Anda di halaman 1dari 19

GEOSTRATEGI INDONESIA

OLEH:
NI MADE NANIK YUNITA DEWI (2215644149/25) KETUA
NI KADEK AYU VINA PARAMITA (2215644161/27) WAKIL
NI NYOMAN AYU PUSPARANI (2215644155/26) ANGGOTA
NI MADE INTAN DWIPAYANTI (2215644167/28) ANGGOTA

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI MANAJERIAL


JURUSAN AKUNTANSI
2E AKUNTANSI MANAJERIAL
POLITEKNIK NEGERI BALI
2023
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas

Rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penelitian paper yang

berjudul “Geostrategi Indonesia” ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.

Kami berharap paper yang berisi Analisa dan penjelasan konkret ini dapat menjadi

referensi banyak pihak yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai

ketahanan dan geostrategi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan penulisan

makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan tugas dalam mata

kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh bapak dosen Dr. I Ketut

Wenten Aryawan, S.H.,MH.

Kami begitu menyadari paper yang bertema kewarganegaraan ini masih

memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala

bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan karya kami. Apabila

terdapat banyak kesalahan penulisan pada karya tulis kami ini, kami memohon

maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, diakhir kata semoga paper ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.

Jimbaran, 24 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................6
1.3. Tujuan........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7

2.1 Tantangan keamanan maritim yang dihadapi Indonesia terkait dengan


piranti lepas pantai dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi stabilitas dan
keberlanjutan ekonomi di wilayah perairan Indonesia.........................................7
2.2 Apa strategi yang telah diadopsi oleh Indonesia untuk mengatasi ancaman
piranti lepas pantai dan meningkatkan keamanan maritim di perairan Indonesia,
termasuk kerja sama regional dan inisiatif internasional yang dilakukan..........10
BAB III PENUTUP...............................................................................................13

3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
3.2 Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Republik Indonesia disingkat menjadi RI adalah negara di Asia

Tenggara yang terletak digaris khatulistiwa dan berada diantara Benua

Asia dan Benua Australia serta antara Samudera Pasifik dan Samudera

Hindia. Karena letaknya yang berada di antara dua benua dan dua

samudera dan ia disebut juga sebagai Nusantara. Yang dimana Nusantara

memiliki dua arti Tanpa meninggalkan teori relativitas terdiri dari dua kata

yaitu nusa dan antara Nusa yang artinya pulau-pulau, dan antara artinya

antara pulau yang satu dengan lainnya yang dimana ada selat dan laut.

Selat dan laut ini bukanlah sebagai pemisah melainkan sebagai

penghubung pulau-pulau. Pulau di Indonesia terdiri dari 17.508 pulau,

Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar di dunia. Dengan

populasi sebesar 222 jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara

berpenduduk terbesar keempat di dunia.

Oleh karena itu perlu adanya strategi untuk menjaga persatuan dan

kesatuan masyarakat Indonesia. Dalam perkembangannya strategi tersebut

tidak hanya untuk menanggulangi masalah konflik antar daerah di

Indonesia tetapi juga untuk menghadapi segala gangguan yang dating dari

luar Indonesia yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik

1
Indonesia. Strategi tersebut dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan

istilah “Geostrategi”.

Menurut Lemhannas, penyelenggaraan Ketahanan Nasional


menggunakan asas-asas kesejahteraan dan keamanan yang
senantiasa ada setiap saat dalam kehidupan nasional, tergantung
dari kondisi nasional dan internasional serta situasi yang dihadapi.
Istilah Ketahanan Nasional untuk pertama kali dikemukakann oleh
Presiden Soekarno. Selanjutnya pada tahun 1962, mulai
diupayakan secara khusus pengembangan gagasan Ketahanan
Nasional di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Bandung.

Pada awalnya Geostrategi diartikan sebagai metode untuk

kepentingan milliter atau perang. Di Indonesia, geostrategi diartikan

sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana

yang tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melaui proses

pembangunan nasional. Karena tujuan itulah makai a menjadi dektorin

pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat

geostrategi di Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat

strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik,

lebih aman, dan sebagainya. Sehingga Geostrategi Indonesia ditegeaskan

wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi,

metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional.

Keamanan maritim menjadi isu yang semakin penting dalam

konteks geostrategi global saat ini. Perairan dunia merupakan jalur vital

bagi perdagangan internasional, transportasi, dan pertukaran sumber daya.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran

2
sentral dalam menjaga keamanan dan stabilitas di perairan yang meliputi

wilayah yang luas dan beragam.

