Anda di halaman 1dari 11

KONSEP SIKLUS PROYEK/ BISNIS

D
I
S
U
S
U
N
OLEH: KELOMPOK 2
1. RISKA AYU HARAHAP 1840200284
2. JAHROL HAYATI SIREGAR 1840200286
3. MHD. SHOLEHUDDIN 1840200219

DOSEN PENGAMPU: HASBI ANSHORI HASIBUAN, M.M, S.H.I

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN

T.A 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
KONSEP SIKLUS PROYEK / BISNIS ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah STUDI KELAYAKAN BISNIS. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang model pengambilan keputusan bagi para pembaca
dan juga penulis.
Penulis juga mngucapkan terimakasih kepada bapak HASBI ANSHORI
HASIBUAN, M.M, S.H.I. selaku dosen studi kelayakan bisnis yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan studi yang kami tekuni.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Padangsidimpuan, September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................4

BAB II. PEMBAHASAN


A. Pengertian Siklus Proyek / Bisnis......................................................................5
B. Konsep Siklus Proyek / Bisnis...........................................................................5
C. Tahapan-Tahapan dalam Melaksanakan Kegiatan Siklus Proyek/ Bisnis.........6
1. Identifikasi Proyek.......................................................................................6
2. Persiapan dan Analisis..................................................................................7
3. Penilaian.......................................................................................................8
4. Pelaksanaan..................................................................................................8
5. Evaluasi........................................................................................................9
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

3
BAB I
PEDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Siklus proyek adalah suatu kegiatan-kegaiatan yang dapat
direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan
menggunakan sumber-sumber untuk mmendapatkan manfaat (benefit).
Dimaksud dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam satu bentuk
kesatuan adalah baik sumber daya yang digunakan dalam suatu proyek
maupun hasil-hasilnya dapat dipisahkan dari sumber daya yang
dipergunakan untuk kegaiatan lain.
Konsep Siklus Proyek / Bisnis di dalam nya terdapat proyek
merupakan suatu kegiatan – kegiatan yang dapat direncanakan dan
dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan memperdayakan sumber-
sumber untuk mendapatkan benefit (kebermanfaatan). Dalam aktivitas –
aktivitas dapat berbentuk investasi baru bermacam pabrik, gedung, jalan
raya, irigasi, bendungan, perkebunan, sekolah baik di tswasta atau negeri,
rumah sakit, perorangan maupn pemerintah. Untuk mengetahui suatu
proyek, tidak cukup hanya menghandalkan, dan dibutuhkan maupun
bermanfaat akan tetapi ada dorongan dengan data dan analisis
komprehensif untuk mengembil keputusan yang berdampak jangka panjang
dan berdampak secara finansial. Biaya-biaya maupun hasil pokok dari
proyek yang dapat disusun sehingga dapat menghasilkan manfaat yang
sebasar-besarnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana identifikasi siklus proyek tentang persiapan dan analisis
tersebut
2. Bagaimana Penilaian /penaksiran dalam pelaksanaan evaluasi nya
C. TUJUAN
1. Mengetahui identifikasi siklus proyek tentang persiapan dan analisis.

4
2. Mengetahui bagaimana penialaian / penaksiran dan evaluasi tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Siklus Proyek / Bisnis
Menurut (Gray 1992), siklus proyek adalah suatu kegiatan-kegaiatan
yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan
dengan menggunakan sumber-sumber untuk mmendapatkan manfaat
(benefit). Dimaksud dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam
satu bentuk kesatuan adalah baik sumber daya yang digunakan dalam suatu
proyek maupun hasil-hasilnya dapat dipisahkan dari sumber daya yang
dipergunakan untuk kegiatan lain.1
Untuk memulai suatu proyek tidak bisa mengandalkan dugaan
bahwa proyek tersebut akan menguntungkan, dibutuhkan maupun
manfaatnya, akan tetapi perlu dukungan dengan data dan analisis yang
komprehensif untuk mengambil keputusan yang berdampak jangka panjang
dan berdampak finansial. Kekeliruhan dan kesalahan dalam menilai
investasi suatu proyek akan menyebabkan kerugian dan risiko yang besar,
maka dari itu perlu adanya tahapan-tahapan atau siklus proyek.
B. Konsep Siklus Proyek Bisnis
Perencanaan dan persiapan pelaksanaan suatu proyek perlu disiapkan
secara teliti untuk menjamin pengunaan sumber daya secara ekonomis dan
efisien sehinggah memungkinkan pelaksanaan proyek secara tepat waktu
sesuai jadwal yang direncanakan. Setelah dilakukan identifikasi maka hal
yang dilakukan selanjutnya dalam menganalisi siklus proyek adalah
melakukan persiapan dan analisis yang terinci dari pada rencana
proyek.Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dari berjalannya proyek
maka diperlukan pertimbangan yang cukup matang terhadap setiap masing-
masing aspek, Apabilah proyek tidak dipersiapkan ke dalam perincian-
1
Gray, Pengantar Evaluasi Proyek, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992), hlm. 23

5
perincian yang mendasarkan secara kokoh, sering terjadi pengeluaran yang
tidak efisien atau bahkan tidak berguna sama sekali, dan dapat menyebabkan
pemborosan sumber daya.2
Sebagai contoh pertimbangan dalam persiapan alat-alat atau mesin
yang dirasa cukup berkualitas namun tidak membuat pengeluaran modal yang
cukup besar.Persiapan lain yang perlu disiapkan untuk berjalannya proyek
adalah penyediaan sumber listrik dan suplai air yang dapat dikatakan tidak
sedikit dan perlu penanganan lebih. Langkah yang biasa digunakan dalam
proses persiapan dan analisis suatu proyek adalah dengan melakukan studi
kelayakan,dimana hal tersebut akan memberikan informasi-informasi yang
dirasa cukup untuk menentukan dimulainya perencanaan suatu proyek yang
lebih lanjut. Selain aspek, hal yang harus dipertimbangkan dalam evaluasi
proyek.
C. Tahapan-Tahapan dalam Melaksanakan Kegiatan Siklus Proyek/ Bisnis3
1. Identifikasi Proyek
Tahapan identifikasi ini dilakukan dengan maksud untuk mendapat
gambaran mengenai kemampuan proyek-proyek yang potensial. Proyek
yang potensial dari berbagai sumber seperti ahli atau staf teknis atau
pimpinan setempat.umumnya di negara-negara berkembang
mempunyai rencana pengembangan ekonomi sebagai formalitas yang
mengidentifikasi sektor-sektor yang harus diberikan prioritas dan
daerah-daerah dimana dibutuhkan suatu investasi. Diberbagai negara –
negara berkembang mempunyai rencana pengambangan ekonomi
sabagai fasilitas yang mengidentifikasi sektor- sektor yang harus diberi
prioritas dan daerah - daerah dimana dibutuhkan suatu investasi.
Menemukan bisnis yang potensial terbagi yaitu:

2
Subagyo, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Gramedia, 2008), hlm. 50
3
Rofiuddin, pengantar bisnis, (Malang: AE Publishing, 2020), hlm. 67

6
1. Identifikasi bisnis baru (produksi pertanian /pertenakan
pengelolahan bahan pangan , pembangunan dan lainya).
2. Identifikasi lokal bisnis ( tempat yang diperkirakan akan
memberika manfaat bila dilakukan investasi baru).
4
Menurut Gittinger perlu tidaknya proyek dikaji lebih lanjut adalah
jawaban atas pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah proyek termasuk dalam sector yang diprioritaskan?
2. Apakah proyek secara garis besar akan menguntungkan?
3. Apakah ada bantuan dan dukungan dari pemerintah atau perusahaan
swasta bagi pelaksanaan proyek.

2. Persiapan dan Analisis


5
Menurut Gittinger mengadakan persiapan terhadap pelaksanaan
yang akan dilaksanakan. Hal ini biasanya menyangkut pembuatan
feasibilitas study dari daerah atau lingkungan setempat meliputi kajian
berbagai aspek. Feasibilitas study harus menegaskan tujuan-tujuan
proyek secara jelas, akan membantu perencanaan proyek meniadakan
alternative-alternatif yang tidak baik, dan juga akan memberikan
kesempatan untuk menyusun proyek agar bisa cocok dengan lingkungan
fisik dan sosialnya, dan memastikan bahwa proyek akan memberikan
hasil yang optimal.
Mengadakan persiapan dengan melakukan prastudi kelayakan dengan
meneliti sejauh mana calon proyek yang dapat dilaksanakan menurut
aspek-aspek teknis, social, intuisosial dan eksternalis. Studi kelayakan
proyek berisi yaitu:
1. Ringkasan proyek

4
Gittinger, Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian, (Jakarta: UI-Press-John Hopkins),
hlm. 65
5
Ibid. hlm. 67

