MARIMAS
KELURAHAN PURWOYOSO, NGALIYAN, SEMARANG
Lintang Febi Usmani(14020116120008), Eka Mega Apriani(14020116120031), Dhita
Arika(14020116120012)1
ABSTRACT
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Diponegoro
Air merupakan kebutuhan yang vital manusia. Menjadi hal penting terutama
untuk air minum. Adanya perubahan iklim, pengembangan industri dan perkotaan
merusak kualitas air minum dan ketersediaan air yang digunakan. Pengembangan
pendekatan jangka panjang untuk menggunakan air yang berkelanjutan membutuhkan
pengelolaan yang baik. Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup akan menjadi
beban sosial, yang akhirnya masyarakat dan pemerintah harus menanggung biaya
pemulihannya.
Limbah PT. Marimas ini mencemari aliran Sungai Klampisan sejak enam
tahun lalu. Akibat bau tak sedap, warga kesal terhadap dampak pencemaran tersebut.
Ketika hujan ataupun setelah hujan bau limbah masuk ke dalam rumah-rumah warga
dan anak-anak yang mencium bau limbah tersebut muntah-muntah dan sakit
kepala(Nugroho:2013). Terpeliharanya kualitas fungsi lingkungan berkelanjutan
menuntut tanggung jawab, keterbukaan, dan peran serta masyarakat yang menjadi
tumpuan pembangunan berkelanjutan guna menjamin kesejahteraan dan mutu hidup
generasi masa kini dan generasi masa mendatang. Hal ini semakin mendorong
diperlukannya usaha untuk mengendalikan dampak lingkungan tersebut, sehingga
resiko terhadap lingkungan dapat diminimalisir sebaik mungkin.
C. METODOLOGI
Air merupakan sumber daya alam yang mempunyai arti dan fungsi sangat
penting bagi manusia. Air dibutuhkan oleh manusia, dan makhluk hidup lainnya
seperti tetumbuhan, berada di permukaan dan di dalam tanah, di danau dan laut,
menguap naik ke atmosfer, lalu terbentuk awan, dan turunlah kebawah dalam
wujud hujan, kemudian mengalami infiltrasi ke bumi membentuk air bawah tanah
yang mengisi danau, laut dan sungai, dan proses tersebut terjadi terus menerus
tanpa diketahui pasti awalmulanya
Apabila siklus air tersebut diganggu, maka sistemnya tidak akan berfungsi
dengan baik sebagaimana akibat dari limbah industri, perusakan hutan, dan hal
yang lainnya yang merusak sistem air tersebut (belladonna : 2017) Tercemarnya
lingkungan dan sungai, diakibatkan karena limbah industri yang dibuang ke sungai
atau aliran air. Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan. Hidup pasal 1 angka 14 menyebutkan bahwa
“Pencemaran Lingkungan Hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan”.
Air adalah salahsatu wujud lingungan hidup bentuk fisik yang mana jika
tercemar akan berdampak besar pada kelangsungan hidup makhluk hidup. Dalam
menjalankan aktitasnya, PT Marimas yang merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang produksi makanan dan minuman (Food and Beverage) menghasilkan sisa
Selain itu, PT. Marimas juga masih belum melakukan pengelolaan limbah
dengan baik hingga saat ini sebab limbah yang dihasilkan dari sisa kegiatan
usahanya masih dibuang sembarangan di Sungai Klampisan. Hal tersebut sangat
merugikan warga dan PT. Marimas harus bertanggung jawab atas hal tersebut.
Dalam Pasal 69 angka 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dikatakan bahwa setiap orang
dilarang:
KESIMPULAN
REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
Regulasi
Undang Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Lingkungan Hidup
Buku
Asmadi dan Suharno. 2012. Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah.
Gosyen Publishing. Yogyakarta
A. Tresna Sastrawijaya, Pencemaran Lingkungan, Rineka Cipta, Jakarta, 2009.
Jurnal