Anda di halaman 1dari 19

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Putu Agus Wira Putra,SE.,MM

PEMASARAN B MALAM
OLEH:
KELOMPOK 1

GEDE SEPTIADI PUJA MAHENDRA 2002612010676 (09)


I WAYAN ENDY PRAMASTYA 2002612010714 (13)
I PUTU YOGA BRAMASTA PUTRA 2002612010741 (14)
I PUTU PANDE JUNIAWAN 2002612010823 (20)
I MADE BAGUS SEDANA YOGA 2002612010824 (21)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Studi
Kelayakan Bisnis”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh dosen mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Kami mengharapkan makalah ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal menambah wawasan kita mengenai Studi
Pengenalan Bisnis.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada kami, juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
mendukung dan menjalin kerjasama yang baik sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, 14 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Studi Kelayakan Proyek .............................................................................................. 3

2.2 Pentingnya Investasi .................................................................................................... 4

2.3 Tujuan Dilakukan Studi Kelayakan Bisnis ................................................................. 5

2.4 Perbedaan Intesitas Studi Kelayakan Bisnis ............................................................... 6

2.5 Lembaga yang memerlukan studi kelayakan bisnis .................................................... 7

2.6 Identifikasi kesempatan usaha ..................................................................................... 9

2.7 Pengertian dan Tujuan Keputusan Investasi ............................................................. 10

2.8 Aspek Studi Kelayakan Bisnis .................................................................................. 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 15

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 15

3.2 Saran .......................................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Studi kelayakan proyek adalah salah satu konsep penting dalam mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis. Ini adalah proses evaluasi yang cermat dan sistematis untuk
menentukan apakah suatu proyek bisnis layak dilaksanakan atau tidak. Tujuan utama dari
studi kelayakan proyek adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi
semua aspek yang terkait dengan proyek tersebut sebelum mengambil keputusan untuk
melaksanakannya.
Investasi adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi, kemakmuran individu, dan
pembangunan masyarakat. Oleh sebab itu, kita perlu mempelajari tentang ap aitu studi
kelayakan proyek dan investasi, tujuan dan aspek aspek apa saja yang diperlukan dalam
melakukan studi kelayakan bisnis dan investasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Studi Kelayakan Proyek?


2. Mengapa Investasi sangat penting?
3. Jelaskan Tujuan Dilakunan Studi Kelayakan Bisnis?
4. Jelaskan Perbedaan Intensitas Studi Kelayakan Bisnis?
5. Jelaskan Lembaga yang memerlukan studi kelayakan bisnis?
6. Jelasakan apa yang dimaksud identifikasi kesempatan usaha?
7. Jelaskan Tujuan keputusan investasi?
8. Jelaskan Aspek studi kelayakan bisnis?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Studi Kelayakan Proyek


2. Untuk Mengetahui Pentingnya Investasi
3. Untuk mengetahui Tujuan Dilakunan Studi Kelayakan Bisnis
4. Untuk mengetahui Perbedaan Intensitas Studi Kelayakan Bisnis
5. Untuk Mengetahui Lembaga yang memerlukan studi kelayakan bisnis

1
6. Untuk mengetahui identifikasi kesempatan usaha
7. Untuk mengetahui Tujuan keputusan investasi
8. Untuk mengetahui Aspek studi kelayakan bisnis

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Studi Kelayakan Proyek

Studi kelayakan proyek adalah salah satu konsep penting dalam mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis. Ini adalah proses evaluasi yang cermat dan sistematis untuk
menentukan apakah suatu proyek bisnis layak dilaksanakan atau tidak. Tujuan utama dari
studi kelayakan proyek adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi
semua aspek yang terkait dengan proyek tersebut sebelum mengambil keputusan untuk
melaksanakannya. Berikut adalah beberapa poin penting terkait dengan studi kelayakan
proyek:

1. Analisis Kelayakan Finansial: Ini adalah aspek utama dalam studi kelayakan proyek.
Melibatkan perhitungan investasi awal, pendapatan yang diharapkan, biaya
operasional, dan perkiraan laba bersih proyek selama periode tertentu. Tujuannya
adalah untuk menilai apakah proyek tersebut akan menghasilkan keuntungan yang
memadai.
2. Analisis Kelayakan Teknis: Ini melibatkan evaluasi teknis proyek, termasuk apakah
teknologi yang diperlukan tersedia atau dapat diakses, apakah sumber daya manusia
yang dibutuhkan tersedia, dan apakah proyek tersebut dapat dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan.
3. Analisis Kelayakan Operasional: Proyek harus dapat beroperasi secara efisien. Ini
mencakup pertimbangan tentang bagaimana proyek akan dijalankan, proses yang akan
digunakan, dan bagaimana mengelola operasional sehari-hari.
4. Analisis Kelayakan Pasar: Mengidentifikasi apakah ada pasar yang cukup besar untuk
produk atau layanan yang akan dihasilkan oleh proyek. Ini melibatkan penelitian pasar
untuk memahami permintaan, persaingan, dan tren pasar yang mungkin memengaruhi
proyek.
5. Analisis Kelayakan Sosial dan Lingkungan: Studi kelayakan juga harus
mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari proyek tersebut. Ini termasuk
memastikan bahwa proyek mematuhi peraturan lingkungan dan memiliki dampak
yang dapat diterima terhadap masyarakat sekitar.

3
6. Analisis Kelayakan Hukum dan Perizinan: Menilai apakah proyek mematuhi semua
peraturan dan perizinan yang berlaku. Ini termasuk aspek-aspek hukum dan perizinan
yang perlu dipenuhi untuk menjalankan proyek.
7. Analisis Kelayakan Manajerial dan Organisasi: Menilai apakah tim manajemen yang
akan mengelola proyek memiliki keahlian dan pengalaman yang diperlukan. Juga
mempertimbangkan struktur organisasi yang tepat untuk mengelola proyek.

Studi kelayakan proyek membantu pemangku kepentingan, seperti pengusaha atau


investor, membuat keputusan yang berdasarkan analisis mendalam tentang apakah proyek
tersebut akan berhasil secara ekonomis dan operasional. Ini meminimalkan risiko
kegagalan proyek dan membantu memastikan penggunaan sumber daya dengan bijak.
Dalam mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis, siswa akan memahami metodologi dan alat-
alat yang digunakan dalam melakukan studi kelayakan proyek ini.

2.2 Pentingnya Investasi

Investasi memiliki kepentingan yang sangat besar dalam konteks ekonomi dan
keuangan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa investasi sangat penting:

1. Pertumbuhan Ekonomi: Investasi mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketika


perusahaan dan individu berinvestasi dalam proyek-proyek baru, ini menciptakan
lapangan kerja, meningkatkan produksi, dan berkontribusi pada perkembangan
ekonomi.
2. Penciptaan Lapangan Kerja: Investasi dalam bisnis dan proyek-proyek menciptakan
lapangan kerja yang diperlukan untuk menganggur. Ini membantu mengurangi tingkat
pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
3. Inovasi dan Teknologi: Investasi mendorong inovasi dan pengembangan teknologi.
Perusahaan yang berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan menciptakan
produk dan layanan baru yang meningkatkan kualitas hidup dan efisiensi.
4. Penghasilan dan Laba: Investasi yang cerdas dapat menghasilkan penghasilan dan
laba. Ini bisa berupa dividen dari saham, bunga dari investasi obligasi, atau
keuntungan dari bisnis yang diinvestasikan.
5. Diversifikasi Portofolio: Investasi membantu individu dan lembaga keuangan untuk
diversifikasi portofolio mereka. Dengan berinvestasi dalam berbagai jenis aset seperti
saham, obligasi, real estate, dan lainnya, risiko dapat dikurangi.

