keuangan perusahaan.

Investasi akan menghasilkan laba yang tinggi jika dilakukan dengan perencanaan yang
matang. Apabila dilakukan dengan perencanaan yang kurang matang, maka investasi yang dilakukan
akan menghasilkan suatu kerugian yang sangat besar bagi perusahaan. Hal ini disebabkan sulit untuk
menarik investasi yang sudah dikeluarkan apabila terjadi kesalahan perhitungan. Agar dapat

6
menimbang dan memutuskan dengan tepat, maka data dan fakta- fakta yang dibutuhkan harus tersedia
bagi para pimpinan yang bertanggung jawab dalam hal tersebut.

3. Aspek-aspek Studi Kelayakan


Ada beberapa hal yang perlu dibahas mengenai aspek yang berkaitan dengan Studi kelayakan
bisnis, terkait keputusan layak atau tidaknya dijalankan suatu bisnis tersebut. Aspek yang berkaitan
selanjutnya dinilai, diukur dan diteliti sesuai dengan standar yang ditentukan serta peraturan yang
disepakati serta disahkan. Hal mendalam perlu dilakukan pada beberapa aspek kelayakan bisnis yaitu:

a. Aspek Hukum

Aspek hukum menganalisis kemampuan pelaku bisnis dalam memenuhi ketentuan hukum dan
perizinan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis di wilayah tertentu. Dengan menganalisis aspek
hukum, kita dapat menganalisis kelayakan legalitas usaha yang dijalankan, ketepatan bentuk badan
hukum dengan ide bisnis yang akan dilaksanakan, dan kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam
memnuhi persyaratan perizinan.

b. Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan menganalisis kesesuaian lingkungan sekitar (baik lingkungan operasional,


lingkungan dekat, dan lingkungan jauh) dengan ide bisnis yang akan dijalankan. Dalam aspek ini
dampak bisnis bagi lingkungan juga dianalisis. Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek
lingkungan jika kondisi lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu
memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya.

c. Aspek Pasar dan Pemasaran

Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Pasar dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Dengan kata lain, setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan
pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar dan hal ini juga memberikan manfaat untuk
memudahkan dalam transaksi.

Aspek pasar menganalisis potensi pasar, intensitas persaingan, market share yang dapat dicapai, serta
menganalisis strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk mencapai market share yang
diharapkan. Dengan analisis ini, potensi ide bisnis dapat tersalurkan dan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pasar.

d. Aspek Teknis dan Teknologi

7
Aspek teknis menganalisis kesiapan teknis dan ketersediaan teknologi yang dibutuhkan untuk
menjalankan bisnis. Analisis aspek teknis dan teknologi menjadi sebuah keharusan untuk menghindari
adanya kegagalan bisnis pada masa yang akan datang, sebagai akibat karena adanya masalah teknis.

e. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Aspek manajemen dan sumber daya manusia menganalisis tahap-tahap pelaksanaan bisnis
dan kesiapan tenaga kerja, baik tenaga kerja kasar maupun tenaga kerja terampil yang diperlukan
untuk menjalankan bisnis. Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan aspek teknis
dan teknologi ialah penentuan lokasi bisnis, tata letak (layout) bisnis, pemilihan peralatan dan
teknologi.

f. Aspek Keuangan

Aspek keuangan menganalisis besarnya biaya investasi dan modal kerja serta tingkat
pengembalian investasi dari bisnis yang akan dijalankan. Selain itu, dianalisis juga pada perihal
darimana saja sumber investasi dan pembiayaan bisnis tersebut yang dihitung dengan rumusan
penilaian investasi seperti Analisis Cash Flow, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate Of
Return, Benefit Cost Ratio, Profitability Index, dan Break Event Point.

Dengan penilaian tersebut, dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap besaran biaya dan
investasi dengan harapan pedoman penilaian tersebut dapat memberikan penilaian yang
menguntungkan, sehingga usahawan dapat lebih percaya diri dalam memulai
bisnisnya. Secara ringkas

4. Alat dan Kerangka Analisis

1) Analisa aspek pasar dan pemasaran:


 metode ekstrapolasi mekanis (noncausal method),
 metode ekonometri (tentang hubungan antar-variabel), dan
 metode-metode lain (metode judgement, metode koefisien teknis).

