Anda di halaman 1dari 17

Teori dan Konsep Studi Kelayakan Bisnis

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu: Rida

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Annisa Nur Fauziyyah 1179220013


2. Ihkam Rofi 1179220037
3. Kania Urbaningrum 1179220041
4. Melly Siti Maryam 1179220046

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2019 M / 1440 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis pada semester 5, dengan judul  “Teori dan Konsep Studi Kelayakan
Bisnis”.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama


disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, adanya kerja sama,
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa/i yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang
lebih baik lagi. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat berguna bagi kita
semua.

Bandung, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2

C. Tujuan Makalah...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis .............................................................................3

B. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis....................................................................................5

C. Lembaga-lembaga yang Memerlukan Studi Kelayakan Bisnis ..................................6

D. Tahap-tahap dalam Studi Kelayakan Bisnis ...............................................................8

E. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis ……………………………………………………10


BAB III PENUTUP................................................................................................................12

A. Kesimpulan................................................................................................................12

B. Saran..........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Studi kelayakan bisnis sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya
terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi
kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan
perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu
sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat
keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat
keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya,
pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara
makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan


ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena
di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan
diteliti kelayakannya sehingga hasil dari pada studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau
ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan
bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli
yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom,
hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Studi kelayakan bisnis juga biasanya digolongkan menjadi dua bagian
yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu
berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-
beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada
laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu
proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau
keuntungan ekonomis.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat maka kami merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Studi Kelayakan Bisnis?
2. Apa Tujuan Studi Kelayakan Bisnis?
3. Siapa Lembaga yang Memerlukan Studi Kelayakan Bisnis?
4. Bagaimana Tahap-tahap dalam Studi Kelayakan Bisnis?
5. Apa Manfaat Studi Kelayakan Bisnis?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Studi Kelayakan Bisnis.
2. Untuk Mengetahui Tujuan Studi Kelayakan Bisnis.
3. Untuk Mengetahui Lembaga Apa Saja yang Memerlukan Studi Kelayakan
Bisnis .
4. Untuk Mengetahui Tahaanp-tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis.
5. Untuk Mengetahui Manfaat Studi Kelayakan Bisnis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis


Menurut Ibrahim dalam Gumelar (2011), studi kelayakan bisnis adalah
kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Sedangkan menurut Kadariah,
Kahlien dan Clive (1999), proyek sebagai suatu keseluruhan aktivitas yang
menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit), atau
suatu aktivitas di mana dikeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan
hasil (return) di waktu yang akan datang dan dapat direncanakan, dibiayai dan
dilaksanakan sebagai satu unit1

Studi mempunyai arti kata untuk mencari tahu sesuatu melalui pembelajaran
tertentu. Kelayakan berarti kata yang sesuai atau baik, dalam hal ini karena
berkaitan dengan usaha maka dapat pula diartikan sebagai laba. Proyek berarti
suatu kegiatan yang bersifat merubah sesuatu atau membuat sesuatu sehingga bisa
bersifat sosial dan jangka panjang.

Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut


dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan
memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan
dikeluarkan. Dengan kata lain, kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang
dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan
tujuan yang mereka inginkan. Layak di sini diartikan juga akan memberikan
keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi
investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat luas.

Sedangkan pengertian bisnis adalah usaha yang dijalankan yang tujuan


utamanya untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang dimaksud dalam
perusahaan bisnis adalah keuntungan finansial. Namun dalam praktiknya
perusahaan nonprofit pun perlu dilakukan studi kelayakan bisnis akan dapat

1
Dewi Purnamasari dan Bambang Hendrawan, “Analisis Kelayakan Bisnis Usaha Roti Ceriwis
sebagai Oleh-Oleh Khas Kota Batam”. Ekonomi dan Manajemen Bisnis. Vol. 3 No. 1, Article
history 2013, hal.84.

3
memberikan gambaran apakah usaha atau bisnis yang diteliti layak atau tidak
untuk dijalankan.

Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara


mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka
menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Mempelajari secara
mendalam artinya meneliti secara sungguh-sungguh data dan informasi yang ada
kemudia diukur, dihitung, dan dianalisis hasil penelitian tersebut dengan
menggunakan metode-metode tertentu. Penelitian yang dilakukan terhadap usaha
yang akan dijalankan dengan ukuran tertentu, sehingga diperoleh hasil maksimal
dari penelitian tersebut.

Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari
berbagai aaspek. Setiap aspek untuk bisa dikatakan layak harus memiliki suatu
standar nilai tertentu, namun keputusan penilaian tak hanya dilakukan pada salah
satu aspek saja. Penilaian untuk menentukan kelayakan harus didasarkan kepada
seluruh aspek yang akan dinilai nantinya.

Ukuran kelayakan masing-masing jenis usaha sangat berbeda, misalnya


antara usaha jasa dan usaha nonjasa, seperti pendirian hotel dengan usaha
pembukaan perkebunan kelapa sawit atau usaha peternakan dengan pendidikan.
Akan tetapi, aspek-aspek yang digunakan untuk menyatakan layak atau tidaknya
adalah sama sekalipun bidang usahanya berbeda.

Penilaian masing-masing aspek nantinya harus dinilai secara keseluruhan


bukan berdiri sendiri-sendiri. Jika ada aspek yang kurang layak akan diberikan
beberapa saran perbaikan, sehingga memenuhi kriteria layak dan jika tidak dapat
memenuhi kriteria tersebut sebaiknya jangan dijalankan.

Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek


hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/operasional,
aspek manajemen dan organisasi, aspek ekonomi dan sosial, serta aspek dampak
lingkungan. Untuk menilai semua aspek ini perlu dibentuk semacam tim yang
terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai bidang keahlian.2

Aspek hukum digunakan untuk meneliti kelengkapan, kesempurnaan dan


keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki mulai dari badan usaha, izin-izin
2
Yacob Ibrahim, 2003, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003) hlm.3.

4
sampai dokumen lainnya. Kemudia aspek pasar dan pemasaran adalah meneliti
seberapa besar pasar yang akan dimasuki dan seberapa besar kemampuan
perusahaan untuk menguasai pasar serta bagaimana strategi yang akan dijalankan
nantinya.

Aspek keuangan adalah untuk menilai kemampuan perusahaan dalam


memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan. Dari sini akan
terlihat pengembalian uang yang ditanamkan seberapa lama akan kembali.
Sedangkan aspek manajemen dan organisasi adalah untuk mengukur kesiapan dan
kemampuan sumber daya manusia yang akan menjalankan usaha tersebut dan
mencari bentuk organisasi yang sesuai dengan usaha yang akan dijalankan.

Aspek teknis atau produksi adalah untuk menentukan lokasi, layout


gedung dan ruangan, serta teknologi yang akan dipakai. Lokasi yang menjadi
perhatian adalah lokasi yang akan dijadikan sebagai kantor pusat, lokasi pabrik
dan lokasi gudang. Demikian pula dengan penentuan layout gedung dan layout
ruangan juga akan dinilai.

Penelitian selsnjutnya adalah untuk menilai manfaat ekonomi dan sosial


dengan dijalankannya bisnis tersebut bagi masyarakat. Yang terakhir adalah untuk
menilai dampak lingkungan yang ditimbulkan nantinya, apabila bisnis tersebut
dijalankan termasuk metode penanggulangannya.

B. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Umumnya tujuan dari studi kelayakan bisnis adalah untuk menghindari


resiko kegagalan besar dari kegiatan yang tidak menguntungkan. Studi kelayakan
bisnis dibuat untuk berbagai pihak, baik untuk pihak internal perusahaan maupun
pihak external perusahaan. Menurut Kasmir dan Jakfar (2007) ada lima tujuan
mengapa studi kelayakan perlu dilakukan sebelum melakukan sebuah proyek
atau usaha, yaitu:

1. Menghindari risiko kerugian

Untuk mengatasi risiko kerugian di masa yang akan datang, karena di masa
yang akan datang ada semacam kondisi ketidakpastian. Kondisi ini ada yang
dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa
dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk

5
meminimalkan risiko yang tidak kita inginkan baik risiko yang dapat kita
kendalikan maupun yang tidak dapat di kendalikan.

