Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan
melalui kerja keras, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Analisis Bisnis Laboratorium“ tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan


Bapak-Ibu dosen. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada
keluarga, orang tua, dan pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
yang telah memberi dukungan dan motivasi pembuatan makalah ini.

Sangat disadari, bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Besar
harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
mampu memberikan pengetahuan baru pada masyarakat.

Apabila dalam makalah ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan, baik
yang disengaja maupun yang tidak disengaja, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Surabaya, 25 November 2019

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

Halaman

COVER ……………………………………………………………………………i

HALAMAN JUDUL........................................................................................... ii

KATA PENGANTAR........................................................................................... 1

DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah........................................................................................ 3

1.3. Tujuan Penelitian......................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Studi Kelayakan Bisnis ............................................................................... 5

2.2. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis.................................................................. 6

2.3. Proses Studi Kelayakan Bisnis..................................................................... 7

BAB III KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan................................................................................................ 15

3.2. Saran dari makalah..................................................................................... 15

Daftar Pustaka...................................................................................................... 16

2
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Laboratorium klinik adalah laboratoium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang
kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit,
penyembuhan penyakiy, dan pemulihan kesehatan. Laboratorium klinik bagaikan
sebuah industri. Sampel yang diterima merupakan bahan bakunya, sedangkan
hasil pemeriksaan yang dikeluarkan merupakan produk yang dihasilkan. Hasil
pemeriksaan yang dikeluarkan harus dapat dijamin kualitasnya. Kualitas sebuah
pelayanan laboratorium klinik didefinisikan sebagai sejauh mana kemampuan
memuaskan kebutuhan dan harapan pelanggan.
Pelanggan sebuah laboratorium terdiri dari pasien dan klinisi. Semula
laboratorium hanya menekankan pada kualitas teknik atau analitik dan keakuratan
hasil. Namun, saat ini tuntutan pada laboratorium telah bergeser, yaitu kerapian
administrasi, hasil akurat, sesuai dengan etika profesi, keselamatan pasien dan
petugas laboratorium, terstandarisasi dan bermutu. Kebutuhan pasien adalah hasil
yang akurat dan dilayani denganbaik, sedangkan pihak klinisi mengutamakan
hasil analitik yang akurat, harga yang murah, serta hasil laborat yang selesai
dengan cepat.
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.Studi kelayakan bisnis
dimaksudkan untuk melihat apabila kita mendirikan laboratorium kesehatan di
suatu tempat, apakah layak, apakah banyak pasien, apakah ada saingan, apakah
peluang mendapatkan untung banyak, apakah jalannya di tempat yang mudah
dijangkau oleh angkutan, apakah ekonomi setempat mampu membeli produk jasa
laboratorium, apakah cepat kembali modal, apakah cukup untuk bertahan selama
belum balik modal, semua itu muncul secara spontan bahwa akan ada suatu
pertanyaan yang menggantung dalam benak, sehingga menuntun kita untuk
melakukan studi kelayakan suatu laboratorium yang akan didirikan

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis?
2. Apa saja manfaat studi kelayakan bisnis?
3. Bagaimana proses studi kelayakan bisnis?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari studi kelayakan bisnis
2. Untuk mengetahui manfaat dari studi kelayakan bisnis
3. Untuk mengetahui bagaimana proses dari studi kelayakan bisnis

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN BISNIS


Studi Kelayakan Bisnis suatu usaha adalah suatu kegiatan analisis yang
cermat, sistematis dan menyeluruh mengenai faktor-faktor atau aspek yang dapat
mempengaruhi kemungkinan berhasilnya (layaknya) pelaksana gagasan suatu
usaha. Dari batasan tersebut di atas, dapat dimengerti bahwa studi tersebut harus
membahas semua aspek yang dapat menentukan layak tidaknya gagasan usaha.
Usaha yang layak tersebut harus dianalisis dari segi :
1. Hukum, tidak bertentangan dengan peraturan dan norma yang berlaku.
2. Teknis, dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
3. Sosial ekonomi, memberi manfaat terhadap masyarakat
4. Finansial, menghasilkan arus kas positif yang dapat menutup semua kewajiban
dan memberikan keuntungan.
5. Manajemen, dapat dikelola dengan baik.
Penyusunan studi kelayakan untuk usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) di negara berkembang termasuk di Indonesia masih sangat jarang
dilaksanakan. Hal ini disebabkan antara lain karena :
1. Kondisi modal terbatas sedangkan biaya untuk menyusun studi kelayakan
relatif tinggi.
2. Kesadaran dan pengetahuan akan pentingnya manfaat suatu studi kelayakan
masih belum tumbuh dengan baik.
3. Pengusaha masih beranggapan bahwa studi kelayakan hanya perlu untuk
mengajukan dana kredit kepada bank saja.

