PENDAHULUAN
Uji Z merupakan pengujian parametrik. Jika suatu pengujian secara persis tidak diketahui
apakah terdistribusi normal atau tidak, atau jumlah < 30, maka pengujian harus dilakukan
secara non parametrik. Uji Z adalah salah satu uji statistika yang pengujian hipotesisnya
didekati dengan distribusi normal. Menurut teori limit terpusat, data dengan ukuran sampel
yang besar akan berdistribusi normal. Oleh karena itu, uji Z dapat digunakan untuk menguji
data yang sampelnya berukuran besar. Selain itu Uji Z digunakan untuk menganalisis data
yang varians populasinya diketahui.
Untuk membandingkan nilai tengah populasi dengan nilai tertentu atau dengan nilai
tengah populasi lainnya bisa dilakukan dengan Uji Z. Namun Uji Z hanya bisa digunakan
apabila data berdistribusi normal serta ragam populasai diketahui. Pada kenyataannya, jarang
sekali kita bisa mengetahui nilai parameter suatu populasi dengan pasti, sehingga kita hanya
bisa menduga parameter populasi tersebut dari sampel yang kita ambil. Karena kita tidak
mengetahui berapa simpangan baku populasi, , maka nilai ini ditaksir dengan simpangan
baku sampel, s, yang dihitung dari sampel. Hanya saja, untuk sampel berukuran kecil, s
bukanlah nilai taksiran yang akurat untuk sehingga tidak valid lagi apabila kita
menggunakannya untuk Uji Z.
Dengan adanya makalah Uji Z,diharapkan dapat membantu pembaca untuk menggunakan
uji Z pada statistika parametik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Uji Z
Uji z adalah salah satu uji statistika yang pengujian hipotesisnya didekati denga
distribusi normal, menurut teori limit tepusat data dengan ukuran sampel besar akan
Menguji beda rata- rata satu sampel dengan rata- rata sampel lain
Menguji beda rata- rata populasi denga rata- rata data sampel
5. syarat sampel untuk melakukan pengujian proporsi dua populasi adalah sampel yang
diambil harus acak (random) dan berasal dari populasi yang independen
Misalnya bimbel X akan memasukkan soal Tryout yang akan diberikan kepada anak
SMA. Dia menimbang-nimbang apakah dimasukkan ke sekolah A atau sekolah alternatif lain
yaitu sekolah B. ia merasa yakin memasukkan soalnya apabila proporsi siswa yang lulus ke
perguruan tinggi dari sekolah A lebih tinggi dari sekolah B. Oleh karena itu, untuk
menegtahui hal tersebut perlu dilakukan pengambilan sampel lulusan dari sekolah A dan B.
selanjutnya sampel tersebut digunakan untuk melakukan pengujian secara statistik apakah
proporsi yang lulus di seklah A lebih besar secara signifikan daripada sekolah B.
Contoh kasus:
sebuah pabrik pembuat bola lampu pijar merek A menyatakan bahwa produknya tahan
dipakai selama 800 jam, dengan standar deviasi 60 jam. Untuk mengujinya, diambil
sampel sebanyak 50 bola lampu, ternyata diperoleh bahwa rata- rata ketahanan bola
lampu pijar tersebut adalah 792 jam. Pertanyaan apakah kualitas bola lampu tersebut
sebaiknya yang dinyatakan pabriknya atau sebaliknya ?
Hipotesis :
H0 : = ( rata- rata ketahanan bola lampu pijar tersebut sama dengan yang dinyatakan
oleh pabriknya )
Ha : (rata- rata ketahanan bola lampu pijar tersebut tidak sama dengan yang
dinyatakan oleh pabriknya)
Analisis:
Zhit = ( y - ) / / n ) = (792 800) / (60 / 50 ) = -0,94
Ztabel = z a/ 2 = Z 0,025 = 1,960
Dengan menggunakan table 1, maka nilai dari Z 0,025 adalah nilai pada perpotongan a
baris 0,02 dengan a kolom 0,005 yaitu 1, 96. Untuk diketahui bahwa nilai Z a adalah tetap dan
tidak berubah- ubah, berapa pun jumlah sampel. Nilai Z 0,025 adalah 1,96 dan nilai Z 0,05 adalah
1,645
Tabel 1.
Kesimpulan :
Jadi, tidak ada perbedaan yang nyata antara kualitas bola lampu yang di teliti dengan kualitas
bola lampu yang dinyatakan oleh pabrik.
b. uji Z dua pihak
Pupuk urea mempunyai 2 bentuk yaitu butiran dan tablet. Bentuk butiran terlebih dahulu ada
kemusian di ikuti dengan tablet. Diketahui bahwa hasil gabah padi yang di pupuk urea
butiuran rata- rata 4, 0 / ha. Seorang peneliti yakin bahwa urea tablet lebih baik dari pada
butiran . kemudian dia melakukan penelitian dengan ulangan n = 30 dah hasil adalah sbb :
Hipotesis :
H0 : = ( rata- rata hasil gabah padi yang di pukpuk dengan urea tablet tersebut sama
dengan yangdi pupuk dengan urea butiran )
Ha : > (rata- rata hasil gabah padi yang di pukpuk dengan urea tablet lebih besar dari
di pupuk dengan urea butiran)
Analisis :
A= 4, 0 t/h
B = 4, 9 t/h
S= 0,78 di gunakan sebagai estimasi
Zhit = ( yt - yb) / / n ) = (4, 0 4,9 ) / (0,78 / 30 ) = -- 6, 4286
Ztabel = z a = Z 0,05 = 1,645
Kriteria pengambilan keputusan
Kesimpulan :
Rata- rata hasil gabah padi yang di pupuk dengan pupuk urea tablet nyata lebih tinggi dari
padi yang di pupuk dengan urea butiran.
Berikut adalah beberapa tahapan dalam melakukan uji hipotesis dua populasi.
1. Hipotesis
Hipotesis uji proporsi dua populasi terdiri dari 2 bentuk, yaitu uji hipotesis dua
arah dan uji hipotesis satu arah. Uji dua arah digunakan untuk mengetahui apakah dua
populasi memiliki proporsi yang sama atau tidak, sedangkan uji satu sisi digunakan
untuk mengetahui apakah populasi pertama memiliki proporsi yang lebih kecil atau
H0 : P1 = P2
H1 : P1 P2
H0 : P1 P2 atau H0 : P1 P2
H1 : P1 P2 H0 : P1 P2
3. Statistik uji
x1 x2
n1 n 2
z=
( x1 + x 2
n1 +n2 )(1
x 1 + x2
n1 + n2 )( 1 1
+
n 1 n2 )
Keterangan:
Daerah kritis adalah daerah yang digunakan untuk menolak atau tidak menolak H 0.
Titik kritis untuk uji 2 daerah adalah Z / 2 dan Z /2 . Sedangkan untuk uji satu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Uji Z adalah salah satu uji statistika yang pengujian hipotesisnya didekati dengan distribusi
normal.
3. Penggunaan Uji Z