Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS DAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Disusun Oleh (KELOMPOK 9 & 10) :


AGNES FRISTANIAT ZENDRATO 222102002
FINCESSIA F. MARU’AO 222102024
HENTI SARTIKASARI GULO 222102028
ICAMURNI TAFONAO 222102031
JACQUELINE LAOLI 222102036
MEGA ROHANI ZEBUA 222102050
SEPTIKA GULO 222102067
SILVAN H. TELAUMBANUA 222102070
TRI YANTI N. GEA 222102073
YULIDARTINI LAROSA 222102077

Mata Kuliah :
KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu :
RISWAN ZEGA, S.Pd., M.Hum.

UNIVERSITAS NIAS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

DESEMBER 2023
KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan pertolongannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul "Analisis dan Studi Kelayakan Bisnis”.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam


mengenai persyaratan kelayakan suatu bisnis, proses pengurusan paten, merek dagang
dan hak cipta. Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini. Penulis juga
berterima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan panduan dan
arahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini disusun dengan penuh dedikasi dan harapan agar dapat
memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca. Penulis
menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih memiliki banyak
kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang.

Gunungsitoli, 1 Desember 2023

Kelompok 9 & 10
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................ii

I BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan............................................................................................2
II BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3
PERSYARATAN KELAYAKAN SUATU BISNIS...........................3
A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis.....................................................3
B. Fungsi Studi Kelayakan Bisnis ..........................................................3
C. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis................................................4
D. Tahap-Tahap Studi Kelayakan Bisnis ...............................................5
E. Contoh-Contoh Studi Kelayakan Bisnis ............................................5
F. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis........................................................6
G. Langkah-Langkah Studi Kelayakan Bisnis .......................................8
PROSES PENGURUSAN PATEN, MEREK, DAN HAK CIPTA...11
H. Pengertian Paten ,Merek Dagang, dan Hak Cipta.............................11
I. Syarat Paten, Merek Dagang, dan Hak Cipta.....................................15
III BAB III PENUTUP...............................................................................19
A. Kesimpulan.........................................................................................19
B. Saran...................................................................................................19

REFERENSI..........................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bisnis memerlukan pemahaman yang mendalam tentang potensi keberhasilan dan
keberlanjutan usaha. Analisis dan studi kelayakan landasan untuk pengambilan
keputusan yang lebih baik. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan
perubahan pasar yang dinamis, pemahaman yang kuat tentang faktor-faktor yang
memengaruhi keberhasilan bisnis sangatlah penting.
Penelitian kelayakan bisnis dapat membantu pemilik bisnis, investor, dan
pemangku kepentingan lainnya dalam mengidentifikasi risiko, peluang, dan potensi
keberhasilan suatu usaha. Perkembangan teknologi dan perubahan dalam perilaku
konsumen memiliki dampak langsung pada keberlanjutan bisnis. Dengan perubahan
teknologi yang cepat dan pergeseran dalam perilaku konsumen, penelitian kelayakan
bisnis memainkan peran krusial dalam membantu bisnis menyesuaikan strategi dan
operasi mereka.
Oleh karena itu, penyusunan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya
analisis dan studi kelayakan bisnis dalam mendukung keberlanjutan serta kesuksesan
suatu usaha.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah disusunnya makalah ini didasarkan pada hal-hal berikut
ini:

1. Apa yang dimaksud studi kelayakan bisnis, dan fungsi studi kelayakan bisnis?
2. Apa saja aspek-aspek studi kelayakan bisnis?
3. Apa saja tahap - tahap studi kelayakan bisnis?
4. Apa contoh studi kelayakan bisnis ?
5. Apa yang menjadi manfaat studi kelayakan bisnis?
6. Apa saja langkah- langkah studi kelayakan bisnis ?
7. Apa yang dimaksud dengan paten ,merek dagang, dan hak cipta?
1
8. Bagaimana proses pengurusan paten, merek dagang, hak cipta?
C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, tujuan disusunnya


makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui pengertian studi kelayakan bisnis,dan fungsi studi kelayakan


bisnis.
2) Untuk mengetahui aspek- aspek studi kelayakan bisnis.
3) Untuk mengetahui tahap- tahap studi kelayakan bisnis.
4) Untuk mengetahui contoh - contoh studi kelayakan bisnis.
5) Untuk mengetahui manfaat studi kelayakan bisnis.
6) Untuk mengetahui langkah - langkah studi kelayakan bisnis.
7) Untuk mengetahui pengertian paten ,merek dagang hak cipta.
8) Untuk mengetahui syarat paten, merek dagang, hak cipta.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
PERSYARATAN KELAYAKAN SUATU BISNIS

