Anda di halaman 1dari 14

MANFAAT STUDY KELAYAKAN BAGI PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK X (10)

1. ERNAWAN HAYAT I (19402117)


2. WASTI (19402099)
3. SITI RATNA DEWI (19402122)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONONMI YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG


(STIE-YPUP) MAKASSAR

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karna dengan rahmat dan
hidayah-nya-lah kami dapat menyelsaikan makalah “MANFAAT STUDY KELAYAKAN
BAGI PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun dalam rangkah memenuhi tugas mata kuliah “STUDY
KELAYAKAN BISNIS” semoga makalah ini bermanfa,at bagi Kami dan pembaca. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan,namun kami sebagai penyusun
tetap mengharapkan keritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan
dalam menyusun makalah selanjut-nya.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................1

KATA PENGANTAR....................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................6
C. Tujuan.................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Skb....................................................................................................7
B. Manfaat Skb........................................................................................................8
C. Aspek-Aspek Dianalisis Skb...............................................................................10
D. Tujuan Skb..........................................................................................................12

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................13
B. Saran...................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis saat ini telah maju sangat pesat. Berbagai bentuk bisnis
dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis dapat pula dilihat sebagai suatu peluang
untuk memperoleh kesejahteraan yang lebih baik. Begitupun dengan para sahabat yang
berbisnis dan bisa memperoleh kesuksesan karena berbisnis.

Bisnis terbentuk dari adanya niat dan usaha yang dimiliki seseorang ketika melihat
peluang yang bisa menambah kesejahteraan. Bisnis sendiri adalah suatu kegiatan usaha
individu yang terorganisir untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna
mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada era sekarang
seseorang mampu melihat peluang dalam berbisnis. Bisnis atau usaha yang dikembangkan
bisa berbentuk perorangan atau kelompok dengan banyak bidang usaha yang bisa menjadi
peluang usaha.

Zaman modern saat ini terlihat semua sektor memiliki peluang bisnisnya sendiri mulai
dari sektor makanan, pakaian, mainan, teknologi, minuman dan lain-lain. Semua hal tersebut
memiliki peluang bisnis masing-masing. Tinggal individu saja apakah bisa melihat peluang
dari berbagai macam kegiatan ekonomi sehari-hari atau tidak. Membuat investasi bisnis sama
dengan membuka jalan sedikit kepada kesuksesan (Afrianto, 2016:1).

Persaingan di era global di antara sesama pebisnis atau pengusaha sangat ketat dan
variatif baik persaingan di skala lokal, regional, nasional maupun internasional. Maka
pebisnis atau perusahaan menekankan pada inovasi yang penuh kreativitas yang akan bisa
bersaing, bertahan, unggul, dan mempunyai nilai lebih. Nilai lebih tersebut yaitu wirausaha
harus memiliki kemampuan dalam hal berhubungan dengan masyarakat lainnya (interaksi),
kemampuan dalam hal memasarkan barang, keahlian mengatur, serta sikap terhadap uang
(Syafrizal, 2017:1).

Salah satu bisnis yang menjanjikan untuk dijalankan yaitu bisnis barang-barang
elektronik. Barang elektronik merupakan suatu alat yang dibuat atau digunakan untuk

4
memenuhi kebutuhan hidup. Baik untuk kebutuhan bekerja, komunikasi, kebutuhan rumah
tangga, dan lain-lain.

Daya beli dari tahun ke tahun masyarakat terhadap barang elektronik terus meningkat
misalnya saja barang elektronik seperti televisi, kulkas, AC, kipas angin, serta barang
elektronik lainnya. Banyaknya permintaan masyarakat akan barang-barang elektronik,
menyebabkan bisnis elektronik saat ini menjadi pilihan saat ingin mendirikan bisnis. Mulai
dari bisnis pembuatan barang elektronik, bisnis penjualan barang elektronik, bisnis jasa
reparasi barang elektronik, sampai bisnis kredit elektronik. Tidak sedikit pula bisnis yang
sudah dijalankan mengalami kegagalan dan terpaksa menutup bisnisnya. Penyebab kegagalan
ini bisa berasal dari faktor internal atau eksternal. Kegagalan tersebut seharusnya bisa
dihindari oleh pelaku bisnis karena bukan hanya modal yang tidak akan kembali tetapi juga
waktu dan tenaga yang akan terbuang sia-sia. Tentu keadaan tersebut sangat tidak diinginkan.

Berdasarkan hal tersebut, untuk mendirikan bisnis perlu diketahui keadaan sebenarnya
yang terjadi pada perusahaan dengan melakukan sebuah studi kelayakan bisnis agar dapat
diketahui sejauh mana usaha tersebut dilakukan dan mampu menjalankan segala kegiatan-
kegiatannya serta kewajiban dalam usaha tersebut untuk prospeknya dimasa yang akan
datang. Sehingga pemilik perusahaan dapat memutuskan langkah strategis untuk
mengembangkan usahanya.

Studi kelayakan atau juga sering disebut feasibility study merupakan bahan
pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu
gagasan usaha atau proyek yang direncanakan atau menolaknya. Pengertian layak dalam
penilaian sebagai studi kelayakan maksudnya adalah kemungkinan dari gagasan usaha atau
proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial
benefit maupun dalam arti social benefit (Hamali & Budihastuti, 2017:166). Dari
pembahasan tersebut dapat dipahami bahwa studi kelayakan bisnis sangat penting untuk
pelaku bisnis karena dengan melakukan studi kelayakan bisnis perorang atau kelompok usaha
dapat mengetahui kelayakan dari usaha yang dijalankan apakah layak untuk dijalankan atau
tidak.

5
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Study Kelayakan Bisnis?
2. Apa Manfaat Study Kelayakan Bisnis?
3. Aspek-Aspek Yang Dianalisis Study Kelayakan Bisnis?
4. Apa tujuan study kelayakan bisnis?

C. Tujuan
1. Mengetahui Study Kelayakan Bisnis
2. Mengetahui Manfaat Study Kelayakan Bisnis
3. Mengetahui Aspek-Aspek Yang Dianalisis Study Kelayakan Bisnis
4. mengetahui tujuan study kelayakan bisnis

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Study Kelayakan Bisnis

Bagi sebagian orang awam atau pebisnis, studi kelayakan bisnis mungkin terdengar asing.
Padahal, studi ini berperan penting dalam menentukan keberhasilan suatu usaha. Karenanya,
ada baiknya jika pebisnis pemula memahami terlebih dahulu seluk-beluk kegiatan ini.

Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan apakah
suatu bisnis layak dijalankan atau tidak. Kegiatan ini meliputi identifikasi masalah, peluang,
menentukan tujuan, menggambarkan bagaimana situasi bisnis dan menilai berbagai manfaat
yang dihasilkan.

Dalam kaitannya dengan bisnis, studi ini bisa digunakan untuk membantu pengusaha
mengambil sebuah keputusan yang tepat. Bagi seorang pemula, studi ini sangat penting
dilakukan karena dapat menghindarkan pebisnis dari kerugian.

Ketika akan melakukan studi ini, ada lima bidang yang akan diteliti dan dianalisis.
Kelima bidang tersebut yakni:

1. Deskripsi pasar,
2. Deskripsi bisnis,
3. Teknologi yang diperlukan,
4. Detail mengenai finansial dan struktur organisasi bisnis tersebut,
5. Kesimpulan bagaimana bisnis yang dirintis bisa maju.

B. Manfaat Study Kelayakan Bisnis

Pihak-pihak yang berkepentingan dengan analisis proyek dalam kaitan dengan pembuatan
studi kelayakan bisnis bisa dikelompokkan menjadi tiga, yaitu investor, kreditor dan
pemerintah. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal ini adalah pihak-pihak yang bisa
memanfaatkan studi kelayakan bisnis.

7
1. Manfaat bagi investor

Dalam hal ini investor bisa suatu lembaga domestik atau asing bisa pula individu-individu
pemilik modal baik domestik maupun asing, baik pemilik bisnis atau proyek maupun diluat
bisnis/proyek. Pengertian investor disini adalah seseorang atau lembaga yang memiliki
sejumlah dana dan menanamkan dananya langsung dalam proyek investasi dengan
mendapatkan kompensasi berupa deviden.

Para investor dalam menanamkan dananya menggunakan prinsip bahwa proyek yang akan
dibiayai harus benar-benar dipersiapkan dan harus layak dari segi teknis, ekonomi, dan
keuangan. Hal ini diinginkan oleh para investor karena tidak ingin proyeknya gagal. Oleh
karena itu, dibutuhkan suatu studi yang serius dalam merencanakan suatu proyek yang
disebut studi kelayakan bisnis/proyek. Studi kelayakan bisnis tersebut bisa dibuat oleh
investor itu sendiri, pemilik proyek yang masih membutuhkan penanam modal lain, atau
pihak ketiga misalnya konsultan.

a. Studi kelayakan bisnis bagi investor itu sendiri

Fungsinya adalah untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa keputusan investasi yang
akan dilakukannya adalah keputusan yang telah diperhitungkan dengan matang dan
proyeknya akan menghasilkan keuntungan yang lain.