Indonesia terletak di persimpangan Samudra Pasifik dan Samudra

Hindia, dengan perpanjangan laut yang menghubungkan Laut China

Selatan dan Samudra Hindia. Keberadaan jalur maritim ini memberikan

keuntungan strategis bagi Indonesia sebagai negara maritim dengan akses

ke jalur pelayaran internasional yang penting. Namun, kompleksitas

geografis Indonesia, dengan pulau-pulau terpencil dan wilayah yang luas

untuk diawasi, juga menjadi tantangan dalam menjaga keamanan maritim.

Salah satu ancaman yang dihadapi oleh Indonesia adalah piranti

lepas pantai, seperti perompak, pencuri, dan kelompok kriminal lainnya,

yang beroperasi di perairan tersebut. Ancaman ini dapat merugikan

aktivitas perdagangan, investasi, dan pariwisata, serta dapat

mempengaruhi stabilitas dan kedaulatan nasional. Keberadaan piranti

lepas pantai ini dapat menciptakan ketidakamanan yang berdampak negatif

pada perekonomian dan reputasi Indonesia sebagai negara maritim yang

penting.

Perairan Indonesia juga menjadi jalur transit penting bagi

perdagangan internasional, terutama melalui Selat Malaka yang

menghubungkan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Jumlah kapal yang

melewati jalur ini setiap tahun sangat tinggi, menjadikannya sasaran

3
potensial bagi tindakan kriminal, seperti perompakan dan penyelundupan

barang terlarang. Keamanan maritim yang buruk dapat menghambat arus

barang dan kapal-kapal yang berlayar melalui perairan tersebut,

mengganggu rantai pasokan global, dan berdampak negatif pada

perekonomian regional dan global.

Dalam menghadapi tantangan ini, pemerintah Indonesia telah

meningkatkan upaya untuk memperkuat keamanan maritim. Langkah-

langkah ini termasuk peningkatan kapasitas pertahanan maritim,

peningkatan patroli dan pengawasan di perairan yang rentan, dan

peningkatan kerjasama dengan negara-negara tetangga serta mitra

internasional. Indonesia juga telah mengadopsi pendekatan berbasis

hukum, termasuk penguatan kerangka hukum maritim nasional dan

regional, guna menegakkan hukum dan melawan kejahatan maritim.

Selain itu, Indonesia juga telah meningkatkan kerja sama regional dalam

upaya memperkuat keamanan maritim. Melalui ASEAN dan kerja sama

maritim dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan

Australia, Indonesia bertujuan untuk menciptakan kerjasama yang erat

dalam hal intelijen maritim, peningkatan kapasitas, dan pelaksanaan

patroli bersama. Peningkatan kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat

pertahanan maritim kolektif dan memberikan respons yang lebih efektif

terhadap ancaman piranti lepas pantai.

4
1.2. Rumusan Masalah
Berikut adalah rumusan masalah yang kami angkat untuk mendukung

pengerjaan tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan :

1. Bagaimana tantangan keamanan maritim yang dihadapi Indonesia terkait

dengan piranti lepas pantai dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi

stabilitas dan keberlanjutan ekonomi di wilayah perairan Indonesia?

2. Apa strategi yang telah diadopsi oleh Indonesia untuk mengatasi ancaman

piranti lepas pantai dan meningkatkan keamanan maritim di perairan

Indonesia, termasuk kerja sama regional dan inisiatif internasional yang

dilakukan?

5
1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan dan rumusan masalah diatas maka tujuan

yang ingin dicapai oleh penulis ialah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Geostrategi Indonesia.

2. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan Indonesia dalam usaha

mencapai perdamaian dunia.

3. Untuk mengetahui potensi dan keuntungan geostrategi Indonesia dalam

konteks regional dan global.

4. Untuk mengetahui tantangan dan kesenjangan yang di hadapi Indonesia

dalam memanfatkan potensi geostategisnya.

5. Untuk memahami peran Indonesia dalam geostrategis regional dan global.

Untuk mengetahui tantangan dan hambatan keamanan geostrategi

Indonesia.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tantangan keamanan maritim yang dihadapi Indonesia terkait dengan

piranti lepas pantai dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi stabilitas

dan keberlanjutan ekonomi di wilayah perairan Indonesia

Tantangan keamanan maritim yang dihadapi oleh Indonesia terkait dengan

piranti lepas pantai memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas dan

keberlanjutan ekonomi di wilayah perairan Indonesia. Ancaman dari piranti

lepas pantai, seperti perompak, pencuri, dan kelompok kriminal lainnya, dapat

mengganggu aktivitas perdagangan, investasi, dan pariwisata, serta

mengancam kedaulatan nasional.