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis


Pengertian studi kelayakan bisnis adalah kegiatan membahas kelayakan suatu
usaha.Penentuan studi kelayakan bisnis penting dilakukan sebelum menulis rencana
bisnis. Fokus studi kelayakan bisnis adalah identifikasi potensi masalah kritis seperti
bagaimana dan di mana bisnis akan dijalankan. Pahami bahwa rencana bisnis dan studi
kelayakan bisnis adalah dua hal yang berbeda dan tidak bisa saling menggantikan.
Rochmat Aldy, dkk (2017) studi kelayakan bisnis adalah Suatu kegiatan
identifikasi dan merencanakan serta memperdalam seluruh aktivitas dan usaha untuk
mencari keuntungan maupun sosial dengan menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan bagi sistem perekonomian, dengan output berupa keputusan penentuan
layak atau tidaknya suatu usaha tersebut dijalankan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan
yang dilakukan untuk mengevaluasi dan membahas kelayakan suatu usaha sebelum
menulis rencana bisnis. Fokus dari studi kelayakan bisnis adalah mengidentifikasi
potensi masalah kritis yang mungkin timbul, seperti aspek bagaimana dan di mana
bisnis akan dijalankan.

B. Fungsi Studi Kelayakan Bisnis


1. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi kemungkinan berhasilnya suatu bisnis.
Persyaratan kelayakan bisnis akan menilai faktor-faktor penting seperti target
pasar, daya saing, sumber daya yang diperlukan, dan proyeksi keuangan untuk
melihat kelayakan bisnis secara finansial dan non-finansial.
2. Membantu pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Hasil analisis kelayakan
bisnis dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan apakah
bisnis layak diluncurkan atau tidak, mana aspek yang perlu dipertajam, mana
yang perlu diimprovisasi.
3. Membantu perencanaan bisnis menjadi lebih matang. Proses analisis persyaratan
3
kelayakan membutuhkan perencanaan terperinci mengenai berbagai aspek
operasi dan keuangan bisnis, sehingga memudahkan pelaksanaan bisnis jika
rencana sudah jelas.
4. Mengurangi risiko kegagalan bisnis. Bisnis yang diluncurkan berdasarkan hasil
analisis kelayakan yang matang diasumsikan memiliki peluang keberhasilan
lebih besar karena persiapan dan asumsi-asumsinya lebih realistis.
5. Memudahkan proses pendanaan. Laporan analisis kelayakan bisnis dapat
digunakan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan pendanaan, baik dari
bank maupun investor. Ini akan meyakinkan sumber dana bahwa bisnis layak
didanai.

C. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis


1. Aspek ekonomi dan budaya. Dalam aspek ekonomi dan budaya, fokus studi
kelayakan bisnis adalah analisa dampak pendirian perusahaan terhadap
lingkungan sekitarnya. Dengan didirikannya sebuah perusahaan di suatu
lingkungan, apakah mempengaruhi adat istiadat daerah tersebut atau tidak.
2. Aspek pasar dan pemasaran. Aspek pasar dan pemasaran akan menjawab apakah
produk akan memiliki peluang atau tidak. Adapun hal-hal yang harus
diperhatikan dalam aspek ini yaitu potensi pasar, besaran konsumen, daya beli
masyarakat, segmentasi pasar, situasi persaingan bisnis, dan lain-lain.
3. Aspek manajemen. Analisa studi kelayakan pada aspek manajemen merupakan
aspek dasar yang harus diteliti. Karena, bagaimana operasional perusahaan mulai
dari pembangunan hingga pengembangan diteliti dalam aspek ini. Bahkan, aspek
manajemen juga mencakup manajemen sumber daya hingga finansial
perusahaan.
4. Aspek keuangan. Berbicara tentang bisnis, tentu tak luput dari modal. Sehingga,
aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis menjadi salah satu penentu nasib
bisnis Anda di masa sekarang dan mendatang. Dibutuhkan ketelitian dalam
proses penganggaran agar rencana bisnis matang.
5. Aspek legalitas atau hukum. Aspek terakhir dalam studi kelayakan bisnis adalah

4
legalitas atau hukum. Adapun poin legalitas yang dianalisis yaitu izin lokasi,
tanda pendaftaran perusahaan, NPWP, akta pendirian perusahaan dari notaris,
surat izin usaha perdagangan (SIUP), dan sebagainya.
D. Tahap-Tahap Studi Kelayakan Bisnis
1. Penemuan ide. Merintis bisnis bisa dimulai dari ide awal yang mungkin masih
perkiraan kasar. Penemuan ide bisa berasal dari masalah yang ada di masyarakat
lalu Anda membangun bisnis sebagai solusi untuk masalah tersebut.
2. Penelitian. Setelah menemukan ide bisnis, lakukan penelitian tentang bisnis
tersebut. Faktor yang perlu diteliti yaitu bagaimana operasional bisnis, apa saja
keunggulannya, hambatan apa yang mungkin muncul, hingga siapa saja
pesaingnya.
3. Evaluasi. Setelah menemukan hambatan yang mungkin muncul, segera lakukan
evaluasi atau penilaian. Pastikan apakah keunggulan bisnis Anda bisa mengatasi
potensi hambatan tersebut atau tidak.
4. Penentuan. Anda telah mengevaluasi apakah keunggulan bisnis Anda mampu
untuk mengatasi hambatan atau tidak. Hasil ini dijadikan dasar penentuan
apakah bisnis tersebut sudah layak dijalankan. Jika iya, Anda bisa
merealisasikannya. Jika tidak, mungkin Anda dapat mencari peluang bisnis
lainnya.
5. Rencana pelaksanaan. Jika hasil penentuan studi kelayakan bisnis adalah
melanjutkan realisasinya, maka langkah selanjutnya yaitu rencana pelaksanaan.
Hasil analisa studi kelayakan bisa dimanfaatkan sebagai pedoman dalam
mendirikan bisnis Anda.
6. Pelaksanaan. Setelah melakukan perencanaan, kini saatnya Anda memulai
rencana tersebut. Lakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui rencana
mana yang berjalan dengan baik dan tidak.