5
Studi kelayakan merupakan ilmu yang dibangun atas disiplin ilmu
lainnya, yaitu produksi/operasi, pemasaran, sumber daya manusia, aspek hukum
dalam bisnis, dan keuangan. Jika studi kelayakan merekomendasikan bahwa
bisnis yang akan dikerjakan tidak layak, sebaiknya bisnis itu dihentikan. Apabila
tetap ingin dilanjutkan, perbaiki lebih dulu aspekaspek yang dinilai tidak layak
itu.
Gambar 1. Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis dan kaitannya dengan disiplin
ilmu lain.

Hukum

Sumber Daya
Manusia Lingkungan
Studi Kelayakan
Bisnis

Keuangan
Produksi Pemasaran

2.2 TUJUAN DAN MANFAAT STUDI KELAYAKAN BISNIS

Tujuan dilakukan studi kelayakan bisnis :


1. Menghindari Resiko Kerugian
2. Memudahkan Perencanaan
3. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
4. Memudahkan Pengawasan
5. Memudahkan Pengendalian
Masing-masing pihak mempunyai kepentingan serta sudut pandang yang
berbeda. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap studi kelayakan pada
umumnya adalah :
1. Pengusaha dan investor (wirausahawan/ pemilik perusahaan)
2. Lembaga keuangan (bank, perusahaan leasing)

6
3. Pemerintah
4. Masyarakat
Manfaat Studi Kelayakan Bisnis penting dilakukan

Masyarakat Usaha yang baru


Pengembangan
dan
Usaha
Pemerintah

Studi Kelayakan
Bisnis

Memaksimalkan Sunber daya dana


laba yang terbatas

2.3 PROSES STUDI KELAYAKAN BISNIS


Proses dan Tahapan studi kelayakan bisnis dapat digambarkan sebagai
berikut:

7
Penyusunan Proposal Studi Kelayakan Bisnis Laboratorium Kesehatan

A. ASPEK DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

Aspek-aspek yang penting dan menentukan terhadap kelayakan suatu


rencana usaha, adalah 7 (tujuh) aspek yaitu aspek teknis produksi, aspek pasar dan
pemasaran, aspek hukum, aspek sosial ekonomi, aspek manajemen, aspek
keuangan dan aspek lingkungan. Hasil analisis semua aspek tersebut di atas, harus
sampai kepada kesimpulan kelayakan yang menyeluruh, meliputi kelayakan,
sebagai berikut :
1. Kelayakan dari aspek pasar dan pemasaran
2. Kelayakan secara teknis dan produksi
3. Kelayakan secara hukum
4. Kelayakan dari aspek ekonomi, sosial dan budaya
5. Kelayakan dari aspek manajemen dan sumber daya manusia
6. Kelayakan secara keuangan/ finansial
7. Kelayakan dari aspek lingkungan

1. Aspek Pasar dan Pemasaran


Membaca pasar secara akurat merupakan langkah yang sangat penting
sebelum memulai bisnis. Aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan
bisnis menyangkut pada pertanyaan apakah ada peluang pasar untuk produk yang
akan dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Aspek tersebut dapat dilihat melalui hal-
hal berikut:
a. Potensi pasar, dinilai berdasarkan bentuk pasar/ konsumen yang dipilih
b. Jumlah konsumen potensial. Jumlah ini diketahui melalui proses
mengukur dan meramal permintaan dan penawaran berdasarkan produk
sejenis yang telah ada saat ini.
c. Daya beli masyarakat dengan memperhitungkan perkembangan atau
pertumbuhan penduduk.
d. Segmentasi, target dan posisi produk di pasar
e. Situasi persaingan di lingkungan industri
f. Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen terhadap produk sejenis saat ini

8
g. Manajemen pemasaran, terdiri atas analisis persaingan dan bauran
pemasaran
h. Strategi, kebijakan dan program pemasaran

Hal-hal yang menjadi acuan dalam menentukan bisnis dari analisis aspek pasar
dan pemasaran adalah sebagai berikut :
a. Produk yang dihasilkan perusahaan harus dapat dijual (marketable). Jika
tidak, sebaiknya kegiatan analisis studi kelayakan dihentikan.
b. Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus
menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi
kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan objek studi
adalah pengembangan.
c. Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang negara
ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan
direkomendasikan dan harus dihentikan.
d. Aspek teknis dan produksi sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi aspek
pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan mesin.
Beberapa poin di atas menunjukkan bahwa kuatnya aspek pasar dan pemasaran
dalam menentukan keputusan berbisnis, menjadikan aspek ini sebagai aspek awal
yang perlu dianalisis sebelum melanjutkan studi kelayakan bisnis.

