KSU Tandangsari pada mulanya berasal dari sebuah Koperasi unit Desa
sampai berdirinya dengan nama BUUD Tanjungsari sesuai dengan INPRES No. 4
Bendahara : E. Syamsudin
penyaluran minyak tanah, penjualan pupuk, pengadaan pangan dan kredit candak
dan pada tahun 1978 sesuai dengan INPRES No.2 Tahun 1978 BUUD
pada tahun 1984 keluar INPRES No. 4 tahun 1984 di mana kedudukan KUD
dan pengembangan yang lebih intensif dan terpadu secara berdaya guna dan
berhasil guna. Sebagai dampak dari pelaksanaan Undang – Undang No. 22 tahun
1999 tentang otonomi daerah dan peraturan Daerah Kabupaten Sumedang yang
50
51
melewati batas kerja dan kecamatan, maka diperlukan adanya perubahan dalam
organisasi bisa menjadi lebih leluasa. Untuk itu maka pada RAT tahun 2001
terjadi perubahan nama koperasi dari KUD Tanjungsari menjadi Koperasi Serba
Sumedang.
membentuk suatu unit usaha baru yang sesuai dengan potensi yang ada di wilayah
kerjanya yaitu Unit Usaha Sapi Perah. Unit Usaha Sapi Perah tersebut
memperoleh bantuan kredit berupa sapi perah dari Menteri Muda Urusan
KSU Tandangsari memperoleh hak badan hukum pada tahun 1989 KUD
1989. Dalam tahun buku 1986 telah terjadi suatu kejadian yang cukup penting
perkoperasian, maka sejak tanggal 23 Mei 1996 telah terjadi perubahan Anggaran
secara dinamis, mampu memperluas ruang geraknya tanpa dibatasi oleh batas-
batas wilayah administratif. Sehingga di kemudian hari koperasi ini dapat menjadi
Di bawah ini beberapa penghargaan dan prestasi hasil dari kerja keras
1. Tahun 1986 meraih juara satu Koperasi Unit Desa terbaik tingkat
Kabupaten Sumedang.
Kabupaten Sumedang.
3. Tahun 1988 meraih juara satu Koperasi Unit Desa terbaik tingkat
Kabupeten Sumedang.
Nasional.
koperasi baik dilihat dari segi potensi fisik maupun non fisik.
maupun ekstern.
800 meter di atas permukaan laut (Mdpl), suatu kondisi daerah yang cocok untuk
mengembangkan usaha peternakan sapi perah. Oleh karena itu koperasi ini
menjadikan usaha Peternakan Sapi Perah sebagai bisnis inti (core business).
usaha–usaha yang dikembangkan oleh KSU Tandangsari akan dijelaskan pada sub
sampai akhir tahun 2005 berjumlah 2.391 orang Dengan jumlah anggota tersebut
baik pengurus, manajer maupun karyawan bekerja keras dengan segala usaha
tentang perkoperasian Bab VI Pasal 21, bahwa perangkat organisasi terdiri dari
Rapat Anggota
Pengurus Pengawas
Anggota
Keterangan :
Garis Komando
Garis Koordinasi
Garis Partisipasi Anggota Dalm RAT
Garis Pengawasan
Garis Partisipasi/Pelayanan
55
melakukan kegiatan usahanya dan pula sebagai dasar dalam melaksanakan sistem
maka dapat dilihat pada struktur organisasi KSU Tandangsari. Untuk memperjelas
tentang perangkat organisasi koperasi maka akan dijelaskan tentang tugas dan
1. Rapat Anggota
mana mestinya sesuai dengan peraturan yang ada di anggaran dasar yaitu bahwa
rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, jika hal tersebut
Dalam pemungutan suara setiap anggota mempunyai hak satu suara. Rapat
Anggota juga berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban pengurus dan
Indonesia. Didalam rapat Anggota KSU Tandang Sari tidak saja berfungsi untuk
merumuskan rencana jangka pendek, tetapi juga menetapkan hal-hal yang sejalan
pengawas
tugasnya;
8) Pengurus
wakil-wakilnya yang akan membawa aspirasi mereka didalam rapat anggota nanti,
perwakilan disini biasanya diwakili oleh perwakilan kelompok anggota dari setiap
unit diKoperasi Tandangsari. Mereka inilah yang mengikuti rapat anggota setiap
tahunnya dan juga hak suara dan hak bicara,yang menarik dikoperasi KSU
tandangsari tidak ada anggota Fasif atau yang tidak aktif ini dilakukan Koperasi
dari RA anggota tahun lalu. Anggota yang tercatat haya anggota aktif dan anggota
sudah dikatakan baik karena hampir semua anggota hadir dalam RAT tersebut,
jika hal tersebut tidak tercapai maka pengambilan keputusan tersebut dilakukan
koperasi.