Survei khusus yang mungkin harus dilakukan tentang consumer behavior.

 Perilaku konsumsi
 Kepuasaan thd. produk saat ini
 Pengetahuan produk
 Kebutuhan yg belum terpenuhi
 Keinginan dan rencana pembelian
 Sikap terhadap produk
 Motif pembelian

8
 Karakteristik sosial ekonomi.
2) Analisa aspek teknik dan produksi, dilakukan oleh mereka yang menguasai pengetahuan
teknis dan manajemennya (resource persons), menyangkut:
 Analisa perilaku biaya (identifikasi fungsi biaya)
 Analisa perbandingan biaya (memilih alternatif produksi yang lebih baik)
 Analisa penggantian aktiva dan penyediaan mesin Metode transportasi (menentukan lokas
gudang)
 Pemilihan lokasi dengan metode scoring atau perbandingan biaya
 Analisa hubungan link analysis untuk mengatur tata letak fasilitas produksi
 Time and motion study untuk pengaturan skedul kerja.
3) Analisa aspek keuangan dengan menggunakan alat berikut:
 Metode penilaian investasi
 Metode penentuan kebutuhan dana, baik modal kerja maupun aktiva tetap
 Metode pemilihan sumber dana (modal keseluruhan perusahaan. Analisis rentabilitas
ekonomi, rentabilitas modal sendiri, pertimbangan aspek likuiditas
 Analisa break event, linear maupun nonlinear
 Proyek aliran kas (anggaran kas) untuk memperkirakan kemampuan memenuhi
kewajiban finansial
 Analisa sumber dan penggunaan dana
 Analisa risiko investasi (dihubungkan dengan penilaian profitabilitas investasi).
4) Analisa aspek manajemen:
 Analisa jabatan: menentukan deskripsi dan spesifikasi jabatan.
 Analisa beban kerja dan angkatan kerja: menentukan kebutuhan akan jumlah tenaga kerja
 Analisa struktur organisasi: menentukan kedalaman, dasar pengelompokan kegiatan dan
hubungan antar departemen.
5) Analisa manfaat ekonomi dan sosial:
 Melakukan penyesuaian terhadap manfaat komersial (finansial)
 Analisa manfaat dan pengorbanan sosial.

5. Data dan Sumber Data


Sumber Data

Sumber data untuk melakukan analisis pada aspek lingkungan dalam studi kelayakan berasal dari data
primer maupun data sekunder:

a. Data primer

9
Dibutuhkan untuk menganalisis lingkunagn operasional dalam kelayakan bisnis adalah data tentang

a) Pesaing, yaitu data tentang calon pesaing, kelebihan dan kekurangan masing masing caling
pesaing, kapasitas produksi masing-masing calon pesaing
b) Pemasok, yaitu data tentang calon pemasok, kelebihan dan kekurangan masing -masing calon
pemasok, kapasitas produksi masing-masing calon pemasok
c) Pelanggan, yaitu data tentang profil calon pelanggan dan tingkat kebutuhan pelanggan
d) Kreditor, yaitu data tentang calon kreditor, persyaratan kredit yang ditetapkan masing-masing
calon kreditor, kelebihan dan kekurangan masing-masing kreditor
e) Pegawai, yaitu data tentang kondidi ketenagkerjaan, termasuk didalamnya kontrak serikat pekerja
diwilayah ide bisnis akan dikerjakan
1. Data primer yang dibutuhkan untuk analisis lingkungan industri dala studi kelayakan bisnis
adalah data tentang
a) Kondisi persaingan antarperusahaan, data tentang intensitas persaingan antarperusahaan
b) Kekuatan pembeli, data tentang kekuatan tawar - menawar pembeli dalam membeli
produk yang dihasilkan perusahaan
c) Kekuatan pemasok, data tentang kekuatan tawar - menawar pemasok dalam memasok
produk yang dihasilkan perusahaan
d) Barang substitusi, data tentang kelebihan dan kekurangan barang substitusi dalam
menggantikan produk yang dihasilkan perusahaan dan kapasitas produksi barang
substitusi
e) Hambatan masuk, data tentang hambatan masuk bagi pendatang baru untuk masuk pada
industri tersebut.
2. Data primer yang dibutuhkan untuk analisis lingkungan jauh dalam studikelayakan bisnis
adalah data tentang
a) Lingkungan ekonomi, aktivitas perekonomian masyarakat, pedapatan masyarakat, mata
pencaharian masyarakat, manfaat bisnis bagi peningkatan pendapatan masyarakat,
dampak negatif bisnis bagi perekonomian masyarakat, serta usah -usaha yang dapat
dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif bisnis terhadap perekonomian
masyarakat.
b) Lingkungan sosial, data tentang kondisi masyarakat, termasuk adat istiadat dan budaya
masyarakat sekitarr
c) Kondisi politik, kondisi politik disuatu daerah, apakah kondisi politik kondusif untuk
menjalankan bisnis atau tidak
d) Kondisi teknologi, perubahan-perubahan teknologi yang dapat berdampak pada bisnis
yang akan dijalankan serta usaha usaha yang dapat dilakukan untuk mengantisipasinya.

