“Pawon Kue”
Disusun oleh :
1. Amanda Puspita Taufik 14080574155 (Aspek Operasional)
2. Welldan Adityandani 14080574157 (Aspek SDM)
3. Rima Mayangsari 14080574158 (Aspek Pendukung)
4. Riana Fatmawati 14080574162 (Aspek Pemasaran)
5. Livita Agustin 14080574168 (Aspek Keuangan)
MK 2014B
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Studi Kelayakan Bisnis dengan judul “ Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Pembimbing
NIP. 198912152015041002
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan laporan Studi Kelayakan Bisnis yang
berjudul “Laporan Studi Kelayakan Bisnis: Pawon Kue” pada akhirnya dapat
terselesaikan. Observasi dan laporan ini dibuat sebagai syarat dalam menyelesaikan
Universitas Negeri Surabaya. Observasi ini merupakan hasil survei lapangan yang
dituangkan dalam bentuk laporan yang terdiri dari 5 bab yaitu: Pendahuluan,
Landasan Teori, Metode Studi Kelayakan Bisnis, Hasil dan Pembahasan serta
Terselesaikannya laporan ini tidak mungkin tanpa berkat Allah SWT dan
bantuan dari berbagai pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.
Wahjudi, M.Si..
5. Ibu Choirul Mahpuduah dan anggota Pawon Kue yang telah memberikan
iii
6. Teman-teman Manajemen Keuangan, khususnya Manajemen Keuangan
ini.
pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini. Diharapkan tulisan ini
dapat bermanfaat khususnya bagi observasi sejenis dan bagi perusahaan. Kritik dan
Tim Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
2.4 Aspek Sumber Daya Manusia ......................................................................... 39
vi
4.1 Profil Perusahaan ............................................................................................ 71
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Daftar Kabupaten/ Kota dan Kecamatan yang Dilayani UD. Pawon Kue
di Jawa Timur........................................................................................................ 83
Tabel 4.3 Luas Daerah Pemasaran UD. Pawon Kue untuk Wilayah Jawa Timur 85
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk untuk Wilayah Pemasaran di Jawa Timur ............... 86
Tabel 4.9 Permintaan riil UD. Pawon Kue Tahun 2013-2016 .............................. 98
Tabel 4.10 Hasil Penjualan UD. Pawon Kue Tahun 2013-2016......................... 100
Tabel 4.11 Permintaan Almond Crispy Original Tahun 2013-2016 ................... 103
Tabel 4.12 Hasil Penjualan Almond Crispy Original Tahun 2013-2016 ............ 104
Tabel 4.13 Peramalan Penjualan Almond Crispy Original Tahun 2013-2016 ... 105
Tabel 4.15 Hasil Penjualan Almond Crispy Cheese Tahun 2013-2016.............. 106
Tabel 4.16 Peramalan Penjualan Almond Crispy Cheese Tahun 2013-2016 ..... 107
Tabel 4.17 Permintaan Almond Crispy Coklat Tahun 2013-2016 ..................... 108
Tabel 4.18 Hasil Penjualan Almond Crispy Coklat Tahun 2013-2016 .............. 109
viii
Tabel 4.19 Peramalan Penjualan Almond Crispy Coklat Tahun 2013-2016 ...... 110
Tabel 4.20 Permintaan Almond Crispy Greentea Tahun 2013-2016 .................. 110
Tabel 4.21 Hasil Penjualan Almond Crispy Greentea Tahun 2013-2016 ........... 111
Tabel 4.22 Peramalan Penjualan Almond Crispy Greentea Tahun 2013-2016 .. 112
Tabel 4.23 Permintaan Almond Crispy Red Velvet Tahun 2013-2016 .............. 113
Tabel 4.24 Hasil Penjualan Almond Crispy Red Velvet Tahun 2013-2016 ....... 114
Tabel 4.25 Peramalan Penjualan Almond Crispy R.Velvet Tahun 2013-2016 .. 115
Tabel 4.27 Biaya Bahan Baku UD. Pawon Kue Tahun 2013 ............................. 127
Tabel 4.28 Biaya Bahan Baku UD. Pawon Kue Tahun 2014 ............................. 128
Tabel 4.29 Biaya Bahan Baku UD. Pawon Kue Tahun 2015 ............................. 129
Tabel 4.30 Biaya Bahan Baku UD. Pawon Kue Tahun 206 ............................... 129
Tabel 4.31 Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2013 S/D 2016 ..................... 130
Tabel 4.32 Biaya Overhead Pabrik 2013 S/D 2016 ............................................ 131
Tabel 4.35 Alat dan Mesin Produksi UD. Pawon Kue ....................................... 135
Tabel 4.38 Proyeksi Biaya Bahan Baku 5 Tahun yang Akan Datang ................ 137
ix
Tabel 4.39 Proyeksi Unit Produksi ..................................................................... 138
Tabel 4.42 Daftar Gaji Pegawai UD. Pawon Kue Tahun 2013-2016 ................. 149
Tabel 4.44 Proyeksi Kenaikan Gaji UD. Pawon Kue ......................................... 150
Tabel 4.51 Laporan Laba Rugi UD. Pawon Kue ................................................ 162
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.8 Struktur Organisasi UD. Pawon Kue (Data diolah Penulis) ...........146
xi
BAB I
PENDAHULUAN
UKM (Usaha Kecil dan Menengah) merupakan salah satu sektor yang
perekonomian Indonesia dan beberapa negara di dunia pada tahun 1997 -1998 yang
mana pada saat itu usaha berskala besar tidak mampu bertahan mengahadapi
derasnya terpaan angin krisis moneter. Pada waktu itu banyak perusahaan yang
dengan alasan meningkatnya harga bahan baku impor yang mengalami kenaikan
harga sangat drastis dan kenaikan dari sisi pajak impornya. Selain itu disebabkan
oleh meningkatnya biaya cicilan utang karena naiknya nilai tukar rupiah terhadap
Lain halnya dengan UKM yang pada saat itu cenderung bertahan, bahkan
kian bertambah. Hal ini karena sebagian besar UKM memproduksi barang
1
2
pendapatan juga tidak berpengaruh pada permintaan. Selain itu sebagian besar
UKM tidak mendapat modal dari bank. Sehingga implikasinya keterpurukan sektor
perbankan dan naiknya suku bunga, tidak banyak mempengaruhi sektor ini.