2. Pengurus
melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi serta mewakili
koperasi di dalam dan di luar pengadilan. Pengurus tersebut dipilih dari dan oleh
anggota melalui Rapat Anggota, Pengurus harus bertanggung jawab atas segala
seorang manajer yaitu Toni Kartobi yang dibantu oleh 69 orang karyawan.
1. Ketua Umum
uang
jalannya koperasi
4. Sekretaris
inventaris koperasi.
koperasi.
5. Bendahara
a. Mengerjakan bukti kas harian, buku bank, buku pengadaan barang, serta
bulanan.
d. Menyetorkan uang.
3. Pengawas
pengawasan dan pemeriksaan terhadap aspek organisasi dan usaha. Dalam aspek
untuk aspek usaha meliputi kesesuaian rencana usaha dengan realisasinya, serta
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota melalui Rapat Anggota juga
2. Apat Maman
4. Manajer
kebijaksanaan kerja. Hal ini berarti bahwa tanggung jawab manajer mencakup
Pada KSU Tandang Sari terdapat satu orang manajer yang diangkat oleh
pengurus dan membawahi beberapa unit usaha. Adapun Manajer Koperasi Serba
Usaha Tandang Sari untuk periode 2003 – 2006 adalah : H. Toni Kartobi
5. Karyawan
usaha yang ada di KSU Tandang Sari sehingga fungsi pelayanan kepada anggota
62
dapat dilakukan seefektif mungkin. Karyawan KSU Tandang Sari tahun 2005
pelindung (BPP). Untuk BPP ini ditunjuk 3 orang tokoh masyarakat diwilayah
kerja KSU Tandangsari. Adanya BPP ini didasarkan pada Inpres No. 4 Tahun
1984 tentang pembinaan dan pengawasan koperasi unit desa, dengan tugas pokok
a. Mempersiapkan data laporan dari semua kinerja di setiap unit, untuk rapat
e. Membantu pelayanan
f. Komputerisasi
6. Keanggotaan
lingkup usaha koperasi. Dengan sikap sukarela dan terbuka maka keanggotaan
anggota. Implikasi dari pemahaman ini bagi koperasi dapat tersirat pada
tahun 2001 jumlah awal anggota berjumlah 2,32% karena ada yang masuk dan
ada yang keluar maka jumlah akhir pada tahun 2002 sebanyak 2,23%. Melihat
dari tahun 2003: 3,06% sampai 2004: 3,18 %. dan pada tahun buku 2005 tanggal
keputusan Rapat Anggota tahun lalu, Anggota tercatat hanya anggota aktif dan
tahun 2005.
kegiatan usaha yang ditangani diharapkan pula dapat meningkatkan sisa hasil
usaha. Secara umum kegiatan usaha yang dilakukan KSU Tandangsari mengalami
peningkatan, walaupun masih ada beberapa unit usaha yang tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
perkembangan dari tahun ke tahun, hal ini dibuktikan dengan adanya kenaikan
sisa hasil usaha yang diperoleh KSU Tandangsari. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel perkembangan sisa hasil usaha KSU Tandangsari Tahun 2001
Dari sisa hasil usaha pada tabel diatas diketahui bahwa pada tahun 2002
sebanyak 19.68 persen, sedangkan pada tahun 2003 sebanyak 17.45 persen dan
pada tahun 2004 sebanyak 12.89 persen serta pada tahun 2005 sebanyak 10.68
persen ini menunjukan penurunan dari tahun ketahun disebabkan karna adanya
memberhentikan anggota secara administratif bagi anggota yang tidak aktif atau
pasif.
