Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Bahan makanan merupakan salah satu faktor penting dalam
menunjang kehidupan manusia. Semakin berkembangnya industri pangan
menyebabkan banyak produksi makanan yang serba praktis, ekonomis, menarik
serta tahan lama misalnya makanan yang dikemas dalam kaleng, hal ini
menyebabkan
banyak konsumen
tertarik
untuk
mengkonsumsinya
sehingga produksi makanan kaleng semakin meningkat. Bahan pangan yang
dikemas dalam kalengan misalnya buah kaleng, cornet kaleng dan sosis kaleng
dan ikan. Ikan merupakan salah satu komoditi hasil perairan yang paling banyak
dimanfaatkan oleh manusia karena beberapa kelebihannya. Ikan merupakan
salah satu sumber protein hewani yang sangat potensial dan biasanya
kandungan protein 15-24% tergantung dari jenis ikannya. Protein ikan memiliki
daya cena yang tinggi yaitu sekitar 95%.
Ikan merupakan salah satu komoditi yang mudah mengalami kerusakan
(high perishable food). Kerusakan ini dapat disebabkan oleh proses biokimiawi
maupun oleh aktivitas mikribiologi. Kandungan air hasil perikanan pada
umumnya tinggi mencapai 56,79% sehingga sangat memungkinkan terjadinya
reaksi-reaksi biokimiawi oleh enzim yang berlangsung pada tubuh ikan. Teknik
pengawetan pangan yang dapat diterapkan dan banyak digunakan adalah
pengawetan dengan suhu tinggi, contohnya adalah pengalengan ikan sardine.
Pengalengan merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan bahan makanan,
terutama ikan dan hasil perikanan lainnya, dari pembusukan. Dalam
pengalengan ini daya awet ikan yang diawetkan jauh lebih bagus dibandingkan
pengawetan cara lain. Namun dalam hal ini dibutuhkan penanganan yang lebih
intensif serta ditunjang dengan peralatan yang serba otomatis. Oleh karena itu
untuk menunjang penanganan pengolahan sarden selain peralatan yang
otomatis, juga perlu adanya perancangan pabrik yang baik sehingga dapat
mengendalikan seluruh aktifitas produksi sarden dengan baik.
1.2 Tujuan
1.
2.
3.
4.

Identifikasi sistem perencanaan dan perancangan pabrik


Identifikasi neraca masa dan neraca energi pada pengolahan sarden
Identifikasi lokasi dan tata letak pabrik
Identifikasi evaluasi ekonomi dan organisasi pabrik

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Perusahaan
2.1.1 Pengertian Manajemen perusahaan
Perusahaan merupakan badan usaha yang menjalankan kegiatan
dibidang perekonomian (keuangan, industry dan perdagangan), yang dilakukan
secara terus menerus atau teratur (regelmatig), terang-terangan (openlijk) dan
dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba (Saliman, 2005).
Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan effisien
untuk mencapai tujuan tertentu (Hasibuan, 2009). Sumber daya yang dimaksud
meliputi sumber daya manusia yang bertugas untuk mengolahnya, sumber daya
alam sebagai bahan baku kegiatan atau perusahaan yang dilakukan sehari-hari.
Keberadaan perusahaan bergantung pada manajemen strategis. Manajemen
strategis tersebut bertujuan untuk mencapai dan memperthatikan keunggulan
kompetitif perusahaan (David, 2006).
2.1.2 Manajemen Strategi
Dalam suatu kegiatan manajemen perusahaan perlu adanya manajemen
strategis sehingga dapat tercapainyatujuan yang dikehendaki perusahaan
tersebut. Menurut David (2004) manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai
seni ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi dan mengevaluasi keputusan
lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
Manajemen strategis berfokus pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran,
keuangan, produksi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi
computer untuk mencapai keberhasilan organisasi tahapan dalam manajemen
strategis yaitu :
1. Formulasi Strategi
Meliputi kegiatan untuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi
peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan
kelemahan internal, menentukan tujuan jangka panjang, merumuskan
alternatif dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Karena
tidak ada organisasi yang memiliki sumber daya tidak terbatas, penyusun
strategi harus memutuskan alternatif mana yang akan memberikan
keuntungan terbanyak. Keputusan formulasi strategi mengikat organisasi

terhadap produk, pasar, sumber daya, dan teknologi yang spesifik untuk
periode waktu yang panjang (David, 2004).
2. Implementasi Strategi
Masyarakat perusahaan untuk menentukan tujuan tahunan, membuat
kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya
sehingga

strategi

Pelaksanaan

yang

strategis

telah

mencakup

diformulasikan

dapat

mengembangkan

dijalankan.

budaya

yang

mendukung strategis, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan


mengarahkan
mengembangkan

usaha

pemasaran.,

dan

memberdayakan

menyiapkan
sistem

anggaran,

informasi,

serta

menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi (David,


2004).
Implementasi strategis disebut tahap pelaksanaan daam manajemen
strategis melaksanakan strategi berarti memobilisasi karyawan dan
manajer untuk menempatkan strategis yang telah diinformasikan menjadi
tindakan

kemampuan

interpersonal

sangatlah

penting

dalam

implementasi strategi mempengaruhi semua karyawan dan manajer


dalam organisasi (David, 2004).
3. Evaluasi Strategi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari manajemen strategis evaluasi
strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi kapan stratgei
tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Semua strategi dapat
dimodifikasi dimasa datang karena faktor internal dan eksternal secara
konstan berubah. Tigas kegiatan pokok dalam evaluasi strategi yang
terdiri dari meninjau ulang faktor eksternal dan internal (David, 2004).
2.2 Ikan
Ikan adalah anggota vertebrata yang hidup di air dan bernapas dengan
insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam
dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Pemanfaatan ikan
hingga saat ini pada umumnya dikonsumsi langsung. Ikan dapat diolah menjadi
berbagai produk seperti ikan kering, dendeng ikan, abon ikan, kerupuk ikan, ikan
asin, kemplang, bakso ikan dan tepung darah ikan sebagai pupuk tanaman dan
pakan ikan (Nuril, 2009).
Menurut Winarno dalam jurnal Wulandari dkk (2009) Ikan segar
merupakan salah satu komoditi yang mudah mengalami kerusakan (high
perishable food). Kerusakan ini dapat disebabkan oleh proses biokimiawi
maupun oleh aktivitas mikribiologi. Kandungan air hasil perikanan pada

umumnya tinggi mencapai 56,79% sehingga sangat memungkinkan


terjadinya reaksi-reaksi biokimiawi oleh enzim yang berlangsung pada tubuh
ikan segar. Sementara itu, kerusakan secara mikrobiologis disebabkan
karena aktivitas mikroorganisme terutama bakteri. Kandungan protein yang
cukup tinggi pada ikan menyebabkan ikan mudah rusak bila tidak segera
dilakukan pengolahan dan pengawetan. Pengawetan bertujuan untuk
memperpanjang masa simpan bahan pangan tersebut. Salah satu usaha
untuk meningkatkan daya simpan dan daya awet pada produk ikan adalah
dengan pengalengan ikan.
2.3 Pengalengan Ikan
Pengalengan ikan merupakan salah satu pengawetan ikan dengan
menggunakan suhu tinggi (sterilisasi) dalam kaleng. Pengalengan didefinisikan
sebagai suatu cara pengawetan bahan pangan yang dikemas secara hermetis
(kedap terhadap udara, air, mikroba dan benda asing lainnya) dalam suatu
wadah yang kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh semua
mikroba patogen (penyebab penyakit pada manusia khususnya) dan mikroba
pembusuk (penyebab kebusukan atau kerusakan bahan pangan). Dengan
demikian sebenarnya pengalengan memungkinkan terhindar dari kebusukan
atau kerusakan, perubahan kadar air, kerusakan akibat oksidasi atau ada
perubahan citarasa Murniyati (Sunarman, 2002).
2.4 Kualitas Ikan
Berikut adalah syarat kualitas ikan segar dan ikan sarden kalengan
berdasarkan SNI :

Gambar 2.1 Persyaratan Standar Mutu Ikan Segar Berdasarkan SNI

Gambar 2.2 Persyaratan Standar Mutu Ikan Sarden Kalengan Berdasarkan SNI
2.5 Kuantitas Ikan
Di Indonesia merupakan salah satu negara yang terdiri dari banyak pulau
dan memiliki area laut yang luas, sehingga dengan adanya hal tersebut maka
adanya peluang untuk memanfaatkan hasil laut di Indonesia. Salah satu hasil
laut yaitu ikan, dimana ikan ini biasanya dimanfaatkan untuk lauk pendamping
nasi dan lain-lain. Masyarakat sekarang cenderung lebih memilih suatu hal yang
instan, oleh sebab itu menjadikan peluang untuk pengolahan hasil laut menjadi
sarden kalengan yang berfungsi untuk lauk pendamping nasi yang instan dan
cepat saji.
Indeks perkembangan produksi perikanan tangkap di laut menurut
provinsi dan indeks perkembangan luas lahan perikanan budidaya di laut
menurut provinsi untuk mengetahui kuantitas yang dapat diolah menjadi sarden
karena ikan yang digunakan untuk sarden yaitu ikan lemuru dan ikan tamban
yang hanya dapat diperoleh dari hasil laut. Indeks perkembangan produksi
perikanan tangkap dilaut menurut provinsi dan dan indeks perkembangan luas

lahan perikanan budidaya di laut menurut provinsi dapat dilihat dalam gambar
berikut :

Gambar 2.3 Indeks Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap di Laut Menurut


Provinsi

Gambar 2.4 Indeks Perkembangan Luas Lahan Perikanan Budidaya di Laut


Menurut Provinsi
Dengan mengetahui perkembangan-perkembangan yang terkait dengan
ikan yang ada dilaut tersebut, maka pengolahan ikan laut yang akan diolah di
perusahaan ikan sarden kalengan yaitu sebesar 40 ton/hari. Hal tersebut dengan
pertimbangan bahwa indonesia memiliki luas lahan yang luas dengan produksi
ikan tangkap dilaut juga banyak, sehingga target kuantiatas perusahaan ikan
sarden kalengan ini akan dapat terpenuhi.

BAB III
SISTEM PERENCANAAN DAN RANCANGAN PABRIK
3.1 Proses Pembuatan Ikan Sarden Kaleng
Berikut adalah flow chart proses pembuatan ikan sarden kalengan :

Gambar 3.1 Flow Chart Proses Pembuatan Ikan Sarden Kalengan


Berdasarkan flow chart dapat dijelaskan bahwa terdapat beberapa
tahapan proses dalam pembuatan ikan sarden kalengan, yaitu :
1. Penimbangan
Penimbangan dilakukan untuk mengetahui berat masing-masing ikan dalam
satu keranjang. Hal ini selain untuk mengetahui berat juga untuk mengetahui
berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar bahan baku.
Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan duduk berkapasitas
500 Kg.
2. Thawing
Thawing merupakan proses penampungan ikan serta melelehkan ikan yang
telah beku oleh es maupun freezer. Hal tersebut dilakukan agar memudahkan
proses selanjutnya yaitu Triming. Thawing dilakukan menggunakan air bersih
dengan suhu ruang untuk mempercepat pelelehan ikan yang telah beku.