4
6. Pensiun dan Keamanan Keuangan: Investasi adalah cara utama orang mempersiapkan
masa pensiun dan menciptakan keamanan keuangan jangka panjang. Investasi dapat
membantu memastikan pendapatan yang cukup untuk pensiun dan kebutuhan
finansial di masa depan.
7. Peningkatan Produktivitas: Investasi dalam infrastruktur dan teknologi dapat
meningkatkan produktivitas suatu negara. Ini memungkinkan produksi yang lebih
efisien dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
8. Pengembangan Bisnis: Bagi wirausahawan dan pengusaha, investasi diperlukan untuk
memulai, mengembangkan, atau memperluas bisnis. Ini menciptakan peluang untuk
menghasilkan pendapatan, menciptakan nilai, dan meningkatkan pangsa pasar.
9. Pengurangan Kemiskinan: Investasi dalam proyek-proyek sosial dan pembangunan
dapat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat
yang kurang beruntung.
10. Keberlanjutan Lingkungan: Investasi dalam teknologi hijau dan praktik bisnis
berkelanjutan membantu menjaga lingkungan dan melindungi sumber daya alam bagi
generasi mendatang.

Secara keseluruhan, investasi adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi,


kemakmuran individu, dan pembangunan masyarakat. Ini berperan penting dalam
menciptakan nilai tambah bagi individu, perusahaan, dan negara-negara secara
keseluruhan.

2.3 Tujuan Dilakukan Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir dan Jakfar (2003)ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau
proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan yaitu :

1. Menghindari resiko kerugian Resiko.


Kerugian untuk masa yang akan datang yang penuh dengan ketidak pastian, dalam hal
ini fungsi studi kelayakan untuk meminimalkan resiko baik yang dapat dikendalikan
maupun yang tidak dapat dikendalikan.
2. Memudahkan Perencanaan Perencanaan
Meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan dijalankan, dimana,
bagaimana pelaksanaannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh serta
bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.

5
3. Memudahkan Pelaksanaan.
Pekerjaan Dengan rencana yang telah tersusun maka sangat memudahkan pelaksanaan
bisnis, pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik.
4. Memudahkan Pengawasan.
Dengan melaksanakan proyek sesuai rencana maka memudahkan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha.
5. Memudahkan Pengendalian.
Jika dapat diawasi maka jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga
mudah untuk mengendalikan penyimpangan tersebut.

2.4 Perbedaan Intesitas Studi Kelayakan Bisnis

Perbedaan dalam intensitas studi kelayakan bisnis merujuk pada sejauh mana sebuah
proyek atau usaha dianalisis dan dievaluasi. Beberapa studi kelayakan bisnis mungkin
melibatkan analisis yang sangat mendalam dan komprehensif, mempertimbangkan
berbagai aspek, risiko, dan dampaknya secara rinci. Sementara itu, dalam situasi lain,
evaluasi dapat lebih sederhana, hanya fokus pada aspek-aspek tertentu yang dianggap
kunci. Intensitas studi kelayakan bisnis dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas
proyek, sumber daya yang tersedia, dan tujuan dari evaluasi tersebut. ada beberapa faktor
yang mempengaruhi intensitas studi kelayakan. Diantara yang utama adalah :
1. Besarnya Dana yang Ditanamkan atau Diinvestasikan:
Faktor pertama yang memengaruhi intensitas studi kelayakan bisnis adalah besarnya
dana yang akan ditanamkan atau diinvestasikan dalam proyek atau bisnis. Studi
kelayakan bisnis yang lebih intens diperlukan ketika jumlah investasi yang diperlukan
lebih besar. Ini disebabkan oleh risiko yang lebih tinggi yang terlibat dalam proyek-
proyek besar dan keterlibatan aspek finansial yang lebih signifikan. Sebagai contoh,
proyek konstruksi gedung pencakar langit memerlukan investasi yang sangat besar,
dan oleh karena itu, studi kelayakan yang sangat rinci diperlukan. Studi ini mungkin
mencakup analisis finansial yang sangat mendalam, proyeksi kas, analisis sensitivitas,
serta pemodelan berbagai skenario.