Unit Usaha Sapi Perah ini mulai beroperasi pada tahun 1980 dengan
bantuan kredit yang diperoleh dari Menteri Muda Urusan Koperasi yang
Selain sapi perah yang diperoleh dari bantuan kredit tersebut, jumlah sapi
perah yang diusahakan masih bertambah lagi dengan sapi perah lokal yang
satu usaha primadona di KSU Tandangsari. Hal ini terbukti dengan adanya
peningkatan sebagai upaya untuk adanya efisiensi dan nilai tambah dalam
Pada unit usaha ini KSU Tandang Sari sebagai distributor susu murni dari
maupun GKSI. Artinya bahwa anggota menjual susu murni yang dihasilkan oleh
sapi perah milikya di atas harga pasar kepada KSU Tandangsari, lalu KSU
Tandang Sari menjual kepasar secara langsung, baik dijual kepada GKSI maupun
Tandang Sari bermula dari anggota. Anggota peternak menyediakan air susu pada
Susu Indonesia (GKSI). Hal tersebut dilakukan setiap hari pada jam 06:00 WIB
dan pada sore hari sekitar jam 15:00 WIB. Produksi susu sapi KSU Tandang Sari
maupun penjualan susu didasarkan pada standar kualitas susu. Pembelian maupun
penjualan susu didasarkan pada standar kualitas Total Solid 11,0 sebesar Rp.
1700,- selanjutnya untuk setiap peningkatan kualitas sebesar 0,1 dihargai sebesar
Rp. 10,-
67
Berdasarkan tabel di atas bahwa pada tahun 2002 penjualan sebesar 15,76
persen dan pembelian (-)2,00 persen, tahun 2003 pembelian sebesar 31,53 persen,
penjualan sebesar 25,35 persen, pada tahun 2004 pembelian sebesar 23,83 persen
dan penjualan sebesar 27.81 persen dan pada tahun 2005 pembelian sebesar 13,93
persen, penjualan sebesar 12,73 persen, pembelian susu sapi murni dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan sebesar rata-rata 16,83 persen, begitu pula dengan
pemasaran susu sapi murni dari tahun ketahun mengalami kenaikan rata-rata
sebesar 16,72 persen. Artinya pendapatan KSU Tandang Sari dari sub unit ini
Tandang Sari dalam melayani anggota. Ini dikarnakan karena adanya tambahan
dari populasi sapi yang didatangkan atau dibeli pada pebruari 2003 sebanyak 30
ekor sapi, maret 2004 sebanyak 30 ekor sapi, dan september 2005 sebanyak 30
68
ekor sapi, oleh sebab itulah koperasi mendapatkan peningkatan dari hasil
Berdasarkan tabel di atas, bahwa produksi dan penjualan pakan ternak dari
pendapatan koperasi pada sub ini sangat menguntungkan. Pada bulan Agustus
2000 telah dirintis untuk pembuatan Complete Feed. Selama ini telah atau sedang
dilakukan uju coba sarana prasarana yang telah disediakan adalah Bangunan
pabrik dan sarana gudang seluas 327,6 M, mesin pengolah sebanyak satu unit.
pembibitan.
Sumedang yang dalam pelaksanaannya dilayani oleh para petugas Pos Hewan
kesehatan hewan dan berdasarkan keputusan Rapat Anggota Tahunan 1995 yang
terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan inseminator buatan dan
penyuluhan kepada anggota. Untuk menjaga populasi sapi perah serta penyediaan
bibit, KSU Tandang Sari telah melaksanakan pembibitan melalui pola parohan di
Tabel 11. Perkembangan Populasi Sapi perah Milik Koperasi serba Usaha
Tandang Sari Tahun 2001 – 2005
jantan pedet pedet
no tahun induk dara jumlah
dewasa betina jantan
1. 2001 284 68 9 58 31 450
2. 2002 290 187 3 44 23 547
3. 2003 404 136 6 45 40 631
4. 2004 402 84 15 111 61 673
5. 2005 402 64 12 123 83 684
Sumber : Laporan Tahunan KSU Tandang Sari Tahun 2001 - 2005
Berdasarkan tabel di atas adalah populasi sapi perah yang dimiliki KSU
Tandang Sari dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 jumlahnya terus
70
bertambah rata-rata kenaikan 9.66 % pertahun hal ini tersebut dapat menambah
Unit Usaha Simpan Pinjam ini mulai berjalan tahun 1989 dimana unit ini
adalah salah satu usaha perkreditan yang sangat potensial. Kegiatan usaha Unit
Simpan Pinjam ini dari tahun ke tahun menunjukkan adanya peningkatan baik
dari volume usaha maupun jumlah pinjaman dari anggota yang dapat dilayani.
