OLEH:
NI MADE NANIK YUNITA DEWI (2215644149/25) KETUA
NI KADEK AYU VINA PARAMITA (2215644161/27) WAKIL
NI NYOMAN AYU PUSPARANI (2215644155/26) ANGGOTA
NI MADE INTAN DWIPAYANTI (2215644167/28) ANGGOTA
Om Swastiastu,
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
Rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penelitian paper yang
berjudul “Geostrategi Indonesia” ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.
Kami berharap paper yang berisi Analisa dan penjelasan konkret ini dapat menjadi
referensi banyak pihak yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan tugas dalam mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh bapak dosen Dr. I Ketut
bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan karya kami. Apabila
terdapat banyak kesalahan penulisan pada karya tulis kami ini, kami memohon
Demikian yang dapat kami sampaikan, diakhir kata semoga paper ini dapat
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
3.2 Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Asia dan Benua Australia serta antara Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia. Karena letaknya yang berada di antara dua benua dan dua
memiliki dua arti Tanpa meninggalkan teori relativitas terdiri dari dua kata
yaitu nusa dan antara Nusa yang artinya pulau-pulau, dan antara artinya
antara pulau yang satu dengan lainnya yang dimana ada selat dan laut.
populasi sebesar 222 jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara
Oleh karena itu perlu adanya strategi untuk menjaga persatuan dan
Indonesia tetapi juga untuk menghadapi segala gangguan yang dating dari
1
Indonesia. Strategi tersebut dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan
istilah “Geostrategi”.
konteks geostrategi global saat ini. Perairan dunia merupakan jalur vital
2
sentral dalam menjaga keamanan dan stabilitas di perairan yang meliputi
penting.
3
potensial bagi tindakan kriminal, seperti perompakan dan penyelundupan
Selain itu, Indonesia juga telah meningkatkan kerja sama regional dalam
4
1.2. Rumusan Masalah
Berikut adalah rumusan masalah yang kami angkat untuk mendukung
2. Apa strategi yang telah diadopsi oleh Indonesia untuk mengatasi ancaman
dilakukan?
5
1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan dan rumusan masalah diatas maka tujuan
Indonesia.
6
BAB II
PEMBAHASAN
piranti lepas pantai memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas dan
lepas pantai, seperti perompak, pencuri, dan kelompok kriminal lainnya, dapat
Hindia, melintasi jalur pelayaran utama seperti Selat Malaka, Selat Sunda, dan
dan dunia. Perompakan yang sering terjadi di wilayah ini membuat para
7
pelaku bisnis dan perusahaan asing khawatir akan keamanan jalur maritim,
yang berpotensi mengurangi jumlah kapal dan arus barang yang melalui
global.
lepas pantai, baik itu melalui perompakan atau serangan lainnya, investor
Selain itu, serangan dari piranti lepas pantai juga dapat menciptakan
Teritori perairan yang luas dan rentan, serta keberadaan perbatasan maritim
oleh piranti lepas pantai dapat memperburuk situasi politik dan keamanan,
8
efektif. Untuk menghadapinya, pemerintah Indonesia telah mengambil
Selain itu, kerja sama regional dan internasional merupakan faktor penting
bersama. Selain itu, Indonesia juga terlibat dalam inisiatif regional seperti
maritim juga menjadi fokus penting dalam menghadapi ancaman piranti lepas
hukum yang kuat dan penegakan yang tegas, diharapkan dapat mengurangi
9
2.2 Apa strategi yang telah diadopsi oleh Indonesia untuk mengatasi
ancaman piranti lepas pantai dan meningkatkan keamanan maritim di
perairan Indonesia, termasuk kerja sama regional dan inisiatif internasional
yang dilakukan
partisipasi dalam inisiatif internasional. Berikut ini adalah rincian dan penjelasan
piranti lepas pantai. Langkah ini melibatkan peningkatan jumlah kapal patroli,
penggunaan teknologi canggih seperti radar dan sensor, serta pelatihan personel
2. Peningkatan kerja sama regional: Indonesia aktif terlibat dalam kerja sama
regional untuk mengatasi ancaman piranti lepas pantai. Salah satu contohnya
10
3. Inisiatif regional dan multilateral: Indonesia juga terlibat dalam inisiatif
Piracy and Armed Robbery against Ships in Asia (ReCAAP). Indonesia adalah
salah satu anggota ReCAAP yang aktif dalam berbagi informasi intelijen dan
Selain itu, Indonesia juga menjadi bagian dari inisiatif multilateral seperti ASEAN
Regional Forum (ARF) dan Indian Ocean Rim Association (IORA) yang berfokus
dan penindakan yang tegas diharapkan dapat mencegah dan mengurangi ancaman
kapal patroli modern, serta investasi dalam teknologi maritim yang canggih.
11
secara efektif mengawasi dan melindungi wilayah perairannya dari ancaman
strategis di perairan Indonesia. Hal ini termasuk kerja sama dengan negara-negara
maju seperti Amerika Serikat, Australia, dan Jepang. Kerja sama ini melibatkan
perairannya.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1. kesimpulannya, tantangan keamanan maritim yang dihadapi oleh
Indonesia terkait dengan piranti lepas pantai memiliki dampak yang signifikan
investasi, dan pariwisata, serta mengancam kedaulatan nasional. Oleh karena itu,
serta penguatan hukum maritim, menjadi kunci dalam mengatasi tantangan ini dan
dan partisipasi dalam inisiatif internasional menjadi bagian penting dari strategi
berupaya untuk menciptakan perairan yang aman, stabil, dan berkelanjutan untuk
13
3.2 Saran
3.2.1. Dalam menghadapi tantangan keamanan maritim terkait dengan piranti
ReCAAP dan ARF, investasi dalam teknologi maritim yang canggih, peningkatan
strategi ini, Indonesia berupaya untuk menciptakan perairan yang aman, stabil,
14
DAFTAR PUSTAKA
Charney, M. W. (2019). Southeast Asia and the Great Powers: The Cold War and
Beyond. Routledge.
Opportunities for Indonesia. RSIS Policy Brief, No. 26. Retrieved from
https://www.rsis.edu.sg/wpcontent/uploads/2020/07/PB200726_Maritime_
Security.pdf.
https://www.iseas.edu.sg/images/pdf/ISEAS_Perspective_2020_70.pdf.
74(5), 529-541.
https://www.kemlu.go.id/en/kebijakan/berita/Documents/Indonesian
%20Foreign%20Policy%20in%20the%20Global%20Maritime
%20Fulcrum%20Era.pdf,
https://www.kemlu.go.id/portal/en/read/1143/berita/indonesias-foreign-
policy-priorities-2020-2024.
15
Mochtar, M. (2019). Indonesian Defence Policy in the Age of Geopolitical
from http://www.idsa-indonesia.org/publications/1489-indonesian-
defence-policy-in-the-age-of-geopolitical-change.html.
5(1), 1-23.
16