7
2. Studi teknis
3. Studi pemasaran
4. Studi manajemen organisasi
5. Studi finansial
6. Dan studi social ekonomi
Melakukan analisis dengan mengadakan appraisal terhadap laporan-
laporan studi kelayakan yang sudah dilakukan, tujuannya yaitu untuk
memilih yang terbaik diantara berbagai alternatif proyek yang ada
berdasarkan kriteria dan ukuran tertentu. Pedoman dan petunjuk yang
harus dipahami adalah kriteria investasi misalnya yaitu dalam
perhitungan biaya.
3. Penilaian
Tahapan penilian dari persiapan-persiapan yang telah dilakukan. Di
dalam tahap ini, semua team dapat memberikan pandangannya, apakah
suatu feasibility study disetujui atau diperbaiki. Untuk itu, biasanya
sekaligus ditetapkan badan atau lembaga-lembaga yang akan
membiayai produk tersebut. Pada tahap peniliain ini, perencanaan dan
penilaian proyek bertanggung jawab dalam pengawasan salama
pelaksanaan pembangunan fisik proyek agar sesuai dengan financial
design nya.
4. Pelaksanaan
Tahap yang terpenting dalam siklus proyek yang direncanakan. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini adalah bahwa proyek
yang akan dilaksanakan harus diusahakan untuk dapat mencapai
manfaat yang telah ditetapkan, misalnya untuk kesejahteraan
masyarakat. Hal yang harus diperhatikan agar proyek bisa dilaksanakan
dan menghasilkan manfaat adalah pertama proyek bersifat realistis,
kedua, proyek harus fleksibel / luwes, mengingat keadaan akan selalu
berubah. Perubahan ini dapat bersifat teknis, perubahan harga dan

8
perubahan lingkungan ekonomi dan politik yang akan merubah cara
pelaksanaan suatu proyek.
5. Evaluasi
6
Evaluasi atau penilaian yang telah dilakukan diharapkan juga dapat
digunakan sebgai bahan masukan (input) bagi rencana proyek yang
akan datang. Evaluasi biasanya dilakukan oleh team atur disipin.
Mengadakan evaluasi tidak mesti pada akhir proyek, tetapi dapat
dilakukan pada saat proyek sedang berjalan. Dari suatu evaluasi
diharapkan dapat diperoleh rekomendasi yang telah dipertimbangkan
secara cermat tentang bagaimana dapat meningkatkan ketetapan dari
aspek dalam suatu proyek. Dengan demikian, rencana-rencana untuk
pelaksanaan proyek dapat diperbaiki apabila proyek sedang berjalan dan
juga proyek-proyek yang akan datang akan dapat direncanakan lebih
baik lagi jika proyek yang dievaluasi sudah selesai.
Evaluasi atas hasil-hasil pelaksanaan serta operasi proyek berdasarkan
laporan-laporan yang masuk pada tahap-tahap sebelumnya
dipertimbangkan antara apa yang direncanakan dan hasil yang dicapai.
Hasil evaluasi diperlukan untuk melakukan perbaikan untuk proyek-
proyek berikutnya atau mungkin untuk mengembangkan gagasan baru
dalam memilih proyek-proyek baru.

6
Husein umar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Gramedia, 2016), hlm. 76

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus proyek dimulai dari tahap identifikasi. Tahap identifikasi
dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan gambaran mengenai
kemampuan proyek-proyek yang potensial. Proyek telah diketahui
kemudian melaksanakan persiapan dan analisis terhadap pelaksanaan suatu
proyek tersebut. Tahap penilaian dari persiapan-pesiapan yang telah
dilakukan penilaian proyek telah dilakukan tahap selanjutnya pelaksanaan
proyek. Pelaksanaan proyek sangat penting karena proyek yang akan
dilaksanakan harus diusahakan untuk dapat mencapai manfaat yang telah
ditetapkan misalnya untuk kesejahteraan masyarakat. Proyek yang
dilaksanakan kadang tidak sesuai dengan rencana maupunsesuai dengan
rencana yang telah dilakukannya tahap akhir yaitu evaluasi. Tahap evaluasi
atau penilaian yang telah dilakukan diharapkan juga dapat digunakan sebgai
bahan masukan (input) bagi rencana proyek yang akan datang.

B. Saran
Penulis menyadari masih banyak kesalah-kesalahan dari makalah
ini, namun penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki makalah selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Gray, Pengantar Evaluasi Proyek, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992)

Gittinger, Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian, (Jakarta: UI-Press-John


Hopkins, 2020)

Husein umar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Gramedia, 2016)

Rofiuddin, pengantar bisnis, (Malang: AE Publishing, 2020)

Subagyo, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Gramedia, 2008)

11

Anda mungkin juga menyukai