b. Studi kelayakan bisnis bagi pemilik proyek

Fungsinya adalah untuk menarik minat penanam modal lainnya terhadap proyek dan
meyakinkan para calon penanam modal tersebut bahwa proyek memiliki prospek
keuntungan yang baik.

c. Studi kelayakan bisnis bagi konsultan

Fungsinya adalah untuk berbagai pertimbangan. Pertimbangan tersebut antara lain


ketidakmampuan pemilik proyek melakukan studi kelayakan, misalnya kkarena
proyek berskala besar membutuhkan orang-orang yang pengalaman dalam melakukan
studi proyek atau agar penilaian proyek bisa dilakukan seobjektif mungkin karena
dilakukan oleh pihak ketiga.

8
2. Manfaat bagi kreditor

Kreditor memerlukan studi kelayakan proyek karena ia harus menilai prospek proyek guna
menentukan akan memberikan pinjaman pembiayaan atau tidak. Sebagaimana investor,
kreditor juga tidak mengharapkan proyeknya gagal. Perbedaannya, kreditor memiliki
kepentingan dengan proyek terbatas selama periode utang belum lunas. Sedangkan investor
memiliki kepentingan dengan proyek selama modalnya tertanam di dalam proyek, dengan
kata lain selama hidup proyek. Para kreditor akan lebih memperhatikan segi keamanan dana
yang dipinjamkan mereka yaitu pembayaran bunga dan angsuran pokok pinjaman oleh
pemilik proyek tepat pada waktunya.

Salah satu bentuk kreditor adalah Lembaga Keuangan Pembangunan. Lembaga ini bertujuan
menyediakan dana pinjaman jangka panjang dan menengah untuk investasi produktif.
Lembaga keuangan pembangunan merupakan kombinasi lembaga perantara keuangan dan
lembaga pembangunan. Sebagai lembaga keuangan, tugas utamanya adalah memindahkan
modal lokal dan asing terutama yang bersifat jangka panjang. Namun, sebagai lembaga
pembangunan, kegiatannya menyalurkan modal kepada proyek yang mempunai nilai
kelayakan dan manfaat yang tinggi dari segi kepentingan nasional yaitu keuntungan dan
manfaat sosio ekonominya.

3. Manfaat bagi pemerintah

Pemerintah lebih berkepentingan dengan manfaat proyek bagi perekonomian nasional, yaitu
apakah proyek membantu menghemat devisa, menambah devisa, atau memperluas
kesempatan kerja. Pemerintah mengadakan penilaian proyek untuk membantu pengambilan
keputusan pemberian kemudahan fasilitas terhadap proyek, misalnya pemberian keringanan
pembebanan pajak, subsidi, jaminan, dan insentif lain.

Contohnya, suatu proyek diperkirakan memiliki tingkat probabilitas ekonomi nasional tinggi
dibandingkan tingkat probabilitas komersialnya. Dalam hal ini, pemerintah harus
memberikan kemudahan fasilitas proyek. Sebaliknya, jika tingkat probabilitas komersial
proyek jauh lebih tinggi daripada tingkat probabilitas ekonomi nasional. Berarti terlalu
banyak dana proyek yang belum dimanfaatkan, maka pemerintah harus mempertimbangkan
kembali hal ini.

9
C. Aspek-Aspek Yang Dianalisis Dalam Skb

1. Aspek hukum

Aspek hukum, yaitu penilaian yang ditujukan untuk menilai kelengkapan dari surat-surat atau
dokumen yang dimiliki seperti izin usaha atau dokumen pendukung lainnya. Disamping itu
juga,untuk menilai keabsahan dan keaslian dan kesempurnaan surat-surat yang dimiliki,
termasuk badan usahanya. Apakah barang yang diproduksi halal, sehat, higinis atau merusak
kesehatan.

2. Aspek pasar dan pemasaran

Aspek pasar dan pemasaran dilakukan untuk menilai prospek pasar yang akan dimasuki,
seperti ada tidak pasar yang akan dimasuki, seberapa besar peluang pasar yang ada, kondisi
persaingan serta strategi pemasarannya. Artinya, segmentasi pasar yang ditujuan juga jelas,
hal ini bisa dilihat pada data Badan Pusat Statistik (BPS) daerah berupa data-data jumlah
penduduk tiap-tiap daerah berdasarkan usia, pekerjaan, jenis kelamin, karena hal itu sangat
menentukan jumlah barang/jasa yang diproduksi untuk masing-masing jenis barang.

