Anda di halaman 1dari 17

Tugas 5 Individu Technopreneurship

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Disusun Oleh:
Nama : Alfian Rahmat
Nim : 105841105120
Kelas : INFORMATIKA VII B

PRODI INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
"Studi Kelayakan Bisnis" ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
sebagai upaya untuk memahami konsep, tujuan, aspek, dan manfaat dari
studi kelayakan bisnis.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari


sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi perbaikan dan pengembangan makalah ini di masa
mendatang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi para
pebisnis dan calon pebisnis yang ingin mengetahui pentingnya melakukan
studi kelayakan bisnis sebelum memulai suatu usaha.

Makassar, 4 Desember 2023

Alfian Rahmat

i
DAFTAS ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAS ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
1.3. Tujuan ........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
2.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis ............................................... 3
2.2. Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis ............................................ 4
2.3. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis ................................................. 10
2.4. Metode dalam Studi Kelayakan Bisnis ........................................ 11
BAB III PENUTUP ................................................................................... 13
3.1. Simpulan ..................................................................................... 13
3.2. Saran .......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 14

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam dunia bisnis, keberhasilan suatu usaha tidak dapat
diprediksi secara pasti. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik
internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi keberhasilan
usaha tersebut. Faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi
keberhasilan usaha antara lain kualitas produk atau jasa,
manajemen, dan sumber daya manusia. Sedangkan faktor-faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha antara lain
kondisi ekonomi, persaingan, dan peraturan pemerintah.
Oleh karena itu, sebelum memulai suatu usaha, perlu
dilakukan suatu kajian yang mendalam untuk menilai apakah usaha
tersebut layak atau tidak untuk dijalankan. Kajian ini disebut dengan
studi kelayakan bisnis (SKB).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apa pengertian studi kelayakan bisnis?
2. Apa tujuan studi kelayakan bisnis?
3. Apa saja aspek-aspek yang perlu dikaji dalam studi kelayakan
bisnis?
4. Apa manfaat studi kelayakan bisnis?

1.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui pengertian studi kelayakan bisnis.
2. Untuk mengetahui tujuan studi kelayakan bisnis.
3. Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek yang perlu dikaji dalam
studi kelayakan bisnis.
2

4. Untuk mengetahui manfaat studi kelayakan bisnis.


3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis (SKB) adalah suatu kegiatan penelitian
yang sistematis, mendalam, dan objektif untuk menilai apakah suatu
bisnis layak atau tidak untuk dijalankan. SKB dilakukan untuk
memberikan informasi dan gambaran yang komprehensif kepada
investor, kreditor, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
mengenai peluang, risiko, dan prospek bisnis yang akan dijalankan.
Dalam penjelasan sederhana, studi kelayakan bisnis adalah
studi yang dilakukan seseorang untuk menentukan apakah sebuah
bisnis itu layak dijalankan atau tidak.
Studi kelayakan bisnis digunakan untuk menguatkan proses
pengambilan keputusan tentang sebuah usaha atau proyek dapat
dijalankan atau harus dikaji ulang.
Studi kelayakan bisnis adalah mendalami, menganalisis, dan
mempelajari apakah suatu bisnis itu layak dijalankan dengan tujuan
mendapatkan laba secara maksimal.
Feasibility study akan membantu kamu dan para pengusaha
lain terutama pemula agar bisa mengambil keputusan yang tepat
untuk masa depan bisnis. Studi ini akan meminimalisasi risiko
kerugian yang mungkin akan terjadi ketika bisnis sudah berjalan.
Jadi, yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis adalah
kegiatan mengidentifikasi semua masalah, hambatan, penentuan
tujuan, peluang usaha, visualisasi situasi, penilaian rancangan
biaya, dan manfaat bisnis tersebut. Jika ditemukan kendala, akan
lebih mudah mencari alternatif solusinya.
4

Untuk seorang pengusaha, studi kelayakan bisnis dapat


membantunya saat mengambil keputusan terkait bisnisnya. Untuk
calon pebisnis, studi ini penting dilakukan di awal perencanaan
karena dapat membantu mencegah dari kerugian.

2.2. Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis


SKB umumnya mencakup lima aspek utama, yaitu:
a. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek ini menganalisis potensi pasar dan persaingan, serta
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat. Analisis ini
mencakup:
1) Potensi Permintaan
Analisis potensi permintaan bertujuan untuk mengetahui
besarnya permintaan terhadap produk atau jasa yang akan
ditawarkan oleh bisnis. Analisis ini dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode, seperti survei, wawancara,
dan analisis data sekunder.
2) Perilaku Konsumen
Analisis perilaku konsumen bertujuan untuk memahami
karakteristik dan perilaku konsumen yang akan menjadi target
pasar. Analisis ini dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai metode, seperti survei, wawancara, dan analisis
data sekunder.
3) Persaingan
Analisis persaingan bertujuan untuk mengetahui tingkat
persaingan yang ada di pasar. Analisis ini dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai metode, seperti analisis
SWOT, analisis Porter's Five Forces, dan analisis persaingan
langsung dan tidak langsung.
4) Strategi Pemasaran
Analisis strategi pemasaran bertujuan untuk
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk
5

