Dosen Pembimbing
Disusun oleh
UNIVERSITAS DIPONEGORO
ADMINISTRASI PUBLIK
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini, meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Drs. Mochammad Mustam, M.S
selaku Dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai hubungan dimensi manajemen dan mnajemen sumber daya manusia.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
PENDAHULUAN
MSDM secara umum dapat dipahami baik dari makna sistem maupun fungsi. Dari sisi
makna sistem, MSDM tidak lain merupakan suatu sistem manajemen yang sengaja dirancang
untuk dapatmemastikan bahwa potensi atau bakat semua individu dalam organisasi dapat
diutilisasi (digunakan)secara efektif dan efisien. Utilisasi individu tersebut dimaksudkan
untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditentukan organisasi. Psikologi merupakan
salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang sangat besar kontribusinya bagi organisasi untuk
memetakan potensi individu menjadi teraktualisasikan secara efektif dalam mendukung
pelaksanaan pekerjaan.Sistem tersebut kemudian diimplementasikan kedalam beberapa
fungsi MSDM yang akhirnya membentuk suatu rumusan definitif MSDM fungsional yaitu
“semua kegiatan yang dimulai dengan perencanaan SDM sampai pada pemberhentian atau
terminasi SDM”. Diantara kegiatan vital lain setelah fungsi perencanaan dan sebelum
terminasi SDM adalah penyusunan analisis jabatan,rekrutmen SDM yang dilanjutkan dengan
seleksi dan penempatan SDM dalam jabatan yang relevan,kemudian berturut-turut fungsi
penggajian, penilaian kinerja, pelatihan dan pengembangan,pengelolaan karir dalam jabatan,
pembinaan hubungan antar individu (employee relationships), serta perancangan berbagai
program kualitas kehidupan kerja (quality of working life).Namun demikian, MSDM
tidaklah cukup dapat dipahami hanya dari sisi sistem dan fungsi.MSDM akan memiliki arti
yang lebih komprehensif bagi organisasi jika dilihat pula dari sisi kebijakan ( policy).
Dari sisi kebijakan, MSDM secara klasik sebagaimana dikembangkan oleh Guest
bermakna sebagai salah satu bentuk kebijakan organisasi yang sengaja dirancang untuk
memaksimalkan integrasi semua unsur organisasi (organizational integration),
membangunkomitmen pegawai terhadap organisasi (employee commitment ), prinsip
kelenturan dalampelaksanaan fungsi manajerial dan pekerjaan ( flexibility) untuk
menghindari kekakuan (rigidity), sertapencapaian kualitas baik dari sisi proses pelaksanaan
maupun hasil dari pelaksanaan pekerjaan(quality of work). Dari sisi kebijakan inilah
akhirnya berkembangsuatu pemikiran, bahwa makna utuh dari MSDM tidak terbatasi dalam
pengertian yang sekadar bersifat teknis. Lebih daripada masalah teknis, MSDM ternyata juga
mengalami konvergensi peran yang sifatnya lebih substansial.Konvergensi peran yang
dialami MSDM tersebut telah terjadi sejak tahun 2000-an. Peran MSDM yang mengalami
konvergensi tersebut tidak lain dimaksudkan untuk merespon perubahan lingkungandengan
segala macam tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya.
Dengan peran yang baru, MSDM mengemban misi dalam menyajikan layanan bagi SDM
(human capital steward), memberi fasilitasi berupa pengetahuan bagi SDM (knowledge
facilitator), membangun interaksi kondusif bagi semua pihak (relationship builder), serta
memiliki keahlian yang terspesialisasi dalam mengatasi setiapmasalah organisasional secara
tepat dan cepat (rapid deployment specialist). Berbagai macam persoalan yang muncul dalam
era yang sedang mengalami perubahan secaradrastis diharapkan dapat dipecahkan melalui
konvergensi peran MSDM ini. Unit fungsional MSDM tidak sekadar berputar pada
penanganan masalah teknis, namun juga berkembang pada orientasi pemberian layanan dan
fasilitasi bagi semua pihak dalam organisasi.
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan pegawai dan mengetahui proses
dalam perencanaan pegawai tersebut
2. Mengetahui bagaimana Analisa jabatan dalam lingkup manajemen sumber daya manusia
sektor public
BAB II
PEMBAHASAN
Dari berbagai pengertian tentang perencanaan pegawai diatas terlihat bahwa ada
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan yang membentuk sistem perencanaan
pegawai yang meliputi kegiatan, diantaranya:
1. Penetapan tujuan.
1. Organisasi dapat memanfaatkan pegawai yang sudah ada secara lebih baik
3. Organisasi dapat menentukan kebutuhan pegawai dimasa depan, baik dalam arti
jumlah dan kualifikasinya untuk berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai
aktivitas.
5. Sebagai dasar bagi penyusunan program bagi satuan kerja yang menangani pegawai
dalam organisasi.
1. Individu
2. Organisasi
Dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi
dalam jangka panjang. Hal ini dapat dicapai denganadanya pegawai yang berpotensi dan
berkualitas melalui program promosiyang diselenggarakan oleh organisasi.
