Anda di halaman 1dari 21

KOMUNIKASI DAN

PENYULUHAN PERTANIAN
Adopsi dan Difusi Inovasi

Oleh : Shenny Oktoriana, SP, M.Sc


Telp.: 082157747234
Email : shenny.oktoriana@faperta.untan.ac.id
Adopsi Inovasi Dalam
Penyuluhan
Definisi Adopsi
Diartikan sebagai proses perubahan perilaku baik yang berupa:
pengetahuan (cognitive), sikap (affective), maupun ketrampilan (psycho-
motoric) pada diri seseorang setelah menerima “inovasi” yang disampaikan
penyuluh pada masyarakat sasarannya

Inovasi (innovation) diartikan sebagai suatu


penemuan baru baik berupa gagasan, metode,
objek, ide-ide atau cara-cara baru, tetapi tidak
selalu merupakan hasil dari penelitian mutakhir
Adopsi Inovasi Dalam
Penyuluhan
Penyebarluasan suatu inovasi selalu memerlukan waktu

Jangka waktu yang diperlukan itu bervariasi dan


prosesnya terjadi dalam beberapa tahap

Proses mental yang terjadi pada sasaran sampai


melaksanakan anjuran tadi disebut Proses Adopsi

Menurut Rogers (1960) proses adopsi itu


terjadi mulai seseorang mendengar
suatu ide baru sampai akhirnya ia
melaksanakannya (mengadopsinya)
Tahapan Adopsi Inovasi
Proses adopsi pasti melalui tahapan-tahapan sebelum
masyarakat mau menerima dan menerapkan dengan
keyakinannya sendiri

Selang waktu antar tahapan satu dengan yang Iainnya itu tidak selalu
sama (tergantung sifat inovasi, karakteristik sasaran, keadaan Iingkungan
fisik maupun sosial, dan aktivitas kegiatan yang dilakukan oleh penyuluh)

1. Awareness 2. Interest 3. Evaluation 4. Trial 5. Adoption


Tahapan Adopsi Inovasi

1. Awareness Pertama kali mendengar tentang inovasi

Tahap ini di lakukan melalui proses melihat, mendengar, atau membaca. Pada tahap ini petani mulai
menghayati suatu hal baru dan menyadari kekurangan cara atau kebiasaan yang selama ini di lakukan 

2. Interest Mencari informasi lebih lanjut

Pada tahap ini petani mulai ingin mengetahui lebih banyak perihal baru atau yang di sampaikan oleh
penyuluh, dengan cara mencari informasi lebih lengkap dan banyak bertanya tentang hal tersebut.
Hanya keberhasilan dan penjelasan petani golongan early adopterlah yang dapat menghilangkan
kebimbangan petani yang telah menaruh minat
Tahapan Adopsi Inovasi
3. Evaluation Menimbang manfaat dan kekurangan penggunaan inovasi

Tahap penilaian yaitu proses menimbang manfaat dan kekurangan apabila menerapkan inovasi.
Pertimbangan ini dilihat dari segi teknis, ekonomis, dan sosiologis. Petani juga mulai menghubungkan
dengan kesanggupan, resiko, modal, dan lain-lain

4. Trial Menguji sendiri inovasi pada skala kecil

Pada tahap ini petani mulai menguji sendiri inovasi pada skala kecil, di lakukan untuk meyakinkan
keberhasilan inovasi baru yang di sampaikan oleh penyuluh berulang-ulang sampai mendapat
keyakinan bahwa inovasi baru tersebut betul-betul menguntungkan
Tahapan Adopsi Inovasi

5. Adoption Menerapkan inovasi pada skala besar setelah membandingkannya


dengan metoda lama
Pada tahap ini petani sudah siap untuk menerapkan inovasi baru secara luas dan berkelanjutan.
Kemudian petani juga akan mengajurkannya kepada tetangga atau teman-temannya
Tahapan Adopsi Inovasi
Bagi penyuluh pertanian setiap tahap dari proses adopsi akan menjadi pertimbangan terhadap
usaha/pendekatan penyuluhan yang harus digunakan, misalnya :