2. Aspek Teknis dan Produksi


Persyaratan teknis lokasi dan administrasi usaha, pemasok (supplier) dan
penyediaan bahan baku dan sistem pembayarannya, teknologi produksi,
konstruksi bangunan dan fasilitas yang diperlukan, jadwal kegiatan dan proses
produksi, faktor-faktor teknis produksi antara lain : syarat-syarat produksi
(spesifik menurut komoditas/usaha), bahan penolong dan harga, input produksi
lainnya dan harga, standarisasi produk.
Ada dua langkah penting dalam proses ini, yaitu:
a. Identifikasi spesifikasi teknis penting
b. Pengembangan dan uji coba produk

9
Aspek teknis dan produksi dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada hal-hal
teknis dan produksi yang akan dipakai pada perusahaan tersebut. Aspek-aspek
tersebut antara lain terdiri dari:
a) Pemilihan strategi produksi
b) Pemilihan dan perencanaan produk yang akan diproduksi
c) Rencana kualitas
d) Pemilihan teknologi, Mesin dan peralatan laboratorium harus sesuai
dengan perkembangan teknologi masa kini dan yang akan datang.
e) Perencanaan kapasitas produksi, volume parameter pemeriksaan harus
relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan, sehingga tidak
terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas.
f) Perencanaan letak/ lokasi laboratorium, untuk bisnis hendaknya dipilih
lokasi yang paling strategis dan efisien, baik bagi laboratorium itu
sendiri maupun bagi pasien pelanggannya.
g) Perencanaan tata letak (layout), Tata letak atau tata ruang berbagai
fasilitas operasi harus tepat dan prosesnya praktis sehingga dapat
mendukung proses produksi.
h) Perencanaan jumlah produksi Manajemen persediaan, Bahan baku dan
bahan penolong yang diperlukan harus cukup tersedia.
i) Pengawasan kualitas produk
j) Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan
dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk
menyelesaikannya.

3. Aspek Hukum
Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan,
dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Ketentuan-ketentuan hukum
tersebut meliputi:
a. Izin lokasi
b. Akte pendirian perusahaan dari notaris
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
d. Surat tanda daftar perusahaan

10
e. Surat izin tempat usaha dari Pemerintah Daerah setempat
f. Surat tanda rekanan dari Pemerintah Daerah setempat
g. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

4. Aspek Ekonomi, Sosial dan Budaya


Dampak yang ditimbulkan dengan berdirinya sebuah perusahaan melalui kaca
mata ekonomi, sosial dan budaya sebagai berikut :
a. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga.
b. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam.
c. Meningkatkan perekonomian pemerintah
d. Pengembangan wilayah
e. Komponen Demografi
f. Komponen Budaya
g. Kesehatan masyarakat
Dampak negatif yang mungkin timbul dari aspek ekonomi, sosial dan budaya :
a) Eksplorasi sumber daya yang berlebihan.
b) Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang
kerja
c) Perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya.
d) Meningkatnya kriminalitas.

5. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia


Aspek manajemen memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari
manajemen sumber daya manusia (SDM) hingga manajemen finansial
perusahaan. Semua hal yang terkait dengan bagaimana operasional perusahaan
dapat dijalankan termasuk pada aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis.
Sedangkan Aspekn SDM dalam Studi Kelayakan Bisnis adalah aspek analisis
pengadaan sumber daya manusianya untuk menduduki dan memegang bagian dan
fungsi organisasi sesuai dengan bisnis atau organisasi yang direncanakan.
Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan sumber daya finansial, manusia serta informasi suatu perusahaan

11
untuk mencapai sasarannya. Fungsi - fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning). Perencanaan adalah proses menentukan arah yang
akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
yang telah diterapkan.
b. Pengorganisasian (Organizing). Pengorganisasian adalah proses
mengelompokkan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit.
c. Pelaksanaan (Actuating). Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses
untuk menjalankan kegiatan atau pekerjaan dalam organisasi.
d. Pengawasan (Controlling). Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan
menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana.
e. Evaluasi (Evaluating). Jika seluruh kegiatan telah selesai, maka yang
dilakukan selanjutnya adalah evaluasi.

