KEMARITIMAN
“KAJIAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN POROS MARITIM DALAM
KERANGKA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
16 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA ”
Diampu Oleh : Dra. Tri Yuniningsih, M, Si
Disusun Oleh :
EKA MEGA APRIANI
14020116120031/24
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan essay ini, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih pada Ibu Dra. Tri Yuniningsih, M.Si selaku Dosen mata
kuliah Kajian Birokrasi Publik yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap essay ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Kajian Implementasi Kebijakan
Poros Maritim Dalam Kerangka Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
16 Tahun 2017 Tentang Kebijakan Kelautan Indonesia. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam essay ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan essay yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penulis
KAJIAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN POROS MARITIM DALAM
KERANGKA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN KELAUTAN
INDONESIA
EKA MEGA APRIANI(14020116120031)
Departemen Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro Semarang
Jl. Prof Sudharto, SH Tembalang Semarang 50275 Jawa Tengah Indonesia
Email : ekamega99@gmail.com
ABSTRAK
Potensi maritim dan kelautan Indonesia yang begitu besar di satu sisi
merupakan berkah atas kondisi geografis Indonesia. Pemerintah Indonesia
dengan program nawacita memiliki visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Di era kepemimpinan saat ini, Joko Widodo mengusahakan pengembangan
ekonomi berbasis maritim terus di lakukan guna terciptanya kesejahteraan baik
dikalangan pelaku industri dan juga kalangan nelayan sekalipun, dan juga
mengupayakan keamanan maritim sebagai pendukung pelaksanaan kebijakan.
Diketahui bahwa kebijakan ini sudah mulai dilaksanakan. Sementara itu
sebagai sebuah kebijakan, maka keberhasilan implementasi kebijakan poros
maritim sangat ditentukan oleh content of policy (isi kebijakan) dan context of
implementation (lingkungan kebijakan). Keberhasilan implementasi kebijakan
poros maritim akan berdampak pada terwujudnya kesejahteraan dan keamanan
masyarakat Indonesia. Essay ini menggunakan kajian kualitatif dengan sumber
data dan literatur yang berkaitan dengan poros maritim. Keabsahan dan
keterandalan data dilakukan dengan trianggulasi referensi. Hasil studi
menunjukkan bahwa implementasi kebijakan poros maritim masih memerlukan
kesiapan implementator sebagai garda terdepan dari kebijakan poros maritim
disertai dengan pembangunan infrastruktur kemaritiman yang bertaraf
international.
Kata Kunci : Implementasi kebijakan, poros maritim, content of policy,
context of implementation
PENDAHULUAN
Saat ini adalah era baru bagi perekonomian dunia. Dewasa ini
perdagangan dunia yang semula dikuasai oleh China Amerika dan Eropa saat
ini berada di titik lesu perdagangan. Hal ini membuat arus perdagangan yang
ada berubah dan meningkatkan volume perdagangan hingga 45 % (empat
puluh lima persen) dari total perdagangan laut dan itu menggunakan laut
Indonesia.2 Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini menjadi salah
satu penyebab meningkatnya volume perdagangan dan produktifitas
ekonomi. Dua faktor tersebut seharusnya dapat membuat Indonesia
menteremahkan ini sebagai peluang dan upaya untuk memperkuat jati diri
sebagai negara poros maritime dunia2
1
“Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia”, 13 November 2015, dalam http://presidenri.go.id/
berita-aktual/indonesia-sebagai- poros-maritim-dunia.html, diakses pada 26 September 2018;
lihat juga “Presiden Jokowi Deklarasikan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia”, 15
November 2015, dalam http://www.kemlu.go.id/id/berita/siaran-pers/ Pages/Presiden-Jokowi-
Deklarasikan-Indonesia-Sebagai-Poros-Maritim-Dunia.aspx, diakses pada 26 September 2018.
2
Muhammad Jamil, Indonesia Poros Maritim Dunia Menuju Ekonomi Berbasis Kelautan,
2015, http://www.kompasiana.com/muhammad/indonesia-poros-maritim-dunia-menuju-
ekonomi-berbasis-kelautan_54f38221745513962b6c789b, (diakses pada 15/11/2016)
hukum, dan terbatasnya infrastruktur maritim menambah daftar masalah
kemaritiman di Indonesia.
