OLEH : KELOMPOK 1
ANGGOTA :
1. Kadek Dedi Suardita 02 (2002612010454)
2. Ni Wayan Dian Maharani 23 (2002612010481)
3. Gusti Agung Ayu Purnami Yogi 26 (2002612010484)
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena berkat limpahan
rahmat dan hidayahnya kepada kami. Makalah ini dapat diselesaiakan sesuai dengan
waktunya yang diharapkan Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Studi Kelayakan
Bisnis.
Dalam penulisan Makalah ini penulis menyadari masih banyak kesalahan yang perlu
diperbaiki bersama, untuk itu kritik dan sarannya perlu untuk disampaikan kepada kami. agar
penulisan Makalah selanjutnya akan lebih baik dan sekaligus sebagai upaya perbaikan dan
penyempurnaan dimasa yang akan datang
Akhirnya kurang dan lebihnya kami sampaikan banyak terima kasih, penulis berharap
Makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri lebih-lebih kepada seluruh pembaca pada
umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Ruang Lingkup dan Pengertian Studi Kelayakan Bisnis...........................................3
2.2 Pentingnya Investasi...................................................................................................3
2.3 Tujuan Dilakukannya Studi Kelayakan Bisnis..........................................................4
2.4 Perbedaan Intensitas Studi Kelayakan.......................................................................5
2.5 Lembaga – Lembaga Yang Memerlukan Studi Kelayakan.......................................6
2.6 Identifikasi Kesempatan Usaha..................................................................................6
2.7 Tujuan Keputusan Investasi.......................................................................................8
2.8 Aspek – Aspek Studi Kelayakan................................................................................9
2.9 Alat dan Kerangka Studi Kelayakan..........................................................................10
2.10 Data Dan Sumber Data Studi Kelayakan...................................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
3.2 Saran...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan dari permasalahan ini
adalah:
1. Untuk mengetahui ruang lingkup dan pengertian studi kelayakan bisnis.
2. Untuk mengetahui pentingnya investasi.
3. Untuk mengetahui tujuan dilakukannya studi kelayakan bisnis.
4. Untuk mengetahui perbedaan intensitas studi kelayakan.
5. Untuk mengetahui lembaga – lembaga yang memerlukan studi kelayakan.
6. Untuk mengetahui identifikasi kesempatan usaha.
7. Untuk mengetahui tujuan keputusan investasi.
8. Untuk mengetahui aspek – aspek studi kelayakan.
9. Untuk mengetahui alat dan kerangka analisa studi kelayakan.
10. Untuk mengetahui data dan sumber data studi kelayakan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mereka akan dapat mengetahui jaminan keselamatan dari modal yang ditanamkan dan
mereka akan bisa mengambil keputusan terhadap penanaman investasi.
Suatu studi kelayakan merupakan suatu laporan yang mengevaluasi suatu usulan
investasi, baik proyek tersebut merupakan proyek baru atau pengembangan dari yang
sudah ada, dimana usulan tersebut akan mengevaluasi semua aspek-aspeknya yang akan
didapatkan gambaran apakah proyek tersebut layak dilaksanakan tau tidak dan akan
memberikan suatu proyeksi keadaan perusahaan dimasa datang.
Suad Husnan (1994:4) mengatakan "Suatu studi kelayakan provek adalah
penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi
dilaksanakan dengan berhasil." Menurut pandangan investor, pengertian keberhasilan
dapat diartikan berbeda-beda, antara lain:
a. Jika proyek investasi dilakukaan oleh organisasi nonlaba maka pengertian
keberhasilan suatu proyek adalah proyek tersebut dapat dilaksanakan dan
bermanfaat bagi masyarakat dan negara tapa memikirkan adanya laba dari proyek
yang bersangkutan.
b. Jika proyek investasi dilakukan ole organisasi bermotifkan laba, maka arti
keberhasilan adalah adanya laba yang dihasilkan dari proyek tersebut.
Adapun manfaat yang diperoleh dari studi kelayakan menurut Suad Hasan
(1994:4-5) ada 3 aspek, yaitu: manfaat Finansial, manfaat Ekonomi Nasional dan
manfaat Sosial. Menurut Suad Hasan (1994:8) ada beberapa faktor utama yang
mempengaruhi intensitas studi kelayakan, yaitu: besarnya dana yang ditanamkan, tingkat
ketidakpastian proyek, kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi proyek.
Beberapa pentingnya investasi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mendorong kegiatan ekonomi
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
3. Meningkatkan devisa
4. Meningkatkan pendapatan perkapita
4
c. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan Dengan rencana yang telah tersusun maka
sangat memudahkan pelaksanaan bisnis, pengerjaan usaha dapat dilakukan secara
sistematik.
d. Memudahkan Pengawasan Dengan melaksanakan proyek sesuai rencana maka
memudahkan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha.
e. Memudahkan Pengendalian Jika dapat diawasi maka jika terjadi penyimpangan
akan mudah terdeteksi, sehingga mudah untuk mengendalikan penyimpangan
tersebut.