10
e) Kondisi ekologi, kondisi lingkungan ekologi, dampak bisnis bagi lingkungan ekologi,
serta usaha - usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkannnya
f) Kondisi lingkungan global, kondisi lingkungan global yang dapat berpengaruh terhadap
bisnis yang akan dijalankan serta usaha - usaha yang dapat dilakukan untuk
mengantisipasinya.

b. Data sekunder

1. Data sekunder yang dibutuhkan untuk analisis lingkungan operasional dan lingkungan
industri dalam studi kelayakan bisnis adalah calon pesaing, calon pemasok, calon pelanggan,
calon kreditor, calon pegawai, barang subtitusi dan hambatan masuk
2. Data sekunder yang dibutuhkan untuk analisis lingkungan jauh dalam studi kelayakan bisnis
adalah
a) Lingkungan ekonomi, demografi penduduk berdasarkan mata pencaharian, indikator
ekonomi suatu wilayah, dan pendapatan perkapita penduduk
b) Lingkungan sosial, demografi penduduk berdasarkan suku, agama, ras, serta literatur
tentang adat istiadat dan kebudayaan masyarakat setempat
c) Kondisi politik, literatur sejarah dan kondisi politik disuatu daerah

6. Kriteria Penilaian
Di dalam penilaian keputusan investasi atau studi kelayakan bisnis menggunakan kriteria.
Dimulai dari kriteria yang “sempit” sampai dengan kriteria yang lebih “luas”. Kriteria yang sempit
hanya menekan pada aspek profitabilitas dipandang dari sudut bisnis yang sering disebut profitabilitas
komersial. Sedangkan dari sudut yang lebih luas adalah dengan memerhatikan manfaat proyek bagi
perekonomian nasional dan segi social.

Kriteria penilaian yang akan dibahas antara lain: a) kriteria intensitas faktor, b) kriteria luas dan
kompleksitas proyek, c) kriteria pendapatan valuta asing/devisa, d) kriteria profitabilitas komersial, e)
kriteria profitabilitas ekonomi social, dan f) kriteria pemilihan proyek.

 Kriteria Intensitas Faktor

Berdasarkan kriteria ini, pemerintahan suatu negara sebaiknya memberikan prioritas


pembangunan proyek-proyek yang memanfaatkan faktor surplus, yaitu misalnya tenaga kerja daripada
faktor yang jarang misalnya modal (kapital). Namun, perlu diperhatikan bahwa kelebihan tenaga kerja
dalam kenyataannya bukan satu-satunya faktor yang perlu diperhatikan karena masih banyak faktor-
faktor lain yang juga memengaruhinya.

 Kriteria Luas dan Kompleksitas Proyek

11
Kriteria lain yang bisa digunakan untuk membuat keputusan investasi adalah luas dan tingkat
kompleksitas elemen-elemen yang terdapat dalam proyek. Semakin luas suatu proyek semakin
kompleks permasalahan yang dihadapinya. Luas dan kompleksitas tersebut meliputi aspek keuangan,
produksi dan keuangan yang diperoleh dari aspek-aspek lain.

 Kriteria Pendapatan Valuta Asing/Devisa

Salah satu pertimbangan keputusan dilaksanakan suatu proyek adalah seberapa besar
penghematan devisa yang diperoleh bagi produk-produk yang diproduksi proyek jika produk tersebut
adalah subtitusi impor, atau seberapa pendapatan devisa yang diperkirakan akan didapat dari eksport
produk yang akan dihasilkan proyek.