Berbeda dengan sektor perbankan yang bermasalah, maka usaha skala besar ikut
aksesnya terhadap perbankan sangat rendah. Terbukti saat krisis global yang terjadi
beberapa waktu lalu, UKM hadir sebagai suatu solusi dari sistem perekonomian
yang sehat. UKM merupakan salah satu sektor industri yang sedikit bahkan tidak
sama sekali terkena dampak krisis global yang melanda dunia. Dengan bukti ini,
sebagai sektor yang mempunyai peranan penting, karena sebagian besar jumlah
penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di
sektor tradisional maupun modern. Sehingga sangat jelas bahwa peran UKM
besar dengan pengusaha kecil. Selain itu, peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia yang dimiliki menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus dilakukan
3
agar kedepannya UKM-UKM yang ada bisa bersaing di era globalisasi. Karena
masalah yang sering dihadapi UKM yaitu adanya hambatan dalam perluasan
jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah,
oleh karena itu produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan hal itu
secara aktif ataupun pasif dalam membantu mengembangkan UKM tersebut. Kami
memilih Pawon Kue sebagai tempat penelitian yang memiliki tempat usaha di
Rungkut Lor II/1 Kalirungkut Surabaya, Jawa Timur. Dengan penelitian ini kami
bermaksud untuk menggali dan menganalisis kelayakan bisnis dari Pawon Kue ini
guna mengetahui faktor-faktor kunci agar usaha tersebut dapat tetap bertahan dan
dapat mengahadapi pesaing yang semakin banyak. Kami memilih Pawon Kue ini
karena usaha tersebut memiliki pangsa pasar yang cukup loyal dan merupakan
perusahaan itu sendiri dan faktor-faktor eksternal terutama kondisi lingkungan dan
pesaing.
1.3 Tujuan
3. Untuk mengetahui kelayakan Pawon Kue dalam aspek sumber daya manusia
1.4 Manfaat
semua unit kerja di Pawon Kue dalam pencapaian tujuan institusi yang
panjang.
5
Pawon Kue.
2. Bagi Mahasiswa
a. Tugas observasi ini sebagai ajang penyelarasan antara teori yang didapat di
KAJIAN TEORI
para investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang
bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan
investasi tersebut secara lebih luas seperti memperbaiki standar kehidupan dan
secara merata.
diperlukan untuk mengetahui apakah sebuah bisnis yang telah berjalan tersebut
layak atau tidak. Kelayakan dapat diartikan sebagai ukuran untuk menentukan
tingkat kewajaran suatu bisnis dilihat dari sudut pandang bisnis yang holistik serta
terintegrasi antara satu fungsi manajemen dengan fungsi manajemen lainnya. Hal
mempengaruhi aktivitas yang akan dilakukan. Oleh karena itu dalam sebuah
sebuah perusahaan.
6
7
Kelayakan bisnis dapat dilihat dari berbagai aspek yang harus dikaji dan
diteliti kelayakannya sehingga hasil dari studi tersebut dapat digunakan untuk
memutuskan apakah sebuah bisnis dapat disebut layak atau tidak. Aspek-aspek
yang perlu diteliti tersebut terdiri dari lima, yaitu: aspek pemasaran, aspek
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba
dan tidak pada laba (non profit). Maksud dari orientasi laba adalah studi kelayakan
bisnis lebih dilihat pada manfaat ekonomis suatu investasi atau bisnis. Sedang
orientasi tidak pada laba merupakan studi yang menitik-beratkan suatu bisnis
tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan
bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek
pemasaran, aspek operasional, aspek sumber daya manusia, aspek keuangan dan
aspek pendukung dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi
kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu bisnis
dapat dikatakan layak atau tidak. Selain itu penilaian kelayakan suatu bisnis juga
menguntungkan bisa dipandang atau cenderung melihat manfaat yang lebih luas
(secara makro). Dalam penelitian ini sudut pandang yang digunakan untuk
melakukan studi kelayakan bisnis adalah sudut pandang yang berorientasi pada
laba.
8
a. Pengertian pemasaran
kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari
menguntungkan”.(Kotler, 2012:5).
bagi organisasi.
suatu barang atau jasa dengan pihak lain. Misalkan saja, seorang tenaga kerja
kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
depan. Seorang pemasar harus terlebih dahulu memahami pasar yang akan
dimasukinya, baik pasar yang ada, pasar potensial, struktur sampai kepada
b. Pasar
bertransaksi atas suatu suatu produk atau kelas produk tertentu. Pengertian ini
mengandung arti bahwa yang dimaksud dengan pasar disini adalah suatu
membelanjakannya.
Untuk menilai layak atau tidaknya bisnis barang atau jasa yang sedang
dihasilkan.
Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa
diukur.
3) Besarnya (Substantiality)
program pemasaran.
12
mungkin lebih meyukai atau menginginkan bauran produk dan jasa yang
Menurut Lupioyadi (2006:65) Untuk pemasaran jasa, keempat hal tersebut dirasa
kurang mencukupi. Oleh karena itu, beberapa ahli pemasaran menambahkan tiga
a. Strategi produk
terletak pada kenyataan bahwa produk dengan ciri fisik yang dapat dilihat,
diraba, dan dievaluasi, sedangkan jasa tidak demikian. Bila dalam membeli
14
suatu produk, secara jelas dapat dipilih kategorinya, maka dalam pelayanan
jasa seringkali tergantung kategori pelayanan jasa yang apa yang dipilih.
b. Strategi distribusi
sebab hubungan antara penjual dan pembeli jasa sangat pribadi. Faktor-faktor
1) Lokasi usaha
yang disediakan. Terdapat tiga jenis interaksi antara penyedia jasa dan
konsumen yaitu:
perusahaan
Pada kelompok ini, faktor lokasi tidak relevan digunakan. Hal yang
2) Saluran distribusi
distributor, adalah:
langsung.
keahlian khususnya.
pertukaran.
pemilikan.
perusahaan.
konsumsi, diantaranya:
1. Produsen – Konsumen
merupakan salah satu alasan yang menyebabkan laku tidaknya suatu barang atau
jasa yang ditawarkan. Penentuan harga oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Tujuan penetuan harga secara umum adalah sebagai
berikut:
d. Mutu produk
produk atau jasa dan bertujuan agar konsumen tertarik untuk membelinya. Promosi
yang dilakukan oleh pelayanan jasa yaitu dengan cara (Lupiyoadi, 2006:120):
b. Hubungan masyarakat.
c. Penjualan perseorangan.
d. Promosi penjualan.
f. Pemasaran langsung.
a. Periklanan (advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan
Pelaksanaan promosi akan melibatkan beberapa tahap (Swasta, 2002), antara lain:
a. Menentukan Tujuan
prioritas atau posisi tujuan mana yang hendak dicapai lebih dulu.
