Kelompok 1 :
SUTRIANI 19402022
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN PENDIDIKAN
UJUNG PANDANG (YPUP)
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan Karunia-
Nya yang begitu besar dapat membantu kami menyusun makalah ini. Adapun tujuan
pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas di semester V mata kuliah “Pratikum
Manajemen Pemasaran”. Dan tak lupa kami juga berterima kasih kepada bapak Bunyamin SE,
MS,i, dosen mata kuliah Pratikum Manajemen Pemasaran di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
yayasan pendidikan ujung pandang yang telah memberikan kami tugas yang bermanfaat ini.
Meskipun dalam membuat makalah ini kami menemui kesulitan dan hambatan tapi
alhamdulilah bisa kami atasi dan bisa kami selesaikan. kami berharap agar makalah ini
berguna, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
masukan berupa kritikan dan saran sangat kami perlukan guna untuk menyempurnakan
makalahini.
Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari
makalah ini.
Makassar, 20 Oktober 2021
Penulis
A. Definisi forecasting
1. Pengertian Peramalan (Forecasting)
Peramalan memiliki sifat saling ketergantungan antar divisi atau bagian. Kesalahan
dalam proyeksi penjualan akan mempengaruhi pada ramalan anggaran,
pengeluaran operasi, arus kas, persediaan, dan sebagainya. Dua hal pokok yang
harus diperhatikan dalam proses peramalan yang akurat dan bermanfaat
(Makridakis, 1999):
2. Pemilihan teknik peramalan yang tepat yang akan memanfaatkan informasi data
yang diperoleh semaksimal mungkin.
Mondy & Noe (1995) mendefinisikan Perencanan SDM sebagai proses yang
jumlah dan kualitas dengan ketrampilan yang tepat, akan tersedia pada saat mereka
dibutuhkan”. Kemudian Eric Vetter dalam Jackson & Schuler (1990) dan Schuler
linear, dengan menggunakan data dan proses masa lalu (short-term) sebagai
Seringkali terdapat waktu senjang (time lag) antara kesadaran akan peristiwa
atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang
(lead time) ini merupakan alasan yang utama bagi perencanaan (planning) dan
peramalan (forecasting). Jika waktu tenggang nol atau sangat kecil maka
perencanaan (planning) tidak diperlukan, tetapi sebaliknya jika waktu tenggang itu
panjang dan hasil akhir dari suatu peristiwa tergantung pada faktor – faktor yang
dapat diketahui maka perencanaan (planning) dapat memegang peranan yang sangat
penting.
menetapkan kapan suatu kondisi atau kejadian yang akan terjadi sehingga tindakan
yang tepat harus dilakukan. Dalam hal manajemen dan administrasi, perencanaan
mengambil keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun, beberapa hari atau
mungkin beberapa jam saja. Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang
sangat penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien, dan keberhasilan suatu
atau perusahaan. Perencanaan merupakan mata rantai yang memadukan kedua hal
tersebut.
perencanaan SDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dan data, informasi dan
peramalan (forcasting) dan perencanaan yang baik. Perencanaan SDM semacam ini
dahulu. Pada teknik ini, data dan informasi harus akurat dengan analisis yang baik
dan benar.
karyawan (paling tidak secara informal) diwaktu yang akan datang yang didasarkan
khusus dan berapa banyak karyawan yang dibutuhkan. Jadi itu perlu dalam
jangka menengah dan jangka panjang dengan tuntutan keahlian atau keterampilan
Permintaan sumber daya manusia organisasi di waktu yang akan datang adalah
Perusahaan sangat bergantung pada masyarakat untuk membeli barang dan jasa
yang ditawarkan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan sangat
berpengaruh pada cara kegiatan serta pelayanan perusahaan tersebut. Oleh
karena itu perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan kelompok atau
pihak-pihak yang berkepentingan.Masyarakat pluralistik adalah kombinasi dari
berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan. Dalam
masyarakat pluralistik terdapat banyak pusat kekuatan, masing-masing
mempunyai sifat mandiri. Berbagai kelompok tersebut dapat menyebarkan
luaskan kekuatan dan mencegah terjadinya pemusatan kekuatan pada suatu
segmen masyarakat saja. Hubungan-hubungan yang baik dapat terjadi dengan
saling memberi melalui kompromi atau kerjasama. Dalam hal ini, pluralisme
mancerminkan usaha manusia untuk mempertemukan kebutuhan dan
kepentingan dari berbagai organisasi.
Dari masalah ekonomi dan sosial, salah satu masalah yang sulit diatasi dan
memerlukan biaya yang besar adalah yang berkaitan dengan masalah
lingkungan fisik. Seperti di Indonesia, kota Jakarta merupakan salah satu contoh
pusat kegiatan perekonomian masyarakat Indonesia yang dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan polusi udara dan air. Begitu juga dengan beberapa kota
di Yogyakarta yang telah mengalami pencemaran air tanah dikarenakan kondisi
pemukiman warga yang tidak teratur dalam penempatannya serta pembuangan
limbah yang selalu dekat dengan sumber air.
2. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari
proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan
di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan
keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keputusan dibuat untuk
mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan.
Contoh diagram alur yang menunjukkan proses keputusan untuk menambahkan
artikel baru ke Wikipedia.
Dalam transaksi jual beli terdapat istilah hukum permintaan dan penawaran. Sebagai
seorang pebisnis tentu saja harus mengetahui hukum-hukum dalam transaksi jual beli
karena dalam bidang ekonomi pasti ada yang namanya permintaan (demand) dan
penawaran (supply). Dimana harga dan kuantitas suatu barang atau jasa akan
mempengaruhi satu sama lain.
Secara pengertian, penawaran adalah sejumlah unit barang yang ada di pasar. Yang
mana, barang atau produk bisa dijual dengan harga dan waktu tertentu, istilahnya
barang-barang inilah yang sudah tersedia dan siap untuk diperjualbelikan. Sedangkan,
permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli dengan harga tertentu. Permintaan juga
bisa diartikan sebagai kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.
Penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang
terjual di pasar dan memiliki peran penting dalam dunia ekonomi karena dapat digunakan
untuk menganalisis ekonomi mikro dan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori
ilmu ekonomi lainnya.
Moving Average adalah indikator yang menghitung harga rata-rata suatu aset dalam
periode waktu tertentu, kemudian menghubungkannya dalam bentuk garis. Nilai rata-
rata bisa berasal dari harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high),
terendah (low), ataupun pertengahan (median).
Moving Average adalah bagian dari indikator lagging. Artinya, metode ini berlandaskan
peristiwa sebelumnya dan menerangkan informasi mengenai data riwayat pasar.
Kegunaannya bukan sebagai alat prediksi, melainkan memberi konfirmasi.
Sementara itu, pilihan kerangka waktu bisa disesuaikan dengan kebutuhan trader.
Misalnya, periode 5 (1 minggu), 20 (1 bulan), 60 (3 bulan), ataupun 120 (6 bulan). Makin
panjang periode yang dipakai, makin lambat pula pergerakan garis (lagging) dibandingkan
harga.
Di antara ketiganya, Simple Moving Average (SMA) memiliki pola penghitungan yang
paling sederhana dan kerap digunakan oleh para trader. Biasanya, SMA dimanfaatkan
untuk trading jangka panjang.
Anda tidak harus terlalu terpaku pada simbol-simbol yang ada di rumus. Contoh soal di
bawah ini bisa membantu Anda lebih cepat memahaminya.
Anda juga bisa langsung menyusun nilai rata-rata ke dalam tabel berikut ini:
112 –
213 –
314 –
415 –
516 14
617 15
718 16
Kapan tren bearish berbalik arah menjadi bullish? Garis Moving Average dapat
menjawabnya. Polanya bisa dilihat dari perpotongan MA20 dan MA50.
Support dan Resistence adalah titik ketika harga dipantulkan kembali dan meneruskan
tren, baik bearish maupun bullish. Peran Moving Average yakni menentukan letak kedua
titik tersebut. Caranya ialah dengan menggabungkan dua macam Moving Average,
umumnya MA20 dan MA50.
Pada dasarnya, Weight Moving Average (WMA) agak mirip dengan SMA. Harga
penutupan yang terdahulu dibuang, tetapi kemudian ditambahkan harga terbaru.
Perbedaannya terletak pada bobot data terbaru, yang diperoleh dari mengalikan faktor.
Rumus WMA:
Sementara itu, Exponential Moving Average (EMA) tidak membuang data-data terdahulu,
melainkan hanya mengurangi bobotnya secara eksponensial. Sebagaimana WMA, EMA
juga lebih sensitif dengan pergerakan nilai saham.
Rumus EMA:
EMA jamak diterapkan bersama indikator lain untuk mengonfirmasi pergerakan pasar
secara signifikan serta mengukur validitasnya.
1.Forecasting
2. Naive Approach
Dimana:
Apabila trend atau pola diketahui, maka bobot (weights) dapat digunakan untuk
menambah nilai baru, serta membuat teknik peramalan menjadi lebih responsif
untuk berubah karena periode terbaru mungkin mendapatkan bobot yang lebih
besar. Pemilihan bobot bersifat tidak pasti, karena tidak memiliki rumus yang
dapat menentukan bobot, sehingga dibutuhkan pengalaman yang baik untuk
melakukan pemilihan bobot. Berikut ini merupakan rumus rata-rata bergerak
tertimbang:
Dimana,
Ft = Peramalan baru
Keterangan:
Dimana,
ŷ = a + bx
Dimana,
a = Persilangan sumbu y
b = Kemiringan garis regresi (atau tingkat perubahan pada y untuk
perubahan yang terjadi di x
a = y – bx
Dimana,