Suatu negara kadang mengalami pengurangan cadangan devisa, baik disebabkan oleh
pengurangan pendapatan devisa ataupun oleh meningkatnya pengeluaran devisa. Hal tersebut
disebabkan misalnya kegagalan produksi pertanian sehingga pemerintah perlu membeli lebih banyak
bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri agar tercukupi.

 Kriteria Profitabilitas Komersial

Berbeda dengan kriteria-kriteria sebelumnya yang hanya mempertimbangkan satu aspek dalam
proyek maka kriteria profitabilitas komersial yang mempertimbangkan berbagai faktor, lebih diterima
secara luas sebagai alat untuk menilai proyek secara keseluruhan. Kriteria tersebut digunakan oleh
investor swasta maupun pemerintah atau lembaga-lembaga keuangan, baik swasta maupun pemrintah.
Perkiraan profitabilitas adalah laba bersih yang diharapkan sesudah pajak.

 Kriteria Profitabilitas Ekonomi Nasional

Profitabilitas ekonomi nasional adalah rata-rata rate of turn bersih suatu investasi dalam
hubungannya dengan perekonomian nasional. Perhitungan profitabilitas nasional selain memasukan
biaya ekonomis dan laba yang sering tidak diperhitungkan juga memasukan biaya dan manfaat
nonekonomis yang seharusnya dibutuhkan dalam suatu penilaian proyek agar diperoleh nilai proyek
yang sebenarnya terhadap perekonomian nasional.

 Kriteria Pemilihan Proyek

Kriteria pemilihan proyek mendasarkan pada kriteria profitabilitas komersial dan kriteria
profitabilitas ekonomi nasional ditambah dengan pertimbangan kualitatif. Kelemahan kriteria ini
adalah jika pertimbangan kualitatif diluar pertimbangan ekonomis mendominasi pengambilan
keputusan. Kriteria pemilihan proyek ini dipergunakan untuk menentukan urutan proyek dari
sekelompok usulan proyek. Caranya dengan membuat analisis perbandingan sekelompok usulan
proyek, kemudian menentukan prioritasnya.

12
BAB III

KESIMPULAN

Identifikasi kesempatan usaha, tujuan keputusan investasi, aspek-aspek studi kelayakan, alat
dan kerangka analisis, data dan sumber data, serta kriteria penilaian merupakan langkah-langkah
penting dalam merencanakan dan mengevaluasi suatu bisnis atau proyek. Identifikasi kesempatan
usaha melibatkan pemahaman terhadap berbagai faktor seperti pasar, profitabilitas, SDM, keuangan,
dan tanggung jawab sosial. Tujuan keputusan investasi memfokuskan pada pengeluaran dengan
harapan mendapatkan manfaat jangka panjang. Studi kelayakan mencakup aspek hukum, lingkungan,
pasar, teknis, manajemen, dan keuangan. Alat dan kerangka analisis digunakan untuk menguraikan
dan mengevaluasi berbagai aspek bisnis, sedangkan data dari sumber primer dan sekunder membantu
dalam mengambil keputusan. Kriteria penilaian, seperti profitabilitas komersial dan ekonomi nasional,
serta pemilihan proyek, memainkan peran penting dalam menilai kelayakan suatu usaha atau proyek.
Dengan demikian, keseluruhan teks menekankan pentingnya analisis menyeluruh dan perencanaan
yang matang dalam memulai dan mengelola sukses bisnis atau proyek.

13
DAFTAR PUSTAKA
R. Aldy,Purnomo R. dan L.O Sugianto, 2017. Studi Kelayakan Bisnis. Unmuh Ponorogo Press

Kasmir, dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Prenada Media. Jakarta

Ratnasari, S., Tahwin, M., & Sari, D. A. (2018). Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan
dividen dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang
terdaftar di bursa efek indonesia. BBM (Buletin Bisnis & Manajemen), 3(1).

Wijayanto, H., & Fauziah, F. (2024). ANALISA STUDI KELAYAKAN INVESTASI DENGAN METODE
CAPITAL BUDGETING. Jurnal PenKoMi: Kajian Pendidikan dan Ekonomi, 7(1), 235-240.

14
15

Anda mungkin juga menyukai