Piranti lepas pantai, terutama perompak, menjadi ancaman serius bagi

keamanan maritim di perairan Indonesia. Wilayah perairan Indonesia, dengan

posisinya yang strategis di persimpangan Samudra Pasifik dan Samudra

Hindia, melintasi jalur pelayaran utama seperti Selat Malaka, Selat Sunda, dan

Selat Lombok, menjadi sasaran utama bagi perompak. Insiden perompakan di

perairan ini memiliki dampak yang merugikan pada stabilitas dan

keberlanjutan ekonomi Indonesia.

Pertama, perompakan di perairan Indonesia menghambat arus

perdagangan internasional. Perairan Indonesia merupakan jalur vital bagi

perdagangan maritim global, khususnya untuk negara-negara Asia Tenggara

dan dunia. Perompakan yang sering terjadi di wilayah ini membuat para

7
pelaku bisnis dan perusahaan asing khawatir akan keamanan jalur maritim,

yang berpotensi mengurangi jumlah kapal dan arus barang yang melalui

perairan Indonesia. Hal ini dapat menghambat aliran perdagangan,

mengurangi volume ekspor dan impor, serta mengganggu rantai pasokan

global.

Kedua, ancaman piranti lepas pantai juga mempengaruhi investasi dan

pertumbuhan ekonomi di wilayah perairan Indonesia. Investasi asing dan

aktivitas perdagangan di wilayah maritim sangat tergantung pada keamanan

dan stabilitas. Ketika keberlanjutan kegiatan ekonomi terancam oleh piranti

lepas pantai, baik itu melalui perompakan atau serangan lainnya, investor

dapat menjadi enggan untuk menanamkan modalnya atau melanjutkan operasi

bisnis di wilayah tersebut. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi,

penyerapan tenaga kerja, dan pembangunan di sektor-sektor ekonomi yang

terkait dengan perairan, seperti industri perikanan, pariwisata, dan pelayaran.

Selain itu, serangan dari piranti lepas pantai juga dapat menciptakan

ketegangan antara pemerintah Indonesia dengan negara-negara tetangga.

Teritori perairan yang luas dan rentan, serta keberadaan perbatasan maritim

yang kompleks, memunculkan perselisihan dan konflik potensial dengan

negara-negara lain terkait klaim wilayah perairan. Serangan yang dilakukan

oleh piranti lepas pantai dapat memperburuk situasi politik dan keamanan,

serta mengancam stabilitas regional. Dampak terhadap stabilitas dan

keberlanjutan ekonomi di wilayah perairan Indonesia yang diakibatkan oleh

piranti lepas pantai menekankan pentingnya mengatasi tantangan ini secara

8
efektif. Untuk menghadapinya, pemerintah Indonesia telah mengambil

langkah-langkah strategis. Peningkatan patroli dan pengawasan di perairan

yang rentan terhadap piranti lepas pantai dilakukan untuk meningkatkan

kehadiran dan kecepatan respons pemerintah. Peningkatan kapasitas

pertahanan maritim juga dilakukan, baik melalui peningkatan personel,

teknologi, maupun kerjasama dengan mitra regional dan internasional.

Selain itu, kerja sama regional dan internasional merupakan faktor penting

dalam memperkuat keamanan maritim di wilayah perairan Indonesia.

Indonesia bekerja sama dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan

Singapura, dalam pertukaran informasi intelijen, pelatihan, dan patroli

bersama. Selain itu, Indonesia juga terlibat dalam inisiatif regional seperti

Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery

against Ships in Asia (ReCAAP) dan Malacca Strait Patrol untuk

meningkatkan kerjasama dan koordinasi keamanan maritim. Penguatan hukum

maritim juga menjadi fokus penting dalam menghadapi ancaman piranti lepas

pantai. Pemerintah Indonesia telah memperkuat kerangka hukum maritim

nasional dan regional, termasuk peningkatan penegakan hukum, pengawasan

perairan, dan penindakan terhadap pelaku kejahatan maritim. Dengan adanya

hukum yang kuat dan penegakan yang tegas, diharapkan dapat mengurangi

tindakan kriminal di perairan Indonesia.

9
2.2 Apa strategi yang telah diadopsi oleh Indonesia untuk mengatasi
ancaman piranti lepas pantai dan meningkatkan keamanan maritim di
perairan Indonesia, termasuk kerja sama regional dan inisiatif internasional
yang dilakukan

Indonesia telah mengadopsi berbagai strategi untuk mengatasi ancaman

piranti lepas pantai dan meningkatkan keamanan maritim di perairan Indonesia.

Strategi-strategi ini melibatkan upaya nasional, kerja sama regional, dan

partisipasi dalam inisiatif internasional. Berikut ini adalah rincian dan penjelasan

lebih lanjut mengenai strategi-strategi tersebut:

1. Peningkatan kehadiran dan patroli maritim: Pemerintah Indonesia telah

meningkatkan kehadiran dan patroli di perairan yang rentan terhadap ancaman

piranti lepas pantai. Langkah ini melibatkan peningkatan jumlah kapal patroli,

penggunaan teknologi canggih seperti radar dan sensor, serta pelatihan personel

keamanan maritim. Dengan meningkatkan kehadiran di perairan tersebut,

Indonesia dapat mendeteksi, mencegah, dan merespons tindakan kriminal yang

melibatkan piranti lepas pantai.

2. Peningkatan kerja sama regional: Indonesia aktif terlibat dalam kerja sama

regional untuk mengatasi ancaman piranti lepas pantai. Salah satu contohnya

adalah kerjasama dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura

dalam pertukaran informasi intelijen, patroli bersama, dan pelatihan personel

keamanan maritim. Melalui kerja sama ini, Indonesia dapat memperkuat

keamanan perbatasan maritim dan meningkatkan efektivitas tindakan penegakan

hukum terhadap para pelaku kriminal.

10
3. Inisiatif regional dan multilateral: Indonesia juga terlibat dalam inisiatif

regional dan multilateral yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan maritim.

Salah satu contohnya adalah Regional Cooperation Agreement on Combating

Piracy and Armed Robbery against Ships in Asia (ReCAAP). Indonesia adalah

salah satu anggota ReCAAP yang aktif dalam berbagi informasi intelijen dan

pengalaman dalam menangani ancaman piranti lepas pantai di wilayah Asia.

Selain itu, Indonesia juga menjadi bagian dari inisiatif multilateral seperti ASEAN

Regional Forum (ARF) dan Indian Ocean Rim Association (IORA) yang berfokus

pada kerja sama keamanan maritim di kawasan tersebut.

4. Penguatan hukum maritim: Pemerintah Indonesia telah memperkuat

kerangka hukum maritim untuk meningkatkan keamanan perairan. Hal ini

termasuk peningkatan penegakan hukum, pengawasan perairan, dan penindakan

terhadap pelaku kejahatan maritim. Indonesia telah menetapkan undang-undang

dan peraturan yang mengatur kegiatan maritim, termasuk penangkapan ikan

ilegal, perompakan, dan kegiatan kriminal lainnya. Peningkatan penegakan hukum

dan penindakan yang tegas diharapkan dapat mencegah dan mengurangi ancaman

dari piranti lepas pantai.

5. Peningkatan kapasitas pertahanan maritim: Indonesia juga telah

mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kapasitas pertahanan

maritimnya. Ini melibatkan peningkatan personel, pengadaan dan pengembangan

kapal patroli modern, serta investasi dalam teknologi maritim yang canggih.

Peningkatan kapasitas pertahanan maritim akan memungkinkan Indonesia untuk

11
secara efektif mengawasi dan melindungi wilayah perairannya dari ancaman

piranti lepas pantai.

6. Kerja sama dengan negara-negara mitra: Indonesia menjalin kerja sama

dengan negara-negara mitra, terutama negara-negara yang memiliki kepentingan

strategis di perairan Indonesia. Hal ini termasuk kerja sama dengan negara-negara

maju seperti Amerika Serikat, Australia, dan Jepang. Kerja sama ini melibatkan

pelatihan personel, pertukaran teknologi, dan pengembangan kemampuan

keamanan maritim. Melalui kerja sama ini, Indonesia dapat memperoleh

dukungan dan bantuan teknis untuk meningkatkan keamanan maritim di

perairannya.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1. kesimpulannya, tantangan keamanan maritim yang dihadapi oleh

Indonesia terkait dengan piranti lepas pantai memiliki dampak yang signifikan

terhadap stabilitas dan keberlanjutan ekonomi di wilayah perairan Indonesia.