E. Contoh Studi Kelayakan Bisnis


1. Contoh studi kelayakan bisnis minuman kekinian. Minuman kekinian tengah
menjadi tren di masyarakat dengan jenis yang bermacam-macam. Jika Anda
berniat membangun bisnis di bidang ini, pastikan target dan strategi pasar sudah
5
sesuai mengingat persaingan bisnisnya terbilang besar.
2. Contoh studi kelayakan bisnis properti. Properti merupakan kebutuhan primer
sehingga tantangannya pun berbeda dari bisnis di bidang lain. Ada banyak hal
yang harus diperhatikan ketika memulai bisnis ini. Beberapa di antaranya yaitu
lokasi, harga properti, target pasar, dan status tanah yang akan digunakan untuk
membangun properti.
3. Contoh studi kelayakan bisnis pakaian. Dalam bidang pakaian atau apparel, studi
kelayakan bisnis adalah hal yang berkaitan dengan target konsumen dan jenis
material pakaian. Pelajari material pakaian yang dijual supaya konsumen dapat
memahami penjelasan Anda dan tertarik untuk membeli.

F. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


1. Manfaat financial. Manfaat finansial adalah manfaat dari proyek tersebut
secaraekonomis atau Apakah proyek tersebut dipandang lebihmenguntungkan
apabila dibandingkan dengan risiko dari proyektersebut.
2. Manfaat ekonomi nasional. Manfaat ekonomi nasional adalah manfaat ekonomis
dari suatu proyek bagi suatu negara di mana proyek itu dilaksanakan atau
manfaat dari proyek tersebut bagi ekonomi makro sebuah negara.
3. Manfaat sosial. Manfaat sosial adalah manfaat dimana proyek tersebut
memberikan dampak sosial yang positif, diantaranya adalah penyerapan tenaga
kerja.
Apabila laporan studi kelayakan bisnis dinyatakan layak untuk direalisasikan
setelah dibuat, maka ada yang memerlukan laporan dari studi kelayakan bisnis sebagai
bahan masukan utama untuk pengkajian ulang, dan sebagai bahan untuk menyetujui
atau bahkan menolak kelayakan laporan tersebut berdasarkan kepentingannya. Laporan
yang telah dinyatakan layak kemungkinan untuk tidak dilaksanakan itu juga dapat
terjadi, pengambilan keputusan akhir menolak tidak hanya karena laporan tersebut hasil
rekayasa atau tidak objektif, tapi bisa juga karena intervensi dari pihak lain yang
kepentingannya tidak terpenuhi.

Berikut ini pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis


terlepas dari
6

persoalan diatas yang dapat dijelaskan di bawah ini:

1. Pihak investor. Investor adalah pihak yang menanamkan modal ke sebuah


perusahaan. Laporan studi kelayakan bisnis berguna bagi investor untuk
menentukan seberapa besar modal yang akan ia tanam di sebuah perusahaan.
Hasil studi kelayakan bisnis yang baik akan membuat investor berani
menanamkan modal yang besar. Sebaliknya, hasil studi kelayakan bisnis yang
buruk akan membuat investor menghindari menanam modal di sebuah
perusahaan. Apabila hasil studi kelayakan bisnis yang akan dikerjakan itu layak
direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat dicari, dan
pelaksanaan operasional juga dapat dimulai. Melalui studi kelayakan pihak
investor dapat melihat target – target yang akan dicapai perusahaan di masa yang
akan datang dan rencana upaya – upaya yang dilakukan agar dapat mencapai
target tersebut.
2. Pihak kreditor. Bank merupakan salah satu pihak yang yang dapat memberikan
pendanaan. Dimana pihak bank perlu mempelajari studi kelayakan bisnis yang
telah dibuat termasuk dalam mempertimbangkan sisi lainnya, misalnya
bonafiditas dan agunan yang tersedia yang dimiliki perusahaan belum pihak
bank memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak. Jadi, hasil studi
kelayakan bisnis yang bagus akan meningkatkan kepercayaan kreditor kepada
pengusaha.
3. Pihak manajemen perusahaan. Pihak eksternal juga dapat membuat suatu studi
kelayakan bisnis. Terlepas dari siapa yang membuat, pihak manajemen akan
menerima proposal yang dibuat apabila isi dari proposal tersebut merupakan
realisasi ide proyek yang yang bertujuan pada peningkatan usaha untuk
meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak project leader, jelas pihak
manajemen perlu mempelajari studi kelayakan tersebut, seperti pendanaan,
jumlah yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana investor dan kreditor. Jadi,
studi kelayakan bisnis juga berguna bagi pihak manajemen untuk mengetahui
besaran dana yang akan dibutuhkan serta dapat pula digunakan sebagai pedoman
dalam melaksanakan atau mengolah proyek di masa depan.
4. Pihak pemerintah dan masyarakat. Studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan
7
kebijakan dari pemerintahan karena secara langsung maupun tidak langsung
kebijakan dari pemerintah dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Contoh
kebijakan pemerintah di sektor ekonomi antara lain penghematan devisa negara
cara ekspor non migas dan pemakaian tenaga kerja secara massal. Proyek bisnis
yang membantu kebijakan dari pemerintah ini akan diprioritaskan untuk dibantu
seperti dengan subsidi dan keringanan lainnya. Jadi, studi kelayakan bisnis dapat
digunakan oleh pemerintah sebagai dasar pengambilan keputusan dalam
memberikan izin usaha atau proyek.
5. Pihak masyarakat. Suatu bisnis tidak hanya membutuhkan izin dari pemerintah,
namun juga dari masyarakat yang ada di sekitar lokasi usaha. Studi kelayakan
bisnis dapat digunakan oleh masyarakat untuk meninjau apakah sebuah badan
usaha yang hendak dibangun di kawasan tersebut ramah lingkungan dan dapat
bermanfaat bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

