Anda di halaman 1dari 8

Contoh Kuesioner Sesudah mengetahui contoh operasi variabel, selanjutnya adalah membuat angket/kuesioner untuk masing-masing variabel tersebut.

Berikut adalah model kuesioner dari contoh operasi variabel sebelumnya. Bagian I Pernyataan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas responden. Berilah tanda cek pada kotak yang sesuai dengan pilihan Anda. Nama : ................................................................. (boleh tidak diisi) Alamat : ................................................................. (boleh tidak diisi) Usia saat ini : ...... tahun Jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan Status tingkat pendidikan a. SD b. SMP c. SMU d. Sarjana e. Lainnya (................................) Pekerjaan Anda saat ini a. Pelajar/mahasiswa b. Pegawai Swasta c. Pegawai Negeri d. Wiraswasta e. Lainnya (................................) Pendapatan/uang saku Anda per bulan a. < Rp. 150.000 b. Rp. 150.000 Rp. 500.000 c. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 d. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 e. > Rp. 2.000.000 Bagian II Pernyataan pada poin II (pernyataan yang berkaitan dengan faktor internal merupakan tolok ukur pengaruh variabel faktor internal terhadap keputusan pembelian shampo Sunsilk. Oleh karena itu Saudara/Saudari dimohon untuk memberikan tanda cek () pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda). Contoh: Sangat Sangat Tidak Pernyataan Setuju Netral tidak setuju setuju setuju Saya membeli shampo Sunsilk karena adanya dorongan kebutuhan untuk merawat rambut Pernyataan Untuk Variabel Motivasi (X1) Sangat Sangat Tidak Pernyataan Setuju Netral tidak setuju setuju setuju

Saya membeli shampo Sunsilk karena adanya dorongan kebutuhan untuk merawat rambut Saya membeli shampo Sunsilk karena adanya dorongan kebutuhan memiliki rambut hitam Saya membeli shampo Sunsilk karena adanya dorongan kebutuhan memiliki rambut bebas ketombe Pernyataan Untuk Variabel Persepsi (X2) Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju

Saya membeli shampo Sunsilk karena manfaat shampo sesuai kebutuhan Saya membeli shampo Sunsilk karena keamanan bahan pembuat shampo Saya membeli shampo Sunsilk karena variasi kemasan shampo (bahan pilihan kemasan) Saya membeli shampo Sunsilk karena merek shampo terkenal Pernyataan Untuk Variabel Pembelajaran (X3) Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju

Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari media iklan Saya membeli shampo Sunsilk karena pengalaman dari diri sendiri (pernah memakai shampo Sunsilk) Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari keluarga Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari teman Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari penjual toko Pernyataan Untuk Variabel Kepribadian (X4) Pernyataan Saya membeli shampo Sunsilk karena yakin terhadap manfaat shampo Sunsilk Saya membeli shampo Sunsilk karena merasa pentingnya shampo Sunsilk untuk pergaulan Pernyataan Untuk Variabel Sikap (X5) Pernyataan Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju

setuju Saya membeli shampo Sunsilk karena kepuasan dalam pemakaian Saya membeli shampo Sunsilk karena sesuainya harga shampo Sunsilk Saya membeli shampo Sunsilk karena mudahnya mendapatkan shampo di toko manapun Pernyataan Untuk Variabel Keputusan Pembelian (Y) Pernyataan Saya membeli shampo Sunsilk karena ingin mencoba Saya membeli shampo Sunsilk karena popularitas merek shampo Saya akan mengulangi membeli shampo Sunsilk Contoh Operasional Variabel Operasinalisasi dalam variabel, indikator dan item yaitu sebagai berikut. 1) Faktor Internal (X) Faktor Internal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada diri konsumen yang mencakup motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, dan sikap terhadap keputusan pembelian. Variabelnya: a) Motivasi (X1) Adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan. Indikator : kebutuhan merawat rambut, kebutuhan memiliki rambut bersih, kebutuhan memiliki rambut bebas ketombe. Item-itemnya adalah: (1) Dorongan kebutuhan akan perawatan rambut (X1.1) (2) Dorongan kebutuhan akan memiliki rambut bersih X1.2) (3) Dorongan kebutuhan memiliki rambut bebas ketombe (X1.3) b) Persepsi (X2) Adalah proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Indikator : manfaat shampo, keamanan bahan pembuat shampo, variasi kemasan, dan popularitas merek shampo. Item-itemnya adalah: (1) Pemahaman terhadap manfaat shampo (X2.1) (2) Pemahaman terhadap keamanan bahan pembuat shampo (X2.2) (3) Pemahaman terhadap variasi kemasan (X2.3) (4) Pemahaman terhadap popularitas merek shampo (X2.4) Pembelajaran (X3) Adalah proses perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman dan informasi. Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju

c)

