Disusun Oleh :
Fasilitator 15
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmatNya yang telah dilimpahkan
kepada kami hingga tersusunya laporan ini guna melengkapi tugas kelompok untuk
Pancasila dan kewarganegaraan. Adapun topik pembahasan kita adalah Wawasan
Nusantara dan Geopolitik.
Kami mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada Bapak dosen pengajar yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
lebih memahami pembentukan karakter melalui presentasi dan pembuatan makalah
ini.
Kami berharap agar pembaca bersedia memberikan perhatian serta kritik
maupun saran demi kesempuranaan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini
dapat berguna bagi kita semua.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................1
Daftar Isi................................................................................................................2
BAB 1 : Pendahuluan
1. Latar Belakang...........................................................................................3
2. Rumusan Masalah......................................................................................5
BAB 2 : Pembahasan
BAB 3 : Penutup
1. Kesimpulan..............................................................................................26
2. Saran........................................................................................................26
Daftar Pusataka....................................................................................................27
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dari sini kita dapat mengetahui bahwa masyarakat Indonesia telah melupakan
kebudayaan mereka sendiri dan lebih mementingkan dirinya sendiri dari pada
mempertahankan kebudayaan yang dimiliki oleh negaranya. Maka dari itu,
masyarakat perlu untuk mengevaluasi diri mereka untuk meningkatkan rasa
kepemilikan serta nasionalisme akan budaya yang dimiliki Indonesia. Dan dengan
adanya era globalisasi ini, seharusnya masyarakat bisa lebih berusaha untuk menjaga
kebudayaan daerah masing – masing.
3
yang khas menjiwai bangsa tersebut dalam tindak kebijaksanaannya. 1 Wawasan
Nasioanal Indonesia pada tanggal 13 Desember 1957 dengan lahirnya Deklarasi
Djuanda yang menetapkan 12 mil laut yang kemudian wawasan nasioanl dinamakan
dengan Wawasan Nusantara.
4
dapat mempertahankan negara dan berperan penting dalam pembinaan kerjasama dan
penyelesaian konflik antar negara yang mungkin muncul dalam proses pencapaian
tujuan.4
2. Rumusan Masalah
Dalam makalah kami kali ini membahas beberapa rumusan masalah, antara lain :
1. Apa pengertian, hakikat, dasar pemikiran serta unsur – unsur dasar wawasan
nusantara?
2. Bagaimanakah Wawasan Nusantara dirumuskan dan dituangkan dalam
Perundang – undangan RI?
3. Apa saja wilayah – wilayah kedaulatan NKRI?
4. Apa saja tantangan wawasan nusantara?
5. Bagaimanakah implementasi wawasan nusantara?
4
Ani Sri Rahayu, 2017, halaman 128
5
BAB II
PEMBAHASAN
5
Mardenis,2016, halaman 100
6
tersebut didasarkan olek konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan
konsepsi wawasan nusantara.6
Upaya untuk mewujudkan cita – cita serta tujuan nasional bangsa Indonesia
berkaitan dengan Hakikat dari wawasan nusantara yang terdapat dalam pembukaan
Undang – Undang dasar 1945. Cita – cita bangsa Indonesia terdapat dalam alinea ke
dua yang telah ditegaskan bahwa cita – cita bangsa Indonesia adalah untuk
mewujudkan Negara Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Sedangkan
tujuan nasional bangsa Indonesia terdapat dalam alinea ke empat yaitu untuk
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut dalam menciptakan
ketertiban dan perdamaian dunia.
Untuk mewujudakan cita – cita serta tujuan nasional dipengaruhi oleh tiga
faktor. Faktor pertama adalah kondisi geografis Indonesia. Indonesia memiliki
wilayah yang cukup luas yang terdiri dari ribuan pulau serta dikelilingi oleh benua –
benua seperti benua Asia dan Australia. Faktor kedua adalah faktor manusia.
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang cukup padat serta memiliki berbagai
macam suku, adat istiadat, dan bahasa yang beragam. Dan faktor yang terakhir adalah
faktor lingkungan. Indonesia di kelilingi oleh lautan yang cukup luas. Lautan yang
cukup luas ini memiliki dampak negatif serta dampak positif. Dampak positifnya
adalah Indonesia memiliki sumber daya laut yang melimpah yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat. Sedangkan dampak negatifnya adalah lautan ini dapat menjadi titik
rawan bangsa Indonesia ditinjau dari segi sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa wawasan nusantara pada
hakikatnya merupakan perwujudan pancasila. Yang artinya , kesatuan yang bulat dan
utuh serta mengandung paham keseimbangan, maka Wawasan Nusantara juga berarti
6
Abd Rahman,2017, halaman 165
7
cara pandang bangsa Indonesia dalam melihat permasalahan – permasalahan yang
dihadapi bangsa dan negara secara utuh dan menyeluruh.
1. Gatra ideologi
2. Gatra politik
3. Gatra ekonomi
4. Gatra sosial dan budaya
5. Gatra pertahanan dan keamanan = Panca Gatra
7
Mardenis, 2016, halaman 101
8
Mardenis, 2016, halaman 104
8
1. Dasar pemikiran Geografis dan Geostrategis
a. Keadaan Geografis
Secara geografis dan demografis (penduduk). Indonesia merupakan
negara terbesar di asia Tenggara, bahkan penduduknya terbesar nomor empat
di dunia. Hal – hal lain dari aspek geografis ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Panjang wilayah mencakup 1/8 katulistiwa.
2. Jumlah pulaunya 13.667 pulau.
3. Luas lautan 2/3 dari seluruh wilayah
4. Tanahnya mengandung sumber kekayaan alam yang cukup besar dan
umumnya masih potensial, di antaranya merupakan bahan – bahan vital
dan strategis
5. Penduduknya cukup padat (sekitar 215 jiwa) dengan penyebaran yang
tidak merata (Jawa, Madura dan Bali cukup padat, sementara Kalimantan,
Irian dan Sulawesi cukup jarang).
b. Geostrategis Indonesia
Geostrategis diartikan dengan pertahanan dan keamanan yang dirancang
9
sesuai kondisi wilayah negara yang bersangkutan. Letak wilayah Indonesia
pada posisi silang dunia telah memberikan pengaruh sangat luas terhadap
berbagai aspek kehidupan bangsa. Pengaruh – pengaruh tersebut pada satu
pihak memang menguntungkan, tapi pada pihak lain tidak menguntungkan
bahkan dapat mengundang berbagai bentuk ancaman yang berbahaya.
Jika ditinjau lebih jauh, maka letak wilayah Indonesia pada posisi silang
dunia tersebut tidak hanya mengenai aspek – aspek fisik geografis aja,
melainkan juga mengenai aspek – aspek kehidupan sosial lainnya, yakni:
a) Demografi: antara daerah yang berpenduduk padat di Utara (RRC) dan daerah
yang berpenduduk jarang di Selatan (Australia).
b) Ideologi: antara komunisme di Utara dan Liberalisme di Selatan.
9
Mardenis, 2016, halaman 105
9
c) Politik: antara Demokrasi Rakyat di Utara dengan Demokrasi di Parlementer
di Selatan
d) Budaya: antara Kebudayaan Timur di Utara dan kebudayaan Barar di Selatan.
e) Hankam: antara sistem pertahanan kontinental di Utara dan sistem pertahanan
maritim di barat Selatan dan Timur.
2. Dasar Pemikiran Historis dan Yuridis Formal
UUD 1945 tidak secara tagas mengatus tentang batas wilayah RI sebagaimana
yang dituntut oleh Hukum Internasional. Karena itu, di awal kemerdekaan,
Indonesia berdasarkan pasal aturan peralihan, otomatis berlaku peraturan
sebelumnya yakni Ordonansi tahun 1939 yang menegaskan bahwa batas wilayah
Hindia Belanda adalah 3 mi dari pantai diukur waktu pasang surut.
Karena kondisi tersebut sangat merugikan kepentingan nasional Indonesia,
maka pada tanggal 13 Desember 1957 pemerintah Indonesia mengeluarkan
peraturan yang dikenal dengan Deklarasi Djuanda yang menerapkan asas
Nusantara. Deklarasi Djuanda menegaskan bahwa batas wilayah Indonesia adalah
12 mil dari garis dasar yang menghubungkan titik – titik ujung terluar dari pulau
pulau Indoneisa terluar. Berdasarkan aturan iini, maka laut bebas di antara pulau –
pulau sebagai akibat dari penerapan Ordonansi 1939 dengan sendirinya batal.
Karena itu dikatakan bahwa Deklarasi Djuanda merupakan awal bangsa Indonesia
meralisasikan kembali konsep Wawasan Nusantara melalui pengadaan peraturan
perundang – undangan.
Selanjutnta, pada tahun 1980, pemerintah Indonesia kembali mengeluarkan
pengumuman tentang Zona Ekonomi Ekslusif baru ini, maka luas wilayah
Indoneisa terutana ke arah laut bebas bertambah secara signigikan.
10
Indonesia, kepentingan nasionalnya yang terurama adalah menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negaranya yang diproklamasikan pada tanggal 17-08-1945
kepentingan nasional lainnya yang lebih bersifat operasional dan dinamis adalah
menjadi kesinambungan pelaksanaan pembangunan nasional dalam pengertian
yang seluas - luasnya. Dan perjuangan bangsa Indonesia menerapkan konsep
Wawasan Nusantara melalui berbagai aspek dan jalur pada akhirnya bermuara
dalam rangka mempertahankan kedua kepentingan nasional di atas.
1. Wadah
Supaya bisa memahami wadah kita perlu meninjau arti dari “asas
archipelago” yaitu kumpulan pulau-pulau dari lautan sebagai kesatuan archipelago
yang menunjukkan satu kesatuan wilayah yang batas-batasnya ditentukan oleh
laut.
a. Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan.
Letak geografis negara berada diposisi dua samudra, yaitu Pasifik dan
Hindia sedangkan benua yaitu Asia dan Australia.
11
c. Tata Kelengkapan Organisasi
Wujud dari tata kelengkapan organisasi adalah kesadaraan
politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh
rakyat yang mencakup partai politik, golongan, dan organisasi
masyarakat, kalangan pers, serta seluruh aparatur negara.
12
3. Satu kesatuan sosial-budaya dalam arti perwujudan masyarakat
Indonesia atas dasar “Bhineka Tunggal Ika”. Satu tertib sosial
dan satu tertib hukum.
4. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha
bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi
kerakyatan.
5. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu sistem
terpadu, yaitu sistem pertahanan keamanan rakyat semesta
(Sinhankamrata).
6. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya yang mencakup aspek
kehidupan nasional.
10
Sukadi,2017,Halaman 152
11
Sukadi,2017,Halaman 152
13
diwujudkan dalam satu sistem organisasi yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian.
1. Laut Teritorial
2. Perairan kepulauan dan perairan pedalaman
3. Ruang udara di atas laut teritorial
4. Dasar laut dan tanah di seluruh daratan
5. Ruang udara yang ada di atasnya
6. Semua sumber kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
1) Wilayah Daratan
Daerah permukaan bumi dalam batas – batas tertentu dan yang
terkandung dalam tanah permukaan bumi. Batas- batasnya dibuat dengan
sengaja atau dapat pula ditandai dengan benda – benda alam seperti gunung,
hutan, dan sungai.
14
Barat ke Timur, yang berjarak lebih kurang 5.110 KM.
Timur 141 derajat BT, Barat 95 derajat BT
Utara ke Selatan, yang berjarak lebih kurang 1.888 KM,
Utara 6 derajat LU, Selatan 11 derajat LS.
2) Wilayah Lautan/Perairan
15
Berdasarkan UNCLOS tersebut Indonesia diakui sebagai Negara
Kepulauan ( Archipelego State) . pemerintah Indonesia meratifikasi ketentuan
UNCLOS dengan UU No. 17 Tahun 1985.
Selanjutnya hingga saat ini terdapat tiga pembagian wilayah laut
sebagai berikut:
a. Laut wilayah Teritorial 12 mil. Yaitu laut yang diukur dari garis pantai
pada saat air surut, lalu ditarik garis lurus dari pulau – pulau terluar. Hal
ini berlaku bagi setiap negara kepulauan ( Archipelego State).
b. Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) Indonesia, yang lebarnya 200 Mil laut dan
diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia. Lautan ZEE Indonesia
merupakan lautan bebas yang dapat digunakan untuk pelayaran
internasional. ZEE Indonesia telah diakui dan diterima oleh hampir
seluruh peserta konferensi hukum laut internasional di JAMAIKA tahun
1982 dan telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dengan UU No.5
Tahun 1983 tentang ZEE Indonesia.
c. Landas Kontinen, Yaitu wilayah tertentu yang dimiliki oleh negara untuk
melakukan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam yang terkandung di
dalam laut. Tentang landasan kontinen Indonesia diatur melalui UU No.5
tahun 1973.
3) Wilayah Udara
16
a. Lapisan Wilayah Udara Nasional, merupakan wilayah udara yang dapat
dilalui oleh pesawat terbang.
b. Lapisan Wilayah Udara Geostationer Satelit Orbit (GSO), merupakan
wilayah udara yang di mana ditempatkan Satelit Bumi.
c. Lapisan Wilayah Udara Bebas (Antariksa)
Jiwa dan semangan Wawasan Nusantara pada dasarnya sudah dimiliki bangsa
Indonesia sejak waktu dulu, hanya saja belum dirumuskan secara tegas dan belum
ditulis dalam peraturan perundang – undangan yang berlaku. Telah adanya juwa dan
semangay Wawasan Nusantara tersebut antara lain tergambar dari semangat “Sumpah
17
Palapa” oleh patih Kerajaan Majapahit serta adanya peribahasa “bersatu kita teguh,
bercerai kita runtuh”.
18
a. Bahwa ancaman terhadap satu daerah dan pulau pada hakikatnya merupakan
ancaman bagi seluruh bangsa dan negara
b. Bahwa tiap – tiap warga negara dan seterusnya
Sekarang ini banyak perubahan yang terjadi mulai dari kehidupan individu
dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Dan seperti yang kita ketahui bahwa
faktor utama perubahan ini adalah adanya nilai - nilai kehidupan yang dibawa dari
negara maju.
Berkaitan dengan wawasan nusantara ini yang merupakan sarat nilai – nilai
budaya bangsa dan dibentuk melalui perjalanan perjuangan bangsa yang panjang,
apakah wawasan nusantara ini akan hilang atau akan tetap berdiri dengan kokoh dan
mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan
Bangsa? Tantangan – tangan tersebut antara lain :
1. Pemberdayaan Masyarakat
a. John Naisbit
Dalam bukunya Global Paradox, ia menulis "To be a global powers, the
company must give more role to the smallest part." intinya adalah global
paradox memberikan pesan pada sebuah negara untuk memberikan peran
sebesar – besarnya pada rakyatnya. Akan tetapi di Indonesia tidak dapat
19
melakukannya karena Indonesia merupakan negara berekmbang dan masih
menjalankan program Top Down Planning karena keterbatasan kualitas
SDIV. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan landasan operasional berupa
GBHN (Garis – Garis Besar Haluan Negara)
b. Kondisi Nasional
Kemiskinan serta kesenjangan sosial yang ada di masyarakat merupakan
dampak dari tidak meratanya pembangunan nasional. Apabila kondisi ini
tidak cepat terselesaikan maka masyarakat daerah yang tertinggal akan
terjadi perubahan pola pikir, sikap dan tindakan dikarenakan ketidak
berdayaan mereka dalam aspek kehidupannya.
2. Dunia Tanpa Batas
a. Pekembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK saat ini sangat maju dengan pesat dan dunia menjadi
transparan tanpa mengenal batas dunia. Hal ini dapat berdampak dalam
seluruh aspek kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat
mempengaruhi pola pikir, sikap da tindakan masyarakat di Indonesia.
b. Kenichi Omahe
Kenichi Omahe dengan dua bukunya yang terkenal Borderless World dan
The End of Nation State mengatakan bahwa dalam perkembangan
masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik
relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat
membatasi kekuatan global.
Kenichi Omahe memberikan pesan bahwa untuk dapat menghadapi kekuatan
global, maka sutau negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan
memberikan peranan yang lebih kepada pemerintah daerah dan masyarakat.
Dengan adanya pesan ini memberikan peluang bagi pemerintah untuk
memberikan masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pembangunan agar
lebih meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa dalam percaturan
global.
3. Era Baru Kapitalisme
20
Dalam era baru kampitalisme tidak terlepas dari globalisasi. Dimana negara –
negara maju mempertahankan eksistensinya dengan menekan negara – negara
berkembang melalui isi global. Agar dapat berkembang dalam era ini maka kita
bangsa Indonesia harus menerapkan nilai – nilai pancasila yaitu, mengamanatkan
kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang antara individu, masyarakat,
bangsa, serta semesta dan penciptanya.
4. Kesadaran Warga Negara
a. Pandangan bangsa Indoensia terhadap hak dan kewajiban
Pada dasarmya bangsa Indonesia meyakini bahwa hak dan kewajiban
merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan karena merupakan satu kesatuan.
Masyarakat Indonesia memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
NKRI menganut paham Negara kesatuan menempatkan kewajiban di muka.
Kepentingan umum masyarakat, berbangsa, dan bernegara harus lebih
diutamakan daripada kepentingan pribadi atau golongan.
b. Kesadaran Bela Negara.
Kesadaran bela negara saat ini mengalami penurunan yang ditunjukan dengan
kurangnya rasa persatuan dan kesatuan dan adanya beberapa negara yang ingin
memisahkan diri dari Indonesia.
21
Wawasan nusantara dalam pembangunan nasional dilaksanakan dalam
perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan politik, satu kesatuan
ekonomi, satu kesatuan sosial budaya, dan satu kesatuan pertahanan
keamanan
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
1. Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik
bersama bangsa Indonesia.
2. Keanekaragaman suku, budaya dan bahasa daerah serta agama yang
dianutnya tetap kesatuan bangsa Indonesia.
3. Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib
dan seperjuangan, sebangsa dan setanah air untuk mencapai satu cita-
cita bangsa yang sama.
4. Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia
yang membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang sama
5. Kehidupan politik diseluruh wilayah nusantara sistem hukum nasional
6. Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatua sistem hukum
nasional.
7. Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan
ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang
bebas aktif.
22
dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.
23
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut
menghasilkan sumber daya alam yang cukup besar untuk
kesejahteraan bangsa Indonesia. Sumber daya alam itu meliputi
minyak, gas bumi, dan mineral lainnya yang banyak berada
didasar laut, baik di lepas pantai maupun di laut dalam.
c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia
Internasional termasuk negara-negara tetangga
d. Penerapan di bidang sosial budaya dapat dilihat pada kebijakan
untuk menjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal
Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan
dengan asas Pancasila.
e. Penerapan Wawasan Nusantara di bidang Pertahanan
Keamanan terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan
seluruh rakyat melalui Sistem Pertahanana Keamanan Rakyat
Semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan
negara.
24
meningkatkam kondisi dinamik kehidupan nasional dalam wujud
ketahanan nasional yang tangguh, Sebaliknya ketahanan nasional yang
tangguh akan mendorong pembangunan nasional semakin baik.
12
Ani Sri Rahayu, 2017, halaman 140
25
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita dapat menarik kesimpulan, bahwa wawasan
nusantara merupakan cara pandang kita untuk menjadi suatu negara yang utuh dalam
satu kesatuan Negara Republik Indonesia. seperti yang kita ketahui bahwa bangsa
Indonesia memiliki berbagai macam budaya, suku, adat istiadat, serta bahasa yang
tersebar di berbagai wilayah. hal ini harus kita manfaatkan dengan baik sehingga kita
dapat mencapai tujuan sera cita – cita yang telah dirumuskan dan juga menjadi negara
yang utuh dalam satu kesatuan Negara Republik Indonesia.
2. Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Ani Sri. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Jakarta
: Bumi Aksara
Rahayu, Ani Sri. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Edisi
Revisi. Jakarta : Bumi Aksara
27