3
Winarno, Kebijakan Publik Teori dan Proses, (Yogyakarta: MedPress, 2007).
menekankan bahwa kebijakan publik adalah mengenai perwujudan “tindakan”
dan bukan merupakan pernyataan keinginan pemerintah atau pejabat publik
semata4. Mengatasi permasalahan tersebut tidak semudah membalik telapak
tangan. Perubahan besar dan mendasar harus dilakukan, seiring dengan
komitmen pemerintah yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017 Tentang
Kebijakan Kelautan Indonesia memegang perananan dalam terwujudnya
Indonesia sebagai poros maritim. Lantas sejauh mana Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017 Tentang Kebijakan Kelautan
Indonesia dapat berimplikasi perwujudan Indonesia sebagai poros maritime
dunia ? Bagaimana kesiapan Indonesia dalam mendukung kebijakan poros
maritim?
PEMBAHASAN
Administrasi Publik
4
Irfan Islamy, Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Negara, (Jakarta: Bina Aksara, 2009).
5
Inu Kencana Syafiie, Ilmu Administrasi Publik, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
administrasi publik adalah ilmu yang mempelajari kekuasaan yang terdiri dari
suatu badan atau lembaga politik-politik dari suatu negara ke negara lain .
Kebijakan Publik
6
Dye, Thomas R. 1992. Understanding Public Policy. USA : Prentice-Hall, INC., Englewood
Cliffs, NJ
7
Agustino, Leo. (2014). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.
Implementasi Kebijakan
8
Wahab, Analisis Kebijakan : Dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2005).
9
Dunsire, Implementation Theory, Block 3 Implementation, Evaluation and Change, Open
University, 1978.
10
Brian W. Hogwood, Lewis. A. Gun, Policy Analysis For The Real Word, (London : Oxford
University Press, 1984).
Anderson mengemukakan bahwa implementasi kebijakan dapat dilihat dari
empat aspek siapa yang terlibat, situasi, kepatuhan, efek pada kebijakan dan
dampaknya “Who is involved in policy implementation, the nature of
administrative process, compliance with policy, and the effect of implementation
on policy content and impact”. 11
Dengan demikian, implementasi kebijakan
menjadi penting karena dapat diketahui apakah kebijakan benar-benar dapat
diaplikasikan dan berhasil untuk menghasilkan output dan outcomes seperti yang
telah direncanakan. Output merupakan keluaran kebijakan yang diharapkan
dapat muncul sebagai keluaran langsung yang dapat dilihat dalam waktu yang
singkat pasca implementasi kebijakan. Outcomes merupakan dampak dari
kebijakan yang diharapkan timbul setelah keluarnya output. Outcomes diukur
setelah keluarnya output atau dalam waktu yang lama pasca implementasi suatu
kebijakan.
11
Carl U. Patton, David S. Sawacki, “Basic Methods of Policy Analysis and Planning”, Hall
International, 2007.
12
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017 Tentang Kebijakan Kelautan
Indonesia
yang cukup besar perlu dimanfaatkan secara efisien untuk dapat meningkatkan
devisa dari sektor kelautan. Namun, banyaknya masalah dalam sektor kelautan
seperti pencurian ikan menyebabkan sektor ini sulit berkembang
13
Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia 2016-2019
Gambar 1.
14
IPU dan DCAF, Parliamentary Oversight of the Security Sector: Principles, Mechanisms and
Practices, (Geneva: IPU dan DCAF, 2003), hlm. 27 dalam Hidayat, Safril : 2017
15
Safril Hidayat dan Ridwan. 2017. Kebijakan Poros Maritim dan Keamanan Nasional
Indonesia. Jurnal Pertahanan & Bela Negara | Desember 2017, Volume 7 Nomor 3
Kebijakan poros maritim merupakan proyek raksasa yang boleh dikatakan
proyek mercusuar yang melibatkan banyak pihak seperti, kementerian/
badan/lembaga/TNI/Polri yang semuanya memiliki kepentingan atas kebijakan
tersebut. Implementasi kebijakan publik sesungguhnya bukanlah sekedar
bersangkut paut dengan mekanisme penjabaran keputusan-keputusan politik
kedalam prosedur prosedur rutin lewat saluran-saluran birokrasi.16Melainkan
lebih dari itu, ia menyangkut masalah konflik, keputusan dan siapa yang
memperoleh apa dari satu kebijakan.
