Disusun Oleh:
Nama : Alfian Rahmat
Nim : 105841105120
Kelas : INFORMATIKA VII B
PRODI INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
"Studi Kelayakan Bisnis" ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
sebagai upaya untuk memahami konsep, tujuan, aspek, dan manfaat dari
studi kelayakan bisnis.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi para
pebisnis dan calon pebisnis yang ingin mengetahui pentingnya melakukan
studi kelayakan bisnis sebelum memulai suatu usaha.
Alfian Rahmat
i
DAFTAS ISI
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam dunia bisnis, keberhasilan suatu usaha tidak dapat
diprediksi secara pasti. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik
internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi keberhasilan
usaha tersebut. Faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi
keberhasilan usaha antara lain kualitas produk atau jasa,
manajemen, dan sumber daya manusia. Sedangkan faktor-faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha antara lain
kondisi ekonomi, persaingan, dan peraturan pemerintah.
Oleh karena itu, sebelum memulai suatu usaha, perlu
dilakukan suatu kajian yang mendalam untuk menilai apakah usaha
tersebut layak atau tidak untuk dijalankan. Kajian ini disebut dengan
studi kelayakan bisnis (SKB).
1.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui pengertian studi kelayakan bisnis.
2. Untuk mengetahui tujuan studi kelayakan bisnis.
3. Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek yang perlu dikaji dalam
studi kelayakan bisnis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
c. Aspek Keuangan
Aspek ini menganalisis kelayakan aspek keuangan bisnis, seperti
biaya investasi, pendapatan, dan laba. Analisis ini mencakup:
1) Biaya investasi
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memulai
dan menjalankan bisnis. Biaya investasi dapat dibagi menjadi
dua kategori, yaitu biaya awal dan biaya operasional. Biaya
awal adalah biaya yang dikeluarkan satu kali, seperti biaya
pembelian aset tetap, biaya pendirian, dan biaya perizinan.
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin,
seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead.
2) Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima bisnis dari
penjualan produk atau jasa. Pendapatan dapat dibagi menjadi
dua kategori, yaitu pendapatan kotor dan pendapatan bersih.
Pendapatan kotor adalah pendapatan sebelum dikurangi
biaya penjualan dan biaya administrasi. Pendapatan bersih
adalah pendapatan setelah dikurangi biaya penjualan, biaya
administrasi, dan biaya lainnya.
3) Laba
Laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Laba dapat
dibagi menjadi dua kategori, yaitu laba kotor dan laba bersih.
Laba kotor adalah laba sebelum dikurangi pajak. Laba bersih
adalah laba setelah dikurangi pajak.
d. Aspek Hukum dan Peraturan
Aspek ini menganalisis aspek hukum dan peraturan yang
berlaku, seperti perizinan dan standar. Analisis ini mencakup:
8
1) Perizinan
Perizinan merupakan dokumen resmi yang diberikan
oleh pemerintah kepada suatu usaha untuk menjalankan
kegiatannya. Perizinan yang dibutuhkan oleh suatu usaha
tergantung pada jenis usaha yang dijalankan.
Dalam analisis aspek hukum dan peraturan, perlu
dikaji apakah usaha yang akan dijalankan membutuhkan
perizinan dari pemerintah. Jika ya, maka perlu diidentifikasi
jenis perizinan yang dibutuhkan dan proses pengajuan
perizinan tersebut.
2) Standar
Standar merupakan ketentuan atau patokan yang
harus dipenuhi oleh suatu produk atau jasa. Standar yang
berlaku di Indonesia diatur oleh berbagai lembaga, seperti
Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kementerian
Kesehatan, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
Dalam analisis aspek hukum dan peraturan, perlu
dikaji apakah produk atau jasa yang akan dihasilkan oleh
usaha tersebut harus memenuhi standar tertentu. Jika ya,
maka perlu diidentifikasi standar yang dibutuhkan dan proses
pemenuhan standar tersebut.
e. Aspek Lingkungan dan Sosial
Aspek ini menganalisis dampak lingkungan dan sosial yang
ditimbulkan oleh bisnis. Analisis ini mencakup:
1) Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan adalah dampak yang ditimbulkan oleh
bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan biologi. Dampak lingkungan dapat berupa dampak
positif, negatif, atau keduanya.
Dampak lingkungan positif dapat berupa:
9
• Pencemaran air
• Pencemaran udara
• Pencemaran tanah
• Kerusakan habitat
• Hilangnya keanekaragaman hayati
2) Dampak Sosial
Dampak sosial adalah dampak yang ditimbulkan oleh bisnis
terhadap masyarakat. Dampak sosial dapat berupa dampak
positif, negatif, atau keduanya.
Dampak sosial positif dapat berupa:
• Penciptaan lapangan kerja
• Peningkatan pendapatan masyarakat
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat
• Konflik sosial
• Kerusakan sosial
• Perubahan budaya
• Wawancara
• Diskusi kelompok terfokus (FGD)
• Observasi
• Analisis dokumen
b. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan
data numerik, seperti data angka dan statistik. Metode kuantitatif
dapat digunakan untuk menganalisis aspek-aspek kuantitatif
dalam SKB, seperti aspek keuangan.
Contoh metode kuantitatif yang dapat digunakan dalam SKB
antara lain:
• Analisis regresi
• Analisis sensitivitas
• Analisis NPV (Net Present Value)
• Analisis IRR (Internal Rate of Return)
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, bisnis yang akan dijalankan
layak untuk dilaksanakan. Hal ini didukung oleh faktor-faktor berikut:
• Potensi pasar yang besar
• Persaingan yang tidak terlalu ketat
• Aspek teknis dan operasional yang memadai
• Aspek keuangan yang menguntungkan
• Aspek hukum dan peraturan yang tidak menghambat
• Aspek lingkungan dan sosial yang positif
Namun, perlu diingat bahwa studi kelayakan bisnis hanya memberikan
gambaran secara umum mengenai peluang dan risiko dari suatu bisnis.
Oleh karena itu, diperlukan analisis lebih lanjut sebelum memulai bisnis
tersebut.
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi yang dapat diberikan untuk
meningkatkan peluang keberhasilan bisnis:
• Meningkatkan strategi pemasaran
• Meningkatkan kualitas produk atau jasa
• Meningkatkan efisiensi operasional
• Menerapkan manajemen risiko yang baik
Dengan menerapkan rekomendasi-rekomendasi tersebut, peluang
keberhasilan bisnis akan semakin meningkat.
3.2. Saran
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, bisnis yang akan dijalankan
memiliki potensi yang cukup besar untuk berhasil. Namun, perlu diingat
bahwa studi kelayakan bisnis hanya memberikan gambaran secara
umum mengenai peluang dan risiko dari suatu bisnis. Oleh karena itu,
diperlukan analisis lebih lanjut sebelum memulai bisnis tersebut.
14
DAFTAR PUSTAKA
Nurmalina, R., Sarianti, T., & Karyadi, A. (2018). Studi Kelayakan Bisnis.
(M. C. Kurniawan, ed.; Cetakan 6). Yogyakarta: Andi.
Umar, H. (2005). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.