Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STUDY KELAYAKAN BISNIS

ANALISA LINGKUNGAN SERTA


ALTERNATIF STRATEGI INVESTASI
Dosen Pengampu : I Wayan Gede Antok Setiawan Jodi,SE.,MM

OLEH :
KELOMPOK 5/ KELAS J

1. I Kadek Andi Sastra Wijaya (09/2102612010302)


2. I Komang Agus Edy Pratama (12/2102612010307)
3. I Kadek Adi Suryantha (13/2102612010308)
4. Putu Bagas Andik Putra (16/2102612010314))

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
Analisa Lingkungan serta Alternatif Strategi Investasi dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah Analisa Lingkungan serta Alternatif Strategi Investasi. Oleh karena
itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 11 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

1. 1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

1. 2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

1. 3. Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB II............................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3

2.1 Bentuk Badan Usaha Serta Jenis Investasi ..................................................................... 3

2.2 Strategi Investasi ............................................................................................................. 5

2.3 Aspek Lingkungan Bisnis ............................................................................................... 5

2.4 Dampak Bisnis Terhadap Lingkungan Serta Pemahaman AMDAL .............................. 6

BAB III ......................................................................................................................................... 10

PENUTUP..................................................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 10

3.2 Saran ............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang
Studi kelayakan adalah sebuah studi untuk mengkaji secara komprehensif dan
mendalam terhadap kelayakan sebuah usaha. Layak atau tidak layaknya dijalankan sebuah
usaha merujuk pada hasil pembandingan semua faktor ekonomi yang akan dialokasikan
kedalam sebuah usaha bisnis baru dengan hasil pengembaliannya yang akan diperoleh
dalam jangka waktu tertentu.
Perkembangan bisnis atau usaha pada saat ini telah menjadi suatu perkembangan
yang sangat signifikan bagi Indonesia. Untuk menjalankan usaha diperlukan sebuah studi
kelayakan bisnis, apakah sebuah usaha layak dijalankan atau tidak layak dijalankan. Studi
kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai aspek baik itu
dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis
dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua
digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk
mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
bahkan ditadak dijalankan.
Lingkungan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika dalam
menentukan lingkungan kita salah memilih maka usaha tersebut bisa tidak berjalan dan
menghasilkan keuntungan yang maksimal. Studi lingkungan usaha merupakan suatu
langkah yang penting dilakukan dengan tujuan untuk menemukan apakah lingkungan di
mana usahanya itu akan berdiri nantinya tidak akan menimbulkan ancaman dan justru
dapat memberikan peluang di luar dari usaha yang utama.
Untuk menjalankan usaha diperlukan sebuah studi kelayakan bisnis, apakah sebuah
usaha layak dijalankan atau tidak layak dijalankan. Studi kelayakan bisnis bisa disimpulkan
untuk menentukan seberapa besar pengembalian sebuah investasi atas suatu aktifitas usaha
dan implikasi usaha tersebut dalam sebuah investasi, selalu ada nilai investasi awal atau
disebut sumber daya yang akan di alokasikan. Pengembaliannya adalah perbandingan
antara input investasi dengan dibandingkan dengan output yang akan dihasilkan dengan
mempertimbangkan seluruh aspek yang perlu dijalankan. Studi kelayakan dilakukan

1
sebelum sebuah usaha benar-benar akan dijalankan, masih dalam tahap awal perencanaan
dan sangat penting dalam pengambalian keputusan strategis.
1. 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
antara lain:
1. Bagaimana bentuk badan usaha serta jenis investasi?
2. Bagaimana strategi investasinya?
3. Bagaimana dari segi aspek lingkungan bisnis?
4. Bagaimana dampak bisnis terhadap lingkungan serta pemahaman AMDAL?
1. 3. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan masalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui bentuk badan usaha serta jenis investasi.
2. Untuk mengetahui strategi investasi.
3. Untuk mengetahui segi aspek lingkungan bisnis.
4. Untuk mengetahui dampak bisnis terhadap lingkungan serta pemahaman
AMDAL.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Badan Usaha Serta Jenis Investasi