Thawing dilakukan menggunakan bak yang diisi menggunakan air. Thawing


merupakan proses mencairkan kembali segala sesuatu bahan yang membeku
dengan menggunakan media dan durasi tertentu sehingga hasil proses
pencairan sesuai dengan apa yang diinginkan (Salim dkk, 2012).
3. Penyiangan dan Pemotongan
Proses penyiangan dan pemotongan (Triming) dilakukan secara manual.
Pemotongan dilakukan dengan memisahkan badan ikan dari kepala, ekor dan isi
perut menggunakan gunting. Rendemen yang dikehendaki antara sebelum dan
sesudah pemotongan adalah 65%. Ikan yang telah dipotong kepala, isi perut dan
ekornya lalu ditampung dalam bak pengisian untuk dilakukan proses selanjutnya.
Sisa hasil potongan tersebut ditempatkan dalam satu wadah untuk kemudian
dijadikan sebagai bahan baku pembuatan tepung ikan yang diproduksi sendiri
oleh PT Indah Bahari.
4. Pencucian
Proses selanjutnya adalah pencucian ikan yang telah digunting dengan
menggunakan mesin Drum Rotary washer. Ikan yang masuk kedalam alat ini
dicuci dengan air mengalir yang ada pada alat tersebut. Tujuan pencucian adalah
untuk membersihkan ikan dari sisik, darah, dan kotoran lainnya yang menempel.
5. Pengisian Kaleng (Filling)
Ikan yang telah dicuci dalam Drum Rotary washer kemudian ditampung
dalam keranjang. Kemudian ikan tersebut diletakkan dalam meja pengisian
(filling). Pada meja pengisian ini bahan baku masih dicuci kembali dengan aliran
air yang mengalir diatas meja. Pengisian ikan disesuaikan dengan standar berat
masing-masing produk. Netto dari kaleng yaitu 35 gr untuk kaleng kecil dan 60 gr
untuk kaleng besar. Filling dalam pengalengan ikan merupakan proses pengisian
ikan ke dalam kaleng, dimana jumlah yang harus dimasukkan dalam kaleng
harus sesuai dengan kisaran berat standar yang telah ditentukan oleh
perusahaan (Wulandari dkk, 2009).
6. Pemasakan Pendahuluan (Precooking)
Pemasakan pendahuluan adalah proses pemasakan awal dengan mesin
exhaust box. Didalam mesin tersebut terdapat conveyor yang menjalankan
kaleng dalam terowongan mesin (tunnel exhaust). Medium yang digunakan
dalam pemasakan ini menggunakan uap panas. Uap yang digunakan pada
proses pemanasan ini bersuhu sekitar 1000 C dengan lama pemasakan selama
15 menit. Fungsi dari pemasakan pendahuluan ini adalah mengurangi
kandungan air pada ikan, mematangkan ikan dan mengurangi kontaminasi.
Proses precooking merupakan salah satu proses dalam pengalengan ikan yaitu
bertujuan untuk pemasakan pendahuluan yang berfungsi untuk mematangkan
ikan serta membunuh bakteri patogen yang ada dalam ikan (Ahmadi dkk, 2007).
7. Decanting II
Decanting yang kedua ini dilakukan secara otomatis dengan bantuan mesin
rotary yang terangkai menjadi satu dengan mesin exhaust box. Prinsip kerja
mesin Rotary adalah dengan membalikkan secara otomatis kaleng dari bawah
keatas melewati rel yang ada pada mesin tersebut. Tujuan dari proses ini adalah
untuk memisahkan ikan dalam kaleng dari air dan minyak ikan hasil precooking.
8. Pengisian Saus

Kaleng yang telah ditiriskan dari sisa air dan minyak kemudian diisi dengan
saus. Pengisian saus pada kaleng dilakukan saat kaleng berjalan diatas chain
conveyor yang langsung diberi medium saus oleh pipa-pipa pengeluaran saus
(filler) yang ada diatasnya. Proses pembuatan saus sendiri diawali dengan
menghaluskan rempah-rempah seperti jahe, bawang putih, bawang bombay
dengan menggunakan mesin hummer mils, penghalusan juga ditambahkan air
dan gula pasir. Setelah halus lalu bahan-bahan tersebut dicampur dengan
menggunakan mesin homo mixer lalu dimasak bersama pasta tomat dalam
mesin cook pan. Saus dimasak sampai dengan suhu 85-90 oC, untuk mencapai
suhu tersebut waktu yang dibutuhkan sekitar 10-15 menit. Setelah itu saus
disalurkan kedalam pipa menuju mesin pengisian saus. Kaleng lalu diisi dengan
saus. Pengisian saus juga bertujuan untuk menghilangkan udara dingin yang
masih terperangkap. Kaleng kemudian melewati chain conveyor yang
dimiringkan sekitar 15o yang bertujuan menumpahkan saus untuk menghasilkan
ruang hampa (head space) sebesar 10 % dari tinggi kaleng. Hal ini untuk
memberi ruang memuai pada saat produk disterilkan.
Di dalam tomat terdapat zat-zat gizi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan
tubuh terutama vitamin A dan C serta sumber antioksidan likopen. Vitamin A
berperan dalam penglihatan mata dan membantu proses pertumbuhan,
sedangkan vitamin C berguna untuk memelihara kesehatan gigi dan
gusi,mencegah sariawan, Likopen adalah pigmen warna merah yang dapat
ditemukan dalam buah-buahan seperti tomat, apel, semangka, dan jambu biji.
Suhu dan lama waktu pemanasan dalam pembuatan saus dapat mempengaruhi
nilai gizi yang terkandung didalamnya. Semakin lama waktu pemanasan kadar
padatan terlarut dalam pasta tomat semakin besar sehingga padatan terlarut
pada pasta tomat sesuai dengan SNI 01-3546-2004 yaitu minimum 24%. Untuk
pengaruh suhu pemanasan yang semakin tinggi maka penurunan kadar vitamin
C semakin besar dan juga dengan semakin tinggi suhu pemanasan maka
penurunan kadar vitamin A juga semakin besar (Setyo dkk, 2007).
9. Penutupan Kaleng
Kaleng yang telah diisi dengan saus kemudian ditutup secara hermetis (tidak
dapat dilalui gas) dengan menggunakan mesin double seamer. Mesin penutup
mempunyai dua roll double seaming yaitu first roll sebagai pelipat dan second
roll sebagai perapat. Cara kerja dari mesin double seamer ini adalah operasi
pertama membentuk atau menggulung antara tepi-tepi ujung kaleng (lid) dan
badan kaleng (flange). Operasi kedua adalah melanjutkan penutupan dengan
menekan gulungan yang dihasilkan oleh operasi pertama, mesin penutup ini
bekerja secara kontinyu dan otomatis. Penutupan kaleng merupakan salah satu
faktor penentu kesempurnaan teknik pengawetan menggunakan kaleng, dimana
penutupan kaleng harus berjalan sempurna. Jika proses penutupan kaleng tidak
sempurna maka terdapat kemungkinan bahwa kemasan belum bersifat hermetis
sehingga rentan terhadap kontaminasi secara biologis (Murtidjo, 2003).
10. Pencucian kaleng (can washer)
Tujuan dari proses pencucian ini adalah menghilangkan sisa-sisa saus,
minyak dan kotoran yang menempel pada kaleng. Pencucian dilakukan dengan
menggunakan mesin can washer. Didalam mesin, kaleng dibersihkan dengan

sikat ijuk yang didalamnya juga terdapat detergen khusus untuk membersihkan
kaleng. Setelah keluar dari dalam mesin can waser, kaleng kemudian melewati
rel dan disemrot dengan air panas bertekanan guna membilas kaleng dari sisa
detergen. Kaleng yang telah melalui proses pencucian ditampung dalam
keranjang besi yang berada didalam kolam penampungan.
11. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan proses yang bertujuan untuk membunuh bakteri
pathogen yang ada dalam makanan sehingga tidak terjadi kontaminasi secara
biologis. Sterilisasi pada pembuatan sarden ini menggunakan retort bersuhu
117oC betekanan 0,8 bar selama 100 menit dihitung dari awal proses. Sterilisasi
bertujuan untuk menghilangkan potensi kontaminasi secara biologis. Secara
berkala pengawas QC melakukan pengawasan terhadap tekanan, suhu dan
waktu sterilisasi.
Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam
hal ini adalah mikroorganisme seperti protozoa, fungi, bakteri, dan lain-lain.
Terdapat beberapa metode sterilisasi yang dapat diterapkan yaitu dengan cara
fisika, radiasi, mekanik, kimia, dan gas. Sterilisasi fisika terdiri dari panas
uap/lembab dan panas kering. (Purnawijayanti, 2001). Sterilisasi metode fisika
menggunakan panas lembab merupakan sterilisasi yang menggunakan uap
jenuh yang biasanya diterapkan menggunakan autoklaf. Uap jenuh mempunyai
aktivitas pembunuhan yang tinggi dan dapat membunuh semua jenis
mikroorganisme, termasuk sporanya. Metode ini memiliki beberapa keunggulan
yaitu sederhana, cepat, murah dan hanya membutuhkan pemantauan waktu,
temperatur dan tekanan.akan tetapi, metode ini juga memiliki kerugian yaitu
banyak bahan yang sensitive terhadap panas atau panas lembab dan
keterbatasan panas lembab dan keterbatasan panas lembab untuk berpenetrasi
melalui wadah. Sterilisasi metode fisika menggunakan panas kering merupakan
metode yang sering digunakan untuk bahan tahan panas seperti logam, gelas,
minyak, dan lemak. Metode ini menggunakan temperatur yang lebih tinggi yaitu
160oC. metode sterilisasi radiasi merupakan metode yang menggunakan tenaga
dalam bentuk sinar atau pertikel yang dipancarkan dari zat radioaktif. Sterilisasi
dengan sterilisasi mempunyai keunggulan untuk beberapa bahan, tetapi tidak
mungkin diterapkan sebagai metode umum. sterilisasi dengan metode mekanik
merupakan metode yang menggunakan gelombang ultrasonik dengan frekuensi
15.000 sampai beberapa ratus ribu per detik, dapat mendenaturasi protein,
sterilisasi, dan memecahkan bakteri. Metode ini belum memiliki keunggulan
praktis untuk industri maupun rumah sakit. Sterilisasi dengan metode kimia
merupakan metode yang menggunakan banyak senyawa kimia yang bersifat
bakteriostik (menghambat pertumbuhan bakteri) dan bahkan bersifat bekterisida
(membunuh bakteri) pada konsentrasi yang tinggi. Sterilisasi dengan metode gas
merupakan pilihan lain yang digunakan untuk sterilisasi alat/bahan yang sensitif
terhadap panas (Chang, 2009).
12. Pendinginan
Pendinginan bertujuan untuk menghindari over cooking akibat pemanasan
yang berlebihan dimana mengakibatkan rusaknya tekstur, struktur , flavor pada
kaleng dan menghambat pertumbuhan bakteri termofilik yang tahan dan hidup di

suhu tinggi. Pendinginan ini dilakukan didalam kolam yang berisi air yang
mengandung larutan klorin 2 ppm dengan lama waktu 20-25 menit untuk kaleng
kecil dan 25 30 menit untuk kaleng besar. Berikut adalah gambar proses
pendinginan :

Gambar 3.2 Proses Pendinginan


Pendinginan cepat dilakukan agar spora bakteri termofilik yang hidup pada
suhu 550 C tidak sempat tumbuh, berkembang, dan menimbulkan kerusakan
pada produk. Pendinginan cepat dilakukan dengan merendam botol berisi produk
yang telah dipasteurisasi dalam air dingin. Perendaman dilakukan sampai botol
kemasan menjadi hangat (Suprapti, 2005). Air yang digunakan untuk
pendinginan harus bebas dari korosi, kerak, scale, fouling, dan biological
contamination. Jika air pendingin tidak terkontrol dengan baik, akan
menimbulkan efek negatif pada operasinya diantaranya meningkatkan biaya
perawatan, perbaikan alat, mengurangi efisiensi transfer panas, dan lain-lain.
Terdapat beberapa metode yang dapat mengendalikan permasalahan pada air
pendingin diantaranya penambahan asam H2SO4 untuk pengendalian kerak,
sterilisasi untuk pengendalian mikroorganisme, dan penambahan polofosfat,
kromat, dikromat, silikat untuk pengendalian korosi, penggunaan klorin,
klorofenol, garam organometal untuk pengendalian pembentukan fouling. Klorin
merupakan chemical yang banyak dipakai dan dosis pemakaian klorin yang
efektif adalah sebesar 0,3 1 ppm (Gumilar, 2011).
13. Pengeringan dan expired date
Kaleng yang telah direndam lalu diangkat dan dan dikeringkan dengan
menggunakan mesin can dryer yang dijalankan dengan conveyor. Mesin ini
secara otomatis mengeringkan kaleng dari sisa air setelah perendaman dengan
cara menyemprotkan tekanan udara sehingga kaleng menjadi kering. Pelabelan
dilakukan secara otomatis menggunakan mesin inkjet printer setelah proses
pengeringan karena kedua mesin ini ada pada satu rangkaian.
14. Pengemasan Dalam Kardus
Pengemasan dilakukan secara manual dengan menyusun kaleng-kaleng
tersebut menjadi dua bagian, yaitu bagian susunan bawah dan atas dimana
ditengah-tengahnya disekat dengan menggunakan lapisan kardus. Kardus
sebelumnya telah dideri kode produksi dan tanggal produksi menggunakan tinta
dan stempel. 1 kardus berisi 50 buah kaleng kecil dan untuk isi kaleng besar

sebanyak 24 buah per kardus.Tahap awal kardus ditutup secara manual saja
tanpa menggunakan perekat, hal ini karena kardus yang berisi kaleng terlebih
dahulu di inkubasi dan diperiksa kembali setelah waktu inkubasi selesai.
Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi dan mengawetkan
produk makanan. Selain itu, pengemasan juga merupakan penunjang bagi
transportasi dan distribusi (Kuswanto, 2003).
15. Inkubasi dan Penyimpanan
Kaleng yang telah dipack dalam kardus kemudian disimpan dalam gudang
dengan cara ditumpuk diatas palet-palet kayu berbentuk persegi yang digunakan
sebagai alas penyimpanan agar kardus pengemas tidak kontak langsung dengan
lantai yang dapat menyebabkan kemasan menjadi lembab dan mudah rusak.
Maksimal tumpukan kardus dalam satu palet adalah 8 kardus. Produk tidak
langsung dikirim menuju distributor, tetapi dilakukan terlebih dahulu proses
inkubasi selama 5 - 7 hari. Proses ini untuk melihat adanya produk yang cacat
dengan cara membuka satu persatu kardus bagian bawah dan bagian atas dan
mengamati apakah ada kecacatan atau tidak. Produk yang telah dinyatakan
bebas dari kerusakan, kardus ditutup dengan perekat yang kemudian disimpan di
warehouse kondisi suhu kamar ( 25-27 oC) untuk siap dikirim kepada distributor.
Proses inkubasi merupakan proses penyimpanan sementara untuk mengetahui
perubahan-perubahan pada kaleng agar dapat mengetahui adanya kerusakan
pada produk. Penyimpanan merupakan masa tunggu sejak produk selesai
dikemas sampai didistribusikan ke konsumen. Produk yang belum disalurkan
tersebut disimpan dalam gudang (Kuswanto, 2003).