G. Langkah-Langkah Studi Kelayakan Bisnis


Menurut Kotler, tahapan penting dalam pengembangan produk ditampilkan
pada gambar di bawah :
1. Pemunculan gagasan (ideageneration). Kemajuan baru dimulai dengan
penelitian tentang perbedaan gagasan produk baru. Munculnya gagasan baru
harus sesuai dengan jenis bisnis dan pembeli sebagai sumber yang paling sah
untuk mencari gagasan produk baru.
2. Penyaringan gagasan (ideascreening). Tujuan penyaringan adalah untuk
mengurangi jumlah pemikiran dengan menemukan dan membunuh gagasan
yang kurang dipahami sesegera mungkin.
3. Pengembangan dan Pengujian Ide (conceptdevelopingand testing). Sebuah
pemikiran atau pemikiran yang lolos penyaringan kemudian dibentuk menjadi
beberapa pilihan ide produk. Dalam hal ini, ide produk berbeda dari pemikiran
produk dan gambaran produk. Sebuah pemikiran produk adalah pemikiran
untuk sebuah produk potensial yang menurut perusahaan dapat diusulkan ke
pasar. Sebuah ide produk adalah varian poin demi poin dari pemikiran yang
8
dikomunikasikan dalam istilah pelanggan yang signifikan. Sementara itu,
gambar produk (gambar) adalah gambar luar biasa yang diperoleh dari produk
asli atau produk yang akan datang.
4. Pengembangan Strategi Pemasaran (marketingstrategydevelopment). Artikulasi
metodologi promosi terdiri dari tiga bagian untuk memperkenalkan produk
dengan pasar. Area utama menggambarkan ukuran, desain dan perilaku pasar
objektif, situasi terorganisir dari produk, transaksi, bagian dari kue, dan fokus
keuntungan yang harus dicari dalam beberapa tahun pertama. Bagian kedua dari
penjelasan prosedur promosi membingkai biaya pemasaran yang ditetapkan,
metode penyebaran, dan biaya pemasaran selama tahun pertama. Bagian ketiga
menggambarkan kesepakatan jangka panjang yang diatur, tujuan keuntungan
dan metodologi campuran iklan hingga saat ini.
5. Analisis usaha (businessanalysis). Jika manajemen telah memutuskan ide
produk dan sistem promosi, perusahaan dapat menilai daya pikat bisnis yang
diusulkan. Manajemen harus mensurvei kesepakatan, biaya, dan pengukur
manfaat untuk memutuskan apakah mereka telah memenuhi tujuan perusahaan.
Dengan asumsi memenuhi, produk dapat mendorong maju ke langkah kemajuan
produk.
6. Pengembangan produk (productdevelopment). Jika ide produk melenggang
melalui penilaian ujian bisnis, ide tersebut beralih ke karya inovatif atau
berpotensi dirancang untuk dibentuk menjadi produk fisik. Divisi kerja yang
inovatif membuat satu atau beberapa varian dari tipe sebenarnya dari ide produk
untuk menemukan model yang memenuhi ide produk dan dapat menjadi
produksi dengan biaya yang direncanakan dari produksi.
7. Pengujian pasar (market testing). Pengujian pasar adalah apa yang terjadi di
mana produk dan program promosi berkenalan dengan pembeli kredibel
tambahan untuk mengetahui bagaimana pembeli dan pedagang membuat jatuh
tempo, menggunakan, dan membeli kembali produk dan seberapa besar pasar
yang mereka miliki.
8. Komersialisasi (Commercialization). Tahap komersialisasi menyangkut
9
persiapan dan pelaksanaan prosedur pengiriman produk baru ke pasar. Dalam
mengajukan produk, perusahaan harus memilih: kapan, di mana, kepada siapa,
dan bagaimana produk baru akan dikirim ke pasar.
10