Segmen pasar yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam promosinya harus
Pasar yang dituju harus terdiri atas individu-individu yang sekiranya bersedia
c. Menyusun Anggaran
d. Memilih Berita
22
Tahap selanjutnya dimulai dengan berita yang tepat untuk mencapai pasar
yang dituju tersebut. Sifat berita itu akan berbeda-beda tergantung pada
tujuan promosinya. Jika suatu produk itu masih berada pada tahap perkenalan
elektronik (televisi , radio) media luar ruang (baleho, poster, spanduk, balon
raksasa) media lini bawah (pameran, direct mail, point of purchase, kalender).
Untuk itu manajer harus memilih media yang cocok untuk ditujukan pada
g. Mengukur Efektifitas
Pengukuran efektifitas ini sangat penting bagi manajer. Setiap alat promosi
a. Kualitas Produk
tertentu. Dalam hai ini penjual harus dapat menjual manfaat tersebut
dan kemasan.
1) Meningkatkan Penjualan
4) Mengembalikan investasi
sejenis cukup berarti, maka konsumen akan beralih pada harga yang
lebih murah.
Jika modal perusahaan terbatas, maka tentu saja berusaha agar jangka
4) Peraturan pemerintah.
Untuk produk tertentu seperti minyak tanah, beras, gula maka ada
transaksi. Dalam hal ini perusahaan menjual produk atau jasa pada dua atau
Beberapa jenis produk diberi harga yang berbeda tetapi tidak secara
Misalkan berdasarkan perayaan hari raya, baik hari raya Idul Fitri,
jasa dengan produk adalah terletak pada sifat- sifat khas biaya produk, yaitu:
manusia yaitu berupa gaji, bonus, tunjangan. Biaya ini justru paling
4) Manusia lebih sulit dibiayai daripada mesin. Mesin bisa diatur bekerja
menurut jam mesin untuk mencapai suatu hasil tertentu dan manusia
bahwa tidak dapat ditentukan tingkat harga, atau manipulasi harga bisa terjadi
dengan berhasil, kecuali jika biaya jasa itu diketahui. Dengan kata lain,
27
pengembangan suatu strategi harga yang berarti tidak mungkin tanpa adanya
perusahaan jasa tidak begitu tunduk pada tekanan dan pengendalian pasar
1) Penetapan Biaya
yang diinginkan.
Harga ditetapkan atas dasar gaji rata – rata para profesional yang
digunakan.
Hal ini sama seperti harga pekerjaan yang dibayar menurut hasil yang
4) Harga tetap
dokter pemerintah.
28
jasa asuransi.
Yaitu apa yang akan ditanggung oleh pasar; disini para pembeli akan
7) Promosi
penyaluran produk yang tepat, tapi terlebih lagi produsen harus dapat
dijualnya.
dilakukan prediksi atau peramalan. Peramalan (forecasting) adalah suatu cara untuk
mengukur atau menaksir kondisi bisnis di masa yang akan datang. Dalam
melakukuan peramalan, peramal harus mencari data dan informasi di masa lalu.
1) Peramalan Subyektif
2) Peramalan Obyektif
tertentu.
(satu) tahun.
tahun.
1) Peramalan kualitatif
2) Peramalan kuantitatif
yaitu:
a) Analisa trend
berikut:
1. Metode moment
Y = a+bx
a = ∑Y/n
b = ∑XY/X2
3. Analisa korelasi
forecast adalah:
a. Pendapat salesman
penjualan.
konsultan.
d. Survei konsumen.
proses konversi dimana sumber-sumber daya yang berlaku sebagai input diubah
secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor-
33
faktor produksi) yang meliputi tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah
dan sebagainya. Dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi
berbagai produk atau jasa. Para manajer produksi dan operasi mengarahkan
dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan
a. Perencanaan Produksi
juga mempunyai hubungan saling pengaruh yang kuat dengan layout fasilitas,
layout awal telah dirancang, tetapi hampir semua perusahaan harus secara
proses.
direvisi.
Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk
Dalam seperti ini terdapat waktu yang pendek (short run) dalam
persiapan (set up) peralatan untuk perubahan yang cepet guna dapat
pesanan.
c. Proses Produksi
dilakukan pada tahap analisis pasar. Analisis pasar dapat menemukan produk
yang bagaimana yang dibutuhkan oleh pelanggan di pasar sasaran, dan berapa
jumlah yang dibutuhkan oleh pelanggan di pasar sasaran, dan berapa jumlah
yang dibutuhkan, merek dan kemasan yang bagaimana yang sesuai dengan
Produk yang sesuai itu harus dirancang mulai dari lokasi, alat, bahan,
metode (teknologi) keterampilan SDM dan dana yang tersedia. Keenam unsur
ini disebut sebagai unsur penentu keberhasilan proses produksi karena itu
harus dirancang dengan baik dalam sistem produksi agar produk yang
dihasilkan tidak bernilai rendah dan yang lebih fatal lagi produk tersebut tidak
produktif suatu fasilitas per unit waktu. Kapasitas atau tingkat pengeluaran ini pada
36
dinyatakan sebagai suatu rate tersebut (misal jam standart perminggu) dipengaruhi
fasilitas.
Jenis-jenis persediaan :
yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau
merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang
telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut
diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada
pelanggan.
Menurut Render dan Heizer (2001:314), ada enam penggunaan persediaan, yaitu:
sebagai tempat dimana produksi itu akan berlangsung juga sangat berpengaruh
terhadap banyak aspek seperti biaya. Kesalahan dalam memiliki lokasi banyak
membawa implikasi negatif dari proses keseluruhan. Selain itu murah atau
mahalnya harga produk tergantung pula pada letak usaha. Jarak berpengaruh
lokasi paling banyak faktor positif. Menurut teori T. Hani Handoko (1999: 67)
adalah:
a. Lingkungan masyarakat
c. Tenaga kerja
Aspek sumber daya manusia merupakan salah satu masalah yang cukup
diperlukan perencanaan yang baik dan akurat. Disamping itu sumber daya manusia
daya manusia yang efektif mengharuskan manajer atau pimpinan perusahaan untuk
mencari dan menemukan cara terbaik dalam memberdayakan karyawan yang ada
dengan cara mengelola, mengatur dan memanfaatkan sumber daya manusia melalui
2004: 4). Pengertian lain mengenai manajemen sumber daya manusia menurut
berbagai tujuan.
guna menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk
menduduki berbagai kedudukan, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada waktu
yang tepat (right man in the right place), dalam rangka mencapai tujuan dan
berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan. Menurut Handoko (2001:53),
permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan
perusahaan, yaitu:
dari bagian-bagian yang terlibat di dalamnya. Begitu pula wewenang dan tugas
kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama (Siagian,
2008:68).