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Strategi


pemasaran yang tepat dapat meningkatkan peluang
keberhasilan bisnis.
6

b. Aspek Teknis dan Operasioinal


Aspek ini menganalisis kelayakan aspek teknis dan operasional
bisnis, seperti lokasi, fasilitas, dan sumber daya manusia.
Analisis ini mencakup:
1) Lokasi
Lokasi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
keberhasilan suatu usaha. Lokasi yang tepat dapat
memudahkan akses ke pasar, bahan baku, dan tenaga kerja.
Analisis lokasi dalam aspek teknis dan operasional meliputi:
• Pemilihan Lokasi
• Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi
• Perencanaan tata letak
2) Fasilitas
Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang diperlukan
untuk menjalankan usaha. Fasilitas yang dibutuhkan dapat
berupa bangunan, peralatan, dan perlengkapan lainnya.
Analisis fasilitas dalam aspek teknis dan operasional meliputi:
• Perencanaan dan desain fasilitas
• Pemilihan dan pengadaan fasilitas
• Pemeliharaan dan perbaikan fasilitas
3) Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor
terpenting dalam keberhasilan suatu usaha. Sumber daya
manusia yang berkualitas dapat memberikan kontribusi yang
besar terhadap keberhasilan usaha. Analisis sumber daya
manusia dalam aspek teknis dan operasional meliputi:
• Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia
• Seleksi dan rekrutmen sumber daya manusia
• Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia
7

c. Aspek Keuangan
Aspek ini menganalisis kelayakan aspek keuangan bisnis, seperti
biaya investasi, pendapatan, dan laba. Analisis ini mencakup:
1) Biaya investasi
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memulai
dan menjalankan bisnis. Biaya investasi dapat dibagi menjadi
dua kategori, yaitu biaya awal dan biaya operasional. Biaya
awal adalah biaya yang dikeluarkan satu kali, seperti biaya
pembelian aset tetap, biaya pendirian, dan biaya perizinan.
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin,
seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead.
2) Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima bisnis dari
penjualan produk atau jasa. Pendapatan dapat dibagi menjadi
dua kategori, yaitu pendapatan kotor dan pendapatan bersih.
Pendapatan kotor adalah pendapatan sebelum dikurangi
biaya penjualan dan biaya administrasi. Pendapatan bersih
adalah pendapatan setelah dikurangi biaya penjualan, biaya
administrasi, dan biaya lainnya.
3) Laba
Laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Laba dapat
dibagi menjadi dua kategori, yaitu laba kotor dan laba bersih.
Laba kotor adalah laba sebelum dikurangi pajak. Laba bersih
adalah laba setelah dikurangi pajak.
d. Aspek Hukum dan Peraturan
Aspek ini menganalisis aspek hukum dan peraturan yang
berlaku, seperti perizinan dan standar. Analisis ini mencakup:
8

1) Perizinan
Perizinan merupakan dokumen resmi yang diberikan
oleh pemerintah kepada suatu usaha untuk menjalankan
kegiatannya. Perizinan yang dibutuhkan oleh suatu usaha
tergantung pada jenis usaha yang dijalankan.
Dalam analisis aspek hukum dan peraturan, perlu
dikaji apakah usaha yang akan dijalankan membutuhkan
perizinan dari pemerintah. Jika ya, maka perlu diidentifikasi
jenis perizinan yang dibutuhkan dan proses pengajuan
perizinan tersebut.
2) Standar
Standar merupakan ketentuan atau patokan yang
harus dipenuhi oleh suatu produk atau jasa. Standar yang
berlaku di Indonesia diatur oleh berbagai lembaga, seperti
Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kementerian
Kesehatan, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
Dalam analisis aspek hukum dan peraturan, perlu
dikaji apakah produk atau jasa yang akan dihasilkan oleh
usaha tersebut harus memenuhi standar tertentu. Jika ya,
maka perlu diidentifikasi standar yang dibutuhkan dan proses
pemenuhan standar tersebut.
e. Aspek Lingkungan dan Sosial
Aspek ini menganalisis dampak lingkungan dan sosial yang
ditimbulkan oleh bisnis. Analisis ini mencakup:
1) Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan adalah dampak yang ditimbulkan oleh
bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan biologi. Dampak lingkungan dapat berupa dampak
positif, negatif, atau keduanya.
Dampak lingkungan positif dapat berupa:
9

• Peningkatan kualitas lingkungan


• Pelestarian lingkungan
• Pengurangan emisi gas rumah kaca
10

Dampak lingkungan negatif dapat berupa:

• Pencemaran air
• Pencemaran udara
• Pencemaran tanah
• Kerusakan habitat
• Hilangnya keanekaragaman hayati
2) Dampak Sosial
Dampak sosial adalah dampak yang ditimbulkan oleh bisnis
terhadap masyarakat. Dampak sosial dapat berupa dampak
positif, negatif, atau keduanya.
Dampak sosial positif dapat berupa:
• Penciptaan lapangan kerja
• Peningkatan pendapatan masyarakat
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat

Dampak sosial negatif dapat berupa:

• Konflik sosial
• Kerusakan sosial
• Perubahan budaya

2.3. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis (SKB) merupakan suatu kegiatan penelitian
yang sistematis, mendalam, dan objektif untuk menilai apakah suatu
bisnis layak atau tidak untuk dijalankan. SKB dilakukan untuk
memberikan informasi dan gambaran yang komprehensif kepada
investor, kreditor, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
mengenai peluang, risiko, dan prospek bisnis yang akan dijalankan.
Manfaat studi kelayakan bisnis dapat dibagi menjadi tiga kategori,
yaitu:
11

a. Manfaat bagi investor dan kreditor


Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang memberikan
dana untuk membiayai suatu bisnis. SKB dapat membantu
investor dan kreditor untuk mengambil keputusan yang tepat
mengenai investasi dan kredit.
b. Manfaat Bagi Pemilik Bisnis
Pemilik bisnis adalah pihak yang bertanggung jawab atas
keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis. SKB dapat membantu
pemilik bisnis untuk meningkatkan peluang keberhasilan bisnis.
c. Manfaat Bagi Pemerintah
Pemerintah memiliki peran untuk mendukung pengembangan
bisnis. SKB dapat membantu pemerintah untuk menyusun
kebijakan yang tepat untuk mendukung pengembangan bisnis.

2.4. Metode dalam Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis (SKB) merupakan suatu kegiatan penelitian
yang sistematis, mendalam, dan objektif untuk menilai apakah suatu
bisnis layak atau tidak untuk dijalankan. SKB dilakukan untuk
memberikan informasi dan gambaran yang komprehensif kepada
investor, kreditor, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
mengenai peluang, risiko, dan prospek bisnis yang akan dijalankan.
Dalam melakukan SKB, terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan, yaitu:
a. Metode Kualitatif
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan
data non-numerik, seperti data deskriptif, opini, dan persepsi.
Metode kualitatif dapat digunakan untuk menganalisis aspek-
aspek kualitatif dalam SKB, seperti aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan operasional, dan aspek lingkungan dan sosial.
Contoh metode kualitatif yang dapat digunakan dalam SKB
antara lain:
12

• Wawancara
• Diskusi kelompok terfokus (FGD)
• Observasi
• Analisis dokumen
b. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan
data numerik, seperti data angka dan statistik. Metode kuantitatif
dapat digunakan untuk menganalisis aspek-aspek kuantitatif
dalam SKB, seperti aspek keuangan.
Contoh metode kuantitatif yang dapat digunakan dalam SKB
antara lain:
• Analisis regresi
• Analisis sensitivitas
• Analisis NPV (Net Present Value)
• Analisis IRR (Internal Rate of Return)
13

BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, bisnis yang akan dijalankan
layak untuk dilaksanakan. Hal ini didukung oleh faktor-faktor berikut:
• Potensi pasar yang besar
• Persaingan yang tidak terlalu ketat
• Aspek teknis dan operasional yang memadai
• Aspek keuangan yang menguntungkan
• Aspek hukum dan peraturan yang tidak menghambat
• Aspek lingkungan dan sosial yang positif
Namun, perlu diingat bahwa studi kelayakan bisnis hanya memberikan
gambaran secara umum mengenai peluang dan risiko dari suatu bisnis.
Oleh karena itu, diperlukan analisis lebih lanjut sebelum memulai bisnis
tersebut.
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi yang dapat diberikan untuk
meningkatkan peluang keberhasilan bisnis:
• Meningkatkan strategi pemasaran
• Meningkatkan kualitas produk atau jasa
• Meningkatkan efisiensi operasional
• Menerapkan manajemen risiko yang baik
Dengan menerapkan rekomendasi-rekomendasi tersebut, peluang
keberhasilan bisnis akan semakin meningkat.

3.2. Saran
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, bisnis yang akan dijalankan
memiliki potensi yang cukup besar untuk berhasil. Namun, perlu diingat
bahwa studi kelayakan bisnis hanya memberikan gambaran secara
umum mengenai peluang dan risiko dari suatu bisnis. Oleh karena itu,
diperlukan analisis lebih lanjut sebelum memulai bisnis tersebut.
14

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I. M. (2020). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta selatan: ALFABETA.

Aldiansyah, R., Chumaidiyah, E., & Sagita, B. H. (2018). Studi Kelayakan


Bisnis: Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Indeks.

Harahap, S. (2018). Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Integratif. Medan:


Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Kasmir. (2012). Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Latihan Pemecahan


Soal dan Studi Kasus. Malang: Dioma.

Nurmalina, R., Sarianti, T., & Karyadi, A. (2018). Studi Kelayakan Bisnis.
(M. C. Kurniawan, ed.; Cetakan 6). Yogyakarta: Andi.

Sobana, D. H. (2018). Studi Kelayakan Bisnis. Bandung: Pustaka Setia.

Suliyanto. (2010). Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis. Yogyakarta:


Andi Offset.

Umar, H. (2005). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai