Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KONSEP – KONSEP DASAR STUDI KELAYAKAN BISNIS

Disusun Oleh:

Aslan 210611040139

Arseta maparipe 210611040131

Barnabas Tandilinting 210611040129

Vincent Hugo 210611040126

Rafael Tumanduk 210611040121

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS EKONOMI DAN BINSNIS
MANADO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3

BAB I Pendahuluan ...................................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 4

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................... 4

BAB 2 Pembahasan ...................................................................................................................................... 6

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis ................................................................................................... 6

B. Mengapa SKB Penting ...................................................................................................................... 9

C. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis ..................................................................................................... 10

D. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis ....................................................................................................... 11

E. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis .................................................................................................... 12

F. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis ............................................................................................ 16

G. Jenis, Sumber Data dan Teknik analisis data Dalam SKB .............................................................. 17

H. Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis ............................................................................................... 18

I. Hasil SKB ....................................................................................................................................... 19

BAB 3 Kesimpulan ..................................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 22


BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang

Bab pertama dari modul Studi Kelayakan Bisnis (SKB) ini memaparkan secara terintegarsi
wawasan secara menyeluruh mengenai berbagai aspek terkait dengan kelayakan dari rencana
bisnis. Wawasan yang disajikan dalam modul ini terdiri atas Pengertian Studi Kelayakan Bisnis,
Pemahaman Bisnis dan Investasi, Perusahaan dan industri, kapan SKB ini diperlukan dan
manfaatnya, tahapan Studi Kelayakan Bisnis, Aspek-aspek Studi kelayakan Bisnis dan struktur
SKB, Sumber sumber data dan informasi serta Etika dalam SKB, dan Hasil Studi Kelayakan
Bisnis.

Dengan penjelasan ini diharapkan pembaca atau mahsiswa dapat mempelajari materi yang
akan disajikan secara lebih mendalam pada bab-bab berikutnya. Mempelajari Studi Kelayakan
Bisnis akan terkait dengan bidang studi atau ilmu lain, seperti manajemen, baik manajemen
pemasaran, manajemen keuangan, manajemen operasi, manajemen SDM, manajemen risiko,
sosial ekonomi, riset operasi, metode penelitian, dan statistika. Sehingga alangkah baiknya,
pembaca atau mahasiswa yang akan mempelajari modul ini juga telah mengetahui ilmuilmu lain
yang terkait tersebut.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah

1. Apa pengertian dari Studi Kelayakan Bisnis


2. Mengapa Studi Kelayakan bisnis itu penting
3. Apa manfaat dan tujuan studi kelayakan bisnis
4. Apa saja tahapan tahapan Studi kelayakan bisnis
5. Apa saja aspek-aspek Studi kelayakan bisnis
6. Dari manakah Sumber Data dan Informasi, dan Etika dalam Studi kelayakan bisnis
7. Apa saja Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis
8. Bagaimana hasil StudiKelayakan bisnis

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui Apa pengertian dari Studi Kelayakan Bisnis


2. Untuk mengetahui pentingnya Studi kelayakan bisnis
3. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan Studi kelayakan bisnis
4. Untuk mengetahui tahapan tahapan Studi kelayakan bisnis
5. Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek Studi kelayakan bisnis
6. Untuk mengetahui dari manakah sumber data dan informasi dan etika dalam Studi
kelayakan bisnis
7. Untuk mengetahui Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis
8. Untuk mengetahui hasil Studi kelayakan bisnis
BAB 2 Pembahasan

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis menurut hubungan nya

Berbicara tentang Studi Kelayakan Bisnis Tentu Saja berbicara tentang bisnis,
investasi, usaha serta proyek. Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka
panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang (Mulyadi, 2001). Investasi juga
dapat didefinisikan sebagai penanaman modal atau pemilikan sumber-sumber dalam jangka
panjang yang akan bermanfaat pada beberapa periode yang akan datang.Investasi dapat pula
didefinisikan sebagai penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk
memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim,2003).

Pada beberapa pendapat tersebut, terkandung hal terpenting dalam investasi yaitu
adanya pengorbanan dan waktu (jangka periode). Makna mengorbankan disini, ialah
pengorbanan sejumlah modal atau aset yang dimiliki dalam suatu usaha atau proyek. Setelah
itu mengharapkan adanya pengembalian disertai tingkat keuntungan yang diharapkan.
Ketika menjalankan suatu bisnis, sudah dipastikan mengeluarkan modal dan aset yang
dimiliki untuk investasi. Sedangkan hasil dimasa datang bersifat tidak pasti, tergantung dari
perencanaan dan identifikasi usahawan.

Umumnya investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Investasi pada financial
assets dan real assets.Investasi pada financial assets yaitu bentuk investasi yang dilakukan
di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar
uang dan lainnya. Kemudian Investasi pada financial assets yang dilakukan di pasar modal,
misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi dan lainnya.

Sedangkan Investasi pada real asset diwujudkan dalam bentuk pembelian aset
produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.
Dapat diartikan juga bahwa investasi merupakan suatu bentuk penanaman modal pada suatu
entitas dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu dalam suatu bidang usaha.

Secara umum, proyek ialah suatu usaha yang unik untuk mencapai tujuan yang
ditentukan oleh waktu, biaya dan kualitas. Bersifat unik, karena tidak melibatkan tahapan
yang berulang. Setiap proyek yang dilakukan berbeda dari yang terakhir, sedangkan kegiatan
operasional sering melibatkan proses yang berulang-ulang. Memiliki skala waktu yang
ditetapkan. Kemudian proyek memiliki waktu awal dan akhir yang jelas untuk mencapai
tujuan sesuai waktu yangditetapkan.
Selain itu memiliki anggaran yang sudah direncanakan dan disetujui serta memiliki
keterbatasan sumberdaya. Proyek dilaksanakan dengan jumlah tenaga kerja, peralatan dan
material yang telah disepakati. Melibatkan unsur yang berisiko yangmembawa pada risiko
bisnis dan melakukan perubahan yang menguntungkan. Karena pada dasarnya, tujuandari
proyek pada konsep disini adalah menciptakansuatu bisnis yang memiliki nilai.
Timbulnya suatu proyek biasanya disebabkan oleh arus permintaan pasar. Adanya
kebutuhan dankeinginan yang perlu diselesaikan, maupun adanya produk yang belum
mencukupi atau belum ada sama sekali. Kemudian bagi usahawan, proyek dapat dijadikan
acuan untuk merealisasikan ide. Bagi pemerintah, proyek dilakukan dalam rangka
memenuhikebutuhan masyarakat akan suatu barang maupun jasa.
Setelah itu, perlu diperkenalkan pengertian bisnis. Bisnis ialah suatu aktivitas dan institusi
yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan seharihari dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan dari masyarakat yang membutuhkan barang maupun
jasa yang kita produksi. Namun seluruh aktivitas dan usaha yang dilakukan biasanya
dalarangka untuk mencari keuntungan. Yang mana denganmenyediakan barang dan jasa
yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa bisnis memproduksi barang berwujud
sedangkan yang lain memberikan jasa.

Setelah memahami konsep pengertian investasi, pengertian proyek dan bisnis. Dapat
dijabarkan bahwa Studi Kelayakan Bisnis adalah Suatu kegiatan identifikasi dan
merencanakan serta memperdalam seluruh aktivitas dan usaha untuk mencari keuntungan
maupun sosial dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem
perekonomian, dengan output berupa keputusan penentuan layak atau tidaknya suatu usaha
tersebut dijalankan.
Kegiatan identifikasi disini memiliki arti bahwa sebelum menerapkan usaha, perlu diketahui
dan dijabarkan terlebih dahulu ciri-ciri, model kebutuhan dan keinginan usawahan yang
nantinya akan membentuk pola usaha. Setelah itu, direncanakan dan memperdalam, yang
artinya bahwa dilakukan analisa secara sungguh-sungguh dengan sumber pendukung yang
dapat diukur dan dihitung. Dengan mengukur dan menghitung rencana usaha, maka dapat
diperoleh hasil yang maksimal dari analisa tersebut.

Keputusan penentuan layak atau tidak, artinya bahwa analisa yang dilakukan
bertujuan untuk menentukan apakah usaha yang sudah direncanakan, siap untuk dijalankan
ataukah tidak. Apabila siap dijalankan, berarti usaha akan memberikan benefit atau manfaat
yang lebih besar setelah usahawan tersebut mengeluarkan modal dan aset untuk menjalankan
usaha tersebut. Manfaat yang dimaksud, ialah bisa berupa manfaat finansial maupun
nonfinansial sesuai dengan tujuan dibentuknya bisnis tersebut. Apabila dikaji lebih dalam,
arti layak disini juga dapat dimaknai bahwa keuntungan tidak hanya dinikmati bagi
usahawan, namun juga bagi investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat luas tentunya.
2. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis menurut Suku Katanya

• Studi.

Merupakan penelitian, sehingga mempunyai unsur-unsur data, sumber data, etika,


metode dan analisis, serta adanya hasil dan pelaporan.

• Kelayakan.

Mempunyai arti kata menguntungkan atau manfaat lebih besar dari biaya

• Bisnis atau usaha.

Merupakan kegiatan atau usaha untuk menghasilkan barang/jasa untuk memenuhi


kebutuhan konsumen, yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan motivasi utamanya
adalah profit.

Melihat pengertian dari masing – masing suku katanya di atas maka pengertian
studi kelayakan bisnis dapat di artikan secara sederhana sebagai : Penelitian terhadap
rencana bisnis apakah rencana bisnis layak dijalankan secara menguntungkan dan terus
menerus .

3. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Para Ahli

Studi kelayakan bisnis menurut Umar (2005:p8), studi kelayakan bisnis merupakan
penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak
bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka pencapaian
keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2003:p7) studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan
yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan,
dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
Menurut Kasmir dan Jafkar (2012,p7, Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau usaha yang akan dijalankan, untuk
menentukan dijalankan atau tidaknya usaha tersebut.

Menurut Sutrisno (1982:75), Studi Kelayakan Bisnis merupakan studi atau


pengkajian apakah suatu usulan proyek/gagasan usaha apabila dilaksanakan dapat berjalan
dan berkembang sesuai dengan tujuannya atau tidak.

Menurut Nitisetmito dan Burhan (1995), Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu
metode penjajagan dari suatu gagasan usaha tentang kemungkinan layak atau tidaknya
gagasan usaha tersebut dilaksanakan.
Menurut Husein Umar (1997) menyatakan Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu
penelitian layak atau tidaknya suatu proses besar yang biasanya merupakan proyek investasi
itu dilaksanakan.

B. Mengapa SKB Penting

Bisnis (Umar, 2005) adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orangorang yang
berkecimpung didalam bidang perniagaan (Produsen, Pedagang, Konsumen dan Industri)
dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.

Perusahaan (Umar, 2005) adalah sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian
dan sumberdaya ekonomi menjadi barang / jasa yang diperuntukan bagi pemuasan kebutuhan
para pembeli, serta diharapkan memberikan laba kepada pemiliknya.

Kegiatan investasi (Rangkuti, 2012) adalah tindakan mengeluarkan sejumlah dana dalam
jumlah tertentu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan /manfaat yang lebih besar di masa
mendatang, baik keuntungan materiil maupun non materiil. – Investasi dalam perluasan usaha
(expansion investment)

• Investasi penambahan jenis produk baru

• Investasi dalam penggantian mesin dan ekuipmen (replacement )

• Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment).

Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi proyek/ bisnis merupakan keputusan


yang sangat berisiko. Komponen dari bisnis (4C: Consumer, Company, Competition, Change)
itu sendiri mengandung unsur perubahan (change) yang merupakan keniscayaan mempengaruhi
unsur unsur lainnya, sehingga membuat ketidakpastian atau risiko. Oleh karenanya analisis
kelayakan bisnis atau investasi sangat diperlukan dalam rangka meminimalkan risiko dan
memastikan rencana bisnis termasuk rencana profit yang akan diperoleh, sesuai dengan yang
kita harapan, secara optimal.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam memulai suatu bisnis, dimana dasar
dari pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat diperoleh melalui suatu studi terhadap berbagai
aspek mengenai kelayakan suatu bisnis yang akan dijalankan, sehingga hasil daripada studi
tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan
atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi
kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek
masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain
sebagainya.
SKB penting untuk dilaksanakan baik pada usaha yang baru akan dijalankan maupun
kepada perluasan/pengembangan dari usaha yang telah ada. Hal ini dikarenakan dalam
melakukan suatu proyek bisnis digunakan masukan-masukan berupa sumberdaya maupun
sumber dana. Sumberdaya dan sumber dana yang digunakan ini jumlahnya terbatas. Agar tidak
terjadi pemborosan terhadap penggunaan sumberdaya dan sumber dana yang terbatas tersebut
maka perlu dilakukan penelitian apakah proyek bisnis yang akan dilaksanakan akan
menguntungkan atau tidak. Jika tidak menguntungkan sebaiknya proyek bisnis tersebut tidak
dilaksanakan. Tetapi jika menguntungkan maka dapat diteruskan/dilanjutkan ke operasional
proyek bisnis.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

• Besarnya dana investasi

• Tingkat ketidakpastian bisnis /proyek

• Kompleksitas variabel yang berpengaruh

Kendala-Kendala Yang Mungkin dihadapi :

▪ Perubahan Kurs

▪ Inflasi

▪ Perubahan Daya Beli

▪ Perubahan Ekonomi Makro

C. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Sebuah studi kelayakan sebuah bisnis akan memiliki manfaat yang berguna bagi beberapa
pihak menurut Umar (2005, yaitu:

• Pihak Investor

Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan,
pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai di cari, misalnya dari investor atau
pemilik modal yang mau menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu.

• Pihak Kreditor

Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank, dimana pihak bank sebelumnya
memustuskan untuk memberikan kredit atau tidak, diperlukan kajian dari studi kelayakan
bisnis yang ada.
• Pihak Manajemen Perusahaan

Studi kelayakan ini dapat berguna sebagai gambaran tentang potensi sebuah proyek
di masa yang akan datang dengan berbagai aspeknya.

• Pihak Pemerintah dan Masyarakat.

Penyusunan studi kelayakan ini perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang


telah diterapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun, pemerintah dapat secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan.

• Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

Dalam menyusun studi kelayakan ini perlu juga dianalisis manfaat yang akan di dapat
dan biaya yang akan timbul oleh proyek terhadapa perekonomian nasional.

D. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012), paling tidak ada 5 (lima) tujuan mengapa sebelum
suatu bisnis dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan, yaitu :

• Menghindari resiko kerugian,

Untuk menghindari resiko kerugian di masa yang akan datang, karena di masa yang
akan datang terdapat ketidakpastian. Kondisi ini yang dapat diramalkan akan terjadi atau
memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi
kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan baik resiko yang
dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat kita kendalikan.

• Memudahkan perencanaan,

Jika dapat meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akandatang, maka akan
mempermudah kita dalam melakukan perencanaan. Perencanaan meliputi beberapa jumlah
dana yang diperlukan, kapan usaha akan dijalankan, dimana lokasi akan di bangun, siapa-
siapa yang melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa besar keuntungan
yang akan diperoleh, serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.

• Mempermudah pelaksanaan pekerjaan,

Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan
pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki
pedoman yang dapat dikerjakan. Sehingga pekerjaan berjalan pada tujuan yang jelas dengan
pembagian tugastugas yang telah dirancang dengan baik.
• Mempermudah pengawasan,

Dengan telah dilaksanakan suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang
sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap
jalannya usaha. Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan berdasarkan hasil yang
ditimbulkan berdasarkan target dari rencana bisnis tersebut.

• Mempermudah pengendalian,

Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang


melenceng ke arah yang sesungguhnya, berdasarkan kebijakan-kebijakan tertentu.

E. Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis atau usaha, ada beberapa tahapan studi yang
dikerjakan berdasarkan Umar (2005), yaitu:

• Penemuan Ide Proyek

Produk atau Jasa yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk dijual dan
menguntungkan. Karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk atau jasa
dari usaha harus dilakukan. Penelitian jenis produk dapat dilakukan dengan kriteria-kriteria
bahwa suatu produk atau jasa dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum
terpenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk atau jasa tersebut belum ada.

• Tahap Penelitian

Setelah ide-ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian yang lebih mendalam
dengan memakai metode ilmiah. Proses itu dimulai dengan mengumpulkan data, lalu
mengolah data dengan memasukkan teori-teori yang relevan, menganalisis dan
menginterpretasi hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai.

• Tahap Evaluasi Proyek

Ada tiga macam evaluasi proyek. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang akan
didirikan. Kedua, proyek yang sedang beroperasi. Dan yang Ketiga, mengevaluasi proyek
yang baru selesai dibangun. Evaluasi berarti membandingkan antara sesuatu dengan satu
atau lebih standar atau kriteria, dimana standar atau kriteria ini bersifat kuantitatif maupun
kualitatif.

• Tahap Pengurutan Usulan yang Layak


Jika terdapat lebih dari satu usulan proyek bisnis yang dianggap layak dan terdapat
keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk merealisasikan semua proyek
tersebut, maka perlu dilakukan pemilihan proyek yang dianggap paling penting untuk
direalisasikan. Sudah tentu, proyek yang diprioritaskan ini mempunyai skor tertinggi jika
dibandingkan dengan usulan proyek yang lain berdasarkan kriteriakriteria penilaian yang
telah ditentukan.

• Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Bisnis

Setelah suatu usulan proyek dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat suatu rencana
kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan,
jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan
manajemen dan lain-lain.

• Tahap Pelaksanaan Proyek Bisnis

Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahap pelaksanaan
proyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulai dari pemimpin sampai pada 13
tingkat yang paling bawah, harus bekerja sama dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
rencana yang telah diterapkan.

Menurut Kasmir dan Jakfar, tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk
mempermudah pelaksanaan studi kelayakan dan keakuratan dalam penilaian.
Berikut tahapan-tahapan dalam melakukan studi kelayakan menurut Kasmir dan Jakfar :

1. Pengumpulan Data dan Informasi

Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik yang
bersifat kualitatif maupun kuantitatif, juga dari data primer maupun data sekunder.
Pengumpulan data dan informasi dapat diperolehdari berbagai sumbersumber terpercaya,
misalnya lembaga yang berwenang seperti Biro Pusat Statistik, dan lainnya.

2. Melakukan Pengolahan Data

Setelah informasi dan data yang dibutuhkan terkumpul maka langkah selanjutnya
adalah melakukan pengolahan data dan informasi tersebut. Pengolahan data dilakukan secara
benar dan akurat dengan metode dan ukuran yang lazim digunakan untuk bisnis. Pengolahan
ini dilakukan secara teliti untuk masing-masing aspek yang ada, kemudian memastikan atau
memeriksa kembali kebenaran hitungan yang telah dibuat sebelumnya.

3. Analisis Data

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam rangka menentukan


kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelauuakan bisnis ditentukan dari kriteria yang telah
memenuhi syarat sesuai kriteria yang layak digunakan. Kriteria kelayakan diukur dari setiap
aspek untuk seluruh aspek yang telah dilakukan

4. Mengambil Keputusan

Apabila telah diperoleh hasil dari pengukuran dengan kriteria tertentu tersebut, maka
langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil tersebut. Keputusan
diambil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (apakah layak atau tidak) berdasarkan
hasil perhitungan sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya dibatalkan dengan menyebutkan
alasannya.

5. Memberikan Rekomendasi

Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak tertentu


terhadap laporan studi yang telah disusun, juga dapat disertakan saran serta perbaikan bila
perlu.

Menurut Suliyanto (2010), dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis ada beberapa
tahapan studi yang harus dikerjakan. Tahapan-tahapan yang dikerjakan ini bersifat umum antara
lain:

a. Penemuan Ide

Produk yang akan dibuat haruslah laku dijual dan menguntungkan. Oleh karena itu,
penemuan ide terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk dari proyek harus dilakukan.
Dimana produk yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum dipenuhi.
Pendistribusian yang tidak merata atau tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat
menimbulkan ide•ide usaha untuk menyempurnakan produk ataupun menciptakan produk
baru. Kemudian dengan memperhatikan potensial konsumen terutama needs dan wants
mereka, maka dapat menimbulkan ide•ide usaha baik untuk produk baru ataupun perbaikan
dari produk yang sudah ada. Seperti need konsumen peminum kopi yang tinggi akan macam
cita rasa kopi serta want mereka akan tempat minum kopi yang memungkinkan mereka
menikmati kopi dengan santai dan beramai•ramai dengan kolega mendorong tumbuhnya
warung kopi di mal•mal atau perkantoran baik dari luar negeri (Coffe Bean dan Starbucks)
serta dari dalam negeri (Kopi Putih Luwak, Nescafe dll).

b. Tahapan Penelitian

Dimulai dengan mengumpulkan data, lalu mengolah data berdasarkan teori yang
relevan,menganalisis dan menginterpresentasikan hasil pengolahan data dengan alat analisis
yang sesuai,menyimpulkan hasil sampai pada pekerjaan membuat laporan hasil penelitian
tersebut. Melalui penelitian memungkinkan timbulnya gagasan produk baru atau perbaikan
dari produk yang sudah ada. Contohnya adalah penelitian terhadap penyakit flu
menghasilkan jenis obat flu yang tidak membawa efek mengantuk.
c. Tahap Evaluasi

Mengevaluasi usulan usaha yang didirikan. Apakah masih terdapat faktor-faktor


yang belum dianalisa dan perlu dilakukan penyempurnaan sebelum usaha dilakukan.
Mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan
dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami kemajuan usaha
dari waktu ke waktu.