PROSES PENGURUSAN PATEN, MEREK, DAN HAK CIPTA

A. Pengertian Paten

Paten (patent)” adalah kata dalam bahasa latin yang berarti terselubung.
Sedangkan lawan dari kata laten adalah “paten (patent)” yang berarti terbuka.
Arti kata terbuka di dalam paten adalah berkaitan dengan invensi yang
dimintakan paten.Semua rahasia yang berkaitan dengan invensi tersebut harus
diuraikan dalam sebuah dokumen yang disebut spesifikasi paten yang
dilampirkan bersamaan dengan permohonan paten. Pada tahap pengumuman,
informasi mengenai invensi yang diajukan paten tersebut, diumumkan kepada
publik dengan cara menempatkannya pada Berita Resmi Paten dan pada sarana
khusus yang disediakan oleh Dirjen.42 Teknologi memegang peranan yang
sangat penting dalam kehidupan manusia dewasa ini Teknologi mampu
memecahkan persoalan yang dihadapi manusia, misalnya mengatasi jarak dan
waktu. Dalam penyampaian informasi, teknologi hand phone dan internet
memegang peranan yang sangat penting.Untuk menghasilkan penemuan-
penemuan (Invention) yang baru dalam pengembangannya senantiasa
memerlukan pengorbanan, baik tenaga, pikiran, waktu dan juga biaya dari
inventornya/penemunya, dan umumnya temuan teknologi tersebut mempunyai
nilai ekonomi tinggi.Karena itu sudah sepantasnya atas invention tersebut
diberikan perlindungan hukum yaitu berupa pemberian Hak Ekslusif kepada
inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi.

Menurut pasal 1 Undang-Undang No. 14 tahun 2001, Paten adalah hak


eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil invensinya di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya. Dalam hal ini yang berhak memperoleh Paten adalah si
inventor itu sendiri, atau pihak lainnya yang menerima lebih lanjut hak inventor
yang bersangkutan. Misalnya diperolehnya hak dkarena proses pewarisan, hibah,
wasiat, atau perjanjian-perjanjian tertulis, ataupun karena melalui proses Lisensi.
Melalui difinisi Paten dapat dikemukakan bahwa subjek Paten atau yang berhak
memperoleh Paten adalah Inventor atau yang menerima lebih lanjut hak Inventor
yang bersangkutan.Jika suatu invensi dihasilkan oleh beberapa orang secara
bersama-sama, maka hak atas Invensi tersebut dimiliki secara bersama-
11
sama oleh para Inventor yang bersangkutan.Sementara itu, obyek dari Paten adalah
invensi yang dihasilkan oleh Inventor. Hak yang diperoleh melalui paten adalah hak
khusus untuk menggunakan invensi yang telah dilindungi paten serta melarang pihak
lain melaksanakan invensi tersebut tanpa persetujuan dari pemegang paten.
Oleh karena itu, pemegang paten harus mengawasi haknya agar tidak
dilanggar oleh pihak lain. Segala macam invensi dapat dipatenkan, dengan
syarat invensi tersebut berguna dan memang belum ada dalam lapangan
teknologi yang bersangkutan. Senyawa kimia, mesin, proses pembuatan, bahkan
jenis mahluk yang baru sekalipun dapat dipatenkan.

Ada beberapa keuntungan sistem paten jika dikaitkan dengan perannya dalam
meningkatkan perkembangan teknologi dan ekonomi.

1. Paten membantu menggalakkan perkembangan teknologi dan Ekonomi suatu


negara; Paten membantu menciptakan suasana yang kondusif bagi industri-
industri lokal;
2. Paten membantu perkembangan teknologi dan ekonomi negara lain dengan
fasilitas lisensi;
3. Paten membantu tercapainya alih teknologi dari negara maju ke negara
berkembang.
4. Kerugian paten ialah berkaitan dengan biaya paten yang relatif mahal dan jangka
waktu perlindungan yang relatif singkat, yaitu 20 tahun untuk paten biasa dan 10
tahun untuk paten sederhana.Selain itu tidak semua invensi dapat dipatenkan
menurut undang-undangpaten yang berlaku.

B. Pengertian dan Fungsi Merek

“Merek dagang adalah tanda pembeda yang mengidentifikasi barang atau jasa
tertentu sebagai barang atau jasa yang diproduksi atau disediakan oleh orang
atau perusahaan tertentu" (Dr. M. Citra, dkk 2023:63).Merek merupakan
penanda untuk membedakan (pembeda), yang digunakan dalam dunia
perdagangan dan merek itu dipribadikan untuk menunjukkan asal dan
kualitasnya (Dr.Zulkifli, dkk 2023: 127).Asal-usulnya berasal dari zaman kuno,
ketika pengrajin mereproduksi tanda tangan
12
mereka, atau 'tanda' pada produk artistik atau utilitarian mereka.Selama
bertahun-tahun merek ini berkembang menjadi sistem pendaftaran dan
perlindungan merek saat ini.Sistem membantu konsumen mengidentifikasi dan
membeli produk atau jasa karena sifat dan kualitasnya, yang ditunjukkan oleh
merek dagangnya yang unik, memenuhi kebutuhan mereka.
Dapat di simpulkan bahwa Merek adalah simbol atau identitas yang
membedakan produk atau layanan dari orang atau perusahaan tertentu,
menunjukkan asal serta kualitasnya dalam dunia perdagangan.

