Anda di halaman 1dari 19

i

TUGAS
ASPEK LINGKUNGAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Feasibility Studies


Dosen Pengampu : Dr. Hawignyo M.M.

Disusun oleh : Kelompok 1

Kelas : 4 MA G

1. Anisa Nur’alifah 1810631020169


2. Andri Sheva 1810631020171
3. Salsabila Nadhifah M. 1810631020181
4. Rini Tri Wahyuni 1810631020194
5. Aef Saefullah 1810631020201

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2020
ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T karena telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga kami berhasil menyusun makalah yang berjudul “Aspek
Lingkungan” selesai pada waktunya. Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi dan melengkapi salah satu tugas mata kuliah Feasibility Studies pada Program
Studi S1 Manajemen, Universitas Singaperbangsa Karawang.
Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan kepada kami baik
tenaga maupun ide sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu,
dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Hawignyo,
M.M. selaku dosen mata kuliah Feasibility Studies serta kepada pihak-pihak yang
berkontribusi dalam penyusuan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kepada para
pembaca. Kami juga memahami bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga dengan
tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Karawang, Maret 2020

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
KAJIAN PUSTAKA..................................................................................................................3
2.1 Definisi studi kelayakan bisnis.........................................................................................3
2.2 Aspek Lingkungan............................................................................................................5
2.2.1 Tujuan........................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................11
PEMBAHASAN......................................................................................................................11
BAB IV....................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................15
4.2 Saran...............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
1

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan bisnis atau usaha pada saat ini telah menjadi suatu perkembangan
yang sangat signifikan bagi Indonesia. Dari yang berwujud UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah) sampai dengan perusahaan-perusahaan besar. Itu menandakan bahwasanya
kesadaran akan berwirausaha pada saat ini telah meningkat dari sebelumnya.
Tahapan-tahapan membuat suatu usaha adalah suatu proses yang akan membantu
kita untuk bisa mendirikan suatu usaha dengan benar. Tahapan tersebut adalah, membuat
Ide Bisnis, SKB ( Studi Kelayakan Bisnis ), Perencanaan, dll .
Untuk menjalankan usaha diperlukan sebuah studi kelayakan bisnis, apakah sebuah
usaha layak dijalankan atau tidak layak dijalankan. Studi kelayakan bisnis bisa
disimpulkan untuk menentukan seberapa besar pengembalian sebuah investasi atas suatu
aktifitas usaha dan implikasi usaha tersebut dalam sebuah investasi, selalu ada nilai
investasi awal atau disebut sumber daya yang akan di alokasikan. Pengembaliannya adalah
perbandingan antara input investasi dengan dibandingkan dengan output yang akan
dihasilkan dengan mempertimbangkan seluruh aspek yang perlu dijalankan. Studi
kelayakan dilakukan sebelum sebuah usaha benar-benar akan dijalankan, masih dalam
tahap awal perencanaan dan sangat penting dalam pengambalian keputusan strategis.[1]
Studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai
aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu
semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk
mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
bahkan ditadak dijalankan. Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan,
khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi
kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-
undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor
berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank
berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran
pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut
secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dan lain-lain.
2