Hasil penilaian melalui studi kelayakan ini sangat diperlukan dan dibutuhkan oleh berbagai
pihak, terutama pihak-pihak yang berkepentingan terhadap usaha atau proyek yang akan
dijalankan. Perusahaan yang melakukan studi kelayakan akan bertanggung jawab terhadap hasil
yang mereka katakan layak, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan merasa yakin dan sangat
percaya dengan hasil studi kelayakan yang telah dilakukan. Adapun pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan tersebut antara lain :
1. Pemilik usaha
Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap hasil dari analisis studi kelayakan
yang telah dibuat, hal ini disebabkan para pemilik tidak mau jika sampai dana yang
ditanamkan akan mengalami kerugian. Oleh sebab itu hasil studi kelayakan yang sudah
dibuat benar-benar dipelajari oleh para pemilik, apakah akan memberikan keuntungan atau
tidak.
2. Kreditor
Jika uang tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya,
maka pihak mereka pun sangat berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan yang telah
dibuat. Bank atau lembaga keuangan lainnya tidak mau sampai kreditnya atau pinjaman
yang diberikan akan macet akibat usaha atau proyek tersebut sebenarnya tidak layak untuk
dijalankan. Oleh karena itu untuk usaha-usaha tertentu pihak perbankan akan melakukan
studi kelayakan terlebih dahulu secara mendalam sebelum pinjaman dikucurkan kepada
pihak peminjam.
3. Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk meyakinkan apakah bisnis yang
akan dijalankan akan memberikan manfaat bagi perekonomian secara umum. Kemudian
bisnis juga harus memberikan manfaat kepada masyarakat luas, seperti penyediaan
lapangan pekerjaan. Pemerintah juga berharap bahwa bisnis yang akan dijalankan tidak
merusak lingkungan sekitarnya, baik terhadap manusia, binatang maupun
tumbuhtumbuhan.

3
4. Masyarakat
Bagi masyarakat luas dengan adanya bisnis, terutama bagi masyarakat sekitarnya, akan
memberikan manfaat seperti tersedianya lapangan kerja, baik bagi pekerja disekitar lokasi
proyek maupun bagi masyarakat lainnya. Kemudian manfaat lain adalah terbukanya
wilayah tersebut dari ketertutupan (terisolasi). Adanya bisnis tentu juga akan menyediakan
sarana dan prasarana. Misalnya, dengan dibukanya fasilitas umum seperti jalan, jembatan,
listrik, telepon, rumah sakit, sekolah, sarana ibadah, sarana olahraga, taman dan fasilitas
lainnya.
5. Manajemen
Hasil studi kelayakan bisnis merupakan ukuran kinerja bagi pihak manajemen perusahaan
untuk menjalankan apa-apa yang sudah ditugaskan. Kinerja tersebut dapat dilihat dari hasil
yang telah dicapai, sehingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen yang menjalankan
usaha.
Menurut (Mulyadi, 2001) mendefinisikan investasi sebagai pengkaitan sumber-sumber
dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Investasi ini dibagi
menjadi empat golongan, yaitu:
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment) Investasi jenis ini timbul
karena adanya peraturan pemerintah atau karena syarat-syarat kontrak yang telah disetujui,
yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakannya tanpa pertimbangan laba atau rugi.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable profit investment) Investasi ini
dimaksudkan untuk menaikkan laba, namun laba yang diharapkan diperoleh perusahaan
dengan adanya investasi sulit untuk dihitung secara teliti.
3. Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment) Investasi jenis ini meliputi
pengeluaran untuk penggantian mesin dan peralatan yang ada. Informasi penting yang perlu
dipertimbangkan dalam keputusan penggantian mesin dan peralatan adalah informasi
akuntansi diferensial yang berupa aktiva diferensial dan biaya difenrensial.
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment) Investasi jenis ini merupakan
pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi lebih besar dari
sebelumnya.
Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang usaha, oleh karena itu investasi pun dibagi
dalam beberapa jenis. Dalam prakteknya jenis investasi dibagi 2 macam yaitu :

4
1. Investasi nyata (real investment) Investasi nyata atau real investment, merupakan investasi
yang dibuat dalam harta tetap (fixed asset) seperti tanah, bangunan, peralatan atau mesin-
mesin.
2. Investasi finansial (financial investment) Investasi finansial atau financial investment,
merupakan investasi dalam bentuk kontak kerja, pembelian saham atau obligasi atau surat
berharga lainnya seperti sertifikat deposito.
Investasi dapat pula diartikan penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu
yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang ditanamkan dalam arti
sempit berupa proyek tertentu, baik bersifat ataupun non fisik, seperti proyek pendirian pabrik,
jalan, jembatan, pembangunan gedung, serta proyek penelitian dan pengembangan.
2.2 Strategi Investasi
Strategi investasi pada dasarnya adalah rencana untuk menginvestasikan uang dalam
berbagai jenis investasi yang akan membantu mencapai tujuan keuangan dalam jumlah waktu
tertentu. Setiap orang yang melakukan investasi pasti ini memperoleh keuntungan besar dengan
nilai modal yang semakin bertambah entah menggunakan investasi jangka panjang ataupun produk
investasi jangka pendek. Hanya saja, tetap diperlukan sebuah strategi tepat untuk bisa
meningkatkan nilai dana yang ditanamkan. Salah satu caranya adalah diversifikasi. Strategi
investasi yang masih direkomendasikan para pakar.
2.3 Aspek Lingkungan Bisnis
Pada dasarnya lingkungan tersebut dapat dibedakan atas dua lapis yaitu lingkungan
internal, yang mungkin dapat dikendalikan secara organisastoris oleh para pelaku usaha dan
lingkungan eksternal, yaitu lingkungan yang berada di luar kegiatan bisnis yang tidak mungkin
dapat dikendalikan begitu saja oleh pelaku bisnis sesuai dengan keinginan perusahaan.
1. Lingkungan Internal
Faktor-faktor intern yang mempengaruhi kegiatan bisnis seperti :
a. Tenaga kerja (karyawan)
b. Modal (money)
c. Material (bahan baku)
d. Machine (peralatan mesin dan komputer)
e. Metode (manajemen yang digunakan pelaku bisnis)
2. Lingkungan Ekternal (lingkungan jauh)

5
Faktor- faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan bisnis seperti :
a. Lingkungan ekonomi dan hukum, berkaitan dengan bagaimana orang bersedia
memulai bisnis baru jika risiko kehilangan uang mereka tidaklah terlalu besar.
Pemerintah dapat melakukan banyak hal untuk mengurangi risiko memulai bisnis
dan dengan demikian meningkatkan kewirausahaan dan kekayaan.
b. Lingkungan teknologi, berkaitan dengan alat dan mesin yang mengubah lingkungan
bisnis dan hal yang paling penting di antara perkembangan-perkembangan teknologi
adalah internet.
c. Lingkungan persaingan, berkaitan dengan persaingan bisnis yang ketat saat ini
beberapa perusahaan memfokuskan diri tidak hanya pada kualitas tetapi menjadikan
perusahaan mampu bersaing dalam pasar dunia. Perusahaan kini harus menawarkan
produk berkualitas tinggi dan layanan prima pada harga berasing nilai.
d. Lingkungan social, berkaitan dengan demografi jumlah, kepadatan, dan
karakteristik-karakteristik, seperti umur, ras, gender, dan pendapatan. Adanya
pergeseran besar populasi membawa peluang-peluang baru bagi beberapa
perusahaan dan menurunnya peluang bagi sebagian perusahaan lainnya.
e. Lingkungan global, berkaitan dengan perubahan penting tumbuhnya persaingan
internasional dan meningkatnya perdagangan bebas antarbangsa. Dua hal yang
menyebabkan bertambahnya perdagangan adalah perbaikan transportasi dan
komunikasi. Perubahan-perubahan ini mencakup sistem distribusi yang lebih efisien
dan kemajuan-kemajuan komunikasi seperti internet. Perdagangan dunia
(globalisasi) telah sangat memperbaiki standar hidup di seuruh dunia.
2.4 Dampak Bisnis Terhadap Lingkungan Serta Pemahaman AMDAL
Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk di tela`ah
sebelum investasi atau usaha dijalankan untuk mengetahui dampak yang akan ditimbulkan dari
usaha bisnis, baik dari dampak positif maupun negatif. Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau
proyek dijalankan maka sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan
yang bakal timbul, baik baik dampak sekarang maupun mendatang. Studi ini kita kenal dengan
nama analisis dampak lingkungan hidup (AMDAL). Semakin ramainya lokasi disekitar lokasi
bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup
sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah. Suatu ide bisnis dinyatakan layak

6
berdasarkan aspek lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu
memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah tersebut.
Aspek lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk :
1. Menganalisis kondisi lingkungan operasional.
2. Menganalisis kondisi lingkungan industry.
3. Menganalisis lingkungan ekonomi.
4. Menganalisis dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan.
5. Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif bisnis
terhadap lingkungan.
Studi mengenai dampak fisik ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kemungkinan
bahwa akibat dari pendirian dan proses produksi dari usaha baru itu akan menimbulkan
pencemaran udara, pencemaran air, dan sebagainya di sekitar lokasi usaha.7 AMDAL diperlukan
untuk melakukan suatu studi kelayakan dengan dua alasan pokok : Pertama, Karena UU dan
Peraturan Pemerintah menghendaki demikian. Jawaban ini cukup efektif untuk memaksa para
pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitasLingkungan. Kedua, AMDAL harus
dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek-proyek industri.8
Dalam PP 51 Tahun 1993 ditetapkan 4 jenis studi AMDAL, yaitu :
1. AMDAL Proyek, yaitu AMDAL yang berlaku bagi satu kegiatan yang berada dalam
kewenangan satu instansi sektoral. Misalnya rencana kegiatan pabrik tekstil yang
mempunyai kewenangan memberikan ijin dan mengevaluasi studi AMDALnya ada pada
Departemen Perindustrian.
2. AMDAL Terpadu / Multisektoral, adalah AMDAL yang berlaku bagi suatu rencana
kegiatan pembangunan yang bersifat terpadu, yaitu adanya keterkaitan dalam hal
perencanaan, pengelolaan dan proses produksi, serta berada dalam satu kesatuan ekosistem
dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi. Sebagai contoh adalah satu kesatuan
kegiatan pabrik pulp dan kertas yang kegiatannya terkait dengan proyek hutan tanaman
industri (HTI) untuk penyediaan bahan bakunya, pembangkit tenaga listrik uap (PLTU)
untuk menyediakan energi, dan pelabuhan untuk distribusi produksinya. Di sini terlihat
adanya ket erlibatan lebih dari satu instansi, yaitu Departemen Perindustrian, Departemen
kehutanan, Departemen Pertambangan dan Departemen Perhubungan.

7
3. AMDAL Kawasan, yaitu AMDAL yang ditujukan pada satu rencana kegiatan
pembangunan yang berlokasi dalam satu kesatua n hamparan ekosistem dan menyangkut
kewenangan satu instansi. Contohnya adalah rencana kegiatan pembangunan kawasan
industri. Dalam kasus ini masing -masing kegiatan di dalam kawasan tidak perlu lagi
membuatAMDALnya, karena sudah tercakup dalam AMDAL seluruh kawasan.
4. AMDAL Regional, adalah AMDAL yang diperuntukan bagi rencana kegiatan
pembangunan yang sifat kegiatannya saling terkait dalam hal perencanaan dan waktu
pelaksanaan kegiatannya. AMDAL ini melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi,
berada dalam satu kesatuan ekosistem, satu rencana pengembangan wilayah sesuai
Rencana Umum Tata Ruang Daerah. Contoh AMDAL Regional adalah pembangunan kota
- kota baru.
Selanjutnya, beberapa peran AMDAL adalah sebagai berikut:
1. Peran AMDAL dalam pengelolaan Lingkungan. Aktivitas pengelolaan lingkungan telah
disusun berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan timbul akibat dari proyek yang
akan dibangun.
2. Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek. AMDAL merupakan salah satu studi kelayakan
lingkugan yang disyaratkan untuk mendapatkan perizinan. Bagian dari AMDAL yang
diharapkan oleh aspek teknis dan ekonomis biasanya adalah sejauh mana keadaan
lingkungan dapat menunjang perwujudan proyek, terutama sumber daya yang diperlukan
proyek tersebut.
3. AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sumber
informasi yang detail mengenai kedaan lingkungan pada waktu penelitian proyek dan
gambaran keadaan lingkungan di masa setelah proyek dibangun.
Seperti telah diketahui bahwa AMDAL merupakan suatu hasil studi mengenai dampak suatu
kegiatan yang direncanaan dan diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan
hidup. Analisis ini meliputi keseluruhan kegiatan pembuatan 5 dokumen yang terdiri dari: PIL
(Penyajian Informasi Lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis Dampak
Lingkungan), RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan), dan RKL (Rencana Pengelolaan
Lingkungan). Sebagaimana telah dievaluasi oleh banyak pihak, proses AMDAL di Indonesia
memiliki banyak kelemahan, yaitu :

8
1. AMDAL belum sepenuhnya terintegrasi dalam proses perijinan satu rencana kegiatan
pembangunan, sehingga tidak te rdapat kejelasan apakah AMDAL dapat dipakai untuk
menolak atau menyetujui satu rencana kegiatan pembangunan.
2. Proses partisipasi masyarakat belum sepenuhnya optimal. Selama ini LSM telah dilibatkan
dalam sidang -sidang komisi AMDAL, akan tetapi suaranya belum sepenuhnya diterima
didalam proses pengambilan keputusan.
3. Terdapatnya berbagai kelemahan didalam penerapan studi -studi AMDAL. Dengan kata
lain, tidak ada jaminan bahwa berbagai rekomendasi yang muncul dalam studi AMDAL
serta UKL dan UPL akan dilaksanakan oleh pihak pemrakarsa. Masih lemahnya metode -
metode penyusunan AMDAL, khusunya aspek “sosial - budaya”, sehingga kegiatan -
kegiatan pembangunan yang implikasi sosial – budayanya penting, kurang mendapat kajian
yang seksama.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah Komisi Penilai AMDAL,
pemrakarsa, dan masyarakat yang berkepentingan. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Komisi Penilai AMDAL adalah komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL. Di tingkat
pusat berkedudukan di Kementerian Lingkungan Hidup, di tingkat Propinsi berkedudukan
di Bapedalda/lnstansi pengelo la lingkungan hidup Propinsi, dan di tingkat Kabupaten/Kota
berkedudukan di Bapedalda/lnstansi pengelola lingkungan hidup Kabupaten/Kota. Unsur
pemerintah lainnya yang berkepentingan dan warga masyarakat yang terkena dampak
diusahakan terwakili di dalam Komisi Penilai ini. Tata kerja dan komposisi keanggotaan
Komisi Penilai AMDAL ini diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup,
sementara anggota-anggota Komisi Penilai AMDAL di propinsi dan kabupaten/kota
ditetapkan oleh Gubernur dan Bupati/Walikota.
2. Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk
keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan alasan-alasan antara lain sebagai berikut:
kedekatan jarak tinggal dengan rencana usaha dan/atau kegiatan, faktor pengaruh ekonomi,
faktor pengaruh sosial budaya, perhatian pada lingkungan hidup, dan/atau faktor pengaruh
nilai -nilai atau norma yang dipercaya. Masyarakat berkepentingan dalam proses AMDAL
dapat dibedakan menjadi masyarakat terkena dampak, dan masyarakat pemerhati.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perusahaan yang melakukan studi kelayakan akan bertanggung jawab terhadap hasil
yang mereka katakan layak, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan merasa yakin dan
sangat percaya dengan hasil studi kelayakan yang telah dilakukan. Adapun pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan tersebut antara lain : pemilik usaha, kreditor,
pemerintah, masyarakat, dan maanjemen. Investasi dapat dibagi menjadi dua yaitu investasi
nyata dan investasi financial. Strategi investasi pada dasarnya adalah rencana untuk
menginvestasikan uang dalam berbagai jenis investasi yang akan membantu mencapai tujuan
keuangan dalam jumlah waktu tertentu.
Pada dasarnya lingkungan tersebut dapat dibedakan atas dua lapis yaitu lingkungan
internal, yang mungkin dapat dikendalikan secara organisastoris oleh para pelaku usaha dan
lingkungan eksternal, yaitu lingkungan yang berada di luar kegiatan bisnis yang tidak
mungkin dapat dikendalikan begitu saja oleh pelaku bisnis sesuai dengan keinginan
perusahaan. AMDAL adalah suatu kajian (semacam rangkuman dari suatu analisa) yang
berisikan mengenai dampak besar dan penting (dampak yang berpengaruh secara makro)
terhadap suatu lingkungan hidup akibat suatu kegiatan yang diadakan pada lingkungan itu
sendiri.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih belum sempurna. Karena
itu, penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun demi tercapainya hasil makalah yang lebih baik di masa mendatang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Johan , Suwinto . 2011 . Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis . Yogyakarta : Graha Ilmu
https://e-journal.uajy.ac.id/23901/3/EA%20221209.pdf
Sobana, D. H. (2018). Studi kelayakan bisnis.
Hasan, S., Elpisah, E., Sabtohadi, J., Zarkasi, Z., & Fachrurazi, F. (2022). Studi Kelayakan Bisnis.
Penerbit Widina.
Aditama, R. A., & Sos, S. (2020). Pengantar Bisnis: Dilengkapi dengan Studi Kelayakan Bisnis.
AE Publishing.

11

Anda mungkin juga menyukai