6. Aspek Keuangan/ Finansial


Aspek keuangan/ finansial dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada
besaran modal dan sumber dana yang akan digunakan dalam membangun sebuah
usaha serta kapan dan bagaimana modal tersebut dapat dikembalikan. Ada
beberapa sumber data penting yang akan digunakan, yaitu:
a. Data awal aspek pasar dan pemasaran berupa: proyeksi penjualan/
permintaan, harga produk, dan anggaran (biaya) pemasaran.
b. Data operasi dan produksi, berupa: rencana lokasi baik sewa maupun beli,
harga
pokok produksi (bahan baku, Tenaga Kerja Langsung, bahan pembantu),
dan rencana pengadaan mesin, peralatan, teknologi yang digunakan.
c. Data personalia, berupa: rencana biaya perekrutan, biaya pelatihan, biaya
upah tetap, tunjangan-tunjangan, dan lain-lain.
d. Legalitas, berupa: biaya notaris, biaya perizinan prinsip (seperti perizinan
dari departemen pemerintah), biaya perizinan operasional (Pemerintah
Daerah
Dalam aspek keuangan, hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah
investasi, biaya-

12
biaya dan pendapatan yang akan diperoleh. Besarnya investasi berarti jumlah dana
yang dibutuhkan, baik untuk modal investasi pembelian aktiva tetap maupun
modal kerja, selain itu juga biaya-biaya yang diperlukan selama umur investasi
dan pendapatan. Jika diuraikan, maka aspek keuangan dalam studi kelayakan
bisnis terbagi menjadi:
a. Kebutuhan dana dan sumbernya
b. Aliran kas (cash flow)
c. Biaya modal (cost of capital)
 Biaya utang
 Biaya modal sendiri
d. Pemilihan investasi
 Pilihan sewa (leasing) atau beli
 Urutan prioritas bisnis

KRITERIA KELAYAKAN USAHA


Fisibilitas suatu proyek dapat diukur menggunakan beberapa kriteria. Terdapat
4 (empat) metode sebagai bahan pertimbangan pula untuk dipakai dalam penilaian
arus kas dari investasi, yaitu:
1. Periode pengembalian (PBP).
2. Nilai tunai netto (NPV)
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Profitability Indeks (PI)

Aspek lingkungan
Analisis aspek lingkungan dalam studi kelayakan bisnis mengacu pada
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) yang disusun oleh
konsultan AMDAL. AMDAL adalah analisis mengenai dampak suatu proyek
(kegiatan) terhadap lingkungan hidup. Dampak adalah perubahan lingkungan
yang amat mendasar diakibatkan oleh kegiatan. Tujuan dilakukan AMDAL
terutama adalah agar kualitas lingkungan dapat terjaga dengan baik dan tidak
mengalami kerusakan dengan berdirinya proyek.

13
B. SISTEMATIKA STUDI KELAYAKAN BISNIS
Pada umumnya laporan studi kelayakan bisnis laboratorium kesehatan
mencakup hal-hal sebagai berikut :
I. Ringkasan eksekutif
II. Gambaran umum mengenai prospek usaha
III. Profil usaha dan profil pola pembiayaan
IV. Aspek Pasar dan Pemasaran
V. Aspek Teknis dan Produksi
VI. Aspek Hukum/ Yuridis
VII. Aspek Sosial, Ekonomi, Budaya
VIII. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
IX. Aspek keuangan/ finansial
X. Aspek Lingkungan
XI. Kesimpulan dan saran
XII. Lampiran – lampiran

14
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Studi Kelayakan Bisnis suatu usaha adalah suatu kegiatan analisis yang
cermat, sistematis dan menyeluruh mengenai faktor-faktor atau aspek yang dapat
mempengaruhi kemungkinan berhasilnya (layaknya) pelaksana gagasan suatu
usaha. Tujuan dilakukan studi kelayakan bisnis yakni untuk menghindari resiko
kerugian, memudahkan perencanaan, memudahkan pelaksanaan pekerjaan ,
memudahkan pengawasan, memudahkan pengendalian.

B. Saran
Laboratorium perlu memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan
kepada kosumen dalam hal ini adalah masyarakat yang akan menggunakan jasa
laboratorium, sehingga masyarakat merasakan kepuasan dan loyal terhadap
kualitas yang ditawarkan, hal ini juga bertujuan agar terselenggaranya pelayanan
laboratorium kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Doni (2015) ‘Evaluasi Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Klinik’, p. 2015.


Ministry of Health of Indonesia (2010) ‘Law of Clinic Laboratory (Permenkes
No.411/2010)’.
PERATURAN MENTRI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR411/MENKES/PER/III/2010 TENTANG LABORATORIUM KLINIK
https://galihendradita.files.wordpress.com/2015/03/pmk-no-411-th-2010-ttg-
laboratorium-klinik.pdf
https://www.scribd.com/document/381022168/Studi-Kelayakan-Bisnis-Laboratorium-
Kesehatan

16

Anda mungkin juga menyukai