5
2.5 Lembaga – Lembaga Yang Memerlukan Studi Kelayakan
Adapun pihak - pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis itu
dapat dijelaskan dengan bahwa ini :
1. Pihak investor.
Apabila hasil studi kelayakan bisnis yang akan dikerjakan itu layak direalisasikan,
pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat dicari, dan pelaksanaan operasional
juga dapat dimulai. Melalui studi kelayakan pihak investor dapat melihat target -
target yang akan dicapai perusahaan di masa yang akan datang dan rencana upaya
- upaya yang dilakukan agar dapat mencapai target tersebut. Pihak kreditor.
Permodalan bisnis dapat juga didapatkan dengan meminjam dari pihak Bank
sebagai kreditor. Pihak bank sebelum memutuskan untuk memberikan pinjaman
perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk
mempertimbangkan sisi lain, misalnya manajemen perusahaan yang baik dan
tersedianya bangunan yang dimiliki perusahaan. Cara ini tentunya akan membuat
suatu perusahaan terikat dengan bank dan akan terus mencoba memperkecil
jumlah pinjaman kepada bank dengan terus berusaha untuk dapatkan keuntungan
dan seiring dengan itu maka bunga bank juga terus bergerak.
2. Pihak manajemen.
Studi kelayakan dapat dibuat oleh pihak luar (eksternal) perusahaan maupun pihak
internal perusahaan (sendiri). Sebagai pihak yang menjadi project leader, sudah
tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya di
dalamnya hal pendanaan, berapa yang akan dialokasikan dari modal sendiri,
rencana pendanaan dari investor dari pihak kreditor.
3. Pihak pemerintah dan masyarakat.
Penyusun studi kelayakan harus perhatikan beberapa kebijakan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah karena secara langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi kebijakan perusahaan. Penghematan devisa Negara, penggalakan
ekspor non migas dan pemakaian tenaga kerja massal.
4. Kreditur/Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan atau kreditur akan bersedia membiayai usaha tersebut, jika
usaha tersbut memberikan keuntungan.
6
3. Penilaian
Melakukan analisa dan menilai aspek pasar, teknik keuangan dan perekonomian.
4. Pemilihan
Melakukan pemilihan dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan yang
akan dicapai.
5. Implementasi
Menyelesaikan proyek tersebut dengan tetap berpegang pada anggaran Tahap
pertama, yaitu identifikasi kesempatan berusaha bisa dilakukan degan
mengunakan berbagai cara :
a. Mempelajari impor, impor menunjukkan bahwa masih ada (sebagian) pasar
yang belum bisa dipenuhi dengan produk dalam negeri. Apalagi kalau
ternyata impor ini mempunyai kecenderungan yang meningkat, maka bisa
diperkirakan masih ada permintaan dari dalam negeri untuk produk/jasa
tersebut.
b. Menyelidiki material local, jumlah material yang melimpah. Harga yang
murah dan kualitasyang baik dari material yang melimpah tersebut
semuanya menunjukkan kemungkinan untuk dieksploitasi lebih lanjut.
c. Mempelajari keterampilan tenaga kerja, untuk beberapa jenis industry,
faktor keterampilan tenaga kerja mungkin sangat menentukan (seperti usaha
kerajinan perak, ukir-ukiran kayu dan sebagainya). Tersedianya tenaga
seperti ini mungkin bisa dipakai untuk membuat produk yang sejenis, tetapi
tidak sama.
d. Melakukan studi industry, berbagai kesempatan bisa ditemukan untuk
industry yang sedang berkembang, sebagai missal, perkembangan industry
kayu lapis merupakan indikator bahwa sektor tersebut masih
menguntungkan. Meningkatnya ekspor udang, bukan hanya kuantitas, tetapi
juga harganya. Menunjukkan kesempatan berusaha pada bidang
pembudidayaan udang masih terbuka.
e. Menerapkan kemajuan teknologi. Perubahan teknologi dari waktu ke waktu
memungkinkan investor memanfaatkan sebelum pihak lain
menggunakannya. Dengan demikian investor tersebut akan mempunyai
“competitive advantage” terlebih dahulu. Tentu saja lama kelamaan
“competitive advantage” ini akan berkurang atau hilang kalau tidak
dilakukan tindakan apa-apa. Mempelajari hubungan antar industry
pertumbuhan suatu industry hampir bisa dipastikan akan menciptakan
kesempatan bagi industry lainnya. Identifikasi kesempatan ini dapat
dilakukan dengan menganalisa bagaimana input dan output industry
tersebut berkaitan.
f. Menilai rencana pembangunan, rencana pembangunan yang dilakukan oleh
pemeritnah, atau proyek-proyek besar akan menciptakan kebutuhan akan
produk/jasa yang sebelumnya belum dibuat.
g. Melakukan pengamatan di tempat lain. Pembangunan di Negara atau
wilayah lain mungkin bisa diterapkan untuk daerah kita. Tentu saja cara-
cara tersebut bisa dipergunakan secara serentak, tidak perlu hanya satu saja.