Ancaman dari piranti lepas pantai dapat menghambat aktivitas perdagangan,

investasi, dan pariwisata, serta mengancam kedaulatan nasional. Oleh karena itu,

langkah-langkah strategis, seperti peningkatan patroli dan pengawasan,

peningkatan kapasitas pertahanan maritim, kerja sama regional dan internasional,

serta penguatan hukum maritim, menjadi kunci dalam mengatasi tantangan ini dan

memastikan keamanan maritim yang berkelanjutan di perairan Indonesia.

3.1.2. kesimpulannya, Indonesia telah mengadopsi strategi-strategi yang

komprehensif untuk mengatasi ancaman piranti lepas pantai dan meningkatkan

keamanan maritim di perairan Indonesia. Upaya nasional, kerja sama regional,

dan partisipasi dalam inisiatif internasional menjadi bagian penting dari strategi

ini. Dengan mengintensifkan patroli, memperkuat kerja sama, memperbaiki

kerangka hukum, dan meningkatkan kapasitas pertahanan maritim, Indonesia

berupaya untuk menciptakan perairan yang aman, stabil, dan berkelanjutan untuk

mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan wilayah perairannya.

13
3.2 Saran
3.2.1. Dalam menghadapi tantangan keamanan maritim terkait dengan piranti

lepas pantai, Indonesia perlu meningkatkan pengawasan dan patroli di

perairannya, memperkuat kerja sama dengan negara-negara tetangga, memperkuat

hukum maritim, dan mengembangkan kapasitas pertahanan maritim. Ancaman

piranti lepas pantai dapat mengganggu stabilitas dan keberlanjutan ekonomi di

wilayah perairan Indonesia, mengingat perairan tersebut merupakan jalur

perdagangan internasional yang vital. Dengan mengatasi tantangan ini, Indonesia

dapat memastikan keamanan dan stabilitas perairan, yang penting bagi

kelangsungan perekonomian dan keberlanjutan wilayah maritimnya.

3.2.2. Indonesia telah mengadopsi strategi komprehensif untuk mengatasi

ancaman piranti lepas pantai dan meningkatkan keamanan maritim di perairan

Indonesia. Strategi tersebut melibatkan penguatan kerja sama regional dengan

negara-negara tetangga, partisipasi aktif dalam inisiatif internasional seperti

ReCAAP dan ARF, investasi dalam teknologi maritim yang canggih, peningkatan

kapasitas pertahanan maritim, dan penguatan kerangka hukum maritim. Melalui

strategi ini, Indonesia berupaya untuk menciptakan perairan yang aman, stabil,

dan berkelanjutan, serta memastikan keamanan wilayah maritimnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Charney, M. W. (2019). Southeast Asia and the Great Powers: The Cold War and

Beyond. Routledge.

Faris, S. (2020). Maritime Security in the Indo-Pacific: Challenges and

Opportunities for Indonesia. RSIS Policy Brief, No. 26. Retrieved from

https://www.rsis.edu.sg/wpcontent/uploads/2020/07/PB200726_Maritime_

Security.pdf.

Laksmana, E. (2020). Indonesia's Defence Diplomacy and Geopolitical Change.

Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS). Retrieved from

https://www.iseas.edu.sg/images/pdf/ISEAS_Perspective_2020_70.pdf.

Medcalf, R., & Devaditya, S. (2020). Indonesia in the Indo-Pacific: Emerging

Challenges and Opportunities. Australian Journal of International Affairs,

74(5), 529-541.

Ministry of Foreign Affairs, Republic of Indonesia. (2018). Indonesian Foreign

Policy in the Global Maritime Fulcrum Era. Retrieved from

https://www.kemlu.go.id/en/kebijakan/berita/Documents/Indonesian

%20Foreign%20Policy%20in%20the%20Global%20Maritime

%20Fulcrum%20Era.pdf,

Ministry of Foreign Affairs, Republic of Indonesia. (2021). Indonesia's Foreign

Policy Priorities 2020-2024. Retrieved from

https://www.kemlu.go.id/portal/en/read/1143/berita/indonesias-foreign-

policy-priorities-2020-2024.

15
Mochtar, M. (2019). Indonesian Defence Policy in the Age of Geopolitical

Change. Institute for Defense Studies and Analyses (IDSA). Retrieved

from http://www.idsa-indonesia.org/publications/1489-indonesian-

defence-policy-in-the-age-of-geopolitical-change.html.

Saharil, R. (2017). Geopolitics of Indonesia’s Foreign Policy: From Global

Maritime Fulcrum to Regional Indo-Pacific. Journal of ASEAN Studies,

5(1), 1-23.

16

Anda mungkin juga menyukai