3.2 Kebutuhan Alat dan Mesin (Spesifikasi)


1. Gunting
Gunting adalah alat yang biasa digunakan untuk memotong suatu benda,
contohnya kertas, plastik, botol, rambut, kain dan lain sebagainya. Gunting lebih
baik daripada pisau untuk beberapa penggunaan, seperti memotong
artikel koran maupun gambar.
Gunting
juga
biasa
digunakan
untuk
memotong rambut. Gunting memiliki 2 sisi yang tajam. Selain itu, terdapat pula
gunting untuk ikan yaitu gunting yang bermanfaat untuk memisahkan badan ikan
dari kepala, ekor dan isi perut yang dilakukan secara manual. Gunting ini biasa
digunakan pada industri pengalengan ikan seperti sarden yang dapat membantu
proses produksi lebih cepat dan praktis. Gunting ini dijalankan secara manual
yaitu dengan bantuan tangan manusia.

Gambar 3.3 Gunting


2. Rotary Drum Whases
Rotary Drum Whases berguna untuk membersihkan dalam volume besar.
Rotary Drum Whases mulai ukuran drum dari 10 cm diameter sampai 40 cm
diameter. Setiap mesin dirancang dengan prinsip yang sama dalam pikiran :
efisiensi maksimum, lantai ruang minimum dan perawatan yang mudah. Proses
Rotary Drum Whases bekerja dengan volume yang sangat tinggi dari produk dan
produktif dan hemat energi. Kapasitas alat ini berkisar 3.000 kg/jam. Pada alat ini
ikan yang masuk dicuci dengan air mengalir yang ada pada alat tersebut. Tujuan
pencucian adalah untuk membersihkan ikan dari sisik, darah, dan kotoran
lainnya yang menempel.

Gambar 3.4 Rotary Drum Whases


3. Keranjang
Keranjang merupakan alat atau tempat yang digunakan untuk
menampung atau mengumpulkan suatu benda menjadi satu tempat. Misalnya
keranjang untuk tempat baju kotor, keranjang buah, keranjang untuk tempat

makanan ringan, keranjang untuk minuman seperti soft drink, dan lain-lain.
Keranjang pada proses pembuatan sarden ikan ini bermanfaat untuk tempat ikan
baik yang sudah dicuci ataupun belum dicuci. Keranjang ini bermanfaat agar ikan
berada pada satu tempat dan tidak tercecer.

Gambar 3.5 Keranjang


4. Exhaust Box
Semua konstruksi mesin ini adalah baja stainless. Cara kerjanya adalah
kaleng yang sudah terisi ikan masuk kedalam exhaust box yang panjangnya +12
m, di dalam exhaust box ikan dimasak dengan menggunakan uap panas yang
dihasilkan oleh boiler. Suhu yang digunakan + 800C, proses pree cooking ini
berlangsung selama + 10 menit. Kemudian terjadi proses penghampaan, yaitu
dilakukan dengan menambahkan medium pengalengan berupa saos cabai atau
saos tomat dan minyak sayur (vegetable oil). Suhu saos dan minyak sayur yang
digunakan adalah + 80oC. Pengisian saos dilakukan secara mekanis dengan
menggunakan filler. Pada prinsipnya proses penghampaan ini dapat dilakukan
melalui 2 macam cara, biasanya pabrik berskala kecil exhausting dilakukan
dengan cara melakukan pemanasan pendahuluan terhadap produk, kemudian
produk tersebut diisikan kedalam kaleng dalam keadaan panas dan wadah
ditutup,
juga
dalam
keadaan
masih
panas.
Sedangkan, pabrik
pengalengan berskala besar melakukan exhausting dengan cara mekanis, dan
dinamakan pengepakan vakum (vacuum packed). Cara kerjanya adalah menarik
oksigen dan gas-gas lain dari dalam kaleng dan kemudian segera dilakukan
penutupan wadah. Kapasitas produksi alat ini berkisar 2.500 3.000 kg/jam.

Gambar 3.6 Exhaust Box


5. Chain Conveyor
Konveyor dapat digunakan untuk menyalurkan produk, tabung baja,
bahan pipa, baja lembaran, kayu, kayu, dan banyak bagian kecil dan besar
dalam operasi perakitan. Desain menggunakan rantai, atau serangkaian rantai
untuk menyalurkan produk. Solusi desain rantai dapat mencakup bilah, bilah
dengan perlengkapan, cross bar untuk menggantung produk, lampiran
pendorong untuk mendorong produk.

Gambar 3.7 Chain Conveyor


Sebuah konveyor adalah jenis sistem konveyor untuk bahan bergerak
melalui jalur produksi. Konveyor memanfaatkan tenaga rantai dengan
pengaturan terus menerus, membawa serangkaian produk jadi. Susunan rantai
digerakkan oleh motor, dan bahan tersuspensi. Konveyor rantai yang digunakan
untuk produk bergerak turun dari jalur perakitan dan / atau sekitar fasilitas
manufaktur atau pergudangan.

Gambar 3.8 Chain Conveyor


Konveyor terutama digunakan untuk mengangkut beban satuan berat,
misalnya palet, kotak grid, dan wadah industri. Konveyor ini bisa tunggal atau
ganda rantai untai dalam konfigurasi. Beban diposisikan pada rantai, gesekan
menarik beban ke depan. Konveyor umumnya mudah untuk menginstal dan
memiliki pemeliharaan sangat minimum bagi pengguna. Pada produksi
pengalengan ikan konveyor bermanfaat untuk menjalankan kaleng menuju
proses yang selanjutnya.
6. Hammer Mill
Hammer Mill adalah jenis mesin penepung yang digunakan untuk
menghacurkan dan menghaluskan bahan-bahan yang keras sampai menjadi
tepung. Bahan-bahan yang bisa dijadikan tepung dengan mesin ini antara lain
kayu jati, tempurung/batok kelapa, cangkang kerang, biji jagung, tulang ikan dan
sebagainya. Halus lembutnya tepung yang dihasilkan bisa diatur dengan ukuran
screen yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Fungsi mesin Hammer Mill
bisa membuat tepung kayu, tepung batok kelapa, tepung untuk bahan pellet
yang berupa cangkang kerang, tulang ikan, biji jagung, dsb. Kapasitas mesin 300
kg/jam, diameter 500 mm, lebar 320 mm, bahan badan plat mild steel tebal 8
mm, bahan hammer plat mild steel tebal 6 mm, dan penggerak engine diesel 25
HP. Pada produksi pengalengan ikan mesin ini digunakan untuk menghaluskan
rempah-rempah seperti jahe, bawang putih, bawang bombay untuk membuat
saus, penghalusan juga ditambahkan air dan gula pasir.

Gambar 3.9 Hammer Mill


7. Homo Mixer
Homo Mixer adalah mesin yang digunakan untuk pengolahan dan
pencampuran lembut dan homogen dalam kondisi vakum, dan juga mampu
menghasilkan barang dari berbagai jenis dan berbagai volume. Kapasitas mesin
ini 6.000 L. Pada proses pembuatan pengalengan ikan mesin ini digunakan
untuk mencampur bahan-bahan yang telah dihaluskan menggunakan hammer
mill, yang kemudian dicampur sampai merata dengan homo mixer ini.

Gambar 3.10 Homo Mixer


8. Double Seamer
Penutupan wadah kaleng dilakukan dengan menggunakan double
seamer machine. Seorang karyawan bertugas mengoprasikan double seamer
machine dan mengisi tutup kaleng kedalam mesin. Kecepatan yang digunakan
bervariasi. Double seamer untuk kemasan kaleng kotak dioprasikan dengan
kecepatan penutupan 84 kaleng per menit (kecepatan maksimum 200 kaleng per
menit), double seamer untuk kaleng kecil dioperasikan dengan kecepatan
penutupan 375 kaleng per menit (kecepatan maksimum 500 kaleng per menit)
sedangkan untuk double seamer kaleng besar dioperasikan dengan kecepatan
200 kaleng per menit (kecepatan maksimum 500 kaleng per menit). Tutup kaleng
yang dipakai adalah tutup kaleng yang sudah terlebih dahulu diberi kode tanggal
kedaluwarsa diruang inject print. Ruang inject print sengaja dibuat berdekatan
dengan ruang seamer sehingga tutup kaleng yang sudah diberi kode dengan
segera dapat dipakai untuk penutupan wadah kaleng.

Gambar 3.11 Double Seamer


9. Can Washer
Mesin ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa saus, minyak dan
kotoran yang menempel pada keleng. Kapasitas mesin ini berkisar 3.000kg/jam.
Didalam mesin, kaleng dibersihkan dengan sikat ijuk yang didalamnya juga
terdapat detergen khusus untuk membersihkan kaleng. Setelah keluar dari dalam
mesin can washer, kaleng kemudian melewati rel dan disemprot dengan air
panas bertekanan guna membilas kaleng dari sisa detergen. Kaleng yang telah
melalui proses pencucian ditampung dalam keranjang besi yang berada didalam
kolam penampungan.

Gambar 3.12 Can Washer


10. Inkjet Printer
Mesin ini bermanfaat untuk memberi pelabelan tanggal kadaluarsa pada
bagian bawah kaleng yang dilakukan secara otomatis. Pelabelan ini dilakukan
setelah proses pengeringan karena kedua mesin ini ada pada satu rangkaian.
Kecepatan inject printer beroperasi sekitar 100 kaleng/menit dengan kecepatan
maksimumnya 180 kaleng/menit.

Gambar 3.13 Inkjet Printer


11. Autoclave
Autoklaf adalah
alat
pemanas
tertutup
yang
digunakan
untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan
tinggi (1210C) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf
tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan
suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh
mikroorganisme. Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di
dalam autoklaf mencapai 121 C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau
banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga

terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua


objek bersuhu 121 C untuk waktu 10-15 menit. Perpanjangan waktu juga
dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan diautoklaf karena volume
yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu
sterilisasi.
Dalam satu kali proses sterilisasi dapat mensterilkan 4 keranjang besi
produk ikan kalengan atau setara dengan 6.800 kaleng kecil atau 3.400 kaleng
besar. Suhu yang digunakan antara 1151170C dengan tekanan 0,8 atm, selama
85 menit jika yang disterilisasi adalah kaleng kecil dan 105 menit untuk kaleng
besar. Sterilisasi dilakukan dengan memasukkan keranjang besi kedalam
menggunakan bantuan rel. Sterilisasi dilakukan tidak hanya bertujuan untuk
menghancurkan mikroba pembusuk dan pathogen, tetapi berguna untuk
membuat produk menjadi cukup masak, yaitu dilihat dari penampilan, tekstur dan
cita rasanya sesuai dengan yang diinginkan.

