Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Pemeliharaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bagi semua umat manusia.


Pada sektor sumber daya alam dan lingkungan hidup perlu memperhatikan upaya
melestarikan dan penggunaan secara bijaksana agar anak cucu kelak juga bisa ikut
merasakannya.Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan dan
pencemaran serta memulihkan kualitas samber daya yang telah di eksploitasi secara habis-
habisan.
Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya meestarlian fungsi lingkungan hidup
yang meliputi berbagai kebijakan didalamnya seperti penataan lingkungan, pemanfaatan
sumber daya alam, pengembangan sumber daya pemeliharaan sumber daya dan linglangan
selatamya, pemulihan keanekaragaman hayati dan hewani, dan pengendalian lingkungan
hidup. Semua ini berkaitan dengan makhluk hidup di selatar sumber daya termasuk manusia
dan juga semua jenis perilakunya yang mempunyai dampak terhadap lingkungan.
Berkaitan dengan aktivitas manusia berarti tidak akan terlepas dari sampah atau
limbah.sebagaimana dikutip oleh Suswanto, dkk. menyatakan bahwa semakin tinggi aktivitas
manusia, maka akan semakin tinggi pula sampah atau limbah yang dihasilkan dari waktu ke
waktu.

1
LATAR BELAKANG

Masalah sampah merupakan masalah penting yang dapat merusak keseimbangan


ekosistem lingkungan. Berdasar Kementerian Lingkungan Hidup tahun 2020 timbulan
sampah di Indonesia sebesar 67,8 juta ton. Penerapan 3R atau reuse, reduce dan recycle
sampah merupakan salah satu program terbaik dalam rangka pelestarian lingkungan hidup
karena mengedepankan penanganan sampah dari sumbernya.
Pengolahan sampah organik tuntas di tempat bila digulirkan secara terpadu bisa
menuntaskan permasalahan sampah dari sumber yang pada akhirnya mendapat mendukung
tercapainya kondisi lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman. Akan tetapi ternyata
pengolahan sampah dengan sistem pemilahan sampah belum terlaksana secara terpadu.
Sampah yang sudah dipilah sejak level rumah tangga belum tentu akan ditangani
secara terpisah ketika telah sampai di tempat pembuangan akhir (TPA). Inilah yang terjadi
pada kebanyakan TPA di Indonesia.
Pemotongan alur distribusi sampah menuju TPA adalah cara yang efektif dan
mempercepat pemrosesan sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat.Cara efektif
tersebut dapat direalisasikan melalui pembuatan eco-enzyme yang dapat diterapkan pada
level rumah tangga.
Eco-enzyme adalah ekstrak cairan yang dihasilkan dari fermentasi sisa sayuran dan
buah-buahan dengan substrat gula merah. Prinsip proses pembuatan eco-enzyme sendiri
sebenarnya mirip proses pembuatan kompos, namun ditambahkan air sebagai media
pertumbuhan sehingga produk akhir yang diperoleh berupa cairan yang lebih disukai karena
lebih mudah digunakan.
Upaya sosialisasi pemanfaatan sampah dapur untuk, begitu pula dengan upaya-upaya
percontohan yang dilakukan pemerintah setempat bekerja sama dengan karang taruna dan
organisasi sejenisnya. Hal ini ditengarai akibat kurangnya keuntungan yang diperoleh
masyarakat jika mereka mengolah sendiri sampahnya.
Oleh karena itu, perlu diterapkan suatu upaya integrasi peran pemerintah, tokoh
masyarakat, karang taruna, dan yang paling penting yang masyarakat sebagai pemeran utama,
sekaligus sebagai upaya peningkatan nilai tambah produk sampah rumah tangga.

2
TUJUAN KEGIATAN

1.Mengurangi sampah organik rumah tangga


2.Terpenuhinya kebutuhan pupuk organik, cairan pembersih dalam skala rumah tangga
3.Terintegrasinya peran masyarakat, petani, pemerintah, dan tokoh masyarakat dalam
menangani permasalahan sampah dan mengelolanya menjadi barang yang memiliki nilai
tambah
4. MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA:
Ada 2 nilai pokok yang berkaitan dengan projekPenguatan Profil Pelajar Pancasila yang
mengharapkan :
1. Gotong royong
Dengan kegiatan pembuatan eco enzyme . Pelajar dapat mengembangkan nilai kerja sama
dalam mencapai suatu tujuan.
2. Kreatif
Dengan adanya pembuatan eco enzyme ini . Pelajar diharapakan memiliki kekreatifan
dalam mengelola hasil ECO-ENZYME menjadi suatu produk yang menarik dan memiliki
nilai jual.

3
VISI
a. Mempu menghasilkan sabun cuci piring sebagai produk layak untuk dijual
b. Eco enzyme sebagai sabun cuci piring mungkin adalah untuk menyediakan solusi
pembersihan yang ramah lingkungan dan efektif.

MISI
a. Dapat memenuhi kebutuhan konsumen
b. Memanfaatkan sumber daya limbah organik
c. Bisa mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, mendukung keberlanjutan, dan
memberikan alternatif yang lebih alami untuk mencuci piring dengan dampak lingkungan
yang lebih rendah.

TUJUAN
a. Meminta ijin untuk mebuat usaha menjual eco enzyme sebagai pencuci piring
b. Mengetahui bagaimana mengelola usaha pembuatan eco enzyme sebagai pencuci piring
c. Menumbuhkan bakat kami dalam usaha pembuatan eco enzyme

4
MANFAAT
Manfaar eco enzyme sebagai sabun pencuci piring sebagai sabun cuci piring, cairan Eco
Enzyme mampu membersihkan, membunuh kuman, bakteri dan kotoran, sehingga dapat
digunakan sebagai pembersih dan pencuci piring.

TARGET PASAR
Target pasar adalah sekelompok konsumen yang jadi sasaran untuk pendekatan bisnis supaya
membeli produk atau jasa yang ditawarkan bisnis tersebut. Contoh target pasar dan
produknya yaitu perempuan-perempuan akan tertarik dengan produk sabun pencuci piring
dari eco enzim.

PELUANG PASAR
1. Pemilihan Target Pasar Secara Spesifik.
2.Memperhatikan Kebutuhan dari Target Konsumen.
3. Lebih Dekat dengan Konsumen.
4.Mengamati Persaingan Pasar

ALAT, BAHAN & BIAYA


Pembuatan Eco-enzyme
 Wadah Bekas Berukuran 10 Liter
 Kulit Buah-Buahan 3kg Rp.50.000
 Talenan
 Pisau
 Gmt (Gula Merah Tebu) Rp.25.000
 Air 5liter
 Lakban Plester Rp.10.000
TOTAL: Rp 85.000
Pembuatan Eco-enzyme Sebagai Sabun Cuci Piring
 Wadah Botol Plastik
 Minyak Sawit 600ml
 Minyak Kelapa 300ml
 Eco-Enzyme 15ml
 Minyak Olive Oil 100ml
 Label

Anda mungkin juga menyukai