1. Tahap kesadaran, yang dilakukan adalah usaha untuk menimbulkan perhatian atau kesadaran.  Lebih
banyak aktivitas di lapangan atau komunikasi massal.
2. Tahap minat, yang dilakukan adalah upaya-upaya hubungan secara perorangan, baik lisan maupun
tertulis. 
3. Tahap penilaian, usaha penyuluh adalah memberikan bahan-bahan pertimbangan kepada petani,
dapat berbentuk kunjungan rumah yang lebih sering, pameran, darmawisata, demonstrasi, latihan,
surat-surat selebaran dll.
4. Tahap percobaan, penyuluh akan memberikan data teknis yang dapat meyakinkan sasaran, juga
sasaran akan dapat kesempatan untuk mencoba atau melakukan demonstrasi di tanahnya sendiri, di
bawah bimbingan penyuluh.
5. Tahap penerapan, penyuluh akan terus mendampingi atau membimbing sasaran, yang sudah
melaksanakan anjuran secara lebih luas dan kontinu. 
Kategori Adopter

Kategori pengadopsi berdasarkan kecepatan mengadopsi :

1. Perintis/innovators

2. Pengetrap dini/early adopters

3. Pengetrap awal/the early majority

4. Pengetrap akhir/the late majority

5. Penolak/kaum kolot/laggars
Kategori Adopter
1. Perintis/innovators
• Pelopor/orang-orang yang pertama dalam suatu wilayah tertentu yang paling
cepat mengadopsi suatu inovasi, memiliki rasa ingin tahu tinggi/curiousity,
cenderung individualis
• Orang yang termasuk golongan ini jumlahnya tidak banyak dalam suatu
daerah, satu atau dua orang saja, mungkin juga tidak ada
• Merupakan orang yang maju, pandai, pengetahuannya luas, usahanya maju,
penghasilannya tinggi, dan banyak pengalamannya
• Dalam proses penyebaran inovasi golongan ini tidak banyak membantu
Kategori Adopter
2. Pengetrap dini/early adopters

• Orang yang cukup aktif dalam pembangunan desa, umur relatif muda,
pendidikan cukup tinggi, status sosial relatif tinggi, disegani oleh anggota
masyarakat
• Mempunyai faktor produksi sehingga mudah untuk praktekkan hal-
hal baru
• Sumber advis dan informasi bagi petani lain, mau berbagi
pengetahuan sehingga cocok untuk dijadikan petani teladan yang
selanjutnya menjadi kontak tani
• Dalam proses penyebaran inovasi, golongan ini paling membantu
penyuluh pertanian
Kategori Adopter

3. Pengetrap awal/the early majority


• Golongan yang mudah terpengaruh bila hal baru telah disadari dan diyakini
keunggulannya
• Proses adopsi lebih lambat dibandingkan golongan penerap dini
• Biasanya merupakan para tokoh masyarakat setempat, dimana
biasanya tidak mau usahanya gagal untuk menjaga agar citranya
tidak buruk
• Tingkat pendidikan, pengalaman, dan kondisi sosio ekonominya
sedang
Kategori Adopter

4. Pengetrap akhir/the late majority


• Orang yang lambat menerima inovasi, kedudukan ekonominya rendah, kurang
semangat dalam usahataninya
• Sifatnya kurang giat dalam mengetrapkan inovasi baru, harus
melihat contoh dari golongan terdahulu
• Kurang menggunakan media massa sehingga lambat mengetahui
informasi terbaru
• Hubungan dengan penyuluh relatif kecil 
Kategori Adopter

5. Penolak/kaum kolot/laggars
• Kaum kolot, usia tua, statis dan pasif terhadap perubahan, kurang rasional
• Disebut juga sebagai kaum non-adopter. Jika melakukan adopsi pun akan
selalu menjadi yang paling terakhir
Faktor yang Mempengaruhi
Kecepatan Adopsi

1. Sifat inovasi itu sendiri


Sifat Intrinsik (yang melekat pada inovasi sendiri)
a) Informasi ilmiah yang melekat, dilekatkan pada inovasinya,
b) Nilai-nilai atau keunggulan-keunggulan (teknis, ekonomis, sosial, budaya, dan politis) yang melekat pada
inovasinya,
c) Tingkat kerumitan (kompleksitas) inovasi,
d) Mudah tidaknya inovasi dikomunikasikan,
e) Mudah/tidaknya inovasi tersebut dicobakan (trial-ability)
f) Mudah tidaknya inovasi tersebut diamati (observability)
Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan
Adopsi

Sifat Ekstrinsik (dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya)


a) Kesesuaian (compatibility) inovasi dengan lingkungan setempat (baik lingkungan fisik, sosial budaya, politik, dan
kemampuan ekonomis masyarakatnya).
b) Tingkat keunggulan relatif dan inovasi yang ditawarkan, atau keunggulan lain yang dimiliki oleh inovasi
dibanding dengan teknologi yang sudah ada yang akan diperbaharui/ digantikannya

2. Sifat sasaran
Karakteristik sasaran, berdasarkan tingkat kecepatannya mengadopsi inovasi
Peran Penyuluh dalam Adopsi
Inovasi

1. Membantu petani menjadi sadar tentang adanya suatu inovasi


2. Membicarakan dengan petani sehingga petani menjadi tertarik
3. Membantu petani melakukan penilaian
4. Memberikan dorongan dan membantu melakukan percobaaan
di lahan petani
Difusi Inovasi

Difusi inovasi adalah perembesan atau penyebaran adopsi inovasi dari satu individu
yang telah mengadopsi ke individu yang lain dalam sistem sosial masyarakat sasaran
penyuluhan yang sama

Dengan demikian agar proses difusi dapat berjalan sesuai


dengan harapan, maka dalam proses difusi tersebut
diperlukan faktor-faktor :
1. Inovasi atau pembaharuan itu sendiri
2. Proses komunikasi melalui berbagai saluran
3. Waktu
4. Sistem sosial / masyarakat
Peran Penyuluh dalam Difusi
Inovasi

Peranan penyuluh pertanian dalam proses


adopsi dan difusi adalah :

1. Sebagai pemberi keterangan / informasi


2. Sebagai penghubung antara beberapa sistem sosial, misal antara lembaga
penelitian dengan masyarakat
Peran Penyuluh dalam Difusi
Inovasi
Upaya yang dapat dlilakukan oleh penyuluh dalam mempercepat proses
baik difusi maupun adopsi adalah :
1.  Melakukan diagnosa terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat sasaran.
2. Membuat masyarakat sasaran menjadi tidak puas dengan kondisi yang dialaminya, dengan cara
menunjukkan kelemahan-kelemahan, masalah-masalah mereka, adanya kebutuhan-kebutuhan
baru/tuntutan zaman yang selalu berkembang dan membandingkan dengan suatu sistem sosial masyarakat
lain yang dapat berhasil meningkatkan kualitas kehidupannya;
3. Menjalin hubungan yang erat dengan kelompok sasaran menunjukkan kesiapannya untuk membantu
masyarakat sasaran;
4. Mendukung dan membantu masyarakat sasaran dalam mencapai keinginan-keinginan melakukan
perubahan menuju pada kondisi yang lebih baik;
5. Pada akhirnya melepaskan masyarakat sasaran berswakarsa dan berswadaya.
Pendekatan Penyuluh dalam
Adopsi Inovasi
1. Perancang adopsi dan difusi pertanian perlu memperhatikan
kelompok/golongan yang paling utama untuk
didekati/diperhatikan
2. Golongan yang potensial adalah golongan kedua (early adopter)
dan ketiga (early majority)
3. Kedua golongan tersebut aktif dan memiliki interaksi yang luas
dgn masyarakat desa, berpengaruh serta memahami situasi
desa, tidak terlalu menonjol status sosial ekonominya namun
dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi golongan keempat
dan kelima

Anda mungkin juga menyukai