2. Memudahkan perencanaan

Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yag akan
datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-
hal apa saja yang perlu direncanakan. Perencanaan meliputi berapa jumlah
dana yang diperlukan, kapan usaha atau proyek akan dijalankan, dimana lokasi
proyek akan dibangun, akan melaksanakannya, bagaimana cara
menjalankannya, berapa besar keuntungan yang akan di peroleh serta
bagaimana mengawasinya bila terjadi penyimpangan. Yang jelas dalam
perencanaan sudah terdapat jadwal pelaksanaan usaha, mulai dari usaha
dijalankan sampai waktu siapa yang tertentu.

3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat me


mudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis
tersebut telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan. Kemudian pengerjaan
usaha dapat dilakukan secara sistematik, sehingga tepat sasaran dan sesuai
dengan rencana yang sudah disusun. Rencana yang sudah disusun dijadikan
acuan dalam mengerjakan setiap tahap yang sudah direncanakan.

4. Memudahkan pengawasan

Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana
yang sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan inl perlu dilakukan agar
pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun. Pelaksana
pekerjaan bisa sungguh-sungguh melakukan pekerjaannya karena merasa ada
yang mengawasi, sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat oleh hal-hal
yang tidak perlu.

5. Memudahkan pengendalian

Jika dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila


terjadi suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan bisa
dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian

6
adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel
yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.

C. Lembaga-lembaga yang Memerlukan Studi Kelayakan

Hasil penilaian melalui studi kelayakan ini sangat diperlukan dan


dibutuhkan oleh berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap usaha atau proyek yang akan dijalankan. Perusahaan yang melakukan
studi kelayakan akan bertanggung jawab terhadap hasil yang mereka katakan
layak, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan merasa yakin dan sangat
percaya dengan hasil studi kelayakan yang telah dilakukan. Adapun pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan tersebut antara lain:3

1. Pemilik usaha
Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap hasil dari
analisis studi kelayakan yang telah dibuat, hal ini disebabkan para pemilik
tidak mau jika sampai dana yang ditanamkan akan mengalami kerugian. Oleh
sebab itu, hasil studi kelayakan yang sudah dibuat benar-benar dipelajari oleh
para pemilik, apakah akan memberikan keuntungan atau tidak.
2. Kreditor
Jika uang tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau lembaga
keuangan Iainnya, maka pihak mereka pun sangat berkepentingan terhadap
hasil studi kelayakan yang telah dibuat. Bank atau lembaga keuangan lainnya
tidak mau sampai kreditnya atau pinjaman yang diberikan akan macet, akibat
usaha atau proyek tersebut sebenarnya tidak layak untuk dijalankan. Oleh
karena itu, untuk usaha-usaha tertentu pihak perbankan akan melakukan studi
kelayakan terlebih dahulu secara mendalam sebelum pinjaman dikucurkan
kepada pihak peminjam.
3. Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk meyakinkan
apakah bisnis yang akan dijalankan akan memberikan manfaat baik bagi
perekonomian secara umum. Kemudian bisnis juga harus memberikan
manfaat kepada masyarakat luas, seperti penyediaan lapangan pekerjaan.
Pemerintah juga berharap bahwa bisnis yang akan dijalankan tidak merusak

3
Kasmir & Jakfar, 2007, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2007) hlm.13.

7
lingkungan sekitarnya, baik terhadap manusia, binatang maupun tumbuh-
tumbuhan.
4. Masyarakat Luas
Bagi masyarakat luas dengan adanya bisnis, terutama bagi masyarakat
sekitarnya akan memberikan manfaat seperti tersediany lapangan kerja, baik
bagi pekerja di sekitar lokasi proyek maupun bagi masyarakat lainnya.
Kemudian manfaat lain adalah terbukanya wilayah tersebut dari ketertutupan
(terisolasi). Dengan adanya bisnis juga akan menyediakan sarana dan
prasarana seperti tersedianya fasilitas umum seperti jalan, jembatan, listrik,
telepon, rumah sakit, sekolah, sarana ibadah, sarana olahraga, taman, dan
fasilitas lainnya.
5. Manajemen
Hasil studi kelayakan bisnis merupakan ukuran kinerja bagi pihak
manajemen perusahaan untuk menjalankan apa-apa yang sudah ditugaskan.
Kinerja tersebut dapat dilihat dari hasil yang telah dicapai, sehingga terlihat
prestasi kerja pihak manajemen yang menjalankan usaha.