a. Rekruitmen
dan oleh suatu organisasi. Tujuan dari rekrutmen adalah mendapatkan calon
pelamar dan berakhir ketika para pelamar mengajukan lamaran. Jika proses
perusahaan dan posisi lainnya sangat mungkin diisi dari sumber luar. Metode
penggunaan advertensi, dan agen atau biro pencari kerja (Martoyo. 2000:53).
b. Seleksi
untuk mendapatkan tenaga kerja yang yang memenuhi syarat dan memilki
kualifikasi yang sesuai dengan deskripsi jabatan yang ada atau sesuai dengan
right place” akan mendekati kenyataan. Untuk itu perlu sekali ditetapkan
adanya dasar kebijakan dalam seleksi tersebut, sehingga ada landasan yang
Proses seleksi pegawai merupakan salah satu bagian yang teramat penting
maka proses seleksi akan dimulai. Proses seleksi terdiri dari berbagai langkah
spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima
dan pelamar mana yang akan ditolak.roses seleksi dimulai dari penerimaan
2) Tantangan etis
3) Tantangan organisasional
sikap, dan kinerja sumber daya manusia. Aktivitas ini mengajarkan keahlian
baru, memperbaiki keahlian yang ada, dan mempengaruhi sikap dan tanggung
dan cara pelaksanaan pekerjaan tertentu yang sedang atau yang akan menjadi
tanggung jawabnya, secara rinci dan rutin. Pelatihan juga dapat dikatakan
sebagai suatu proses mengajarkan pada karyawan baru atau yang ada
berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin.
karyawan untuk memikul tanggung jawab lebih tinggi dalam organisasi atau
jangka panjang dan hasilnya hanya dapat diukur dalam waktu jangka panjang.
1) Memperbaiki kinerja.
teknologi.
kompeten.
d. Kompensasi
penukar dari kontribusi jasa mereka pada perusahaan Keith Davis dan
1) Upah
2) Gaji
Gaji merupakan uang yang dibayarkan kepada pegawai atas jasa yang
3) Insentif
organisasi.
3) Manajemen keadilan
5) Mengendalikan biaya
47
7) Memfalitasi pengertian
pada jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan.
131).
(Samsudin 2006:149).
dalam jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja
sebagai berikut:
lebih tepat.
f. Promosi Jabatan
jabatan ke jabatan yang lain yang lebih tinggi. Pada umumnya promosi selalu
diikuti oleh tugas, tanggung jawab dan wewenang yang lebih tinggi dari
jabatan yang diduduki sebelumnya, dan pada umumnya promosi juga diikuti
pegawai yang lain meskipun mungkin oleh pimpinan dinilai prestasi yang ada
belum memuaskan.
perusahaan.
49
kerja para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan
lainnya.
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi
terhadap tenaga kerja dari resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang dapat terjadi pada waktu melakukan pekerjaan ditempat kerja. Sehingga
datangnya dapat dari karyawan dan dari dari perusahaan. Hal itu dapat terjadi
tanpa terjadinya perasaan yang buruk, baik bagi perusahaan mauuk PHK
personal dan alasan ekonomi serta bisnis. Sedangkan PHK permanen terdiri
50
ikhtisar mengenai keadaan suatu perusahaan pada saat tertentu. Laporan keuangan
secara garis besar dibedakan menjadi 4 macam yang meliputi; laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, laporan neraca, dan laporan aliran kas. Dari keempat
macam laporan tersebut, dapat diringkas kembali menjadi 2 macam yaitu; laporan
suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laporan laba-rugi. Pertama, neraca
(hutang) dan modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca biasanya
disusun pada akhir tahun (31 Desember). Dalam laporan ini, disusun penghasilan
dan biaya yang terjadi selama 1 tahun yaitu mulai tanggal 1 Januari sampai tanggal
31 Desember tahun yang bersangkutan. Dari laporan laba-rugi ini, akan diperoleh
laba atau rugi perusahaan. Apabila penghasilan lebih besar dari biaya, maka
perusahaan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan, maka perusahaan akan
mengalami kerugian. Oleh karena itu, apabila neraca menunjukkan posisi keuangan
51
berupa aset tetap yang dibutuhkan perusahaan mulai dari pendirian sampai
jenis usaha yang dijalankan, misalnya besarnya dana untuk aktiva tetap,
b. Sumber dana.
dana yang relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai
sumber dana yang ada seperti modal sendiri atau dari modal pinjaman atau
atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan
ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan.
52
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi menjai dua macam
yaitu:
2) Modal Sendiri
suatu usaha adalah tidak adanya beban bunga seperti modal pinjaman.
Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam
suatu periode tertentu.Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash
menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis yang
dikeluarkan.
Dalam cash flow semua data pendapatan yang akan diterima biaya yang
datang.
yang akan diperoleh dan berapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam satu
periode. Kemudian jenis-jenis pendapatan dan biaya apa saja yang dikeluarkan serta
berapa besar pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan setiap pos.
pada akhirnya cash flow akan terlihat pada kas akhir yang diterima perusahaan.
Jadi arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu
invesatasi tersebut.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdir dari :
a. Initial Cash Flow ataulebih dikenal dengan kas awal yang merupakan
investasi adalah pembelian tanah, gedung, mesin, peralatan, dan modal kerja.
b. Operasional Cash Flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada
saat operasi usaha, seperti penghasilan yang diterima dan pengeluaran yang
c. Terminal Cash Flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha
tersebut berakhir.
54
keuangan dapat di ukur dengan beberapa kriteria. Ada beberapa kriteria untuk
menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak dijalankan ditinjau dari aspek
metode ini pertama-tama dihitung nilai sekarang dari arus kas yang
present value dari arus kas dikurangi dengan present value dari
awal, maka investasi ini layak. Jika dalam evaluasi proyek dilakukan
n CF t
NPV =
t 0 (1 k) t
Keterangan:
n : Umur proyek
dari arus kas yang diharapkan akan diterima sama dengan nilai
a) Langkah 1:
b) Langkah 2:
Bila PV dari arus kas > nilai investasi awal maka tingkat
PV dari arus kas < nilai investasi awal maka gunakan tingkat
investasi awal.
i1 i
NPV1
IRR = 1 +
NPV1 NPV2
Dimana :
NPV1)
NPV 2)
Kesimpulan :
investasi.
Value - PV) dari arus kas masuk (cash in flow) dengan arus kas keluar
PVcashinflow
PI = x 100%
PVcash
outflow
usulan diterima dan jika PI lebih kecil dari 1, maka usulan ditolak.
aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara
58
waktu”.