Gambar 3.14 Autoclaves


3.3 Kapasitas Kebutuhan Bahan
Kebutuhan bahan yang dibutuhkan pada PT. Sarden Nusantara sebagai
berikut :
Bahan baku yang digunakan perhari = 20.000kg/ shift
Dalam sehari dilakukan produksi 2 shift = 20.000 kg x 2 = 40.000 kg
Berdasarkan perhitungan neraca massa akan didapatkan kapasitas produksi =
20.477,9 kg = 20.477.900 gram x 2 shift = 40.955.800 gram
Kapasitas Kaleng adalah 50 gram
Sehingga didapatkan total kaleng produk perhari adalah 819.116 kaleng/ hari
Total hari Kerja Per-Tahun 325 hari
Sehingga kebutuhan Bahan baku utama
Ikan
= 40.000 kg x 325 hari
= 13.000.000 kg/tahun
Saus Sarden
= 4080 kg x 325 hari
= 1.326.000 kg/tahun
Kemasan Kaleng
= 408000 kaleng x 325 hari
= 132.600.000 kaleng/ tahun
Kemasan Kardus
= 2000 x 325 hari
= 650.000 kemasan

25

3.4 Lokasi dan Tata Letak Pabrik


Berikut merupakan tata letak pabrik ikan sarden :

Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Head Office
12. Lock Door Department
Parking Area
13. Wastafel Hygiene Area
Mini Garden Area
14. Checker
Security Pos
15. Operator
Admin Department
16. Operator
Cafetaria
17. Operator
Warehouse Administration
18. Operator
Admin Production and QA
19. Finished Product
20. Packaging Line
Department
21. Pengolahan Limbah
9. Check in Daily
22. Ruang Limbah Kering
10. Wearpack Room Production
23. Checker
& QA
24. Afval Limbah
11. Daily Laundry Wearpack
25.
26.
Tata letak fasilitas produksi merupakan cara pengaturan fasilitasfasilitas guna menunjang kelancaran proses produksi Pengaturan dalam tata
letak akan memanfaatkan luas area untuk penempatan mesin atau fasilitas
penunjang produksi lainnya. Dalam sebuah perusahaan, pemilihan tipe tata letak
yang tepat akan menciptakan kenyamanan, keselamatan kerja, dan
memperlancar proses produksi, sehingga dapat memaksimalkan produktivitas.
Tipe tata letak fasilitas yang digunakan PT. Sarden Nusantara adalah product
layout. Product layout adalah tata letak berdasarkan aliran produk. Biasanya,
product layout dipilih apabila proses produksinya telah distandarisasikan dan
berproduksi dalam jumlah yang besar. Setiap produk akan melalui tahapan
operasi yang sama sejak dari awal hingga akhir. Kelebihan dari product layout
yaitu aliran material yang simpel dan langsung, persediaan barang dalam proses
yang rendah, total waktu produksi per unit yang rendah, pengawasan proses
produksi yang lebih mudah, dapat menggunakan mesin khusus atau otomatis,
dan kebutuhan material dapat diperkirakan dan dijadwalkan dengan lebih mudah.
Kelemahan dari product layout yaitu kerusakan pada mesin dapat menghentikan
produksi dan biasanya memerlukan investasi mesin/peralatan yang besar
(Herjanto, 2007).
27.
Perusahaan ikan sarden kalengan ini memproduksi ikan sarden
dengan volume yang cukup besar untuk setiap kali produksi. Maka dari itu,
segala fasilitas-fasilitas produksi pabrik diatur sedemikian rupa berdasarkan
aliran proses agar proses produksi berlangsung dengan efisien. Pada PT. Sarden
Nusantara, aplikasi product layout dapat dilihat pada tata letak keseluruhan
proses. Dimulai dari tahapan awal proses produksi, yaitu thawing hingga lokasi
inkubasi dan penyimpanan produk jadi ditempatkan secara berurutan dari
belakang menuju bagian depan. Penggunaan tata letak ini dicirikan dengan
volume bahan yang tinggi, biaya penanganan bahan yang rendah karena
dilakukan banyak pekerja sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan cukup
cepat, serta mesin dan peralatan diatur menurut prinsip machine after machine
28.
Pola aliran bahan yang digunakan di PT Sarden Nusantara secara
garis besar dapat digolongkan bentuk pola aliran bahan straight line (garis lurus).
Hal ini dapat dilihat dari posisi awal proses produksi, yaitu thawing hingga

penyimpanan produk siap kirim di warehouse, berbentuk garis lurus memanjang.


Tujuan digunakannya pola ini adalah untuk memperoleh jarak terpendek antara
dua titik dan jarak perpindahan material, sehingga proses produksi akan lebih
efisien. Pola airan bahan straight line merupakan pola aliran yang didasari
dengan garis lurus, umum dipakai bilamana proses produksi berlangsung
singkat, relatif sederhana, dan umum terdiri dari beberapa komponen-komponen
atau beberapa macam production equipment. Pola aliran straight line akan
memberikan jarak terpendek antara dua titik, proses atau aktivitas produksi
berlangsung sepanjang garis lurus, yaitu dari mesin nomor satu sampai mesin
yang terakhir. Jarak perpindahan bahan secara total akan kecil karena jarak
antara masing-masing mesin pendek (Handoko, 2013).
29.

3.5 Lokasi Perusahaan


PT. Sarden Nusantara beralamat di Jalan Sunan Bonang, Desa
Labuhan, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa
Tengah. Lokasi perusahaan berada di jalur pantura berdekatan dengan
Laut Jawa dan dermaga yang dilengkapi dengan Tempat Pelelangan Ikan
(TPI) sehingga memudahkan akses untuk mendatangkan bahan baku.
Selain itu, lokasi pabrik yang jauh dari polusi dan relatif tidak rentan banjir,
sesuai dengan KEP.01/MEN/2007, BAB V, B, 2, yang mensyaratkan area
Unit Pengolahan Ikan (UPI) memadai untuk melakukan pekerjaan dalam
kondisi saniter dan higienis. Lokasi pabrik juga berada ditengah-tengah,
sehingga mudah dalam proses pendistribusian.
31.
Luas tanah PT. Sarden Nusantara adalah 16.000 m2, meliputi
luas bangunan pabrik 4.500 m2, kantor perusahaan 270 m2, jalan
mobil 2.500 m2, pos satpam dan parkir 100 m2, kantin 200 m2 dan
lahan yang tersisa dialokasikan untuk toilet karyawan, mushola, warung
makan, dan lahan terbuka yang ditumbuhi pepohonan seluas 7.830 m2.
Lokasi yang dipilih oleh PT Sarden Nusantara berdasarkan beberapa
faktor yaitu dari segi ketersediaan bahan baku, ketersediaan tenaga kerja,
utilitas dan lingkungan.
32.
33. Berikut adalah beberapa faktor pertimbangan lokasi PT Sarden
Nusantara:
1. Bahan Baku
34.
Faktor yang paling penting dalam pemilihan lokasi PT Sarden
Nusantara ini adalah faktor bahan baku, dimana letak dari perusahaan PT
Sarden Nusantara berada di jalur pantura berdekatan dengan Laut Jawa
dan dermaga yang dilengkapi dengan TPI (Tempat Pelelangan Ikan).
Bahan baku diperoleh dari para nelayan yang telah menjadi supplier
langganan baik dari daerah sekitar perusahaan maupun provinsi lainnya.
Akan tetapi bahan baku ikan akan diterima oleh perusahaan jika
memenuhi syarat spesifikasi ikan yang telah ditentukan. Faktor bahan
baku merupakan faktor utama karena bahan baku sangat mempengaruhi
biaya produksi serta keberlanjutan produksi. Oleh karena itu, semakin
30.

dekat dengan bahan baku maka ketersediaan serta harganya akan lebih
murah.
35.
36.
2. Tenaga kerja
37.
Faktor tenaga kerja dalam pemilihan lokasi perusahaan PT
Sarden Nusantara merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan karena tenaga
kerja yang dibutuhkan tidak hanya tenaga kerja unskill akan tetapi membutuhkan
tenaga kerja yang berskill. Lokasi yang dipilih merupakan lokasi dengan
ketersediaan tenaga kerja yang dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam
perusahaan, sehingga jika kebutuhan tenaga kerja terpenuhi maka dapat
menunjang keberlangsungan segala aktivitas maupun kegiatan yang ada di
perusahaan.
3. Utilitas
38.
Faktor utilitas seperti ketersediaan air, listrik, dan energi lainnya
adalah faktor yang cukup penting karena dalam proses produksi
membutuhkan banyak persediaan air, listrik, dan juga energi lainnya.
Lokasi PT Sarden Nusantara berada di daerah dengan utilitas yang
memadai baik air, listrik, dan sebagainya. Utilitas yang mendukung dapat
memperlancar keberlangsungan kegiatan-kegiatan dalam perusahaan.
4. Lingkungan
39.
Faktor lingkungan yang dipertimbangkan adalah masyarakat yang
berada didaerah tersebut, apakah menerima atau tidak dengan adanya
perusahaan. Lokasi PT Sarden Nusantara terdapat di lingkungan masyarakat
yang dapat menerima adanya perusahaan sehingga dengan keterbukaan
masyarakat dapat mempermudah izin pendirian perusahaan.
40.
Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan biaya investasi
dan operasional jangka pendek maupun jangka panjang sehingga akan
meningkatkan daya saing perusahaan. Dalam penentuan lokasi, perlu
dilakukan analisis mengenai kriteria-kriteria yang dipertimbangkan dalam
pemilihan lokasi. Kriteria-kriteria tersebut terkait dengan faktor-faktor yang
mendukung kelancaran dan kemajuan usaha. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pemilihan lokasi adalah sumberdaya bahan baku,
sumberdaya tenaga kerja, pasar, transportasi, lingkungan, dan iklim.
Setiap perusahaan memiliki pertimbangan kepentingan yang berbeda
sesuai dengan apa yang dibutuhkan perusahaan (Onggo, 2013).
41.

42.

43. Gambar 3.16 Peta Lokasi Target Lokasi PT. Sarden Nusantara
44. 3.6 Struktur Organisasi
45.
Bentuk struktur organisasi PT Sarden Nusantara adalah
fungsional terdapat pada Gambar 9.1, dimana struktur organisasi ini disusun
berdasarkan fungsi masing-masing bagian. Terdapat teori yang menyatakan
bahwa struktur organisasi fungsional disusun berdasarkan fungsi, dimana
organisasi dibagi menjadi bagian yang bertanggung jawab atas fungsi tertentu.
Umumnya, organisasi fungsional dikepalai oleh seorang manajer senior yang
menganggap area fungsionalnya sebagai kerajaan dan bertindak sebagai raja
yang menjaga kerajaannya dengan ketat dan tidak ingin dimasuki oleh orang
lain. Struktur fungsional banyak terdapat dalam perusahaan dengan fokus
produk tunggal atau sempit. Membagi tugas ke dalam bidang-bidang fungsional
yang khusus memungkinkan para karyawan berkonsentrasi pada satu aspek dari
pekerjaan yang dibutuhkan (Husein, 2000).
46. 3.7 Job Description

47.
PT Sarden Nusantara dipimpin oleh seorang direktur yang
dibawahi seorang plant manager. Plant manager bertanggung jawab penuh
kepada direktur mengenai keseluruhan aspek dalam perusahaan. Security
devision bertugas untuk menjaga keamanan di perusahaan baik dari segi internal
maupun eksternal. Purchasing division bertugas pada bagian pembelian bahan
baku untuk produksi ikan sarden. Divisi book keeping bertugas untuk melakukan
pembukuan yang dibantu bagian administrasi. Financial division melaksanakan
dan mengelola sistem keuangan termasuk pembukuan dan gaji pegawai serta
memberikan informasi mengenai keuangan yang dibantu bagian administrasi.
Personell division bertugas mengelola dan mengendalikan aktivitas
kepegawaian, melaksanakan program dan hal-hal kepegawaian lainnya,
termasuk administrasi personalia, sanitasi, dan kesehatan. Bagian Technical
/Engineering bertugas mengelola mesin dan peralatan produksi dan
mengidentifikasi kerusakan peralatan, mengajukan peralatan baru serta
mengontrol anggota-anggota yang ada dibawahnya yang terdiri dari bagian
engineering maintenance, electrical maintenance, dan technical process.
48.
Production division mengatur sistem produksi dengan dibantu
asisten dan beberapa anggota yang terdiri dari bagian pengguntingan, pengisian,
saos, seamer, dan retort. Quality control division melakukan pengawasan kualitas
mulai dari bahan baku hingga produk jadi yang siap kirim. Bagian warehouse
melakukan manajemen dalam penyimpanan produk jadi yang terdiri dari proses
packaging, penerimaan bahan pembantu, dan printing. Fish meal division
bertugas mengendalikan proses produksi tepung ikan yang dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu technical process, administrasi dan quality. Divisi ekspedisi
merupakan divisi yang bertugas melakukan manajemen terhadap proses
pengiriman produk.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.

69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.

80.

Berikut merupakan gambar struktur organisasi perusahaan ikan sarden kalengan PT. Sarden Nusantara :

81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.

106.

96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
Gambar 3.17 Struktur Organisasi PT Sarden Nusantara

107.
3.8 Klasifikasi dan Jumlah Tenaga Kerja
108. PT Sarden Nusantara memliki dua kategori tenaga kerja, yaitu
tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung
merupakan tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi,
seperti technical/enginering division, poduction division, quality control,
warehouse, fish meal division dan distribusi. Tenaga kerja tidak langsung
merupakan tanaga kerja yang mengurusi bagian administrasi dan kantor, seperti
diektur, plan manager, security division, purchasing division, book keeping,
finansial division, dan personel division.
109. Status tenaga kerja PT Sarden Nusantara adalah tenaga kerja
tetap yang termasuk dalam struktur organisasi. Adapula tenaga kerja borongan,
dimana tenaga kerja borongan ini berasal dari warga sekitar yang bersifat
musiman. Perbedaan dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja borongan adalah
daari sistem pembayarannya atau gaji. Tenaga kerja tetap mendapat upah atau
gaji yang tentu tiap bulannya dengan sistem pembayaran dilakukan satu bulan
satu kali. Sedangkan untuk tenaga kerja borongan mendapatkankan upah atau
gaji yang ditentukan berdasar hasil kerja dan pembayaran upahnya dilakukan
setiap akhir minggu.
110. Jumlah tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan dari setiap
bagian untuk menunjang proses produksi dan keberlangsungan jalannya
perusahaan. Jumlah tenaga kerja tetap sebanyak 63 orang, sedangkan untuk
jumlah tenaga kerja borongan sebanyak 250 orang. Kebutuhan tenaga kerja
borongan lebih banyak, dikarenakan tenaga kerja ini diperlukan untuk melakukan
pemisahan kepala ikan dan tulang ikan dengan daging ikan dan memasukkan
ikan ke dalam kaleng. Pekerjaan tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang banyak
karena proses produksi dilakukan secara manual.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.