Lingkungan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika dalam


menentukan lingkungan kita salah memilih maka usaha tersebut bisa tidak berjalan dan
menghasilkan keuntungan yang maksimal sehingga, Dalam makalah ini, kita tertarik
untuk membahas studi kelayakan bisnis yang termasuk dalam aspek lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari studi kelayakan bisnis?
2. Bagaimana aspek lingkungan dari sudut pandang study kelayakan bisnis?
3. Bagaimana pentingnya aspek lingkungan dalam bisnis?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi study kelayakan bisnis.
2. Untuk mengetahui aspek lingkungan dari sudut pandang study kelayakan bisnis.
3. Untuk mengetaui pentingnya aspek lingkungan dalam bisnis.
3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan adalah sebuah studi untuk mengkaji secara komprehensif dan
mendalam terhadap kelayakan sebuah usaha. Layak atau tidak layaknya dijalankan
sebuah usaha merujuk pada hasil pembandingan semua faktor ekonomi yang akan
dialokasikan kedalam sebuah usaha bisnis baru dengan hasil pengembaliannya yang akan
diperoleh dalam jangka waktu tertentu.
1. Manfaat studi kelayakan
Studi kelayakan memberi manfaat bagi para pihak yang terkait dengan usaha, yaitu
sebagai berikut:
a. Pihak investor
Ingin mengetahui berapa modal yang harus ditanamkan dan beberapa potensi dari
pada usaha yang dihasilkan seperti beberapa tambahan pendapatan yang
dihasilkan sebanding dengan resiko modal yang ditanamkan.
b. Pihak kreditor
Sebagai pihak penyandang dana eksternal, ingin melihat resiko dana yang akan
dipinjamkan dan juga kemampuan pengembalian dana pinjaman untuk jangka
waktu berapa lama dan juga kemampuan secara keseluruhan bentuk bisnis yang
dijalankan.
c.  Pihak manajemen
Sebagai pihak yang menjalankan usaha, maka pihak manajemen perlu melakukan
perencanaan sumber daya yang diperlukan, waktu pelaksanaanya, hasil yang
ingin dicapai, dampak terhadap lingkungan sekitar baik langsung maupun tidak
langsung juga kemungkinan resiko –resiko yang bisa berdampak yang bisa
timbul.
d. Pihak regulator
Berkepentingan terhadap bentuk usaha yang dijalankan, industri yang akan
dijalankan, dan dampak terhadap masyarakat maupun perekonomian nasional.
4

2. Aspek-aspek studi kelayakan


a.  Aspek industri
Dalam aspek ini kita akan menganalisa struktur industri yang akan kita masuki,
seperti persaingan yang telah ada, bagaimna dengan kekuatan dan penawaran
pembeli, barang subsitusi yang ada, bagaimana kekuatan supplier bahan bahan
baku yang kita perlukan juga bagaimana dengan kemampuan pesaing untuk
masuk kedalam industri ini.
b. Aspek pasar
Semua bisnis pasti akan memerlukan sebuah pasar, kalau pasar tidak besar atau
pasar mengalami penurunan, maka usaha yang akan dijalankan dipastikan akan
mengalami hambatan untuk berhasil.
c.  Aspek pemasaran
Aspek pemasaran dalam studi kelayakan akan menjadi struktur produk atau jasa
yang telah ada dipasar serta rencana produk atau jasa yang ditawarkan.
d. Aspek keuangan
Dalam aspek ini, kita akan menentukan layak atau tidak layak sebuah usaha atau
bisnis dijalankan setelah menelaah semua faktor produksi dijalankan.
e.  Aspek manajemen
Aspek in termasuk yang paling penting karena aspek ini terkait fungsi koordinasi
antara semua faktor produksi yang ada.
f.  Aspek produksi
Dalam aspek ini, akan ditentukan sistem produksi maupun sumber-sumber daya
yang perlu diinvestasikan seperti bahan dasar maupun bahan penunjang lainnya.
g. Aspek sumber  daya manusia
Alokasi sumber daya manusia yang akan digunakan dan kualitas sumber daya
manusia juga berperan penting, termasuk juga dalam pengembangan,
kompensasi, serta sistem penilaian karya sumber daya manusia.
h.  Aspek lingkungan
Usaha tidak akan pernah memisahkan diri dari lingkungan dan masyarakat
sekitarnya. Dimulai dari faktor makro ekonomi, sosial, politik, kepeduliaan akan
lingkungan hidup maupun kesejahteraan lingkungan masyarakat sekitar, penting
untuk di pertimbangkan.
5

