Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

RUANG LINGKUP STUDI KELAYAKAN BISNIS

Disusun guna untuk memenuhi tugas Matakuliah Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu : Sitti Nur Annisa Amalia S.HI, ME

Oleh:

Kelompok 11

RAMI 20210501021

SEFTIANA 2021050102140

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,
taufik, hidayah dan karunia-NYA, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat
pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Islam Dengan judul “Ruang Lingkup
Studi Kelayan Bisnis”.

Dalam penyelesain makalah ini, diharapkan mampu memahami mengenai materi


studi kelayakan bisnis dan ruang lingkup bisnis, walaupun dalam penulisannya masih
banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan
yang menunjang. Makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu dengan banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, penulis sangat
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca, dengan harapan kedepan supaya
makalah ini dapat lebih sempurna dan berguna bagi kita semua.

Kendari, 25 maret 2024

penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis (SKB) ....................................................


B. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis (SKB)..........................................................
C. Latar Belakang diperlukannnya Studi Kelayakan Bisnis...............................
D. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis ...................................................................
E. Pihak yang Berkepentingan terhadap Hasil Studi Kelayakan Bisnis ............
F. Bisnis dan Investasi .......................................................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tingkah laku manusia selalu berkiatan
dengan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu dengan cara berbisnis. Karena bisnis itu
sendiri merupakan sesuatu yang dilakukan perlu adanya perencanaan yang
sangat matang. Oleh karena itu diperlukan adanya sebuah studi terlebih
dahulu guna membantu dalam kegiatan perencanaan-perencanaan tersebut.
Studi kelayakan sering disebut studi studi kelayakan proyek yaitu penelitian
dapat tidaknya suatu proyek (biasanya proyek investasi dilaksanakan dengan
berhasilll. Istilah “proyek” mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau
pengenalan suatu barang atau jasa) yang baru ke dalam suatu produk yang
sudah ada selama ini. Pengertian bagi pihak yang beriorentasi profit dan pihak
nonkeuntungan bias berbeda. Bagi pihak yang beriorentasi semata-mata,
biasanya mengartikan percaya diri suatu proyek dalam artian yang lebih
terbatas dibandingkan dengan pihak nonprofit, yaitu diukur dengan
keberhasilan proyek tersebut dalam menghasilkan profit. Sedangkan bagi
pihak noprofit (misalnya pemerintah dan lembaga nonprofit lainnya),
pengertian berhasil bisa berwujud misalnya, seberapa besar penyerapan tenaga
kerjanya, pemanfaatan sumber daya yang melimpah ditempat tersebut dan
factor-faktor lain yang dipertimbangkan terutama manfaatnya bagi masyarat
luas. Semakin besar suatu proyek yang akan dijalankan, semakin luas dampak
yang terjadi baik dampak ekonomis maupun sosial, sebaliknya semakin
sederhana proyek yang akan dilaksanakan, semakin sederhana pula lingkup
penelitian yang akan dilaksanakan. Namun, sesederhana apapun baik secara
formal maupun informal, sebaiknya penelitian kelayakan dilakukan sebelum
proyek tersebut dilaksanakan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
Pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian
tentang dapat tidaknya suatu proyek dilakukan dengan berhasil
(menguntungkan). Pengertian menguntungkan berhasil atau layak, ada yang
menafsirkan dalam arti sempit dan arti luas. Pengertian arti sempit, biasanya
pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomi suatu investasi.
Pengertian dalam arti luas, biasanya pemerintah atau lembaga non profit
disamping manfaat ekonomi masih ada manfaat lain yang perlu diperhatikan
dan dipertimbangkan.
Studi Kelayakan Bisnis menurut Kasmir dan Jakfar (2003) adalah suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha
yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis
dijalankan.1
Johan Suwinto (2011) mengatakan studi kelayakan adalah mengkaji
secara komperatif dan mendalam terhadap kelayakan suatu usaha. Usaha yang
dikatakan layak atau tidak layak dijalankan dapat dilihat dari hasil
pembandingan dari faktor ekonomi yang dialokasikan kedalam usaha atau
bisnis baru dengan hasil pengembaliannya atau pendapatan yang diperoleh dari
usaha tersebut.2
B. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
Studi kelayakan bisnis mempunyai tujuan utama agar perusahaan yang
akan berdiri berjalan sesuai harapan dalam jangka pendek maupun jangka

1
Reza nurul ichsan, dkk, Studi Kelayakan Bisnis (Businness Feasibility Study), (Medan: CV. Manhaji,
2019), hal. 3
2
Siti Rahmadani dan Makmur, “ Analisis Studi Kelayakan Bisnis Pada Pengembangan UMKM
Usaha Tahu dan Tempe Karya Mandiri ditinjau Dari Aspek Produksi, Aspek Pemasaran dan Aspek
Keuangan, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, Vol 1, 2019, hal. 78

2
panjang. Selain itu untuk mengukur seberapa besar potensi usaha tersebut
dalam situasi mendukung, maupun situasi tidak mendukung. Jangan sampai
terjadi kesalahan dalam perhitungan, oleh sebab itu studi kelayakan harus
benar. Terdapat 5 tujuan studi kelayakan bisnis, yaitu:
1. Menghindari risiko kerugian
Tujuan dari studi kelayakan ialah menghindari risiko kerugian di
masa yang akan datang, yang belum pasti. Kondisi tersebut ada yang
dapat diperkirakan dan ada juga yang tidak dapat diperkirakan. Dalam
hal ini fungsi studi kelayakan adalah meminimalkan risiko yang
tentunya tidak diinginkan, baik risiko tersebut dapat dikendalikan
maupun tidak.
2. Memudahkan perencanaan
Memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang
dapat mempermudah dalam melakukan perencanaan. Perencanaan
tersebut meliputi:
a. Berapa jumlah dana yang diperlukan
b. Kapan usaha tersebut akan dijalankan
c. Di mana lokasi usaha tersebut akan didirikan atau dibangun
d. Siapa yang akan melaksanakannya
e. Bagaimana cara menjalankannya
f. Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh
g. Bagaimana cara mengawasinya jika terjadi penyimpangan
Pada tahap perencanaan, umumnya usaha sudah mempunyai
jadwal pelaksanaan, mulai dari usaha tersebut dijalankan sampai waktu
tertentu.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Berbagai rencana yang telah disusun sangat memudahkan
pelaksanaan usaha. Setiap pelaku usaha harus mempunyai pedoman
yang harus dikerjakan. Proses pelaksanaannya dapat dilakukan secara

3
sistematik, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Rencana tersebut dapat dijadikan acuan dalam mengerjakan
setiap tahapan yang telah ada, didalam susunan rencana tersebut.
4. Memudahkan pengawasan
Pelaksanaan usaha yang sesuai dengan rencana akan
memudahkan pemilik usaha atau perusahaan dalam melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha. Perlunya pengawasan tersebut
dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana yang telah
disusun. Pelaksana usaha juga dapat bersungguh-sungguh melakukan
pekerjaannya karena merasa ada yang mengawasi, sehingga tidak
terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu
5. Memudahkan pengendalian
Perlunya pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan, akan
mendeteksi adanya penyimpangan, sehingga dapat dilakukan
pengendalian atas penyimpangan tersebut. Pengendalian mempunyai
tujuan untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai,
sehingga tujuan dapat tercapai.3
C. Latar Belakang diperlukannnya Studi Kelayakan Bisnis
Adapun setiap keberhasilan suatu pengembangan usaha bisnis akan
berpengaruh pada besarnya laba yang didapat. Aspek Finansial merupakan
salah satu faktor penting dalam suatu proyek bisnis perkiraan aliran kas
yang tepat akan memperlancar usaha bisnis yang dijalankan agar dapat
bersaing atau bahkan berkembang. Penganalisaan aspek finansial yang
tepat akan menghasilkan manfaat bagi pihak manajemen dalam upayanya
menjalankan usaha bisnis perusahaan, atau sebaliknya dapat melihat
bahwa investasi yang ditanamkan dapat memberikan keuntungan.
Setiap perusahaan di dalam menjalankan usaha bisnisnya, tidak
akan lepas dari berbagai kendala, baik itu dari dalam pembelajaan
3
Dwi Wahyu Artiningsih, Studi Kelayakan Bisnis (Surabaya: PT. Muara Karya, 2019), hal. 13

4
produksi, pemasaran maupun personalia. Disamping itu perusahaan juga
menghadapi persaingan yang ketat dengan perusahaan-perusahaan yang lain.
Dalam menghadapi persaingan perusahaan harus dapat mengambil
kebijasanaan yang tepat serta mampu memanfaatkan peluangpeluang
secara jeli guna mempertahankan usaha bisnisnya.
Keberhasilan suatu proyek bisnis akan dipengaruhi oleh ketajaman
analisis aspek finansial studi kelayakan. Perkiraan aliran kas yang terlalu
tinggi akan berpengaruh terhadap dana yang diinvestasikan berlebihan
sehingga bisnis yang bersangkutan kurang efesien.
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas
berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan
proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang
waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting
karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.
Studi kelayakan usaha juga merupakan penelitian terhadap rencana bisnis
yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga
saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang
maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran
produk baru.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain
untuk:
1. Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik,
mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain
sebagainya.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menembah
kapasitas pabrik, memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin,

5
menambah mesin baru, memperluas cakupn usaha, dan lain
sebagainya.
3. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan,
misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa,
pabrikasi atau perakitan, proyek A atau proyek B, dan lain
sebagainya.4
D. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang sangat penting untuk
dilakukan sebelum seseorang atau sekelompok orang memulai sebuah usaha.
Beberapa manfaat studi kelayakan bisnis, antara lain:

o Membatasi Risiko Kerugian. Selain terjadi untung, bisnis juga ada


dengan risiko malapetaka. Selanjutnya, para visioner bisnis perlu
merencanakan segala sesuatunya dengan matang agar terhindar dari
bahaya kemalangan ini. Dengan mengarahkan studi kepraktisan ini,
visioner bisnis dapat membatasi bahaya kemalangan yang dapat terjadi
dalam bisnis mereka. Terlepas dari apakah suatu bahaya dapat
dikendalikan atau yang bersifat liar.
o Bekerja dengan Perencanaan Bisnis. Saat memimpin ujian kelayakan
bisnis, visioner bisnis akan mendapatkan semua data yang terkait
dengan bisnisnya, termasuk manfaat dan kerugiannya. Dari hasil
pengujian, visioner bisnis dapat merancang lebih banyak tanpa
masalah. Tidak hanya itu, para pebisnis juga dapat membuat
pengaturan bisnis yang dapat memberikan keuntungan bagi organisasi.
o Bekerja dengan Pelaksanaan Kerja. Pengaturan yang dibuat dengan
tepat akan mempermudah pelaksanaan sehingga perwakilan memiliki
arah dan tetap pada tujuan. Dengan begitu, strategi marketable dapat
berjalan dengan pengaturannya.

4
Reza Nurul Ichsan,(2019), hal. 11

6
o Bekerja dengan Pemantauan. Dengan pelaksanaan sesuai rencana yang
telah direncanakan bergantung pada pemeriksaan, maka pengawasan
terhadap siklus bisnis akan semakin berjalan tanpa kendala.
Pengawasan ini dilakukan dengan tujuan agar usaha tetap berjalan
sesuai dengan pengaturannya.
o Kesederhanaan Kontrol. Hasil dari penelitian review dapat digunakan
sebagai dasar untuk melihat sudut pandang yang mungkin dapat
membawa beberapa masalah dalam metode bisnis. Dengan begitu,
visioner bisnis pasti dapat mengelola dan mengendalikan masalah
ketika itu terjadi.5
E. Pihak yang Berkepentingan terhadap Hasil Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis tidak hanya berguna untuk para pelaku bisnis.
Terdapat pihak-pihak lain yang membutuhkan studi kelayakan bisnis untuk
membantu mereka mencapai kepentingan masing-masing. Pihak-pihak tersebut
antara lain:
1. Pemilik Usaha
Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap hasil dari
analisis studi kelayakan yang telah dibuat, hal ini disebabkan para pemilik
tidak mau jika sampai dana yang ditanamkan akan mengalami kerugian.
Oleh sebab itu, hasil studi kelayakan yang sudah dibuat benar-benar
dipelajari oleh para pemilik, apakah akan memberikan keuntungan atau
tidak.
2. Kreditur
Jika uang yang digunakan untuk menjalankan suatu proyek atau
bisnis dibiayai oleh dana pinjam dari bank atau lembaga keuangan
lainnya, maka pihak mereka pun sangat berkepentingan terhadap hasil
studi kelayakan yang telah dibuat. Bank atau lembaga keuangan lainnya
5
Wahyuni, dkk, “ Analisis Studi Kelayakan Bisnis Dalam Aspek Produksi”, VISA: Journal of Visions
and Ideas, Vol 2, 2022, hal. 128

7
tidak mau sampai kreditnya atau pinjaman yang diberikan akan macet,
akibat usaha atau proyek tersebut sebenarnya tidak layak untuk
dijalankan. Oleh karena itu, untuk usaha tertentu pihak perbankan akan
melakukan studi kelayakan terlebih dahulu secara mendalam sebelum
pinjaman dikucurkan kepada pihak peminjam.
3. Pemerintah
Bagi pemerintah, pentingnya studi kelayakan adalah untuk
meyakinkan apakah bisnis yang akan dijalankan akan memberikan
manfaat baik bagi perekonomian secara umum. Kemudian bisnis juga
harus memberikan manfaat kepada masyarakat luas, seperti penyediaan
lapangan pekerjaan. Pemerintah juga berharap bahwa bisnis yang akan
dijalankan tidak merusak lingkungan sekitarnya, baik terhadap manusia,
bintang, maupun tumbuh-tumbuhan.
4. Masyarakat Luas
Bagi masyarakat luas dengan adanya bisnis, terutama bagi
masyarakat sekitarnya akan memberikan manfaat seperti tersedia
lapangan kerja,baik bagi pekerja di sekitar lokasi proyek maupun bagi
masyarakat lainnya. Kemudian manfaat lain adalah terbukanya wilayah
tersebut dari ketertutupan (terisolasi). Dengan adanya bisnis juga akan
menyediakan sarana dan prasarana seperti tersedianya fasilitas umum
seperti jalan, jembatan, listrik, telepon, rumah sakit, sekolah, sarana
ibadah, sarana olahraga, taman, dan fasilitas lainnya.
5. Manajemen
Hasil studi kelayakan bisnis merupakan ukuran kinerja bagi pihak
manajemen perusahaan untuk menjalankan apa yang sudah ditugaskan.
Kinerja ini dapat dilihat dari hasil yang telah dicapai, sehingga terlihat
prestasi kerja pihak manajemen yang menjalankan usaha. 6

6
I Made Adnyana, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Lembaga Penerbitan Universitas Nasional,
2020), hal. 12

8
F. Bisnis dan Investasi
1. Pengertian Bisnis
• bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan suatu organisasi dalam
rangka mendapatkan keuntungan dengan menawarkan barang atau
jasa. (Arifin, 2008:2)
• pendapat lain menjelaskan bahwa bisnis adalah Rantai yang
terhubung, kalau digambarkan, pebisnis atau wirausaha terlibat
setidaknya dengan pemasok, internal perusahaan kita, pesaing,
pelanggan, dan pihak lain tak langsung (Oei, 2010:134).
2. Investasi
a. Pengertian Investasi
Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang
untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Muljadi (2001:284).
Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya
penggolongan usulan yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut
1. Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus dengan
yang baru.
2. Investasi dengan penambahan kapasitas, sering juga bersifat
penggantian.
3. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk
menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.
Investasi merupakan pengorbanan yang dikeluarkan sekarang untuk
mendapatkan benefit di masa yang akan datang. Jenis investasi ada dua
yaitu:
1. Riil Berkaitan dengan bidang ilmu studi kelayakan bisnis seperti
rencana pembangunan proyek dan pembangunan usaha.
2. Finansial Berkaitan dengan bidang ilmu manajemen investasi seperti
investasi saham, obligasi dan produk investasi lainnya. Jenis-
b. jenis investasi Investasi