“Time until cash flow recover the initial investment of the project”.
terlihat jika payback period proyek kurang dari atau sama dengan
keinginan perusahaan.
Rumusperiodepengembalianjikaarus per
tahunjumlahnyaberbeda :
𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 = 𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑠
Usulanproyekinvestasi
a) Periodepengembalianlebihcepat : layak
Rumusperiodepengembalianjikaarus per
tahunjumlahnyaberbeda :
𝑎−𝑏
𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 = 𝑛 + 𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑐−𝑏
n =Tahunterakhirdimanajumlaharuskasmasihbelumbisa
menutupi investasimula-mula
a = Jumlahinvestasimula-mula
59
b = Jumlahkumulatifaruskaspadatahunke – n
c = Jumlahkumulatifaruskaspadatahunke n + 1
2.6.1 Hukum
Kegiatan bisnis tidak dapat dilepaskan dari bentuk badan usaha dan
usaha akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yang
dijalankannya.
kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan, baik
1) Perusahaan Perseorangan
perusahaan.
2) Firma (Fa)
dua orang atau lebih dengan nama bersama, dengan tanggung jawab
adalah sebuah perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih,
sehingga dalam CV, ada dua macam anggota, yaitu: anggota aktif dan
5) Yayasan
6) Koperasi
Kata koperasi berasal dari kata Co yang artinya bersama dan operation
adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang ekonomi, yang
umumnyaLingkungan.
koperasi.
63
b. Izin Usaha
yaitu :
2.6.2 Lingkungan
pencemaran lingkungan.
atau lebih.
AMDAL sendiri merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting suatu
terutama dampak negatif yang sangat tidak diinginkan. Oleh karena itu
yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain
penyerapan tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu
unit usaha. Dalam penyerapan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh dua faktor
tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga. Dalam dunia usaha tidaklah
bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan perekonomian dapat menjadi tolak ukur
perekonomian masyarakat.
membentuk pandangan hidup manusia yang relatif menetap dan dapat dilihat
dari warga budaya itu untuk menentukan sikapnya terhadap berbagai gejala
diperoleh berdasarkan data yang ada di perusahaan dan sesuai dengan kondisi yang
terjadi.
Unit yang dianalisis dalam studi kelayakan bisnis ini adalah Pawon Kue
Pawon Kue seperti proses produksi, biaya produksi, layout produksi, dan
BEP.
c. Aspek Sumber Daya Manusia, yaitu menganalisis tentang SDM pada Pawon
pemberdayaan pekerja.
Kue seperti proyeksi laporan keuangan, PP, NPV, IRR, dan PI.
67
68
e. Aspek Pendukung, yaitu menganalisis bentuk hukum dari unit usaha Pawon
Kue. Serta meneliti dampak lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya yang
muncul dengan adanya unit usaha Pawon Kue pada lingkungan sekitar.
Penelitian ini dilakukan di Pawon Kue yang berlokasi di Rungkut Lor II/1
10 November 2017.
Jenis dan sumber data yang terdapat dalam penelitian ini yaitu:
a. Data primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah ada. Sumber data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini berupa buku literatur, dan artikel yang terkait
2009:193).
Pawon Kue. Tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui gambaran nyata
dilakukan pada pimpinan dan karyawan Pawon Kue untuk mendapatkan data
pendukung.
yang diperlukan. Data dokumentasi ini diperoleh dari pimpinan Pawon Kue.
Kelayakan Bisnis Pawon Kue yaitu menggunakan analisis trend dengan metode
least square untuk proyeksi penjualan, jenis pekerjaan untuk proyeksi kenaikan
gaji, Payback Period (PP) untuk mengetahui kapan modal awal kembali, Net
70
Present Value (NPV) mencari selisih nilai sekarang arus kas dan modal awal untuk
mengetahui kelayakan investasi pada usaha tersebut, Internal Rate of Return (IRR)
mencari tingkat bunga yang pas untuk mengetahui kelayakan investasi pada usaha
tersebut, dan Profitability Index (PI) untuk mengetahui index keuntungan dari
Jenis Barang : Kue kering, kue basah, makanan dan minuman ringan
Awal mula berdirinya Pawon Kue adalah ketika pendirinya, yaitu Ibu
Choirul Mahpuduah ketika pasca di-PHK dari pekerjaannya, beliau memilih jalan
Ekonomi Surabaya. Beliau bekerja di pabrik sebelum aktif menjadi UKM Pahlawan
Ekonomi. Tahun 1993, beliau dipecat dari pabrik karena perampingan kuota
pegawai.
pesanan kue-kue untuk acara-acara selamatan dan ulang tahun. Beberapa tahun
kemudian beliau mulai mencoba-coba resep. Pada tahun 2000-an, Pemerintah Kota
71
kesempatan tersebut. Dari situ ia bisa mendapat banyak pengetahuan, termasuk
koleksi resepnya makin banyak dan beragam. Di antaranya resep yang membuat ia
ingin mencoba adalah almond crispy.Terdorong keinginan kuat untuk maju dan
sukses, Ibu Mahpuduah nekat membuat menu almond crispy. Awalnya rasanya
memang kurang enak. Banyak yang gosong karena temperatur ovennya kurang
diperhatikan. Tak patah semangat, Ibu Mahpuduah terus mencoba berbagai macam
tekstur almond crispy. Juga dengan pilihan rasa. Testernya dibagi ke banyak orang.
Mahpuduah diam saja. Beliau yakin, semua itu bagian kritik dan masukan yang
berkembang ke Surabaya dan beberapa kota di Jawa Timur.Saat ini, almond crispy
tea,red velvet, dan coklat. Beliau juga menjelaskan, awal mula diluncurkan, ukuran
dari kue almond crispy lebih kecil ketimbang hasil produksi yang sekarang. Kala
itu, ukuran almond crispy berdiameter 3 centimeter. Namun, karena dirasa bahan
baku yang digunakan boros dan menyedot banyak tenaga, dia mengubah bentuk
produksi menjadi lebih besar, yaitu berdiameter 6 hingga 7 centimeter. Selain itu,
packaging dari almond crispy buatan Ibu Mahpuduah juga sangatlah menarik, guna
72
4.2 Pembahasan
1) Deskripsi Produk
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar. Dalam hal ini produk
yang dihasilkan oleh Pawon Kue adalah almond crispy yang terdiri dari
lima varian rasa, yaitu original, cheese, coklat, greentea, dan red velvet.