i. Aspek hukum dan yuridis


Bentuk badan hukum usaha, peraturan-peraturan yang berlaku di industri tertentu,
peraturan- peraturan keuangan yang berlaku seperti sistem perpajakan, sistem
proteksi industri, maupun subsidi yang berlaku juga penting.
2.2 Aspek Lingkungan
Lingkungan tempat bisnis akan dijalankn harus dianalisis dengan cermat. Hal ini
disebabkan lingkungan disatu sisi dapat menjadi peluang dari bsisnis yang akan
dijalankan, namun disisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi
perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik
lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan dijalankan.
Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga menimbulkan
dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat
sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi
disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga
perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah.
2.2.1 Tujuan
Analisis aspek lingkungan dilakukan untuk menjawab  “ apakah lingkungan
setempat sesuai dengan ide bisnis yang akan dijalankan dan apakah manfaat bisnis bagi
lingkungan lebih besar dibandingkan dampak negatifnya?’. Suatu ide bisnis dinyatakan
layak berdasarkan aspek lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis
tersebut  mampu memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan  dampak
negatifnya di wilayah tersebut. Aspek  lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan
untuk:
a. Menganalisis kondisi lingkungan operasional
b. Menganalisis kondisi lingkungan industri
c. Menganalisis lingkungan ekonomi
d. Menganalisis dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan
e. Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak
negatif bisnis terhadap lingkungan

1. Lingkungan bisnis
Merupakan  unsur  yang ada diluar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh
pelaku bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Sedangkan Robinson
6

(2007) meandefinisikan lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada diluar


organisasi.
2. Lingkungan Operasional
Lingkungan yang memiliki kaitan langsung dengan aktivitas operasional
perusahaan.  Lingkungan operasional adalah lingkungan yang paling dekat dengan
semua aktivitas perusahaan.  Lingkungan operasional meliputi :
a. Lingkungan pesaing
Pesaing adalah perusahaan dalam industri yang sama dan menjual produk, baik
berupa barang atau jasa, kepada pelanggan. Pesaing sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan bisnis. Perusahaan harus memiliki keuanggulan bersaing untuk dapat
memenangkan persaingan. Oleh karena itu, analisis terhadap kelebihan dan
kelemahan pesaing dibandingkan dengan perusahaan sangat penting dalam
menentukan strategi bisnis. Analisis pesaing dalam lingkungan operasional dapat
dilakukan dengan menggunakan matriks profil persaingan.
b. Lingkungan Pelanggan
Pelanggan adalah pembeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Pelanggan
merupakan faktor kunci keberhasilan bisnis karena pelanggan sumber pendapatan.
Analisis pelanggan dalam lingkungan operasional dilakukan dengan analisis
reaktif  dan proaktif. Analisis reaktif adalah analisis masalah pelanggan setelah
kejadian.  Analisis proaktif adalah memperkirakan kecenderungan dan masalah
sebelum terjadi. Selain itu dilakukan pula analisis segmentasi pelanggan untuk
mengelompokkan pelanggan sesuai dengan karakteristiknya.
c.  Lingkungan Pemasok
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja,
keuangan dan sumber informasi kepada perusahaan lain. Pemasok memegang
peranan  yang sangat penting bagi kelancaran bisnis. Pemilihan pemasok dapat
meningkatkan keunggulan bersaing. Analisis pemilihan pemasok dalam
lingkungan operasional dapat dilakukan dengan CPM antar pemasok.
d. Lingkungan Kreditor
Kreditor merupakan pihak yang memeiliki peranan yang penting dalam bidang
keuangan, dan semakin penting jika sebagian besar permodal perusahaan berasal
dari kredit. Dalam memilih kreditor, perusahaan harus memperhatikan bunga dan
persyaratan kredit.
7

