DISUSUN OLEH :
IHSAN SEKTI HEKMAWAN
NIM. B32160569
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan paper ini adalah untuk menjelaskan proses pengolahan
produk, metode pengeringan produk, dan keunggulan serta kelebihan produk Kerupuk
Rambak.
1 | Page
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2 | Page
penggorengan sebanyak dua kali. Minyak goreng tersebut terperangkap dalam pori-pori
kerupuk (Hidayat, 2009).
Kulit sapi ialah bagian paling luar daging sapi. Kulit sapi biasanya dikeringkan dan
digoreng menjadi rambak. Kulit merupakan organ tunggal tubuh paling berat, pada sapi
sekitar 6-8%, dan domba 8-12%, dengan demikian kulit juga merupakan hasil ikutan ternak
yang paling tinggi nilai ekonominya yaitu sekitar 59% dari nilai keseluruhan by-product yang
dihasilkan oleh seekor ternak (Anonim, 2013).
Kulit adalah hasil samping dari pemotongan ternak, merupakan lapisan terluar
dari tubuh hewan, diperoleh setelah hewan tersebut mati dan dikuliti. Kulit dari ternak
besar dan kecil baik itu sapi, kerbau, dan domba serta kambing memiliki
struktur jaringan yang kuat dan berisi, sehingga dalam
penggunaannya dapat dipakai untuk keperluan pangan dan non pangan (Sudarminto,
2000).
Pada kulit sapi kandungan yng paling dominan adalah gelatin. Gelatin merupakan
protein alami yang diekstrak dari tulang dan kulit berbagai jenis binatang seperti sapi.
Molekul-molekul gelatin tersusun dari ribuan rantai asam amino. Rantai-rantai protein
tersebut dihubungkan secara cross-links (interaksi-silang), karenanya terdapat lubang
(rongga) diantara rantai yang dapat menahan air (Lab. of Conjugated,2001).
Pemanfaatan kulit ternak seperti sapi sendiri banyak dilakukan untuk kepentingan
manusia sesuai dengan perkembangan zaman. Dari keseluruhan produk sampingan hasil
pemotongan ternak seperti sapi , maka kulit merupakan produk yang memiliki nilai ekonomis
yang paling tinggi. Berat kulit sapi, kambing atau kerbau berkisar 7-10 % dari berat tubuh
hewan tersebut. Secara ekonomis pun kulit memiliki harga berkisar 10-15% dari harga
ternak. (Djojowidagdo, 1999).
Menurut SNI-1996 , kerupuk rambak kulit adalah produk makanan ringan yang dibuat
dari kulit sapi atau kerbau melalui tahap proses pembuangan bulu, pembersihan kulit,
perebusan, pengeringan, perendaman dengan bumbu untuk kerupuk rambak kulit mentah dan
dilanjutkan dengan penggorengan untuk kerupuk rambak kulit siap konsumsi (Anonim,
1996).
Dari keseluruhan produk sampingan hasil pemotongan ternak, maka kulit merupakan
produk yang memiliki nilai ekonomis yang paling tinggi. Berat kulit pada sapi, kambing dan
kerbau memiliki kisaran 7-10% dari berat tubuh. Secara ekonomis kulit memiliki harga
berkisar 10-15% dari harga ternak (Gazali, 2011).
3 | Page
BAB III ISI
Kerupuk Kulit sapi atau kerabau sangatlah mudah didapat, karena makanan yang satu
ini selain rasanya enak dan juga gurih, dan cocok sebagai pendamping berbagai macam
makanan. Makanan ini ini juga bisa menjadi ladang usaha yang menjanjikan , karena begitu
besarnya peminat para konsumen terhadap makanan yang satu ini.
Sebelum digoreng, biasanya kerupuk rambak dibentuk persegi, memiliki tekstur yang
keras, dan berwarna coklat. Ketika selesai digoreng kerupuk dapat mengembang menjadi 2
kali lebih besar dari ukuran awalnya, karena banyak menyerap minyak. Teksturnya menjadi
renyah dan warna menjadi putih. Kerupuk rambak mudah sekali melempem, jadi ketika
sudah digoreng disarankan disimpan dalam toples dan ditutup dengan rapat.
4 | Page
3.3 METODE PENGERINGAN PRODUK
A. Pengeringan Surya Tradisional
Pengeringan produk kerupuk rambak dalam skala kecil atau rumahan
kebanyakan digunakan metode penjemuran dibawah sinar matahari secara langsung.
Kendala dari metode ini adalah persoalan cuaca dan higienitas produk yang kurang
terjaga.
5 | Page
Pemasokan kulit yang akan dibuat kerupuk semakin sulit didapat, karena harus
bersaing dengan industri lain seperti produk sepatu dan tas kulit yang juga
memerlukan kulit sapi untuk produksinya. Akibat banyaknya permintaan industri dan
kelangkaan mendapatkan bahan baku, membuat harga kerupuk ini lebih mahal
harganya dibanding jenis kerupuk lainnya.
6 | Page
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kerupuk Rambak merupakan jenis kerupuk yang menggunakan bahan dasar kulit
hewani. Salahsatu proses pembuatan kerupuk rambak yaitu harus melalui proses
pengeringan. Proses pengeringan ini bisa dilakukan diatas tungku seperti pada sistem
pengeringan tunnel, tapi kebanyakan di industri lebih banyak menggunakan sistem
penjemuran dibawah sinar matahari. Meskipun terdapat banyak kendala seperti cuaca dan
higienitas, sistem penjemuran ini banyak digunakan industri dikarenakan lebih ekonomis.
Akibat proses pengolahan kerupuk rambak memerlukan proses yang panjang dan
memerlukan waktu yang lama, serta kelangkaan dalam mendapatkan stok kulit yang akan
dijadikan bahan baku, membuat harga dari kerupuk rambak ini menjadi lebih mahal
dibanding jenis kerupuk lainnya. Akan tetapi, tetap banyak masyarakat yang menyukai
produk ini sebab rasanya yang gurih dan enak.
7 | Page
DAFTAR PUSTAKA
Pranoto, Adjar dkk. 2015. Unjuk Kerja Pengering Surya Tipe Rak Pada Pengeringan
Kerupuk Kulit Mentah (Proceeding). Padang: Universitas Andalas.
8 | Page