7
Dengan menggunakan cara-cara tersebut diatas, kita mungkin bisa
mendapatkan suatu daftar panjang dari berbagai produk atau jasa yang
mungkin bisa dibuat dan ditawarkan kepada pasar.
Dalam studi kelayakan tujuan investasi yaitu sejauh mana aspek - aspek yang
mempengaruhi proyek akan diteliti. Ada lima tujuan yang perlu di lakukan dalam studi
kelayakan yaitu :
b) Memudahkan Perencanaan
d) Memudahkan Pengawasan
e) Memudahkan Pengendalian
Dalam teori tujuan yang paling tepat dari pengambilan putusan untuk melakukan
investasi adalah untuk memaksimumkan nilai pasar modal sendiri (saham) alasan yang
mendukung tujuan ini adalah sebagai berikut. Pemilik modal sendiri adalah perusahaan,
dan perusahaan seharusya berusaha meningkatkan kemakmuran mereka. Nilai pasar
(saham) merupakan ukuran yang tepat untuk menilai kemakmuran para pemegang
saham. Dan Karenanya perusanaan senarusnya meningkatkan kemakmuran ini yang
berarti meningkatkan nilai pasar saham
Karena kesulitan operasional ini. maka tujuan- tujuan seperti meningkatkan net
present value, memaksimumkan tingkat Keuntungan, dan meningkatkan tingkat
Keuntungan dan menurunkan risiko sering kali digunakan. Untuk itu, disini akan
dipergunakan tujuan memaksimumkan net present value dengan memperhatikan risiko
yang bersedia ditanggung oleh manajemen. Tentu saja tujuan ini adalah tujuan yang
diperhatikan hanya dari pertimbangan perusahaan. 'Tetapi karena kita di sini nantinya
lebih menekankan dart sudut pertimbangan perusahaan dalam menilai usulan-usulan
investasi. maka tujuan ini akan sering dikemukakan dalam buku ini.
Tujuan tersebut apabila dipandang dari aspek yang lebih luas mungkin menjadi
8
tidak begitu dipegang teguh lagi. Kalau memang proyek akan dinilai dari perspektif yang
lebih luas, maka tujuanya seharusya adalah memaksimumkan net present value dari
semua social cost and benefits,
9
Kuantifikasi ruang lingkup produksi 6) Penataan area pabrik 7) Penataan layout
(format) 8) Pengaturan jumlah produksi 9) Stok Manajemen 10)Kontrol kualitas
produk.
e. Aspek manajemen
dalam studi kelayakan bisnis Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis
tentang pergantian peristiwa dan peningkatan kegiatan organisasi. Aspek para
eksekutif memiliki gelar yang sangat luas, dari aset manusia dewan hingga
administrasi moneter perusahaan. Semua hal yang berhubungan dengan bagaimana
kegiatan organisasi dapat dijalankan, termasuk administrasi aspek dalam studi
kelayakan bisnis.
f. Aspek keuangan
dalam studi kelayakan bisnis Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis
mengenai seberapa besar modal dan sumber kekayaan yang akan digunakan dalam
membangun suatu usaha dan kapan serta bagaimana modal tersebut dapat
dikembalikan. Jika digambarkan, aspek keuangan di studi kelayakan bisnis dibagi
menjadi: 1) Keperluan modal dan sumbernya 2) Aliran kas (cash flow) 3) Biaya
modal (cost of capital) 4) Perihal kepekaan 5) Pemilihan investasi.
Untuk menganalisa aspek pasar dan pemasaran, maka bisa dipergunakan berbagai alat
untuk memperkirakan permintaan produk yang akan dibuat. Peramalam permintaan bisa
dianalisa dengan metode ekstrapolasi mekanis (noncausal method), metode ekonometri
(metode yang memperhatikan hubungan antar variabel) dan metode-metode lain seperti
metode judgement atau metode koefisien teknis.
Mungkin pula perlu dilakukan survey khusus untuk bisa memperoleh informasi yang
lebih baik. Survey in menyangkut masalah tentang :
1. Perilaku konsumsi
2. Pengetahuan produk
4. Motif pembelian
Gabungan dari metode-metode tersebut akan memberikan hasil yang lebih baik
10
karena saling menunjang inti dari analisa pasar sebenarnya adalah untuk memperkirakan
berapa penjualan yang bisa dicapai oleh perusahaan, karena dari estimasi penjualanlah
semua aspek lainnya mengikuti. Profitabilitas investasi tersebut tergantung sebagian
besar terhadap akurasi taksiran penjualan.
Untuk aspek teknik dan produksi analisa perlu dilakukan oleh mereka yang
menguasai pengetahuan teknis dan manajemennya. Mereka yang mempunyai
pengetahuan teknis terutama bisa bertindak sebagai "resource persons" untuk
menganalisa aspek manajemen beberapa alat analisa yang bisa dipergunakan untuk aspek
teknik dan produksi adalah :
2) Analisa perbandingan biaya, untuk memilih alternatif produksi yang lebih baik.
7) Time and motion study untuk pengaturan skedul kerja yang seharusnya.
2) Metode penentuan kebutuhan dana, baik modal kerja maupun aktiva tetap.
b) Analisa behan kerja dan angkatan kerja untuk menentukan kebutuhan akan
jumlah tenaga Kerja.
11
c) Analisa struktur organisas, untuk menentukan kedalaman, dasar pengelompokan
kegiatan dan hubungan antar departemen.
Untuk melihat manfaat ekonomi dan social bisa dilakukan analisa dengan :
Dari rencana analisa yang kita bisa menentukan data apa saja yang diperlukan.
Dan dari mana kita bisa memperoleh data tersebut (apakah bisa diperoleh dalam
bentuk data sekunder, ataukah harus kita kumpulkan dalam bentuk data primer). Di
Indonesia umumnya agak terbatas data yang bisa diperoleh dari sumber sekunder
karena belum membudayanya usaha pengumpulan data dari instansi-instansi. Data
yang bisa diperoleh dalam bentuk data sekunder umumnya berasal dari instansi-
instansi pemerintah. Data tersebut antara lain berbentuk :
1) Berbagai publikasi yang diterbitkan ole Biro Pusat Statistik atau Kantor statistic
Daerah. Seperti misalnya : statistic tentang ekspor, impor, indicator ekonomi.
statistical year book of Indonesia untuk lingkup nasional dan berbagai daerah
dalam angka untuk lingkup regional.
2) Publikasi yang dikeluarkan oleh BKPM (D) badan koordinasi penanaman modal
(daerah) seperti kesempatan berusaha yang masih diberi prioritas dan mana yang
tidak lagi. Daftar ini sering disebut sebagai daftar skala prioritas.
12
BAB III
3.1 Kesimpulan
Pihak yang memerlukan studi kelayakan bisnis hasil studi yangkita lakukan
sangat berguna ketika akan dipresentasikan kepada pihak- pihak yang memang
berkepentingan terhadap usaha atau proyek yang kita jalankan. Sehingga pihak yang
berkepentingan dapat yakin dan percayaterhadap studi kelayakan yang telah
dilakukan dengan output, dapatmemberikan manfaat untuk perjalanan bisnis kita.
Pihak-pihak yangdimaksud yaitu investor, kreditor, pihak manajemen perusahaan,
pemerintah dan masyarakat.
3.2 Saran
Sebagai pelaku bisnis yang baru ingin merencakan atau memulai bisnisnya
hendaknya melakukan studi kelayakan bisnis supaya lebih mengetahui serta
memahami kemana kedepannya bisnis akan berjalan dan bagaimana bisnis akan dapat
dilakukan. Sebagai pembaca yang bijak dengan adanya tulisan ini semogasemkin
mengerti tentang bagaimana pentingnya studi kelayakan bisnis dandapat
mengaplikasikan keilmuan yang diperoleh dari makalah ini sehingga dapat memulai
bisnis dengan cara yang baik dan benar.
13
DAFTAR PUSTAKA
Helmi, S. (2006). Buku Ajar Studi Kelayakan Bisnis. Konten Mata Kuliah E- Learning , 33-
165.
Ibrahim, Yacob. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Rineka Cipta. Johan,Suwinto.
2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis.
Ibrahim, Yacob. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi revisi. Rineka Cipta,Jakarta.Kasmir,
dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Prenada Media. Jakarta.
Purnomo, Rochmat Aldy. 2014. Studi Kelayakan Bisnis Pelatihan Motivasi diKawasan
Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Skripsi. IESP.Universitas Jenderal
Soedirman. Purwokerto.
Umar, Husein. 2003. Studi Kelayakan Bisnis (Edisi 2), Teknik MenganalisisKelayakan
Rencana Bisnis secara Komprehensif. Jakarta: GramediaPustaka Utama
Umar, Husein. (2005). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi-3. PT.Gramedia PustakaUtama, Jakarta.
Zeithhami dan Bitner (2001). Perkembangan Bisnisdibidang Jasa. Gema Insani. Jakarta
14