3. Nasional
1)tujuan,
2) perencanaan organisasi,
3)pengauditan pegawai,
Model ini digunakan untuk mempelajari karakteristik kekuatan kerja,ukuran pasar kerja,
area geografis, dan sosio-ekonomik yang besar (makro)
Analisis jabatan harus dilaksanakan dengan menganalisis dua aspek dari suatu
jabatan, yaitu :
INFORMASI JABATAN
Ikhtisar Jabatan :
Menerima, mencatat, menyimpan surat serta dokumen lainnya sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar pelaksanaan tugas berjalan lancar.
Uraian Tugas :
Pendataan dan Data Arsip Jumlah 2500 sesuai jumlah 2 Sesua 5000
pencatatan Obyek dokumen yang i SKR
arsip Pekerjaa ada (surat ANRI
n masuk + surat
keluar)
Menyimpan Penyimpan Jumlah 1 sesuai jumlah 2 2
arsip aktif dan an Arsip Obyek dokumen yang
inaktif Pekerjaa ada (surat
n masuk + surat
keluar)
Tanggung Jawab :
a. Kebenaran pemberian nomor agenda dan kode surat masuk
b. Kebenaran pemberian nomor agenda surat keluar;
c. Kebenaran menyimpan arsip surat keluar dan kartu kendali;
d. Ketersediaan naskah- naskah dinas untuk pimpinan;
e. Kebenaran menulis jadual kegiatan pimpinan;
f. Ketepatan dan keramahan penerimaan tamu untuk pimpinan
g. Ketepatan pendistribusian surat
h. Ketelitian dalam mengarsip surat dan mengagenda surat
Wewenang :
a. Meminta arsip surat keluar;
b. Meminta kartu kendali sebagai bukti pengiriman surat masuk
c. Menolak naskah dinas yang tidak sesuai dengan peraturan tata naskah dinas;
d. Menolak tamu yang tidak jelas kepentingannya
e. memberikan surat yang sudah didisposisi
f. mengeluarkan arsip surat yang diperlukan
. Korelasi Jabatan :
Atasan langsung untuk
menerima perintah/disposisi
dan melaporkan hasil
pelaksanaan tugas
Pihak lain/Masyarakat
Umum/Swasta
Bahan Kerja :
Perangkat/Alat Kerja :
Hasil Kerja : Sesuai uraian tugas, sesuai jumlah kegiatan, waktu menyesuaikan
keadaan.
Tanggung Jawab :
Wewenang :
Korelasi Jabatan :
– Nama :
– Kode :
– Bagian :
2. Persyaratan jabatan
b. Pengalaman :
(2) seorang supervisor senior bidang administrasi keuangan, dapat dipromosikan sebagai kepala
seksi keuangan setelah melalui ujian dinas
c. Kemampuan
(2) menguasai sistem dan prosedur keuangan, pembelian dan lainnya dengan baik
d. Keterampilan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan SDM berbasis kompetensi merupakan proses dimana organisasi
mengantisipasi kebutuhan pegawai di masa mendatang dan program-program untuk
menjamin ketersediaan pegawai secara tepat, baik jumlah maupun jenisnya ketika
diperlukan berdasarkan kompetensi yang dimiliki. Perencanaan Manajemen SDM
berbasis kompetensi memiliki fungsi penting bagi keberlangsungan proses operasional
sebuah perusahaan. Manusia yang menjadi unsur utama tidak hanya berfungsi sebagai
mesin atau aset, tetapi juga perlu kajian lebih mendalam dengan mempertimbangkan
faktor psikologis, sosiologi dan lain sebagainya. Manajemen SDM sendiri adalah suatu
strategi yang mengatur hubungan serta peran karyawan agar lebih efektif dan efisien dan
dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan perusahaan secara maksimal. Karena, Sumber
daya manusia merupakan hal yang sangat penting keberadaannya dalam setiap organisasi,
karena sumber daya manusia inilah yang kemudiana kan mengelola setiap kegiatan yang
dibuat dengan tujuan untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam pengelolaan sumber daya
manusia ini perlu perhatian khusus , agar kemudin didapat sumber daya manusia yang
berkualitas dan dapat bekerja sesuai dengan asas dan tujuan dari organisasi yang sudah di
buat di awal. Dalam perencanaan SDM berbasis kompetensi sendiri dimaksudkan agar
SDM-SDM yang ada dapat berdaya saing tinggi sehingga kinerjanya bagus dan dapat
memaksimalkan target pencapaian tujuan organisasi.
3.2 Saran
Di dalam perencanaan SDM berbasis kompetensi di perlukan suatu Pelatihan
berbasis kompetensi pula yang merupakan suatu pendekatan pelatihan yang lebih spesifik
dan terukur. Sistem pelatihan ini mengajarkan tidak hanya tentang materi-materi
pelatihan yang terkait dengan meningkatkan kinerja dalam suatu pekerjaan atau jabatan,
akan tetapi juga bagaimana mengidentifikasi tingkat kompetensi yang dibutuhkan untuk
mengisi level jabatan tesebut. Pelatihan berbasis kompetensi lebih memberikan banyak
praktik dari pada teori, sehingga para peserta diklat akan menjadi terampil dan mahir
menguasai bidang yang dipilihnya.
Anwar Prabu Mangkunegara, (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Remaja
Rosda Karya, Bandung.
Schuler R.S. dan Jackson S.E., 1996,Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
Keenam, Jilid 2, Erlangga, Jakarta.