D. Tahap-tahap Dalam Studi Kelayakan Bisnis


Agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai, maka sebelum suatu studi
dijalankan perlu dilakukan beberapa persiapan. Kemudian hendaknya suatu studi
dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku, yaitu mulai dari tahap-tahap yang
telah ditentukan. Tahap-tahap dalam studi hendaknya dilakukan secara benar agar
jangan sampai terjadi penyimpangan dan untuk kesempurnaan hasil studi itu
sendiri.

Tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah


pelaksanaan studi kelayakan dan keakuratan dalam penilaian. Adapun tahap-
tahap dalam melakukan studi kelayakan yang umum dilakukan adalah sebagai
berikut:

1. Pengumpulan data dan informasi

Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mung- kin,


balk yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan data dan
informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber-sumber yang dapat dipercaya,
misalnya dari lembaga-lembaga, yang memang berwenang untuk

8
mengeluarkannya, seperti Biro Pusar Statistik atau BPS, Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM). Badan Pengelola Pasar modal (Bapepam), Bank
Indenesia (BI), Departemen Teknis atau lembaga-lembaga penelitian baik milik
pemerintah maupun swasta. Pengumpulan data mi dapat dari data primer
maupun data skunder dengan berbagai metode.

2. Melakukan pengelolaan data

Setelah data dan informasi yung dibutuhkan terkumpul maka langkah


selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan informasi tersebut.
Pengolahan data dilakuhan secara benar dan akurat dengan metode-metode dan
ukuran-ukuran yang telah lazim digunakan untuk bisnis. Pengolahan ini
dilakukan hendaknya secara teliti untuk masing-masing aspek yang ada.
Kemudian dalam hal perhitungan ini hendaknya diperiksa ulang untuk
memastikan kebenaran hitungan yang telah dibuat sebelumnya.

3. Asalisis data

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam rangka


menentukan kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelayakan bisnis ditentukan
dari kriteria-kriteria yang telah memenuhi syarat sesuai kriteria-kriteria yang
layak digunakan. Setiap jenis usaha memiliki kriteria tersendiri untak dikatakan
layak atau tidak layak untuk dilakukan. Kriteria kelayakan diukur dari setiap
aspek untuk seluruh aspek yang telah dilakukan.

4. Mengambil keputusan

Apabila telah diukur dengan kriteria tertentu dan telah diperoleh hasil dari
pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap
hasil tersebut. Mengambil keputusan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan apakah layak atau tidak dengan ukuran yang telah ditentukan
berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya
dibatalkan dengan menyebutkan alasanya.

6. Memberikan rekomendasi

Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak


tertentu terhadap laporan studi yang telah disusun. Dalam memberikan
rekomendasi diberikan juga saran-saran serta perbaikan yang perlu, jika

9
memang masih dibutuhkan, baik kelengkapan dokumen-dokumen maupun
persyaratan-persyaratan lainnya. Apabila suatu hasil studi kelayakan
dinyatakan layak untuk dijalankan.

Untuk menambah kejelasan tahap-tahap dalam penilaian studi kelayakan bisnis


dapat dilihat dalam diagram di bawah ini.

Diagram 1.2 Tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis

Pengumulan Data

Melakukan Pengelolaan Data

Analisis Data

Tidak Layak
Mengambil Keputusan Dibatalkan
Layak

Direkomendasika

Dijalankan

E. Manfaat studi kelayakan bisnis


Beberapa manfaat dari mempersiapkan studi kelayakan bisnis untuk
memulai usaha diantaranya adalah :

1. Memahami peluang

Dengan melakukan penelitan dalam menentukan bisnis yang akan dijalankan


maka anda dapat mengetahui bisnis yang dijalankan dapat menghasilkan
keuntungan.