1) perumusan kebijakan
4) Lingkungan.
Dari ke empat aspek tersebut, Dengan demikian pada aspek lingkungan lah
kebijakan poros maritim menjadi tidak maksimal. Ketika implementasi
kebijakan poros maritim dengan pembangunan tol laut yang berada di wilayah
Indonesia yang berbatasan dengan negara lain maka akan timbul suatu perubahan
di lingkungan sekitarnya.
16
Merilee S. Grindle, Politics and Policy Implementation in the Third World, (New Jersey :
Princeton University Press, 1980), hlm. 1.
Tabel 1. Indikator Kebijakan Poros Maritim
No Indikator Sumber
1 Belum tampak pembangunan infrastruktur Koordinator Gerakan
maritim yang Nasional Sadar
signifikan seperti tol laut yang Maritim17
menghubungkan antar pulau,
pengembangan industri perkapalan dan
perikanan, perbaikan
transportasi laut.
2 Keterbatasan kekuatan alusista, sebagai Ses Ditjen Kuathan
konsep penangkalan Kemenhan18
dalam strategi pertahanan Negara
3 Masih menggunakan doktrin/strategi Ses Ditjen Kuathan
pertahanan negara yang Kemenhan19
menggunakan pola defensif aktif bila
dikaitkan dengan politik
4 Arsitektur pertahanan militer baru dalam Ses Ditjen Kuathan
tahap penyusunan yang Kemenhan20
masih membutuhkan kajian secara periodik
Sumber: Safril Hidayat dan Ridwan : 2017
Keamanan dan kesejahteraan dalam kebijakan ini sebagai dua sisi mata
uang, yang hal ini saling menguatkan dalam konteks kebijakan poros maritim.
Penguatan sektor keamanan menjadi keharusan yang juga menjadi dilema
keamanan karena memang pada akhirnya akan menimbulkan kekhawatiran
negara-negara tetangga. Kebijakan keamanan terkait poros maritim ditujukan
untuk menguatkan kepentingan nasional Indonesia sebagai negara kepulauan
yang perlu dipertahankan keutuhannya. Namun demikian, sektor keamanan
belum dapat tersentuh sepenuhnya dalam kebijakan poros maritim. Orientasi
pemerintah yang masih memfokuskan diri pada aspek kesejahteraan belum
17
“Empat Pihak Sampaikan Ancaman Gagalnya Visi Indonesia Poros Maritim Dunia”, 22 Juli
2017, dalam http://www.kompasiana.com/ imosacindonesia/empat-pihak-sampaikan-
ancaman-gagalnya-visi-indonesia-poros-maritim-dunia_5973197ab614012d6518ff32, diakses
pada 27 September 2018.
18
Brigjen TNI Sisriadi, ”Pengembagan Postur Pertahanan Militer Guna Mendukung
Terwujudnya Poros Maritim Dunia”, Majalah Wira, Vol. 59, No. 43, 2016.
19
Ibid.
20
Ibid.
sejalan dengan kepentingan keamanan (security). Dengan demikian,
sebagaimana yang dinyatakan oleh Grindle maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa kebijakan poros maritim sebagai suatu kebijakan menyeluruh
belum dapat diimplementasikan. Indikator belum terimplementasikan (non
implementation) kebijakan poros maritim terlihat(Lihat Tabel 1).
KESIMPULAN
Brian W. Hogwood, Lewis. A. Gun. 1984. Policy Analysis For The Real Word,
(London : Oxford University Press.
Inu Kencana Syafiie. 2006.Ilmu Administrasi Publik, PT. Rineka Cipta, Jakarta