Anda di halaman 1dari 3

Jenis-jenis Skala Pengukuran Ada 4 jenis skala pengukuran dalam statistik: nominal, ordinal interval dan ratio (INGATINGAT!!

) Skala nominal merupakan skala numerik yang tidak mengandung makna tingkatan alias datanya hanya berupa label. Contoh nomor punggung pemain sepakbola (Pemain No. 9 belum tentu lebih baih dari Pemain no. 10, angka hanya sebagai pengganti nama pemain) Contoh lain jenis kelamin (angka 1 untuk perempuan dan angka 2 untuk laki-laki, belum tentu perempuan (no. 1) lebih baik dari laki-laki (no. 2)) Skala ordinal ialah skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjangnya (terendah tertinggi, atau sebaliknya). Dalam skala ini jarak atau interval antar tingkatannya tidak sama. Misal: Hasil kejuaraan lomba makan kerupuk 1. Andi, 2. Wina, 3. Ajeng. Skala interval adalah data numerik yang memiliki makna tingkatan dan jarak antar tingkatan bobotnya sama dan tidak memiliki nol mutlak. Contohnya: Frekuensi berbicara bahasa jepang antar teman di Prodi Sastra Jepang: 1. 2. 3. 4. Sangat sering Sering Kadang-kadang Jarang

Skala ratio adalah skala pengukuran yang punya nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama. Contoh berat badan, tinggi badan dan usia. Jika kita sudah mengerti mengenai jenis-jenis skala ini, maka kita akan bisa memutuskan jenis analisa statistik apa yang sesuai digunakan untuk jenis skala tertentu. Oh iya, nol mutlak apa sih? Suatu data memiliki angka nol mutlak jika dalam penghitungan atau tolak ukur apapun nilainya nol. Mari kita bedakan dari 2 data: suhu udara dengan berat meja 0 celcius 0 fahrenheit 0 celcius = 32 fahrenheit 0 kg = 0 pons = 0 ons Artinya: suhu udara adalah data tanpa nol mutlak sehingga digolongkan sebagai skala interval, sedangkan berat meja memiliki nol mutlak sehingga digolongkan sebagai skala ratio. Mengapa berat meja patokannya? Soalnya kalau berat badan nanti ada yang marah lagi.

Skala interval (masih ingat kan yang mana?) juga bervariasi dalam mengukur gejala sosial. Variasinya dibagi dua yaitu 1. untuk mengukur sikap dan 2. untuk mengukur aspek budaya lain. Berikut jenis skala pengukur dalam skala interval: 1. skala likert (sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju) 2. Skala guttman untuk jawaban yang bersifat tegas misal ya dan tidak, benar dan salah. 3. Skala diferensial semantik; isinya serangkaian karakteristik bipolar yang bertujuan mengukur sikap seseorang terhadap potensi, evaluasi dan aktivitas. Misal: Dukungan dosen kepada mahasiswa untuk lulus JLPT N.2 Kuat 5 4 3 2 1 Lemah 4. Skala rating adalah pengukuran yang merubah data mentah berupa angka menjadi bermakna kualitatif. Misalnya skala untuk mengukur status ekonomi seseorang atau menyusun skala keharmonisan keluarga. 5. Skala Thurstone adalah skala yang meminta responden untuk memilih pernyataan yang ia setujui dari sekumpulan pernyataan yang diberikan Misal: Persepsi Mahasiswa Sastra Jepang alasan atas pilihannya berkuliah. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. saya berkuliah karena jurusannya adalah jurusan yang saya idam-idamkan saya berkuliah karena saat SMA saya belajar Bahasa Jepang dan mendapatkan nilai bagus saya ingin menjadi peneliti budaya saya ingin bekerja di perusahaan jepang saya berharap dengan kuliah di sastra jepang, saya bisa dikirim untuk pergi ke Jepang saya memilih sastra jepang karena passing gradenya sepertinya bisa saya lampaui saya memilih sastra jepang di pilihan kedua, jadi ya nasib saja.

Dari mana data untuk analisa statistik di dapat? Sumbernya: yang didapat langsung disebut data primer dan tidak langsung misal dari BPS disebut data sekunder

Cara dapatnya? Err kalau bagian ini denger dari penjelasan di kuliah aja yah. Statistik dan jenisnya Menurut bapaknya statistik (anaknya namanya syapa hayooo?) Indonesia, Sutrisno Hadi (1994) ini klaim sepihak yang saya tulis soalnya bukunya sering dipakai jadi buku bahan ajar kuliah statistik di banyak universitas, Statistik ada 2 jenis: 1. Statistik dalam arti sempit; maksudnya fungsinya terbatas yaitu untuk mendeskripsikan disebut sebagai statistik deskriptif. Statistik deskriptif tidak digunakan untuk menguji hipotesis dan tidak bertujuan untuk membuat generalisasi 2. Statistik dalam arti luas; maksudnya fungsinya luas yaitu untuk menguji hipotesis dan hasilnya dapat digeneralisasi pada populasi yang luas.

Anda mungkin juga menyukai