10
Tentunya ini akan membuat anda tidak akan membuat waktu dan uang dengan
percuma untuk usaha yang tidak menghasilkan laba.

2. Menguji konsep bisnis

Studi kelayakan bisnis dapat membantu anda untuk menguji konsep bisnis
anda serta mencari tahu bagaimana mengatasi permasalahan yang akan
dihadapi.

Tentunya ini akan bermanfaat bagi anda dalam mempersiapkan perencanaan


yang matang seperti biaya-biaya yang tidak terduga.

3. Menambah kepercayaan diri

Sebuah penelitian yang detail dan akurat dapat memberikan kepercayaan diri
anda untuk mengembangkan bisnis kita. Hal ini dikarenakan telah
memperhitungkan kelayakan bisnis yang akan anda jalankan.

Tentunya ini akan memudahkan anda untuk merealisikan setiap rencana


pengembangan usaha. selain itu studi kelayakan bisnis juga dapat membantu
pebisnis dalam mengevaluasi semua kegiatan usaha yang dilakukan.

4. Keuangan atau permodalan

Studi kelayakan bisnis memungkinkan anda untuk menentukan berapa modal


yang dibutuhkan untuk memulai bisnis kita. Hal penting yang harus anda ingat
adalah bahwa salah satu faktor kegagalan dalam bisnis adalah permodalan
yang tidak memadai.4

Dengan menggunakan studi kelayakan bisnis juga dapat membantu kita untuk
mempresentasikan ide kepada pihak lain yang memiliki kepentingan dengan
usaha kita.

Beberapa pihak yang memiliki kepentingan dengan usaha kita diantaranya :

 Investor

Eric,“StudiKelayakanBisnis”,diaksesdarihttp://ciputrauceo.net/blog/2015/11/12/studi
4

-kelayakan-bisnis, pada tanggal 6 Oktober 2019 pukul 23.54

11
 Kreditor
 Manajemen perusahaan
 Pemerintah
 Masyarakat umum

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

12
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang dapat tidaknya
suatu proyek dilakukan dengan keberhasilan.
Studi kelayakan bisnis sangat diperlukan oleh pelaku bisnis, karena
studi kelayakan bisnis dapat mempengaruhi kinerja dan keuntungan bagi
pelaku usaha dan dapat mempengaruhi pemerataan kesempatan kerja. Karena
sesuai dengan tujuan studi kelayakan bisnis yang untuk mengetahui
kelayakan dari suatu bisnis dan bisa bekerja sesuai harapan abik dalam
jangka Panjang maupun jangka pendek.
Pembuatan studi kelayakan digunakan untuk memenuhi permintaan
dari pihak yang berbeda. Aspek – aspek studi kelayakan bisnis adalah bidang
yang dikaji tentang kelayakannya mulai dari mulai menganalisis fungsi –
fungsi bisnis, yaitu : pemasaran, operasi, manajemen/SDM, hukum,
lingkungan dan keuangan. Pelaksanaan studi kelayakan bisnis harus
disesuaikan dengan kebutuhan.

B. Saran
Dengan membaca makalah ini, penulis berharap pembaca bisa
mendapatkan ilmu yang baru mengenai Teori dan Konsep Studi Kelayakan
Bisnis. Tentunya, makalah ini jauh dari kata sempurna karena akan
ditemukan banyaknya kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan maupun
penyajiannya. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya masukan dari para
pembaca agar kekurangan dari makalah ini dapat diperbaiki.

13
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ibrahim, Yacob. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2003

Kasmir, dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana Prenada Group.
2007.

Jurnal:

Dewi Purnamasari dan Bambang Hendrawan. 2013. Analisis Kelayakan


Bisnis Usaha Roti Ceriwis sebagai Oleh-Oleh Khas Kota Batam. Jurnal
Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis. 3(1): 84.

Situs Online:

http://ciputrauceo.net/blog/2015/11/12/studi-kelayakan-bisnis

14

Anda mungkin juga menyukai