Suatu merek memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi pembeda, yakni membedakan produk satu perusahaan dengan produk


perusahaan lain.
2. Fungsi jaminan reputasi, yakni selain sebagai tanda asal usul produk, juga secara
pribadi menghubungkan reputasi produk bermerek tersebut dengan produsennya,
sekaligus memberikan jaminan kualitas akan produk tersebut.
3. Fungsi promosi, yakni merek juga digunakan sebagai sarana memperkenalkan
produk baru dan mempertahankan reputasi produk lama. yang diperdagangkan,
sekaligus untuk menguasai pasar.
4. investasi dan pertumbuhan Fungsi rangsangan investasi industri, yakni merek
dapat menunjang pertumbuhan indsutri melalui penanaman modal, baik asing
maupun dalam negeri dalam menghadapi pasar bebas.

Sebuah benda bermerek mengandung daya di dalamnya untuk menarik


minat konsumen untuk meresponnya dengan cara membeli atau
memperdagangkan. Namun daya itu tidak semata-mata muncul dari merek saja
akan tetapi dibangun bersama-sama dengan faktor lain seperti membangun mutu
produk, pemasaran, ketersediaan, manajemen, yang bersatu sama lain
menimbulkan ketertarikan. Demikian pula, hak merek dapat lahir setelah terlebih
dahulu diawali temuan-temuan lain seperti hak cipta.

C. Pengertian Hak Cipta


UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta menyatakan bahwa Hak Cipta adalah
hak yang mengatur karya intelektual di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang
13
dituangkan dalam bentuk yang khas dan diberikan pada ide, prosedur, metode atau
konsep yang telah dituangkan dalam wujud tetap. Untuk mendapatkan perlindungan
melalui Hak Cipta, tidak ada keharusan untuk mendaftarkan.Pendaftaran hanya semata-
mata untuk keperluan pembuktian belaka.Dengan demikian, begitu suatu ciptaan
berwujud, maka secara otomatis Hak Cipta melekat pada ciptaan tersebut.Biasanya
publikasi dilakukan dengan mencantumkan tanda Hak Cipta.
Karya-karya intelektual manusia yang mendapat perlindungan Hak Cipta adalah
karya dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra.Karya-karya tersebut baru
mendapat perlindungan hukum apabila telah diwujudkan sebagai ciptaan yang
berwujud atau berupa ekspresi (expression work) yang sudah dapat dilihat,
dibaca, didengarkan, dan sebagainya.Hukum hak cipta tidak melindungi ciptaan
yang masih berupa ide (idea) semata. Copyright protects the expression of ideas,
not ideas themselves. TRIPs provides that copyrights protection shall extend to
expressions and not to ideas, procedures, methods of operation or mathematical
concepts as such. Ide dasar sistem hak cipta adalah untuk melindungi wujud
hasil karya manusia yang lahir karena kemampuan Intelektualnya.Perlindungan
hukum ini hanya berlaku pada ciptaan yang telah mewujud secara khas sehingga
dapat dilihat, didengar, maupun dibaca. Dengan gambaran seperti itu
menunjukan bahwa Hak Cipta mempunyai syarat substantif, yaitu meliputi tiga
elemen, yakni originalitas, kreativitas, dan fikasi. Suatu karya dapat dikatakan
memiliki unsur originalitas dan dan merupakan bentuk kreativitas jika
merupakan hasil kreasi sendiri walaupun bias saja terinspirasi dari karya orang
lain.

Menurut perjanjian Benre cakupan untuk objek seperti tercantum dalam Pasal 2
ayat (1), memberikan perlindungan terhadap ekspresi karya sastra dan karya seni
artistik. Perlindungan dari perjanjian ini harus diterapkan kepada pengarang dari
sinematografi atau pembuat yang kantornya atau kediaman aslinya berada di
Negara anggota perjanjian Berne Walaupun jika syarat dari pasal tersebut tidak
terpenuhi.20

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, dapat dikemukakan bahwa karya


intelektual manusia yang mendapat perlindungan hak cipta adalah karya
dibidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang sudah berujud karya nyata
(expression work) bukan ide semata, yang menunjukkan keaslian (orisinal) dan
khas sebagai ciptaan seseorang

14

yang bersifat pribadi. Berdasarkan ketentuan Pasal 40 Undang-Undang No. 28


tahun 2014 tentang Hak Cipta mengatur bahwa karya/ciptaan yang dilindungi
adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang mencakup :

1. Buku, pamplet, perwajahan , karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya
tulis lain;
2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis lainnya;
3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks.
5. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomime.
6. Karya seni rupa dengan segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni
kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase.
7. Karya seni terapan
8. Arsitektur
9. Peta
10. Karya Seni batik dan seni motif lain
11. Karya Fotografi
12. Potret
13. Karya Sinematografi

D. Syarat dan Proses Pengurusan Paten, Merek, dan Hak Cipta.


Paten, merek, dan hak cipta adalah hak eksklusif yang diberikan kepada
pembuat inventi atas hasil wajah mereka dalam bidang teknologi dan inovasi. Berikut
ini adalah syarat dan proses pengurusan paten, merek, dan hak cipta:
a) Syarat Pengurusan
1.Pembuatan Invensi: Inventor harus menemukan ide atau konsep produk atau jasa
yang baru dan benar-benar. Invenisi harus unik dan tidak terdapat dalam
kehidupan sebelumnya.
2.Pemodelan Invensi: Inventor harus membuat model atau prototipe dari inventi
mereka untuk menunjukkan cara kerja dan efektivitasnya.
3. Pengujian Invensi: Inventi harus diujicobakan secara efektif dan efisien untuk
menunjukkan bahwa ia bekerja dan berhasil.
15
b) Proses Pengurusan
1.Pengajuan Permohonan: Inventor harus mengajukan permohonan pendaftaran
paten ke pihak yang berwenang, seperti Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual (DJKI) di Indonesia.
2.Penyusunan Draft Paten: Inventor harus mengusulkan draft paten yang
mencakup informasi tentang judul inventi, latar belakang, uraian inventi,
gambar, dan penjelasan tentang batasan.
3.Pemeriksaan Administratif: Oleh karena itu, inventor harus mengajukan
permohonan oleh HKI UGM ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
(DJKI).
4.Pemeriksaan Formalitas Administrasi: DJKI akan melakukan pemeriksaan
formalitas administrasi mengenai permohonan paten.
5.Pengumuman/Publikasi Permohonan: DJKI akan memberikan notifikasi tentang
pengumuman atau publikasi permohonan paten.
6.Pemeriksaan Subtantif: DJKI akan melakukan pemeriksaan subtantif terhadap
permohonan paten.
7.Pemberian atau Penolakan Hak Paten: DJKI akan memberikan hak paten kepada
inventor jika permohonan mereka memenuhi syarat dan prosedur yang
diberikan.
Selain itu, inventor juga harus memahami syarat pengurusan merek dan
hak cipta, seperti memiliki merek dagang, hak cipta, atau desain
industri.Inventor harus mengajukan permohonan merek dan hak cipta ke pihak
yang berwenang, seperti DJKI, untuk melindungi hak mereka.

Dalam proses pengurusan paten, merek, dan hak cipta, inventor harus
selalu menjaga kerahasiaan dan tidak mempublikasikan inventi mereka dalam
bentuk artikel, jurnal, buku, media sosial, atau publikasi lainnya sebelum
mendapatkan nomor permohonan.

1. Paten
Syarat-Syarat Paten:
a) Kebaruan: Inovasi yang diajukan tidak boleh telah diketahui umum sebelumnya.
16
b) Aktivitas Inventif: harus mempunyai langkah inovatif yang signifikan.
c) Keterlaksanaan Industri: Inovasi tersebut dapat diterapkan secara industri.

Proses Pengurusan Paten:

a) Pendaftaran: Mengajukan permohonan paten ke lembaga paten setempat.


b) Pemeriksaan:Dilakukan oleh lembaga paten untuk memastikan memenuhi
syarat-syarat paten.
c) Penerbitan Paten:Jika memenuhi syarat, paten akan diterbitkan.

2. Merek Dagang
Syarat-Syarat Merek Dagang:
a) Kecenderungan Kepemilikan: Merek harus dapat diidentifikasi sebagai milik
pemiliknya.
b) Keunikan: merek harus berbeda dari merek lain yang sudah ada.
c) Penggunaan Komersial: merek harus digunakan secara komersial.

Proses Pengurusan Merek Dagang:

a) Pemeriksaan Kelayakan:Memeriksa apakah merek tersebut memenuhi syarat-


syarat.
b) Pendaftaran: Mengajukan permohonan merek dagang ke lembaga yang
berwenang.
c) Pengumuman dan Perlindungan: Jika disetujui, merek akan diumumkan dan
dilindungi.
3. Hak Cipta

Syarat-Syarat Hak Cipta:

a) Karya Orisinal: karya harus memiliki unsur keaslian dan orisinalitas.


b) Ekspresi Tertulis atau Rekaman: karya harus berbentuk tulisan, rekaman, atau
karya yang dapat diabadikan.
c) Pengamanan Karya: karya harus diproteksi agar tidak diambil tanpa izin.