e. Lingkungan Pegawai
Pegawai merupakan aspek yang paling penting, karena pegawai adalah pelaku
yang menunjang tujuan perusahaan tercapai.
3.  Lingkungan Industri
Pendatang baru dalam pasar persaingan sempurna akan mudah untuk masuk ke
pasar sehingga persaingan dalam pasar ini akan semakin ketat. Kondisi persaingan
yang ketat mengharuskan penyusunan strategi harus didasarkan pada analisis
masing-masing sumber.
Ancaman pendatang baru dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk dalam
satu industri, yaitu :
 Skala ekonomi
  Diferensiasi produk
 Persyaratan permodalan
  Keunggulan biaya
  Akses ke saluran distribusi
  Kebijakan pemerintah
Selain adanya hambatan masuk, pendatang baru akan berpikir dua kali jika : (1)
pemain lama memilki sumber daya penting yang dapat digunakan untuk
menyerang balik, seperti kelebihan modal, kapasitas produksi, serta kedekatan
dengan saluran distribusi pelanggan. (2) Pemain lama kemungkinan akan
menurunkan harga untuk mempertahankan market share atau karena industri
keseluruhan kelebihan kapasitas. (3) Pertumbuhan industri yang lambat sebagai
akibat masuknya pendatang baru atau mungkin karena pengaruh kinerja keuangan
kolega-kolega yang terlibat.
Pemasok akan memiliki kekuatan jika :
(1) Pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan,
(2) Produk yang dihasilkan unik sehingga sulit untuk mencari pengganti,
(3) Produk pemasok sangat penting bagi pembeli,
(4) Pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan ke arah
industri pembeli,
(5) Pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok.
8

Pembeli akan mempunyai kekuatan tawar, jika :


 Pembeli terkosentrasi membeli dalam jumlah besar,
 Produk yang dibeli dari industri standar atau tidak terdiferensiasi
 Produk yang dibeli dari industri mempunyai porsi yang signifikan dari biaya beli
sehingga tidak ada kenaikan harga atau perusahaan lain menawarkan harga yang
lebih murah akan segera berpindah
 Produk yang dibeli hanya akan mendatangkan keuntungan  kecil bagi pembeli
 Produk yang ditawarkan industri dipandang memiliki resiko keuangan yang tinggi
 Produk yang ditawarkan  industri dipandang tidak begitu penting bagi pembeli
 Pembeli memilki ancaman yang kuat untuk berintegrasi ke belakang masuk ke
industri pemasok.
Ancaman produk pengganti akan kuat, jika :
 Konsumen memiliki switching cost yang rendah sehingga mudah untuk berpindah
ke produk yang lain
 Produk pengganti memiliki harga yang murah dengan kualitas yang sama atau
lebih tinggi
Intensitas rivalitas antarpemain dalam industri dipengaruhi oleh struktur biaya
produk, tingkat diferesiasi produk, pertumbuhan industri, dan tingkat kapasitas
terpasang.  Semakin besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya produksi, semakin
tinggi intensitas rivalitas. Semakin homogen produk, semakin tinggi rivalitas.
Pertumbuhan industri yang menurun dan tingkat kapasitas terpasang yang besar
akan mempengaruhi intensitas rivalitas antarpelaku industri.
Intensitas persaingan antarperusahaan dalam industri tergantung pada :
 Jumlah pesaing banyak dengan kekuatan berimbang
 Pertumbuhan industri lambat
  Produk atau jasa yang dihasilkan kurang terdiferensiasi atau memiliki switching
cost yang rendah
 Produk memiliki biaya tetap tinggi dan tidak tahan lama
 Penambahan kapasitas dalam jumlah besar akan mengganggu keseimbangan
permintaan dan penawaran dalam industri
  Rintangan keluar yang tinggi
  Pesaing memiliki perbedaan dalam strategi, asal, dan kepribadian.
4. Lingkungan Jauh
9