131.
132.
133.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Evaluasi Ekonomi Pabrik

134. Dalam suatu perhitungan analisis finansial, terdapat beberapa


asumsi dasar yang perlu untuk dilakukan yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya pemeliharaan mesin dan juga biaya penyusutan mesin. Biaya bahan baku
merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengadakan
bahan baku produksi dalam periode waktu tertentu. Yang termasuk kedalam
biaya bahan baku ini adalah biaya bahan baku utamabiaya bahan baku
pembantu dan biaya bahan pengemas. Biaya bahan baku ini merupakan biaya
yang terbesar dalam pembuatan produk jadi. Sementara itu biaya lain yang
termasuk kedalam asumsi dasar adalah biaya pemeliharaan mesin dan biaya
penyusutan mesin. Biaya pemeliharaan ini dikeluarkan oleh perusaan untuk
perawatan mesin dan peralatan untuk menunjang kegiatan produksi, sedangkan
biaya penyusutan adalah biaya yang dikeluarkan karena terjadinya penurunan
mesin.
135. Investasi ialah komitmen saat ini atas uang atau sumber daya
lainnya, dengan pengharapan untuk memperoleh imbalan di masa mendatang.
Setiap tingkat pengembalian yang di harapkan dari sebuah investasi, akan selalu
terkait dengan besarnya tingkat risiko yang menyertainya. Bagi investor, faktor
risiko investasi sama pentingnya dengan faktor tingkat pengembalian yang
diharapkan. Pada umumnya kaidah yang berlaku ialah, semakin besar tingkat
pengembalian yang diharapkan, maka semakin besar pula risiko yang akan
dihadapi terhadap investasi tersebut. Maka perlu dilakukan studi kelayakan
terhadap setiap investasi yang akan dilakukan. Suatu keputusan investasi dapat
dikatakan tepat, apabila di kemudian hari keputusan investasi tersebut dapat
menghasilkan pendapatan yang dapat meningkatkan kemakmuran para pemilik
perusahaan(Blocher, 2007). Beberapa komponen yang diperlukan dalam
penyusunan analisis kelayakan finansial adalah asumsi dasar perhitungan.
Asumsi dasar mencakup umur proyek, modal yang digunakan, suku bunga
pinjam yang berlaku, kapasitas produksi, jumlah hari kerja produksi, harga yang
berlaku, biaya pemeliharaan mesin, dan biaya penyusutan mesin/peralatan.
136. Dalam asumsi dasar ini, umur proyek diasumsikan selama 5 tahun
dengan. Menurut Mardiyanto (2006), umur proyek merupakan salah satu atribut
proyek yang sangat penting dalam manajemen proyek. Kegagalan mengelola
waktu proyek akan berakibat pada penyelesaian proyek yang tidak tepat
waktu.Besarnya modal awal untuk untukperusahaansarden ini merupakan total
dari biaya tetap, biaya variable dan biaya overhead. Biaya tetap merupakan
biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi.
Biaya tetap ini terdiri dari biaya investasi dan reinvestasi, biaya pemeliharaan
mesin dan peralatan, serta biaya penyusutan.
137.

138.

4.1.1 Biaya Investasi dan Reinvestasi

140.

urai
an

139.
N

152.
tan
151.
ahdanban
1
gunan
162. 163.
Inst
2
alasi
173.
174.

Air

141.
banyak
nya
(Sat
uan)

154.
500000
000
0
165.

153.
164.

175.
m3
186.
kwH
(350
0) 10

184. 185.
ik

Listr

195. 196.
pon
206. 207.

Tele

197.

mes

208.

142.
Harga
Sat
uan
(Rp
)

176.
450000
0
187.
300000
0
198.
450000
209.

143.
Total
Bi
ay
a
(R
p)
155.
50000
00
00
0
166.
177.
45000
00
188.
30000
00
0
199.
22500
00
210.

145.
Tah
u
n
K
e
1

146.
Tahu
n
K
e2

147.
Tahu
n
K
e3

148.
Tahu
n
K
e4

149.
Tahu
nK
e150.
5

157.
0
168.

158.
0
169.

159.

160.

161.

170.

171.

172.

180.
0

181.

182.

183.

20

179.
0

191.
0

192.

20

190.
0
201.
0
212.

202.
0
213.

203.

144.
UmurEk
ono
mis
(thn)

156.
20
167.

178.

189.

200.
20
211.

193.
0

194.
0

204.
0

214.

0
205.

0
215.

0
216.

indanperal
atan

218.
rota
217.
ry drum
washes

228. 229.
exh
aust box
240.
chai
239.
n
conveyor

231.
150000
000

242.
500000
00

253.
280000
00

264.
800000
00

219.

230.

241.

250. 251.
ham
mer mill

252.

261. 262.
hom
o mixer

263.

273.
dou
272.
ble
seamer
283. 284.
can

220.
150000
000

274.
1
285.

275.
390000
000
286.

221.
15000
00
00
232.
15000
00
00
243.
50000
00
0
254.
28000
00
0
265.
80000
00
0
276.
39000
00
00
287.

222.

223.
0

224.
0

225.

20

235.
0

236.

20

234.
0

245.
0

246.
0

247.

20

257.
0

258.

20

256.
0

268.
0

269.

20

267.
0

278.
0
289.

279.
0
290.

280.

233.

244.

255.

266.

277.
20
288.

226.
0

237.
0

238.
0

248.
0

249.
0

259.
0

260.
0

270.
0

271.
0

281.
0

291.

227.
0

282.
0

292.

0
293.

washer

294. 295.
inje
k printer

307.

316. 317.
ting

318.

327. 328.
Ker
anjang

338. 339.
lift

Fork

349.
350.
360. 361.
k

297.
120000
00

308.
750000
00

200

319.
20000

250

330.
50000

341.
500000
00

296.

305. 306.
Aut
ocalve
Gun

150000
0

329.

340.

351.
Box
Truc

5
362.
5

352.
150000
00
363.
200000

15000
00
298.
12000
00
0
309.
75000
00
0
320.
40000
00
331.
12500
00
0
342.
15000
00
00
353.
75000
00
0
364.
10000

20

300.
0

301.
0

302.

20

312.
0

313.

20

311.
0
322.

323.
0

324.

334.
0

335.

333.
0

344.
0

345.
0

346.

355.
0
366.
0

356.
0
367.
0

357.

299.

310.

321.
5

332.

343.

354.
5
365.
5

303.
0

304.
0

314.
0

347.
0

358.
0

0
326.

336.

0
369.

315.

325.

368.

0
337.
12500
00
0
348.
15000
00
00
359.
75000
00
0
370.
10000

371. 372.
perl
4
engkapan

382. 383.
ker

393. 394.
on

Mas

000
374.

373.

384.
500

Apr

404. 405.
hair
net
415. 416.
saru
ngtangan

395.
500

406.
500
417.
500

385.
2000

396.
2500

407.
2000
418.
10000

00
00
0
375.

386.
10000
00

397.
12500
00

408.
10000
00
419.
50000
00

376.

377.

387.
1

398.
1

409.
1
420.
1

388.
100
0
0
0
0
399.
125
0
0
0
0
410.
100
0
0
0
0
421.
500
0
0

378.

379.

380.

00
00
0
381.

389.
1000
0
0
0

390.
1000
00
0

391.
1000
00
0

392.
10000
00

400.
1250
0
0
0

401.
1250
00
0

402.
1250
00
0

403.
12500
00

411.
1000
0
0
0
422.
5000
0
0

412.
1000
00
0
423.
5000
00
0

413.
1000
00
0
424.
5000
00
0

414.
10000
00
425.
50000
00

0
0

426. 427.
t

Boo

437. 438.
pon

Tele

428.

440.
160000

439.

448. 449.
alat
tuliskantor

450.

459. 460.
a

Mej

461.

470. 471.
i

Kurs

481. 482.
Co
mputer

500

429.
100000

20

451.
50000

462.
200000

473.
100000

10

484.
250000
0

472.

483.

430.
50000
00
0
441.
80000
0

452.
10000
00
463.
18000
00
474.
90000
0
485.
25000
00
0

432.
0

0
433.
5000
0
0
0
0

443.

444.

445.

446.

454.
100
0
0
0
0

455.
1000
0
0
0

456.
1000
00
0

457.
1000
00
0

466.
0

467.

468.

465.
0

477.
0

478.

476.
0

488.
0

489.

487.
0

431.
2
442.

434.
0

435.
5000
00
00

453.

464.

475.

486.

0
479.

490.
0

436.
0
447.
80000
0

458.
10000
00
469.
18000
00
480.
90000
0
491.
25000
00
0

492. 493.
ter

503.
t

Prin

494.
10

505.

495.
450000

496.
45000
00

506.
621309
650
0

507.
73070
00
00
0

497.
5

508.

498.
0
509.
925
0
0
0
0

499.
0
510.
5925
0
0
0
0

502.
45000
00

511.
9250
00
0

512.
5925
00
00

513.
12797
50
00
0

500.

501.

504.
514.
515. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan
harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Berinvestasi merupakan suatu proses menabung yang berorientasi pada
tujuan tertentu dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Dalam ilmu ekonomi, investasi merupakan komponen kedua yang menentukan
tingkat pengeluaran agregat. Istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau
perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian (Mankiw, 2007).
516. Sama halnya dengan saat memulai perancangan pabrik. Saat memulai membuka pabrik,Investasi dilakukan sebagai
pengeluaran penanam-penanam modal untuk membeli barang-barang yang akan menunjang kegiatan proses produksi atau
perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi produk. Dalam merancang pabrik, besarnya dana
yang diinvestasikan bergantung kepada fasilitas dan mesin/peralatan yang akan digunakan untuk menunjang proses usaha. Dalam hal
ini, dana yang diinvestasikan sebesar Rp. 7.307.000.000. Besarnya biaya ini digunakan antara lain untuk keperluan pemasangan instalasi
yang terdiri dari pemasangan alat komunikasi (telepon), air dan pemasangan listrik. Sementara itu peralatan yang merupakan mesin dan
fasilitas yang digunakan dalam proses produksi langsung dan juga perlengkapan yang digunakan untuk menunjang proses produksi
seperti Alat Tulis Kantor (ATK), computer dan lainnya termasuk kedalam biaya reinvesatsi, Besarnya biaya investasi dan reinvesatsi ini
tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
517.

4.1.2 Biaya Penyusutan

518.
No

519.

Ur
aian

520.
Harga
(Rp
)

535.
rot
ary drum
washes

536.
15000
000

554.
3

545.
ex
haust box
555.
ch
ain
conveyor

546.
15000
000
556.
50000
00

564.
4

565.
ha
mmer
mill

566.
28000
000

574.
5
584.
6

575.
ho
mo mixer
585.
do
uble

576.
80000
00
586.
39000

534.
1

544.
2

521.
Umu
rEkonomis
(thn)

537.

547.

557.

567.

577.
587.

5
5

522.
NilaiS
is
a
538.
1500
00
0
548.
1500
00
0
558.
5000
00
568.
2800
00
0
578.
8000
00
588.
3900

529.
Tahu
n
Ke
-1
539.
2700
00
0
549.
2700
00
0
559.
9000
00
569.
5040
00
0
579.
1440
00
0
589.
7020

523.
530.
Tahu
n
Ke
-2
540.
2700
00
0
550.
2700
00
0
560.
9000
00
570.
5040
00
0
580.
1440
00
0
590.
7020

BiayaPenyusutan
531.
532.
Tahu
Tahu
n
n
Ke
Ke
-3
-4
541.
542.
2700
2700
00
00
0
0
551.
552.
2700
2700
00
00
0
0
561.
562.
9000
9000
00
00
571.
572.
5040
5040
00
00
0
0
581.
582.
1440
1440
00
00
0
0
591.
592.
7020
7020

533.
Tahun
Ke
-5
543.
2700
00
0
553.
2700
00
0
563.
9000
00
573.
5040
00
0
583.
1440
00
0
593.
7020

seamer
594.
7

595.
ca
n washer

00
596.
15000
00

604.
8

605.
inj
ek printer

606.
12000
000

614.
9

615.
Au
tocalve

624.
10

625.
Gu
nting

634.
11

635.
Ker
anjang

644.
12

645.
sker

654.
13
664.

