Puji dan syukur patut kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas kasih dan rahmat-Nya, makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen serta memahami dan mengerti tentang Politik dan Kebijakan menuju Negara
Maritim .Namun, dalam penulisan makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan.
Untuk itu, saya mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
pennyempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini saya buat, atas perhatian serta kritik dan sarannya,
saya ucapkan terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah.........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
2.1 Strategi maritime indonesia..........................................................2
2.2 Posisi srtategis wilayah indonesia.................................................6
2.3 Arah strategi pembangunan Negara maritim................................9
2.4 .Konsep Perencanaan Strategi Maritim......................................10
BAB III PENUTUP.....................................................................................13
3.1 Kesimpulan.................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui strategi maitim indonesia
2. Untuk Mengetahui Posisi Strategis Wilayah Indonesia
3. Untuk Mengetahui Arah Strategi Pembangunan Negara Maritim
4. Untuk Mengetahui Konsep Perencanaan Strategi Maritim dari Perspektif
Indonesia sebagai Negara Kepulauan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Elemen dalam aspek strategis mencakup karakter geografi, dekat dengan laut,
memiliki pantai yang relatif cukup panjang, karakter bangsa yang menganggap laut
sebagai aset penting untuk meningkatkan kesejahteraan nasional, ada sumber daya
alam yang mendukung kekuatan maritim, dan karakter pemerintah yang memiliki
mindset berorientasi ke domain maritim. Sedangkan aspek operasional, lazimnya
terdiri dari tiga elemen besar, yaitu, kekuatan pengamanan atau dalam istilah teknis
fighting instrument untuk melindungi aset dan kepentingan, armada niaga, dan
yang terakhir berhubungan dengan industri dan jasa yang mampu mendukung
kedua elemen operasional meliputi berbagai kegiatan yang terkait dengan laut.
Oleh karena itu harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya.
Secara geo-politik dan geo-strategis, Indonesia terletak diantara dua benua, Asia
dan Australia dan dua samudera, Hindia dan Pasifik yang merupakan kawasan
paling dinamis dalam percaturan dunia baik secara ekonomi dan politik. Posisi
strategis tersebut menempatkan Indonesia memiliki keunggulan sekaligus
ketergantungan yang tinggi terhadap bidang kelautan, dan sangat logis jika
ekonomi kelautan dijadikan tumpuan bagi pembangunan ekonomi nasional.
Pertama, laut teritorial (territorial sea), adalah wilayah kedaulatan suatu negara
yang didasarkan atas hukum internasional, yang lebar lautnya tidak boleh melebihi
12 mil laut.
6
Kedua, zona ekonomi eksklusif (economic exclusive zone), adalah wilayah
berdaulat yang tidak boleh melebihi 200 mil laut, diukur dari garis pangkal yang
sama yang dipakai untuk mengukur lebar laut teritorial. Pada wilayah ini, suatu
negara mempunyai hak-hak berdaulat dan yurisdiksi khusus untuk memandaatkan
kekayaan alam yang berada pada jalur tersebut, termasuk pada dasar laut dan tanah
dibawahnya.
Ketiga, landas kontinen (continental shelf). Menurut Summer, teori dari landas
kontinen didasarkan kepada suatu fakta sosiologis bahwa disepanjang sebagian
besar pantai, tanahnya menurun ke dalam laut, sampai akhirnya di suatu tempat
tanah tersebut jatuh curam ke dalam laut. Hal ini sesuai Pasal 76 UNCLOS 1982,
landas kontinen suatu negara pantai adalah dasar laut dan tanah dibawahnya yang
merupakan kelanjutan daratan wilayahnya sampai jarak 200 mil laut dari garis
dasar dan dalam hal tertentu dapat sampai 350 mil laut, tergantung jarak tepian
kontinennya.
7
kelautan dan fungsi laut harus dilakukan secara terpadu dalam matra darat, laut dan
udara.
8
C. Arah Strategi Pembangunan Negara Maritim
• Pembangunan Ekonomi
Kusumastanto (2006) mengemukakan bahwa konsep ekonomi kelautan
mengedepankan pembangunan ekonomi yang mendayagunakan sumberdaya
kelautan (ocean based resource) dan fungsi laut secara bijaksana sebagai pendorong
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan
didukung oleh pilar-pilar ekonomi berbasis daratan (land based economy) yang
tangguh dan mampu bersaing dalam kancah kompetisi global antar bangsa.
Kusumastanto (1997), Kusumastanto et al (2000) dan Kusumastanto (2006)
mengelompokkan aktivitas ekonomi di pesisir, laut dan lautan sebagai ekonomi
kelautan (ocean economy) yang terdiri dari 7 (tujuh) sektor yakni perikanan,
pariwisata bahari, pertambangan laut, industri kelautan/maritim, transportasi laut,
bangunan kelautan dan jasa kelautan. Batasan secara spasial ekonomi kelautan
adalah ke darat adalah wilayah kabupaten/kota pesisir dan ke arah laut adalah
wilayah laut sampai ZEE Indonesia serta Landas Kontinen Indonesia.
Istilah maritim dapat berkaitan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan
perdagangan di laut. Secara primer pengertiannya adalah sifat yang
menggambarkan obyek atau aktivitas berkenaan dengan laut. Dalam konteks
negara kepulauan negara maritim adalah negara yang mempunyai sifat
memanfaatkan laut untuk kejayaan negaranya, sedangkan negara kelautan lebih
menunjukkan kondisi fisiknya, yaitu negara yang berhubungan, dekat dengan atau
terdiri dari laut.
Konsep negara maritim, adalah negara yang mampu memanfaatkan dan menjaga
wilayah lautnya. Saat ini telah terjadi perubahan yang sangat signifikan
terhadap perubahan lingkungan strategis maritim, baik kawasan regional maupun
internasional hal ini sangat mempengaruhi pola berpikir, cara bertindak dalam
penentuan kebijakan politik suatu negara. Perubahan tersebut secara otomatis pula
mempengaruhi penentuan strategi maritim masing– masing negara, yang
merupakan aplikasi dari doktrin maritim yang dilaksanakan oleh setiap negara.
Indonesia membutuhkan doktrin maritim sebagai pengoperasionalan pilihan
strategi dan prioritas pembangunan ke depan.
Kelautan adalah tumpuan masa depan Indonesia yang harus dikembangkan secara
lestari dan mampu menyejahterakan segenap komponen bangsa di tanah airnya
sendiri serta sebagai unsur utama dalam membangun Indonesia sebagai Negara
Maritim. Pembangunan kemaritiman memerlukan suatu perencanaan yang
terkoordinasi, komprehensif dan berpihak terhadap kepentingan masyarakat serta
lingkungan. Oleh karenanya keterpaduan tujuan pembangunan antar stakeholders
11
serta antar sektor dalam bidang kemaritiman harus dapat dituangkan melalui
kebijakan dan strategi pembangunan nasional yang dapat diimplementasikan.
12
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
13
Istilah maritim dapat berkaitan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan
perdagangan di laut. Secara primer pengertiannya adalah sifat yang menggambarkan
obyek atau aktivitas berkenaan dengan laut. Dalam konteks negara kepulauan negara
maritim adalah negara yang mempunyai sifat memanfaatkan laut untuk kejayaan
negaranya, sedangkan negara kelautan lebih menunjukkan kondisi fisiknya, yaitu
negara yang berhubungan, dekat dengan atau terdiri dari laut.
14
\DAFTAR PUSTAKA
15