Lingkungan jauh mencakup faktor-faktor yang bersumber dari luar operasional


perusahaan. Analisis ini digunakan untuk menyerang maupun bertahan terhadap
faktor lingkungan dengan merumuskan strategi yang memanfaatkan peluang atau
meminimalkan ancaman. Lingkungan jauh adalah  sebagai berikut :
a. Lingkungan ekonomi
Variabel-variabel ekonomi yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis
diantaranya adalah ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang
dapat dibelanjakan, serta kecenderungan belanja masyarakat, suku bunga
primer, laju inflasi, tingkat pasar uang, defisit anggaran pemerintah, produk
domestik bruto, pola konsumsi, pengangguran, tingkat produktivitas pekerja,
nilai dollar di pasar dunia, kecenderungan pasar saham, kondisi ekonomi luar
negeri, faktor ekspor/impor, pergeseran permintaan barang dan jasa, perbedaan
pendapatan antarnegara, fluktuasi harga, kebijakan fiskal, kebijakan moneter,
serta kebijakan organisasi-organisasi dunia seperti MEE (Masyarakat Ekonomi
Eropa), G20, OPEC, WTO, APEC. Indikator yang digunakan dalam
pengukuran lingkungan ekonomi adalah income per kapita, penyerapan tenaga
kerja, peningkatan upah rata-rata, serta dampak negatif bisnis bagi
perekonomian di wilayah tersebut. Contoh pembangunan jembatan Suramadu.
b.  Lingkungan sosial budaya
Faktor sosial dan budaya berdampak besar pada semua produk, jasa, pasar dan
pelanggan. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah
kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan
eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh budaya, ekologi,
demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Contoh : dibangunnya kawasan
industri menarik tenaga kerja sehingga menimbulkan keramaian.
c.  Lingkungan politik
Suatu negara yang kondisi politiknya tidak stabil memiliki resiko bisnis yang
tinggi.  Faktor politik berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang
dikeluarkan pemerintah, seperti peraturan tentang perdagangan yang, undang-
undang antitrust, program perpajakan, UMR, kebijakan polusi, penetapan
harga, peraturan perlindungan bagi pekerja.
d. Lingkungan teknologi
Penemuan teknologi baru dalam bidang bisnis sering kali mempunyai
pengaruh yang dramatis terhadap perusahaan.  Analisis terhadap perubahan
10

teknologi sangat penting untuk mengantisipasi peluang dan ancaman bisnis


kondisi yang akan datang. Contoh : teknologi internet berdampak pada
peluang dan ancaman bisnis
e. Lingkungan ekologi
Lingkungan ekologi adalah hubungan antara manusia dan mahluk hidup
lainnya dengan udara, tanah, dan air, yang mendukung kehidupan mereka
sebagai akibat adanya kegiatan produksi. Contoh : Bisnis pembuatan tahu
menghasilkan limbar cair yang sangat bau dan mencemari air sungai.
f. Lingkungan global
Era globalisasi ditandai dengan batas-batas ekonomi antarnegara yang semakin
tidak jelas, arus informasi dan komunikasi sangat cepat sehingga perubahan
perrekonomian suatu negara berdampak terhadap perekonomian negara lain.
Contoh : adanya krisis global berakibat menurunnya daya beli masyarakat di
negara-negara tujuan ekspor.
11

BAB III

PEMBAHASAN

Jawaban :
1. AMDAL harus dilakukan untuk proyek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak
penting, karena ini memang yang dikehendaki baik oleh Peraturan Pemerintah maupun
oleh Undang-undang, dengan tujuan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya
proyek-proyek pembangunan. Oleh karena itu pemilik proyek atau pemrakarsa akan
melanggar perundangan bila tidak menyusun AMDAL, semua perizinan akan sulit
didapat dan di samping itu pemilik proyek dapat dituntut dimuka pengadilan. Keharusan
membuat AMDAL merupakan cara yang efektif untuk memaksa para pemilik proyek
memperhatikan kualitas lingkungan, tidak hanya memikirkan keuntungan proyek sebesar
mungkin tanpa memperhatikan dampak lingkungan yang timbul. Dampak dari suatu
kegiatan, baik dampak negatif maupun dampak positif harus sudah diperkirakan sebelum
kegiatan itu dimulai. Dengan adanya AMDAL, pengambil keputusan akan lebih luas
wawasannya di dalam melaksanakan tugasnya. Karena di dalam suatu rencana kegiatan,
banyak sekali hal-hal yang akan dikerjakan, maka AMDAL harus dapat membatasi diri,
hanya mempelajari hal-hal yang penting bagi proses pengambilan keputusan.
AMDAL ini sangat penting bagi negara berkembang khususnya Indonesia,
karena Indonesia sedang giat melakasanakan pembangunan, dan untuk melaksanakan
pembangunan maka lingkungan hidup banyak berubah, dengan adanya AMDAL maka
perubahan tersebut dapat diperkirakan. Dampak kegiatan terhadap lingkungan hidup
dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif, hampir tidak mungkin bahwa
12

