Anda di halaman 1dari 17

STUDY KELAYAKAN BISNIS

Disusun Oleh:

Fiko Ranger Pratama (20210730064)

Amjad roihan (

EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “Study Kelayakan Bisnis”.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR
ISI......................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar
Belakang…...............................................................................................1

B. Rumusan
Masalah..............................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................2

A. Pengertian Studi kelayakan Bisnis...................................................................2

B. Aspek-Aspek Studi Kelayakan


Bisnis..............................................................3

C. Tahapan dalam Studi Kelayakan Bisnis...........................................................5

D. Hasil Studi Kelayakan Bisnis..........................................................................6

E. Etika Studi Kelayakan Bisnis...........................................................................6

F. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam SKB................................................7

G. Manfaat Studi Kelayakan


Bisnis.......................................................................8

H. hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan


SKB.......................10

BAB III : PENUTUP................................................................................................................. 11

A.Kesimpulan......................................................................................................11

B.Saran................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ketika seseorang atau sekelompok orang hendak membangun sebuah
bisnis, seringkali ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan.
Pertimbangan utama dalam membangun sebuah bisnis pastinya menyangkut pada
profit. Pertanyaan yang akan muncul dalam proses pertimbangan tersebut
biasanya berkutat pada apakah bisnis yang tengah dirintis dan dikembangkan akan
menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan tersebut
akan berpotensi untuk terus bertambah ataukah hanya akan stagnant?
Untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut,
dibutuhkan sebuah penelitian yang ditinjau dari berbagai aspek. Penelitian
tersebut nantinya dapat menjadi dasar dari pertimbangan-pertimbangan pelaku
usaha untuk menilik apakah sebuah bisnik layak untuk dikerjakan, ditunda, atau
bahkan dibatalkan. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan sebuah
bisnis dinamakan studi kelayakan bisnis.
2. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian studi kelayakan bisnis
2. Aspek-aspek studi kelayakan bisnis
3. Tahapan dalam studi kelayakan bisnis
4. Hasil dan etika studi kelayakan bisnis
5. Manfaat study kelayakan bisnis
6. Hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan studi kelayakan
bisnis

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN BISNIS


Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki
berbagai kepentingan yang berbeda, seperti para investor selaku pemrakarsa, bank
selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan
hukum dan perundang-undangan. Investor berkepentingan untuk mengetahui
tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat
keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah
lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi
perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dan lain-lain.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan
ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam
memulai suatu bisnis, dimana dasar dari pertimbangan-pertimbangan tersebut
dapat diperoleh melalui suatu studi terhadap berbagai aspek mengenai kelayakan
suatu bisnis yang akan dijalankan, sehingga hasil daripada studi tersebut
digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak
dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah
menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari
berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti
ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Jadi pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut
berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen
dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi
kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu
proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak dijalankan.1
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang
berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu
berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan
1
Kasmir, Jakfar. 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Kencana Prenad Media Group, Jakarta., Hlm. 7

2
pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social),
yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa
dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Studi Kelayakan Bisnis (Wikipedia) adalah penelitian menyangkut aspek
hukum, aspek sosial ekonomi, aspek budaya, aspek pasar dan pemasaran, .teknis
dan teknologi, aspek manajemen dan aspek keangan, yang digunakan sebagai
dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil
keputusan.
B. ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS
Berikut ini aspek-aspek yang harus diteliti dalam suatu Studi Kelayakan
Bisnis, yaitu:2
1. Aspek hukum.
Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan
yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
 Izin lokasi
- Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau
berbentuk badan  hukum lainnya.
 NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
 Surat tanda daftar perusahaan
 Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
 Surat tanda rekanan dari pemda setempat
 SIUP setempat
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya
Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena
adanya suatu kegiatan usaha tersebut, diantaranya:
 Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap
kehidupan masyarakat, kebiasaan adat setempat, dan lain-lain.
 Dari sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per
kapita penduduk, apakah proyek dapat mengubah atau justru

2
Ibrahim Yacob, 2003. H. M. Studi Kelayakan Bisnis, edisi revisi. Jakarta : PT. Rineka Cipata., hlm.
17

3
mengurangi income per capita penduduk setempat, pendapatan
nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR. 
 Dan dari segi sosial, apakah dengan adanya bisnis kita, menjadi
semakin ramai, lalu lintas semakin lancar, adanya jalur
komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat
setempat dan untuk mendapatkan itu semua adalah dengan
wawancara, kuesioner, dokumen, dan lain-lain. Untuk melihat
apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan
membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan
sumber data yang terkumpul.
3. Aspek pasar dan pemasaran
menyangkut apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan
oleh kegiatan usaha kita, dengan melihat hal-hal berikut :
 Potensi pasar
 Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai
keinginan atau hasrat untuk membeli.
 Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk 
 Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang
mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen,
kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
 Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk
meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa
besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market
share. 
4. Aspek teknis dan teknologi 
Menyangkut pemilihan lokasi, alat-alat, yang sesuai dengan hasil yang
diinginkan, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.
5. Aspek manajemen
Menyangkut pembangunan dan operasional.
6. Aspek keuangan

4
Menyangkut sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi
pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang
bersangkutan.
C. TAHAPAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
1. Penemuan Ide
Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilak
produk laku untuk dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang
terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai.
Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan:3
 ide proyek sesuai dengan kata hatinya
 pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang
sifatnya teknis
 keyakinan akan kemampuan proyek menghasilkan laba.
2. Tahap Penelitian.
Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam
dengan metode ilmiah:
 mengumpulkan data
 mengolah data
 menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
 menyimpulkan hasil
 membuat laporan hasil.
3. Tahap Evaluasi.
Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau
kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi:
 mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
 mengevaluasi proyek yang akan dibangun
 mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin
Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh

3
Umar, Husein. 2001. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3 Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
hlm. 32

5
ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat
atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap
layak, perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor
tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah
ditentukan.
5. Tahap Rencana Pelaksanaan
Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan
pembangunan proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan
kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta
kesiapan manajemen.
6. Tahap Pelaksanaan.
Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen
proyek. Setelah proyek selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah
melaksanakan operasional bisnis secara rutin. Agar selalu bekerja secaa
efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan, dalam
operasional perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi
keuangan, pemasaran, produksi dan operasi.
D. HASIL STUDI KELAYAKAN BISNIS
Hasil studi kelayakan bisnis berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk
tertulis yang diperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif
bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis
yang layak.
E. ETIKA DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
Aspek moral dan etika dalam bisnis, khususnya dalam studi kelayakan
bisnis (SKB) menjadi hal yang penting. Perilaku etis mengacu pada norma-norma
atau standar-standar moral pribadi dalam hubungannya dengan orang lain agar
dapat terjamin tidak seorangpun yang akan dirugikan.4
1. Etika peneliti pada responden

4
Kasmir dan Jakfar, 2007. Studi Kelayakan Bisnis edisi Kedua. Jakarta : Kencana, hlm. 39

6
Dalam pengumpulan data dari para responden, perlu diingat hak
atas kebebasan pribadi sehingga responden tidak akan dirugikan baik
secara fisik maupun mental.
2. Etika peneliti pada klien
Dalam suatu studi kelayakan bisnis pertimbangan-pertimabangan etis
terhadap klien perlu diperhatikan. Karena klien mempunyai hak atas
penelitian yang dilakukan secara etis.
3. Etika peneliti pada asisten
Peneliti biasanya asisten peneliti, tidak etis jika menugaskan seorang
asisten melakukan suatu  wawancara yang bisa membahayakan.
4. Etika klien
Sering terjadi peneliti kelayakan bisnis diminta oleh kliennya untuk
mengubah data, mengartikan data dari segi yang menguntungkan atau
menghilangkan bagian-bagian dari hasil analisis yang dianggap
merugikan, kalau peneliti menuruti keinginan tersebut bisa jadi profesi
peneliti akan hancur.
F. PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN DALAM STUDI
KELAYAKAN BISNIS
Laporan SKB yang telah dinyatakan layak untuk direalisasikan, dibutuhkan
oleh banyak pihak yang memerlukannya sebagai bahan masukan utama dalam
rangka pengkajian ulang, untuk turut serta menyetujui atau sebaliknya menolak
kelayakan laporan tadi sesuai dengan kepentingannya. Dapat saja terjadi suatu
proyek bisnis yang telah dinyatakan layak untuk  dilaksanakan pada akhirnya
tidak dapat dilaksanakan. Misalnya, pengambil keputusan akhir menolak, bukan
saja karena laporan tadi merupakan hasil rekayasa atau tidak objektif, tetapi dapat
saja karena adanya intervensi pihak lain yang merasa kepentingannya tidak
dipenuhi. Studi kelayakan bisnis dibutuhkan oleh :5
1. Pihak Investor

5
www.gurupendidikan.co.id/pengertian-studi-kelayakan-bisnis-terlengkap/ (Diakses pada
28/09/2017, 19.17 WIB)

7
Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan
dijalankan investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang
telah dibuat, karena investor memiliki kepentingan langsung tentang
keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan modal yang akan
ditanamkan.
2. Pihak Kreditor
Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi
kelayakan bisnis dan mempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya
agunan yang dimilliki.
3. Pihak Manajemen Perusahaan
Sebagai leader manajemen perusahaan juga memerlukan studi
kelayakan bisnis untuk mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa yang
dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan
kreditor
4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Perusahaan yang akan berdiri harus memperhatikan kebijakan-
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah agar dapat diprioritaskan untuk
dibantu oleh pemerintah.
5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu dianalisis manfaat yang
akan didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian
nasional, karena sedapat mungkin proyek dibuat demi tercapainya tujuan-
tujuan nasional.
G. MANFAAT STUDI KELAYAKAN BISNIS
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang sangat penting untuk
dilakukan sebelum seseorang atau sekelompok orang memulai sebuah usaha.
Beberapa manfaat studi kelayakan bisnis, antara lain:6
1. Menghindari resiko kerugian

6
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009, Studi Kelayakan Bisnis, Bogor : Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, hlm. 67

8
Studi kelayakan bisnis bermanfaat untuk membantu pelaku bisnis
menghindari resiko kerugian. Jika pelaku bisnis melewatkan studi
kelayakan bisnis dalam perencanaan bisnisnya, ia akan kesulitan untuk
mengetahui apakah bisnis tersebut dapat mendatangkan keuntungan atau
justru kerugian untuknya. Dengan adanya studi kelayakan bisnis, pelaku
bisnis dapat menghindari resiko kerugian dengan langkah menunda atau
membatalkan rencana bisnis yang mendapatkan penilaian tidak layak
dalam studi kelayakan bisnis.
2. Memudahkan perencanaan bisnis
kelayakan bisnis dapat membantu pelaku bisnis untuk menyusun
rencana kegiatan bagi perusahaan. Studi kelayakan bisnis yang telah
dilakukan sebelum bisnis dibangun akan memudahkan pelaku bisnis
menentukan program perusahaan seperti apa yang dapat mendatangkan
benefit lebih bagi perusahaan.
3. Memudahkan pelaksanaan bisnis
Studi kelayakan bisnis akan berguna untuk membantu pelaku
bisnis merealisasikan program-program perusahaan. Pelaku bisnis dapat
mengevaluasi kebijakan apa yang sekiranya akan memberikan keuntungan
dan kebijakan apa yang justru akan menimbulkan kerugian.
4. Memudahkan pengawasan
Studi kelayakan bisnis memiliki banyak aspek untuk diteliti.
Laporan dari berbagai aspek yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis ini
nantinya akan memudahkan pelaku bisnis untuk melakukan pengawasan
pada perusahaannya. Studi kelayakan bisnis juga memudahkan pelaku
pengawasan untuk memberikan data jika sewaktu-waktu dilaksanakan
audit, baik secara internal maupun eksternal.
5. Memudahkan pengendalian
Studi kelayakan bisnis berguna pula untuk memudahkan proses
pengendalian dalam perusahaan. Jika sewaktu-waktu terjadi gangguan,
pelaku bisnis dapat dengan cepat menentukan aspek mana yang menjadi
pusat dari kekacauan tersebut. Selanjutnya, pelaku bisnis dapat dengan

9
cepat pula mengendalikan masalah yang muncul dengan mencari solusi
berdasarkan studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelumnya.

10
H. HAL-HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN SEBELUM
MELAKUKAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
Sebelum melakukan studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa hal yang
harus dipertimbangkan. Pertimbangan tersebut bertujuan untuk meminimalisir
kesalahan dan kegagalan dalam proses dan hasil studi kelayakan bisnis.
Setidaknya ada empat hal dasar yang harus dipertimbangkan sebelum seseorang
atau sebuah perusahaan hendak melakukan studi kelayakan bisnis, yakni:7
a. Kelengkapan dan keakuratan data serta informasi yang diperoleh
b. Tenaga ahli yang dimiliki dalam tim studi kelayakan bisnis
c. Penentuan metode dan alat ukur yang tepat
d. Loyalitas tim studi kelayakan bisnis

7
Studi-kelayakan-bisnis-universitas.blogspot.co.id/2011/12/studi-kelayakan-binis.html (Diakses
pada 28/09/2017, 19. 23 WIB)

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Studi Kelayakan Bisnis (Wikipedia) adalah penelitian menyangkut aspek
hukum, aspek sosial ekonomi, aspek budaya, aspek pasar dan pemasaran, .teknis
dan teknologi, aspek manajemen dan aspek keangan, yang digunakan sebagai
dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil
keputusan.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang
berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu
berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan
pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social),
yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa
dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis
B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya

12
DAFTAR PUSTAKA

Husnan, S. Muhammad , S. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta : UUP


STIM YKPN
Noor, H. Faizal. 2009. Investasi, Pengelolaan Keuangan Bisnis Dan
Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Jakarta : PT. Malta Pritindo
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009, Studi Kelayakan Bisnis, Bogor :
Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor
Umar, Husein. 2001. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3 Revisi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Kasmir dan Jakfar, 2007. Studi Kelayakan Bisnis edisi Kedua. Jakarta : Kencana
Dewi Astuti, M. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Ghalia
Indonesia
Ibrahim Yacob, 2003. H. M. Studi Kelayakan Bisnis, edisi revisi. Jakarta : PT.
Rineka Cipata.
Studi-kelayakan-bisnis-universitas.blogspot.co.id/2011/12/studi-kelayakan-
binis.html
www.gurupendidikan.co.id/pengertian-studi-kelayakan-bisnis-terlengkap/

13

Anda mungkin juga menyukai