655.
ron
665.

Ma

Ap
hai

616.
75000
000
626.
12000
00
636.
12500
000
646.
10000
00
656.
12500
00
666.

597.

607.

617.

627.

637.

647.

00
598.
1500
00
608.
1200
00
0
618.
7500
00
0
628.
1200
00
638.
1250
00
0
648.
1000
00

1
1

658.
1250
00
668.

657.
667.

00
599.
2700
00
609.
2160
00
0
619.
1350
00
00
629.
2160
00
639.
2250
00
0
649.
9000
00
659.
1125
00
0
669.

00
600.
2700
00
610.
2160
00
0
620.
1350
00
00
630.
2160
00
640.
2250
00
0
650.
9000
00
660.
1125
00
0
670.

00
601.
2700
00
611.
2160
00
0
621.
1350
00
00
631.
2160
00
641.
2250
00
0
651.
9000
00
661.
1125
00
0
671.

00
602.
2700
00
612.
2160
00
0
622.
1350
00
00
632.
2160
00
642.
2250
00
0
652.
9000
00
662.
1125
00
0
672.

00
603.
2700
00
613.
2160
00
0
623.
1350
00
00
633.
2160
00
643.
2250
00
0
653.
9000
00
663.
1125
00
0
673.

14

r net

10000
00

674.
15

675.
Sa
rung
tangan

676.
50000
00

684.
16

685.
ot

Bo

694.
17

695.
klift

For

704.
18

705.
x

Bo

714.
19

715.
k up

pic

724.
20
734.

725.
Tel
epon
735.
Ala

686.
50000
000
696.
15000
000
0
706.
75000
000
716.
10000
000
00
726.
80000
0
736.

677.

687.

697.

707.

717.

727.
737.

5
5

1000
00
678.
5000
00
688.
5000
00
0
698.
1500
00
00
708.
7500
00
0
718.
1000
00
00
0
728.
8000
0
738.

9000
00
679.
4500
00
0
689.
2250
00
00
699.
2700
00
00
709.
1350
00
00
719.
1800
00
00
0
729.
1440
00
739.

9000
00
680.
4500
00
0
690.
2250
00
00
700.
2700
00
00
710.
1350
00
00
720.
1800
00
00
0
730.
1440
00
740.

9000
00
681.
4500
00
0
691.
2250
00
00
701.
2700
00
00
711.
1350
00
00
721.
1800
00
00
0
731.
1440
00
741.

9000
00
682.
4500
00
0
692.
2250
00
00
702.
2700
00
00
712.
1350
00
00
722.
1800
00
00
0
732.
1440
00
742.

9000
00
683.
4500
00
0
693.
2250
00
00
703.
2700
00
00
713.
1350
00
00
723.
1800
00
00
0
733.
1440
00
743.

3. S
4.1.3 Biaya Pemeliharaan Mesin
a
t
u
a
2. Uraian
n
21
ttuliskant
or
10.rotary
744.
745.
Me
9.
drum
22
1
washes ja
11.1

17.
2

754.
755.
23
rsi
18.exhaust
box
764.
24

19.1
765.
Co
mputer

25.
3

26.chain
conveyor
774.
775.
25
nter

33.
4

34.hammer
784.
785.
mill
tot
a
l
42.homo

41.
5

Ku

mixer

27.1
Pri

35.1

43.1

49.
6

50.double
seamer

51.1

57.
7

58.can washer

59.1

65.
8

66.injek
printer

67.1

73.

5. Tot
4. HargaSa
al
tuan
Bia
(Rp)
ya
10000
13.15
00
00
746.
12.1500000 747.
0010
18000
0
00
00
21.15
756.
757. 00 5
90000
20.1500000
00
0
0
00
766.
767.
29.50 5
25000
00
000
00
28.5000000
0
776.
777.
37.28 5
45000
00
00
36.2800000
00
786.
787.
0
00
14943
45.80
500
00
00
00
44.8000000
0
53.39
00
00
52.3900000
0
61.15
00
00
60.1500000
0
69.12
00
68.1200000
00
0
00
77.75
00
76.7500000
00

6. Umurek
onomis
1000
00
748.
180014.2
00
758.
9000
022.3
768.
2500
00
030.3
778.
4500
00
788. 38.5
1494
35
00
046.2

7. %
Pemelihar
aan
1800
1800
00
00
749.
750.
1620
1620
15.5
00
00
759.
760.
1620
1620
00
00
23.5
769.
770.
4500
4500
00
00
0
0
31.5
779.
780.
8100
8100
00
00
789.
790.
39.5
2882
2882
61
61
00
00
0
0
47.5

54.2

55.5

56.195000

62.1

63.5

64.75000

70.1

71.5

72.600000

8. BiayaPem
eliharaan
1800
1800
00
00
751.
752.
1620
1620
16.750000
00
00
761.
762.
1620
1620
00
24.75000000
771.
772.
4500
4500
00
00
0
0
32.250000
781.
782.
8100
8100
00
00
791.
792.
40.1400000
2882
2882
61
61
00
00
0
0
48.400000

1800
00
753.
1620
00
763.
1620
00
773.
4500
00
0
783.
8100
00
793.
2882
61
00
0
794.
795.
796.
797.
798.
799.
800.

801.

802.

4.1.4 Biaya Variabel


805.

803.
No
808.
1
813.
818.
823.
828.
833.
2
838.
843.
848.
853.
858.
863.
868.

804.

Uraian

809.

Bahan Baku
(kg)
814.
ikan
(5000@40000)
819.
saussarden
(2000@4080kg)
824.
kemasan
(800@40800kaleng)
829.
kemasankardus
(700@2000)
834.

GajidanUpah

Harg
aSatuan
(Rp/hari)

806.

810.
815.
820.
825.
830.

Total Biaya
(Rp/Bulan)

807.

811.
2000
00000
8160
000
3264
0000
1400
000

816.
821.
826.
831.

835.

total biaya 1 tahun


812.

48000000
00
24480000
0
97920000
0

817.
822.
827.

42000000

2937600000
117504000000

832.

836.

57600000000

504000000

837.

839.

Direktur

840.

841.

7500000

842.

90000000

844.

plan manjer

845.

846.

5000000

847.

60000000

849.

Supervisor

850.

851.

33000000

852.

396000000

854.

co Divisi

855.

856.

67500000

857.

810000000

859.

Staf

860.

861.

90000000

862.

1080000000

866.

72000000
0

867.

8640000000

864.
borongan
400@60000
869.
Energi

865.
870.

2400
0000

871.

872.

3
873.
878.
883.
888.
893.
898.
899.

874.

Listrik

879.

Air

884.

Batubara

889.

Solar

894.

TOTAL

875.
880.
885.
890.
895.

2000
00
2000
00
7500
00
1000
000

876.

4800000

877.

57600000

881.

4800000

882.

57600000

886.

18000000

887.

216000000

891.

24000000

892.

288000000

896.

70406000
00

897.

190240800000

900. 4.1.5 Total Biaya


901.
902.
Kompone
nbiayaproduksi
904.
Biayateta
p
906.
Penyusuta
n
908.

Investasi

910.
Biaya
pemeliharaan
912.
total
biayatetap
914.
Biayavaria
bel
916.
Biayaoper
asi
918.
total
biayavariabel
920.
Pemasara
n
922.

Perizinan

924.
Transporat
si
926.
total biaya
overhead
928.
total biaya

903.
biaya
dalam 1 tahun
905.
907.

288261000

909.

730700000
0
79717500

911.
913.
915.
917.
919.
921.
923.
925.
927.
929.

217.
total
biaya/jumlalh
produksi 1
767497850
216.
HPP
tahun
0
(optimis)
190240800
219.
1729.98
000
221.
(30%*total Biaya)
220.
127458528
+Biayatetap/Tot.biayavari
mark
000
abel
u
127458528
p
223.
0.77
000
224.
225.
(markup*HPP)+HPP
harg15000000
aj
227.
3056.18
u10000000
al
10000000
229.
biayatetap/jumlahp
228.
roduksi
bep 25000000
231.
6246.554009
460542813

000
930.

931.

4.1.6 Proyeksi laba Rugi


932.

933.

Kompo
nenbiaya
939.
Jumlahpr
oduksi
945.
Hargajua
l
951.
Hasilpen
jualan
957.
ppn(10%
)
963.
Penjuala
nbersih
969.

HPP

975.
Total
Pengeluaran
981.
Pendapa
tanbersih
987.
Labakot
or
993.

PPH

999.
0-50
jt(10%)
1005.
60100jt(15%)
1011.
>100jt(3

934.
940.

thn
ke-1
40800
0000

946.

3057

952.

12472
56000000
958.
12472
5600000
964.
11225
30400000
970.
976.
982.
988.

1730
46054
2813000
70584
0000000
41669
0400000

994.
1000.
1006.
1012.

935.
941.

proyeksi Rugi Laba

thn
ke-2
40900
0000

947.

3257

953.

13321
13000000
959.
13321
1300000
965.
11989
01700000
971.
977.
983.
989.

1730
46054
2813000
70757
0000000
49133
1700000

995.
41669
040000
62503
560000
12500

1001.
1007.
1013.

936.
942.

thn
ke-3
41000
0000

948.

3457

954.

14173
70000000
960.
14173
7000000
966.
12756
33000000
972.
978.
984.
990.

1730
46054
2813000
70930
0000000
56633
3000000

996.
49133
170000
73699
755000
14739

1002.
1008.
1014.

937.
943.

thn
ke-4
41100
0000

949.

3657

955.

15030
27000000
961.
15030
2700000
967.
13527
24300000
973.
979.
985.
991.

1730
46054
2813000
71103
0000000
64169
4300000

997.
56633
300000
84949
950000
16989

1003.
1009.
1015.

938.
944.

thn
ke-5
41200
0000

950.

3857

956.

15890
84000000
962.
15890
8400000
968.
14301
75600000
974.
980.
986.
992.

1730
46054
2813000
71276
0000000
71741
5600000

998.
64169
430000
96254
145000
19250

1004.

71741
560000
1010.
10761
2340000
1016.
21522

0%)

7120000

1017.
total
PPH (EAT)
1023.
Depresia
si
1029.

Net Cash

1035.
Lababer
sih
1041.
1042.

1018.

22917
9720000
1024.
28826
1000
1030.
22889
1459000
1036.
18779
8941000

9510000
1019.

27023
2435000
1025.
28826
1000
1031.
26994
4174000
1037.
22138
7526000

9900000
1020.

31148
3150000
1026.
28826
1000
1032.
31119
4889000
1038.
25513
8111000

8290000
1021.

35293
1865000
1027.
28826
1000
1033.
35264
3604000
1039.
28905
0696000

4680000
1022.

39457
8580000
1028.
28826
1000
1034.
39429
0319000
1040.
32312
5281000

1043.

4.2 Neraca Massa

1044.
Berikut adalah neraca massa produk ikan sarden kalengan:
1 Proses Thawing

1045.
1046.
1047.
1048.
1049.
1050.
1051.
1052.
1053.
1054.

Asumsi : Air terserap 5%


Ikan:Air = 1:2
Jam kerja 8 jam/hari
Kapasitas bahan baku = 20 ton/hari

Kapasitas bahan baku/ jam=

20.000 kg hari
x
hari
8 jam

1055.
1056.

Kapasitas bahan baku/ jam=2.500 kg/ jam

1057.
Ma
suk ke
thawing
1061.
Ika
n
1065.
Air

1069.

1058.

Ber
at (kg)

1062.
00
1066.
00

5.0

1070.

1073.
Tot
1074.
al
00
1077.
2 Proses Trimming

1078.
1079.
1080.

2.5

7.5

1059.

Kel
uar ke
trimming
1063.
Ika
n
1067.
Li
mbah
thawing
1071.
Air
1075.
al

Tot

1060.

Ber
at (kg)

1064.

2.7
50
Ber

1068.
at
1072.
1076.

4.7
50
7.5
00

1081.
1082.
1083.
Asumsi : Rendemen ikan hasil Trimming yaitu 70%
1084.
M
1085.
1086.
Keluar ke
asuk
Berat
pencucian
dari
(kg)
Thawi
ng
1088.
I
1089.
1090.
Ikan
kan
2.750
1092.
1093.
1094.
Limbah
Kepala dan Ekor
1096.
1097.
1098.
Scrap
1100.
otal
1104.

1101.
2.750

1102.

Total

1087.

Ber
at (kg)

1091.

1.9
25
Ber

1095.
at
1099.

825

1103.