Ciri khas dari produk Pawon Kue adalah penggunaan bahan baku yang
berkualitas, ukuran yang didesain khusus sesuai target pasar yang dituju,
dan packaging yang menarik. Dari segi bahan, Ibu Irul (owner Pawon Kue)
tahu betul bahwa bahan kue harus yang terbaik supaya dapat menghasilkan
kue yang enak. Maka dari itu, semua produk dari “Pawon Kue” tidak
bahan pembuatan kue. Mulai dari margarin, butter, gula, almond, minyak,
dll semua pilihan dan sudah melalui proses riset yang panjang sehingga
tanpa bahan pengawet, perijinan yang jelas, serta sertifikat halal yang
dengan tujuan agar mudah memakannya dengan satu kali makan, apalagi
almond crispy ini mudah hancur. Selain itu, packaging yang sangat
73
menarik juga membuat produk Pawon Kue ini mudah dikenal dan tentunya
2) Ketersediaan Produk
(stock) di outlet dan rumah produksi. Pawon Kue juga melayani pembelian
satu stand pameran yang diadakan oleh lembaga atau perusahaan yang
telah menjalin kerja sama dengan Pawon Kue, sehingga produk yang siap
jual dapat dipasarkan. Melihat jumlah permintaan serta event yang diikuti
74
3) Positioning
Pawon Kue yaitu yang pertama dari segi varian rasa. Pawon Kue selalu
green tea dan red velvet. Varian rasa tersebut memang saat ini sedang
hanya menawarkan varian rasa itu-itu saja. Kemudian yang kedua dari segi
ukuran. Jika melihat almond crispy yang ada saat ini ukurannya besar-
besar, tetapi berbeda dengan almond crispy dari Pawon Kue yang didesai
kecil sesuai dengan segmen pasar yang dituju, yaitu menengah ke atas.
Karena Ibu Mahpuduah berpikir jika orang-orang yang sibuk yang bekerja
di kantor, dapat menikmati almond crispy sambil telepon dengan clien atau
saat mengemudi mobil dapat digunakan sebagai camilan. Selain itu, karena
jika ukurannya kecil bisa langsung sekali makan, tidak perlu repot.
didesain sangat unik dan menarik, bahkan gambar almond crispy di dalam
75
4) Analisa SWOT
a) Strength (Kekuatan)
terigu, telur, mentega, kacang almond, dll adalah bahan baku yang
para pesaingnya.
76
rasa yang ditawarkan adalah varian rasa yang sedang booming di
masyarakat.
b) Weakness (Kelemahan)
crispy.
c) Opportunity (Peluang)
77
Melihat dari persaingan peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan
sekali, hal ini karena saingan untuk usaha ini bisa dikatakan belum
banyak.
Selera Masyarakat
d) Threat (Ancaman)
Tentunya kan banyak pihak lain yang akan meniru usaha Pawon Kue
ini, hal ini tentu akan membuat saingan yang baru bagi Pawon Kue.
5) Matrik SWOT
yaitu:
peluang sebesar-besarnya.
78
b) Strategi WO (WO = Weakness – Opportunity)
ancaman.
79
ukuran almond crispy 4. Keuangan jarang
serta menanggulangi
80
5. Inovasi rasa almond ketidaktersediaannya
untuk membidik,
menarik semua
segmen pasar.
menjadikan selera
masyarakat sebagai
peluang untuk
mendapatakan lebih
banyak profit.
2. Bahan baku yang tidak pesaing (S5, T1) pesaing (W2, T1)
masyarakat
Dari hasil analisis matriks SWOT di atas, maka strategi yang cocok
untuk Pawon Kue adalah strategi WO karena yang paling dibutuhkan oleh
81
UKM ini adalah tambahan sumber daya manusia untuk dapat membantu
proses produksi. Hal ini sangat diperlukan oleh Pawon Kue mengingat
jumlah pesanan yang cukup tinggi serta banyaknya event yang diikuti
jumlah anggota yang ada saat ini, kuantitas produksi dari produk Pawon
Lokasi produksi Pawon Kue atau yang biasa disebut dengan rumah
kota-kota sekitar Surabaya, seperti Sidoarjo dan Malang. Pawon Kue saat
ini belum memliki outlet sendiri, sehingga hanya pada sistem pesanan dan
Makassar.
82
Surabaya. Namun pemasaran potensial tidak hanya berasal dari Jawa
Wilayah atau daerah pemasaran yang dijangkau oleh Pawon Kue adalah
Malang. Berikut ini disajikan daftar kabupaten atau kota besar beserta
Tabel 4.2 Daftar Kabupaten/ Kota dan Kecamatan yang Dilayani Pawon Kue
di Jawa Timur
1. Sidoarjo 1. Balongbendo
2. Buduran
3. Candi
4. Gedangan
5. Jabon
6. Krembung
7. Krian
8. Porong
9. Prambon
10. Sedati
11. Sukodono
83
12. Taman
13. Tanggulangin
14. Tarik
15. Tulangan
16. Waru
17. Wonoayu
2. Surabaya 1. Kenjeran
2. Semampir
3. Pabean Cantikan
4. Krembangan
5. Gubeng
6. Gununganyar
7. Sukolilo
8. Tambaksari
9. Mulyorejo
10. Rungkut
12. Wonokromo
13. Wonocolo
14. Wiyung
15. Karangpilang
16. Jambangan
17. Gayungan
84
19. Benowo
20. Lakarsantri
4. Malang 1. Blimbing
2. Kedungkandang
3. Klojen
4. Lowokwaru
5. Sukun
Sumber : id.wikipedia.org
daerah pemasaran produk-produk Pawon Kue saat ini memang belum luas
3) Luas daerah
JawaTimur
1. Sidoarjo 719,63
85
2. Surabaya 333,063
4. Malang 110,06
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki
4) Jumlah penduduk
sebagai berikut:
Jawa Timur
hingga wanita dewasa yang menjadi segmen dari pemasaran Pawon Kue.
a) Segmentasi
a) Geografi
86
penjualan tertinggi berasal dari daerah Surabaya. Namun, dengan
b) Demografi
Segmen pasar yang dituju oleh Pawon Kue dilihat dari segi
itu rentang usia wanita yang menjadi segmen dari produk UD.