Kemandegan dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa
dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa
mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat,
produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar usaha
selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak surut ke belakang? Setelah rencana
bisnis yang kita buat dengan baik apakah sudah cukup? Itulah pentingnya perlu melakukan
evaluasi danmonitoring sebelum dilakukan usaha.

d. Tahap Pengurutan

Setelah melakukan evaluasi, akan muncul usulan yang secara awal, layak
dipertimbangkan untuk direalisasikan. Bisa dilanjutkan dengan membuat prioritas dari
sekian banyak rencana bisnis yang sudah dievaluasi. Dengan membuat skala prioritas, maka
kita dapat mengatur alurpergerakan perjalanan usaha dengan lebih baik.

e. Tahap Rencana Pelaksanaan

Setelah tahap pengurutan. Langkah selanjutnya ialah menentukan jenis pekerjaan,


waktu yang dibutuhkan untuk jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana,
ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen, dan kondisi operasional dan
pelaksanaan yang sekiranya perlu direncanakan.

Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara jelas tentang pelaksanaan
usaha atau bisnis dan rencana kerja pembangunan usaha atau bisnis agar sesuai dengan tahap
pengurutan. Dengan begitu, perencanaan dapat stay on track dan mengikuti alur yang sudah
dibuat.

f. Tahap Pelaksana

Setelah semua pekerjaan telah selesai disiapkan, tahap berikutnya adalah


merealisasikan pembangunan usaha tersebut. Dengan pedoman yang sudah dibuat
sebelumnya, yang dimulai dari pengumpulan ide, dilanjutkan analisa dan penelitian,
kemudian dievaluasi dan diurutkan. Setelah itu dibuat perencanaan, maka ditahap ini kita
sudah memiliki gambaran yang dapat membuat kita lebih percaya diri dalam memulai usaha
dan bisnis

F. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Ada beberapa aspek menurut Umar (2005, p24-29) yang akan diteliti dalam studi
kelayakan bisnis ini yaitu:

▪ Aspek Pasar yaitu meneliti tentang permintaan suatu produk atau jasa, berapa luas pasar,
pertumbuhan permintaan dan market-share dari produk yang bersangkutan.
▪ Aspek Pemasaran

▪ yang meneliti segmen, target, posisi produk, kepuasan konsumen dan hal-hal lainnya yang
berkaitan dengan urusan marketing.

▪ Aspek Teknik dan Teknologi yang meneliti kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana
secara teknis, proses produksi akan dilaksanakan.
▪ Aspek Sumber Daya Manusia, yang meneliti tentang peran SDM dalam pembangunan
proyek bisnis dan juga peran SDM dalam operasional rutin bisnis setelah proyek selesai
dibangun.
▪ Manajemen, meneliti tentang manajemen pada saat pembangunan proyek bisnis dan juga
manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin. rutin
▪ Aspek Keuangan meneliti tentang perhitungan jumlah dana yang diperlukan untuk
keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.
▪ Aspek sosial, politik dan ekonomi, yang menganalisis kondisi-kondisi ekstrenal di luar
perusahaan yang dinamis dan tidak bisa dikendalikan, sercara politik, perekonomian
negara dan juga sosial.
▪ Aspek lingkungan Industri yang meneliti tentang persaingan dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi perjalan suatu bisnis.
▪ Aspek Yuridisyang meneliti tentang hal-hal yang menyangkut badan hukum perusahaan,
izin operasional dan lainnya.
▪ Aspek Lingkungan hidup di mana analisis dilakukan untuk meneliti pengaruh operasional
bisnis terhadap lingkungan sekitarnya, seperti kesehatan, polusi, pencemaran dan lainnya.

Menurut Kasmir dan Jakfar, terdapat beberapa aspek yang diperlukan studi untuk
menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi
saling berkaitan. Urutan penilain aspek mana yang harus didahului tergantung dari kesiapan
penilai dan kelengkapan data yang ada.