2. Tingkat Ketidakpastian Proyek/Bisnis:


Tingkat ketidakpastian adalah faktor kedua yang memengaruhi intensitas studi
kelayakan bisnis. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian dalam proyek atau bisnis,

6
semakin rinci dan komprehensif studi kelayakan yang diperlukan. Ketidakpastian bisa
timbul dari berbagai sumber, termasuk perubahan regulasi, fluktuasi pasar, risiko
teknis, dan perubahan lingkungan eksternal. Sebagai contoh, jika proyek teknologi
baru berhadapan dengan banyak ketidakpastian terkait dengan pengembangan produk,
perlindungan kekayaan intelektual, dan adopsi pasar, maka studi kelayakan harus
memeriksa setiap aspek ini secara menyeluruh. Analisis risiko yang mendalam dan
strategi mitigasi juga akan diperlukan.

3. Kompleksitas Elemen-elemen yang Mempengaruhi Proyek/Bisnis:


Kompleksitas elemen-elemen yang memengaruhi proyek atau bisnis adalah faktor
ketiga yang memengaruhi intensitas studi kelayakan bisnis. Jika proyek atau bisnis
melibatkan elemen-elemen yang kompleks, seperti teknologi canggih, rantai pasokan
global, atau peraturan yang rumit, maka studi kelayakan harus mempertimbangkan
elemen-elemen ini secara mendalam. Sebagai contoh, jika bisnis melibatkan produksi
berbasis teknologi tinggi, maka studi kelayakan harus mencakup analisis teknis yang
rinci, persyaratan peralatan dan sumber daya yang diperlukan, serta pemahaman yang
mendalam tentang pasar dan persaingan di industri tersebut.

Dalam semua kasus, intensitas studi kelayakan bisnis harus sesuai dengan
kompleksitas dan risiko proyek atau bisnis yang sedang dievaluasi. Tujuannya adalah
untuk memastikan bahwa semua faktor yang relevan diperhitungkan dengan cermat dalam
pengambilan keputusan bisnis yang cerdas dan berdasarkan data.

2.5 Lembaga yang memerlukan studi kelayakan bisnis

Studi kelayakan bisnis dapat diperlukan oleh berbagai lembaga dan pemangku
kepentingan yang berencana untuk memulai proyek bisnis baru, memperluas bisnis yang
ada, atau melakukan investasi besar. Berikut adalah beberapa lembaga yang mungkin
memerlukan studi kelayakan bisnis:

1. Perusahaan Swasta: Perusahaan swasta yang ingin memulai bisnis baru,


mengembangkan lini produk, atau membuka cabang baru biasanya melakukan studi
kelayakan bisnis untuk memastikan investasi mereka akan menghasilkan keuntungan.

7
2. Pemerintah: Pemerintah sering memerlukan studi kelayakan bisnis saat merencanakan
proyek-proyek infrastruktur, pembangunan ekonomi, atau layanan publik. Studi ini
membantu memastikan bahwa sumber daya publik digunakan dengan bijak.
3. Lembaga Keuangan: Lembaga keuangan seperti bank atau investor swasta
memerlukan studi kelayakan bisnis sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan
pemberian pinjaman atau investasi.
4. Organisasi Nirlaba: Organisasi nirlaba atau badan amal yang ingin meluncurkan
proyek sosial atau ekonomi sering melakukan studi kelayakan untuk memastikan
efektivitas dan dampak positif dari proyek tersebut.
5. Perguruan Tinggi dan Universitas: Institusi pendidikan tinggi dapat melakukan studi
kelayakan untuk mengidentifikasi apakah pembukaan program studi baru atau
investasi dalam fasilitas baru akan menguntungkan secara finansial dan akademik.
6. Wirausahawan: Individu atau kelompok wirausahawan yang memiliki ide bisnis baru
sering melakukan studi kelayakan untuk menilai potensi bisnis mereka sebelum
mereka mulai menginvestasikan waktu dan modal.
7. Proyek-proyek Riset dan Pengembangan: Proyek-proyek riset dan pengembangan
dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, dan kedokteran,
memerlukan studi kelayakan untuk mengevaluasi apakah proyek tersebut layak
dilanjutkan dan memiliki potensi untuk memberikan manfaat signifikan.
8. Pusat Perbelanjaan dan Properti Komersial: Pemilik atau pengembang pusat
perbelanjaan dan properti komersial sering melakukan studi kelayakan sebelum
membangun atau mengembangkan properti untuk memastikan ada permintaan yang
cukup dari penyewa atau penyewa potensial.
9. Pengembangan Proyek Energi: Perusahaan energi yang berencana untuk membangun
proyek-proyek seperti pembangkit listrik, pengeboran minyak, atau instalasi energi
terbarukan biasanya melakukan studi kelayakan untuk menilai potensi pengembalian
investasi dan dampak lingkungan.
10. Industri Pariwisata: Lembaga-lembaga yang terlibat dalam industri pariwisata, seperti
hotel atau operator wisata, dapat melakukan studi kelayakan untuk mengevaluasi
peluang bisnis dalam menghadapi persaingan di sektor ini.