Pawon Kue yaitu mulai dari usia remaja hingga wanita dewasa
c) Psikografis
crispy yang dihasilkan memiliki rasa yang enak dan gurih dengan
b) Targeting
dan harga yang ditetapkan oleh Pawon Kue juga sesuai dengan target
87
pasar yang dituju. Market menengah ke atas tentunya lebih
dari kelompok usia yang berbeda dan memiliki selera yang berbeda-beda,
sehingga Pawon Kue selalu berinovasi dalam segi varian rasa sesuai
dengan pola desain yang kecil dan varian rasa yang bermacam-macam di
Surabaya.
almond crispy hasil produksiPawon Kue yang termasuk dari ceruk pasar
sasarannya untuk mencari konsumen baru. Dalam hal ini ceruk pasar
Pawon Kue.
crispy, serta reseller dari Jawa Timur hingga luar Jawa Timur yang
88
menjual produk Pawon Kue yang masih berada pada ceruk pasar sasaran
wanita yang suka dengan kue kering dan pecinta kacang almond dengan
a) Ukuran Permintaan
Rating : 4
Bobot : 0,3
89
Ukuran permintaan diberi rating 4 dengan bobot 0,3 karena jika dilihat
b) Pertumbuhan Segmen
Rating : 4
Bobot : 0,2
segmen pasar dari Pawon Kue yaitu perempuan dengan rentang usia 20
c) Intensitas persaingan
Rating : 3
Bobot : 0,2
yang bergerak dalam produk sejenis dengan Pawon Kue. Hal ini
Rating : 4
Bobot : 0,3
Akses terhadap segmen diberi rating sebesar 3 dengan bobot 0,3 karena
jangkauan dari Pawon Kue terhadap segmen cukup besar untuk sebuah
UKM yang baru berusia lima tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa
90
menjaring konsumen sudah cukup baik. Namun akses terhadap segmen
Dengan melihat total skor pada tabel daya tarik segmen sebesar
3,8 dapat disimpulkan bahwa segmen pasar dari Pawon Kue menarik
1) Faktor-faktor pendukung
mentega, kacang almond, dll adalah bahan baku yang berkualitas dan
bukan bahan baku yang disimpan lama, karena memang pada saat
91
b) Harga Bersaing
Kuesemua sama dari varian rasa apapun. Ibu Irul menetapkan harga
harga almond crispy tidak ikut naik.Ini merupakan salah satu strategi
sangat loyal pada produk almond crispy dari Pawon Kue. Meskipun
c) Promosi
penggunaan logo dan nama perusahaan pada setiap produk, Pawon Kue
produk Pawon Kue secara lebih luas. Promosi lain juga dilakukan
92
dan ingin mengetahui lebih jauh mengenai produk-produk yang
efektif oleh ketua Pawon Kue karena jumlah permintaan produk dari
Produsen Konsumen
distribusi ini melalui pusat oleh-oleh di wilayah Jawa Timur dan juga
93
e) Image positif
crispy di Surabaya. Selain itu kualitas produk dan keunikan yang telah
melekat pada produk almond crispy dari Pawon Kue menjadikan para
dihasilkan oleh Pawon Kue. Selain itu, konsumen yang sudah pernah
membeli produk Pawon Kue akan lebih memilih almond crispy dari
Pawon Kue dibandingkan produk lan yang sejenis. Bahkan Ibu Irul
pernah bercerita bahwa ada konsumen yang tidak jadi membeli oleh-
Kue.
f) Dukungan Pemerintah
Dukungan dari pemerintah bagi Pawon Kue dalam hal ini adalah
produk Pawon Kue akhirnya dikenal oleh masyarakat luas, tidak hanya
94
Jawa sehingga dapat meningkatkan permintaan terhadap produk-
produknya.
2) Faktor-faktor penghambat
a) Pesaing
pelaku bisnis untuk dapat bertahan hidup dan tumbuh. Pesaing yang
produknya.
b) Sifat konsumen
penghambat bagi kemajuan suatu bisnis. Namun bagi Pawon Kue, sifat-
95
D. Perkiraan Jumlah Permintaan Potensial dan Riil
pasar yaitu penduduk berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 20-
64 tahun.
3. Jumlah pesaing 5
6. Rp 324.600,- x 1.020.028 = Rp
Potensi pasar
331.101.088.800,-
7. Rp 331.101.088.800,- : 5 = Rp
Potensi penerimaan
66.220.217.760,-
96
b) Menghitung Potensi Pasar di Surabaya
3. Jumlah pesaing 5
462.654.235.200,-
92.530.847.040,-
tahun)
97
3. Jumlah pesaing 5
(60%)
5. Kemungkinan berbelanja
20% x Rp1.177.200,-=Rp235.440,-
(20%)
38.098.719.120,-
19.695.639.024,-
dan penjualan yang telah diiringi dengan daya beli konsumen secara nyata.
Volume Penjualan
Tahun No Varian Rasa
(unit)
98
2013 1 Original 1.880
2 Cheese 2.063
3 Coklat 573
TOTAL 7.206
2 Cheese 2.094
3 Coklat 676
TOTAL 7.721
2 Cheese 2.300
3 Coklat 882
TOTAL 8.751
2 Cheese 2.620
3 Coklat 1.191
TOTAL 10.296
99
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari kelima varian rasa
almond crispy yang diproduksi oleh Pawon Kue, varian rasa yang unggul
adalah cheese karena setiap tahunnya jumlah permintaan jauh lebih besar
cheese dengan total penjualan sebesar 14.073 buah, sedangkan untuk total
penjualan almond crispy varian rasa original selama lima tahun terakhir
yaitu sebesar 12.883 buah, varian rasa coklat sebesar 4.182 buah, varian
rasa green tea sebesar 9.035 buah, dan varian rasa red velvet sebesar
10.399 buah. Selain itu, tingginya permintaan ini juga dipengaruhi oleh
harga produk yang lebih murah dibandingkan produk lain serta keinginan
100
3 Coklat 676 Rp 35.000,- Rp 23.660.000,-
Pawon Kue selalu mengalami kenaikan sejak tahun 2013 hingga tahun
101
Ibu Irul selaku pemilik Pawon Kue memang sengaja mendesain harga
almond crispy. Sehingga saat harga bahan-bahan baku naik, harga almond