2.7
50

3
Proses pencucian
1105.
1106.
1107.
1108.
1109.
1110.
Asumsi : Kotoran ikan terbuang sebesar 0.02% dari berat ikan
1111.
Air:Ikan = 4:1
1112.
Ma
1113.
Ber
1114.
Kel
1115.
Ber
suk dari
at (kg)
uar ke
at (kg)
pencucian
filling
1116.
Ika
1117.
1.9
1118.
Ika
1119.
192
n
25
n
4,62
1120.
Air
1121.
7.7
1122.
Li
1123.
Ber
00
mbah
at
1124.
1125.
1126.
Kot
1127.
0,3
oran
9
1128.
1129.
1130.
Air
1131.
7.7
00
1132.
Tot
1133.
9.6
1134.
Tot
1135.
9.6
al
25
al
25
1136.
4 Proses Filling

1137.

1138.
1139.
1140. Asumsi : Berat kaleng tidak termasuk dalam perhitungan neraca massa
1141.
Ma
1142.
Ber
1143.
Kel
1144.
Ber
suk dari
at (kg)
uar ke
at (kg)
pencucian
precookin
g
1145.
Ika
1146.
192
1147.
Ika
1148.
192
n
4,62
n
dalam
4,62
Keleng
1149.
Tot
1150.
192
1151.
Tot
1152.
192
al
4,62
al
4,62
1153.
5 Proses Precooking

1154.
1155.
1156.
1157.
Asumsi : kadar air ikan berkurang, sehingga berat ikan berkurang
sebesar 5%
1158.
Ma
1159.
1160.
Keluar ke
1161.
suk dari
Berat
decunting
Berat
filling
(kg)
(kg)
1162.
Ika
1163.
1164.
Ikan matang
1165.
n
dalam
1924,62
1828,38
kaleng
1166.
1167.
1168.
Limbah
1169.
Berat
(Kg)
1170.
1171.
1172.
Air + minyak
1173.
hasil precooking
96,23
1174.
Tot
1175.
1176.
Total
1177.
al
1924,62
1924,62
1178.
6 Proses Decunting

1179.
1180.
1181.
1182.

1183.

1187.
Ikan
matang
dalam
kaleng
1191.

1184.
Berat
(kg
)
1188.
1924,6
2
1192.

1195.

1196.

1199.

Masuk

Total

1200.
1924,6
2

1185.

Keluar

1186.
Berat
(kg)

1189.

Ikan matang

1190.
1828,38

1193.

Limbah

1194.
Berat
(Kg)
1198.
96,23
1202.
1924,62

1197.
Air + minyak
hasil precooking
1201.
Total

Proses

Sausing
1203.
1204.
1205.
1206.
1207.
1208.

Asumsi = ikan : saus = 1 : 0,4


Masuk
1209.
1210.
Keluar
Berat
(kg
)
1212.
Ikan
1213.
1214.
Ikan + saus
matang
dalam
1828,3
dalam kaleng
kaleng
8
1216.
Saus
1217.
1218.
731,35
1220.
Total
1221.
1222.
Total
2.559,
74
1224.

8
Seaming
1225.

1211.
Berat
(kg)
1215.
2.559,7
4
1219.
1223.
2.559,7
4

Proses

1226.
1227.
1228.
1229.
1230.
Asumsi : Berat kaleng tidak termasuk dalam perhitungan neraca
massa
1231.
Masuk
1232.
1233.
Keluar
1234.
Berat
Berat
(kg
(kg)
)
1235.
Ikan
1236.
1237.
Ikan
1238.
matang
dalam
2.559,
Sarden kalengan
2.559,7
kaleng
74
4
1239.
1240.
1241.
1242.
1243.

Total

1244.
2.559,
74

1245.

Total

1246.
2.559,7
4

1247.
Kapasitas produksi ikan sarden kalengan berdasarkan perhitungan neraca
massa yaitu sebesar 2.559,74 kg/jam, sehingga dalam 1 hari kapasitas
produksi yang dihasilkan sebesar 2.559,74 x 8 = 20.477,9 kg/hari dengan
kapasitas bahan baku sebesar 20 ton/hari dengan 1 shift. Jika dilakukan
produksi 2 shift maka kapasitas produksi sebesar 2 x 20.477,9 = 40.955,8
kg/hari.
1248.
1249.
4.3 Neraca Energi
1250. Berikut adalah neraca energi produk ikan sarden kalengan :
1251.
1. Precooking

1252.
1253.
1254.
1255.
1256.
1257.

Panas spesifik uap air


Panas spesifik ikan
Panas spesifik kaleng
Panas Masuk

1258.

Q Air

Q Ikan

= m.C. T
= 1924,62 Kg x 3,36 KJ/Kg0C x (100-300c)
= 452. 670 KJ

1262.
1263.
1264.

= m.C. T
= m x 4,2 KJ/Kg0C x (100-300c)
= 294 KJ/Kg m

1259.
1260.
1261.

= 4,2KJ/Kg0C
= 3,36 KJ/Kg0C
= 0,5KJ/Kg0C

Q Kaleng

= m.C. T

= 716 Kg x 0,5 KJ/Kg0C x (100-300c)


= 25.060 KJ

1265.
1266.
1267.

Panas Keluar

1268.

Q Air

= m.C. T
= m x 4,2 KJ/Kg0C x (90-1000c)
= - 42 KJ/Kg m

1269.
1270.
1271.

= m.C. T

Q Ikan

= 1924,62 Kg x 3,36 KJ/Kg0C x (100-1000c)


= 0 KJ

1272.
1273.
1274.

Q Kaleng

= m.C. T

1275.
= 716 Kg x 0,5 KJ/Kg0C x (100-1000c)
1276.
= 0 KJ
1277.
Q masuk = Q keluar
1278.
294 KJ/Kg m+ 452670 KJ + 25060 KJ= - 42 KJ/Kg m + 0 + 0
1279.
452670 + 25 060 KJ
= - 42 KJ/Kg m - 294
0
KJ/Kg C m
1280.
477730 Kj
= -336 KJ/Kg m
1281.
m
= (477730 KJ)/(-336 KJ/Kg)
1282.
= 1421, 8 Kg
1283.
2. Sterilisasi

1284.
1285.
1286.
1287.

Panas Masuk

1288.

Q Air

= m.c. T
= m 4,2 KJ/Kg oC (117-30)oC
= 365,4 KJ/Kg m

1289.
1290.
1291.

Q Kaleng + ikan = m.c. T

1294.

1292.
= 21194 Kg 0,5 KJ/Kg oC (117-30)oC
1293.
= 921939 KJ
Panas Keluar

1295.

Q Air

= m.c. T
= m 4,2 KJ/Kg oC (117-117)oC
=0

1296.
1297.

= m.c. T

1298.

Q Kaleng + ikan

1301.
1302.

1299.
= 21194 Kg 0,5 KJ/Kg oC (117-117)oC
1300.
=0
Q Panas Masuk = Q Panas Keluar
365,4 KJ/Kg m + 921939 KJ = 0

1303.
1304.
o
C)
1305.
1306.
1307.

365,4 KJ/Kg m
m

= - 921939 KJ
= (- 921939 KJ)/(365,4 KJ/Kg

= 2523,1 Kg

3. Cooling

1308.
1309.
1310.
1311.
1312.
1313.

Panas Masuk

1314.

Q Air

= m 4,2 KJ/Kg oC (30-40)oC


= - 42 KJ/Kg oC m

1315.
1316.
1317.
1318.

= m.c. T

Q Kaleng+Ikan = m.c. T
= 21194 KJ/Kg oC (30-40)oC
= - 42 Kg 0,5 KJ/Kg oC - 10oC
= - 105970 KJ

1319.
1320.
1321.
1322.

Panas Keluar

1323.

Q Air

1324.
1325.
1326.

= m.c. T
= m 4,2 KJ/Kg oC (35-40)oC
= - 21 KJ/Kg oC m

Q Kaleng+Ikan = m.c. T

1327.
= 21194 KJ/Kg oC (40-40)oC
1328.
=0
1329.
Q Panas Masuk = Q Panas Keluar
1330.
- 42 KJ/Kg oC m - 105970 KJ = - 21 KJ/Kg oC m
1331.
- 21 KJ/Kg oC m = 105970 KJ
1332.
m = (105970 KJ)/(- 21 KJ/Kg oC)
1333.
m = 5046,19 Kg
1334.
Jadi, total energi uap air yang dibutuhkan sebesar 8991,09 kg
1335.
1336.
4.4 Persediaan Air

1337. Sumber air untuk keperluan domestik dapat berasal dari beberapa
sumber, misalnya dari aliran sungai yang relatif masih sedikit terkontaminasi,
berasal dari mata air pegunungan, berasal dari danau, berasal dari tanah, atau
sumber lain, seperti air laut. Air tersebut harus terlebih dahulu diolah di dalam
wadah pengolahan air sebelum digunakan oleh pengguna. Variasi sumber air
akan mengandung senyawa yang berbeda, maka sudah menjadi kewajiban
pengelola air untuk menjadikan air aman untuk dikonsumsi, yaitu air yang tidak
mengandung bahan berbahaya untuk kesehatan berupa senyawa kimia untuk
mikroorganisme (Manihar, 2007).
1338. Ada banyak cara untuk pengolahan air untuk keperluan air bersih,
tergantung pada jenis senyawa atau partikel yang terdapat di dalam air yang
akan diolah dan jenis sumber bahan baku air. Modifikasi pengolahan air dan
pemilihan serta penambahan bahan pengendap dapat dilakukan untuk efisiensi
pengolahan air bersih. Menurut Manihar (2007), beberapa bagian atau langkah
penting pengolahan air (bukan hanya air minum) yang sering dilakukan untuk
mendapatkan air bersih adalah:
a Menghilangkan Zat Padat
1339.
Sebelum air diolah untuk air bersih, sering ditemukan
bahan baku air mengandung bahan-bahan yang terbawa ke dalam arus air
menuju bak penampungan. Bahan padat yang mengapung dan melayang
dengan ukuran besar tersebut dapat dihilangkan dengan proses penyaringan
(filtrasi). Sedangkan untuk bahan padat ukuran kecil dihilangkan dengan
proses pengendapan (sedimentasi). Untuk mempercepat proses
penghilangan bahan ukuran kecil yang dikenal sebagai koloid, perlu
ditambahkan koagulan. Bahan Koagulan yang sering dipakai adalah alum
(tawas). Tawas di dalam air akan terhidrolisa dan membentuk senyawa
kompleks aluminium yang siap bereaksi dengan senyawa basa di dalam air.
Endapan berupa senyawa aluminium hidroksida akan terbentuk dan
membawa serta mengikat senyawa- senyawa lain yang tersuspensi ke
dalamnya dan mengendap bersama- sama berupa lumpur.

1340.

Menghilangkan Kesadahan Air


1341.
Kalsium dan Magnesium dalam bentuk senyawa
bikarbonat dan sulfat sering ditemukan dalam air yang menyebabkan
kesadahan air. Salah satu pengaruh kesadahan air adalah dalam proses
pencucian dengan menggunakan sabun karena terbentuknya endapan
garam yang sukar larut bila sabun bereaksi dengan ion magnesium dan
kalsium. Cara untuk menghilangkan kesadahan air, misalnya air untuk
konsumsi masyarakat digunakan proses penghilangan kesadahan air dengan
penambahan soda Ca(OH2) dan abu soda Na2CO3 sehingga kalsium akan
mengendap sebagai Mg(OH). Bila kesadahan hanya disebabkan oleh
kesadahan karbonat maka cukup hanya dengan menambahkan
Ca(OH)2 untuk menghilangkannya.
c Menghilangkan Bakteri Patogen
1342.
Penghilangan mikroba pathogen dapat dilakukan dengan
menggunakan disinfectant. Umumnya bahan- bahan disinfectant ini bersifat
oksidator, sehingga dapat membunuh mikroba pathogen. Bahan-bahan
disinfektan yang banyak dipakai adalah:
1 Kaporit dan Klorin, bila ditambahkan ke dalam air akan terhidrolisis
dengan cepat menghasilkan ion klor dan asam hipoklorit.