3. Aspek keuangan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sumber-sumber dana yang akan diperoleh untuk
membiayai usaha, kemudian bagaimana kebutuhan investasi secara rinci. Nasabah juga
diminta menyajikan proyeksi neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan
modal untuk beberapa periode ke depan. Laopran keuangan ini perlu dianalisis sedemikian
rupa sehingga menghasilkan suatu rasio keuangan, sehingga tergambar kondisi keuangan
yang sesungguhnya.

4. Aspek teknis/operasi

Penilaian aspek teknis atau operasi dikaitkan dengan penetuan lokasi usaha, tata letak
(layout), teknologi yang diguunakan dan metode sediaan perusahaan. Lokasi usaha sangat
menentukan bagi perusahaan guna memudahkan nasabah berinteraksi dengan konsumennya.
Demikian juga factor layout yang diberikan akan memberikan suasana yang nyaman bagi
konsumen.

10
5. Aspek ekonomi sosial

Aspek ekonomi sosial, untuk suatu usaha tertentu, terutama usaha dalam skala besar, sangat
penting untuk dinilai. Misalnya berkaitan dengan Corporate Social Responsibility (CSR)
suatu proyek. Memberikan bantuan sosial kepada masyarakat berupa beasiswa, pembangunan
Masjid, balai pelatihan bagi ibu rumah tangga atau dengan memberikan lapangan pekerjaan
bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup dan pendapatannya guna memenuhi
kebutuhan ekonominya.

6. Aspek organisasi dan manajemen

Merupakan aspek untuk menilai organisasi perusahaan seperti struktur organisasi yang
dimiliki. Aspek ini juga menilai tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlah maupun
kualitas yang dimiliki. Kemudian dinilai bagaimana perencanaan yang dimiliki sampai
dengan pengawasan usaha yang akan dijalankan nantinya.

7. Aspek amdal

Aspek amdal adalah analisis mengenai dampak lingkungan yaitu dampak usaha yang akan
dijalankan terhadap lingkungan baik terhadap tanah, air, udara, atau terhadap manusia itu
sendiri. Dampak yang timbul terhadap tanah, misalnya tanah menjadi gersang, tidak subur
atau bahkan menimbulkan erosi. Demikian pula terhadap air misalnya dapat mengubah
warna, rasa, atau menimbulkan bau. Dampak terhadap udara misalkan menimbulkan polusi,
debu, panas, atau suara bising. Bahkan berdampak buruk pada manusia itu sendiri seperti
menimbulkan penyakit, baik terhadap pegawai, maupun terhadap masyarakat sekitar lokasi
usaha. Jika jelas memiliki dampak, perlu diperhatikan jalan keluar yang diberikan untuk
mengatasi dampak yang ditimbulkan tersebut.

C. Tujuan Melakukan Studi Kelayakan Bisnis

Pada dasarnya, tujuan utama seorang pebisnis melakukan studi kelayakan adalah untuk
mengukur apakah sebuah bisnis berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti pada titik
waktu tertentu. berhenti pada titik waktu tertentu.

11
Dalam merintis sebuah bisnis, setiap pebisnis pasti ingin usahanya sukses dan berhasil.
Namun, tanpa melakukan studi ini, seorang pengusaha layaknya menerobos medan yang
tidak diketahui tanpa petunjuk apa pun.

Hal ini tentunya sangat merugikan bagi pebisnis karena bisa mengakibatkan bisnis yang
didirikan gagal. Sebaliknya, dengan melakukan studi ini pebisnis bisa mengetahui terlebih
dahulu apakah bisnis yang didirikan kedepannya dapat berlanjut atau tidak, sehingga
membantu pebisnis mengambil keputusan.

12
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Studi kelayakan bisnis merupakan suatu penelitian terkait layak atau tidaknya rencana
bisnis guna dijalankan dengan tetap mempertimbangkan resiko yang bisa terjadi yang akan
ditimbulkan serta laba yang akan diperoleh. Studi kelayakan bisnis menyelidiki seberapa
sukses atau berhasilkah suatu rencana bisnis dijalankan, dengan mempertimbangkan faktor-
faktor yang mempengaruhi misalnya faktor teknologi, ekonomi, hukum serta penjadwalan.
Tentunya seorang pebisnis memiliki tujuan dalam melakukan studi kelayakan. Adapun tujuan
utamanya yaitu untuk menilai apakah sebuah bisnis memiliki peluang untuk tetap lanjut atau
bisa berhenti pada waktu tertentu.

B. Saran

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saya
sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari seluruh pihak demi sempurnanya
makalah ini. Saran yang dapat penulis berikan adalah agar mahasiswa dapat memahami
tentang proses sterilisasi serta macam-macam sterilisasi. Pada makalah berikutnya menjadi
lebih baik lagi.

13
14

Anda mungkin juga menyukai