Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MATA KULIAH KEWIRASWASTAAN

ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Oleh :
Adelita Meidyanti
C0B017064

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM DIPLOMA III
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berbagai
kenikmatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Analisis Bisnis dan Studi
Kelayakan Bisnis” tanpa halangan apapun.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kewiraswastaan. Makalah ini
berisikan informasi tentang proses analisis bisnis dan kelayakan bisnis yang ditujukan bagi
pembaca. Harapan kami, semoga makalah ini benar-benar dapat berguna bagi pembaca
khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan dalam pengetikan.

Purwokerto, 09 November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
2.1 Analisis Bisnis .............................................................................................................................. 5
2.1.1 Jenis-Jenis Analisis Bisnis ............................................................................................. 5
2.1.2 Manfaat Analisis Bisnis ................................................................................................. 5
2.1.3 Komponen Analisis Bisnis ............................................................................................. 6
2.1.4 Contoh Analisis Bisnis ................................................................................................... 7
2.2 Studi Kelayakan Bisnis ................................................................................................................. 7
2.2.1 Proses dan Studi Kelayakan Bisnis ................................................................................ 8
2.2.2 Analisis Kelayakan Bisnis ......................................... Error! Bookmark not defined.0
BAB III ................................................................................................................................................. 14
PENUTUPAN ....................................................................................................................................... 14
3.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kita dan dikenal oleh kaum muda
hingga kaum tua. Pada era globalisasi ini, masyarakat Indonesia khususnya kepada
mahasiswa, masih mengalami kebingungan dengan manfaat dan tujuan dari bisnis
tersebut. Bangsa Indonesia sudah terbukti memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah
jika saja masyarakat ikut berperan aktif dalam memanfaatkan setiap kekayaan alam dengan
bijaksana. Dengan bijaksana, kita dapat membangun Indonesia menjadi negara maju.
Namun seringkali Indonesia dilanda dengan musibah keterpurukan ekonomi, kemiskinan,
dan korupsi yang masih berkembang terus – menerus.
Suatu bisnis yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan bisnis harus memenuhi beberapa
kriteria kelayakan bisnis. Artinya, jika dilihat dari segi bisnis, suatu usaha sebelum
dijalankan harus dinilai pantas atau tidak untuk dijalankan. Pantas artinya layak atau akan
memberikan keuntungan dan manfaat yang maksimal.
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan keinginan, apapun tujuan
perusahaan (baik profile, social maupun gabungan dari keduanya), apabila ingin melakukan
investasi, terlebih dahulu hendaknya dilakukan suatu analisis bisnis serta studi terkait
kelayakan bisnis tersebut. Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi yang akan
ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan (dalam arti sesuai dengan tujuan perusahaan)
atau dengan kata lain jika usaha tersebut dijalankan, akan memberikan manfaat atau tidak.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana menganalisis suatu bisnis?
2. Apa saja yang akan dianalisis?
3. Apa itu studi kelayakan bisnis?
4. Bagaimana proses dan tahap studi kelakayan bisnis?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana menganalisis suatu bisnis
2. Untuk mengetahui apa saja yang perlu dianalisis
3. Untuk mengetahui studi kelayakan bisnis
4. Untuk mengetahui proses dan tahap studi kelayakan bisnis

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Bisnis


Bisnis merupakan sebuah kegiatan atau usaha. Bisnis dapat pula diartikan sebagai
aktivitas terpadu yang meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua
pihak atau lebih dengan maksud memperoleh manfaat atau keuntungan. Dengan demikian,
bisnis merupakan proses social yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui
proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang
memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan.
Analisis bisnis adalah seperangkat tugas dan teknik yang digunakan untuk bekerja
sebagai penghubung antara para pemangku kepentingan untuk memahami struktur, kebijakan,
dan operasi dari suatu organisasi, dan merekomendasikan solusi yang memungkinkan
organisasi untuk mencapai tujuannya.
Analisis bisnis mencakup memahami bagaimana organisasi berfungsi untuk mencapai
tujuan mereka, dan mendefinisikan kapabilitas suatu organisasi untuk menyediakan produk dan
layanan kepada para pemangku kepentingan eksternal. Ini meliputi definisi tujuan organisasi,
bagaimana tujuan tersebut terhubung ke tujuan tertentu, menentukan program aksi sehingga
suatu organisasi harus berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran, dan mendefinisikan
bagaimana berbagai unit organisasi dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar itu saling
berinteraksi .
2.1.1 Jenis-Jenis Analisis Bisnis
Menurut K. R. Subrmanyam dan John J. Wild (2010), pembagian analisis bisnis adadua
macam, antara lain:
a. Analisis Kredit
Kreditor yang memberikan pinjaman kepada perusahaan dan menerima
pembayaran pokok dan bunganya sesuai perjanjian. Analisis kredit ini berfungsi untuk
memberikan penilaian apakah perusahaan layak mendapatkan kredit. Hal ini terkait
dengan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban kredit yang difokuskan pada
analisis likuiditas atau solvabilitas.
Analisis kredit lebih menitik beratkan pada evaluasi resiko, bukan dari segi
profitnya. Analisis likuiditas berarti mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek. sementara solvabilitas adalah
kemampuan perusahaan melunasi kewajibannya dalam jangka panjang.
b. Analisis Ekuitas
Analisa ini berupa penyediaan dana untuk perusahaan sebagai imbalan
kepemilikan. Dalam hal ini yang paling berperan adalah investor yang mengucurkan
dana dalam bentuk modal saham.
Analisa ini bersifat simetri dimana harus menilai dua resiko dan potensinya.
Analisa ini lebih condong pada nilai perusahan.
2.1.2 Manfaat Analisis Bisnis
Sesuai dengan pengertian analisis bisnis itu sendiri, ada beberapa tujuan dan
manfaat analisis bisnis, antara lain:
a. Manajer

5
Analisis bisnis akan memberikan petunjuk bagi menajer agar bisa mengatur
strategi yang lebih efetif terkait kegiatan investaai operasional hingga
pendanaan.Dalam hal ini, menejer akan melakukan analisa dari laporan yang ada dan
mengevaluasi profitabilitas dan resiko yang mungkin. Ia juga melakukan hal yang sama
pada perusahaan kompetitor demi melakukan tindakan yang lebih efektif.
b. Restrukturisasi
Restrukturisasi meliputi merger, akuisisi dan divestasi. Ketika perusahaan akan
memutuskan restrukturisasi, tindakan ini sangat diperlukan.Merger dan akuisisi pada
umumnya didasarkan pada estimasi nilai intrinsik, walaupun harga saham perusahaan
pembeli dan perusahaan target tersedia. Tujuan analisis merger dan akuisisi mirip
dengan analisis ekuitas.
c. Manajemen Keuangan
Dengan analisa bisnis ini, manajemen keuangan bisa mengevaluasi dampak
yang terjadi ketika sebuah keputusan diambil. Hal ini termasuk dampak dividen
perusahaan.
d. Direktur
Direktur bertanggung jawab melindungi kepentingan pemilik saham dengan
cara mengawasi aktifitas perusahaan secara hati-hati.
e. Auditor Eksternal
Auditor eksternal (berasal dari luar organisasi) melakukan audit atas kewajiban
dan laporan keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan kemudian menjadi alat
untuk melakukan pengecekan akhir terhadap laporan keuangan perusahaan.
f. Regulator (Pembuat Peraturan)
Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan
untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang dilaporkan.
g. Serikat Kerja
Serikat kerja seringkali menggunakan teknik analisis laporan keuangan untuk
bernegosiasi tawar-menawar secara kolektif.
h. Pelanggan
Teknik analisis digunakan untuk menentukan potensi keuntungan pemasok
bersamaan dengan estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling
menguntungkan.
2.1.3 Komponen Analisis Bisnis
Beberapa komonen analisis bisnis tersebut adalah:
a. Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi
Analisis ini meliputi analisis industri dan analisis strategi yang bisa didapatkan
dari jurnal industri dan perdagangan, publikasi pemerintah, berita keuangan, media
promosi perusahaan, dan website.
b. Analisis Akuntansi
Proses evaluasi sejauh mana akuntansi mencerminkan realitas ekonomi dengan
mempelajari transaksi dan peristiwa, kebijakan akuntansi, penyesuaian, dan
membuatnya lebih sesuai untuk analisis walaupun telah disesuaikan dengan Standar
Akuntansi Keuangan.
c. Analisis Keuangan

6
Laporan keuangan digunakan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan
perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa depan yang
mencakup analisis potensi keuntungan, analisis resiko, analisis sumber dan penggunaan
dana.
d. Analisis Prospektif
Proses prediksi atau ramalan hasil di masa depan untuk laba dan arus kas. Analisis ini
diambil dari analisis akuntansi, analisis keuangan, dan analisis lingkungan bisnis dan
strategi.
e. Penilaian
Proses mengubah ramalan hasil di masa depan menjadi estimasi nilai perusahaan
dengan memilih suatu model penilaian dan mengestimasi biaya modal perusahaan.
2.1.4 Contoh Analisis Bisnis
Metode perencanaan strategis yang sering digunakan untuk mengevaluasi kelayakan
sebuah usaha bisnis adalah metode SWOT. Analisis SWOT merupakan metode untuk
mengevaluasi kelemahan, kekuatan, peluang, ancaman dan spekulasi sesuai dengan
kepanjangannya; Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threats.
a. Strenght
Strenght adalah kekuatan dalam organisasi, proyek atau konsep. Kekuatan yang
dianalisis di sini adalah faktor yang ada organisasi, proyek atau konsep bisnis.
b. Weakness
Weakness adalah kelemahan yang terdapat pada sebuah organisasi. Yang dilihat di sini
adalah kelemahan yang ada dalam proyek, organisasi dan konsepnya.
c. Opportunities
Opportunitis adalah peluang yang dimiliki oleh sebuah organisasi untuk berkembang di
masa depan. Dalam analisa SWOT yang disoroti mulai dari kebijakan pemerintah,
kompetitor, hingga kondisi pasar.
d. Threats
Threats adalah tantangan atau ancaman yang berasal dari luar organisasi.
Maksudnya di sini adalah berbagai ancaman yang datang dan kemungkinan terjadi
sehingga mengganggu efektifitas bisnis.

2.2 Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan bisnis sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya
terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan
pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan,
yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor
berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi,
bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan
kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi
tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian,
maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan
terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil
daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau

7
bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah
menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai
ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum,
psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya. Dan studi kelayakan
biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang
diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud
adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan
orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan
suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau
keuntungan ekonomis.
Pengertian studi kelayakan usaha atau bisnis adalah penelitihan yang
menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya,
aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek
manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi
kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek
atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditidak dijalankan.
Jadi pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut
berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan
keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan
hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis.
Berikut ini aspek-aspek yang harus diteliti dalam suatu Studi Kelayakan Bisnis, yaitu:
1. Aspek hukum
Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi
ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
Izin lokasi
Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau
berbentuk badan hukum lainnya.
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Surat tanda daftar perusahaan
Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
Surat tanda rekanan dari pemda setempat
SIUP setempat
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya
Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu
kegiatan
usaha tersebut, diantaranya:
Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap
kehidupan masyarakat, kebiasaan adat setempat, dan lain-lain.
Dari sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan
per kapita penduduk.
2.2.1 Proses dan Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

8
1. Tahap penemuan idea tau perumusan gagasan. Tahap penemuan ide adalah tahap di
mana wirausaha mendapatkan ide untuk merintis usaha baru. Ide tersebut kemudian
dirumuskan dan diidentifikasi, misalnya kemungkinan-kemungkinan bisnis yang paling
member peluang untuk dilakukan dan menguntungkan dalam jangka waktu panjang.
Banyak kemungkinan, misalnya bisnis industry, perakitan, perdagangan, usaha jasa,
atau jenis usaha lain yang dianggap layak.
2. Tahap formulasi tujuan. Tahap ini merupakan tahap perumusan visi dan misi bisnis,
seperti visi dan misi bisnis yang hendak diemban setelah bisnis tersebut diidentifikasi;
apakah misalnya untuk menciptakan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat
sepanjang waktu ataukah untuk menciptakan keuntungan yang langgeng; atau apakah
visi dan misi bisnis yag akan dikembangkan tersebut benar-benar menjadi kenyataan
atau tidak? Semuanya dirumuskan dalam bentuk tujuan.
3. Tahap analisis. Tahap penelitian, yaiutu proses sistematis yang dilakukan untuk
membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Tahap
ini dilakukan seperti prosedur proses penelitian ilmiah yang lain, yaitu dimulai dengan
mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Kesimpulan
dalam studi kelayakan usaha hanya ada dua, yaitu dilaksanakan atau tidak dilaksanakan.
Adapun aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analisis tersebut,
meliputi:
a. Aspek pasar, mencakup produk yang akan dipasarkan, peluang, permintaan dan
penawaran, harga, segmentasi, pasar sasaran, ukuran, perkembangan, dan struktur pasar
serta strategi pesaing.
b. Aspek teknik produksi atau operasi, meliputi lokasi, gedung bangunan, mesin dan
peralatan, bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja, metode produksi, lokasi dan
tata letak pabrik atau tempat usaha.
c. Aspek manajemen atau pengelolaan, meliputi organisasi, aspek pengelolaan tenaga
kerja, kepemilikan, yuridis, lingkungan, dan sebagainyan. Aspek yuridis dan
lingkungan perlu dianalisis sebab perusahaan harus mendapat pengakuan dari berbagai
pihak dan harus ramah lingkungan.
d. Aspek financial atau keuangan, meliputi sumber dana atau penggunaannya, proyeksi
biaya, pendapatan, keuntungan, dan arus kas.
4. Tahap keputusan. Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya
meyakinkan, langkah berikutnya adalah tahap pengambilan keputusan, apakah bisnis
tersebut layak dilakasanakan atau tidak. Karena menyangkut keperluan investasi yang

9
mengandung risiko maka keputusan bisnis biasanya didasarkan pada beberapa criteria,
seperti Periode Pembayaran Kembali (Pay Back Period, PBP), Nilai Sekarang Bersih
(Net Present Value, NPV), Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return,
IRR), dan sebagainya.
Untuk menganalisis suatu keputusan bisnis dilakukan pengkajian terhadap hal-hal
berikut:
a. Aset dan kewajiban. Perlu diketahui daftar atau data secara akurat tentang setiap
harta dan semua kewajiban (liabilitas) yang akan diambil alih. Keakuratan data tersebut,
jika memungkinkan, sebaiknya dinyatakan oleh akuntan public yang bersertifikat.
b. Piutang usaha. Sebelum membeli suatu bisnis, mintalah daftar umur piutang usaha.
Jika mungkin termasuk masalah penagihan yang dihadapi oleh perusahaan selama ini.
Mintalah juga bukti mengenai beberapa persen bisnis itu mampu ditagih dalam kurun
waktu tertentu dan apakah piutang dapat tertagih sesuai nilai ekonomisnya.
c. Lokasi usaha. Apakah lokasi usaha yang akan dibeli cukup strategis. Jika tidak
strategis, berapa besar biaya yang harus dikeluakan untuk memindahkannya ke lokasi
lain yang lebih strategis, terutama dari sudut pasar, bahan baku, dan tenaga kerja.
d. Persyaratan istimewa. Apakah ada persyaratan istimewa, misalnya lisensi, izin
khusus, dan persyaratan hukum yang lain untuk bisnis tersebut. Apakah persyaratan
istimewa tersebut juga termasuk dalam pembelian bisnis. Dengan kata lain, apakah
persyaratan istimewa tersebut juga dialihkan kepada pemilik baru.
e. Kontrak. Apakah bisnis tersebut terikat dengan kontrak-kontrak yang akan dialihkan
keada pemilik baru. Semua isi kontrak tersebut (secara legal dan praktis) yang akan
diwarisi harus dipahami. Dapatkah semua kontrak itu dipindahtangankan kepada
pemilik, terutama kontrak yang belum jatuh tempo.

2.2.2 Analisis Kelayakan Bisnis


Bahwa untuk mengetahui layak tidaknya suatu bisnis untuk dilakukan, harus
dianalisis berbagai aspeknya. Bagaimana cara mengetahui bahwa aspek-aspek tersebut
layak atau tidak? Berikut ini akan dibahas beberapa criteria yang dapat dijadikan aspek
penilaian
1. Analisis Aspek Pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran, wirausaha terlebih dahulu harus
melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan system informasi pemasaran
yang memadai berdasarkan analisis dan prediksi apakah bisnis yang akan dirintis atau
dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai ataukah tidak. Dalam analisis

10
pasar biasanya terdapat beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati,
diantaranya:
a. Kebutuhan dan keinginan konsumen. Barang dan jasa apa yang banyak dibutuhkan
dan diinginkan konsumen? Berapa banyak yang mereka butuhkan? Bagaimana daya
beli mereka? Kapan mereka membutuhkan? Jika kebutuhan dan keinginan mereka
teridentifikasi dan memungkinkan untuk dipenuhi berarti peluang pasar bisnis kita
terbuka dan layak bila dilihat dari kebutuhan/keinginan konsumen.
b. Segmentasi pasar. Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya
berdasarkan geografi, demografi, dan social budaya. Jika segmentasi pasar
teridentifikasi maka pasar sasaran akan dapat terwujud dan tercapai.
c. Target. Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih. Berapa
target yang ingin dicapai? Apakah konsumen loyal terhadap bisnis? Apakah produk
yang ditawarkan dapat member kepuasan atau tidak? Jika konsumen loyal, maka
potensi pasar tinggi.
d. Nilai tambah. Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap
rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga konsumen akhir. Nilai tambah
barang dan jasa biasanya diukur dengan harga, misalnya berapa harga dari pabrik
pemasok, harga setelah di agen, dan harga setelah ke konsumen.
e. Masa hidup produk. Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan
lama atau tidak. Apakah ukuran lama masa produk lebih dari waktu yang dibutuhkan
untuk menghasilkan laba sampai modal kembali atau tidak. Jika masa produk lebih
lama, berarti potensi pasar tinggi. Harus dianalisis juga apakah produk industry baru
atau industry lama sudah mapan atau produk industry justru sedang menurun. Jika
produk industry sedang bertumbuh, maka potensi pasar tinggi.
f. Struktur pasar. Harus dianalisis apakah barang dan jasa akn dipasarkan pada pasar
persaingan tidak sempurna (seperti monopoli, oligopoly dan monopolistic), atau pasar
persaingan sempurna. Jika barang dan jasa masuk dalam pasar persaingan tidak
sempurna, berarti potensi pasar tinggi disbanding bila produk termasuk pasar
persaingan sempurna.
g. Persaingan dan strategi pesaing. Harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi
atau rendah. Jika persaingan tinggi, berarti peluang pasar rendah. Wirausaha harus
membandingkan keunggulan pesaing dilihat dari strategi produk, harga, jaringan
industry, promosi, dan tingkat penggunaan teknologi.

11
h. Ukuran pasar. Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume
penjualan tinggi, berarti pasar potensial. Misalnya, dengan volume penjualan usaha
skala kecil sebesar Rp 5 milyar pertahun atau sebesar Rp 10 juta perhari, berarti ukuran
pasar cukup besar.
i. Pertumbuhan pasar. Pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan volume
penjualan. Jika pertumbuhan pasar tinggi (misalnya lebih dari 20%), berarti potensi
pasar tinggi.
j. Laba kotor. Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah. Jika profit
margin kotor lebih dari 20%, berarti pasar potensial.
k. Pangsa pasar. Pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa yang
diminta dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Jika pangsa pasar menurut
proyeksi meningkat, bahkan setelah lima tahun mencapai 40%, berarti bisnis yang akan
dilakukan atau dikembangkan memiliki pangsa pasar yang tinggi.
2. Analisis Aspek Produksi atau Operasi
Beberapa unsur dari aspek produksi atau operasi yang harus dianalisis adalah:
a. Lokasi operasi. Untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang strategis dan efisien,
baik bagi perusahaan maupun bagi pelanggan, misalnya dekat ke pemasok, ke
konsumen, kea lat transportasi, atau diantara ketiganya. Di samping itu, lokasi bisnis
harus menarik agar konsumen tetap loyal.
b. Volume operasi. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan kapasitas. Volume operasi
yang berlebihan akan menimbulkan masalah baru dalam penyimpanan/penggudangan
yang pada akhirnya akan memengaruhi harga pokok penjualan.
c. Mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan
teknologi masa kini dan yang akan dating serta harus disesuaikan dengan luas produksi
agar tidak terjadi kelebihan kapasitas.
d. Bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku dan bahan penolong serta sumber
daya yang diperlukan harus cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan sehingga biaya bahan baku menjadi efisien.
e. Tenaga kerja. Berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan bagaimana
kualifikasinya. Jumlah dan kualifikasi karyawan harus sesuai dengan keperluan jam
kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
3. Analisis Aspek Manajemen

12
Dalam menganalisis aspek-aspek manajamen terdapat beberapa unsur yang
harus dianalisis, seperti:
a. Kepemilikan. Apakah unit bisnis yang akan didirikan merupakan milik pribadi
atau milik bersama. Apa saja keuntungan dan kerugian dari unit bisnis yang dipilih
tersebut? Hendakya dipilih yang tidak berisiko terlalu tinggi dan menguntungkan.
b. Organisasi. Jenis organisai apa yang diperlukan? Apakah organisasi lini, staf, lini
dan staf, atau bentuk lainnya. Tentukan jenis yang paling tepat dan efisien.
c. Tim manajemen. Apakah bisnis akan dikelola sendiri atau melibatkan orang lain
secara professional. Hal ini bergantung skala usaha dan kemampuan yang dimiliki
wirausaha.
d. Karyawan. Karyawan harus disesuaikan, baik dalam jumlah maupun
kualifikasinya.
4. Analisis Aspek Keuangan
Aspek analisis keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
a. Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan, misalnya
besarnya dana untuk aktiva tetap, modal kerja, dan pembiayaan awal.
b. Sumber dana. Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sumber dana
internal (misalnya modal disetor dan laba ditahan) dan modal eksternal (misalnya
penerbitan obligasi dan pinjaman).
c. Proyeksi neraca. Sanat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan serta
kondisi keuangannya, misalnya saldo lancer, aktiva tetap, kewajiban jangka pendek,
kewajiban jangka panjang dan kekayaan bersih.
d. Proyeksi laba rugi. Proyeksi laba atau rugi di masa yang akan datang.
Komponennya meliputi proyeksi penjualan, biayadan laba rugi bersih.
e. Proyeksi arus khas. Dari arus khas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban-kewajiban keuangannya. Ada tiga jenis arus khas, yaitu:
1. Arus khas masuk, merupakan penerimaan berupa hasil penjualan atau
pendaftaran.
2. Arus khas keluar, merupakan biaya-biaya, termasuk pembayaran bunga dan
pajak.
3. Arus khas masuk bersih, merupakan selisih dari arus khas masuk dan asru khas
keluar ditambah penyusutan dan perhitungan bunga setelah pajak.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis bisnis adalah seperangkat tugas dan teknik yang digunakan untuk bekerja
sebagai penghubung antara para pemangku kepentingan untuk memahami struktur, kebijakan,
dan operasi dari suatu organisasi, dan merekomendasikan solusi yang memungkinkan
organisasi untuk mencapai tujuannya.
Analisis bisnis mencakup memahami bagaimana organisasi berfungsi untuk mencapai
tujuan mereka, dan mendefinisikan kapabilitas suatu organisasi untuk menyediakan produk dan
layanan kepada para pemangku kepentingan eksternal. Ini meliputi definisi tujuan organisasi,
bagaimana tujuan tersebut terhubung ke tujuan tertentu, menentukan program aksi sehingga
suatu organisasi harus berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran, dan mendefinisikan
bagaimana berbagai unit organisasi dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar itu saling
berinteraksi .
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari
aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan
untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan
apakah suatu proyek atau bisnis

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2015. Makalah Pengantar Bisnis.


http://bankersarmy.blogspot.com/2015/10/makalah-pengantar-bisnis.html. (9
N0vember 2019).
2. Vincensia Leoni. 2016. Makalah Pengantar Bisnis.
leonivincensiaug.blogspot.com/2016/10/makalah-pengantar-bisnis.html. (9
November 2019)
3. Anonim. 2019. Pengertian Analisis Bisnis Secara Umum, Manfaat, Komponen, dan
Contohnya. https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-analisis-
bisnis.html. (9 November 2019)
4. Nalang. 2016. Makalah Analisis Bisnis dan Kelayakan Usaha. http://makalah-
jadi.blogspot.com/2016/01/makalah-analisis-bisnis-dan-kelayakan.html. (9
November 2019)

15

Anda mungkin juga menyukai