Indikator : informasi dari media iklan, pengalaman diri sendiri, informasi dari keluarga, informasi dari teman, dan informasi dari penjual. Item-itemnya adalah: (1) Informasi yang diperoleh dari media iklan (X3.1) (2) Pengalaman diri sendiri (X3.2) (3) Informasi yang diperoleh dari keluarga (X3.3) (4) Informasi yang diperoleh dari teman (X3.4) (5) Informasi yang diperoleh dari penjual (X3.5) d) Kepribadian (X4) Adalah pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk bertingkat laku. Indikator : keyakinan terhadap manfaat shampo, kepentingan terhadap shampo. Item-itemnya adalah: (1) Keyakinan terhadap manfaat shampo (X4.1) (2) Kepentingan terhadap shampo (X4.2)

e)

Sikap (X5) Adalah suatu penilaian suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu obyek. Indikator : kepuasan pemakaian, kesesuaian harga, kemudahan mendapatkan shampo. Item-itemnya adalah: (1) Penilaian kepuasan dalam pemakaian (X5.1) (2) Penilaian terhadap kesesuaian harga (X5.2) (3) Penilaian terhadap kemudahan mendapatkan shampo. (X5.3) 2) Keputusan Pembelian (Y) Keputusan Pembelian yaitu suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan. Variabelnya adalah pembelian shampo Sunsilk (Y1) Indikator : pembelian berdasarkan coba-coba, pembelian berdasarkan merk, pembelian ulang shampo Sunsilk Item-itemnya adalah: (1) Pembelian shampo Sunsilk berdasarkan coba-coba (Y1.1) (2) Pembelian shampo Sunsilk berdasarkan merk (Y1.2) (3) Pembelian shampo Sunsilk ulang shampo Sunsilk (Y1.3) Berdasarkan tabel penjelasan di atas lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1 di halaman berikutnya. Tabel Konsep, Variabel, Indikator dan Item Konsep Faktor Internal (X) Variabel Motivasi (X1) Indikator Kebutuhan merawat rambut, kebutuhan memiliki rambut bersih, kebutuhan memiliki rambut bebas ketombe. Item (1) Dorongan kebutuhan akan perawatan rambut (X1.1) (2) Dorongan kebutuhan akan memiliki rambut bersih X1.2)

Persepsi (X2)

(3) Dorongan kebutuhan memiliki rambut bebas ketombe (X1.3) Manfaat shampo, keamanan (1) Pemahaman terhadap bahan pembuat shampo, manfaat shampo (X2.1) variasi kemasan, dan popularitas merek shampo. (2) Pemahaman terhadap keamanan bahan pembuat shampo (X2.2) (3) Pemahaman terhadap variasi kemasan (X2.3) (4) Pemahaman terhadap popularitas merek shampo (X2.4) (1) Informasi yang diperoleh dari media iklan (X3.1) (2) Pengalaman diri sendiri (X3.2) (3) Informasi yang diperoleh dari keluarga (X3.3) (4) Informasi yang diperoleh dari teman (X3.4) (5) Informasi yang diperoleh dari penjual (X3.5) (1) Keyakinan terhadap manfaat shampo (X4.1) (2) Kepentingan terhadap shampo (X4.2) (1) Penilaian kepuasan dalam pemakaian (X5.1) (2) Penilaian terhadap kesesuaian harga (X5.2) (3) Penilaian terhadap kemudahan mendapatkan shampo. (X5.3)

Pembelajaran (X3)

Nformasi dari media iklan, pengalaman diri sendiri, informasi dari keluarga, informasi dari teman, dan informasi dari penjual.

Kepribadian (X4)

Keyakinan terhadap manfaat shampo, kepentingan terhadap shampo Kepuasan pemakaian, kesesuaian harga, kemudahan mendapatkan shampo

Sikap (X5)

Keputusan pembelian (Y)

Pembelian shampo Sunsilk (Y1)

Pembelian berdasarkan coba-coba, pembelian berdasarkan merk, pembelian ulang shampo Sunsilk

(1) Pembelian shampo Sunsilk berdasarkan coba-coba (Y1.1) (2) Pembelian shampo Sunsilk berdasarkan merk (Y1.2) (3) Pembelian shampo Sunsilk ulang shampo Sunsilk (Y1.3)