Studi kelayakan bisnis adalah alat yang penting untuk membantu lembaga dan
individu membuat keputusan berdasarkan analisis mendalam tentang potensi kesuksesan
proyek atau investasi mereka. Studi ini mencakup analisis finansial, teknis, pasar, sosial,

8
dan lingkungan untuk mengukur semua aspek yang relevan sebelum mengambil langkah
lebih lanjut.

2.6 Identifikasi kesempatan usaha

Identifikasi kesempatan usaha adalah langkah awal yang penting dalam memulai
bisnis atau mengembangkan bisnis yang ada. Berikut adalah beberapa cara untuk
mengidentifikasi kesempatan usaha:

1. Pemahaman Pasar: Teliti pasar dan identifikasi kebutuhan atau masalah yang belum
terpenuhi. Pertanyaan seperti “Apa yang ingin atau butuhkan pelanggan?” bisa
membantu mengungkap peluang bisnis potensial.
2. Analisis Persaingan: Pelajari pesaing di pasar Anda dan cari celah di mana Anda dapat
bersaing. Mungkin ada area di mana pesaing tidak memenuhi kebutuhan pelanggan
dengan baik.
3. Tren dan Perubahan: Amati tren dalam industri atau pasar Anda. Apakah ada
perubahan teknologi, hukum, atau tren sosial yang dapat menciptakan peluang bisnis
baru?
4. Kemajuan Teknologi: Perhatikan perkembangan teknologi dan lihat bagaimana Anda
dapat menggunakannya untuk mengembangkan produk atau layanan yang lebih baik
atau lebih efisien.
5. Pengalaman Pribadi: Pertimbangkan hobi, minat, atau keahlian pribadi Anda.
Terkadang, peluang bisnis yang baik dapat berasal dari apa yang Anda nikmati atau
kuasai.
6. Pertumbuhan Demografis: Amati pertumbuhan populasi dan perubahan demografis.
Misalnya, jika ada peningkatan penduduk di suatu daerah, itu dapat menciptakan
peluang untuk bisnis di sektor perumahan atau pendidikan.
7. Permintaan Pasar Niche: Fokus pada segmen pasar khusus yang mungkin terlupakan
oleh pesaing besar. Ini bisa menjadi cara untuk memasuki pasar dengan persaingan
yang lebih rendah.
8. Kepuasan Pelanggan: Dengarkan pelanggan Anda. Mereka sering memiliki ide atau
permintaan yang dapat diubah menjadi peluang bisnis.
9. Kerjasama atau Kemitraan: Pertimbangkan apakah ada peluang kerjasama atau
kemitraan dengan bisnis lain yang dapat menciptakan nilai tambah.

9
10. Analisis SWOT: Lakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats) untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan Anda serta peluang dan
ancaman di pasar.
11. Kebutuhan Sosial atau Lingkungan: Pertimbangkan bagaimana bisnis Anda dapat
memenuhi kebutuhan sosial atau lingkungan. Bisnis yang berfokus pada keberlanjutan
atau tanggung jawab sosial dapat memiliki peluang pertumbuhan yang kuat.
12. Mengikuti Hobi atau Minat: Jika Anda memiliki minat khusus atau hobi yang Anda
nikmati, pertimbangkan apakah Anda dapat mengubahnya menjadi bisnis yang
menguntungkan.