Proses Pengurusan Hak Cipta:


17
a) Pendaftaran Karya: Mengajukan permohonan hak cipta ke lembaga yang
berwenang.
b) Pemeriksaan dan Pendaftaran: Lembaga akan memeriksa karya dan jika
memenuhi syarat, akan didaftarkan.
c) Perlindungan dan Durasi:Karya akan dilindungi selama jangka waktu tertentu

Harap diingat, proses dan syarat-syarat yang terkait dengan paten, merek
dagang, dan hak cipta dapat berbeda di setiap yurisdiksi hukum.Pastikan untuk
memeriksa aturan dan regulasi yang berlaku di wilayah hukum yang
bersangkutan.
18

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mengevaluasi dan membahas kelayakan suatu usaha sebelum menulis rencana
bisnis. Fokus dari studi kelayakan bisnis adalah mengidentifikasi potensi masalah kritis
yang mungkin timbul, seperti aspek bagaimana dan di mana bisnis akan dijalankan.

B. Saran
Berikut adalah beberapa saran untuk melakukan analisis dan studi kelayakan bisnis:

1. Tujuan Bisnis yang Jelas:


o Tentukan dengan jelas tujuan bisnis Anda. Apa yang ingin dicapai oleh
bisnis ini? Apakah itu pertumbuhan, keuntungan, atau dampak sosial?
2. Pemahaman Pasar:
o Lakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi
pelanggan potensial.
o Analisis tren pasar, saingan, dan peluang pertumbuhan.
3. Model Bisnis:
o Tentukan model bisnis yang paling sesuai dengan produk atau layanan
yang Anda tawarkan. Misalnya, apakah itu penjualan langsung, lisensi,
atau langganan?
4. Analisis SWOT:
o Evaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang
(Opportunities), dan ancaman (Threats) bisnis Anda.
5. Proyeksi Keuangan:
o Buat proyeksi keuangan yang realistis untuk setidaknya 3-5 tahun ke
depan. Termasuk pendapatan, biaya, dan laba bersih.
6. Analisis Risiko:
o Identifikasi potensi risiko dan temukan cara untuk mengelolanya. Ini bisa
mencakup risiko operasional, keuangan, atau bahkan perubahan regulasi.
19
7. Kelayakan Finansial:
o Tentukan apakah proyeksi keuangan menunjukkan kelayakan bisnis.
Hitung nilai sekarang bersih (NPV), tingkat pengembalian internal
(IRR), dan periode pengembalian investasi (ROI).
8. Studi Hukum dan Regulasi:
o Pastikan bisnis Anda mematuhi semua hukum dan regulasi yang berlaku.
Ini termasuk perizinan, pajak, dan peraturan industri.
9. Fleksibilitas dan Adaptabilitas:
o Pertimbangkan sejauh mana bisnis Anda dapat beradaptasi dengan
perubahan pasar atau keadaan ekonomi.
10. Uji Coba dan Umpan Balik:
o Sebelum meluncurkan sepenuhnya, lakukan uji coba atau perolehan
umpan balik dari kelompok sasaran. Ini dapat membantu Anda
melakukan penyesuaian jika diperlukan sebelum melibatkan pasar yang
lebih luas.
11. Pembiayaan:
o Tentukan bagaimana bisnis akan didanai, apakah melalui investasi
sendiri, pinjaman, atau pendanaan dari pihak ketiga.
12. Tim Manajemen:
o Pastikan Anda memiliki tim manajemen yang kompeten dan
berkomitmen untuk menjalankan bisnis.
13. Dampak Lingkungan dan Sosial:
o Pertimbangkan dampak bisnis Anda terhadap lingkungan dan
masyarakat. Bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab sosial
cenderung mendapatkan dukungan lebih besar.
14. Evaluasi Terus-menerus:
o Lakukan evaluasi berkala terhadap performa bisnis dan perbarui studi
kelayakan sesuai keadaan pasar dan perubahan lainnya.

Semoga saran ini membantu Anda dalam melakukan analisis dan studi
kelayakan bisnis. Semoga bisnis Anda berkembang pesat dan sukses!

20

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Citra. R., dkk. 2023. Buku Ajar Hak Kekayaan Intelektual. Universitas Medan Area
Press

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum & HAM R.I. Prosedur
Pendaftaran Paten Baru. Jakarta

Direktorat Penelitian UGM. 2019. Permohonan Pendaftaran Paten. Universitas Gadjah


Mada. Yogyakarta

Dr. Zulkifli.M., dkk. 2021. Hak Kekayaan Intelektual Seri Hak Cipta, Paten, dan
Merek. Sukabumi: Farha Pustaka.

Lilis.2016. Studi Kelayakan Bisnis untuk Wirausaha. LGM - LaGood’s


Publishing

Oversea-Chinese Banking Corpooration. Studi Kelayakan Bisnis - Tujuan, Aspek,


Tahapan & Contohnya. 2023.
Reza.2019. Studi Kelayakan Bisnis (Business Feasibility Study).Medan

Rochmat Aldy, dkk. 2017. Studi Kelayakan Bisnis. Unmuh Ponorogo Press

Universitas Muhammadiyah Metro. 2019. Syarat Pengajuan Paten HaKI (Hak atas
Kekayaan Intelektual) Agar Cepat Disetujui. Lampung

21

Anda mungkin juga menyukai