kredit permodalan usaha bagi anggota berupa pinjaman berjangka dan pinjaman
harian. Untuk produk jasa pinjaman harian atau disebut Simpan Pinjam Harian
(SPH) mulai diperkenalkan pada tahun 1997. Pinjaman ini melayani kredit usaha
pedagang warung dan kaki lima dengan sistem paket. Plafond per paket adalah
5 (lima) paket atau senilai Rp. 450.000,00. Tingkat bunga yang dibebankan
sebesar 5 % menurun perbulan. Kehadiran produk ini disambut baik oleh para
1995 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, sebagai
harus terpisah atau sebagai unit yang otonom. Hal ini harus sudah dilaksanakan
pada Mei 1997, sebagai persiapan dalam pelaksanaan Pengelolaan Unit Simpan
Pinjam maka pada tahun 1996 KSU Tandangsari ditunjuk oleh Kantor Wilayah
Koperasi sebagai salah satu Pilot Proyek Unit Simpan Pinjam di antara 5 (lima)
Koperasi Unit Desa yang lain di Jawa Barat. Sebagai langkah penyesuaian
tersebut sejak bulan September 1997 Unit Simpan Pinjam telah melaksanakan
Keadaan kegiatan pada Unit Simpan Pinjam pada tahun 2001 sampai
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui unit usaha simpan pinjam tiap
peningkatan rata-rata sebesar 12,68 persen pertahun. Ini artinya bahwa anggota
lebih banyak memanfaatkan jasa pinjaman yang ada pada KSU Tandang Sari.
anggota pada Unit Simpan Pinjam dibuka pelayanan simpanan berjangka bagi
anggota. Hal ini sesuai dengan keputusan rapat anggota tahun 1995 bahwa kepada
anggota yang menyimpan dana dalam bentuk simpanan berjangka maka akan
diberikan jasa simpanan sebesar 2 persen per bulan. Kondisi permodalan USP
KSU Tandangsari dapat ditinjau melalui rasio modal terhadap total aktiva seperti
dan mikro seperti anggota KSU Tandang Sari yang bergerak di sektor usaha
peternakan sapi perah, perdagangan dan pertanian yang biasanya sulit dijangkau
73
2) Aktif Menyimpan
3) Dapat dipercaya
Unit Usaha Warung Serba Ada (Waserda) ini masih berlangsung seperti
tahun-tahun sebelumnya. Unit ini dilaksanakan secara otonom yang dikelola oleh
beli (perdagangan) sembilan bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari. Unit ini
manajemen pengelolaannya dilakukan secara otonom non organik. Dari unit ini
KSU mendapatkan bagi hasil dari pengelola setiap tahunnya rata-rata sebesar Rp.
secara optimal oleh KSU, mengingat dekatnya pusat pelayanan dengan pasar
Tanjungsari dan minimnya modal. Namun untuk kedepannya KSU Tandang Sari
merencanakan Waserda sehingga bisa menjadi waserda setingkat grosir yang akan
74
Perkembangan dari unit usaha yang dikelola secara otonom ini berjalan fluktiatif
yang mungkin terkait dengan kondisi usaha pertanian di Indonesia yang bisa
Tabel 13. Perkembangan Unit Usaha Saprotan KSU Tandang Sari Periode
Tahun 2001 – 2005
no uraian 2001 2002 2003 2004 2005
1. Penjualan 309.722.765 236.022.115 269.646.829 195.498.762 52.736.470
2. Harga pokok 291.797.030 211.780.180 242.185.061 167.874.093 200.826.131
3. Biaya-biaya 17.265.400 23.938.750 27.081.854 27.624.669 28.191.900
Sumber : Laporan Tahunan KSU Tandang Sari Tahun 2001 - 2005
kemerosotan dari biaya dan harga pokok tidak sesuai dengan penjualan sehingga
tidak seperti yang diinginkan oleh koperasi ini disebabkan oleh kurangnya
kualitas dari obat-obatan dan pupuk yang dikelola oleh koperasi secara otonom
diunit saprotan sehingga tidak dapat bersaing, sehingga produk yang dikelola
Modal merupakan salah satu sarana pokok dalam menjalankan suatu usaha
wajib khusus, donasi, cadangan koperasi dan sisa hasil usaha tahun berjalan.
Sedangkan modal dari luar terdiri dari hutang jangka panjang dan hutang jangka
Tabel 14. Perkembangan Modal KSU Tandang Sari Periode Tahun 2005
Jumlah
No. Modal
(Rp.)
I. Modal Sendiri
1. Simpanan Pokok 16.157.500,00
2. Simpanan Wajib 613.650.069,00
3. Simpanan Wajib Khusus 1.447.518.542,88
4. Cadangan Koperasi 414.300.827,67
5. Donasi 15.490.269,50
6. SHU Tahun Berjalan 117.317.782,48
Jumlah 2.624.434.991,53
II. Modal Dari Bank
1. BRI 41.613.394,98
2. BCA -
3. BUKOPIN 12.923.158,65
4. BNI -
5. BHS 98.970.891,09
Jumlah 153.507.444,72
III. Modal Dari Anggota
1. Simpanan Berjangka 1.786.974.497,00
2. Simpanan Sukarela 414.455.829,20
3. Beban Ymh Dibayar 189.236.519,09
Jumlah 2.390.666.845,29
Sumber : Laporan Tahunan KSU Tandang Sari 2005
Menilai keadaan keuangan adalah salah satu cara untuk melihat sampai
hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Dalam menganalisa masalah
Neraca (dapat dilihat pada lampiran) yang diperlukan untuk mengetahui posisi
keuangan dari hasil yang telah dilaksanakan. Penggunaan dari analisa keuangan
1. Likuiditas
berikut :
finansialnya yang harus segera dipenuhi maka koperasi itu disebut “likuid’ dan
membandingkan jumlah aktiva lancar di satu pihak dengan utang lancar (current
liabilities), hasil perbandingan tersebut disebut current ratio atau working capital
Aktiva Lancar
Rasio Likuiditas = -------------------- x 100%
Hutang Lancar
6.800.411.141,83
Rasio Likuiditas = ---------------------- x 100% = 163 %
4.167.613.517,17
Tandang Sari sebesar 1,63 persen artinya setiap Rp1,00 hutang jangka pendek
dijamin oleh Rp. 1,63 aktiva lancar tahun 2005. Ini berarti KSU Tandang Sari
dalam posisi likuid. Selain menggunakan rumus tersebut Likuiditas dapat dilihat
Kas + Piutang
Acid Ratio Test = ------------------ x 100%
Hutang Lncar
2.751.356 + 4.967.092.923
= --------------------------------- x 100% = 4.167.613.517
4.167.613.517
78
posisi keuangan KSU Tandang sari dikatakan likuid setiap Rp 1,00 hutang jangka
pendek atau hutang lanvcar dijamin oleh aktiva lancar Rp 1,92 aktiva lancar pada
tahun 2005.
2. Ratio Solvabilitas
sebagai berikut :
periode yaitu dengan membandingkan jumlah total aktiva (Total Asset) dengan
Modal Sendiri
Solvabilitas = --------------------- x 100%
Total Aktifa
2.608.944.722
Solvabilitas = --------------------- x 100% = 25,61%
10.118.213.344
KSU Tandang Sari pada tahun 2005 sebesar 25,61 persen, artinya setiap Rp 1,00
3. Rentabilitas
79
SHU
RMS = ---------------------- x 100%
Kekayaan Bersih
117.317.782,48
RMS = ----------------------- x 100% = 4,5%
2.624.434.991,53
sendiri KSU Tandang sari sebesar 4,5 persen artinya setiap Rp. 1,00 kekayaan
yang ada pada KSU Tandang Sari mengambarkan bahwa KSU Tandang Sari
mampu untuk mencapai sejumlah keuntungan dari sejumlah kekayaan bersih yang
saat ini (12 persen sampai dengan 18 persen). Maka dapat dilihat bahwa
kemampuan KSU Tandang Sari dalam menghasilkan SHU dapat dikatakan sangat
rendah, SHU atau laba Koperasi bukan merupakan prioritas utama dalam
80
kebutuhan anggota.
menghasilkan laba dengan menggunakan modal yang berasal dari luar seperti
Laba
RE = ------------------------------------- x 100%
Modal Sendiri + Modal Asing
117.317.782
= ----------------------------------- x 100% = 4,47%
2.608.944.722 + 15.490.269
4. Rasio aktivitas
tertanam dalam keseluruhan aktiva dalam suatu periode tertentu atau kemampuan
ini diperoleh dari perbandingan antara hasil penjualan danmgan jumlah aktiva.