dalam suatu kegiatan / pembangunan tidak ada dampak negatifnya. Dampak negatif yang
kemungkinan  timbul harus sudah diketahui sebelumnya (dengan MDAL), di samping itu
AMDAL juga membahas cara-cara untuk menanggulangi / mengurangi dampak negatif.
Agar supaya jumlah masyarakat yang dapat ikut merasakan hasil pembangunan
meningkat, maka dampak positif perlu dikembangkan di dalam AMDAL.

2. Usaha tidak akan pernah memisahkan diri dari lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
Dimulai dari faktor makro ekonomi, sosial, politik, kepeduliaan akan lingkungan hidup
maupun kesejahteraan lingkungan masyarakat sekitar, penting untuk di pertimbangkan.
Berikut adalah persoalan-persoalan lingkungan yang perlu dipelajari dalam studi
kelayakan bisnis :
1. Lingkungan bisnis
Merupakan  unsur  yang ada diluar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh
pelaku bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
2. Lingkungan Operasional
Lingkungan operasional adalah yang memiliki kaitan langsung dengan aktivitas
operasional perusahaan. Lingkungan operasional meliputi :
a. Lingkungan pesaing
Pesaing adalah perusahaan dalam industri yang sama dan menjual produk, baik
berupa barang atau jasa, kepada pelanggan. Analisis pesaing dalam lingkungan
operasional dapat dilakukan dengan menggunakan matriks profil persaingan.
b. Lingkungan Pelanggan
Pelanggan adalah pembeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Analisis
pelanggan dalam lingkungan operasional dilakukan dengan analisis reaktif  dan
proaktif.
c. Lingkungan Pemasok
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja,
keuangan dan sumber informasi kepada perusahaan lain. Analisis pemilihan
pemasok dalam lingkungan operasional dapat dilakukan dengan CPM antar
pemasok.
d. Lingkungan Kreditor
Kreditor merupakan pihak yang memeiliki peranan yang penting dalam bidang
keuangan, dan semakin penting jika sebagian besar permodal perusahaan berasal
13

dari kredit. Dalam memilih kreditor, perusahaan harus memperhatikan bunga dan
persyaratan kredit.
e. Lingkungan Pegawai
Pegawai merupakan aspek yang paling penting, karena pegawai adalah pelaku
yang menunjang tujuan perusahaan tercapai.
3. Lingkungan Industri
Pendatang baru dalam pasar persaingan sempurna akan mudah untuk masuk ke pasar
sehingga persaingan dalam pasar ini akan semakin ketat. Ancaman pendatang baru
dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk dalam satu industri, yaitu :
 Skala ekonomi
 Diferensiasi produk
 Persyaratan permodalan
 Keunggulan biaya
 Akses ke saluran distribusi
 Kebijakan pemerintah
4. Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh mencakup faktor-faktor yang bersumber dari luar operasional
perusahaan. Analisis ini digunakan untuk menyerang maupun bertahan terhadap
faktor lingkungan dengan merumuskan strategi yang memanfaatkan peluang atau
meminimalkan ancaman. Lingkungan jauh adalah  sebagai berikut :
a. Lingkungan ekonomi
Variabel-variabel ekonomi yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis
diantaranya adalah ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang
dapat dibelanjakan, serta kecenderungan belanja masyarakat, suku bunga primer,
laju inflasi, tingkat pasar uang, defisit anggaran pemerintah, produk domestik
bruto, pola konsumsi, pengangguran, tingkat produktivitas pekerja, nilai dollar di
pasar dunia, kecenderungan pasar saham, kondisi ekonomi luar negeri, faktor
ekspor/impor, pergeseran permintaan barang dan jasa, perbedaan pendapatan
antarnegara, fluktuasi harga, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, serta kebijakan
organisasi-organisasi dunia seperti MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa), G20,
OPEC, WTO, APEC. Indikator yang digunakan dalam pengukuran lingkungan
ekonomi adalah income per kapita, penyerapan tenaga kerja, peningkatan upah
14

rata-rata, serta dampak negatif bisnis bagi perekonomian di wilayah tersebut.