crispy tidak ikut naik. Ini memang merupakan salah satu strategi yang
pelanggan yang loyal. Selain itu, tentunya keuntungan Pawon Kue menjadi
Y = a + bX
Dimana :
∑𝑌
𝑎=
𝑛
∑ 𝑋𝑌
𝑏=
∑ 𝑋2
X = waktu penjualan
masing-masing produk yang dijual oleh Pawon Kue baik volume maupun
yaitu:
102
1) Proyeksi Permintaan Almond Crispy Rasa Original Selama 5 Tahun
Kedepan
Y = a + bx
∑Y 8.905
𝑎= = = 2.226,25
N 4
∑XY 2.393
𝑏= = = 119,65
∑X 2 20
Y = 2.226,25 + 119,65 X
almond crispy rasa original dalam lima tahun yang akan datang (2017-
2021) yaitu:
103
Tahun 2021 : 2.226,25 + 119,65 (13) = 3.781,7 = 3.782 unit
Kedepan
Tahun 2017-2021
∑Y 385.475.000
𝑎= = = 96.368.750
N 4
∑XY 235.825.000
𝑏= = = 11.791.250
∑X 2 20
Y = 96.368.750 + 11.791.250 X
crispy rasa original dalam lima tahun yang akan datang (2017-2021)
yaitu:
104
Tahun 2019 : 96.368.750 + 11.791.250 (9) = 202.490.000
Tahun 2017-2021
Jumlah Penjualan
Tahun Permintaan (unit) Harga (Rp)
(Rp)
Kedepan
105
Jumlah 9.077 1.877 20
Y = a + bx
∑Y 9.077
𝑎= = = 2.269,25
N 4
∑XY 1877
𝑏= = = 93,85
∑X 2 20
Y = 2.269,25 + 93,85 X
crispy rasa cheese dalam lima tahun yang akan datang (2017-2021) yaitu:
106
Jumlah Rp 391.495.000,- Rp 218.095.000,- 20
∑Y 391.495.000
𝑎= = = 97.873.750
N 4
∑XY 218.095.000
𝑏= 2
= = 10.904.750
∑X 20
Y = 97.873.750 + 10.904.750 X
crispy rasa cheese dalam lima tahun yang akan datang (2017-2021) yaitu:
2017-2021
107
5) Proyeksi Permintaan Almond Crispy Rasa Coklat Selama 5 Tahun
Kedepan
Y = a + bx
∑Y 3.322
𝑎= = = 830,5
N 4
∑XY 2.060
𝑏= = = 103
∑X 2 20
Y = 830,5 + 103 X
crispy rasa coklat dalam lima tahun yang akan datang (2017-2021)
yaitu:
108
Tahun 2019 : 830,5 + 103 (9) = 1.757,5 = 1.758 unit
∑Y 147.365.000
𝑎= = = 36.841.250
N 4
∑XY 138.925.000
𝑏= 2
= = 6.946.250
∑X 20
Y = 36.841.250 + 6.946.250 X
crispy rasa coklat dalam lima tahun yang akan datang (2017-2021) yaitu:
109
Tahun 2021 : 36.841.250 + 6.946.250 (13) = 127.142.500
Tabel 4.19 Peramalan Penjualan Almond Crispy Rasa Coklat Tahun 2017-2021
Kedepan
Y = a + bx
110
∑Y 6.116
𝑎= = = 1.529
N 4
∑XY 2.642
𝑏= 2
= = 132,1
∑X 20
Y = 1.529 + 132,1 X
crispy rasa green tea dalam lima tahun yang akan datang (2017-2021)
yaitu:
Kedepan
2017-2021
111
∑Y 267.565.000
𝑎= = = 66.891.250
N 4
∑XY 207.025.000
𝑏= 2
= = 10.351.250
∑X 20
Y = 66.891.250 + 10.351.250 X
crispy rasa green tea dalam lima tahun yang akan datang (2017-2021)
yaitu:
Tabel 4.10 Peramalan Penjualan Almond Crispy Rasa Green Tea Tahun
2017-2021
112
9) Proyeksi Permintaan Almond Crispy Rasa Red Velvet Selama 5 Tahun
Kedepan
Y = a + bx
∑Y 6.554
𝑎= = = 1.638,5
N 4
∑XY 1.328
𝑏= = = 66,4
∑X 2 20
Y = 1.638,5 + 66,4 X
crispy rasa red velvet dalam lima tahun yang akan datang (2017-2021)
yaitu:
113
Tahun 2019 : 1.638,5 + 66,4 (9) = 2.236,1 = 2.236 unit
10) Proyeksi Penjualan Almond Crispy Rasa Red Velvet Selama 5 Tahun
Kedepan
2017-2021
∑Y 282.895.000
𝑎= = = 70.723.750
N 4
∑XY 155.215.000
𝑏= 2
= = 7.760.750
∑X 20
Y = 70.723.750 + 7.760.750 X
crispy rasa red velvet dalam lima tahun yang akan datang (2017-2021)
yaitu:
114
Tahun 2019 : 70.723.750 + 7.760.750 (9) = 140.570.500
Tabel 4.25 Peramalan Penjualan Almond Crispy Rasa Red Velvet Tahun
2017-2021
115
5 Red Velvet 2.236 Rp 62.000,- Rp 140.570.500,-
TOTAL 13.129 Rp 305.000,- Rp 798.487.000,-
2020 1 Original 3.542 Rp 64.000,- Rp 226.072.500,-
2 Cheese 3.302 Rp 66.000,- Rp 217.826.000,-
3 Coklat 1.964 Rp 62.000,- Rp 113.250.000,-
4 Green Tea 2.982 Rp 63.000,- Rp 180.755.000,-
5 Red Velvet 2.369 Rp 65.000,- Rp 156.092.000,-
TOTAL 14.159 Rp 320.000,- Rp 893.995.500,-
2021 1 Original 3.782 Rp 67.000,- Rp 249.655.000,-
2 Cheese 3.489 Rp 69.000,- Rp 239.635.500,-
3 Coklat 2.170 Rp 65.000,- Rp 127.142.500,-
4 Green Tea 3.246 Rp 66.000,- Rp 201.457.500,-
5 Red Velvet 2.502 Rp 68.000,- Rp 171.613.500,-
TOTAL 15.189 Rp 335.000,- Rp 989.504.000,-
bahwa volume permintaan untuk produk almond crispy dari Pawon Kue,
baik varian rasa original, cheese, coklat, green tea, maupun red velvet
telah memiliki pelanggan tetap dan loyal serta selalu mengikuti event-
Dengan adanya event-event ini maka Pawon Kue dapat menambah jumlah
jumlah penjualan secara riil. Dengan adanya hasil proyeksi ini, diharapkan
116
Pawon Kue dapat menerapkan strategi-strategi promosi yang lebih agresif.
Promosi yang paling efektif untuk saat ini adalah melalui media sosial,
membuka pangsa pasar yang lebih besar lagi. Dengan demikian proyeksi
dapat terjadi.
pelayanan.
117
UD. Pawon Kue merupakan pioneer
118
penjualan tersebut diikuti dengan
juga.
aspek pemasaran pada Pawon Kue dapat dikatakan layak. Hal ini dapat dilihat
dikatakan cukup layak karena penjualan yang tinggi juga diikuti oleh biaya
119
mungkin untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin. Jika efisiensi
pada kegiatan produksi dan pemasaran, tentunya akan diperoleh laba yang
maksimal pula. Selain itu, permasalahan yang paling penting dalam aspek
pemasaran ini adalah masalah tekstur almond crispy yang mudah hancur
diatasi dengan design packaging yang benar-benar kuat dan rapat agar tidak
120