Hasil Penjualan
Aktivitas = ----------------------- x 1 kali
Jumlah Aktiva
28.091.000.234,57
Aktivitas = ----------------------- x 1 kali = 0,27
10.188.213.334,12
81
koperasi KSU Tandangsari Sumedang pada tahun 2005 adalah sebesar 0,27 kali
artinya dana yang tertanam dalam keseluruhan aktifitas rata-rata dalam 1 tahun
perputarannya 1 kali atau setiap Rp. 1,00 selama satu tahun dapat menghasilkan
yang mendukung dan berkaitan dengan usaha KSU Tandangsari adalah sebagai
berikut:
2. Dinas Peternakan
3. Departemen Koperasi
KSU Tandangsari.
di wilayah kerjanya.
11. Puskud
Adalah lembaga koperasi tingkat sekunder yang ada di Propinsi Jawa Barat.
Koperasi Serba Usaha Tandang Sari bekerja sama dengan perusahaan swasta
dalam hal ini pemasaran susu murni, pemilikan saham dan pengadaan barang-
a. PT. INDOMILK
b. PT. INDOLAKTO
Balai penyuluhan pertanian lembaga yang menjalin kerja sama dengan KSU
Tandang Sari dalam bidang pertanian, juga sebagai unsur pembina terhadap
para anggota kelompok tani terutama membina para petani untuk memahami
masalah pertanian.
14. Lapenkop
dikerjakan.
kerja pada KSU Tandang Sari yang didalamnya memuat antara lain keadaan fisik
dan keadaan geografis, keadaan sosial dan keadaan ekonomi wilayah kerja KSU
Tandang Sari.
1. Keadaan Fisik
terletak pada dataran tinggi dengan ketinggian antara 700 – 2000 meter diatas
sebagai berikut :
dengan luas 6.339,61 Ha yang terdiri dari lahan sawah 1.230,5 Ha dan luas
daratan 5.169,11 Ha. Adapun desa-desa yang menjadi wilayah kerja KSU
Margaluyu, Mekar Sari, Rahardja, Suka Rapih, Pamulihan, Cilembu, Marga Jaya,
Tabel 16. Luas Tanah Teknis dan Tadah Hujan Masing-Masing Desa Di
Wilayah Kerja KSU Tandang Sari
TADAH JUMLAH
NO NAMA DESA TEKNIS JUMLAH
HUJAN ANGGOTA
85
2. Keadaan Sosial
a. Kependudukan
56.869 orang dengan jumlah keluarga 11.767 kepala keluarga yanga tersebar di 15
desa, sedangkan jumlah penduduk dewasa berjumlah 23.299 orang yang dapat
terbanyak berada di desa Rahardja sebanyak 9.624 jiwa dan jumlah penduduk
terendah berada di desa Mekar Sari yaitu sebanyak 988 kepala keluarga dan
jumlah kepala keluarga terkecil berada di desa Suka Rapih yaitu sebanyak 370
kepala keluarga. Jumlah penduduk dewasa terbanyak berada di desa Kota Mandiri
yaitu sebanyak 2.305 jiwa dan jumlah penduduk dewasa terkecil berada di desa
b. Pendidikan
wilayah kerja KSU Tandang sari berpendidikan rendah yaitu tamat Sekolah Dasar
3. Keadaan Ekonomi
ekonomi setempat terus dilaksanakan. Aktivitas ekonomi yang ada pada wilayah
kerja KSU Tandang Sari seperti kegiatan pertanian maupun kegiatan usaha
Pada wilayah kerja KSU Tandang Sari terdapat 2 pasar, 10 buah toko, 20
warung dan 2 koperasi. Disamping sarana diatas, wilayah kerja KSU Tandang
Sari juga di tunjang pula dengan sarana yang bagus yaitu sarana transportasi yang