Penyusunan Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan bagian pokok dalam program penelitian yang di dalamnya tercermin metode-metode apa yang akan digunakan oleh (calon) peneliti mengenai pemilihan subjek penelitian (penentuan poulasi dan sampel), teknik sampling, pemilihan instrumen pengumpul data dan pemilihan teknik analisis data. Ada dua bagian uraian metodologi penelitian yaitu: a) Metodologi penelitian dalam proposal penelitian b) Metodologi penelitian dalam laporan hasil penelitian 1. Uraian metodologi penelitian dalam proposal penelitian yang baru menjelaskan rencana tentang cara, teknik atau metode-metode penentuan populasi dan sampel, metode dan instrumen yang dipilih untuk pengumpulan data, serta metode atau teknik yang akan digunakan untuk melakukan anaisis data. 2. Uraian metodologi penelitian dalam laporan hasil penelitian yang dalam hal ini peneliti sudah menceritakan tentang apa-apa yang dilkukan oleh peneliti di kancah. C. Cara-cara Mengkaji Bahan Pustaka Uraian mengenai cara-cara mengkaji bahan pustaka bukan hanya berguna untuk (calon) peneliti yang akan menyusun proposal penelitian, tetapi juga untuk peneliti yang akan dan sedang menyusun laporan hasil penelitiannya Agar uraian tentang cara mengkaji bahan pustaka berurutan dan mudah dipahami, terlebih dahulu dikemukakan berbagai jenis sumber bahan pustaka, cara-cara mengkaji dan mengumpulkan hasil kajian, disusul dengan cara menuangkannya dalam tulisan. 1. Jenis Sumber Bahan Pustaka a. Klasifikasi menurut bentuk Dibedakan atas:

Sumber tertulis (printed materials yang biasanya disebut: dokumen): antara lain buku harian, surat kabar, majalah, buku notulen rapat, buku inventaris, ijazah, buku-buku pengetahuan, suratsurat keputusan dan lain-lain yang secara umum dapat dibedakan atas bahan-bahan yang ditulis

tangan dan yang dicetak atau diterbitkan oleh penerbit, baik yang dipublikasikan secara umum maupun tidak. Sumber bahan yang tidak tertulis (non printed materials): adalah segala bentuk sumber bukan tulisan antara lain rekaman suara, benda-benda hasil peningalan purbakala (relief, manuskrip, prasasti dan sebagainya) film, slide, dan lain-lainnya.

b. Klasifikasi menurut isi Dibedakan atas:

Sumber Primer adalah sumber bahan atau dokumen yang dikemukakan atau digambarkan sendiri oleh orang atau pihak yang hadir pada waktu kejadian yang digambarkan tersebut berlangsung, sehingga mereka dapat dijadikan saksi. Dalam penelitian historis, kedudukan sumber primer sangat utama karena dari sumber primer inilah keaslian dan kemurnian isi sumber bahan lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan sumber sekunder. Sumber Sekunder adalah sumber bahan kajian yang digambarkan oleh bukan orang yang yang ikut mengalami atau yang hadir pada waktu kejadian berlangsung.

2. Cara Mengkaji dan Mengumpulkan Hasil Kajian Untuk mengakaji sumber pustaka sebaiknya peneliti menggunakan kartu bibliografi yang selalu disiapkan setiap saat. 3. Cara Menuliskan Hasil Kajian a. Cara Menuangkan Hasil Kajian Sebelum menuangkan hasil kajian dalam bentuk narasi yang serasi, terlebih dahulu akan dikemukakan uraian sekedarnya tentang kerangka teori dan kerangka berfikirnya. Kerangka Teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitiannya. Kerangka Berpikir adalah bagian teori dari penelitian yang menjelaskan tentang alasan atau argumentasi bagi rumusan hipotesis. Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran peneliti dan memberikan penjelasan kepada orang lain mengapa ia mempunyai anggapan seperti yang diungkapkan dalam hipotesis. Penulisan kerangka berpikir harus didasarkan atas pendapat para ahli dan hasil-hasil penelitian yang mendahuluinya. Untuk menjelaskan maksud peneliti, biasanya penyajian kerangka berpikir ini dilengkapi dengan sebuah bagan yang menunjukkan alur pikiran peneliti dalam kaitan antar variabel yang diteliti. Gambaran bagan yang disajikan tersebut menunjuk pada model penelitian yang diambil dan dikenal dengan nama: Paradigma atau Model Penelitian. b. Cara Mempertanggungjawabkan Pengambilan Kutipan

Peneliti dibenarkan mengutip hasil karya terdahulu sepanjang dengan jujur menyebutkan dalam daftar pustaka maupun dalam teks proposal dan teks uraian laporan penelitiannya. Jika aturan tata tertib yang ada sudah diikuti, maka mereka tidak dikatakan sebagai plagiat. Cara peneliti mempertanggungjawabkan pengutipannya itu dilakukan dua kali, yaitu pada halaman dimana terdapat kutipan tersebut dan pada daftar kepustakaan.

Anda mungkin juga menyukai