9
terdapat empat penggolongan investasi, yaitu:
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment)
Investasi ini timbul karena adanya peraturan pemerintah atau
karena syarat-syarat kontrak yang telah disetujui, yang mewajibkan
perusahaan untuk melaksanakanya tanpa mempertimbangkan laba atau
rugi. Contohnya karena air limbah yang telah digunakan dalam proses
produksi jika dialirkan keluar pabrik akan mengakibatkan timbulnya
pencemaran lingkungan, maka pemerintah mewajibkan perusahaan
untuk memasang instalasi pembersih air limbah, sebelum dibuang
keluar pabrik.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measure able profit
investment)
Investasi ini dimaksudkan untuk menaikan laba, namun laba
yang diharapkan akan diperoleh perusahaan dengan adanya investasi
ini sulit untuk dihitung secara teliti. Contohnya adalah pengeluaran
biaya promosi produk untuk jangka panjang, biaya penelitian, dan
pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikan
karyawan. Sulit untuk mengukur tambahan laba yag dapat diperoleh
dengan adanya pengeluaran biaya promosi produk , begitu juga sulit
untuk mengukur penghematan biaya (karena adanya efisiensi) akibat
adanya program pelatihan.
3. Investasi dalam penggantian ekuipment (replacement investment)
Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk mesin dan
ekuipmen yang ada. Dalam pemakaian mesin dan ekuipmen, pada
suatu saat yang terjadi biaya operasi mesin dan ekuipmen menjadi
lebih besar dibandingkan dengan biaya operasi jika mesin tersebut
diganti dengan yang baru, atau produktivitasnya tidak mampu
memenuhi kebutuhan.
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)

10
Investasi ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas
produksi atau operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya. Tambahan
kapasitas akan memerlukan aktiva diferensial berupa tambahan
investasi dan akan menghasilkan pandapatan diferensial, yang berupa
tambahan pendapatan (revenues), serta memerlukan biaya diferensial,
yang berupa tambahan biaya karena tambahan kapasitas.7

7
Reza Nurul Ichsan, (2019), hal. 9

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang dapat
tidaknya suatu proyek dilakukan dengan berhasil (menguntungkan).
Pengertian menguntungkan berhasil atau layak, ada yang menafsirkan dalam
arti sempit dan arti luas. Pengertian arti sempit, biasanya pihak swasta yang
lebih berminat tentang manfaat ekonomi suatu investasi. Pengertian dalam arti
luas, biasanya pemerintah atau lembaga non profit disamping manfaat
ekonomi masih ada manfaat lain yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan.
Terdapat 5 studi kelayakan bisnis yaitu:
1. Menghindari risiko kerugian
2. Memudahkan perencanaan
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
4. Memudahkan pengawasan
5. Memudahkan pengendalian

Studi kelayakan bisnis tidak hanya berguna untuk para pelaku bisnis,
tetapi terdapat pihak-pihak lain yang membutuhkan studi kelayakan bisnis
untuk mencapai kepentingan masing-masing di antaranya:

1. Pemilik usaha
2. Kreditur
3. Pemerintah
4. Masyarakt luas
5. Manajemen

Investasi merupakan pengorbanan yang dikeluarkan sekarang untuk


mendapatkan benefit di masa yang akan datang. Ada dua jenis investasi yaitu:
1. Riil Berkaitan dengan bidang ilmu studi kelayakan bisnis seperti
rencana pembangunan proyek dan pembangunan usaha.
2. Finansial Berkaitan dengan bidang ilmu manajemen investasi seperti
investasi saham, obligasi dan produk investasi lainnya. Jenis-
DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I. M. (2020). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Lembaga Penerbitan


Universitas Nasional (LPU-UNAS).
Artiningsih, D. W. (2019). Studi Kelayakan Bisnis. Surabaya: PT. Muara Karya
( Anggota IKAPI).
Ichsan, R. N., Nasution, L., & Sinaga, S. (2019). Studi kelayakan Bisnis ( Business
Feasibility Study). Medan: CV. Manhaji.
Rahmadani, S., & Makmur. (2019). Analisis Studi Kelayakan Bisnis Pada
Pengembangan UMKM Usaha Tahu dan Tempe Karya Mandiri ditinjau Dari
Aspek Produksi, Aspek Pemasaran dan Aspek Keuangan. Jurnal Ilmiah
Manajemen dan Bisnis , 78-79.
Wahyuni, Syahrani Hsb, R. M., Sakina, Fatih, M. L., & Suhairi. (2022). Analisis
Studi Kelayakan Bisnis Dalam Aspek Produksi. VISA: Journal of Visions and
Ideas , 128-129.

Anda mungkin juga menyukai