Ozon Ozon atau O3. Bersifat mudah larut dalam air dan mudah
terdekomposisi pada temperatur dan pH tinggi. Penggunaan ozon lebih
aman dibanding kaporit, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap
klor. Pengolahan dengan proses ozonisasi dilakukan dengan cara
menyaring air, mendinginkannya, tekanan ditinggikan, dan ozon
dipompakan ke dalam wadah air selama 10- 15 menit.
Iodine dan Bromin. Sudah sejak lama senyawa ini digunakan sebagai
antiseptik pada luka, meskipun penggunaanya sebagai desinfektan tidak
atau kurang populer sampai saat ini. Dibandingkan dengan klorin,
penggunaan ion memerlukan biaya lebih besar. Seperti halnya klorin dan
bromine, efektifitas iodine dalam membinasakan bakteri dan kista sangat
tergantung pada pH. Tetapi dalam membinasakan virus iodin lebih efektif
daripada klorin dan bromine. Bromin merupakan bakterisida dan virusida
yang efektif. Karena kehadiran ammonia dalam air bromin masih lebih
efektif bila dibandingkan dengan klorin.
1343. Utilitas yang digunakan pabrik ikan sarden kalengan ini antara lain

:
1

Air Proses
1344.
Air proses adalah air yang digunakan untuk keperluan
proses produksi mulai dari thawing, trimming, pencucian, filling, pengisian
saus, pencucian kaleng, sampai dengan proses pendinginan. Air tersebut
merupakan air dari sumur bor yang dibuat sendiri oleh perusahaan.
Penggunaan air dari sumur bor ini dapat meminimalkan biaya produksi.
Meskipun air yang digunakan adalah air dari sumur bor, namun kualitas air itu
sendiri juga harus tetep terjaga agar kebersihan dan kualitas produk tetap
terjamin.
2 Air Umpan Boiler
1345.
Air yang berada dalam boiler nantinya akan di ubah
menjadi uap panas yang dapat digunakan selama proses produksi ikan
sarden kalengan berlangsung. Air yang digunakan juga merupakan air dari
bor sumur tersebut. Air sebagai umpan boiler sangat diperlukan dalam suatu
pabrik, hal tersebut dikarenakan uap yang dihasilkan dari air yang
dipanaskan di dalam boiler dapat membantu proses pamasakan sarden.
3 Air Sanitasi
1346.
Air sanitasi yang digunakan di dalam perusahaan ini
adalah air yang digunakan untuk kebutuhan laboratorium untuk menguji
sampel dari produk akhir yang dihasilkan. Air sanitasi tersebut harus terjamin
kualitasnya baik secar fisik, kimia, maupun biologis. Hal tersebut dikarenakan
air sanitasi ini biasa digunakan untuk menjaga kualitas akhir dari produk serta
semua peralatan yang digunakan. Sehingga harus benar-benar bersih dan
tidak berbahaya.
4 Air Pendingin
1347.
Seperti halnya persediaan air lainnya, air pendingin juga
diperlukan untuk kebutuhan proses produksi yang berkaitan dengan
pendinginan. Seperti contohnya pada proses pendinginan kaleng sarden
yang sudah di isi untuk menghindari over cooking. Dengan memanfaatkan air

tersebut, sarden yang selesai dikemas dapat menghambat pertumbuhan


bakteri termofilik yang tahan dan hidup di suhu tinggi pada saat proses
pemasakan. Air pendingin harus bebas dari lumpur dan endapan, empunyai
kesadahan rendah, dan mempunyai pH netral.
5

Air Panas

1348.
Adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu
dan digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Sistem air panas ini
menggunakan pipa besi tuang atau tembaga yang dibalut dengan benangbenang asbes supaya panasnya tidak terbuang keluar (benang-benang
asbes tersebut sebagai isolator yang baik untuk menahan panas). Untuk
memanaskan air, pipa-pipa air dingin yang menuju ke titik air harus melewati
alat-alat pemanas dengan system yang berbeda-beda.
1349.
1350.
4.5 Penyediaan Steam
1351.
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran
dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau
steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan
panas ke suatu proses. Didalam industri kimia peranan uap ini sangat
penting dan disediakan oleh unit pengadaan pabrik. Penggunaan uap
tersebut antara lain:
Pemanas,digunakan uap jenuh bertekanan rendah
Pembangkit tenaga,untuk menggerakkan turbin digunakan uap lewat
jenuh
Fluida pada jet ejector,peralatan ini digunakan untuk menjaga tekanan
rendah pada suatu ruangan.
Proses,biasanya berfungsi sebagai reaktan dari suatu reaksi kimia di
reactor
1352. Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air
umpan. Dua sumber air umpan adalah Kondensat atau steam yang mengembun
yang kembali dari proses dan Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang
harus diumpankan dari luar ruang boiler dan plant proses. Untuk mendapatkan
efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal
air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang.
1353.
Air umpan boiler atau Boiler Feed Water nantinya akan
dipanaskan hingga menjadi steam. Karena di dalam boiler terjadi
pemanasan harus diwaspdai adanya kandungan-kandungan mineral
seperti ion Ca2+ dan Mg2+ . Air yang banyak mengandung ion Ca2+ dan
Mg2+ disebut sebagai air yang sadah (hard water). Ion-ion ini sangat
berpengaruh pada kualitas air yang nantinya akan digunakan sebagai
umpan boiler. Biasanya ion-ion ini terlarut dalam air sebagai garam
karbonat, sulfat, bilkarbonat dan klorida. Berbeda dengan senyawasenyawa kimia lainnya, kelarutan dari senyawa-senyawa mengandung

unsur Ca dan Mg seperti CaCO3, CaSO4,MgCO3, Mg(OH)2,


CaCl2,MgCl2, dll ; akan memiliki kelarutan yang makin kecil/rendah
apabila suhu makin tinggi.Sehingga ketika memasuki boiler, air ini
merupakan masalah yang harus segera diatasi. Air yang sadah ini akan
menimbulkan kerak(scalling) dan tentu saja akan mengurangi efisiensi
dari boiler itu sendiri akibat dari hilangnya panas akibat adanya kerak
tersebut. Selain itu yang dikhawatirkan bisa menyebabkan scalling adalah
adanya deposit silika.
1354. Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan (feed water system),
sistem steam (steam system)dan sistem bahan bakar (fuel system).
1355.
1. Sistem air umpan (feed water system), menyediakan air
untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.Berbagai
kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan.
1356.
2. Sistem
steam (steam
sistem),
mengumpulkan
dan
mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem
pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam
diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan.
1357.
3. Sistem bahan bakar (fuel sistem), adalah semua peralatan
yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan
panas yangdibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan
bakar tergantung pada jenis bahanbakar yang digunakan pada sistem.
Sistem yang lain adalah penggunaan economizer untuk memanaskan
awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang, untuk
mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi.
1358.
1359.
4.6 Penyediaan Listrik
1360. Dalam hal ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di
Perusahaan IKan Sarden Kalengan didapat dari kontrak tenaga listrik dari PLN.
Perusahaan mempunyai generator (Emergency Power) untuk menjaga
kontinuitas proses produksi yang stabil. Generator dipakai sebagai suplai
cadangan apabila sumber tenaga listrik dari PLN mengalami pemadaman. Listrik
pada perusahaan ini juga diperoleh dari adanya mesin diesel yang digerakkan
dengan adanya solar sehingga mesin generator akan berfungsi sesuai dengan
yang dibutuhkan. Jadi selain bekerja sama dengan PLN, perusahaan juga
memiliki generator atau pembangkit listrik sendiri. Sehingga arus listrik yang
dihasilkan juga akan maksimal.
1361.
1362.
4.7 Penyediaan Bahan Bakar
1363.
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa
diubah menjadi energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas
yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Batu bara yang digunakan untuk
perusahaan ikan sarden kalengan ini adalah batu bara jenis Antracit.
Pemilihan batu bara jenis ini dikarenakan batu bara jenis ini mempunyai
kadar air yang sedikit sehingga mudah terbakar. Dengan begitu panas
yang dihasilkan juga akan semakin maksimal. Selain itu batu bara jenis ini

juga harus keras tidak mudah rapuh, sehingga kualitas dari batu bara
tersebut juga terjamin.
1364. Sementara untuk bahan bakar cair yang digunakan yaitu solar.
Solar digunakan untuk menggerakkan generator yang nantinya digunakan untuk
menggerakkan diesel. Generator ini digunakan untuk pembangkit tenaga listrik
seluruh bagian dari pabrik atau perusahaan. Sumber utama dari bahan bakar
cair adalah Minyak Bumi (Petroleum). Berdasarkan the theory of vegetable
origin, Minyak Bumi (Petroleum) berasal dari fosil-fosil tumbuhan dan hewan
yang terkubur di dasar laut,yang kemudian diurai oleh bacteri anaerobic.
Contohnya minyak bumi ini adalah Gasoline, Kerosene, Diesel fuel, dan lain-lain.
Dalam menggunakan bahan bakar cair berupa solar ini juga harus tetap
memperhatikan sifat bahan bakar cair itu sendiri, seperti densitas, perbandingan
volume minyak dengan air yang terkandung, viskositas, titik nyala, titik tuang,
panas jenis, nilai kalor, sulfur, kadar abu, residu karbon, dan kadar air.
1365.
1372.
1366.
1373.
1367.
1368.

1374.

1369.

1375.

1370.

1376.

1371.

1377.

1378. BAB V
1379.

ANALISA KELAYAKAN
1380.

1381.

5.1 Analisa Kelayakan Ekonomi

1382. Untuk menentukan analisa kelayakan dari sebuah perancangan


pabrik, tahap awal yang diperlukan adalah penentuan GPM (Gross Profit Margin
atau Margin Keuntungan Kotor). Margin Keuntungan Kotor adalah selisih antara
harga produk dan bahan baku yang dihasilkan. Bahan baku yang digunakan oleh
PT. Sarden Nusantara adalah ikan .
1383. Satu kaleng sarden mempunyai berat 50 gram. Harga jual dari
satu kaleng ikan sarden yakni Rp 3.057,- untuk tahun pertama, Rp 3.257,- untuk
tahun kedua, Rp 3.457,- untuk tahun ketiga, Rp 3.657,- untuk tahun keempat dan
Rp 3.857,- untuk tahun kelima. Perencanaan harga jual yang dilakukan
menggunakan prinsip Forecasting selama lima tahun kedepan dengan tingkat
kenaikan harga sebesar Rp 200,- per tahunnya. Hal ini dilakukan untuk
menghindari adanya lonjakan harga bahan baku ditahun yang akan datang.
Sedangkan untuk HPP (Harga Pokok Produksi) untuk satu kaleng ikan sarden
ditetapkan sebesar Rp 1.730,-. Adapun rincian untuk pembuatan ikan sarden
adalah harga ikan yakni Rp 5.000,-/kg, saus sarden Rp 2.000,- / kg, dan harga 1
kaleng yakni Rp 800,-.
1384. Nilai MKK (Margin Keuntungan Kotor) dihitung melalui selisih
antara harga produk dan harga bahan baku yang digunakan. Berdasarkan datadata perhitungan yang telah dilakukan, maka nilai MKK untuk satu produk ikan
kaleng sarden adalah Rp 1.327,- untuk tahun pertama, Rp 1.527,- untuk tahun
kedua, Rp 1.727 untuk tahun ketiga, Rp 1.927,- untuk tahun ke empat dan Rp
2.127,- untuka tahun kelima.
1385.
5.2 Break Event Point
1386. Break even point adalah kapasitas dimana pabrik tidak laba atau
rugi, artinya total penjualan sama dengan total ongkos produksi. Ada beberapa
cara untuk mendapatkan harga Break even point. Untuk menghitung BEP unit
dapat dicari dengan:
1387. BEP (unit) = Biaya Tetap / (harga per unit biaya variable per unit)
1388. BEP (RP) = biayatetap/ 1- biaya variable per unit.
1389.
Besarnya BEP untuk masing-masing bep unit dan rupiah dari
pendirian pabrik ini yaitu 5783706.481
1390.
1391.
5.3 Rate of Return
1392. Rate of return adalah laju pengembalian modal yang dapat
dihitung dari laba bersih per tahun dibagi modal, seperti yang terlihat pada
persamaan berikut:
1393.
1394.
=
(187798941000/460542813000) x 100%
1395. = 16.73 %

1396. Untuk mengetahui apakah suatu pabrik sudah berjalan dengan


bisa dilihat dari besar Rate of return (ROR),
yang dihasilkan dan
membandingkan dengan bunga bank, yang besarnya bisa melebihi atau dibaah
bunga bank. Berdasrkan besranya bunga salah satu bank, maka bias dikatakan
usaha dalam mendirikan pabrik sarden ini dikatakan berjalan lancar karena suku
bunga bank saat ini adalah 10.5% sedangkan pabrik sarden ini memiliki tingkat
pengembalian sebesar 16.73%. Sehingga pabrik ini Layak untuk dikembangkan
1397.
1398.
5.4 Minimum Payout Periode
1399. Minimum pay out period adalah waktu yang dibutuhkan untuk
mengembalikan modal suatu pabrik yang dapat dihitung dari modal dibagi laba
dan depressiasi, seperti yang terlihat pada persamaan berikut:
1400.
1401.
1402.
1403.

460542813000
187798941000+288261000

1404.
= 2.448
1405. Penyusutan dimasukkan dalam perhitungan karena dianggap
modal sudah berkurang atau sudah sebagaian dikembalikan. Untuk modal asing
biasanya mengharapkan pengembalian modal secepat mungkin,tetapi untuk
Negara yang sudah stabil minimum pay-out period tidak terlalu cepat. Untuk
pabrik sarden ini, modal akan kembali setelah pabrik beroperasi selama 2.448
tahun.
1406.

Anda mungkin juga menyukai