Contoh : pembangunan jembatan Suramadu.
b. Lingkungan sosial budaya
Faktor sosial dan budaya berdampak besar pada semua produk, jasa, pasar dan
pelanggan. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah
kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan
eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh budaya, ekologi,
demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Contoh : dibangunnya kawasan industri
menarik tenaga kerja sehingga menimbulkan keramaian.
c.  Lingkungan politik
Suatu negara yang kondisi politiknya tidak stabil memiliki resiko bisnis yang
tinggi.  Faktor politik berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang
dikeluarkan pemerintah, seperti peraturan tentang perdagangan yang, undang-
undang antitrust, program perpajakan, UMR, kebijakan polusi, penetapan harga,
peraturan perlindungan bagi pekerja.
d. Lingkungan teknologi
Penemuan teknologi baru dalam bidang bisnis sering kali mempunyai pengaruh
yang dramatis terhadap perusahaan.  Analisis terhadap perubahan teknologi
sangat penting untuk mengantisipasi peluang dan ancaman bisnis kondisi yang
akan datang. Contoh : teknologi internet berdampak pada peluang dan ancaman
bisnis.
e. Lingkungan ekologi
Lingkungan ekologi adalah hubungan antara manusia dan mahluk hidup lainnya
dengan udara, tanah, dan air, yang mendukung kehidupan mereka sebagai akibat
adanya kegiatan produksi. Contoh : Bisnis pembuatan tahu menghasilkan limbar
cair yang sangat bau dan mencemari air sungai.
f. Lingkungan global
Era globalisasi ditandai dengan batas-batas ekonomi antarnegara yang semakin
tidak jelas, arus informasi dan komunikasi sangat cepat sehingga perubahan
perrekonomian suatu negara berdampak terhadap perekonomian negara lain.
Contoh : adanya krisis global berakibat menurunnya daya beli masyarakat di
negara-negara tujuan ekspor.
15

BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakuknya, yang
mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya[6]. Lingkungan tempat bisnis akan dijalankan harus dianalisis dengan
cermat. Hal ini disebabkan lingkungan di satu sisi dapat menjadi peluang dari bisnis
yang akan dijalankan, namun disisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi
perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan,
baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan
dijalankan.
Analisis aspek lingkungan tidak hanya membahas tentang kesesuaian
lingkungan dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang
dampak bisnis terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang akan
datang terhadap bisnis. Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga
menimbulkan dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan
masyarakat sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin
ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya
penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga
kerja dari luar daerah. Oleh karena itu, analisis pada aspek lingkungan memerlukan
kemampuan analisis yang lebih komprehensif.
4.2 Saran
Dalam mengkaji kelayakan sebuah usaha, maka sebaiknya kita perlu
mengetahui aspek apa saja yang perlu dikaji dalam melakukan studi kelayakan.
Terutama dalam mengkaji aspek lingkungan, perlu diidentifikasi terlebih dahulu
mengenai persoalan-persoalan lingkungan yang perlu dipelajari.
16

DAFTAR PUSTAKA
Studi Kelayakan Bisnis dalam Aspek. Dipetik 23 Maret, 2020, dari Misbahaha.blogspot.com:
http://misbahaha.blogspot.com/2013/03/studi-kelayakan-bisnis-dalam-aspek.html?
m=1

Pengertian AMDAL Pada Umumnya. Dipetik 23 Maret, 2020, dari


Gitaolivia11.blogspot.com: http://gitaolivia11.blogspot.com/2013/10/p-engertian-
amdal-pada-umumnya-setiap.html?m=1

Studi Kelayakan Bisnis dalam Aspek Lingkungan. Dipetik 23 Maret, 2020, dari
Academia.edu:
https://www.academia.edu/4730965/STUDI_KELAYAKAN_BISNIS_DALAM_AS
PEK_LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai