ABSTRACT
This study aims to explain the productivity of corn farming in the study area, to
analyze maize farming in the study area, to explain the magnitude of the
contribution of sweet corn farming income to family income, to analyze the effect
of fertilization dose, land productivity, labor costs, number of seeds on farm income
corn. The method of determining the area used in this study is a purposive method.
The method of determining the number of samples used in this study is the Krejcie
and Morgan method, while the data analysis method used in this research is
descriptive method. The results showed that the productivity of sweet corn farming
in Rasau Jaya I village was high. Corn farming in the study area is a profitable and
viable farm.
Keywords: Income, Farming, Sweet Corn
PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan negara agraris di mana sektor pertanian
menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Dan mampu menyediakan
bahan pangan yang cukup bagi mesyarakat sebagai upaya untuk mencapai
kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Permintaan akan bahan pangan di
Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat, terutama bahan pangan utama
karbohidrat seperti padi, jagung dan kedelai. Tanaman jagung secara spesifik
merupakan tanaman pangan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia
ataupun hewan. Jagung sampai saat ini masih merupakan komoditi strategis kedua
setelah padi. Tanaman jagung hingga kini di manfaatkan oleh masyarakat dalam
berbagai bentuk penyajian, seperti: tepung jagung (maizena), minyak jagung, bahan
pangan, serta sebagai pakan ternak dan lain-lainya. Khusus jagung manis (sweet
corn), sangat disukai dalam bentuk rebus atau bakar (Derna, 2007).
Jagung manis merupakan komoditas pertanian yang sangat digemari
terutama oleh penduduk perkotaan, karena rasanya yang enak dan manis banyak
mengandung karbohidrat, sedikit protein dan lemak. Budidaya jagung manis
berpeluang memberikan untung yang tinggi bila diusahakan secara efektif dan
efisien (Sudarsana, 2000). Jagung manis mengandung kadar gula yang relatif
tinggi, karena itu biasanya dipungut muda untuk dibakar atau direbus. Ciri dari
jenis ini adalah bila masak bijinya menjadi keriput dan bermanfaat sebagai bahan
makanan, makanan ternak, bahan baku pengisi obat dan lain-lain (Harizamrry,
2007).
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jumlah populasi petani jagung manis di desa Rasau Jaya I kecamatan Rasau
Jaya kabupaten Kubu Raya berjumlah 10 orang jadi menurut tabel Krejcie dan
Morgan (1970) dalam Uma Sekaran (1992) jika populasi berjumlah 10 orang maka
sampel yang harus di ambil juga 10 orang dengan tingkat signifikasi 95%.
Keterangan :
PUJ
KPUJ = x 100% ................................ (2)
TPP
Keterangan :
Kesimpulan
Kontribusi pendapatan usahatani jagung manis terhadap pendapatan petani
di Desa Rasau Jaya I permusim tanam adalah sebesar 16,42 persen dengan total
rata-rata pendapatan petani per musim tanam adalah sebesar Rp. 4.268.776,51 per
petani.
Kelayakan usahatani jagung atau Revenue Cost Ratio (R/C) 1,54, artinya
usahatani jagung layak diusahakan dan setiap pengorbanan biaya
Rp. 100,- akan mendapat penerimaan Rp. 155,-. Rata-rata pendapatan usahatani
jagung di Desa Rasau Jaya I permusim tanam adalah Rp. 701.+175, 51 per petani
serta rata-rata pendapatan perhektar Rp. 1.106.077,89
Saran
Kontribusi pendapatan usahatani jagung manis terhadap pendapatan petani
perlu ditingkatkan dengan menerapkan teknologi budi daya tanaman jagung manis
yang spesifik lokasi dan berkelanjutan.
Perlu upaya khusus untuk pengolahan hasil komoditi jagung manis menjadi
bahan pangan dan industri.
DAFTAR PUSTAKA
1. Derna H. 2007. Jagung manis. Diakses
dihttp://www.scribd.com/doc/38158723/jagung manis-no4.pdf, [17 Juli 2018].
2. Rahmi dan Jumiati. 2003. Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Pemupukan POC
super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis. Fakultas Pertanian
Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 Samarinda Derna, H. 2007. Jagung
Manis. Diakses di htt://Derna.com/2007/Tanaman Jagung Manis. pada tanggal
18 Juli 2018.
3. Sudarsana, N.K. 2000. Pengaruh Efektifitas Microorganisme-4 (EM-4) dan
Kompos terhadap Produksi Jagung Manis (Zea may saccharata sturt) Pada Tanah
Ebtisol.
4. Harizamrry. 2007. Artikel Jagung Manis. Diakses di
http://harizamrry.com/2007/Tanaman-Jagung-Manis-Sweet-Corn, Tanggal 17
Juli 2018.
5. Badan Pusat Statistik. Kubu Raya Dalam Angka 2017.
6. Badan Pusat Statistik Propinsi Kalimantan Barat, 2017.
7. Erdal, Sekip., Pamukçu, Mehmet., Savur, Osman., Tezel, Mehmet,
2011.Valuation Of Developed Standard Sweet Corn (Zea Mays Sacharata L.)
Hybrids For Fresh Yield, Yield Components And Quality Parameters. Turkish
Journal of Field Crops. 16(2): 153-156.
8. Rizky Meilisa, Syarifah Aida. 2017. Studi Pendapatan Usahatani Dan
Pemasaran Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata) Di Desa Manunggal Daya
Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Ekonomi Pertanian &
Pembangunan. 14(2) : 26-38.
9. Ahmad Z. A. Purwanto., Hj. Hadayani., Abdul Muis. 2015. Analisis
Produksi Dan Pendapatan Usahatani Jagung Hibrida Di Desa Modo
Kecamatan Bukal Kabupaten Buol. Jurnal Agroland Tadulako. 22 (3) : 205
– 215.
10. Syukur, M.dan A. Rifianto. 2014. Jagung Manis. Penebar Swadaya. Jakarta.
124 hal.
11. Szymanek,M. 2009. Influence of sweet corn harvest date on kernels quality.
RES. AGR. ENG., 55, 2009 (1): 10–17.
12. Daniel Moehar, 2003. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Bumi Aksara,
Jakarta.
13. Suratiyah, Ken, 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya, Jakarta.
14. Soehardjo, A dan Dahan Patong, 1984. Sendi-Sendi Pokok Ilmu Ushatani. LP
Unhas, Ujung Pandang.
15. Mubyarto, 1994. Pengatur Ekonomi Pertanian. Lembaga Penelitian Pendidikan
Penerapan Ekonomi Sosial (LP3ES), Jakarta.
16. Winardi, 1994. Kamus Ekonomi. Alumni, Bandung.
17. Mappangadja, R, 1996. Ekonomi Produksi Pertanian. Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang.
18. Kartasapoetra, A.G, 1996. Pengantar Ekonomi Produksi, Bina Aksara
Jakarta.
19. Hernanto Fadholi, 1996. Ilmu Ushatani. Penebar Swadaya, Jakarta.
20. Soekartawi, 2002. Analisis Usahatani. UI Press, Jakarta.