Ingatlah bahwa identifikasi kesempatan usaha memerlukan penelitian dan analisis


yang cermat. Jangan ragu untuk melakukan survei pasar, mewawancarai calon pelanggan,
dan berbicara dengan ahli dalam industri Anda untuk mendapatkan wawasan yang lebih
dalam. Setelah mengidentifikasi peluang, selanjutnya adalah merancang rencana bisnis
yang solid untuk merealisasikan potensi tersebut.

2.7 Pengertian dan Tujuan Keputusan Investasi

Dalam investasi, dikenal pula istilah keputusan investasi. Keputusan investasi adalah
suatu kebijakan manajemen yang penerapannya dalam hal penggunaan dana yang ada
untuk suatu aset yang diharapkan dapat memberikan pendapatan di masa yang akan
datang.

Keputusan investasi melibatkan proses pemilihan satu atau lebih instrumen investasi
yang dianggap menguntungkan dari beberapa pilihan investasi yang tersedia bagi
perusahaan maupun perseorangan.

Tujuan dilakukannya keputusan investasi adalah mendapat laba yang besar dengan
resiko yang dapat dikelola dengan harapan dapat mengoptimalkan nilai perusahaan.
Keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan menunjukan bahwa adanya
sejumlah investasi yang akan mendapat surplus jika perusahaan mampu membuat
keputusan investasi yang tepat.

10
2.8 Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Adapun aspek studi kelayakan bisnis terdiri dari 5 faktor yaitu ekonomi budaya, pasar
dan pemasaran, manajemen, keuangan, dan legalitas hukum.

1. Aspek ekonomi dan budaya

Dalam aspek ekonomi dan budaya, fokus studi kelayakan bisnis adalah analisa
dampak pendirian perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan didirikannya
sebuah perusahaan di suatu lingkungan, apakah mempengaruhi adat istiadat daerah
tersebut atau tidak.

2. Aspek pasar dan pemasaran

Aspek pasar dan pemasaran akan menjawab apakah produk akan memiliki
peluang atau tidak. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam aspek ini yaitu
potensi pasar, besaran konsumen, daya beli masyarakat, segmentasi pasar, situasi
persaingan bisnis, dan lain-lain.

3. Aspek manajemen

Analisa studi kelayakan pada aspek manajemen merupakan aspek dasar yang
harus diteliti. Karena, bagaimana operasional perusahaan mulai dari pembangunan
hingga pengembangan diteliti dalam aspek ini. Bahkan, aspek manajemen juga
mencakup manajemen sumber daya hingga finansial perusahaan.

4. Aspek keuangan

Berbicara tentang bisnis, tentu tak luput dari modal. Sehingga, aspek keuangan
dalam studi kelayakan bisnis menjadi salah satu penentu nasib bisnis Anda di masa
sekarang dan mendatang. Dibutuhkan ketelitian dalam proses penganggaran agar
rencana bisnis matang.

5. Aspek legalitas atau hukum

Aspek terakhir dalam studi kelayakan bisnis adalah legalitas atau hukum. Adapun
poin legalitas yang dianalisis yaitu izin lokasi, tanda pendaftaran perusahaan, NPWP,

11
akta pendirian perusahaan dari notaris, surat izin usaha perdagangan (SIUP), dan
sebagainya.

2.9 Alat dan Kerangka Analisa Studi Kelayakan Bisnis

Dalam studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa alat dan kerangka analisis yang dapat
digunakan untuk menganalisis aspek-aspek yang terkait dengan bisnis tersebut. Berikut
adalah beberapa alat dan kerangka analisis yang dapat digunakan:

1. Metode penilaian investasi: Alat ini digunakan untuk menganalisis aspek keuangan
dari bisnis, seperti pengembalian investasi, nilai sekarang bersih, dan tingkat
pengembalian internal
2. Analisis SWOT: Analisis ini digunakan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang terkait dengan bisnis tersebut. Hasil analisis SWOT dapat
digunakan untuk mengembangkan strategi bisnis yang lebih baik
3. Riset pasar: Alat ini digunakan untuk menganalisis pasar dan pemasaran dari bisnis
tersebut. Dalam analisis ini, dilakukan survei dan wawancara dengan calon konsumen
untuk mengetahui preferensi dan kebutuhan mereka
4. Analisis teknik dan produksi: Alat ini digunakan untuk menganalisis aspek teknis dan
produksi dari bisnis tersebut. Dalam analisis ini, dilakukan evaluasi terhadap
kemampuan teknis dan produksi dari bisnis tersebut
5. Analisis ekonomi dan sosial: Alat ini digunakan untuk menganalisis aspek ekonomi
dan sosial dari bisnis tersebut. Dalam analisis ini, dilakukan evaluasi terhadap dampak
sosial dan ekonomi dari bisnis tersebut terhadap masyarakat sekitar

Contoh penggunaan alat dan kerangka analisis dalam studi kelayakan bisnis adalah
sebagai berikut: Seorang pengusaha ingin membuka bisnis kafe di sebuah kota. Untuk
menentukan kelayakan bisnis tersebut, ia melakukan analisis SWOT untuk mengetahui
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terkait dengan bisnis kafe tersebut.
Selain itu, ia juga melakukan riset pasar untuk mengetahui preferensi dan kebutuhan calon
konsumen, serta analisis teknik dan produksi untuk mengevaluasi kemampuan teknis dan
produksi dari bisnis kafe tersebut. Dari hasil analisis tersebut, ia dapat menentukan strategi
bisnis yang lebih baik dan memastikan kelayakan bisnis kafe tersebut.

12
2.10 Data dan Sumber Data Studi Kelayakan Bisnis

Dalam studi kelayakan bisnis, data dan sumber data memiliki peran penting untuk
menganalisis dan mengevaluasi potensi keberhasilan suatu usaha. Berikut adalah
penjelasan mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam studi kelayakan bisnis:

A. Data :

Informasi yang diperlukan untuk menganalisis dan mengevaluasi aspek-aspek


yang relevan dengan bisnis yang sedang dipertimbangkan. Beberapa jenis data yang
umum digunakan dalam studi kelayakan bisnis antara lain:

1. Data aspek finansial, seperti sumber dana, investasi, biaya operasional, dan gaji
pekerja
2. Data aspek lingkungan, seperti kondisi persaingan antarperusahaan
3. Data aspek pasar, seperti konsep strategi bersaing bagi perusahaan dominan
yang memutuskan untuk melakukan perluasan usaha
4. Data aspek hukum, seperti izin usaha

B. Sumber Data:

Tempat atau cara untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam studi
kelayakan bisnis. Beberapa sumber data yang umum digunakan antara lain:

1. Publikasi ekonomi dan bisnis, seperti koran, majalah, publikasi Bank Indonesia,
dan lembaga keuangan lainnya
2. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, seperti
wawancara, observasi, atau survei
3. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada, seperti
laporan keuangan, data statistik, atau penelitian sebelumnya

Dalam studi kelayakan bisnis, data dan sumber data sangat penting untuk
mendukung analisis dan pengambilan keputusan. Berikut adalah beberapa contoh data
dan sumber data yang dapat digunakan dalam studi kelayakan bisnis di Indonesia:

1. Buletin Pos dan Telekomunikasi: Publikasi ini berisi makalah akademik, laporan
riset, survei, analisis data sekunder, dan tesis gelar. Publikasi ini dapat digunakan
untuk mendapatkan informasi tentang tren industri dan pasar terbaru.

13
2. Indonesia Economic Prospects (IEP): Laporan ini diterbitkan oleh Bank Dunia dan
memberikan penilaian terbaru tentang kondisi ekonomi global dan nasional. Laporan
ini dapat digunakan untuk memahami kondisi ekonomi Indonesia dan tren ekonomi
global yang mempengaruhinya.
3. Realizing Indonesia's Economic Potential: Buku ini diterbitkan oleh Dana Moneter
Internasional (IMF) dan membahas tantangan dan peluang yang dihadapi oleh
Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Buku ini
dapat digunakan untuk memahami tantangan dan peluang dalam bisnis di Indonesia.
4. SUSENAS: Survei ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan berisi
informasi tentang karakteristik sosial dan ekonomi rumah tangga di Indonesia.
Survei ini dapat digunakan untuk memahami perilaku konsumen dan kondisi sosial
ekonomi di Indonesia.
5. Indonesian Family Life Survey (IFLS): Survei ini juga dilakukan oleh BPS dan berisi
informasi tentang perilaku dan hasil keluarga di Indonesia. Survei ini dapat
digunakan untuk memahami perilaku konsumen dan kondisi sosial ekonomi di
Indonesia.
6. The archipelago economy: Unleashing Indonesia's potential: Laporan ini diterbitkan
oleh McKinsey Global Institute dan membahas potensi ekonomi Indonesia di masa
depan. Laporan ini dapat digunakan untuk memahami tren ekonomi jangka panjang
di Indonesia.

Sumber data lainnya yang dapat digunakan dalam studi kelayakan bisnis di
Indonesia meliputi data pemerintah, data industri, dan data pasar. Data ini dapat diperoleh
dari lembaga pemerintah, perusahaan riset pasar, dan lembaga akademik.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Studi kelayakan proyek adalah salah satu konsep penting dalam mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis. Ini adalah proses evaluasi yang cermat dan sistematis untuk menentukan
apakah suatu proyek bisnis layak dilaksanakan atau tidak. Tujuan utama dari studi kelayakan
proyek adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi semua aspek yang
terkait dengan proyek tersebut sebelum mengambil keputusan untuk melaksanakannya.
Investasi memiliki kepentingan yang sangat besar dalam konteks ekonomi dan keuangan.
Secara keseluruhan, investasi adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi, kemakmuran
individu, dan pembangunan masyarakat.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2003) ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau
proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan yaitu Menghindari resiko kerugian Resiko,
Memudahkan Perencanaan Perencanaan, Memudahkan Pelaksanaan, Memudahkan
Pengawasan, Memudahkan Pengendalian. Perbedaan dalam intensitas studi kelayakan bisnis
merujuk pada sejauh mana sebuah proyek atau usaha dianalisis dan dievaluasi. Dalam semua
kasus, intensitas studi kelayakan bisnis harus sesuai dengan kompleksitas dan risiko proyek
atau bisnis yang sedang dievaluasi.

Studi kelayakan bisnis adalah alat yang penting untuk membantu lembaga dan individu
membuat keputusan berdasarkan analisis mendalam tentang potensi kesuksesan proyek atau
investasi mereka. Studi ini mencakup analisis finansial, teknis, pasar, sosial, dan lingkungan
untuk mengukur semua aspek yang relevan sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
Keputusan investasi adalah suatu kebijakan manajemen yang penerapannya dalam hal
penggunaan dana yang ada untuk suatu aset yang diharapkan dapat memberikan pendapatan di
masa yang akan datang. Adapun aspek studi kelayakan bisnis terdiri dari 5 faktor yaitu ekonomi
budaya, pasar dan pemasaran, manajemen, keuangan, dan legalitas hukum.

3.2 Saran

Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
terkait Studi Kelayakan Khususnya dasar Studi Kelayakan Bisnis dan Investasi

15
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sunarji (2018) Studi kelayakan bisnis pendekatan integratif. Febi UIN SU,
Medan. ISBN 978-602-6903-25-9
"Investment and Economic Growth: A Survey," by Asafu-Adjaye, J., Oxford Development
Studies, 2000.
"Investment and Employment: Theory and Evidence," by C. Pissarides, Review of
Economic Studies, 1990.
Investment in Innovation: The Role of Employee Stock Ownership Plans," by L. H. P.
Lang, The Journal of Finance, 1993.
Studi Kelayakan Bisnis - Tujuan, Aspek, Tahapan & Contohnya (ocbcnisp.com) ( Diakses
15 September 2023
https://www.academia.edu/22289975/ALAT_DAN_KERANGKA_ANALISIS_DALA
M_STUDI_KELAYAKAN_BISNIS
https://www.worldbank.org/en/country/indonesia/publication/indonesia-economic-
prospect
https://www.rand.org/well-being/social-and-behavioral-policy/data/FLS/IFLS/study.html

16

Anda mungkin juga menyukai