Secara umum, prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan sebagai berikut:

▪ Aspek hukum, membahas tentang masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen


perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha, sampai izin-izin yang dimiliki.
▪ Aspek Pasar dan Pemasaran, menilai besarnya peluang pasar yang diinginkan berdasarkan
segi pasar dan pemasaran.
▪ Aspek Keuangan, menilai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar
biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian meneliti seberapa besar pendapatan yang
akan diterima, seberapa lama investasi yang ditanamkan akan kembali, sumber
pembiayaan bisnis, dan tingkat bunga yang berlaku.
▪ Aspek Teknis/operasi, meneliti mengenai lokasi usaha,baik kantor pusat, cabang, pabrik,
atau gudang.
▪ Aspek Manajemen/organisasi, penilaian pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada.
▪ Aspek ekonomi sosial, melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika proyek ini
dijalankan, pengaruh ini terutama ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap
masyarakat secara keseluruhan.
▪ Aspek dampak lingkungan, analisis dampak yang ditimbulkan oleh proyek bisnis tersebut
terhadap lingkungan disekitarnya, baik air, darat dan udara.

G. Jenis, Sumber Data dan Teknik analisis data Dalam SKB

Dalam rangka untuk melakukan SKB perlu didesain terlebih dahulu mengenai jenis,
sumber dan cara memperoleh data, sangat bergantung pada tujuan investasi yang telah
ditetapkan.

• Jenis data

Jenis data diperlukan dalam SKB secara umum dikualifikasikan ke dalam 2 golongan
yaitu kuantitatif (berupa angka misal jml produksi, jml anggaran, dll) dan kualitatif (berupa
pernyataan, misal sejarah perusahaan).

• Sumber data

Sumber data untuk memperoleh data dlm SKB yaitu dari sumber primer dan sekunder.
Data primer : data yangg diperoleh pada saat survei

Data sekunder: data yang tidak diperoleh secara langsung, atau data yang diperoleh
dari sumber lain (BPS, Media, Pemerintah, Kadin, dll).

• Cara memperoleh data

Untuk memperoleh data memerlukan waktu, dana, dan tenaga tergantung banyaknya
data yang kita peroleh

• Alat analisis data


Alat analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yaitu analisis kuantitatif
dan analisis kualitatif. Analisis kualitatif : teknik analisis yang digunakan seperti
adjustment yang didasarkan kepada pengalaman empirik.

Analisis kuantitatif : menggunakan model2 statistik seperti analisis regresi, least


square dan model2 perhitungan laporan keuangan. SKB dapat dibuat oleh pihak eksternal
maupun internal perusahaan. Ilmu lain yang terkait dalam SKB, diantaranya adalah:
Manajemen, Ekonomi, Riset operasi, Statistika , Hukum Bisnis

H. Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis

Aspek moral serta etika dalam bisnis, khususnya dalam studi kelayakan bisnis menjadi hal
yang sangat penting. Perilaku etis mengacu kepada norma-norma atau standar-standar moral
pribadi dalam hubungannya dengan orang lain agar dapat terjamin keharmonisan dan tidak ada
seorang pun yang akan dirugikan.

• Etika peneliti pada responden.

Dalam pengumpulan data dari para responden , diperlukan serta diingat hak atas
kebebasan pribadi sehingga responden tidak akan dirugikan baik secara fisik maupun secara
mental.

• Etika peneliti pada klien.

Dalam suatu studi kelayakan bisnis pertimbangan-pertimabangan etis terhadap klien


sangat perlu diperhatikan. Karena klien mempunyai hak atas penelitian yang dilakukan
secara etis.

• Etika peneliti pada asisten.

Peneliti biasanya selalu memilki asisten peneliti , tidak etis jika menugaskan seorang
asisten melakukan suatu wawancara yang bisa membahayakan.

• Etika klien.

Terjadinya penelitian kelayakan bisnis diminta oleh kliennya untuk mengubah data,
mengartikan data dari segi yang menguntungkan ataupun menghilangkan bagian-bagian dari
hasil analisis yang dianggap dapat merugikan, kalau peneliti menuruti keinginan tersebut
maka bisa jadi profesi peneliti akan hancur.
I. Hasil SKB

SKB dapat dibuat oleh pihak eksternal maupun internal perusahaan. Hasil Studi Kelayakan
Bisnis adalah laporan tertulis (dokumen). Isi laporan SKB menyatakan bahwa suatu rencana
bisnis memiliki nilai-nilai positip bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga layak direalisasikan.
Atau justru sebaliknya.
BAB 3 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah

1. Studi Kelayakan Bisnis adalah Suatu kegiatan identifikasi dan merencanakan serta
memperdalam seluruh aktivitas dan usaha untuk mencari keuntungan maupun sosial dengan
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian, dengan output
berupa keputusan penentuan layak atau tidaknya suatu usaha tersebut dijalankan.
2. SKB penting untuk dilaksanakan baik pada usaha yang baru akan dijalankan maupun
kepada perluasan/pengembangan dari usaha yang telah ada. Hal ini dikarenakan dalam
melakukan suatu proyek bisnis digunakan masukan-masukan berupa sumberdaya maupun
sumber dana. Sumberdaya dan sumber dana yang digunakan ini jumlahnya terbatas. Agar
tidak terjadi pemborosan terhadap penggunaan sumberdaya dan sumber dana yang terbatas
tersebut maka perlu dilakukan penelitian apakah proyek bisnis yang akan dilaksanakan akan
menguntungkan atau tidak.
3. Manfaat dan Tujuan
1. Manfaat

Sebuah studi kelayakan sebuah bisnis akan memiliki manfaat yang berguna bagi beberapa
pihak menurut Umar (2005, yaitu:

• Pihak investor
• Pihak kreditur
• Pihak manajemen perusahaan
• Pemerintah dan masyarakat
• Bagi tujuan pembangunan dan ekonomi

2. Tujuan

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012), paling tidak ada 5 (lima) tujuan mengapa sebelum suatu
bisnis dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan, yaitu :

• Menghindari resiko kerugian


• Memudahkan perencanaan
• Mempermudah pelaksanaan pekerjaan,
• Mempermudah pengendalian

4. Tahapan-tahapan dalam studi kelayakan bisnis adalah:

▪ Tahap Penemuan Ide.

▪ Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data.

▪ Tahap Evaluasi.
▪ Tahap Mengambil Keputusan

▪ Tahap Rencana Pelaksanaan.

▪ Tahap Pelaksanaan.

5. Adapun aspek-aspek Studi kelayakan bisnis secara umum yaitu

▪ Aspek hukum
▪ Aspek pasar dan pemasaran
▪ Aspek keuangan
▪ Aspek teknis atau operasi
▪ Aspek manajemen organisasi
▪ Aspek ekonomi sosial
▪ Aspek lingkungan

6. Etika dalam Studi Kelayakan Bisnis

Aspek moral serta etika dalam bisnis, khususnya dalam studi kelayakan bisnis menjadi
hal yang sangat penting. Perilaku etis mengacu kepada norma-norma atau standar-standar
moral pribadi dalam hubungannya dengan orang lain agar dapat terjamin keharmonisan dan
tidak ada seorang pun yang akan dirugikan.

▪ Etika peneliti pada responden.

Dalam pengumpulan data dari para responden , diperlukan serta diingat hak atas kebebasan
pribadi sehingga responden tidak akan dirugikan baik secara fisik maupun secara mental.

▪ Etika peneliti pada klien.

Dalam suatu studi kelayakan bisnis pertimbangan-pertimabangan etis terhadap klien sangat
perlu diperhatikan. Karena klien mempunyai hak atas penelitian yang dilakukan secara etis.

▪ Etika peneliti pada asisten.

Peneliti biasanya selalu memilki asisten peneliti , tidak etis jika menugaskan seorang asisten
melakukan suatu wawancara yang bisa membahayakan.

▪ Etika klien.

Terjadinya penelitian kelayakan bisnis diminta oleh kliennya untuk mengubah data,
mengartikan data dari segi yang menguntungkan ataupun menghilangkan bagian-bagian
dari hasil analisis yang dianggap dapat merugikan, kalau peneliti menuruti keinginan
tersebut maka bisa jadi profesi peneliti akan hancur.
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/42980951/PERTEMUAN_KE_1_KONSEP_DASAR_STUDI_KE
LAYAKAN_BISNIS_A_PENGANTAR

http://eprints.umpo.ac.id/3803/1/Studi%20Kelayakan%20Bisnis.pdf

Anda mungkin juga menyukai